Anda di halaman 1dari 5

BAB VI

MEMAHAMI FUNGSI SEMI ABSOLUT,


ABSOLUT, DAN LOGIKA

A. Rumus Semi Absolut dan Absolut


Secara umum, absolut sebagai sebagai sel yang terkunci posisi kolom dan/atau barisnya
dengan ciri khas adanya tanda $. Alamat absolut identik dengan alamat yang selalu bernilai
sama meskipun rumusnya digandakan kemanapun. Penulisan alamat absolut selalu
ditambahkan tanda string ($) pada nama kolom dan/atau nomor baris maupun menekan
tombol F4 pada keyboard yang terkunci. Jika sebuah rumus digunakan untuk operasi dari
beberapa sel, maka excel akan menerjemahkannya sebagai alamat/lokasi relatif suatu
alamat sel atau range dari lokasi alamat lainnya. Misalnya pada sel D7 berisi rumus :
=E7*F7, jika rumus tersebut digandakan ke sel D20, maka otomatis akan berubah menjadi:
=E20*F20. Sel absolut berguna dalam membuat rumus berdasarkan referensi disuatu sel
dan menyalinnya ke sel disamping atau di bawahnya tanpa merubah referensinya, sebab
secara default referensi akan berubah-ubah mengikuti format sel tempat disalin. Namun
demikian juga dapat mengunci kolom atau barisnya saja (semi absolut) sesuai kebutuhan.

Jenis-jenis alamat absolut dikategorikan sebagai berikut :


1. Semi Absolut
Alamat sel semi absolut, identik dengan alamat sel campuran relatif dan absolut, yaitu
hanya absolut pada baris atau kolom saja. Dalam hal ini, pengunci pada alama semi
absolut hanya dilakukan pada salah satu diantara kolom dan baris, misalnya sebagai
berikut.
a. $B1 (dibaca : penguncian kolom B)
Ketik =$B1 pada sel B2, dengan cara ini saat sel digandakan ke kanan menuju F2
maka alamat sel tetap pada =$B1. Hal ini menunjukkan bahwa kolom B di kunci
dan tidak berubah menjadi kolom F. Namun apabila isi sel B2 gandakan ke bawah
menuju B10, maka alamat sel akan berubah menjadi =$B9, dimana bagian baris
akan berubah mengikuti letak baris yang diacu pada alamat dan tidak dikunci
karena tidak memiliki tanda $.
b. B$1 (dibaca : penguncian baris 1)
Ketik =B$1 pada sel B2, dengan cara ini saat sel digandakan ke kanan menuju F2
maka alamat sel akan berubah menjadi =F$1. Hal ini menunjukkan bahwa kolom
B tidak di kunci dan berubah menjadi kolom F. Namun apabila isi sel B2 gandakan
ke bawah menuju B10, maka alamat sel akan tetap pada =B$1, dimana bagian baris
tidak berubah mengikuti letak baris yang diacu pada alamat dan dikunci karena
memiliki tanda $.

2. Absolut Mutlak
Penguncian pada absolut mutlak akan dilakukan sekaligus pada kolom dan baris,
misalnya pada sel A2 kita isikan rumus : =D1*$E$9. Jika rumus tersebut digandakan

1
ke sel A7, maka rumusnya akan menjadi : =D6*$E$9, terlihat bahwa alamat sel E9
bernilai tetap, sehingga sel E9 disebut sebagai alamat sel mutlak.
B. Rumus Logika
Fungsi mengolah data dengan rumus logika digunakan untuk menentukan ekspresi logika
sebagai syarat dalam melakukan pilihan penulisan rumus. Fungsi logika identik dengan
sekumpulan fungsi yang berisi perintah-perintah untuk mengoperasikan data secara logika.
Data yang diolah diantaranya numerik, text, ataupun date/time. Jenis fungsi logika di
antaranya fungsi IF, AND, dan OR.
a. Fungsi IF
Terdapat berbagai fungsi yang digunakan dalam Excel sebagai penunjang sistem
pendataan dan pembukuan organisasi. Jenis fungsi yang paling umum yang digunakan
dalam Excel adalah rumus IF. IF atau yang juga bisa diartikan “jika”, digunakan untuk
mengecek suatu kondisi. Rumus IF yang merupakan fungsi logika dimana suatu nilai
memiliki syarat dan dapat bernilai benar apabila syarat tersebut terpenuhi, sebaliknya
akan bernilai salah apabila syarat tidak terpenuhi.
1) Fungsi IF Tunggal
IF jika diartikan secara harfiah adalah “jika”. Fungsi IF akan mengambil suatu
kondisi tertentu kemudian menentukan nilai TRUE atau FALSE. Nilai TRUE akan
dilaksanakan jika nilai dengan kondisi terpenuhi dan nilai FALSE jila nilai dengan
kondisi tidak terpenuhi. Format penulisan fungsi IF sebagai berikut.
=IF(Kondisi;nil_TRUE;nil_FALSE)
Keterangan :
a) Kondisi merupukan kriteria acuan yang dijadikan pembanding.
b) Nil_TRUE merupakan nilai untuk kondisi yang terpenuhi
c) Nil_FALSE merupakan nilai untuk kondisi yang tidak terpenuhi

