UJIAN : SUMBER DAYA MANUSIAN DALAM INDUSTRI KONSTRUKSI
NAMA : DENNY ALEXANDER IMMANUEL PAAT
NIM : 19202109006
SOAL
1. Sebutkan jenis2 konstruksi dan tahapan proyek konstruksi.
2. Sebutkan faktor2 yg diperhatikan utk membuat jadwal proyek konstruksi dan permasalahan dlm pengendalian waktu. 3. Jelaskan aspek2 SDM dan tujuan pengembangan SDM. 4. Jelaskan ketentuan pengupahan di Indonesia dan perselisihan dlm hubungan industri.
Jawaban :
1. Sebutkan jenis2 konstruksi dan tahapan proyek konstruksi.
Jenis-jenis konstruksi 1. Konstruksi Gedung, untuk proyek konstruksi gedung yang mana fungsinya digunakan sebagai fasilitas umum, misalnya bangunan institusional, pendidikan, industri ringan (seperti gudang), bangunan komersial, sosial, dan tempat rekreasi. Jenis bangunan pada konstruksi gedung ini contohnya yaitu gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, apartemen, hotel, rumah susun, dan sekolah. Konstruksi pada sebuah gedung biasanya direncanakan oleh arsitek dan insinyur sipil, sementara material yang dibutuhkan lebih ditekankan pada aspek-aspek arsitektural. 2. Konstruksi Teknik yaitu suatu konstruksi yang melibatkan struktur yang direncakan dan didesain secara khusus oleh para ahli dan dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang berhubungan dengan infrastruktur. Jenis Konstruksi ini dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu kontruksi jalan dan konstruksi berat. 3. Konstruksi Industri Yang termasuk dalam konstruksi industri ini biasanya proyek industri yang membutuhkan spesifikasi dan persyaratan khusus seperti untuk kilang minyak, industri berat atau industri dasar, pertambangan, nuklir. dan sebagainya. Perencanaan dan pelaksanaannya membutuhkan ketelitian dan keahlian, serta teknologi yang spesifik. 4 Tahapan pada proyek konstruksi : 1. Di tahap perencanaan, penetapan garis-garis besar rencana proyek dilakukan, termasuk merekrut pihak konsultan. Apa saja yang dilakukan pada tahap ini? Diantaranya adalah briefing, studi kelayakan proyek, pemilihan desain, program budgeting hingga financing. 2. Di tahap kedua ini perancangan desain akan dilaksanakan dalam tiga periode. Adapun ketiga periode tersebut, yaitu periode prelimenery design atau pra rancangan, periode design development atau pengembangan rancangan dan periode desain akhir serta penyiapan dokumen pelaksanaan atau final design and construction document. 3. Pada tahap ketiga, tahap pengadaan atau pelelangan, maka yang dilakukan adalah pengadaan konsultan perencanaan setelah gagasan awal dan pengadaan konsultan pengawas untuk melakukan supervisi pada proyek tersebut. Setelah pengadaan konsultan, pengadaan kontraktor juga dilakukan pada tahap ini. 4. Terakhir adalah tahap construction yang merupakan pelaksanaan pembangunan konstruksi fisik sesuai konsep desain yang telah disepakati pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini, setelah kontrak ditandatangani, SPK atau Surat Perintah Kerja dikeluarkan, maka pekerjaan dapat dilakukan.
2. Sebutkan faktor2 yg diperhatikan utk membuat jadwal proyek konstruksi dan permasalahan dlm pengendalian waktu. Faktor yang perlu diperhatikan dalam membuat jadwal proyek :
1. Secara teknis jadwal tersebut dapat dipertanggung jawabkan.
2. Disusun berdasarkan perkiraan yang akurat dimana perkiraan waktu, sumber daya, serta biaya dibandingkan dengan kegiatan pada proyek sebelumnya. 3. Sesui dengan sumber daya yang tersedia 4. Sesui dengan penjadwalan proyek lain, yang mempergunakan sumber daya yang sama. 5. Fleksibel terhadap perubahan-perubahab, misalnya perubahan spesifikasi proyek. 6. Mendetail dipakai sebagai alat pengukur hasil yang di capai dan pengendalian kemajuan proyek. 7. Dapat menampilkan kegiatan pokok yang kritis.
