Anda di halaman 1dari 10

I.

ANALISIS PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS KERJA NORMAL DAN


LEMBUR PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG ZEST HOTEL

II. LATAR BELAKANG


Proyek adalah salah satu rangkaian kegiatan yang dikerjakan dalam waktu yang
terbatas menggunakan sumber daya tertentu dengan harapan untuk memperoleh hasil
yang terbaik pada waktu yang akan datang. Sumber daya merupakan faktor penentu
dalam keberhasilan suatu proyek konstruksi. Sumber daya yang berpengaruh dalam
proyek terdiri dari man, materials, machine, money and method.
Produktivitas tenaga kerja yang baik sangat diperlukan untuk keberhasilan proyek
konstruksi. Produktivitas kerja akan sangat berpengaruh juga terhadap besarnya
keuntungan atau kerugian suatu proyek. Dalam pelaksanaan hal tersebut terkadang bisa
terjadi dikarenakan tenaga kerja yang kurang efektif didalam pekerjaanya. Contoh
tindakan yang menyebabkan pekerjaan yang kurang efektif tersebut antara lain
menganggur, ngobrol, makan, merokok, istirahat, yang kesemua itu dilaksanakan pada
saat jam kerja. Selain kegiatan-kegiatan yang kurang efektif diatas yang menyebabkan
hambatan produktivitas, masih ada faktor lain yang menjadi pengaruh produktifitas
pengaruh dalam prodiktivitas tenaga kerja. Faktor tersebut anatara lain kondisi lapangan
dan sarana bantu, keahlian pekerja, faktor umur dan usia pekerja, kesesuian upah,
pengalaman dalam bekerja, kesehatan pekerja, koordinasi dan perencanaan, jenis kontrak
kerja. Variabel-variabel tersebut adalah hal yang tentu menjadi variable yang
berpengaruh terhadap produktifitas.
Pada proyek pembangunan gedung zets hotel ditemui dimana jika dilihat dari data
yang penulis kumpulkan, dapat dikatakan bahwa bangunan tersebut sangatlah kuat dari
segi perencanaannya karena memiliki. Namun apakah perencanaan ini ekonomis atau
tidak. Karena ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam sebuah perencanaan
yang tidak bisa hanya dilihat dari satu bagian saja tetapi harus dapat merampung
keseluruhannya menjadi satu kesatuan yang utuh. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk
“ANALISIS PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS KERJA NORMAL DAN
LEMBUR PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG ZEST HOTEL ”
III. RUMUSAN MASALAH
1. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi produktivitas tenaga kerja
sehingga tidak produktif.
2. Seberapa besar perbandingan produktivitas rata-rata tenaga kerja sehingga tidak
produktif.
3. Bagaimana produktivitas pekerja untuk pekerjaan pengecoran.

IV. RUANG LINGKUP


1. Untuk mengetahui nilai produktivitas pekerja pada proyek pembanguan gedung
zets hotel.
2. Untuk mengetahui apa saja faktor yang dapat menghambat produktifitas pekerja
pada proyek pembangunan gedung zets hotel.

V. BATASAN MASALAH
1. Pengamtan produktivitas tenaga kerja normal dan lembur, hanya pada pekerjaan
pembesian dan bakesting pada kolom dan balok.
2. Pengamatan produktivitas hanya pada pekerjaan di lapangan, selama 2 minggu
pengamtan.
3. Pengamatan ini tidak membahas segi biaya tenaga kerja.
4. Untuk kerja lembur diatur dalam undang–undang Republik Indonesia Nomor 13
Tahun 2013 tentang ketenagakerjaan pasal 77 ayat (1&2) .
5. Pengukuran factor utilitas pekerja (LUR) Labor Utility Rate pada jam normal di
mulai pukul 08.00 s/d 17.00 dan 18.00 s/d 22.00 untuk waktu lembur.
6. Penilitian ini dilakukan dengan pengamatan dilapangan dengan menggunakan
responden yang hanya di berikan kepada tenaga kerja dilapangan.

VI. LANDASAN TEORI


1. Proyek

Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak


rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber daya serta
memiliki spesifikasi tersendiri atas produk yang akan dihasilkan. Dengan adanya
keterbatasan-keterbatasan dalam mengerjakan suatu proyek, maka sebuah
organiasi proyek sangat dibutuhkan untuk mengatur sumber daya yang dimiliki
agar dapat melakukan aktifitas-aktifitas yang sinkron sehingga tujuan proyek bisa
tercapai.
Proyek dapat diartikan suatu rangkaian kegiatan yang hanya ada satu kali
dilaksanakan dan umumnya berjangka pendek, dimana dalam rangkaian tersebut
ada suatu proses yang mengelola sumber daya proyek menjadi sesuatu hasil
kegiatan yang berupa bangunan (Wulfram I Ervianto).
Faktor yang mempengaruhi produktifitas proyek diklasifikasikan menjadi
empat kategori utama, yaitu:
a. Metode dan teknologi, terdiri atas faktor: desain rekayasa, metode
kontruksi, urutan kerja, pengukuran kerja.
b. Manajemen lapangan, terdiri atas faktor perencanaan dan penjadwalan,
tataletak lapangan, komunikasi lapangan, manajemen material,
manajemen peralatan, manajemen tenaga kerja.
c. Lingkungan kerja, terdiri atas faktor: keselamatan kerja, lingkungan
fisik, kualitas pengawasan, keamanan kerja, latihan kerja, partisipasi.
d. Faktor manusia, terdiri atas faktor: tingkat upah pekerja, kepuasan
kerja, insentif, pembagian keuntungan, hubungan antar sejawat,
kemangkiran (Wulfram I Ervianto 2004).