2) Fungsi IF Majemuk (bercabang)


Penerapan fungsi pada aplikasi excel bisa digabungkan untuk memenuhi satu
tujuan / hasil tertentu. Jika terdapat beberapa kondisi yang harus dibandingkan
dalam sebuah rumus / formula, maka fungsi yang digunakan adalah fungsi IF
bercabang (nested IF). Jika kondisi tersebut lebih dari satu, maka nil_FALSE dapat
digunakan kembali untuk fungsi IF berikutnya. Misalnya jika kondisi ada 2, maka
format penulisan menjadi sebagai berikut.
=IF(Kon_1;Nil_True1;IF(Kon_2;Nil_TRUE2;Nil_False))
Jika dijabarkan, maka formula tersebut berarti;
a) Jika Kon_1 terpenuhi maka pernyataan Nil_true1 digunakan
b) Jika Kon_1 tidak terpenuhi, maka lihat Kon_2.
c) Jika Kon_2 terpenuhi, maka pernyataan nil_true2 digunakan
d) Jika Kon_2 tidak terpenuhi, maka gunakan Nil_False.
Syarat atau kondisi pada rumus ini adalah lebih dari dua, dimana hasil pertama,
kedua, ketiga dan seterusnya akan sesuai dengan syarat tersebut, sedangkan syarat
terakhir tidak sesuai dengan syaratnya.

2
b. Fungsi AND
Pada dasarnya fungsi AND memiliki kegunaan yang sama dengan fungsi OR yang
identik dengan membandingkan dua atau lebih kondisi, sehingga menghasilkan nilai
TRUE/FALSE. Pada penggunaan fungsi AND, maka nilai TRUE akan muncul jika
semua kondisi terpenuhi, dan nilai FALSE akan digunakan jika salah satu atau semua
kondisi tidak terpenuhi. Secara umum, format penulisan fungsi AND sebagai berikut.
=AND(kon_1;kon_2;kon_3;....;kon_n)
Dalam hal ini panjang sintaks n maksimum 30 ekspresi logika. Fungsi AND bisa
digunakan dengan IF, sehingga disebut dengan IF-AND (IF-AND Function) dengan
format penulisan sebagai berikut.
=IF(AND(kon_1;kon_2);nil_true;nil_false)

c. Fungsi OR
Sebagai salah satu fungsi logika, fungsi OR digunakan untuk membandingkan dua atau
lebih kondisi sehingga menghasilkan nilai TRUE/FALSE. Nilai TRUE akan muncul
jika salah satu kondisi atau semua kondisi terpenuhi, sedangkan nilai FALSE akan
muncul jika semua kondisi tidak terpenuhi. Sintaks OR maksimum 30 ekspresi logika.
Format penulisan fungsi OR secara umum sebagai berikut.
=OR(Kon_1;Kon_2;Kon_3;....;Kon_n)
Jika formula penulisan fungsi OR dijalankan, maka nilai yang dihasilkan adalah
TRUE/FALSE. Fungsi OR bisa digabungkan penggunaannya dengan IF, sehingga
disebut fungsi IF-OR. Dalam penerapannya fungsi OR dapat digunakan untuk
menyederhanakan fungsi IF bercabang. Format penulisannya sebagai berikut.
=IF(OR(kon_1;kon_2);nil_true;nil_false)

d. Fungsi Teks
Konsep dasar fungsi LEFT dan RIGHT hampir sama, hanya berbeda pada peletakan
posisi karakter yang diambil. Fungsi LEFT akan menghasilkan satu atau lebih karakter
paling awal (paling kiri) sesuai jumlah yang ditentukan. Fungsi RIGHT hampir sama
dengan LEFT tetapi perbedaannya fungsi RIGHT mengambil satu atau lebih karakter
dihitung dari akhir (paling kanan) teks. Jadi LEFT menghitung karakter dari kiri
sedangkan RIGHT dihitung dari kanan. Jika ingin karakter ke dua atau lebih, maka
harus menggunakan fungsi MID dan bukan LEFT, termasuk pula jika menginginkan
memotong teks yang karakternya berada tidak diawal teks tetap menggunakan fungsi
MID.