Masalah dalam pengendalaian waktu proyek konstruksi :
1. Cuaca buruk, 2. keterlambatan pengiriman material. 3. konflik dengan pekerja. 4. kerusakan Peralatan. 5. kecelakaan kerja. 6. perubahan urutan kerja, 7. dan berbagai macam kejadian lainnya dapat menggangu rencana dan jadwal yang telah disusun sebelumnya.
3. Jelaskan aspek2 SDM dan tujuan pengembangan SDM.
Aspek SDM 1. Desain Pekerjaan Setelah penentuan organisasi, maka kita akan menjalankan desain pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk menjalankan organisasi. Perusahaan di bidang jasa akan sangat berbeda dengan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, apalagi untuk manufaktur teknologi tinggi. 2. Deskripsi pekerjaan Deskripsi pekerjaan wajib dilakukan mengingat fungsi setiap departemen harus jelas, tidak terjadi tumpang tindih dalam kegiatan pekerjaan dan menghindari adanya pengulangan pekerjaan yang sama oleh bagian yang berbeda. 3. Job value Tujuan dari job value adalah penentuan nilai jabatan dengan kapasitas atas orang yang diperlukan. Nilai jabatannya akan dihubungkan dengan penghasilan yang akan diterima dengan tunjangan-tunjangan yang akan diterima, termaksud juga kesempatan jenjang karier. 4. Kapasitas Sumber Daya Manusia Kapasitas akan menentukan produktivitas dan profitabilitas perusahaan, kapasitas yang sesuai dengan kemampuan produksi perusahaan menjadi sangat penting. 5. Recruitmen Pencarian sumber daya manusia menjadi penting karena disinilah dimulainya tahapan pertama pengenalan usaha kita. Sumber daya yang tepat akan bertumbuh di posisi yang tepat dalam organisasi yang tetap. Perusahaan akan menentukan kriteria penyeleksian karyawan baru baik untuk nilai indeks prestasi waktu kuliah, harus lulus psikologi test dan wawancara serta harus lulus test kesehatan. Dalam rekruitmen perusahaan juga harus menganut beberapa hal yang harus diperhatikan seperti misalnya: 1) Pemberian kesempatan yang sama untuk semua golongan dan ras. 2) Pemberian kesempatan kepada kelompok wanita untuk bisa serta kerja dengan kaum pria. 3) Memperhatikan himbauan pemerintah setempat untuk mempekerjakan karyawan yang berasal dari daerah setempat. 6. Productivity Setelah seseorang bergabung dalam organisasi, maka produktivitas menjadi perhatian kita, karena kontribusi positif daripada setiap individu akan menghasilkan organisasi yang positif dan bertumbuh. Sejalan dengan kapasitas yang sesuai, maka produktivitas menjadi penting karena pengukuran produktivitas harus terpenuhi agar perusahaan bisa melaksanakan efisiensi kerja. 7. Training and Development Sejalan dengan tuntutan lingkungan dan perkembangan teknologi, maka setiap sumber daya semestinya diberikan pelatihan dan pengembangan yang sesuai dengan tuntutan jaman dan pekerjaan. Pelatihan dan pengembangan juga membawa apresiasi kepada sumber daya manusia karena merasa dihargai dan dibimbing. Pelatihan bisa diberikan dalam bentuk soft skill dan hard skill. Soft skill adalah pelatihan untuk memperkaya pengetahuan karyawan akan hal-hal yang berhubungan dengan personal karyawan seperti motivasi. Hard skill lebih kepada pelatihan yang berhubungan langsung dengan pekerjaan agar bisa bekerja lebih lagi dari waktu ke waktu 8. Performance Appraisa Biasanya dalam masa setahun, setiap karyawan akan mengalami masa-masa konsultasi dengan mendapatkan umpan balik dari kinerja yang dicapai selama masa waktu tertentu. Dalam penilaian karyawan ini, yang dinilai tidak semata-mata pencapaian hasil kuantitatif tapi juga faktor-faktor proses dan kuantitas lainnya. Yang akan dinilai ada faktor kepuasan konsumen, cara manajemen dan juga kerjasama team. 9. Compensation and Benefit Dalam setiap industry pasti terdapat struktur kompetisi yang akan diberikan kepada karyawannya yang terbaik. Selain gaji dasar, perusahaan juga akan memberikan tunjangan-tunjangan yang disesuaikan dengan tingkat jabatan dan kompetisi di pasar. Biasanya juga karyawan yang berprestasi bagus akan diberikan bonus pada akhir tahun. 10. Career Planning Selain pengembangan akan kemampuan karyawan, perlu diperhatikan juga pengembangan karir yang akan dicapai karyawan. Sebelum penentuan karir, perusahaan biasanya juga akan mengkategorikan karyawan kedalam beberapa kelompok.