Kegiatan pada suatu proyek dapat dipercepat dengan berbagai cara, yaitu:

 Dengan menambah jam kerja (lembur)


 Dengan membuat shift/ pembagian kerja
 Dengan menggunakan peralatan yang lebih produktif
 Dengan menambah tenaga kerja
 Dengan menggunakan metode yang lebih efektif

2. Tenaga kerja

Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya manusia yang menjadi
penentu keberhasilan dalam proyek. Jenis dan intensitas kegiatan proyek berbuah
sepanjang siklusnya, sehingga penyediaan jumlah tenaga, jenis ketrampilan dan
keahliannya harus mengikuti tuntutan perubahan kegiatan yang sedang
berlangsung.
Setiap orang yang mampu melakukan pekerjan guna menghasilkan barang
atau jasa baik memenuhi kebutuhaan sendiri maupun masyarakat diatur menurut
UU No. 13 Tahun 2013 (http://www.sanitasi.net).
3. Kelompok tenaga kerja

Kelompok adalah kumpulan beberapa dari individu baik benda atau


orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama. Jadi kelompok kerja adalah
kumpulan beberapa orang individu yang sama-sama mempunyai tujuan untuk
melakukan sesuatu yang menghasilkan, baik itu benda atau jasa. Tujuan utama
dari kelompok kerja ini yaitu untk individu masing-masing dan nantinya hasil dari
kelompok kerja ini juga membantu orang lain.

4. Jam kerja

Jam kerja adalah waktu untuk melakukan perkerjaan, dapat dilaksanakan


siang hari dan/ atau malam hari. Merencanakan pekerjaan yang akan datang
merupakan langkah-langkah memperbaiki pengurusan waktu apabila perencanaan
pekerjaan belum dibuat dengan teliti, tidak ada yang dapat dijadikan panduan
untuk mentukan bahwa usaha yang dijalankan adalah selaras dengan sasaran yang
ingin dicapai. Dengan adanya pengurusan kegiatan-kegiatan yang hendak dibuat,
seseorang untuk dapat menghemat waktu dan kerjanya. Untuk waktu kerja lembur
telah diatur dalam UU Republik Indonesia No. 13 Tahun 2013 Tentang
ketenagakerjaan ayat (1&2) dan pasal 78 (1&2)
Pasal 77:
1. Setiap pengusaha wajib melaksanakan ketentuan waktu kerja
2. Waktu kerja sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) :
a. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1
(satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu)
minggu ; atau
b. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1
(satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu)
minggu.

Pasal 78:

1. Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/ buruh melebihi waktu


kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 77 ayat (2) harus
memenuhi syarat:
a. Ada persetujuan kerja/ buruh yang bersangkutan; dan
b. Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3
(tiga) jam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam 1 (satu)
minggu.
2. Pengusaha yang mempekerjakan/ buruh melebihi waktu kerja
melalui berbagai cara, pemborosan waktu, tenaga dan berbagai
input lainnya akan dapat mengurangi sejauh mungkin. Hasilnya
tentu lebih baik.

5. Produktivitas

Produktivitas adalah setiap pemimpin perusahaan bertanggung jawab


terdahap peningkatan produktivitas karyawan atau tenaga kerja melalui berbagai
cara kerja, pemborosan waktu, tenaga dan berbagai input akan dapat dikurangi
sejauh mungkin. Hasilnya tentu lebih baik dari banyak hal yang dihemat, yang
jelas waktu tidak tebuang dengan sia-sia, tenaga dapat dikerahkan secara efektif
dan pencapaian tujuan perusahaan dapat terselenggara dengan baik, efektif dan
efisien.
Produktifitas didefinisikan sebagai hubungan antara input dan output suatu
sistem produksi. Hubungan ini menyatakan sebagai ratio ouput dibagi input
(Armanhakim Nasution, 2006).

6. Teknik pengukuran produktifitas

Teknik pengukuran produktifitas sangat bervariasi yang masing-masing


mempunyai kelemahan dan kelebihan, antara lain:
1. Time and motion study
Teknik pengukuran dengan mencatat jumlah waktu yang diperlukan
dalam menyelesaikan suatu aktivitas pekerjaan. Pengukuran harus
menetapkan telebih dahulu kapan awal dan akhir dari suatu siklus.
2. Method productivity delay model
Merupakan teknik untuk mengukur, memprediksi, dan memperbaiki
produktifitas dengan delay yang terjadi pada beberapa siklus suatu
operasi.
3. Work sampling
Merupakan metode pengamatan acak tanpa perlu mengamati setiap hal
dan kelompok kerja setiap saat. Tujuannya adalah mengukur waktu
dalam beraktivitas yang termasuk dalam kategori direct work. Work
sampling secara umum dapat dibagi menjadi 3
1. Field rating
2. Five minute rating
3. Productivity rating

Field rating adalah metode yang paling mudah dengan cara


mecatat secara acak aktivitas pekerja yang diklasifikasikan dalam 2
hal meliputi aktivitas yang diklasifikasikan dalam bekerja
(working) dan tidak bekerja (not working).