No Fungsi Sintaks Keterangan


1 LEFT =LEFT(data teks ; jumlah Untuk mengambil karakter dari
karakter) kiri/awal/depan dari data teks
sebanyak jumlah karakter yang
diambil

3
2 RIGHT =RIGHT(data teks ; Untuk mengambil karakter dari
jumlah karakter) kanan/belakang/akhir dari data teks
sebanyak jumlah karakter yang
diambil
3 MID =MID(data teks ; karakter Untuk mengambil dari kiri ke tengah
awal ; Jumlah) berdasarkan karakter awal sebanyak
jumlah karakter yang diambil.

e. Fungsi Baca Data (Lookup)


Tabel merupakan alternatif lain dalam memecahkan masalah-masalah yang
mengandung syarat atau kondisi dalam Excel, di samping fungsi logika
tentunya.kelebihan dari fungsi pembacaan tabel yaitu dapat dimasukkan syarat dan
pilihan dalam jumlah yang banyak. Langkah-langkah di dalam menggunakan fungsi
pembacaan tabel adalah sebagai berikut.
1) Susun tabel yang akan dibaca (tabel lookup). Tabel lookup dapat diletakkan pada
sheet yang sama dengan tabel utama, atau terpisah di sheet yang lain.
2) Setelah itu, berikan nama untuk tabel lookup. Perintahnya adalah Insert > Name >
Define.
3) Gunakan fungsi pembacaan tabel di bawah ini untuk melakukan pengisian sebagai
berikut.
a) Fungsi VLOOKUP
VLOOKUP digunakan untuk membaca tabel LOOKUP dengan susunan data
per kolom. Awalan huruf V di depan kata lookup merupakan singkatan kata
Vertical yang merujuk pada bentuk tabel referensi yang digunakan, dimana
header atau judul tabel terletak di bagian atas dan data-datanya tersusun ke
bawah secara vertikal. Sintaks yang digunakan adalah
=VLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num;range_lookup)
Dari sintaks tersebut dapat diketahui bahwa fungsi VLOOKUP memiliki empat
argumen sebagai berikut.
i) Lookup_value : nilai atau sel yang dijadikan kunci dalam pencarian data.
ii) Table_array : tabel atau range yang menyimpan data yang ingin dicari
iii) Col_index_num : nomor kolom yang ingin diambil nilainya untuk fungsi
VLOOKUP.
iv) Range_lookup : Nilai logika TRUE atau FALSE, dimana kita ingin fungsi
VLOOKUP atau HLOOKUP mengembalikan nilai dengan metode kira-
kira (TRUE) atau mengembalikan nilai secara tepat (FALSE).

b) Fungsi HLOOKUP
HLOOKUP digunakan untuk membaca tabel LOOKUP dengan susunan data
per baris.
Awalan huruf H di depan kata lookup merupakan singkatan dari kata Horizontal
yang merujuk pada bentuk tabel referensi yang digunakan, dimana header atau
judul tabel terletak di bagian kiri dan data-datanya tersusun ke kanan secara
horizontal. Sintaks yang digunakan adalah:
4
=HLOOKUP(lookup_value;table_array;row_index_num;range_lookup)
Dari sintaks tersebut dapat diketahui bahwa fungsi HLOOKUP memiliki empat
argumen sebagai berikut.
i) Lookup_value : nilai atau sel yang dijadikan kunci dalam pencarian data.
ii) Table_array : tabel atau range yang menyimpan data yang ingin dicari
iii) Row_index_num : nomor baris yang ingin diambil nilainya untuk fungsi
HLOOKUP
iv) Range_lookup : Nilai logika TRUE atau FALSE, dimana kita ingin fungsi
VLOOKUP atau HLOOKUP mengembalikan nilai dengan metode kira-
kira (TRUE) atau mengembalikan nilai secara tepat (FALSE).

Anda mungkin juga menyukai