Tujuan Pengembangan SDM :
1. Peningkatan produktifitas kerja 2. Terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan 3. Tersedianya proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat 4. Meningkatnya semangat kerja seluruh anggota dalam organisasi 5. Mendorong sikap keterbukaan manajemen 6. Memperlancar jalannya komunikasi yang efektif 7. Penyelesaian konflik secara fungsional.
4 Jelaskan ketentuan pengupahan di Indonesia dan perselisihan dlm hubungan industri.
Sistem pengupahan merupakan kerangka bagaimana upah diatur dan ditetapkan. Landasan sistem pengupahan di Indonesia adalah UUD 1945 Pasal 27 ayat (2) dan penjabarannya dalam Hubungan Industrial Pancasila (HIP). Sistem pengupahan di Indonesia pada umumnya didasarkan pada tiga fungsi upah, 1. yaitu mampu menjamin kehidupan yang layak bagi pekerja dan keluarganya, 2. mempunyai fungsi sosial, mencerminkan pemberian imbalan terhadap 3. hasil kerja seseorang dan membuat pemberian insentif yang mendorong peningkatan produktivitas kerja dan pendapatan nasional. Perselisihan dalam hubungan industry diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial memerlukan berbagai penyesuaian terutama dengan model hubungan perusahaan, penyedia jasa hingga penggunannya yang semakin berbeda dan bahkan nantinya bisa jadi perusahaan industri tidak memerlukan sebuah gedung atau kantor dalam bentuk nyata. 1. Undang-Undang Nomor 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial mengatur tentang penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang disebabkan dari: 1. perbedaan pendapat atau kepentingan mengenai keadaan ketenagakerjaan yang belum diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau peraturan perundang-undangan; 2. kelalaian atau ketidakpatuhan salah satu atau para pihak dalam melaksanakan ketentuan normatif yang telah diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau peraturan perundang-undangan; 3. pengakhiran hubungan kerja; 4. perbedaan pendapat antar serikat pekerja/serikat buruh dalam satu perusahaan mengenai pelaksanaan hak dan kewajiban keserikat pekerjaan.
2. Undang-Undang Nomor 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial mengatur tentang:
1. penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang terjadi baik di perusahaan
swasta maupun perusahaan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara; 2. Pihak yang berperkara adalah pekerja/buruh secara perseorangan maupun organisasi serikat pekerja/serikat buruh dengan pengusaha atau organisasi pengusaha; 3. Setiap perselisihan hubungan industrial pada awalnya diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat oleh para pihak yang berselisih (bipartit); 4. Dalam hal perundingan oleh para pihak yang berselisih (bipartit) gagal, maka salah satu pihak atau kedua belah pihak mencatatkan perselisihannya pada instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan setempat; 5. Perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan kerja atau perselisihan antara serikat pekerja/serikat buruh yang telah dicatat pada instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dapat diselesaikan melalui konsiliasi atas kesepakatan kedua belah pihak; 6. Perselisihan hak yang telah dicatat pada instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan tidak dapat diselesaikan melalui konsiliasi atau arbitrase namun sebelum diajukan ke Pengadilan Hubungan Industrial terlebih dahulu melalui mediasi; 7. Dalam hal mediasi atau konsiliasi tidak mencapai kesepakatan yang dituangkan dalam perjanjian bersama, maka salah satu pihak dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial; 8. Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial melalui arbitrase dilakukan berdasarkan kesepakatan para pihak dan tidak dapat diajukan gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial karena putusan arbitrase bersifat akhir dan tetap, kecuali dalam hal-hal tertentu dapat diajukan pembatalan ke Mahkamah Agung; dan 9. Pengadilan Hubungan Industrial berada pada lingkungan peradilan umum dan dibentuk pada Pengadilan Negeri secara bertahap dan pada Mahkamah Agung.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional