Anda di halaman 1dari 14

Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya

Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 13 - 26

ANALISIS KOMPARASI PRODUKTIVITAS


TENAGA KERJA BORONGAN DAN HARIAN
(Studi Kasus pada Pembangunan Proyek Hotel Ciputra World Surabaya-Jawa Timur)

Budi Witjaksana1, Rasio Hepiyanto2


1Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustustus 1945 Surabaya
email: budiwitjaksana@untag-sby.ac.id
2Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustustus 1945 Surabaya

Abstraks
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbedaan produktivitas tenaga kerja pasangan dinding
bata yang dibayar borongan dengan yang dibayar harian di Proyek Hotel Ciputra World Surabaya. Di
samping itu diteliti pula faktor yang paling berpengaruh terhadap produktivitas dari 5 variabel: pendidikan,
pengalaman, usia , disiplin kerja dan motivasi. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengadakan observasi
lapangan, wawancara dan kuesioner. Data yang diperoleh dari kuesioner diolah dengan memberikan skor
terlebih dahulu dan setelah itu digunakan untuk pengujian validitas dan reliabilitas instrumen. Selanjutnya
hubungan antara produktivitas dengan keempat variabel dinyatakan melalui pengujian regresi berganda yang
diuji dengan menggunakan uji F, uji t, uji normalitas, uji non-multikolinieritas, uji homoskedatisitas dan uji
non-autokorelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem upah borongan memberikan produktivitas
lebih besar dari produktivitas upah harian tetapi dengan perbedaan upah borongan sebesar 49,8% lebih besar
dari harian, perbedaan produktivitas pekerja borongan hanya lebih besar 33,9% dari pada produktivitas
pekerja harian. Dari hasil analisa regresi linier berganda dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling
dominan terhadap produktivitas tenaga kerja harian dan borongan adalah motivasi kerja.

Kata kunci : Produktivitas, Tenaga Kerja, Sistem Upah.

I. PENDAHULUAN sistem pengupahan untuk meningkatkan


produktivitas tenaga kerja. Keberhasilan
1.1. Latar Belakang suatu proyek dikaitkan sejauh mana sasaran
Pekerja konstruksi merupakan pekerja jadwal, mutu dan anggaran yang terpenuhi.
lepas dan tidak mempunyai serikat pekerja Dari uraian diatas maka perlu dilakukan
sehingga upah yang diterima sangat penelitian untuk menganalisa sistem
tergantung dari pemberi pekerjaan dimana pengupahan pekerja borongan dan harian
besarnya upah bervariasi, tergantung dari terhadap produktivitas pekerjaan pasangan
hasil tawar menawar. Sistem pembayaran dinding berdasarkan variabel-variabel yang
biasanya terbagi menjadi dua, yaitu sistem diteliti, sehingga dapat diketahui sistem
pembayaran borongan dan harian. Sistem pengupahan mana yang layak digunakan.
pengupahan dari pihak pemberi jasa
konstruksi cenderung disesuaikan dengan 1.2.Rumusan Masalah
kesepakatan bersama. Pihak pemberi jasa 1. Bagaimanakah produktivitas pekerja
konstruksi perlu mengevaluasi kontribusi harian dan pekerja borongan?
masing-masing sistem pengupahan untuk 2. Apakah sistem pembayaran upah harian
meningkatkan produktivitas tenaga kerja. dan borongan yang diterima tenaga kerja
Sesuai dengan perkembangan sistem berpengaruh terhadap produktivitas
pengelolaan proyek, kecenderungan yang tenaga kerja?
muncul adalah bagaimana menciptakan 3. Variabel mana yang dominan pada
sistem pengelolaan yang efektif dan efisien produktivitas pekerja borongan dan
dalam mengelola tenaga kerja yang ada. harian?
Pihak pemberi jasa konstruksi perlu
mengevaluasi kontribusi masing-masing 1.3. Tujuan Penelitian
Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 13
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 13 - 26

1. Untuk mendapatkan besarnya


produktivitas pekerja berdasarkan sistem 2.3 Tenaga Kerja Dalam Bidang
pembayaran upah harian dan borongan. Konstruksi
2. Pengaruh sistem pembayaran upah Menurut Soeharto (2001), tenaga
terhadap produktivitas pekerja. kerja lapangan pada proyek konstruksi
3. Variabel yang paling dominan terhadap dibedakan menjadi dua yaitu : pengawas
produktivitas pekerja borongan dan (mandor) dan pekerja (buruh). Tenaga kerja
harian. yang dimaksud disini adalah sebuah
II. LANDASAN TEORI kelompok kecil yang terdiri dari tukang,
pembantu tukang dan mandor. Setiap
2.1 Organisasi Proyek Konstruksi bagian didalam tenaga kerja ini mempunyai
Keberhasilan suatu proyek sangat fungsi dan tugas sendiri-sendri. Meskipun
bergantung pada perilaku atau kegiatan demikian seperti kerja sebuah organisasi,
satuan-satuan oragnisasi pelaksana yang kerjasama yang baik harus dibina agar
dikoordinasi dalam suatu item manajemen. pekerjaan dapat berjalan dengan lancar.
Untuk itu dituntut agar individu atau Jumlah bagian-bagian atau komposisi
satuan-satuan organisasi pelaksana dapat antara tukang, pembantu tukang dan
bekerja sama dalam menentukan harapan mandor diatur sedemikian rupa agar kerja
(objective), jadwal kegiatan, anggaran tenaga kerja tersebut dapat berjalan dengan
keuangan kemudian memonitor dan efektif.
melaporkan kemajuan, serta segera
mengambil langkah-langkah perbaikan 2.4 Produktivitas Tenaga Kerja
bilamana diperlukan (Dipohusodo, 1996: Produktivitas bisa diartikan secara
40). sederhana dengan peningkatan kualitas,
Dari struktur organisasi proyek akan bisa juga diartikan bekerja efektif dan
terlihat posisi tenaga kerja : mandor, tukang efisien. Karena itu produktivitas mencakup
dan kelompok tenaga kerja yang berada mental patriotik yang memandang masa
dalam pengawasan langsung pihak depan secara optimis. Dalam doktrin pada
pelaksana. Dalam pelaksanaan pekerjaan di konferensi OSLO, 1984, tercantum definisi
lapangan, mandor bertanggung jawab umum produktivitas semesta yaitu :
kepada pelaksana untuk mengatur seluruh “Produktivitas adalah suatu konsep yang
tenaga kerja yang berada dibawah bersifat universal yang bertujuan untuk
koordinasinya. menyediakan lebih banyak barang dan jasa
untuk lebih banyak manusia, dengan
2.2 Manajemen Proyek menggunakan sumber-sumber riil yang
Menurut Kerzner (2001) di dalam semakin sedikit.” (Sinungan, 2005: 17).
Soeharto (2001: 27) yang terlihat dari Istilah produktivitas sering disamakan
wawasannya manajemen proyek dengan istilah produksi. Sebetulnya
berdasarkan fungsi dan bila digabungkan produktivitas bukan produksi, karena
dengan pendekatan sistem akan menjadi pengertian produksi adalah selalu
sebagai berikut : berorientasi ke output saja yang mempunyai
“Manajemen proyek adalah unit satuan berdimensi satu. (seperti kg atau
merencanakan, mengorganisir, memimpin ton), atau dapat dikatakan produksi
dan mengendalikan sumber daya berkaitan dengan aktivitas yang
perusahaan unutk mencapai sasaran jangka menghasilkan barang dan jasa, atau juga
pendek yang telah ditentukan. Lebih jauh, dapat dikatakan produksi adalah jumlah
manajemen proyek menggunakan keluaran yang dihasilkan. Sedangkan
pendekatan sistem dan hierarki (arus produtivitas perhatiannya bukan tertuju
kegiatan) vertical dan horizontal.” pada output saja tetapi juga pada input, dan

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 14


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 13 - 26

produktivitas mempunyai satuan dimensi 2. Perbandingan pelaksanaan antara satu


dua (seperti ton per hektar, m3 per orang, unit (perorangan, tugas, seksi, proses)
nilai tambah per tenaga kerja), atau bisa dengan lainnya. Pengukuran seperti itu
dikatakan produktivitas berkaitan dengan menunjukkan pencapaian rilatif.
manfaat sumber-sumber (masukan), secara 3. Perbandingan pelaksana sekarang
efisien dalam memproduksi barang atau dengan targetnya, dan inilah yang
jasa (keluaran) yang dilihat secara terbaik sebagai memusatkan perhatian
kuantitatif, atau bisa disebut juga pada sasaran dan tujuan.
produktivitas adalah rasio keluaran yang
dihasilkan terhadap masukan yang 2.7 Populasi dan Sampel
digunakan. 2.7.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi
2.5 Faktor-faktor yang Menentukan yang terdiri atas : obyek/subyek yang
Produktivitas Kerja mempunyai kualitas dan karakteristik
Umar (1998) terdapat enam faktor tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
utama penentu produktivitas tenaga kerja untuk dipelajari dan kemudian ditarik
yaitu sikap, keterampilan, hubungan tenaga kesimpulannya.
kerja dan pimpinan, manajemen, efisiensi,
dan kewiraswastaan. Sedangkan dalam 2.7.2 Sampel
mendeteksi faktor penentu lain yaitu Sampel adalah bagian dari jumlah dan
motivasi, pendidikan, keterampilan, dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
pelatihan kerja, disiplin, lingkungan, sikap, Bila populasi besar, dan peneliti tidak
teknologi jaminan sosial dan sarana mungkin mempelajari semua yang ada pada
produksi. Produktivitas sangat dipengaruhi populasi, misalnya karena keterbatasan
oleh pendidikan, keterampilan, disiplin, dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
sikap, motivasi kerja, kesehatan, upah, menggunakan sampel yang diambil dari
lingkungan, teknologi, sarana produksi, populasi itu (Sugiyono, 2006).
kesempatan berprestasi dan kebijakan
pemerintah. Semua hal tersebut di atas 2.8 Teknik Pengambilan Sampel
berlaku bagi tenaga kerja secara umum. Teknik pengambilan sampel
Faktor-faktor yang mempengaruhi dikerjakan memakai teknik random
produktivitas tenaga kerja sebagai variabel sampling. Untuk sekedar perkiraan maka
penelitian, selanjutnya disebut sebagai apabila populasinya kurang dari 100, maka
variabel produktivitas. lebih baik diambil semua, sehingga
penelitiannya merupakan penelitian
2.6 Metode-metode Pokok Pengukuran populasi, tetapi jika populasinya besar
Produktivitas dapat diambil antara 10% - 15% atau 20%
Secara umum pengukuran produk- - 25% atau lebih (Arikunto, 1996:107).
tivitas berarti perbandingan yang dapat Memperhatikan hal di atas Surakhmad
dibedakan dalam tiga jenis yang sangat (1994) di dalam Riduwan (2004:65)
berbeda. menyarankan, apabila ukuran populasi
1. Perbadingan-perbandingan antara pelak- sebanyak kurang atau sama dengan 100,
sanaan sekarang dengan pelaksanaan pengambilan sampel sekurang-kurangnya
secara historis yang tidak menunjukkan 50% dari ukuran populasi.
apakah pelaksanaan sekarang ini Jumlah sampel berdasarkan tingkat
memuaskan, namun hanya menge- kesalahan bahwa sampel mewakili
tengahkan apakah meningkat atau populasi dapat ditentukan dengan rumus
berkurang serta tingkatannya. (Umar, 2000 : 146):
n = N / (1 x N x e 2 ) ….……(2.1)

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 15


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 13 - 26

dilakukan melalui analisis deskriptif dengan


Dimana: cara analisa prosentase.
S = Jumlah sampel yang diambil
N = Jumlah populasi 2.13 Regresi Linier
n = Jumlah anggota populasi Regresi linier digunakan untuk
e = kesalahan yang masih dapat ditoleransi merumuskan hubungan antara variabel
( misalnya = 5 %) bebas dan variabel terikat. Regresi linier
sangat dominan dalam penentuan variabel
yang berpengaruh.
2.9 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2007), dilihat dari 2.14 Hipotesis
hubungan antara satu variabel dengan Hipotesis diartikan sebagai jawaban
variabel yang lain, maka macam-macam sementara terhadap rumusan masalah
dalam penelitian dapat dibedakan menjadi : penelitian. Kebenaran dari hipotesis itu
1) Variabel independen (variabel terikat), 2) harus dibuktikan melalui data yang
Variabel dependen (variabel bebas) terkumpul.

2.10 Teknik Pengumpulan Data 2.15 Uji Asumsi Model Regresi


Metode pengumpulan data adalah Penggunaan metode ini harus disertai
teknik atau cara-cara yang dapat digunakan dengan asumsi-asumsi yang mendasarinya,
oleh peneliti untuk mengumpulkan data. yaitu: normalitas, non-multikolinearitas,
Teknik pengumpulan data yang diperlukan homoskedastisitas, dan non-autokorelasi.
adalah teknik pengumpulan data mana yang
paling tepat, sehingga benar-benar didapat
data yang valid dan reliabel. Metode III. METODOLOGI PENELITIAN
pengumpulan data yaitu observasi dan
wawancara. Instrumen pengumpulan data 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
adalah kuisioner (Riduwan, 2004). Peneliti mengambil obyek studi
pada proyek pembangunan Hotel Ciputra
2.11 Uji Instrumen Penelitian World Surabaya, yang sedang dikerjakan
Tujuan dari uji instrumen dalam pada tahun anggaran 2013-2014. Proyek
penelitian ini adalah untuk mengolah data pembangunan jaringan irigasi ini dikerjakan
yang diperoleh sehingga data yang oleh PT Waringin Megah, adapun waktu
diperoleh menjadi teratur dan tersusun rapi penelitian dan pengambilan sampel
sehingga memudahkan proses penelaahan dilakukan selama tiga hari dengan
data tersebut. Adapun uji inmstrumen menganalisa proyek Hotel Ciputra World
tersebut meliputi: uji validitas, uji Surabaya tersebut tentang hubungan
reliabilitas. pengaruh sistem upah tenaga kerja terhadap
produktivitas pekerja harian dan pekerja
2.12 Statistik Deskriptif borongan.
Statistika dalam arti luas biasa disebut
dengan statistik induktif atau statistika 3.2. Rancangan Penelitian
probabilitas, yaitu suatu alat pengumpulan Data untuk penelitian ini terbagi
data, menarik kesimpulan, membuat menjadi 2 bagian, yaitu : data primer dan
tindakan berdasarkan analisis data yang sekunder.
dikumpulkan atau statistika yang digunakan
menganalisis data sampel dan hasilnya 3.3. Observasi Pendahuluan
dimanfaatkan untuk populasi. Analisa data Sebelum penelitian dilakukan,
terlebih dahulu dilakukan observasi

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 16


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 13 - 26

pendahuluan dengan tujuan untuk 4. Disiplin kerja, dengan kategori : baik,


mengetahui berapa jumlah populasi, sedang dan kurang.
responden yang akan diteliti. 5. Motivasi Kerja, dengan kategori : baik,
sedang dan kurang.
3.4. Populasi Dan Sampel
3.4.1 Populasi 3.7 Metode Pengumpulan Data
Populasi pada proyek pembangunan Penelitian
Hotel Ciputra World Surabaya dengan Pengumpulan data variabel-variabel
jumlah pekerja tukang sebanyak 57 orang. di atas dilakukan dengan penyebaran
Untuk populasi pekerja tukang harian kuesioner yang disertai dengan wawancara,
adalah sebesar 30 orang dan untuk populasi sedangkan langkah-langkah pengumpulan
pekerja tukang borongan adalah sebesar 31 data produktivitas yang digunakan yaitu:
orang. 1. Mengadakan pengamatan dan
pengukuran langsung di lapangan.
3.4.2 Sampel 2. Mencatat dan mengukur hasil kerja
Berdasarkan metode Krejcjie bila tenaga kerja harian dan borongan pada
jumlah populasi untuk pekerja borongan pekerjaan pasangan dinding bata.
adalah sebesar 30 dengan tingkat kesalahan 3. Faktor cuaca juga mempengaruhi hasil
5% maka jumlah sampelnya sebesar 28. dari pekerjaan tersebut. Penelitian ini
Sedangkan untuk pekerja harian kita proses pengambilan data dan kuisioner
memakai metode sampling jenuh dimana dilakukan pada bulan Desember 2013.
pengambilan jumlah sampelnya adalah
dengan mengambil seluruh jumlah populasi 3.8 Analisa Data Penelitian
untuk dijadikan sampel yaitu sebesar 27 Dalam pengolahan data dan analisa
orang. langkah-langkah yang diambil ialah:
1. Persiapan yakni membuat daftar nama,
3.5 Menyusun dan Menentukan isian dan macam data.
Instrumen Penelitian 2. Pentabulasian data : memberi skor,
Metode pengumpulan data yaitu kode, mengubah jenis data.
dengan cara angket atau kuesioner dan
wawancara langsung terhadap tenaga kerja.
Dalam menentukan metode pengumpulan IV. ANALISIS DAN
data, hal yang perlu diperhatikan yaitu PEMBAHASAN
variabel, sampel, lokasi, pelaksanaan, biaya
dan waktu. 4.1 Pengumpulan dan Tabulasi data
Pengamatan hasil produktivitas yang
3.6 Menentukan Variabel Penelitian dilakukan selama 3 hari pada tanggal 19,
Adapun variabelnya adalah : 20, dan 21 Agustus 2013 antara pekerja
1. Pendidikan formal dan non formal borongan dan pekerja harian. Tenaga kerja
tenaga kerja, dengan kategori : SD, untuk tukang yang dibayar harian memiliki
SLTP, SLTA. pengalaman yang relatif lama dalam
2. Pengalaman kerja pengertian tukang tersebut pernah bekerja
Dalam hal ini pengalaman kerja dapat sebagai tukang dalam proyek berskala kecil
dikategorikan sebagai berikut : kurang di antaranya proyek rumah tinggal, gereja
dari 1-4 tahun, 5–8 tahun, serta 9-12 dan lain-lain, sedangkan untuk total hasil
tahun. kerja atau produktivitas yang didapat
3. Umur / usia tenaga kerja, dengan dengan pengalaman yang relatif lama dan
kategori : 21-29 tahun, 30 – 38 tahun hasil produtivitas yang kecil hal ini
dan 39-47 tahun. disebabkan oleh faktor kebiasaan dia

