Anda di halaman 1dari 8

LAMPIRAN 11 - SOP

Departemen HEALTH & SAFETY ENVIRONMENT


Prosedur Keadaan Darurat Kondisi Banjir
Pengelola Properti: PT. Cushman & Wakefield Indonesia

PROSEDUR
KEADAAN DARURAT
KONDISI BANJIR

CONFIDENTIALITY NOTE: The pages accompanying this procedures contain information which is confidential or privileged. The information is intended to be for
the use of internal Property Management only. If you are not the intended recipient, be aware that any disclosure, copying, distribution or use of the contents of this
information is prohibited.
LAMPIRAN 11 - SOP
Departemen HEALTH & SAFETY ENVIRONMENT
Prosedur Keadaan Darurat Kondisi Banjir
Pengelola Properti: PT. Cushman & Wakefield Indonesia

DAFTAR ISI

BAGIAN I : TUJUAN......................................................................................................................... 1
BAGIAN II : RUANG LINGKUP........................................................................................................ 1
BAGIAN III : KEBIJAKAN................................................................................................................. 1
Pada tahap pra bencana dilakukan:...........................................................................................1
Kebijakan dan program pada tahapan ketika terjadi bencana....................................................2
Pada tahap setelah banjir, kebijakan dan program yang akan dilakukan...................................2

BAGIAN IV : PROSEDUR................................................................................................................ 2
4.1. PROSEDUR SEBELUM TERJADI BENCANA BANJIR (PENCEGAHAN).......................3
4.2. PROSEDUR PADA SAAT TERJADI BECANA BANJIR (PENANGANAN)......................3
4.3. PROSEDUR SETELAH TERJADI BENCANA BANJIR (PEMULIHAN)............................4
4.4. YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA SAAT TERJADI BANJIR....................................4
4.5. PROSEDUR EVAKUASI.................................................................................................. 5
4.6. TIM TANGGAP DARURAT.............................................................................................. 5

CONFIDENTIALITY NOTE: The pages accompanying this procedures contain information which is confidential or privileged. The information is intended to be for
the use of internal Property Management only. If you are not the intended recipient, be aware that any disclosure, copying, distribution or use of the contents of this
information is prohibited.
i
LAMPIRAN 11 - SOP
Departemen HEALTH & SAFETY ENVIRONMENT
Prosedur Keadaan Darurat Kondisi Banjir
Pengelola Properti: PT. Cushman & Wakefield Indonesia

BAGIAN I : TUJUAN
Prosedur standar ini dibuat sebagai pedoman dan standar teknis bagi Pengelola Gedung dalam
mengantisipasi keadaan darurat kondisi Banjir, sehingga tim terkait dapat melakukan tugas dan
tanggungjawabnya sesuai dengan petunjuk dan ceklist yang telah disediakan dan tercipta kondisi
aman dan nyaman bagi seluruh Penghuni gedung dan mengurangi dampak kerugian baik secara
materiil maupun non-materiil.

BAGIAN II : RUANG LINGKUP


Prosedur ini berlaku bagi semua pihak terkait dengan tindakan-tindakan yang akan dilakukan pada
saat keadaan darurat terjadi, yaitu:
- Tim HSE (jika ada)
- Tim Engineering
- Tim Housekeeping
- Tim Security dan Parkir
- Tim Tenant Relation
- Tim Keadaan Darurat
- Penghuni Gedung jika terkait tindakan evakuasi

BAGIAN III : KEBIJAKAN

Dalam rangka mengurangi dampak banjir, perlu dibuat kebijakan dan program penanggulangan,
baik yang bersifat pencegahan (prevention), penanganan (intervention) dan pemulihan( recovery).

