Anda di halaman 1dari 96

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL
GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Jalan Jenderal Sudirman, Gedung D Lantai 11, Senayan, Jakarta10270
Telp/Fax: (021) 57955141

SALINAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

NOMOR 1677/B/HK.01.01/2021

TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU
DALAM JABATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 23


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
38 Tahun 2020 tentang Tata Cara Memperoleh
Sertifikat Pendidik Bagi Guru Dalam Jabatan;
b. bahwa untuk menyesuaikan pelaksanaan program
pendidikan profesi guru dengan kebijakan pendidikan
terbaru dan perkembangan kompetensi guru, maka
Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Nomor 2662/B.B1/HK/2020 tentang
Petunjuk Teknis Program Pendidikan Profesi Guru
dalam Jabatan perlu diganti;
c. bahwa berdasarkan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
tentang Petunjuk Teknis Program Pendidikan Profesi
Guru dalam Jabatan;
-2-

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor157, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4586);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 194,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4941) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Tahun
2017 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6058);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5500);
6. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 242);
7. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan
Tinggi Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1462);
-3-

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor


45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1673)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 124);
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 47);
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
38 Tahun 2020 tentang Tata Cara Memperoleh
Sertifikat Pendidik Bagi Guru Dalam Jabatan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 874).

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM
PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN.

Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud
dengan:
1. Sertifikat Pendidik adalah bukti formal sebagai
pengakuan yang diberikan kepada guru sebagai
tenaga profesional.
2. Guru dalam Jabatan adalah guru pegawai negeri sipil
dan guru bukan pegawai negeri sipil yang sudah
mengajar pada satuan pendidikan, baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah
daerah, maupun masyarakat penyelenggara
-4-

pendidikan yang sudah mempunyai perjanjian kerja


atau kesepakatan kerja bersama.
3. Program Pendidikan Profesi Guru bagi Guru dalam
Jabatan yang selanjutnya disebut Program PPG
Dalam Jabatan adalah program pendidikan yang
diselenggarakan setelah program sarjana atau sarjana
terapan bagi Guru dalam Jabatan untuk
mendapatkan Sertifikat Pendidik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah.
4. Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan yang
selanjutnya disingkat dengan LPTK adalah perguruan
tinggi yang diberi tugas oleh pemerintah untuk
menyelenggarakan program pengadaan guru pada
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
dan/atau pendidikan menengah serta untuk
menyelenggarakan dan mengembangkan ilmu
kependidikan dan nonkependidikan.
5. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan
dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
6. Guru Pamong adalah Guru yang ditugaskan untuk
mendampingi, membimbing, dan mengevaluasi
mahasiswa yang melaksanakan pengenalan lapangan
persekolahan dan praktik pengalaman lapangan di
satuan pendidikan.
7. Mahasiswa adalah Guru dalam Jabatan peserta
Program PPG Dalam Jabatan.
8. Program Studi yang selanjutnya disebut Prodi adalah
kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang
memiliki kurikulum dan metode pembelajaran
tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik,
pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
9. Pendalaman materi adalah mata kuliah yang
dilaksanakan dalam bentuk analisis materi ajar
-5-

berbasis masalah dengan tujuan untuk menutup


defisit pengusaan maeri baik bidang studi maupun
pedagogik.
10. Pengembangan perangkat pembelajaran adalah mata
kuliah dilaksanakan dalam bentuk
lokakarya/seminar untuk memberikan kemampuan
Mahasiswa dalam membuat rancangan pembelajaran.
11. Praktik Pengalaman Lapangan yang selanjutnya
disingkat PPL adalah kegiatan Mahasiswa Program
PPG Dalam Jabatan untuk mempraktikkan
kemampuannya dalam pembelajaran di sekolah mitra
atau sekolah tempat Mahasiswa bertugas menjadi
guru.
12. Satuan kredit semester yang selanjutnya disingkat
sks adalah takaran waktu kegiatan belajar yang
dibebankan pada Mahasiswa Program PPG Dalam
Jabatan per minggu per semester dalam proses
pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran
atau besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha
Mahasiswa Program PPG Dalam Jabatan dalam
mengikuti kegiatan kurikuler pada suatu Prodi.
13. Direktur Jenderal adalah direktur jenderal yang
menyelenggarakan urusan di bidang pembinaan guru,
pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan.
14. Direktorat Jenderal adalah direktorat jenderal yang
menyelenggarakan urusan di bidang pembinaan guru,
pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan.
15. Dinas Pendidikan adalah dinas yang bertanggung
jawab di bidang pendidikan di wilayah provinsi atau
daerah kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya.

Pasal 2
Petunjuk Teknis Program PPG Dalam Jabatan ini disusun
sebagai acuan bagi:
a. Direktorat Jenderal;
b. LPTK Penyelenggara;
-6-

c. Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri;


d. Dinas Pendidikan;
e. peserta PPG Dalam Jabatan; dan
f. Instansi lain yang terkait dalam penyelenggaraan
Program PPG Dalam Jabatan.

Pasal 3
Ruang lingkup Petunjuk Teknis Program PPG Dalam
Jabatan ini meliputi:
a. pendahuluan;
b. capaian pembelajaran;
c. beban belajar;
d. rekognisi pembelajaran lampau;
e. pembelajaran;
f. penilaian;
g. pelaksanaan PPG Dalam Jabatan;
h. pembiayaan; dan
i. penutup.

Pasal 4
Petunjuk teknis Program PPG Dalam Jabatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Direktur Jenderal ini.

Pasal 5
Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku,
Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Nomor 2662/B.B1/HK/2020 tentang
Petunjuk Teknis Program Pendidikan Profesi Guru dalam
Jabatan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
-7-

Pasal 6
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 22 Maret 2021
DIREKTUR JENDERAL GURU DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN,

TTD

IWAN SYAHRIL

Salinan sesuai dengan aslinya


Koordinator Pokja Regulasi, Tata Laksana, dan Sumber Daya Manusia
Sekretariat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

TTD

Temu Ismail
NIP. 197003072002121001
-8-

SALINAN
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN
NOMOR 1677/B/HK.01.01/2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PENDIDIKAN
PROFESI GURU DALAM JABATAN

PETUNJUK TEKNIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional
Pendidikan adalah investasi masa depan yang sangat bernilai, sehingga
perlu perhatian khusus. Pemerintah telah berkomitmen bahwa
pendidikan bagi generasi masa depan harus dimulai dan disiapkan
dengan sungguh-sungguh. Untuk itu proses penyemaian generasi masa
depan ini harus dibarengi dengan penyiapan guru profesional melalui
suatu sistem pendidikan guru yang bermutu dan akuntabel.
Komitmen pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa adalah
amanah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) seperti
yang tertulis pada alinea keempat yang menyatakan bahwa
“…..Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah
Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,…..”. Selain itu, dalam Pasal
31 ayat (3) UUD 1945 yang telah diamandemen, dinyatakan bahwa
“Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang
diatur dengan undang-undang”.
Tahun 2005 adalah tonggak sejarah penghargaan dan perlindungan
terhadap profesi guru. Pada tahun 2005 Pemerintah mengesahkan
-9-

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen


(UUGD). UUGD Pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa Guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Pasal 8 UUGD menyatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi
akademik, kompetensi, Sertifikat Pendidik, sehat jasmani dan rohani,
serta mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pengaturan
mengenai Sertifikat Pendidik selanjutnya diatur dalam Pasal 11 ayat (1)
yang menyatakan bahwa Sertifikat Pendidik diberikan kepada guru yang
telah memenuhi persyaratan, ayat (2) Sertifikasi pendidik
diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program
pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh
Pemerintah, dan ayat (3) Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara
objektif, transparan, dan akuntabel.
Ketentuan lebih lanjut mengenai Sertifikat Pendidik selanjutnya diatur
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
Namun pada tahun 2017, Pemerintah mengundangkan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Peraturan ini
mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008, salah satunya adalah ketentuan mengenai Sertifikat
Pendidik.
Pasal 66 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru menjelaskan bahwa bagi Guru dalam Jabatan yang diangkat
sampai dengan akhir tahun 2015 dan sudah memiliki kualilikasi
akademik S-l/D-IV tetapi belum memperoleh Sertifikat Pendidik dapat
memperoleh Sertifikat Pendidik melalui pendidikan profesi Guru.
Pendidikan profesi Guru tersebut dibiayai oleh Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, dan/atau satuan pendidikan yang diselenggarakan
oleh Masyarakat. Untuk merealisasikan amanah Pemerintah Nomor 19
Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008 tentang Guru, Pemerintah menyiapkan guru profesional,
maka Pemerintah menyiapkan Program PPG Dalam Jabatan.
-10-

Penyelenggaraan Program PPG Dalam Jabatan juga merupakan amanat


Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Pasal
17 ayat (1) Undang-Undang Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa
pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program
sarjana yang menyiapkan mahasiswa dalam pekerjaan yang
memerlukan persyaratan keahlian khusus.
Program PPG Dalam Jabatan merupakan program pendidikan yang
diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S-1 kependidikan dan
S-1/D-IV non kependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi
guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan
standar pendidikan guru.
PPG Dalam Jabatan diharapkan dapat menjawab berbagai
permasalahan pendidikan, seperti: (1) kualifikasi di bawah standar
(under qualification), dan (2) guru-guru yang kurang kompeten (low
competence). Selain itu, guru di era revolusi industri 4.0 harus memiliki
kemampuan melaksanakan pembelajaran yang inovatif dan
menyenangkan dengan mengintegrasikan critical thinking dan problem
solving, communication and colaborative skill, creativity and inovative
skill, information and communication technology literacy, contextual
learning skill, serta information and media literacy.
Program PPG Dalam Jabatan dirancang secara sistematis dan
menerapkan prinsip mutu mulai dari seleksi, proses pembelajaran, dan
penilaian, hingga uji kompetensi, sehingga diharapkan akan
menghasilkan guru-guru masa depan yang profesional yang dapat
menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif, dan berkarakter, serta
cinta tanah air dan dalam waktu yang bersamaan, diharapkan mampu
menjawab permasalahan pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia
saat ini. PPG Dalam Jabatan juga dirancang agar mampu membekali
kemampuan problem solving, kritis, dan kreatif kepada calon guru
profesional, melalui implementasi model pembelajaran dan kegiatan
berbasis masalah (problem-based learning) dan proyek (project-based
learning).

B. Tujuan
Program PPG Dalam Jabatan bertujuan menghasilkan guru sebagai
pendidik profesional yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia, berilmu, adaptif, kreatif, inovatif, dan kompetitif
-11-

dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,


melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
-12-

BAB II
CAPAIAN PEMBELAJARAN

Program PPG Dalam Jabatan merupakan program pendidikan profesi,


dengan level 7 pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Sesuai
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Program
PPG Dalam Jabatan diselenggarakan setelah program sarjana atau sarjana
terapan, yang menuntut standar kompetensi lulusan yang berbeda dengan
program sarjana atau sarjana terapan. Standar kompetensi lulusan (SKL)
Prodi PPG yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan dinyatakan
dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan Prodi PPG.

A. Capaian Pembelajaran Lulusan Prodi PPG


Berdasarkan rumusan capaian pembelajaran lulusan program profesi
pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun
2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang mencakup sikap
dan keterampilan umum serta empat kompetensi guru, yaitu
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional,
dan kompetensi sosial, maka dapat dirumuskan Capaian Pembelajaran
Lulusan (CPL) Prodi PPG yang terintegrasi dan komprehensif yang
disebut sebagai CPL generik. Rumusan CPL Prodi PPG tersebut, yaitu
sebagai pendidik profesional yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan berakhlak mulia dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik dengan kompetensi sebagai berikut:
1. mampu melaksanakan tugas keprofesian sebagai pendidik yang
memesona, yang dilandasi sikap cinta tanah air, berwibawa, tegas,
disiplin, penuh panggilan jiwa, samapta, disertai dengan jiwa
kesepenuhhatian dan kemurahhatian;
2. mampu merumuskan indikator capaian pembelajaran berpikir
tingkat tinggi yang harus dimiliki peserta didik mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara utuh (kritis, kreatif,
komunikatif dan kolaboratif) yang berorientasi masa depan (adaptif
dan fleksibel);
3. menguasai materi ajar termasuk advance materials secara
bermakna yang dapat menjelaskan aspek “apa” (konten),
-13-

“mengapa” (filosofi), dan “bagaimana” (penerapan) dalam


kehidupan sehari-hari;
4. mampu merancang pembelajaran dengan menerapkan prinsip
memadukan pengetahuan materi ajar, pedagogik, serta teknologi
informasi dan komunikasi atau Technological Pedagogical and
Content Knowledge (TPACK) dan pendekatan lain yang relevan;
5. mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan
menerapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
membangun sikap (karakter Indonesia), pengetahuan, dan
keterampilan peserta didik dalam memecahkan masalah secara
kritis, humanis, inovatif, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif,
dengan menggunakan model pembelajaran dan sumber belajar
yang didukung hasil penelitian;
6. mampu mengevaluasi masukan, proses, dan hasil pembelajaran
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta
didik dengan menerapkan asesmen otentik, serta memanfaatkan
hasil evaluasi untuk perbaikan kualitas pembelajaran; dan
7. mampu mengembangkan diri secara berkelanjutan sebagai guru
profesional melalui penelitian, refleksi diri, pencarian informasi
baru, dan inovasi.
CPL generik tersebut menjadi acuan bagi bidang studi untuk
merumuskan CPL Bidang Studi (CPBS) masing-masing.

B. Capaian Pembelajaran Bidang Studi PPG (CPBS)


CPBS dirumuskan berdasarkan CPL dan disesuaikan dengan bidang
studi/bidang keahlian. CPBS dirumuskan oleh asosiasi bidang
studi/bidang keahlian (untuk bidang kejuruan) dan/atau rumpun
bidang studi/keilmuan/keahlian.
Berikut adalah contoh CPBS bidang studi Kuliner yang diturunkan dari
CPL Prodi PPG.
Guru sebagai pendidik profesional yang bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik dengan kompetensi sebagai berikut.
1. Mampu melaksanakan tugas keprofesian sebagai pendidik pada
bidang studi kuliner yang memesona, yang dilandasi sikap cinta
tanah air, berwibawa, tegas, disiplin, penuh panggilan jiwa,
-14-

samapta, disertai dengan jiwa kesepenuhhatian dan


kemurahhatian;
2. Mampu merumuskan indikator capaian pembelajaran berpikir
tingkat tinggi pada bidang studi kuliner yang harus dimiliki peserta
didik mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh
(kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif) yang berorientasi masa
depan (adaptif dan fleksibel);
3. Menguasai teori dan aplikasi materi bidang studi Kuliner yang
mencakup: tata hidang, pengolahan dan penyajian makanan,
produk cake dan kue Indonesia, produk pastry dan bakery, dan
produk kreatif dan kewirausahaan termasuk advance materials
secara bermakna yang dapat menjelaskan aspek “apa”(konten),
“mengapa”(filosofi), dan “bagaimana”(penerapan dalam kehidupan
sehari-hari);
4. Mampu merancang pembelajaran Kuliner dengan menerapkan
prinsip memadukan pengetahuan materi ajar, pedagogik, serta
teknologi informasi dan komunikasi atau TPACK dan pendekatan
lain yang relevan;
5. Mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik pada bidang
studi Kuliner dengan menerapkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk membangun sikap (karakter Indonesia),
pengetahuan, dan keterampilan peserta didik dalam memecahkan
masalah secara kritis, humanis, inovatif, kreatif, kolaboratif, dan
komunikatif, dengan menggunakan model pembelajaran dan
sumber belajar yang didukung hasil penelitian;
6. Mampu mengevaluasi masukan, proses, dan hasil pembelajaran
Kuliner yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
peserta didik dengan menerapkan asesmen otentik, serta
memanfaatkan hasil evaluasi untuk perbaikan kualitas
pembelajaran; dan
7. Mampu mengembangkan diri secara berkelanjutan sebagai guru
Kuliner yang profesional melalui penelitian, refleksi diri, pencarian
informasi baru, dan inovasi.
-15-

BAB III
BEBAN BELAJAR

Beban belajar Program PPG Dalam Jabatan tertuang dalam kurikulum Prodi
PPG. Kurikulum tersebut dikembangkan dengan mengacu pada profil
lulusan Program PPG Dalam Jabatan, yaitu menjadi “Guru profesional yang
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia yang
menguasai materi ajar, berkarakter dan berkepribadian Indonesia,
menginspirasi dan menjadi teladan, memiliki penampilan memesona,
berwibawa, tegas, ikhlas, serta disiplin yang mampu mendidik,
membelajarkan, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi terkini dan masa depan”. Kurikulum Program PPG
Dalam Jabatan dirancang untuk memfasilitasi Mahasiswa Program PPG
Dalam Jabatan mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL), yang
dinyatakan dalam Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) pada bidang studi
atau program keahlian masing-masing. Kaitan antara CPL, CPBS, bahan
kajian, dan mata kuliah Program PPG Dalam Jabatan dipaparkan sebagai
berikut.

A. Struktur Kurikulum Prodi PPG


Kurikulum program PPG Dalam Jabatan terdiri atas tiga mata kuliah,
yaitu:
1. Pendalaman Materi, dilaksanakan dalam bentuk kegiatan analisis
materi ajar berbasis masalah.
2. Pengembangan Perangkat Pembelajaran, dilaksanakan dalam
bentuk perancangan pembelajaran.
3. PPL, dilaksanakan dalam bentuk praktik pembelajaran di sekolah.
Berdasarkan Pasal 13 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 38 Tahun 2020 tentang Tata Cara Memperoleh
Sertifikat Pendidik Bagi Guru Dalam Jabatan, beban belajar Program
PPG Dalam Jabatan adalah 36 (tiga puluh enam) sks dan pemenuhan
beban belajar ditempuh melalui rekognisi pembelajaran lampau dan
pembelajaran. Untuk Program PPG Dalam Jabatan, beban belajar yang
harus ditempuh sebanyak 12 (dua belas) sks, sedangkan beban belajar
sebanyak 24 (dua puluh empat) sks dipenuhi melalui rekognisi
-16-

pembelajaran lampau. Beban belajar 12 (dua belas) sks yang harus


ditempuh disajikan dalam tabel 3.1.

Tabel 3. 1. Struktur Kurikulum Program PPG Dalam Jabatan


Beban
No Mata Kuliah Belajar Kategori
(sks)
1. Pendalaman Materi 5 Tutorial/Kuliah
Pengembangan Perangkat
2. 3 Seminar/ Lokakarya
Pembelajaran
3. PPL 4 Lapangan

Jumlah 12

B. Deskripsi Mata Kuliah


1. Pendalaman Materi
Mata Kuliah Pendalaman Materi pedagogik dan bidang studi
dilakukan secara daring dengan beban belajar 5 (lima) sks. Mata
kuliah ini memfasilitasi Mahasiswa untuk penguatan pemahaman
tentang keprofesian, pedagogik, dan materi bidang studi dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran yang dilakukan secara daring dan mandiri melalui
learning management system (LMS) dan sumber lainnya.
Keprofesian guru perlu didukung dengan pemahaman yang
mendalam tentang teori belajar, psikologi pendidikan, sosial
kultural, kontruksi sosial, dan keberagaman. Pendalaman Materi
pedagogik mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pembelajaran yang mendidik. Pendalaman Materi bidang studi
mencakup materi esensial termasuk advance materials bidang
studi yang dapat menjelaskan aspek “apa” (konten), “mengapa”
(filosofi), dan “bagaimana” (penerapan) dalam kehidupan sehari-
hari. Pendalaman Materi bidang studi ini juga diarahkan untuk
mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS).

2. Pengembangan Perangkat Pembelajaran


Mata kuliah Pengembangan Perangkat Pembelajaran memiliki
beban belajar 3 (tiga) sks. Mata kuliah ini memfasilitasi Mahasiswa
untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dengan
memanfaatkan hasil Pendalaman Materi keprofesian, pedagogik,
-17-

dan bidang studi dalam bentuk lokakarya. Proses pembelajaran


Pengembangan Perangkat Pembelajaran melalui pendekatan
TPACK berbasis platform revolusi industri terkini dengan
penerapan model problem based learning dan project based
learning. Kegiatan pembelajaran melalui 5 tahapan yaitu, (1)
identifikasi masalah untuk mendapatkan gambaran masalah yang
perlu diselesaikan, (2) perancangan pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran berbasis proyek, (3) peerteaching,
menjadikan tempat ujicoba melaksanakan pembelajaran yang
sudah dirancang sebelumnya, (4) refleksi untuk melihat
kekurangan dan kelebihan pelaksanaan kegiatan pembelajaran,
dan (5) rencana tindak lanjut untuk memperbaiki perangkat
pembelajaran dan menyusun rencana pelaksanaan praktik
pembelajaran di sekolah. Produk dari lokakarya ini adalah
perangkat pembelajaran yang mencakup rencana kegiatan, bahan
ajar, media pembelajaran, lembar kerja peserta didik (LKPD), dan
alat evaluasi pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang telah
dikembangkan diujicobakan dalam dalam peerteaching dan
diakhiri refleksi setelah pembelajaran.