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 17


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 13 - 26

bekerja selama dia menjadi tukang harian baik dan sesuai dengan yang ditentukan
dan ketekunan dia dalam bekerja. Untuk yaitu nilai factor loading diatas 0.266.
tenaga kerja borongan yang memiliki
Tabel 4.2 Uji Validitas Berdasarkan Setiap
pengalaman yang cukup, dan hasil Variabel Pekerja Borongan
produktivitas yang besar hal ini disebabkan No Factor Loading Keterangan
oleh pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga
X1 0,723 Valid
kerja borongan X2 0,603 Valid
X3 0,806 Valid
4.2 Statistik Deskriptif X4 0,664 Valid
Hasil penelitian diperoleh gambaran X5 0,787 Valid
bahwa dari 55 responden yang terdiri 28 Sumber: Data Primer, 2008
responden pekerja borongan dan 27 Berdasarkan hasil uji validitas
responden pekerja harian yang diteliti menggunakan analisis faktor diketahui
dalam melakukan pelaksanaan pekerjaan bahwa semua item dalam pekerja harian,
pasangan dinding dengan mengacu pada dan pekerja borongan terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi produk- produktivitas kerja valid/sahih karena
tivitas tenaga kerja (5 variabel yang diteliti) memiliki factor loading > 0,266.
diperoleh hasil produktivitas tenaga kerja
untuk pekerjaan pasangan dinding pada 4.3.2 Uji Reliabilitas
pekerja borongan adalah 4,93 m2/hari dan Pengujian reliabilitas adalah berkaitan
untuk pekerja harian adalah 3,682 m2/hari. dengan masalah adanya kepercayaan
terhadap instrumen. Hasil uji reliabilitas
4.3 Uji Instrumen Penelitian data dalam penelitian ini yang didapat dari
4.3.1 Uji Validitas program SPSS 12 dapat dilihat pada tabel
Untuk mengetahui konsistensi dan berikut.
akurasi data yang dikumpulkan dari Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Data
penggunaan instrumen dilakukan uji Variabel Alpha Cronbach Reliabilitas
validitas dengan menggunakan analisis alpha
faktor. Pekerja 0,7343 0,6 Reliabel
harian
a. Uji Validitas Pekerja Harian Pekerja 0,8574 0,6 Reliabel
Uji validitas pekerja harian borongan
dianalisa apakah variabel pekerja harian Sumber: Data Primer, 2008
dapat dikatakan baik dan sesuai dengan Berdasarkan uji reliabilitas
yang ditentukan yaitu nilai factor menggunakan Cronbach Alpha, semua item
loading diatas 0.266. yang dikumpulkan melalui instrumen
Tabel 4.1 Uji Validitas Berdasarkan Setiap penelitian adalah reliabel/handal karena
Variabel Pekerja Harian memiliki Alpha lebih besar dari 0,6.
No Factor Loading Keterangan Menurut Emory & Cooper (2000:114)
X1 0,649 Valid sebuah faktor dinyatakan reliabel/handal
X2 0,623 Valid jika koefisien Alpha lebih besar dari 0,6.
X3 0,666 Valid
X4 0,792 Valid 4.3.3. Karekteristik Responden Pada
X5 0,939 Valid
Upah Pekerja Borongan
1. Variabel Pendidikan (X1)
b. Uji Validitas Pekerja Borongan Hasil penelitian diperoleh bahwa
Pengujian validitas pekerja borongan dari 28 responden yang diteliti, sebanyak
dilakukan untuk mengetahui apakah 7 orang responden atau sekitar 25%
variabel pekerja harian dapat dikatakan responden berpendidikan terakhir

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 18


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 13 - 26

Sekolah Dasar (SD), 17 orang responden 4.3.4. Karakteristik Responden Pada


atau sekitar 60.71% responden Upah Pekerja Harian
berpendidikan terakhir SLTP dan 1. Variabel Pendidikan (X1)
sisanya sebanyak 4 orang atau sekitar Hasil penelitian diperoleh bahwa
14.29% responden berpendidikan dari 27 responden yang diteliti, sebanyak
terakhir SLTA. 6 orang responden atau sekitar 22.2%
responden berpendidikan terakhir
2. Variabel Pengalaman (X2) Sekolah Dasar (SD), 15 orang responden
Hasil penelitian diperoleh bahwa atau sekitar 55.6% responden berpen-
dari 28 responden yang diteliti, sebanyak didikan terakhir SLTP dan sisanya
3 orang responden atau sekitar 10,7% sebanyak 6 orang atau sekitar 22.2%
responden memiliki pengalaman kerja responden berpendidikan terakhir SMU.
1–4 tahun, 14 orang responden atau
sekitar 50% responden memiliki 2. Variabel Pengalaman (X2)
pengalaman kerja 5–8 tahun dan sisanya Hasil penelitian diperoleh bahwa
sebanyak 11 orang atau sekitar 39,3% dari 27 responden yang diteliti, sebanyak
responden memiliki pengalaman kerja 9- 8 orang responden atau sekitar 29.6%
12 tahun. responden memiliki pengalaman kerja 1-
3 tahun, 4 orang responden atau sekitar
3. Variabel Usia Tenaga Kerja (X3) 14.8% responden memiliki pengalaman
Hasil penelitian diperoleh bahwa kerja 4-6 tahun dan sisanya sebanyak 15
dari 28 responden yang diteliti, sebanyak orang atau sekitar 55.6% responden
3 orang responden atau sekitar 7.41% memiliki pengalaman kerja 7-9 tahun.
responden saat ini berusia 21-29 tahun,
16 orang responden atau sekitar 59.26% 3. Variabel Usia Tenaga Kerja (X3)
responden saat ini berusia 39-47 tahun, Hasil penelitian diperoleh bahwa
dan sebanyak 9 orang atau sekitar dari 27 responden yang diteliti, sebanyak
33.33% saat ini berusia 30-38 tahun. 2 orang responden atau sekitar 7.4%
responden saat ini berusia 21-29 tahun,
4. Variabel Disiplin Jam Kerja (X4) 16 orang responden atau sekitar 59.3%
Hasil penelitian diperoleh bahwa responden saat ini berusia 39-47 tahun,
dari 28 responden yang diteliti, sebanyak dan sebanyak 9 orang atau sekitar 33.3%
14 orang responden memiliki disiplin saat ini berusia 30-38 tahun.
kerja sedang atau sekitar 50%, 8 orang 4. Variabel Disiplin Jam Kerja (X4)
responden memiliki disiplin kerja baik Hasil penelitian diperoleh bahwa
atau sekitar 28.57%, 6 orang responden dari 27 responden yang diteliti, sebanyak
memiliki disiplin kerja kurang atau 10 orang responden memiliki disiplin
sekitar 21.43%. kerja sedang atau sekitar 37,04%, 5
orang responden memiliki disiplin kerja
5. Variabel Motivasi (X5) baik atau sekitar 18,52%, 12 orang
Hasil penelitian diperoleh bahwa responden memiliki disiplin kerja kurang
dari 28 responden yang diteliti, sebanyak atau sekitar 44,44%.
14 orang responden memiliki motivasi
baik atau sekitar 50%, 8 orang 5. Variabel Motivasi (X5)
responden memiliki motivasi sedang Hasil penelitian diperoleh bahwa
atau sekitar 28.57%, 6 orang responden dari 27 responden yang diteliti, sebanyak
memiliki motivasi kurang atau sekitar 11 orang mempunyai motivasi baik atau
21.43%. sekitar 40.7%, 8 orang mempunyai
motivasi kurang atau sekitar 29.6%, dan

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 19


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 13 - 26

8 orang mempunyai motivasi sedang (df) n1 = 26 dan n2 = 26 sebesar 2.56.


atau sekitar 29.6%. Jika nilai F hasil penghitungan
penelitian dibandingkan dengan Ftabel,
4.4 Analisis Data Penelitian maka Fhitung hasil penghitungan lebih
4.4.1 Produktivitas Tenaga Kerja besar dari pada Ftabel (48.143 > 2,56).
Analisis ini digunakan untuk Selain itu, pada perhitungan juga
mengukur tingkat produktivitas tenaga didapatkan nilai p-value 0,000. Jika p-
kerja upah borongan dan tenaga kerja upah value dibandingkan dengan α = 0,01
harian. Hasil dari analisis means aritmatik maka p-value kurang dari α = 0,01. Dari
(rata-rata) diketahui bahwa produktivitas kedua perbandingan tersebut dapat
tenaga kerja harian memiliki rata-rata diambil keputusan H0 ditolak pada taraf
sebesar 3,68 m3/hari dan standart deviasi α = 0,01.
sebesar 0,277 sedangkan produktivitas Variabel independen pembentuk
tenaga kerja borongan memiliki rata-rata model regresi dikatakan berpengaruh
sebesar 4,93 m3/hari dan standart deviasi signifikan jika thitung > ttabel atau p-value
sebesar 0,45. Dengan demikian dilihat dari < α = 0,01.
nilai rata-rata dapat disimpulkan bahwa
produktivitas tenaga kerja borongan lebih 2) Uji Model Regresi Secara Parsial
besar dibandingkan produktivitas tenaga (a)Variabel Pendidikan (X1)
kerja harian. Variabel Pendidikan memiliki
koefisien regresi sebesar -0.071
4.4.2. Analisis Regresi Linier Berganda Dengan menggunakan bantuan
Untuk Upah Borongan software SPSS, didapatkan statisitik uji
t sebesar -0,971 dengan p-value sebesar
Dari hasil pengujian :
0,342. Nilai statistik uji t tersebut lebih
Y = 3.890 - 0.096 X1 - 0.078 X2 - kecil daripada ttabel (0,971 < 2,479) dan
0.002 X3 + 0.035 X4 + 0.721 X5 juga p-value lebih besar daripada α =
0,01. Pengujian ini menunjukkan
Hasil dari regresi linier berganda bahwa H0 diterima. Sehingga dapat
bahwa motivasi yang paling berpengaruh. disimpulkan bahwa tingkat pendidikan
tidak berpengaruh signifikan atau
pengaruhnya sangat kecil terhadap
4.4.3 Uji Hipotesis Koefisien Model produktivitas tenaga kerja borongan.
Regresi
1) Uji Model Regresi Secara Simultan (b)Variabel Pengalaman (X2)
untuk Upah Borongan Variabel Pengalaman memiliki
Pengujian secara simultan koefisien regresi sebesar 0.072. Dengan
dilakukan untuk menunjukkan apakah menggunakan bantuan software SPSS,
semua variabel yang digunakan dalam didapatkan statisitik uji t sebesar 0.545
model regresi memiliki pengaruh yang dengan p-value sebesar 0.591. Nilai
signifikan terhadap produktivitas tenaga statistik uji t tersebut lebih kecil
kerja borongan. Semua variabel tersebut daripada ttabel (0.545< 2,479) dan juga
diuji dengan menggunakan uji F atau p-value lebih besar daripada α = 0,01.
ANOVA. Pengujian ini menunjukkan bahwa H0
Hasil dari pengujian hipotesis diterima. Sehingga dapat disimpulkan
model regresi secara simultan atau bahwa pengalaman kerja tidak
secara serentak menggunakan uji F. Di berpengaruh signifikan atau pengaruh-
dalam tabel distribusi F, didapatkan nya sangat kecil terhadap produktivitas
nilai Ftabel dengan degrees of freedom tenaga kerja borongan.

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 20


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 13 - 26

koefisiennya baik secara simultan maupun


(c) Variabel Usia Tenaga Kerja (X3) secara parsial, model regresi juga harus
Variabel Usia Tenaga Kerja diuji apakah asumsi-asumsi klasik yang
memiliki koefisien regresi sebesar - melandasi model regresi terpenuhi atau
0.061. Dengan menggunakan bantuan tidak. Oleh karena itu model regresi harus
software SPSS, didapatkan statisitik uji diuji pemenuhan asumsinya untuk
t sebesar -0.645 dengan p-value sebesar memastikan bahwa model regresi yang
0.525. Nilai statistik uji t tersebut lebih didapatkan adalah model yang efisien dan
kecil daripada ttabel (-0.338 < 2.479) tidak bias (Best Linear Unbiassed
dan juga p-value lebih besar daripada α Estimator/BLUE).. Dalam penelitian ini
= 0,01. Pengujian ini menunjukkan hanya Pengujian Asumsi Normalitas saja
bahwa H0 diterima. Sehingga dapat yang digunakan.
disimpulkan bahwa faktor usia tidak
berpengaruh signifikan atau (a) Pengujian Asumsi Normalitas
pengaruhnya sangat kecil terhadap Berdasarkan pengujian
produktivitas tenaga kerja borongan. Kolmogorov-Smirnov, didapatkan nilai
p-value sebesar 0,645, dimana nilai
(d) Variabel Disiplin (X5) tersebut lebih besar daripada α = 0,01.
Variabel Disiplin Kerja memiliki Dari pengujian tersebut ditunjukkan
koefisien regresi sebesar 0.745. Dengan bahwa galat atau residual neniliki
menggunakan bantuan software SPSS, distribusi normal. Sehingga dapat
didapatkan statisitik uji t sebesar 8.985 disimpulkan bahwa asumsi normalitas
dengan p-value sebesar 0.000. Nilai galat telah terpenuhi.
statistik uji t tersebut lebih besar
daripada ttabel (8.985 > 2.479) dan juga (b) Pengujian Asumsi Non-
p-value lebih kecil daripada α = 0,01. Multikolinieritas
Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 Hasil perhitungan yang dalam
ditolak. Sehingga dapat disimpulkan penelitian, masing-masing variabel
bahwa faktor usia berpengaruh atau bebas menunjukkan nilai VIF yang tidak
pengaruhnya sangat besar terhadap lebih dari nilai 10, maka asumsi tidak
produktivitas tenaga kerja borongan. terjadi multikolinieritas telah terpenuhi.

(e) Variabel Motivasi (X4) (c) Pengujian Asumsi


Variabel Motivasi Kerja memiliki Homoskedastisitas
koefisien regresi sebesar 0.745. Dengan Berdasarkan pengujian asumsi ini,
menggunakan bantuan software SPSS, didapatkan koefisien korelasi rank
didapatkan statisitik uji t sebesar 8.985 Spearman sebesar -0,259 dengan p-value
dengan p-value sebesar 0.000. Nilai sebesar 0,107 dimana besarnya p-value
statistik uji t tersebut lebih besar lebih besar daripada α = 0,05. Dari
daripada ttabel (8.985 > 2.479) dan juga pengujian ini dapat disimpulkan bahwa
p-value lebih kecil daripada α = 0,01. asumsi homoskedastisitas telah
Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 terpenuhi.
ditolak. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa faktor usia berpengaruh atau (d) Pengujian Asumsi Non-
pengaruhnya sangat besar terhadap Autokorelasi
produktivitas tenaga kerja borongan. Berdasarkan pengujian asumsi ini,
didapatkan koefisien Durbin-Watson
4.4.4 Pengujian Asumsi Model Regresi sebesar 1,486. Dalam tabel Durbin-
Selain model regresi diuji Watson diketahui dL = 1,17 dan dU =

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 21


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 13 - 26

1,88. Dari tabel di atas ditunjukkan


bahwa 4 – d > dU (2,300 > 1,88). 2) Uji Model Regresi Secara Parsial
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak (a) Variabel Pendidikan (X1)
terdapat autokorelasi antar galat dan Variabel Pendidikan memiliki
asumsi non-autokorelasi telah terpenuhi. koefisien regresi sebesar 0,014 Dengan
menggunakan bantuan software SPSS,
4.4.5 Analisis Regresi Linier Berganda didapatkan statisitik uji t sebesar 1,287
Untuk Upah Harian dengan p-value sebesar 0,211 Nilai
statistik uji t tersebut lebih kecil
Dari hasil analisis regresi :
daripada ttabel (1,287< 2,479) dan juga
Y = 2.839 + 0.014 X1 – 0.027 X2 + p-value lebih besar daripada α = 0,01.
0.022 X3 + 0.005 X4 + 0.343 X5 Pengujian ini menunjukkan bahwa H0
diterima. Sehingga dapat disimpulkan
Hasil dari pengujian tersebut didapat bahwa tingkat pendidikan tidak
X5 yang paling terbesar yaitu motivasi yang berpengaruh signifikan atau
paling berpengaruh. pengaruhnya sangat kecil terhadap
produktivitas tenaga kerja harian.
4.4.6 Uji Hipotesis Koefisien Model
Regresi (b) Variabel Pengalaman (X2)
1) Uji Model Regresi Secara Simultan Variabel Pengalaman memiliki
Untuk Upah Harian koefisien regresi sebesar -0,026.
Pengujian secara simultan Dengan menggunakan bantuan
dilakukan untuk menunjukkan apakah software SPSS, didapatkan statisitik uji
semua variabel yang digunakan dalam t sebesar -2,147 dengan p-value sebesar
model regresi memiliki pengaruh yang 0,046. Nilai statistik uji t tersebut lebih
signifikan terhadap produktivitas kecil daripada ttabel(-2,147 < 2,479) dan
tenaga kerja harian. juga p-value lebih besar daripada α =
Hasil pengujian hipotesis model 0,01. Pengujian ini menunjukkan
regresi secara simultan atau secara bahwa H0 diterima. Sehingga dapat
serentak menggunakan uji F. Di dalam disimpulkan bahwa pengalaman kerja
tabel distribusi F, didapatkan nilai Ftabel tidak berpengaruh signifikan atau
dengan degrees of freedom (df) n1 = 26 pengaruhnya sangat kecil terhadap
dan n2 = 26 adalah sebesar 2.56. Jika produktivitas tenaga kerja harian.
nilai F hasil penghitungan
dibandingkan dengan Ftabel, maka (c) Variabel Usia Tenaga Kerja (X3)
Fhitung hasil penghitungan lebih besar Variabel Usia Tenaga Kerja
daripada Ftabel (43.857 > 2,56). Selain memiliki koefisien regresi sebesar
itu, pada hasil pengujian juga 0,020 Dengan menggunakan bantuan
didapatkan nilai p-value sebesar 0,000. software SPSS, didapatkan statisitik uji
Jika p-value dibandingkan dengan α = t sebesar 1,956 dengan p-value sebesar
0,01 maka p-value kurang dari α = 0.064. Nilai statistik uji t tersebut lebih
0,01. Dari kedua perbandingan tersebut kecil daripada ttabel (1,956 < 2.479) dan
dapat diambil keputusan H0 ditolak juga p-value lebih besar daripada α =
pada taraf α = 0,01. Sehingga dapat 0,01. Pengujian ini menunjukkan
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh bahwa H0 diterima. Sehingga dapat
yang signifikan secara serentak antara disimpulkan bahwa faktor usia tidak
variabel Pendidikan, Pengalaman, Usia, berpengaruh signifikan atau
Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap pengaruhnya sangat kecil terhadap
produktivitas upah tenaga kerja harian. produktivitas tenaga kerja harian.

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 22


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 13 - 26

Hasil pengujian masing-masing


(d)Variabel Disiplin (X5) variabel bebas menunjukkan nilai VIF
Variabel Disiplin Kerja memiliki yang tidak lebih dari nilai 10, maka
koefisien regresi sebesar 0,005 Dengan asumsi tidak terjadi multikolinieritas
menggunakan bantuan software SPSS, telah terpenuhi.
didapatkan statisitik uji t sebesar 0.675
dengan p-value sebesar 0.064. Nilai (c) Pengujian Asumsi
statistik uji t tersebut lebih kecil Homoskedastisitas
daripada ttabel (0.675 < 2.479) dan juga Hasil pengujian asumsi ini,
p-value lebih besar daripada α = 0,01. didapatkan koefisien korelasi rank
Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 Spearman sebesar -0,413 dengan p-value
diterima. Sehingga dapat disimpulkan sebesar 0,068 dimana besarnya p-value
bahwa faktor disiplin tidak lebih besar daripada α = 0,05. Dari
berpengaruh signifikan atau pengujian ini dapat disimpulkan bahwa
pengaruhnya sangat kecil terhadap asumsi homoskedastisitas telah
produktivitas tenaga. terpenuhi.

(e) Variabel Motivasi (X4) (d) Pengujian Asumsi Non-


Variabel Motivasi Kerja memiliki Autokorelasi
koefisien regresi sebesar 0,343 Dengan Hasil pengujian didapatkan
menggunakan bantuan software SPSS, koefisien Durbin-Watson sebesar 1,538.
didapatkan statisitik uji t sebesar Dalam tabel Durbin-Watson diketahui
30.351 dengan p-value sebesar 0,000 dL = 1,17 dan dU = 1,88. Dari tabel di
Nilai statistik uji t tersebut lebih kecil atas ditunjukkan bahwa 4 – d > dU
daripada ttabel (30.351 > 2.479) dan juga (2,514 > 1,88). Sehingga dapat
p-value lebih kecil daripada α = 0,01. disimpulkan bahwa tidak terdapat
Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 autokorelasi antar galat dan asumsi non-
ditolak. Sehingga dapat disimpulkan autokorelasi telah terpenuhi.
bahwa faktor usia berpengaruh atau
pengaruhnya sangat besar terhadap 4.5 Perbandingan Hasil Penelitian
produktivitas tenaga kerja harian. Dengan SNI 2002
Dengan menggunakan faktor
4.4.7 Pengujian Asumsi Model Regresi penyetaraan seperti pada sub bab 3.9
Dalam penelitian ini hanya penyetaraan jam kerja dan penyetaraan
Pengujian Asumsi Normalitas saja yang komposisi kerja antara hasil penelitian dan
digunakan. standar SNI 2002, diperoleh penyetaraan
(a) Pengujian Asumsi Normalitas hasil dengan SNI adalah sebagai berikut:
Hasil pengujian Kolmogorov-  Borongan
Smirnov di atas, didapatkan nilai p- = 8/8 x 0.65 x 4,93 m2/hr
value sebesar 0,558, dimana nilai = 3,20 m2/hr
tersebut lebih besar daripada α = 0,01.  Harian
Dari pengujian tersebut ditunjukkan = 8/8 x 0.65x 3.682 m2/hr
bahwa residual memiliki distribusi = 2,39 m2/hr
normal. Sehingga dapat disimpulkan  Koefisien penyetaraan
bahwa asumsi normalitas galat telah = 8/8 x 0,65/1 = 0,65
terpenuhi Dari hasil penyetaraan jam kerja dan
komposisi kerja antara hasil penelitian
(b) Pengujian Asumsi Non- dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)
Multikolinieritas 2002 akan diperoleh hasil penyetaraan yang

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 23


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 13 - 26

sesungguhnya sebagai faktor pembanding Untuk pekerjaan pada Pasangan


antara produktivitas aktual berdasarkan Dinding koefisien tukang pada pekerjaan
hasil penelitian dengan Standar Nasional borongan = 1 / produktivitas = 1 / 3,174 =
Indonesia (SNI) 2002, yang selanjutnya 0,315 (or.hari/ m2) dan koefisien tukang
ditabulasikan. Berdasarkan hasil pengujian pada pekerjaan harian = 1 / produktivitas =
didapatkan perbandingan (%) hasil 1 / 2,37 = 0,42 (or.hari/ m2). Jadi untuk
penelitian terhadap SNI 2002. menyelesaikan 1 m3 pasangan batu waktu
Hasil penyetaraan dengan SNI yang dibutuhkan pekerja borongan 1,33 kali
diperoleh keterangan bahwa produktivitas lebih cepat dari pada pekerja harian.
pasangan dinding yang diperoleh Dengan mutu hasil pekerjaaan dari kedua
berdasarkan hasil penelitian terhadap 55 kelompok tukang relatif tidak ada
responden yang terdiri dari pekerja harian perbedaan karena sistem pengawasan
dan borongan, menunjukkan bahwa hasil diberlakukan sama untuk kedua kelompok
aktual produktivitas di lapangan lebih tinggi tukang, maka apabila kecepatan pekerjaan
35,9% dibandingkan dengan hasil menjadi target penyelesaian pekerjaaan
produktivitas yang tertuang pada Standar maka sebaiknya sistem pengupahan
Nasional Indonesia (SNI) 2002 untuk borongan diambil sebagai system
pekerja borongan. Sedangkan untuk pekerja pengupahan di Proyek Hotel Ciputra Wold
harian hasil aktual produktivitas dilapangan Surabaya.
lebih tinggi 1,54% dibandingkan dengan Namun apabila dilihat dari segi biaya,
hasil produktivitas yang tertuang pada maka produktivitas tenaga kerja borongan
Standar Nasional Indonesia (SNI) 2002. yang lebih tinggi 33.9% tetapi dengan upah
yang 49.8% lebih tinggi daripada tenaga
4.6 Pembahasan kerja harian terlihat tidak sebanding. Atau
Dari hasil penelitian ini ternyata dengan perkataan lain apabila faktor waktu
produktivitas tenaga kerja borongan lebih bukan menjadi kendala maka sebaiknya
tinggi yaitu sebesar 135,99% dibandingkan pekerjaan dilakukan dengan menggunakan
dengan produktivitas tenaga kerja harian. sistem pengupahan harian.
Dengan perbedaan yang terjadi maka dapat Untuk pekerja borongan dan pekerja
disimpulkan bahwa sistem upah sangat harian variabel yang paling berpengaruh
mempengaruhi produktivitas. Hal ini dapat adalah motivasi kerja karena memiliki nilai
dimengerti karena pada pekerja borongan koefisien regresi yang paling besar.
pekerja mendapat motivasi besar dari upah Dari hasil analisa regresi baik untuk
yang diterima. Apabila dinilai dari harga pekerja borongan maupun untuk pekerja
pekerjaan per m2, jika upah pekerja harian harian ternyata diperoleh koefisien korelasi
per-hari Rp. 55.000 dengan rata-rata yang kecil (0,2 pada pekerja borongan dan
produktivitas 3,682/m2 dan dengan biaya 0,13 pada pekerja harian). Juga koefisien
konsumsi sebesar Rp.10.000 maka, total determinasi sangat kecil (0,04 pada pekerja
biaya yang diterima oleh pekerja harian borongan dan 0,018 pada pekerja harian),
adalah Rp.65.000/hari, sedangkan apabila sehingga dapat disimpulkan bahwa masih
dilihat dari biaya per m2 untuk pekerja banyak faktor-faktor lain yang
harian maka upah pekerja harian adalah Rp. mempengaruhi produktivitas yang perlu
65.000 / 3,682 m2 = Rp. 17.653/m2. Untuk diteliti lebih lanjut
pekerja borongan upah yang diterima
adalah Rp.15.000 /m3 dengan rata-rata
produktivitas 4,93 m2 sudah termasuk uang V. KESIMPULAN DAN SARAN
konsumsi jadi dengan perbedaan upah
sebesar 49,8% terjadi perbedaan 5.1. Kesimpulan
produktivitas sebesar 33,9%.