Pada tahap pra bencana dilakukan:


1. Membuat peta rawan bencana;
2. Membangun, meningkatkan, memperbaiki atau normalisasi, dan memelihara sungai dekat
lokasi gedung (jika ada), tampungan air, dan drainase beserta peralatan dan fasilitas
penunjangnya;
3. Menyusun peraturan dan menertibkan daerah bantaran sungai (jika ada);
4. Menyediakan cadangan pangan dan sandang serta peralatan darurat banjir lainnya;
5. Membuat sumur resapan;
6. Pemantapan Satkorlak PBP;
7. Membuat penampungan air berteknologi tinggi;
8. Membangun fasilitas pengolah limbah dan sampah (jika memungkinkan);
9. Mendirikan Posko banjir di wilayah sekitar gedung.
10. Sosialisasi dan pelatihan prosedur tetap penanggulangan banjir kepada setiap perwakilan
penghuni gedung;

Kebijakan dan program pada tahapan ketika terjadi bencana, adalah:


CONFIDENTIALITY NOTE: The pages accompanying this procedures contain information which is confidential or privileged. The information is intended to be for
the use of internal Property Management only. If you are not the intended recipient, be aware that any disclosure, copying, distribution or use of the contents of this
information is prohibited.
1
LAMPIRAN 11 - SOP
Departemen HEALTH & SAFETY ENVIRONMENT
Prosedur Keadaan Darurat Kondisi Banjir
Pengelola Properti: PT. Cushman & Wakefield Indonesia

1. Pemberitahuan dini kepada penghuni gedung tentang kondisi cuaca;


2. Menempatkan petugas pada pos-pos pengamatan;
3. Menyiapkan sarana penanggulangan, termasuk bahan banjiran;
4. Mengevakuasi dan mengungsikan penghuni gedung ke daerah aman jika diperlukan,
sesuai yang telah direncanakan dengan memanfaatkan seluruh komponen masyarakat,
TNI, Polri, Satlak PBP, Satkorlak PBP, Badan SAR Nasional (Basarnas),
5. Memberikan bantuan pangan, pakaian, dan peralatan kebutuhan lainnya, serta pelayanan
kesehatan darurat kepada korban bencana;
6. Mendata lokasi yang terkena banjir dan jumlah korban bencana.
7. Jika diperlukan, mengumumkan kepada Tenant adanya potensi bencana banjir.

Pada tahap setelah banjir, kebijakan dan program yang akan dilakukan adalah:
1. Pendataan kerusakan bangunan dan fasilitas gedung;
2. Memperbaiki fasilitas gedung yang rusak;
3. Pembersihan lingkungan;
4. Mengajukan usulan pembiayaan program perbaikan fasilitas penanggulangan banjir.
5. Memberitahukan kepada Tenant area, fungsi, atau fasilitas gedung mana yang terganggu
operasionalnya dan hingga waktu kapan perbaikannya.

BAGIAN IV : PROSEDUR

Bencana banjir adalah suatu fenomena alam yang bisa terjadi secara tiba-tiba karena intensitas
turunnya hujan secara terus menerus dengan debit air yang sangat tinggi atau kondisi dimana
lingkungan sekitar gedung memang adalah daerah rawan banjir menurut penelitian dari
pemerintah setempat.
Kemungkinan besar keadaan banjir terjadi pada musim hujan bulan-bulan tertentu setiap tahun.
Sebagai pengelola gedung, sudah tentu harus siap siaga

Banjir merupakan gejala alam yang tidak dapat dicegah namun dapat dikendalikan dan dikurangi
dampak kerusakan serta kerugian yang ditimbulkan, dengan melakukan persiapan secara efektif
dan terpadu, sehingga semua tim terkait di dalam pengelolaan gedung dapat melakukan tugasnya
dengan cepat dan tepat.

Proses penanganan bencana banjir pada dasarnya dapat dibagi mejadi 3 (tiga) bagian yaitu:
- Sebelum terjadi bencana, tanda-tanda sudah ada (hujan lebat tanpa henti)
- Pada saat terjadi bencana banjir;
- Pasca terjadi bencana banjir.

