Anda di halaman 1dari 81

Sriyana

Modul
Pembelajaran
Teks Persuasif
Kelas VIII
SMP/MTs

MODUL MENELAAH
STRUKTUR,
KEBAHASAAN DAN
MENULIS TEKS
PERSUASIF
1
Prakata
Belajar itu tidak kenal batas waktu, mau dimanapun dan
kemanapun kita tetap masih dapat belajar. Hal ini dikarenakan
belajar tidak harus membawa buku, tapi cukup membawa diri dan rasa
atau niat belajar pasti nanti dapat belajar berbagai ilmu yang
disediakan di alam sekitar.

Jika kegiatan belajar seperti ini terus dilakukan maka kalian


akan pandai maupun cerdas dengan usaha sendiri tanpa
menggantungkan ke orang lain. Hal inilah nanti yang akan melatih
sikap mandiri anak-anak bangsa.

Seperti halnya dengan modul ini, tanpa adanya Bapak/Ibu Guru


dapat dipastikan kalian dapat belajar dengan mandiri. Kalian akan
diarahkan untuk belajar secara mandiri dari tiap-tiap materi ajar
sekaligus berlatih tentang materi yang telah dipelajari.

Jadi jangan malas untuk belajar !

Penulis

2
Daftar Isi

Prakata.............................................................................................................. 1
Daftar isi.......................................................................................................... 2

A. Pendahuluan
1. Deskripsi........................................................................................... 4
2. Petunjuk............................................................................................6
3. KD dan Indikator............................................................................7

B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1......................................................................8
“Mari menelaah struktur teks persuasif”
1.1. Tujuan................................................................................8
1.2. Materi................................................................................8
1.2.1. Latihan 1.................................................................13
1.2.2. Latihan 2................................................................17
1.3. Rangkuman........................................................................19
1.4. Tugas.................................................................................20
1.5. Tes Formatif 1................................................................20
1.6. Tes Keterampilan...........................................................23
1.7. Refleksi.............................................................................24

2. Kegiatan Belajar 2....................................................................26


“Mari menelaah kaidah kebahasaan teks persuasif”

2.1. Tujuan...............................................................................26
2.2. Materi...............................................................................26
2.2.1. Latihan 1.................................................................29
2.2.2. Latihan 2................................................................32
2.3. Rangkuman.......................................................................34

3
2.4. Tugas.................................................................................35
2.5. Tes Formatif 2...............................................................35
2.6. Tes Keterampilan...........................................................38
2.7. Refleksi.............................................................................38

3. Kegiatan Belajar 3....................................................................39


“Mari Menulis Teks Peruasif Dengan Memerhatikan
Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks”
3.1. Tujuan...............................................................................39
3.2. Materi...............................................................................39
3.2.1. Latihan 1.................................................................42
3.2.2. Latihan 2................................................................47
3.3. Rangkuman.......................................................................56
3.4. Tugas.................................................................................57
3.5. Tes Formatif 3...............................................................58
3.6. Tes Keterampilan...........................................................62
3.7. Refleksi.............................................................................63

C. EVALUASI
1. Tes Sumatif....................................................................................63
2. Tes Keterampilan...........................................................................65
3. Kunci Jawaban................................................................................69

DAFTAR PUSTAKA

GLOSARIUM

4
PENDAHULUAN
Deskripsi

Pernahkah kamu mendengar kata “provokator” ? Apa yang pertama

kalian tahu tentang provokator ? dimanakah kalian biasanya

menjumpai seorang provokator ?

Di kelas belajar ?

Demo ?

Sidang ?

Tempat hiburan ?

Kita tentu sering mendengar istilah provokator yang berasalh dari

kata provokasi yang berarti memengaruhi.

Nah, materi yang akan kita pelajari juga memiliki tujuan untuk

memengaruhi.

Apakah itu ? Apakah kalian juga sering memengaruhi teman untuk

melakukan sesuatu sesuai saran darimu ? Nah, hal tersebut yang akan

kita bahsa dalam teks persuasif

Marilah kita pelajari bersama, teks persuasif yang memiliki sifat

hampir sama dengan provokator karena memiliki tujuan memengaruhi

pandangan maupun pemikiran orang lain.

5
Nah, salah satu tujuan pembuatan modul ini agar kalian dapat

menguasai kompetensi dasar menelaah struktur dan kaidah

kebahasaan teks persuasif serta mampu menuli steks persuasif

dengan benar sekaligus menyuntingnya.

Setelah mempelajari modul ini diharapkan kalian dapat mencapai

kompetensi dasar menelaah struktur dan kebahasaan teks persuasif

serta membuat dan menyunting teks persiasif.

Sudah siapkah kalian untuk belajar ?

Jangan lupa baca doa sebelum membuka modul ini

Barang siapa yang memanfaatkan ilmu untuk kepentingan irang

banyak, ia termasuk orang-orang yang shaleh/shalehah

6
Petunjuk

Untuk dapat lebih memahami modul ini, bacalah sebentar

petunjuk-petunjuk belajar berikut ini ya,

a) Bacalah setiap penjelasan yang diberikan dengan cermat dan

teliti.

b) Kerjakanlah soal-soal atau latihan yang kalian temukan dan

cocokkan jawaban kalian dengan kunci jawaban dihalaman

belakang modul ini,

c) Pelajarilah sekali lagi uraiannya, terutama bagian yang kurang

kalian pahami,

d) Praktekkanlah kegiatan-kegiatan yang kalian pelajari dengan

menggunakan bahan-bahan yang tersedia sesuai dengan

petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam modul ini.

7
KD dan Indikator

3.14 Menelaah struktur dan kebahasaan teks persuasi yang berupa

saran, ajakan, dan pertimbangan tentang berbagai permasalahan

aktual (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan atau kergaman

budaya, dll) dari berbagai sumber yang didenga dan dibaca.

Indikator :

a. Menjelaskan struktur dan kebahasaan teks persuasi berupa

saran, ajakan, dan pertimbangan

a. Menentukan struktur dan kebahasaan teks persuasi berupa

saran, ajakan, dan pertimbangan.

b. Menelaah struktur dan kebahasaan teks persuasi berupa saran,

ajakan, dan pertimbangan

4.12 Menyajikan teks persuasi (saran, ajakan, arahan, dan

pertimbangan ) secara tulis dan lisan dengan memerhatikan

struktur dan kaidah kebahasaan atau aspek lisan.

b. Menentukan topik yang akan dibuat menjadi teks persuasi

c. Menulis kerangka teks persuasi.

d. Mengembangkan kerangka teks persuasi dengan memerhatikan

struktur dan kaidah kebahasaan atau aspek lisan

e. Menulis teks persuasi dengan memerhatikan struktur dan

kaidah kebahasaan

f. Menyunting teks persuasi berdasarkan struktur dan kaidah

kebahasaan yang benar.

8
Kegiatan Belajar 1
“MARI MENELAAH STRUKTUR TEKS PERSUASIF”

1. Tujuan

Setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar 1, kalian

diharapkan mampu.

a. Menentukan struktur dan kaidah kebahasaan teks persuasif

berupa saran, ajakan, dan peretimbangan

b. Menelaah strukur dan kaidah kebahasaan teks persuasif

berupa saran, ajakan, dan pertimbangan

2. Materi

Sebelum kalian menelaah tentang ketepatan struktur dan

kaidah kebahasaan teks persuasif, perhatikan teks persuasif

berikut.

Hormat Pada Orang Tua

(Gambar 1.1 http://viosixwey.blogspot.co.id)

9
Moral generasi muda saat ini mengalami penurunan yang

drastis. Banyak remaja seperti kita yang tidak dapat menjaga

sopan santun pada orang yang lebih tua. Usia remaja memang

usia-usia muda yang masih bingung tentang jati dirinya dan

mudah terpengaruh degan trend masa kini atau gaya terbaru.

Namun, setidaknya kita perlu menjunjung tinggi adat ketimuran

yang telah diajarkan oleh leluhur kita. Janganlah menjadi

remaja yang salah arah sehingga kita tidak dapat menentukan

tujuan hidup yang lebih baik.

Sekarang saya mau tanya. Dikarenakan kita tinggal di pulau

Jawa. Saat ini pun jarang sekali ditemukan anak-anak yang

memiliki unggah-ungguh kepada orang yang lebih tua.

Nah, itulah salah satu contoh tentang kondisi sosial di

rumah yang ada di negara Indonesia. Hal ini berbeda dengan

anak-anak zaman dahulu yang sangat menghormati orang tua dan

selalu menjaga adab atau tindak tanduk ketika berbicara

dengan orang yang lebih tua. Dengan demikian selain dapat

menerapkan budi pekerti yang baik, juga dapat melestarikan

bahasa Jawa yang jarang digunakan oleh anak-anak zaman

sekarang. Sejauh apapun dunia ini berkembang, modern, baiknya

kita sebagai generasi penerus bangsa tidak melupakan bahasa

Ibu kita. Seperti yang kita tahu bahasa Jawa Krama merupakan

bahasa yang santun dan penuh etika. Jadi yang harus kita

10
lakukan di sini ialah menata kembali apa yang keliru dan

menggunakan bahasa Jawa Krama ketika berhadapan dengan

orang yang lebih tua.

Apa kita mau seperti orang-orang Barat yang memanggil

orang yang memanggil orang-orang yang lebih tua dengan

sebutan nama ? Tentu tidak kan ? Teman-teman perlu tahu jika

ada norma-norma atau tata cara kita hidup di Indonesia dengan

budaya yang berbeda-beda setiap daerah. Apalagi budaya Jawa

yang sangat menjunjung tinggi rasa untuk saling menghormati

kepada yang lebih tua. Salah satu caranya adalah berbahasa

Jawa Krama ketika dengan orang-orang yang usianya lebih tu

dibanding kita. Kini sangat langka ditemukan anak-anak yang

menghormati kedua orangtuanya. Padahal orang pertama yang

harus kita junjung derajatnya dan hormati adalah orang tua.

Oleh karena itu, mari teman-teman kita mulai

menghormati orang-orang yang lebih tua di sekitar kita

terutama orang tua kita sendiri. Kesuksesan seorang anak tak

dapat lepas dari campur tangan orang tua. Jadi, berlomba-

lombalah untuk senantiasa membahagiakan hati orang tua dan

menajdi anak yangh berbakti kepada orang tua.

(sumber: koleksi pribadi)

11
Setelah membaca teks persuasif yang berjudul “Hormat Kepada

Orang Tua”, mampukah kalian menentukan bagian-bagain struktur

teks persuasif ? Mari, kita menjodohkan bagian-bagian paragraf dan

struktur teks persuasif pada bagian bawah tabel.

Latihan 1.1

Moral generasi muda saat ini


mengalami penurunan yang drastis.
Banyak remaja seperti kita yang
tidak dapat menjaga sopan santun
pada orang yang lebih tua. Usia
remaja memang usia-usia muda yang
masih bingung tentang jati dirinya
dan mudah terpengaruh degan trend
masa kini atau gaya terbaru. Namun,
setidaknya kita perlu menjunjung
tinggi adat ketimuran yang telah
diajarkan oleh leluhur kita.
Janganlah menjadi remaja yang
salah arah sehingga kita tidak dapat
menentukan tujuan hidup yang lebih
baik. Saat ini pun jarang sekali
ditemukan anak-anak yang memiliki
unggah-ungguh kepada orang yang
lebih tua.
Nah, itulah salah satu contoh
tentang kondisi sosial di rumah yang
ada di negara Indonesia. Hal ini
berbeda dengan anak-anak zaman

12
dahulu yang sangat menghormati
orang tua dan selalu menjaga adab
atau tindak tanduk ketika berbicara
dengan orang yang lebih tua. Dengan
demikian selain dapat menerapkan
budi pekerti yang baik, juga dapat
melestarikan bahasa Jawa yang
jarang digunakan oleh anak-anak
zaman sekarang. Sejauh apapun
dunia ini berkembang, modern,
baiknya kita sebagai generasi
penerus bangsa tidak melupakan
bahasa Ibu kita. Seperti yang kita
tahu bahasa Jawa Krama merupakan
bahasa yang santun dan penuh etika.
Jadi yang harus kita lakukan di sini
ialah menata kembali apa yang keliru
dan menggunakan bahasa Jawa
Krama ketika berhadapan dengan
orang yang lebih tua.
Apa kita mau seperti orang-
orang Barat yang memanggil orang
yang memanggil orang-orang yang
lebih tua dengan sebutan nama ?
Tentu tidak kan ? Teman-teman
perlu tahu jika ada norma-norma
atau tata cara kita hidup di
Indonesia dengan budaya yang
berbeda-beda setiap daerah.
Apalagi budaya Jawa yang sangat
menjunjung tinggi rasa untuk saling
menghormati kepada yang lebih tua.
Salah satu caranya adalah
berbahasa Jawa Krama ketika

13
dengan orang-orang yang usianya
lebih tu dibanding kita. Kini sangat
langka ditemukan anak-anak yang
menghormati kedua orangtuanya.
Padahal orang pertama yang harus
kita junjung derajatnya dan hormati
adalah orang tua.
Oleh karena itu, mari teman-
teman kita mulai menghormati
orang-orang yang lebih tua di
sekitar kita terutama orang tua kita
sendiri. Kesuksesan seorang anak
tak dapat lepas dari campur tangan
orang tua. Jadi, berlomba-lombalah
untuk senantiasa membahagiakan
hati orang tua dan menajdi anak
yangh berbakti kepada orang tua.

Alinea Penutup Alinea Pembuka Alinea Penjelas


(Ending) (Lead) (Batang Tubuh)

14
Struktur Teks Persuasif Penjelasan
Alinea pembuka (Lead) Alinea pembuka berisi pengenalan
topik atau permasalalahn yang
akan dibahas. Pada bagian ini
berfungsi sebagai pengantar
sebalum pada tahap penjelasan.
Selain itu juga berisi deskripsi
singkat tentang topik
permasalahan. Hal ini agar
pembaca tahu inti permasalahan
yang akan dibahas.
Alinea penjelas (Batang Tubuh) Alinea penjelas berisi penjelasan
berbagai teori, pendapat, maupun
fakta-fakta yang ada di
lingkungan sekitar untuk
mengupas tentang permasalahan
yang dibahas.
Alinea penutup (ending) Pada bagian ini berisi berbagai
saran, ajakan, maupun
pertimbangan sekaligus
penguatan untuk mempengaruhi
pembaca agar yakin degan
pendapat yang telah dikemukakan
oleh penulis.

15
Mari Berlatih

Cermati teks paragraf yang berjudul “Raih Prestasi Dengan


Kejujuran”

Raih Prestasi Dengan Kejujuran

Kejujuran merupakan
hal yang paling mudah untuk
diucapkan tapi sangat sulit
untuk melakukannya. Setiap
ucapan maupun perbuatan
kadang ada yang dilakukan
dengan kejujuran
Gambar 1.2 http://smadangawi.sch.id/
Namun ada pula yang dilakukan dengan tidak jujur. Hal ini
terjadi karena berbagai alasan. Alasan-alasan itulah yang nanti akan
memperburuk keadaan, karena sekali berkata tidak jujur atau
berbohong maka akan terus berbohong untuk menutupi kebohongan di
awal yang sudah dilakukan. Oleh karena itu, orang-orang sering
berkata bahwa jujur itu mahal harganya. Seharusnya, kita dapat
menerapkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari agar hidup
terasa tenang dan damai. Salah satu penerapan sikap jujur adalah
dalam hal prestasi. Jika prestasi diraih dengan kejujuran tentu akan
memberikan rasa bangga terhadap diri sendiri dan orang lain.

Berbeda kalau prestasi diraih dengan kecurangan, maka akan


menimbulkan ketidaknyaman pada diri sendiri. Kita dapat bersikap
jujur dalam berbagai hal. Misal, tidak mencontek, mengerjakan
sendiri ketika ulangan, dan tidak membuat karya-karya hasl plagiat
milik orang lain. Berbagai hal-hal tersebut tentu merupakan
16
perbuatan tercela dan dapat menimbulkan kerugian bagi orang lain.
Sikap yang patut diambil oleh orang-orang berprestasi yaitu selalu
berusaha untuk berbuat baik terutama jujur. Jika, hasil kurang
memuaskan maka akan terus diperbaiki. Orang-orang baik akan selalu
mengerjakan segala sesuatu degan kejujuran meskipun hasil belum
tentu maksimal. Berbeda dengan orang-orang yang tidak memiliki
perasaan, ia akan melakukan berbagai cara agar dipandang sebagai
orang yang berprestasi di hadapan orang banyak. Padahal,
kepopularitasn itu hanya bertahan sesaat.

Bayangkan saja, jika kita meraih prestasi dengan cara-cara yang


tidak jujur, maka kasihan teman-teman lainn yang berjuang bersama
untuk mencapai prestasi yang gemilang juga. Kasihan mereka, jika
orang-orang yang tidak jujur justru lebih dianggap keberadaannya
dibanding orang-orang yang benar-benar berprestasi. Tanamkanlah
dalam hati dan pikiran jika menanamkan sikap jujur itu mudah, agar
kelak juga prestasi yang diraih benar-benar betul adanya.

Marilah kira bersikap jujur, karena kebohongan akan merugikan


diri sendiri. Misal, mendapat nilai ulangan Matematika 100 tapi nilai
itu berasal dari mencontek, kemudian ketika pelajaran Matematika
guru merasa bangga dan meminta siswa yang mendapat nilai 100
tersebut untuk mengerjakan soal di papan tulis. Kemudian, siswa yang
memiliki nilai 100 tapi hasil mencontek tentu merasa gugup karena
pada dasarnya ia tidak bisa dalam bidang Matematika. Masih banyak
lagi, dampak buruk tentang sikap yangh tidak jujur.

Jadi, mari kita raih preastasi dengan jujur. Berani jujur itu
hebat !

17
Tuliskan hasil analisis struktur teks persuasif disertai alasan dengan
tepat !

Latihan 1.2

Struktur Kutipan Alasan

Judul

Alinea pembuka
(lead)

Alinea penjelas (
batang tubuh)

Alinea penutup
(ending)

18
19
Rangkuman

Teks persuasif merupakan teks yang memiliki tujuan untuk membujuk dan
meyakinkan. Bujukan tersebut dapat berupa (1) bujukan halus, (2) ajakan
kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek yang
meyakinkan, dan (3) berupa himbauan.

Teks persuasif terdiri dari tiga struktur atau tiga bagian yaitu :

1. Alinea pembuka (lead) : berisi pengenalan gagasan


pembahasan.
2. Alinea penjelas (batang tubuh) : berisi penjelasan dari gagasan utama.
3. Alinea penutup (ending) : berisi simpulan dari bagian penjealsan.

~~ Berusahalah untuk menjadi salah satu alasan sesorang


termotivasi ~~

20
Tugas 1

Kerjakan tugas berikut sebagai pendalaman pemahaman kalian


mengenai struktur teks persuasif.

1. Jelaskan struktur teks persuasif disertai keterangan dari


berbagai sumber. Minimal dari dua buku !
2. Carilah teks persuasif lalu tentukan struktur teks dan sertakan
alasan !

Tes formatif 1

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara


memberikan tanda silang pada jawaban yang menurut kalian benar !

1. Teks persuasif terdiri dari .... bagian/struktur.


a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
2. Berikut termasuk struktur teks persuasif, kecuali ... .
a. Lead
b. Ulasan
c. Batang tubuh
d. Ending
3. Berikut merupakan urutan struktur teks persuasif yang benar,
kecuali ... .
a. penjelas-penutup-pembuka-judul
b. pembuka-judul-penutup-penjelas
c. judul-pembuka-penjelas-penutup
d. pembuka-penjelas-penutup
4. Perhatikan kutipan teks persuasif berikut.
Sebagai para generasi penerus bangsa, kita harus bisa
menjauhkan diri dari bahaya narkoba. Tutup rapat-rapat
21
keinginan kita untuk mencoba-coba menggunakan narkoba.
Karena narkoba hanya akan merusak para generasi penerus
bangsa.
Sriyana (2017)
Kutipan paragraf tersebut termasuk bagian... .
a. Alinea penjelas
b. Alinea penutup
c. Alinea pembuka
d. Alinea pertimbangan
5. Pada bagian alinea pembuka berisi tentang ... .
a. Penjelasan dari gagasan pokok
b. Simpulan dan penguatan
c. Deskripsi singkat tentang topik pembahasan
d. Pendapat penulis
6. Berikut merupakan ciri-ciri paragraf persuasif ... .
a. Bersifat mendeksripsikan suatu keadaan
b. Membujuk atau meyakinkan
c. Mengandung cerita penuh pesan moral
d. Proses terjadinya suatu peristiwa alam atau sosial
7. Perhatikan struktur dan penjelasan teks persuasif berikut !
(1) Alinea pembuka berisi penjelasan rinci tentang gagasan
pokok pembahasan.
(2) Alinea penjelas berisi saran-saran dan penguatan untuk
melakukan sesuatu sesuai pendapat pengarang.
(3) Alinea penutup berisi saran, penguatan, dan simpulan dari
pokok bahasan.
(4) Alinea pembuka berisi pernyataan umum tentang pokok
bahasan.
(5) Alinea penutup berisi ajakan kepada pembaca.

22
Berdasarkan ciri-ciri tersebut yang termasuk struktur beserta
penjelasan isi dari tiap struktur yang tepat adalah ... .

a. (4) saja
b. (1) dan (2)
c. (1), (2), (3), (4), dan (5)
d. (2), (3), dan (4)
8. Kutipan bagian struktur alinea pembuka yang tepat adalah ... .
a. Setiap orang tentu mengenal bahaya narkoba. Sehingga, kita
harus menghindarinya agar tidak terjerumus dalam jalan
yang salah.
b. Pemerintah seharusnya bertindak lebih tegas untuk
menyikapi para pengedar narkoba di Indonesia yang semkain
merajlela dan merugikan banyak orang.
c. Saya mengajak teman-teman untuk berjanji tidak akan
mencoba apalagi mengkonsumsi narkoba dalam jumlah kecil
maupun besar.
d. Narkoba merupakan sejenis obat-obatan yang dilarang
perearannya oleh pemerintah Indonesia. Hal ini karena
narkoba merupakan salah satu obat psikotropika yang mampu
membius atau memabukkan penggunanya hingga tak sadar
diri.
9. Salah satu struktur teks persuasif yaitu alinea penutup atau
ending. Perbedaan alinea penutup pada teks persuasif dengan
bagian ulasan pada teks eksplanasi yaitu... .
a. Alinea penutup pada teks persuasif berisi saran-saran dan
simpulan pembahasan untuk menguatkan. Sedangkan ulasan
pada teks eksplanasi berupa komentar atau penilaian tentang
kejadian yang dipaparkan.

23
b. Alinea penutup pada teks persuasif berisi simpulan
pembahasan dari bagian penjelas. Sedangkan ulasan pada
teks eksplanasi berupa penilaian suatu kejadian.
c. Alinea penutup pada teks persuasif berisi perkenalan
persoalan. Sedangkan ulasan pada teks eksplanasi berisi
perkenalan peristiwa.
d. Alinea penutup pada teks persuasif berisi dukungan dari
permasalahan yang telah dibahas. Sedangkan ulasan pada
teks persuasif hanya berisi simpulan.
10. Di dalam teks persuasif saran yang digunakan dapat juga
sebagai pesan terhadap suatu persoalan. Perbedaan pesan yang
terdapat pada teks persuasif dengan teks narasi yaitu ... .
a. Pesan pada teks persuasif tidak wajib ada hanya sebagai
pelengkap. Sedangkan pesan pada teks narasi wajib ada.
b. Pesan pada teks persuasif merupakan pendapat dari
pengarang yang berusaha meyakinkan dan memengaruhi
pembaca. Sedangkan pesan pada teks persuasif merupakan
intisari atau permasalahan yang dimunculkan pada cerita.
c. Pesan teks persuasif ditulis oleh pengarang. Pesan dari teks
narasi ditentukan oleh pembaca karena bersifat tersirat.
d. Pesan teks persuasif bersifat umum. Pesan pada teks narasi
bersifat khusus.

Soal Keterampilan 1

1. Carilah minimal 3 contoh teks persuasif


2. Contoh teks persuasif dapat dari koran, majalah, maupun
internet.
3. Potong dan tempellah pada buku tugas kalian masing-masing lalu
telaah telaah struktur teks persuasif tersebut disertai alasan
yang logis.

24
Refleksi 1

Cocokkan jawaban dari soal pilihan ganda dengan kunci jawaban


yang terletak di belakang modul dengan nama tes formatif 1. Ukurlah
tingkat penguasaan materi telaah struktur teks persuasif dengan
rumus sebagai berikut.

Soal objektif

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban Benar x 100

  10

Tes Keterampilan

Tingkat penguasaan

1. Dapat menelaah lebih dari 5 teks persuasif dengan benar dan


disertai alasan yang logis skor 100.
2. Dapat menelaah 3-4 teks persuasifdengan benar dan disertai
alasan yang logis skor 75.
3. Dapat menelaah 2 teks persuasif dengan benar dan disertai alasan
yang logis skor 50
4. Dapat menelaah 1 teks persuasif dengan benar dan disertai alasan
yang logis skor 25.
5. Dapat menelaah 1 teks persuasif dengan benar namun tidak
disertai alasan yang logis skor 10.
6. Tidak menelaah satupun teks persuasif skor 0.

Jika tingkat penguasaan kalian telah mencapai KKM ke atas, silahkan


melanjutkan ke Kegiatan Belajar 2. Namun jika tingkat penguasaan
masih di bawah KKM. Maka ulangilah Kegiatan Belajar 1 terutama
pada bagian-bagian yang belum kalian kuasai.

25
Kagiatan Belajar 2
“Menelaah Kaidah Kebahasaan Teks Persuasif”

Tujuan

Setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar 2, kalian


diharapkan mampu :

- Menjelaskan kaidah kebahasaan teks persuasif


- Menentukan kaidah kebahasaan teks persuasif

Materi

Selamat kalian adalah siswa-siswa terpilih yang telah lolos kegiatan


belajar 1 selanjutnya kalian akan diajak untuk belajar kegiatan
belajar 2. Pada kegiatan belajar 1 kalian telah belajar untuk menelaah
struktur teks persuasif. Sekarang, pada kegiatan belajar 2 kalian
akan menelaah kaidah kebahasaan teks persuasif. Kaidah kebahasaan
teks persuasif dapat juga disebut sebagai karakteristik atau ciri
bahasa dari teks persuasif. Nah, agar lebih mengetahui kaidah
kebahasaan teks persuasif. Mari kita simak teks persuasif berikut
dengan sekasama dan teliti !

Taat Tata Tertib

Oleh : Sriyana

Sikap taat tata terbit merupakan sikap yang harus diterapkan


pada kehidupan terutama di sebagai siswa harus taat tata tertib
sekolah. Tata tertib di sekolah dibuat untuk melatih kedisiplinan
siswa. sehingga, sebagai siswa akan menjadi pribadi yang disiplin.

26
Tata tertib dapat berupa aturan tertulis maupun tidak tertulis yang
dibuat oleh pihak sekolah untuk mengatur tingkah laku dan wajib
dipatuhi oleh warga sekolah terutama siswa-siswa sekolah tersebut.
jika berbetuk tertulis biasanya diletakkan di sudut-sudut sekolah
atau dipasang pada figura dan dtempel pada tembok-tembok tiap
ruang kelas. Sedangkan tata tertib tidak tertulis biasanya merupakan
peraturan tambahan atau peraturan yang sudah turun-temurun dan
semua warga sekolah sudah mengetahui peraturan tersebut.

Namun, tata tertib sekolah saat ini hanya dianggap sebagai


tulisan yang tidak perlu ditaati. Hal ini karena siswa-siswa zaman
sekarang berbeda siswa zaman dahulu yang sangat taat pada tata
tertib sekolah. banyak siswa yang sering bolos sekolah tanpa lasan,
mencontek saat ulangan, bermaian gawai saat pembelajaran
berlangsung, dan merokok di area-area sekolah. Mengapa hal ini
terjadi ? Siapakah yang harus disalahkan ? Tentu, tidak dapat
menyalahkan satu pihak dalam permasalahan ini. inilah salah satu
penyebab menurunnya moral generasi penerus bangsa. Seharusnya
kita dapat mengisi kemerdekaan dengan berbagai prestasi akademik
maupun non akademik. Namun, kita justru melakukan hal-hal yang
tidak terpuji.

Pada dasarnya, tata tertib sekolah dapat melatih sikap disiplin


dan tanggung jawab kita khususnya sebagai siswa agar menjadi
manusia yang memiliki budi pekerti yang luhur. Misal, berangkat
sekolah tepat waktu, memakai seragam yang telah ditentukan oleh
sekolah, dan selalu menjaga perilaku di sekolah. jika kita sudah
terbiasa degan hal-hal baik tentu kita akan menjadi manusia yang
baik pula. Kita akan tumbuh sebagai manusia dewasa yang disiplin,
bijak, bertanggungjawab, serta menghindari sikap kriminalitas atau
sikap melanggar tata tertib sekolah. Pernahkah kalian merasa was-
was dan tidak nyaman ketika melanggar tata tertib sekolah ?

27
Nah, itu adalah salah satu dampak negatif akibat tidak taat
tata tertib sekolah. Marilah teman-teman untuk berusaha mentaati
tata tertib sekolah agar menjadi generasi muda bangsa yang
berkualitas dan berkarakter untuk mewujudkan Indonesia Emas.

(Sumber: koleksi pribadi)

Berdasarkan teks persuasif tersebut, dapatkah kalian


menemukan kalimat-kalimat berikut ?

Latihan 2.1

Kalimat Contoh
Saran 1. ..........................................
2. ..........................................
3. ..........................................
4. ..........................................
5. ..........................................
Ajakan 1. ..........................................
2. ..........................................
3. ..........................................
4. ..........................................
5. ..........................................
Pertimbangan 1. .........................................
2. .........................................
3. .........................................
4. .........................................
5. .........................................
Motto 1. .........................................
2. ........................................
3. ........................................
4. ........................................
5. .........................................

28
29
Setelah mencoba menentukan kalimat saran, ajakan, pertimbangan,
dan motto. Berikut penjelasan dari tiap-tiap masing-masng kaidah
kebahasaan teks persuasif.

1. Saran
Kalimat saran yaitu kalimat yang menyarankan seseorang terhadap
sesuatu. Kalimat saran bersifat memerintah seseorang untuk
melakukan suatu hal sesuai keinginan kita atau tidak. Saran tidak
dapat dipaksakan untuk selalu dilakukan oleh orang yang diberikan
saran. Kalimat saran juga ditandai dengan adanya sebab maupun
akibat dari persoalan yang membutuhkan saran. Kalimat saran
biasanya menggunakan kata sebaiknya, seharusnya, hendaknya,
sarankan, dan lain sebagainya. Berikut merupakan contoh dari
kalimat saran.
a. Sebagai seorang siswa seharusnya belajar setiap hari, bukan
hanya belajar ketika ada tugas atau pekerjaan rumah (PR).
b. Karena musim hujan sebaiknya kalian selalu membawa oayung
atau jas hujan ketika pergi keluar rumah.
c. Kami sarankan kamu tidak mudah emosi agar teman-temanmu
tidak menjauhimu.
2. Ajakan
Kalimat ajakan yaitu kalimat yang menyatakan ajakan seseorang
kepada orang yang diajak berbicara untuk bersama-sama
melakukan sesuatu. Kalimat ajakan merupakan bentuk susunan
kalimat yang sebenarnya juga merupakan kalimat perintah yang
diperluas. Berikut contoh kalimat ajakan.
a. Mari kita bersikap jujur dalam meraih prestasi.
b. Ayo kita bersama-sama mengharumkan nama bangsa Indonesia.
c. Marilah menjadi siswa yang bertanggungjawab dan disiplin diri.
3. Pertimbangan

30
Kalimat pertimbangan merupakan kalimat yang menghadirkan dua
hal yang berbeda kepada orang yang diajak berbicara untuk
memilih yang terbaik. Misal, untuk memberikan saran-saran
biasanya butuh satu hal pembanding misal kenyataan atau realita
agar menjadi bahan pertimbangan lawan bicara untuk menentukan
keputusan.
Berikut contoh kalimat pertimbangan.
a. Kalian harus bisa membanggakan kedua orang tua yang telah
berjuang sekuat tenaga agar kalian dapat bersekolah sampai
saat ini.
b. Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus bisa mengisi
kemerdekaan dengan prestasi yang membanggakan, kalau
bukan kita siapa lagi ?
c. Sebaik-baiknya manusia pasti pernah melakukan kesalahan,
karean tidak ada manusia sempurna di dunia ini. Oleh karena
itu, jadilah manusia yang pemaaf.
4. Motto
Motto merupakan suatu kalimat, frasa kata yang digunakan
sebagai semboyan, pedoman, atau prinsip. Motto juga sering
diartikan sebagai suatu kalimat, frasa, atau kata yang
menggambarkan sifat atau kegunaan sesuatu hal. Misal,
a. Sekali merdeka tetap merdeka
b. Prestasi yes, narkoba no
c. Belajar hari ini, berhasl di masa depan
d. Rajin pangkal pandai
e. Kecerdasarn berfikir akan tercermin pada akhlak yang mulia
f. Taklukkan duni degan kecerdasan
g. Kekayaan abadi adalah ilmu yang bermanfaat
h. Jadilah kalah karena mengalah, bukan kalah karena menyerah

31
Setelah kalian mempelajari materi kaidah kebahasaan teks persuasif
berupa kalimat saran, ajakan, pertimbangan dan motto. Sekarang
carilah sebuah bacaan yang memiliki kalimat saran, ajakan,
pertimbangan, maupun motto.

Coba tulis hasil penemuanmu dalam tabel berikut dan berilah alasan
yang jelas tentang kalimat yang kalian temukan !

Latihan 2.2

Tabel 2.2 Penentuan kalimat saran

No Kalimat Saran Alasan

Dst.

Tabel 2.3 Penentuan kalimat ajakan

No Kalimat Ajakan Alasan

Dst.

32
Tabel 2.4 Penentuan kalimat pertimbangan

No Kalimat Pertimbangan Alasan

Dst.

Tabel 2.5 Penentuan motto

No Motto Alasan

4
Dst.

Rangkuman

Kaidah kebahasan teks persuasif merupakan ciri bahasa yang ada


dalam teks persuasif. Teks persuasif ditandai dengan ciri bahasa
: 33
kalimat saran,
kalimat ajakan,
Orang Bijak akan selalu meanfaatkan waktunya untuk hal-
hal yang bermanfaat

34
Tes Formatif 2

Pilihlah jawaban paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada

salah satu jawaban yang tersedia pada soal-soal berikut !

1. Teks persuasif merupakan teks yang memiliki tujuan untuk

mempengaruhi atau meyakinkan pembaca. Oleh karena itu, teks

persuasif banyak mengandung kalimat ... .

a. Ajakan

b. Perintah

c. Pengandaian

d. Pertanyaan

2. Berikut ini yang termasuk kalimat ajakan, kecuali ... .

a. Jangan suka mencemooh teman sendiri !

b. Mari saling membantu antar sesama manusia.

c. Sebaiknya sesama teman tidak boleh saling menyalahkan dan

mencurigai.

d. Jika sudah tahu kalau menulis karya ilmiah sulit, sudah

seharusnya berlatih terus menerus.

Perhatikan teks berikut ! teks berikut digunakan untuk soal nomor

3-5.

Tata tertib sekolah dapat berupa aturan tertulis maupun tidak


tertulis yang dibuat oleh pihak sekolah untuk mengatur tingkah
laku dan wajib dipatuhi oleh warga sekolah terutama siswa-siswa
sekolah tersebut. Jika berbentuk tertulis biasanya diletakkan di
sudut-sudut sekolah atau dipasang pada figura dan dtempel pada

35
tembok-tembok tiap ruang kelas. Sedangkan tata tertib tidak
tertulis biasanya merupakan peraturan tambahan atau peraturan
yang sudah diketahui oleh semua warga sekolah sudah mengetahui
peraturan tersebut.
3. Berdasarkan paragraf tersebut, dapat dibuat kalimat saran.
Kalimat saran yang yang tepat berdasarkan ilustrasi tersebut
adalah ... .
a. Hukuman atau sangsi untuk pelanggara tata tertib sekolah
harus ditambah.
b. Tata tertib sekolah sebaiknya dihafal oleh semua warga
sekolah khususnya siswa-siswsi sekolah tersebut.
c. Ketika merasa melanggar tata tertib sekolah kita harus segera
menemui guru Bimbingan dan Konseling (BK).
d. Tata tertib sekolah yang sudah dibuat oleh pihak sekolah
sebaiknya ditatai oleh semua warga sekolah.
4. Kalimat pertimbangan yang tepat untuk ilustrasi di atas
adalah ... .
a. Siswa tidak harus mengikuti peraturan sekolah karena setiap
siswa memiliki karakteristik masing-masing.
b. Jika sudah mengetahui bahwa tata tertib ditulis untuk
mengatur ketertiban siswa sudah sepantasnya siswa
mentatatinya.
c. Siswa diberikan kebebasan untuk taat atau tidak dengan tata
tertib sekolah.
d. Setiap orang pasti memiliki kesalahan.
5. Motto yang tepat berdasarkan ilustrasi di atas adalah ... .
a. Disiplin diri menjadikan pribadi yang berkualitas.
b. Jadilah pribadi yang ramah
c. Patuhi aturan capai masa depan
d. Jangan menjadi siswa yang tidak taat aturan.
6. Perhatikan kalimat berikut.

36
(1) Hidup di masyarakat pasti terdapat norma-norma yang
mengikatnya.
(2) Marilah mewujudkan budaya toleran antar sesama
manusia.
(3) Pekerjaan akan cepat selesai jika dikerjakan bersama-
sama.
(4) Rajin pangkal pandai
(5) Ayo bersama-sama memerangi narkoba.
(6) Kurangi bermain rajinlah berlajar

Kalimat yang menunjukkan ajakan terdapat pada nomor ... .

a. (1), (2), (3), (5)


b. (2), (5), (6)
c. (2) dan (5)
d. (3) dan (4)

37
Soal Keterampilan 2

Carilah sebuah teks persuasif dan telaah kaidah kebahasaannya.


Tulislah hasil penemuanmu pada buku tugas. Kerjakan secara individu,
usahakan teks persuasif berbeda antar satu siswa dengan siswa yang
lain !

Refleksi 2

Cocokkan jawaban di atas dengan kunci jawaban tes formatif 2 yang


ada di bagian akhir modul. Ukurlah penguasaan materi kegiatan
belajar 2 dengan rumus sebagai berikut :

Soal Objektif

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban Benar x 100

  6

Tes Keterampilan

Tingkat penguasaan

1. Dapat menjelaskan dan menentukan kaidah kebahasaan dengan


tepat skor 100
2. Dapat menentukan kaidah kebahasaan dengan tepat skor
kurang tepat skor 50.

Bila tingkat penguasan kalian mencapai KKM ke atas, silahkan

melanjutkan ke Kegiatan Belajar 3. Selamat. Namun bila tingkat

penguasaan masih di bawah KKM, kalian harus mengulangi Kegiatan

Belajar 2 terutama pada bagian yang belum dikuasai.

38
Kegiatan Belajar 3
“MARI MENULIS TEKS PERSUASIF SESUAI STRUKTUR DAN
KAIDAH KEBAHASAAN “

Menyajikan teks persuasi (saran, ajakan, arahan, dan pertimbangan )


secara tulis dan lisan dengan memerhatikan struktur dan kaidah
kebahasaan atau aspek lisan.

Tujuan

Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, kalian diharapkan mampu :

 Menulis teks persuasifdengan struktur yang benar.


 Menulis teks persuasif dengan kaidah kebahasaan yang tepat.

Materi

Penulisan teks persuasif memiliki tigas kegiatan pokok yaitu kegiatan


pramenulis, menulis, dan pascamenulis.

A. Kaidah Penulisan

Kaidah penulisan, penulis harus menulis teks dengan

memperhatikan ejaan yang benar dan tepat sesuai Ejaan Bahasa

Indonesia (EBI) dan menggunakan tanda baca sesuai kaidah yang

berlaku.

1. Kelengkapan dan Penguasaan Isi

Pada bagian ini, penulis harus menulis fakta dan menguasai

permasalahan yang dibahas, serta mengembangkan sesuai

dengan struktur teks deskripsi.

39
2. Keruntutan dan kelengkapan struktur

Pada bagian ini, penulis harus mengungkapkan gagasan

secara jelas dan terorganisasi secara baik dalam hal kohesi

dan koherensi antar paragraf. Kohesi dan koherensi adalah dua

unsur yang menyebabkan sekelompok kalimat membentuk

kesatuan makna.

a) Kohesi

Kohesi merujuk pada keterkaitan antarproposisi

yang secara eksplisit diungkapkan oleh kalimat-kalimat

yang digunakan (Alwi, dkk 2003:41). Menurut Mulyana

(2005:26), kohesi dalam wacana diartikan sebagai

kepaduan bentuk yang secara structural membentuk

ikatan sintaktikal. Moeliono (dalam Mulyana 2005:26)

menyatakan bahwa kohesi terbagi dalam dua aspek, yaitu

kohesi gramatikal dan kohesi leksikal. Kohesi gramatikal

antara lain adalah referensi (penunjukan), substitusi

(penggantian), ellipsis (penghilangan/ pelesapan), konjungsi

(kata hubung), sedangkan yang termasuk kohesi leksikal

adalah sinonim (persamaan), repetisi (pengulangan),

kolokasi(sanding kata).

Dari pendapat yang telah dikemukakan di atas, dapat

disimpulkan bahwa kohesi adalah keserasian hubungan

antar unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam teks.

Kohesi mengacu pada aspek bentuk atau aspek formal

40
bahasa. Kohesi atau keterpaduan bentuk berkaitan dengan

penggunaan kata-katanya.

b) Koherensi

Koherensi ialah kepaduan atau kekompakan hubungan

antara kalimat yang satu dengn kalimat yang lain dalam

sebuah paragraph. Paragraph yang koheren menunjukkan

bahwa kalimat-kalimat pembentuknya berkaitan secara

padu. Kepaduan itu dapat memudahkan pembaca mengikuti

dan memahami jalan pikiran penulisnya. Sebaliknya, jika

kepaduan itu tidak terpelihara secara baik, jalan pikiran

itu terasa melompat-lompat sehingga sukar diikuti dan

dipahami (Soedjito dan Hasan 1986:43).

Moeliono (1989:137-138) mengungkapkan bahwa

perpautan atau koherensi akan membuat karangan

terpadu, konsisten, dan terpahami. Perpautan itu dicapai

jika ada jalinan dan peralihan yang jelas di antara kalimat

yang di antara perenggan. Perpautan itu dapat dianggap

perekat yang menegaskan pertalian kalimat. Ada tiga

macam metode untuk mencapai pertautan; (a) kata atau

frasa peralihan; (b) pengulangan kata yang penting; dan (c)

pengacuan dengan kata ganti. Kata dan frasa peralihan itu

misalnya, dan, tetapi, karena, maka, meskipun, jadi,

akhirnya, pertama, kedua. Pengulangan kata yang terdapat

41
dalam kalimat sebelumnya. Kata ganti yng mengacu ke

nomina yaitu ia, mereka, -nya;

ini, itu, tadi, begitu, demikian, di atas.

Sejalan dengan hal di atas Wahjudi (dalam Mulyana

2005:30) berpendapat bahwa hubungan koherensi adalah

keterkaitan antar bagian yang satu dengan bagian yang

lainnya, sehingga kalimat memiliki kesatuan makna yang

utuh. Wacana yang koheren memiliki ciri-ciri: susunannya

teratur dan amanatnya terjalin rapi, sehingga mudah

diinterpretasikan (Sumiati dalam Mulyana, 2005:30).

Brown dan Yule (dalam Mulyana, 2005:30) menegaskan

bahwa koherensi berarti kepaduan dan keterpahaman

antarsatuan dalam suatu teks atau tuturan. Dari pendapat

yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa

koherensi adalah pengaturan secara rapi suatu gagasan,

fakta, dan ide menjadi suatu untaian yang berkaitan logis

sehingga mempunyai kesatuan makna yang utuh dan mudah

memahami pesan yang dihubungkan.

3. Kosa kata

Pada bagian ini, penulis harus menulis dengan pilihan kata

yang sesuai dan menguasai banyak kosakata.

4. Penggunaan kalimat

Penggunaan kalimat penulis harus menulis kalimat,

konjungsi, pemilihan kata, penggunaan artikal, pronomina, dan

42
preposisi secara efektif. Kalimat tidak boleh dipahami hanya

sekadar bangunan kebahasaan yang minimal terdiri atas unsur

subjek dan predikat. Kalimat juga tidak cukup dipahami hanya

sebagai satuan kebahasaan terkecil yang dapat digunakan

untuk mengungkapkan ide atau gagasan yang utuh. Akan

tetapi, sebuah kalimat harus dapat dipahami sebagai entitas

kebahasaan yang mampu menimbulkan kembali gagasan yang

ada dalam diri penulis, persis sama dengan gagasan yang

dimiliki oleh pembacanya.

a) Konjungsi

Konjungsi (kata sambung) adalah bentuk atau satuan

kebahasaan yang berfungsi sebagai penyambung,

perangkai, atau penghubung antara kata dengan kata,

frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan

kalimat, dan seterusnya (Tarigan dalam Mulyana 2005:29).

b) Diksi atau pilihan kata

Setiap kata memliki makna tertentu yang berbeda

dengan kata yang lain. Kendatipun ada beberapa kata yang

secara sekilas nampak memiliki makna yang hampir sama,

tetapi jika diteliti lebih seksama lagi akan tampaklah

bahwa masing-masing kata itu memiliki perbedaan.

Banyaknya kata yang mempunyai kemiripan, menuntut

ketelitian sebelum menggunakannya. Pemilihan kata perlu

43
diperhatikan ketepatan makna dan kelaziman

pemakaiannya.

c) Artikal

Artikal atau kata sandang ialah kata yang memiliki

fungsi untuk menjadikan suatu kata menjadi kata benda.

Fungsi artikal akan jelas jika kata itu berada dalam suatu

kalimat. Kata-kata yang dapat dipakai sebagai artikal

adalah si, sang, para, bang, yang, nya . Kadang dapat pula

menggunakan kata-kata seperti ini, itu, seorang, suatu,

sebuah, dsb.

d) Pronomina

Pronomina disebut juga kata ganti. Kata ganti yang

dimaksud bukan mengganti tetapi mengacu pada wujud

tertentu yang terdapat dalam peristiwa pertuturan.

Pengacuan itu dapat bersifat di luar bahasa ataupun di

dalam bahasa. Pronomina dapat dibagi atas Pronomina

persona (antara lain, saya, kamu, dan mereka), Pronomina

peunjuk (antara lain, ini, itu, sana, dan sini), dan Pronomina

penanya (antara lain, apa, siapa, dan mengapa).

e) Preposisi

Preposisi adalah kata yang menghubungkan kata benda

dengan kata lain serta sangat menentukan sifat

perhubungannya (Marhiyanto 2008:113). Preposisi terdiri

atas dua macam yaitu :

44
1) preposisi asli (sejati), biasanya menggunakan kata di, ke

dari, dan untuk,

2) preposisi pinjaman, biasanya menggunakan kata antara

lain atas, dalam, dengan, terhadap, dan hingga.

B. Kaidah penulisan

Kaidah penulisan, penulis harus menulis teks dengan

memperhatikan ejaan yang benar dan tepat sesuai Ejaan Bahasa

Indonesia (EBI) dan menggunakan tanda baca sesuai kaidah yang

berlaku.

1. Ejaan

Ejaan adalah suatu keseluruhan system penulisan bunyi-bunyi

bahasa yang meliputi:

a) Perlambangan fonem dengan huruf (tata bunyi).

b) Ketetapan penulisan satuan-satuan bentuk kata misalnya

kata dasar, kata ulang, kata majemuk, dan lain sebagainya

c) Ketetapan cara menulis kalimat dan bagian-bagiannya dengan

menggunakan tanda baca (Marhiyanto 2008:19).

Ejaan yang dimaksud adalah Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).

EBI merupakan penyempurnaan dari ejaan-ejaan sebelumnya.

Ciri khusus EBI sebagai berikut :

a) Perubahan huruf /j/, /dj/, /nj/, /ch/, /tj/, /sj/ pada ejaan

Republik menjadi /y/, /j/, /ny/, /kh/, /c/, /sy/.

45
b) Kata ulang hanya ditulis dengan satu cara yakni

menggunakan tanda hubung (tidak diperkenankan

menggunakan tanda angka /2/).

c) Penulisan kata majemuk harus dipisahkan dan tidak perlu

menggunakan tanda hubung.

d) Gabungan kata yang sudah dianggap satu kata ditulis

serangkai. Misal, bertanggungjawab, dipukul, pascasarjana,

dan lain sebagainya.

e) Kata ganti -ku, -mu, -kau, dan -nya ditulis serangkai dengan

kata yang mengikutinya. Misal, bukuku, rumahmu, hidungnya,

dan lain-lain.

f) Kata depan di- dan ke- ditulis terpisah jika megikuti kata

keterangan tempat. Misal, di rumah, ke pasar, dan lain-lain.

g) Partikel –pun terpisah dari kata yang mendahuluinya, kecuali

yang sudah menjadi kelompok kata. Contoh ditulis terangkai,

walaupun, bagaimanapun, dll. Sedangkan ditulis terpisah

misal, dia pun, kaki pun, dan lain-lain.

2. Tanda baca

Selain ejaan, hal yang harus diperhatikan dalam menulis

teks adalah ihwal tanda baca. Tanda baca yang sering terjadi

kesalahan dalam pemakaiannya adalah tanda titik, tanda koma,

dan huruf kapital.

a) Tanda titik

1) Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan.

46
Misal :

Mereka duduk di sana.

Dia akan datang sore ini.

2) Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka, jam,

menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka

waktu.

Misal,

Pukul 01.30.15 (pukul 1 lebih 30 menit 15 detik)

3) Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau

kelipatannya yang menunjukkan jumlah.

Misal :

Indonesia memiliki lebih dari 13.000 pulau.

Penduduk kota Semarang lebih dari 800.000 orang.

i. Tanda koma

1. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti

tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk

(setara).

Misalnya :

Saya ingin membeli permen, tetapi uang saya belum cukup.

Ini bukan negara saya, melainkan negara suami saya.

4) Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat

yang mendahului induk kalimat.

Misalnya :

Kalau diundang, saya akan datang.

47
Agar memiliki wawasan yang luas, kita harus banyak

membaca.

5) Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan

penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi,

dengan demikian, dan meskipun demikian.

Misalnya :

Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia

memperoleh beasiswa.

Orang tuanya kurang mampu. Meskipun demikian, anak-

anaknya berhasil menjadi sarjana.

6) Huruf kapital

a) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada awal

kalimat.

b) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam

ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan, nama

agama, dan kitab suci; termasuk kata ganti untuk

Tuhan.

c) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsure

nama, jabatan, pangkat yang diikuti nama orang, nama

instansi, atau nama tempat.

Latihan 3.1

48
Tentukanlah kata baku dan tidak baku pada kata-kata dalam tabel

berikut, dengan cara memberi tanda centang (v) pada kata yang

baku !

No Kata

1 Sabtu Saptu

2 Syah Sah

3 Adab Adap

4 Amfibi Amphibi

5 Brondong Berondong

6 Blatung Belatung

7 Cidera Cedera

8 Debit Debet

9 Esai Essai

10 Kanvas Kanfas

C. Kegiatan Menulis Teks Persuasif


1. Kegiatan pramenulis
Pramenulis adalah tahap persiapan sebelum menulis teks

persuasif. Pramenulis da[at juga disebut tahap untuk mencari

ide atau gagasan yang akan ditulis menjadi teks persuasif. Hal-

hal yang dilakukan pada tahap pramenulis yaitu :

a. Memilih topik

Memilih topik yang akan ditulis berarti menentukan

dasar atau ide pokok tulisan sebelum membuat kerangka

49
teks. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk

menentukan topik.

1) Mengamati lingkungan sekitar

Setiap orang pasti punya pengalaman hidup

termasuk kalian. Tapi sering kali orang bilang seperti

ini “Pengalaman hidup saya biasa-biasa saja atau

pengalaman hidup saya tidak ada yang menarik,” serta

masih banyak lagi ungkapan-ungkapan yang serupa.

Perlu dipahami bersama, sebenarnya setiap pengalaman

hidup itu adalah pembelajaran. Hanya saja untuk

melihat hal itu perlu perenungan dan evaluasi diri yang

dalam.

Jadi untuk bisa menemukan ide dengan cara ini

kalian harus banyak merenung dan mengavalusi diri,

termasuk perjalanan hidup kalian dari kecil sampai

sekarang. Catatlah hal-hal yang kalian ingat dan

berkesan dalam dalam hidup. Bisa kesan senang maupun

susah. Kalau ingin serius dengan cara ini hampir bisa

dipastikan akan banyak ide yang bisa kalian tuangkan

dalam cerita.

2) Internet

Internet merupakan sumber belajar yang sangat

mudah untuk diakses. Internet bisa menyediakan

berbagi macam informasi yang kita butuhkan.

50
Manfaatkan secara efektif. Tapi perlu diingat, tujuan

kalian adalah untuk mencari ide bukan untuk meniru

secara keseluruhan. Tidak diperbolehkan meniru karya

orang lain secara keseluruhan. Carilah semua hal yang

kalian butuhkan. Dengan begitu mencari ide tidak akan

lagi sulit.

3) Baca Buku maupun media massa.

Sebenarnya menulis dan membaca adalah

pasangan sejati. Jadi tidak bisa kalian tolak bahwa

membaca buku adalah salah satu faktor penting dalam

menemukan ide. Bukan itu saja membaca juga akan

membuat kalian lebih mudah mengembangkan sebuah

ide dan menambah perbendaharaan kosakata. Sekarang

yang jadi pertanyaan bagaimana caranya kita

menemukan ide dari membaca? Tenang sangat mudah

kok! Saat kalian membaca garis bawahi hal-hal yang

menurut kalian menarik.

4) Berbicara dan berdiskusi dengan orang lain

Berbicara dan berdiskusilah dengan orang lain

tentang berbagai topik. Ini akan membuka pikiran dan

wawasan. Pertukaran ide melalui diskusi akan semakin

memperkaya hasil analisis terhadap sebuah masalah.

Dengan begitu, akan lebih mudah menemukan solusi

51
atas suatu masalah, terlebih lagi jika kita sebelumnya

kesulitan menemukan solusinya

5) Menentukan tujuan penulisan

Setiap penulis harus mengungkapkan dengan jelas

tujuan penulisan yang akan dilaksanakan. Perumusan

tujuan penulisan sangat penting dan harus ditentukan

lebih dahulu karena hal ini merupakan titik tolak dalam

seluruh kegiatan menulis selanjiutnya. Dengan

menentukan tujuan penulisan, akan diketahui apa saja

yang harus dilakukan pada tipa tahap penulisan, bahan-

bahan yang diperlukan, organisasi karangan yang akan

diterapkan, serta sudut pandang ayang akan dipilih.

Tujuan merupakan penentu yang pokok dan akan

mengarahkan serta membatasi karangan. Kesadaran

mengenai tujuan selama proses penulisan akan menjaga

keutuhan tulisan.

6) Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan

dibuat menjadi teks persuasif.

Rofi’udin, Ahmad (2001:119) mengemukakan

bahwa data atau informasi yang telah dicatat dari

pengamatan perlu diseleksi dan disusun dengan cara

memilih ciri atau sifat-sifat apakah yang dimiliki oleh

orang, temppat, dan objek lain yang paling mengesankan

52
b. Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik

(menyusun kerangka karangan).

c. Menuliskan hasil observasi atau pengamatan berupa

kerangka karangan terhadap objek ke dalam bentuk

sebuah paragraf persuasif. Paragraf ini akan memberikan

penguatan kepada orang lain terhadap apa yang telah

diamati.

2. Tahap Menulis

a. Menguraikan kerangka karangan menjadi sebuah

karangan dekripsi yang utuh sesuai dengan tema yang

ditentukan.

b. Mensistematiskan hal-hal yang menunjang pada bagian

yang di deskripsikan seperti hal-hal apa saja yang akan

ditampilkan untuk membantu memunculkan kesan dan

gambaran yang kuat mengenai sesuatu yang

didiskripsikan, serta pendekatan apa yang akan

digunakan oleh penulis.

3. Tahap Pasca Menulis

a. Membaca ulang

Membaca ulang diperlukan untuk mengetahui

kesalahan-kesalahan yang masih terdapat pada teks

persuasif yang telah dibuat.

b. Penyuntingan

53
Penyuntingan merupakan kegiatan mmemeriksa

kembali suatu tulisan atau naskah sebelum tulisan

tersebut dipubliksikan terkait isi maupun kebahasaan

suatu teks (Hartono 2012:23). Tujuan silakukan

penyuntingan adalah meningkatkan kulaitas tulisan

menajdi lebih baik dari sebelmnya. Tulisan yang baik

dapat menambah daya tarik pembaca dalam meresapi

kata demi kata yang tersaji dalam teks/karangan.

Berikut dijelaskan langkah-langkah menyunting suatu

tulisan.

1) Membaca secara intensif karangan atau tulisan yang akan

disunting.

2) Mengidentifikasi dan memerhatikan kesalahan-kesalahan

yang terjadi dalam penggunaan bahasa meliputi :

3) Kesalahan penggunaan kata baku dan tidak baku. Jika

menulis teks faktual misal teks deskripsi perlu

diperhatikan dalam penggunaan kata baku dan tidak baku

diluar kebahasaan atau dialeg daerah.

4) Kesalahaan ejaan. Ejaan yang disunting meliputi

penyuntingan penggunaan hururf kapital pada judul, nama

kota, tenpat maupun yang lain.

5) Kesalahan tanda baca. Penyuntingan ini fokus pada

kesalahaan penggunaan tanda baca seperti tanda titik,

koma, seru, titik fua, dan tanda baca yang lain.

54
6) Kesalahan konjungsi atau kata hubung. Penggunaan

kojungsi atau kata hubung meliputi hubungan antar kata

dalam kalimat, kalimat dengan kalimat, kalimat dalam

paragraf dan antar paragraf.

7) Memperhatikan tata letak tulisan meliputi penempatan

judul, sub judul, penomoran, gambar, maupun grafik.

8) Memperhatikan spasi,tingkat kerapatan antar kata,

kalimat, maupun paragraf.

9) Memperbaiki kesalahan isi dapat berupa melakukan

penghapusan, penggantian, atau penambahan unsur-unsur

bahasa yang lain jika kalimat yang dibaca kurang efektif

atau kurang dapat dipahami.

10) Membaca ulang hasil pengyuntingan sebelum dicetak

atau dipublikasikan. Jika masih ditemukan kesalahan

berarti harus diperbaiki lagi.

Latihan 3.2

Kembangkanglah tiap topik berikut menjadi paragraf singkat teks

persuasif !

No Topik Paragraf

1 Belajar mandiri capai Siswa zaman sekarang dituntut

prestasi untuk belajar mandiri. Guru hanya

sebagai fasilitator, sedangkan

siswa harus aktif dalam

55
memelajari materi. Jika ada yang

belum dipahami dapat meminta

penjelasan dari guru. Oleh karena

itu, marilah menjadi siswa yang

mandiri. Belajar tidak harus

didampingi guru atau orang tua.

Karena bagi siswa belajar

harusnya sudah menajdi

kebutuhan sehari-hari.

2 Perilaku hidup toleran

terhadap sesama manusia

3 Membiasakan bersikap

ramah

56
57
Rangkuman

Kegiatan menyajikan gagasan berupa saran, ajakan, arahan dan


pertimbangan menjadi teks persuasif terdapat tiga kegiatan :

1. Tahap pramenulis
- Penentuan topik/ide pokok tulisan
- Menyusun kerangka tulisan
2. Tahap menulis
- Mengembangkan kerangka tulisan
- Menciptkan ending/akhir yang memikat
3. Tahap pascamenulis
- Membaca ulang teks persuasif yang telah dibuat
- Melakukan perbaikan dan penyuntingan

58
Tugas 3.1

1. Amatilah keadaan sosial di sekitar lingkungan kalian.


2. Buatlah teks persuasif berdasarkan hasil pengamatan kalian dai
lingkungan sekitar dengan memerhatikan aspek struktur dan
kaidah kebahasaan teks.

.............................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
.............................................................................................................
..............................................................................................................
.............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
...............................................................................................................
Tes Formatif 3
59
Pilihlah jawaban paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada

salah satu jawaban yang tersedia pada soal-soal berikut !

1. Kegiatan atau tahapan yang runtut yang harus dilakukan untuk

menulis teks persuasif yaitu ... .

a. Menulis-mengarang-penyuntingan

b. Menentukan topik – membuat kerangka – mengembangkan

kerangka – menulis teks secara utuh – menyunting

c. Mencari ide – membuat kerangka – mengumpulkan bahan –

menulis – menyunting

d. Mengumpulkan bahan – membuat kerangka – menulis –

menyunting

2. Penentuan topik tulisan dapat diperoleh melalui, kecuali ... .

a. Pengamatan lingkungan sekitar

b. Internet

c. Sosial media

d. Orang tua

3. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika akan menentukan topik

tulisan adalah ... .

a. Kebaruan masalah/isu

b. Usulan dari teman

c. Asal pilih

d. Kemudahan untuk dibahas

60
4. Selain tahap-tahap penulisan, hal lain yang harus diperhatikan

ketika akan menulis teks persuasif yaitu ... .

a. topik

b. alur

c. kaidah penulisan

d. peribahasa

5. Kegiatan yang dilakukan pada tahap pascamenulis yaitu ... .

a. Membuat dan mengembangkan kerangka

b. Mengembangkan dan menyunting kerangka

c. Menentukan topik dan tujuan teks

d. Membaca ulang dan menyunting teks

6. Ciri utama dariteks persuasif yaitu ... .

a. Membujuk

b. Mengintimidasi

c. Menjelaskan

d. Menggambarkan

7. Penggalan paragraf persuasif berikut yang sesuai dengan topik

menurunnya moral banak bangsa yaitu ... .

a. Norma-norma hidup diperlukan untuk mengatur tingkah laku

antar sesama umat manusia. Agar kehidupan berjalan selaras

dan seiringan. Hal ini sangat dibutuhkan untuk menjaga

keutuhan suatu bangsa.

61
b. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika belajar yaitu

waktu, materi, situasi dan kondisi. Keempat hal tersebut dapat

menunjang kelancaran belajar jika diperhatikan dengan baik.

c. Melihat berbagai kondisi dan kenyataan yang ada sekarang,

meunjukkan bahwa moral anak bangsa telah mengalami

kemerosotan. Tak sedikit dari mereka di usia-usia remaja

banyak yang sudah berani mengonsumsi minuman keras,

narkoba, bahkan bertindak kriminal. Seharusnya mereka harus

dididik agar menjadi penerus bangsa yang baik.

d. Pendidikan sangat penting. Bahkan pemerintah telah

menetapkan kewajiban belajar 9 tahun. Hal ini tentu dilakukan

untuk meningkatkan kualitas SDM yang ada di negara

Indonesia.

Perhatikan kutipan teks persuasif berikut untuk menjawab

nomor 8-10 !

Setiap siswa pasti menginginkan prestasi yang cemerlang. (8)


Namun, jika kita meraih prestasi dengan cara-cara yang tidak
jujur, maka kasihan teman-teman lain yang berjuang bersama
untuk mencapai prestasi yang gemilang juga. Kasihan mereka, jika
orang-orang yang tidak jujur justru lebih dianggap keberadaannya
dibanding orang-orang yang benar-benar berprestasi. (9)
Tanamkanlah dalam hati dan pikiran jika menanamkan sikap jujur
itu mudah, agar kelak juga prestasi yang diraih benar-benar betul
adanya.

62
Marilah kira bersikap jujur, karena kebohongan akan
merugikan diri sendiri. (10) Misal, mendapat nilai ulangan
Matematika 100 hasil mencontek, kemudian ketika pelajaran
Matematika guru merasa bangga dan meminta siswa yang
mendapat nilai 100 tersebut untuk mengerjakan soal di papan
tulis. Kemudian, siswa yang memiliki nilai 100 palsu tentu merasa
gugup karena pada dasarnya ia tidak bisa dalam bidang
Matematika. Masih banyak lagi, dampak buruk tentang sikap
yang tidak jujur.

8. Perbaikan kalimat yang tepat untuk yang ditandai dengan nomor

8 adalah ... .

a. Namun jika kita meraih prestasi dengan cara-cara yang tidak

jujur maka kasihan teman-teman lain yang berjuang bersama

untuk mencapai prestasi yang gemilang juga

b. namun, jika kita meraih prestasi dengan cara-cara yang tidak

jujur maka, kasihan teman-teman lain yang berjuang bersama

untuk mencapai prestasi yang gemilang juga.

c. Namun jika, kita meraih prestasi dengan cara-cara yang

tidak jujur maka kasihan teman-teman lain yang berjuang

bersama untuk mencapai prestasi yang gemilang juga.

d. Namun, jika kita meraih prestasi dengan cara-cara yang

tidak jujur maka, kasihan teman-teman lain yang berjuang

bersama untuk mencapai prestasi yang gemilang juga.

9. Kalimat yang tertera pada nomor 9 merupakan kalimat ... .

a. Ajakan

63
b. Arahan

c. Saran

d. Pertimbangan

10. Misal, mendapat nilai ulangan Matematika 100 hasil

mensontek, kemudian ketika pelajaran Matematika guru merasa

bangga dan meminta siswa yang mendapat nilai 100 tersebut

untuk mengerjakan soal di papan tulis.

Penggunaan kata yang tepat untuk kata yang digarisbawahi

berikut adalah ... .

a. Mencontek

b. Menyontek

c. Menyontekin

d. mencontekkan

Tes Keterampilan 3

1. Susunlah sebuah kerangka teks persuasif tentang kondisi sosial


di lingkungan sekitarmu !
2. Dari kerangka yang telah dibuat kembangkanlah menjadi teks
persausif yang utuh !
3. Perhatikan isi dari teks persuasif yang kalian buat, usahakan
terdapat kalimat saran, sajakan, arahan, atau pertimbangan !
4. Perhatikan struktur dan kaidah kebahasaan yang digunakan !

64
Refleksi 3.1

Cocokan jawabanmu pada tes formatif 3 di atas dengan kunci

jawaban pada bagian akhir modul ini. Ukurlah tingkat penguasaan

materi aspek menyusun teks cerita pendek berdasarkan pengalaman

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Soal objektif :

Tingkat penguasaan = jumlah jawaban benar x 100

10

Soal keterampilan :

Tingkat penguasaan

1. Dapat menyusun kerangka teks persuasif dengan baik dan benar

kemudian menulis teks persuasif sesuai dengan struktur dan

kaidah kebahasaan = 100

2. Hanya menyusun salah satu aspek yang ditentukan = 50

Apabila hasil yang kalian dapatkan mencapai KKM yaitu 75 maka


kalian sudah berhasil dalam kegiatan belajar 3 ini dan kalian
juga telah berhasil menyelesaikan modul ini dengan baik. Namun,
jangan lupa untuk menyelesaikan tes sumatif untuk mengukur
pengetahuan secara keseluruhan.

65
Evaluasi
Tes Sumatif

1. Berikut termasuk struktur teks persuasif, kecuali ... .


a. Lead
b. Ulasan
c. Batang tubuh
d. Ending
2. Berikut merupakan urutan struktur teks persuasif yang benar,
kecuali ... .
a. penjelas-penutup-pembuka-judul
b. pembuka-judul-penutup-penjelas
c. judul-pembuka-penjelas-penutup
d. pembuka-penjelas-penutup
3. Perhatikan kutipan teks persuasif berikut.
Sebagai para generasi penerus bangsa, kita harus bisa
menjauhkan diri dari bahaya narkoba. Tutup rapat-rapat
keinginan kita untuk mencoba-coba menggunakan narkoba.
Karena narkoba hanya akan merusak para generasi penerus
bangsa.
Sriyana (2017)
Kutipan paragraf tersebut termasuk bagian... .
a. Alinea penjelas
b. Alinea penutup
c. Alinea pembuka
d. Alinea pertimbangan
4. Pada bagian alinea pembuka berisi tentang ... .
a. Penjelasan dari gagasan pokok
b. Simpulan dan penguatan
66
c. Deskripsi singkat tentang topik pembahasan
d. Pendapat penulis
Perhatikan teks berikut ! teks berikut digunakan untuk soal nomor

5-7.

Tata tertib sekolah dapat berupa aturan tertulis maupun tidak


tertulis yang dibuat oleh pihak sekolah untuk mengatur tingkah
laku dan wajib dipatuhi oleh warga sekolah terutama siswa-siswa
sekolah tersebut. Jika berbentuk tertulis biasanya diletakkan di
sudut-sudut sekolah atau dipasang pada figura dan dtempel pada
tembok-tembok tiap ruang kelas. Sedangkan tata tertib tidak
tertulis biasanya merupakan peraturan tambahan atau peraturan
yang sudah diketahui oleh semua warga sekolah sudah mengetahui
peraturan tersebut.
5. Berdasarkan paragraf tersebut, dapat dibuat kalimat saran.
Kalimat saran yang yang tepat berdasarkan ilustrasi tersebut
adalah ... .
a. Hukuman atau sangsi untuk pelanggara tata tertib sekolah
harus ditambah.
b. Tata tertib sekolah sebaiknya dihafal oleh semua warga
sekolah khususnya siswa-siswsi sekolah tersebut.
c. Ketika merasa melanggar tata tertib sekolah kita harus segera
menemui guru Bimbingan dan Konseling (BK).
d. Tata tertib sekolah yang sudah dibuat oleh pihak sekolah
sebaiknya ditatai oleh semua warga sekolah.
6. Kalimat pertimbangan yang tepat untuk ilustrasi di atas
adalah ... .
a. Siswa tidak harus mengikuti peraturan sekolah karena setiap
siswa memiliki karakteristik masing-masing.

67
b. Jika sudah mengetahui bahwa tata tertib ditulis untuk
mengatur ketertiban siswa sudah sepantasnya siswa
mentatatinya.
c. Siswa diberikan kebebasan untuk taat atau tidak dengan tata
tertib sekolah.
d. Setiap orang pasti memiliki kesalahan.
7. Motto yang tepat berdasarkan ilustrasi di atas adalah ... .
a. Disiplin diri menjadikan pribadi yang berkualitas.
b. Jadilah pribadi yang ramah
c. Patuhi aturan capai masa depan
d. Jangan menjadi siswa yang tidak taat aturan.
8. Perhatikan kalimat berikut.
(1) Hidup di masyarakat pasti terdapat norma-norma yang
mengikatnya.
(2) Marilah mewujudkan budaya toleran antar sesama manusia.
(3) Pekerjaan akan cepat selesai jika dikerjakan bersama-sama.
(4) Rajin pangkal pandai
(5) Ayo bersama-sama memerangi narkoba.
(6) Kurangi bermain rajinlah berlajar

Kalimat yang menunjukkan ajakan terdapat pada nomor ... .

a. (1), (2), (3), (5)


b. (2), (5), (6)
c. (2) dan (5)
d. (3) dan (4)
9. Selain tahap-tahap penulisan, hal lain yang harus diperhatikan

ketika akan menulis teks persuasif yaitu ... .

a. Tokoh

b. alur

c. kaidah penulisan
68
d. inti cerita

10. Kegiatan yang dilakukan pada tahap pascamenulis yaitu ... .

a. Membuat dan mengembangkan kerangka

b. Mengembangkan dan menyunting kerangka

c. Menentukan topik dan tujuan teks

d. Membaca ulang dan menyunting teks

Uraian

II. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat !

1. Sebut dan jelaskan struktur teks persuasif !

2. Jelaskan ciri-ciri kalimat saran dan ajakan !

3. Buatlah contoh kalimat arahan dan pertimbangan (masing-masng

minimal 2) !

4. Jelaskan langkah-langkah menulis teks persuasif !

5. Buatlah kerangka teks persuasif dengan topik kenakalan remaja

Tes Keterampilan

Kerjakan tugas berikut secara mandiri dan bertanggungjawab.

1. Buatlah topik teks persuasif berdasarkan hasil pengamatan

permasalahan di sekolahmu !

2. Kembangkan topik menajdi kerangka teks persausif dengan

memerhatikan struktur dan kaidah kebahasaan dengan tepat.

69
3. Kembangkan kerangka menjadi teks persuasif yang lengkap

dengan memerhatikan struktur dan kaidah kebahasaan dengan

tepat.

4. Tukarlah teks persuasif yang telah kalian buat dengan teman

sekelasmu dan minta mereka untuk menelaah struktur dan

kaidah kebahasaan yang terdapat pada teks persuasif yang

telah kalian buat.

70
Kunci Jawaban

Tes Formatif I

1 D

2 B

3 C

4 B

5 C

6 C

7 D

8 D

9 A

10 B

Tes Formatif 2

1 A

2 B

3 D

4 B

5 C

6 B

71
TES Formatif III

1 B

2 D

3 A

4 C

5 D

6 A

7 C

8 D

9 C

10 A

Tes Sumatif

1 B

2 C
3 B

4 C

5 D

6 B

7 C

8 B

9 C

10 D

Uraian

72
1. Struktur teks persuasif dan penjelasannya

Struktur Teks Persuasif Penjelasan


Alinea pembuka (Lead) Alinea pembuka berisi pengenalan
topik atau permasalalahn yang
akan dibahas. Pada bagian ini
berfungsi sebagai pengantar
sebalum pada tahap penjelasan.
Selain itu juga berisi deskripsi
singkat tentang topik
permasalahan. Hal ini agar
pembaca tahu inti permasalahan
yang akan dibahas.
Alinea penjelas (Batang Alinea penjelas berisi penjelasan
Tubuh) berbagai teori, pendapat, maupun
fakta-fakta yang ada di
lingkungan sekitar untuk
mengupas tentang permasalahan
yang dibahas.
Alinea penutup (ending) Pada bagian ini berisi berbagai
saran, ajakan, maupun
pertimbangan sekaligus
penguatan untuk mempengaruhi
pembaca agar yakin degan
pendapat yang telah dikemukakan
oleh penulis.

73
2. Ciri-ciri kalimat saran dan ajakan

a. Kalimat saran

Kalimat saran yaitu kalimat yang menyarankan seseorang

terhadap sesuatu. Kalimat saran bersifat memerintah

seseorang untuk melakukan suatu hal sesuai keinginan kita

atau tidak. Saran tidak dapat dipaksakan untuk selalu

dilakukan oleh orang yang diberikan saran. Kalimat saran

juga ditandai dengan adanya sebab maupun akibat dari

persoalan yang membutuhkan saran. Kalimat saran

biasanya menggunakan kata sebaiknya, seharusnya,

hendaknya, sarankan, dan lain sebagainya.

b. Ajakan

Kalimat ajakan yaitu kalimat yang menyatakan ajakan

seseorang kepada orang yang diajak berbicara untuk

bersama-sama melakukan sesuatu. Kalimat ajakan

merupakan bentuk susunan kalimat yang sebenarnya juga

merupakan kalimat perintah yang diperluas.

3. Contoh kalimat saran dan arahan

Saran

a. Sebaiknya kamu segera pulang karena sudah mulai

mendung.

b. Sesegeralah kamu mengerjakan tugas, agar beban dan

tanggung jawab cepat selesai.

74
Arahan

a. Putar keran air itu ke kiri maka debet air akan mengalir

normal kembali.

b. Ketika banyak masalah pergila keluar dan hirup udara

segar.

4. Tahap-tahap penulisan teks persuasif

a. Tahap pramenulis
- Penentuan topik/ide pokok tulisan
- Menyusun kerangka tulisan
b. Tahap menulis
- Mengembangkan kerangka tulisan
- Menciptkan ending/akhir yang memikat
c. Tahap pascamenulis
- Membaca ulang teks persuasif yang telah dibuat
- Melakukan perbaikan dan penyuntingan
5. Kerangka teks persuasif dengan topik kenakalan remaja

Judul :

- Mengurangi kenakalan remaja

Lead :

- Definisi singkat remaja

- Karakteristik remaja

Batang tubuh :

- Perilaku remaja

- Sikap positif dan negatif remaja saat ini

Ending

75
- Saran, ajakan, arahan, dan pertimbangan mengurangi

kenakalan remaja

Rumus penghitungan tes sumatif

Soal objektif

Jumlah jawaban benar x 100

10

Soal uraian

Jumlah jawaban benar x 100

76
Daftar Pustaka

Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan. 2001.


Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia . Jakarta:
Erlangga.

Hartono, Bambang.2012. Dasar-Dasar Penyuntingan Naskah Edisi II.


Semarang:UNNES.

Harsiati, Titik, Agus Trianto dan E. Kosasih. 2016. Bahasa Indonesia


SMP/Mts Kelas VII Kurikulum 2013 Revisi. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Ibrahim, Muslimin dan Nur, Mohammad. 2005. Pembelajaran


Berdasarkan Masalah. Surabaya: UNESA Press

Keraf, Gorys. 2004. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran


Berbahasa. Flores: Nusa Indah.

Keraf, Gorys. 2006. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : PT Gramedia


Pustaka Utama.

Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia . Rajawali


Pers. Jakarta.

Nurudin. 2010. Dasar-Dasar Penulisan. Malang: UMM Press.

Rahardi, R. Kunjana. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi .


Jakarta: Erlangga.

Rofi’udin, Ahmad dan Darmiyati Zuchdi. 2001. Pendidikan Bahasa dan


Sastra Indonesia Kelas Tinggi. Malang: Universitas Negeri
Malang.

Santyasa, I Wayan. 2008. Pembelajaran Berbasis Masalah dan


Pembelajaran Kooperatif. diakses pada tanggal 19 Oktober
2009

Zainurrahman.2011. Menulis Dari Teori Hingga Praktik. Bandung:


Alfabet.
77
78
Glosarium

Cemooh : ejekan, hinaan, celaan

Ejaan : cara menggambarkan bunyi-bunyi huruf, bentuk tulisan,

serta penggunaan tanda baca.

Frasa : gabungan dua kata atau lebih yang bersifat

nonpredikatif.

Identifikasi : penentu atau penetapan idetitas seseorang, benda,

atau yang lain.

Motto : frasa atau kalimat yang digunakan sebagai pedoman,

semboyan atau prinsip.

Struktur : pengaturan unsur atau bagian suatu objek

Topik : pokok pembahasaan dalam pembicaraan mupun tulisan.

79
80

Anda mungkin juga menyukai