Five minute rating, teknik ini berbeda dengan work sampling yang
lain yaitu dengan cara mengamati suatu kegiatan dengan waktu
yang singkat, teknik ini tidak cocok untuk pengamatan dalam
kelompok besar.

Productivity rating, dalam penelitian ini yang digunakan adalah


dimana aktivitas pekerja diklasifikasikan dalam 3 hal yaitu
essential contributory work, effective work (pekerjaan efektif), dan
not useful (pekerjaan tidak efektif).
a. Pekerjaan konstribusi (essential contributory work) adalah
kegiatan yang tidak berpengaruh langsung terhadap hasil
akhir tetapi pada umumnya dibutuhkan dalam menjalankan
suatu operasi yaitu pekerjaan yang tidak secara langsung,
namun bagian dari penyelesaian pekerjaan. Seperti
menunggu yang lain dengan tidak bekerja, mengangkut
peralatan yang tidak berhubungan dengan pekerjaan,
membaca gambar proyek menerima instruksi pekerjaan dan
mendikusikan pekerjaan.
b. Pekerjaan efektif (effective work) adalah disaat pekrja
melakukan pekerjaan sesuai zona pekerjaan yaitu dimana
kegiatan pekerja berkaitan langsung dengan proses
konstrukti yang berperan langsung terhadap hasil akhir.
Contohnya pekerjaan memasang bata, mengecor dan
mengecat dinding.
c. Pekerjaan tidak efektif (not useful) adalah kegiatan pekerja
yang menganggur atau melakukan suatu yang tidak
menunjang penyelesaian pekerjaan. Seperti meninggalkan
zona pekerjaan, berjalan di zona pekerjaan dengan tangan
kosong, melakukan pekerjaan yang tidak sesuai prosedur
dan mengobrol sesame pekerja sehingga tidak maksimalnya
bekerja. Sehingga faktor utilitas pekerja (lur) dapat
dihitung:

1
waktu bekrja efektif +
Faktor utilitas pekerja = 4 wakti bekerja kontribusi
×100 %
pengamatan total
Pengamatan total = waktu efektif + waktu kontribusi + waktu tidak efektif

Untuk sebuah tim kerja dikatakan mencapai waktu efektif atau


memuaskan bisa faktor utilitas atau perkerjanya lebih dari 50%.

7. STATISTICAL PRODUCT AND SERVICE SOLUTION (SPSS)

1. PENGUJIAN VARIABEL DALAM SPSS


Ada berbagai pengujian yang dapat dioprasikan dengan menggunakan
program SPSS, dalam penelitian ini digunakan beberapa diantaranya yaitu :
a. Uji Validasi.
b. Uji Reliabilitas
c. Uji Normali sasi data

VII. METEODOLOGI
1. WAKTU DAN LOKASI
a. Pengamatan dilapngan di lakukan pada waktu pekerjaan dilakukan selama
satu hari jam kerja yaitu pada jam kerja norma pukul 08.30 – 17.00,
Sedangkan jam kerja lembur dilakukan pukul 18.00 – 22.00.
b. Penilitan ini dilakukan pada proyek kronstruksi yang sedang berlangsung di
kota Ambon yaitu proyek Pembangun zets hotel.

2. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


a. Data primer
Data primer merupakan data yang diperole dari lapanan yaitu berupah hasil
wawancara, data hasil kuesioner dan data dari pengamatan secara langsung
dilapangan.
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak konstruksi yaitu berupa
data tenaga kerja.

3. GAMBAR UMUM LOKASI


Lokasi penilitian

1. Bagan Alir
MULAI

SURVEI LOKASI

PENGUMPULAN
DATA

DATA PRIMER DATA SEKUNDER


PENGAMATAN DI DATA TENAGA KERJA
LAPANGAN
DOKUMENTASI
WAWANCARA

ANALISIS DATA DAN


PEMBAHASAN

MENGUKUR
PRODUKTIVITAS
MENGUKUR LUR
SKRORING KUESIONER
INPUT DATA SPSS

PEMBAHASAN

KESIMPULAN DAN
SARAN

SELESAI

DAFTAR PUSTAKA
Agus Nurhadi, 2015. Perbandingan produktivitas tenaga kerja konstruksi pada jam kerja
regular dan jam kerja lembur pada pembangunan gedung bertingkat di Surabaya.

http://www.senitasi.net/undang-undang-nomor-13-tahun-2003-tentang-ketenagakerjaan.html

Istimawan Dipohusodo, 1995. Manajemen Proyek dan konstruksi. Yogyakarta : Badan


Penerbit kanisius.

Wulfram I Ervianto, 2014. Teori Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta andi.

Anda mungkin juga menyukai