Pelaksanaan penanggulangan bencana banjir dapat berhasil jika dilakukan secara terencana,
terpadu dan terkoordinasi sehingga seluruh penghuni gedung mendapatkan perlindungan dari
ancaman, resiko dan dampak bencana. Selain itu, Pengelola Gedung memegang peranan penting

CONFIDENTIALITY NOTE: The pages accompanying this procedures contain information which is confidential or privileged. The information is intended to be for
the use of internal Property Management only. If you are not the intended recipient, be aware that any disclosure, copying, distribution or use of the contents of this
information is prohibited.
2
LAMPIRAN 11 - SOP
Departemen HEALTH & SAFETY ENVIRONMENT
Prosedur Keadaan Darurat Kondisi Banjir
Pengelola Properti: PT. Cushman & Wakefield Indonesia

dalam pelaksanaannya dengan mengandalkan pada prinsip kerja cepat, tepat, prioritas,
koordinasi, berdaya guna, pemberdayaan dan kesiapan tim.

4.1. PROSEDUR SEBELUM TERJADI BENCANA BANJIR (PENCEGAHAN)

Kegiatan yang dilakukan dalam meningkatkan kesiapsiagaan tim keadaan darurat dalam
menghadapi bencana banjir, antara lain:
1. Penyebaran informasi-informasi seputar area gedung yang rawan banjir
2. Pemantauan lokasi rawan banjir tersebut secara kontinu
3. Optimalisasi pengoperasian pra-sarana dan sarana pengendali banjir
4. Peningkatan kesiapsiagaan tim keadaan darurat dan pengelola gedung dengan
menyiapkan sumber daya yang diperlukan
5. Penyediaan bahan-bahan banjir untuk keadaan darurat seperti karung plastik, bronjong
kawat, material-material lain seperti kantong pasir, batu, dll dan disiapkan di lokasi-
lokasi yang diperkirakan rawan banjir.
6. Penyiapan peralatan dan kelengkapan evakuasi seperti pelampung, perahu karet, dll.
7. Penyiapan peralatan gedung yang terletak di rawan banjir untuk segera diwaspadai
seperti pompa-pompa, genset, trafo yang terletak di lantai basemen gedung
8. Penyediaan peralatan berat (seperti: buldozer, backhoe, excavator, dll) jika memang
dibutuhkan untuk pengurukan tanah sisa banjir
9. Perencanaan-perencanaan seperti rute evakuasi, tempat evakuasi, program
penyelamatan dan pertolongan, rute pengiriman logistik (jika diperlukan), jumlah bahan
untuk peralatan banjiran, sarana dan prasarana pendukung termasuk sumber daya
manusia (tim keadaan darurat).

Untuk lebih lengkapnya, ceklist yang perlu dilakukan oleh tim keadaan darurat dapat dilihat
pada lampiran prosedur ini.

4.2. PROSEDUR PADA SAAT TERJADI BECANA BANJIR (PENANGANAN)

Kegiatan yang akan dilakukan pada saat terjadi bencana banjir dititik beratkan pada:
1. Penyelenggaraan piket tim keadaan darurat di setiap pos yang ada
2. Pengoperasian sistem peringatan banjir termasuk pemantauan tinggi muka air dan debit
air pada setiap titik pantau dan melaporkannya setiap saat
3. Komunikasi yang akan digunakan untuk kelancaran penyampaian informasi dan
pelaporan, bisa menggunakan radio komunikasi, HT, telepon atau sarana lainnya.
4. Pemberitaan banjir kepada penghuni dilakukan dengan membunyikan alarm tanda
bahaya dan pemantauan dari ruang kontrol
5. Tim keadaan darurat/tanggap darurat melakukan tugasnya sesuai dengan fungsinya
masing-masing seperti mengerahkan sumber daya, mengamankan sarana dan
prasarana termasuk peralatan-peralatan pendukung operasional gedung, dan terakhir
adalah mengkoordinir penghuni jika dibutuhkan untuk evakuasi.
CONFIDENTIALITY NOTE: The pages accompanying this procedures contain information which is confidential or privileged. The information is intended to be for
the use of internal Property Management only. If you are not the intended recipient, be aware that any disclosure, copying, distribution or use of the contents of this
information is prohibited.
3
LAMPIRAN 11 - SOP
Departemen HEALTH & SAFETY ENVIRONMENT
Prosedur Keadaan Darurat Kondisi Banjir
Pengelola Properti: PT. Cushman & Wakefield Indonesia

4.3. PROSEDUR SETELAH TERJADI BENCANA BANJIR (PEMULIHAN)

Pada saat setelah terjadi bencana banjir pada umumnya yang dilakukan oleh Pengelola
Gedung adalah
1. Pemulangan kembali penghuni gedung jika diadakan evakuasi dan tenangkan kondisi
penghuni bahwa keadaan sudah normal kembali
2. Pendataan korban akibat banjir jika ada dan segera lakukan pemeriksaan jika
diperlukan tindakan medis pihak terkait
3. Inspeksi lapangan ke seluruh area yang kemungkinan terkena dampak air banjir
tersebut terutama yang ada peralatan pendukung operasional gedung
4. Setelah inspeksi, lakukan pendataan atas barang-barang, area-area yang kemungkinan
rusak dampak dari air banjir
5. Hubungi pihak asuransi gedung jika terjadi kerusakan pada peralatan pendukung
operasional gedung akibat terendam air banjir jika memungkinkan dapat di klaim
6. Pemulihan kembali semua kondisi di sekitar gedung
7. Tetap waspada pada banjir susulan yang bisa kemungkinan terjadi lagi
8. Membuat program dan asumsi biaya yang diperlukan jika ada kerusakan atas fasilitas
dan sarana gedung yang tidak dapat diganti oleh pihak asuransi.

4.4. YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA SAAT TERJADI BANJIR

 Jangan panik dan tetap tenang


 Jangan terkejut jika aliran listrik tiba-tiba padam, alarm tanda bahaya berbunyi
 Dengarkan pengumuman dari Pengelola Gedung yang berisi mengenai informasi-
informasi seputar banjir
 Jika diberitahukan oleh Pengelola Gedung untuk melakukan evakuasi, silakan turun
dengan menggunakan lift jika masih dalam kondisi menyala atau menuju pintu darurat
terdekat untuk segera turun
 Amankan semua dokumen, barang berharga dan kunci semua file kabinet.
 Ikuti petunjuk yang diberikan oleh Floor Warden (Pengawas Lantai) demi keselamatan
bersama.
 Kunci ruangan dan matikan semua alat listrik, cabut semua steker dari stop-kontak,
matikan rokok, dan lain-lain.

CONFIDENTIALITY NOTE: The pages accompanying this procedures contain information which is confidential or privileged. The information is intended to be for
the use of internal Property Management only. If you are not the intended recipient, be aware that any disclosure, copying, distribution or use of the contents of this
information is prohibited.
4
LAMPIRAN 11 - SOP
Departemen HEALTH & SAFETY ENVIRONMENT
Prosedur Keadaan Darurat Kondisi Banjir
Pengelola Properti: PT. Cushman & Wakefield Indonesia

4.5. PROSEDUR EVAKUASI

a. Persiapan

 Bila sinyal alarm berbunyi dan paging dari ruang kontrol gedung memberitahukan
adanya keadaan darurat dan diminta untuk segera evakuasi, ikuti dan dengarkan
perintah dari Pengawas Lantai, bergeraklah dengan hati-hati dan tertib ke arah tangga
darurat dan turun ke lantai dasar untuk menuju ke tempat berkumpul yang telah
ditentukan.
 Ikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh Pengawas Lantai dan Petugas Keamanan
Gedung yang dapat dikenali dengan memakai seragam.
 Disarankan semua karyawan/ karyawati supaya tetap tenang dan TIDAK PANIK dan
JANGAN MENGGUNAKAN LIFT. Dalam keadaan darurat, lift secara otomatis akan
turun ke lantai dasar dan tidak akan beroperasi.
 Orang-orang yang berusia lanjut, cacat atau buta harus dibantu menuju keluar dengan
pengawasan dari Pengawas Lantai sewaktu evakuasi.
 Demi keamanan, sepatu bertumit tinggi harus dilepaskan sewaktu menuruni tangga
darurat.
 Utamakan keselamatan jiwa Anda. Jangan membawa barang-barang yang besar dan
berat yang bisa membahayakan, dan dianjurkan untuk mengasuransikannya.
 Jangan mencoba untuk masuk kembali ke dalam gedung sebelum diijinkan oleh
Pengawas Lantai/ Pengelola Gedung.

b. Pengosongan Lantai

 Tidak menggunakan lift penumpang dan/atau lift barang.

 Gunakan tangga darurat pada setiap lantai

 Pengosongan gedung dilakukan sampai ke tempat berkumpul yang telah ditentukan.

 Periksa dan absen dengan teliti orang-orang untuk memastikan tidak ada yang tertinggal
di dalam ruangan atau gedung.
 Segera beritahukan kepada Pengawas Lantai atau Pengelola Gedung di tempat
berkumpul jika ada yang tertinggal.

4.6. TIM TANGGAP DARURAT

Struktur organisasi Tim Tanggap Darurat untuk penanganan keadaan darurat kondisi banjir
terdiri dari:

1. Tim Satgas Peringatan Dini dan Penyebaran Informasi (Tim Tenant Relation)
Tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut:
- Melakukan pemantauan dan pengamatan atas terjadinya hujan deras yang secara
terus menerus terjadi dan berpotensi terjadi banjir

CONFIDENTIALITY NOTE: The pages accompanying this procedures contain information which is confidential or privileged. The information is intended to be for
the use of internal Property Management only. If you are not the intended recipient, be aware that any disclosure, copying, distribution or use of the contents of this
information is prohibited.
5
LAMPIRAN 11 - SOP
Departemen HEALTH & SAFETY ENVIRONMENT
Prosedur Keadaan Darurat Kondisi Banjir
Pengelola Properti: PT. Cushman & Wakefield Indonesia

- Mendengarkan setiap pengumuman dari media elektronik (tv, radio) terkait dengan
kondisi hujan yang berpotensi banjir.
- Memberikan rekomendasi kepada tim terkait untuk siap siaga termasuk tim
engineering yang bertanggungjawab pada fungsi peralatan pendukung operasional
gedung yang terletak di lantai basemen yang rawan banjir, tim housekeeping untuk
kepentingan peletakan karung-karung isi pasir untuk menbendung area-area yang
rawan banjir, tim security & HSE untuk pengamanan dan penyelamatan.

2. Tim Satgas Logistik dan Peralatan (Tim Housekeeping, Tim Engineering)


Memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:

- Memeriksa dan menyediakan peralatan yang diperlukan untuk menghadapi bahaya


banjir.
- Menyiapkan tempat pengungsian/evakuasi berikut tenda darurat, dll jika diperlukan.
- Menyiapkan barang-barang yang diperlukan jika terjadi bencana banjir.
- Memeriksa fungsi semua peralatan pendukung operasional gedung apakah dapat
tetap beroperasi jika terjadi bencana banjir.

3. Tim Satgas SAR dan Keamanan (Tim HSE dan Security).


Tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut:
- Mencari korban bencana.
- Memberikan pertolongan pertama kepada korban segera setelah ditemukan.
- Pendataan terhadap korban bencana.
- Mengirim korban bencana jika dibutuhkan penanganan medis lebih lanjut.
- Melaksanakan penelusuran area jika diperlukan tindakan evakuasi.
- Mengarahkan penghuni gedung ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan jika
diperlukan tindakan evakuasi.
- Berkoordinasi dengan instansi terkait dengan keselamatan dan keamanan.
- Mendata kerusakan yang terjadi pasca bencana banjir dan memberikan laporan
kepada Manajer Gedung selaku Komandan Tim Tanggap Darurat.

CONFIDENTIALITY NOTE: The pages accompanying this procedures contain information which is confidential or privileged. The information is intended to be for
the use of internal Property Management only. If you are not the intended recipient, be aware that any disclosure, copying, distribution or use of the contents of this
information is prohibited.
6

Anda mungkin juga menyukai