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 24


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 13 - 26

1. Produktivitas tenaga kerja untuk pekerja Pertama. Penerbit Kanisius,


borongan lebih besar dari pada pekerja Yogyakarta.
harian, karena nilai produktivitas pekerja Djajan, Anton. 1986. Pengantar Metode
borongan sebesar = 4,93 m2/hari, dan Statistik, Jilid 1 dan 2. LP3ES,
untuk pekerja harian = 3,682 m2/hari. Jakarta.
2. Sistem pembayaran upah buruh harian Iqbal, Muhammad, 2002. Wheat
dan borongan yang diterima pekerja Productivity, Efficiency, and
sangat berpengaruh terhadap produk- Sustainability: A Stochastic
tivitas. Dengan sistem upah borongan Production Frontier Analysis,
pekerja mendapat upah 49,8% lebih University Library of Munich,
besar dari pekerja harian. Dengan Germany
perbedaan tersebut produktivitas pekerja Junianto, Agustinus, 2006. Analisa
borongan lebih besar 33,9% daripada Produktivitas Tenaga Kerja Harian
produktivitas pekerja harian. Untuk Pekerjaan Pasangan Batu
3. Dari hasil analisa regresi linier berganda Merah Terhadap Standar Nasional
dapat disimpulkan bahwa variabel yang Indonesia 2002 Pada Proyek
paling dominan terhadap produktivitas Bangunan Gedung Di Kabupaten
tenaga kerja harian dan borongan adalah Sikka. Tesis Pasca Sarjana Institut
motivasi kerja. Teknologi Nasional Malang.
Kaming, P.F. Olomolaiye P.O. Holt, G.D.
5.2. Saran and Harris, F.C. (1998a), What
1. Untuk mendapatkan hasil pekerjaan motivates construction craftsmen in
yang cepat, khususnya pasangan dinding developing countries? a case study
bagi para kontraktor sebaiknya of Indonesia, Journal of Building
menggunakan sistem pengupahan and Enviroment. Pergamon, 33 (2-
borongan daripada harian. Tetapi system 3) 131-141.
pengupahan harian lebih efisien dari segi Kaming, P.F. Setyanto, E, and Shieny
biaya. (1998b) Manajemen SDM dalam
2. Perlu penelitian dengan factor-faktor lain perusahaan jasa konstruksi: sebuah
yang mempengaruhi produktivitas studi mengenai hubungan motivasi
3. Perlu penelitian selanjutnya untuk dan produktivitas tukang konstruksi,
memperbarui SNI 2002 dengan KINERJA, Jurnal Bisnis dan
menggunakan peralatan yang lengkap Ekonomi, Pascasarjana, Universitas
dan memadai untuk memasang pasangan Atma Jaya Yogyakarta, no 4-Th. II,
dinding bata (roskam, cetok, jidar, lot). 67-76.
Mawardi, Erman,. Memed, Moch, 2002,
Desain Hidraulik Bendung Tetap
DAFTAR PUSTAKA Untuk Irigasi Teknis, Edisi 1,
Alfabeta, Bandung
Arikunto, Suharsimi, 1996, Prosedur Moleong, Lexy, J, 1997, Metodologi
Penelitian, Edisi 3, Penerbit Penelitian, Penerbit Rosda, Jakarta.
Rieneka Cipta, Jakarta. Muchdarsyah, Sinungan, 2005,
Dipohusodo, Istimawan. 1996. Manajemen Produktivitas, Bumi Aksara, Jakarta
Proyek dan Konstniksi, Jilid 1 Edisi Nunally, J. 1978. Psychometric theory.
Pertama. Penerbit Edisi 2, McGraw-Hill, New York,
Kanisius,Yogyakarta. NY.
Dipohusodo, Istimawan. 1996. Manajemen Rao,Vinsensius, 2008. Produktivitas
Proyek dan Konstruksi, Jilid 2 Edisi Tenaga Kerja Aktual Pulau Sumba
Dalam Kaitan Dengan Produktivitas

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 25


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 13 - 26

Standar Nasional Indonesia 2002. Singgih, S 2005. Menguasai Statistik di Era


Tesis Pasca Sarjana Institut Informasi dengan SPSS 12. Penerbit
Teknologi Nasional Malang. PT. Elex Media Komputindo,
Ratnayanti, Rini, 2003. Produktivitas Jakarta.
Tenaga Kerja Konstruksi Pada Sinungan, M. 2000. Produktivitas apa dan
Setiap Jenjang Keahlian di bagaimana. Edisi kedua, PT. Bumi
Lapangan Journal Teknik Sipil Aksara, Jakarta.
Urutan No.1 Vol.1, April 2003. Soeharto, Iman. 1995. Manajemen Proyek:
Institut Teknologi Nasional Dari Konseptual Sampai
Bandung. Operasional, Edisi 1, Penerbit
Riduwan, 2004. Metode & Teknik Erlangga: Yogyakarta.
Menyusun Tesis. Alfabeta, Bandung. Soeharto, Iman. 1999. Manajemen Proyek:
Setyanto E, P.F. Kaming dan A.N, Dari Konseptual Sampai
Wikantyasningsih, 1998. Studi Operasional, Edisi 2, Penerbit
Tentang Perbandingan Erlangga: Yogyakarta.
Produktivitas Kerja Konstruksi DI Soeharto, Iman. 2001. Manajemen Proyek:
Yogyakarta dan sekitarnya. Dari Konseptual Sampai
Prosiding Konferensi Manajemen Operasional, Edisi 3, Penerbit
Proyek Konstuksi, Himpunan Ahli Erlangga: Yogyakarta.
Manajemen Konstruksi Indonesia, Soeharto, Iman. 1997. Manajemen Proyek
Yogyakarta. dari Konseptual sampai
Setyanto E, P.F. Kaming, 2000, Studi Operasional,
Tentang Perbandingan Edisi Ketiga. Penerbit Erlangga,
Produktivitas Kerja Konstruksi DI Jakarta.
Yogyakarta dan sekitarnya. Sugiyono, E. Wibowo. 2001. Statistika
Proceeding Of Conference Of Penelitian, Edisi I, Alfabeta,
Construction Project Management Bandung.
Critical Issue And Challenge Into Tenaga Kerja, di Jawa Timur Journal
The Next Millenium 57-67, Teknik Sipil Untar. No.1 Th X,
Yogyakarta. Maret 2004.

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 26

Anda mungkin juga menyukai