3. PPL
Mata kuliah PPL memfasilitasi Mahasiswa untuk mengembangkan
kemampuan reflektif guru dalam membelajarkan peserta didik.
Selama kegiatan praktik pembelajaran, para Mahasiswa difasilitasi
untuk melaksanakan pembelajaran sesuai rancangan yang telah
disusun dengan selalu memahami keberhasilan dan hambatan
yang dihadapi. Di akhir praktik pembelajaran, Mahasiswa
difasilitasi untuk melakukan refleksi dengan mencermati capaian
dan hambatan yang telah dihadapi dan selanjutnya memikirkan
langkah perbaikan. Selain kemampuan reflektif, Mahasiswa juga
difasilitasi untuk melakukan inovasi dengan merancang/
membuat/mengembangkan perangkat pembelajaran, media
pembelajaran, bahan pembelajaran yang lebih efektif untuk
meningkatkan kulitas dan/atau mengatasi permasalahan
pembelajaran yang dihadapi, secara daring dan/atau luring.
Mata kuliah ini memfasilitasi Mahasiswa untuk mengembangkan
kemampuan reflektif guru dalam membelajarkan peserta didik.
-18-

Selama kegiatan praktik pembelajaran, para Mahasiswa difasilitasi


untuk melaksanakan pembelajaran sesuai rancangan yang telah
disusun dengan selalu memahami keberhasilan dan hambatan
yang dihadapi. Di akhir praktik pembelajaran, Mahasiswa
difasilitasi untuk melakukan refleksi dengan mencermati capaian
dan hambatan yang telah dihadapi dan selanjutnya memikirkan
langkah perbaikan. Selain kemampuan reflektif, Mahasiswa juga
difasilitasi untuk melakukan inovasi dengan merancang/
membuat/mengembangkan perangkat pembelajaran, media
pembelajaran, bahan pembelajaran yang lebih efektif untuk
meningkatkan kualitas dan/atau mengatasi permasalahan
pembelajaran yang dihadapi, secara daring dan/atau luring.
-19-

BAB IV
REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU

Pasal 1 Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 26


Tahun 2016 tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau menyatakan bahwa
Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) adalah pengakuan atas capaian
pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan formal atau
nonformal atau informal, dan/atau pengalaman kerja ke dalam pendidikan
formal. Capaian Pembelajaran (CP) adalah kemampuan yang diperoleh
melalui internalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi
dan/atau akumulasi pengalaman kerja.
RPL bertujuan untuk mendapatkan pengakuan CP untuk melanjutkan
pendidikan formal. Di samping itu, RPL juga bertujuan untuk memberikan
kesempatan bagi masyarakat untuk masuk dalam sistem pendidikan formal
atau disetarakan dengan kualifikasi tertentu berdasarkan pendidikan formal,
nonformal, informal atau pengalaman kerja pada bidang yang sangat khusus
atau langka dan dibutuhkan oleh negara seperti dosen, instruktur, guru,
tenaga kesehatan dan profesi tertentu lainnya yang sangat spesifik.
Pengakuan CP untuk melanjutkan pendidikan formal merupakan pengakuan
akumulasi CP yang salah satunya dapat diperoleh dari pengalaman kerja
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan formal. Masyarakat dapat
menggunakan RPL untuk melanjutkan pendidikan formal guna mengajukan
permohonan pengakuan kredit (sks) atas CP atau pengalaman kerja yang
telah dimilikinya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,
sehingga yang bersangkutan tidak perlu mengambil semua sks.
Standar kompetensi lulusan program PPG merupakan kriteria minimal
mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian
pembelajaran lulusan program PPG. PPG memiliki kesetaraan dengan jenjang
7 (tujuh) kualifikasi pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Rumusan
capaian pembelajaran lulusan program PPG mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang memuat perpaduan kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial
yang dicapai melalui penyelenggaraan program PPG Dalam Jabatan dengan
beban belajar sebanyak 36 (tiga puluh enam) sks. PPG Dalam Jabatan
diperuntukkan bagi para Guru dalam Jabatan yang akan menempuh
pendidikan profesi. Untuk menyelesaikan beban belajar 36 (tiga puluh enam)
-20-

sks tersebut, ditempuh melalui RPL setara dengan beban belajar 24 (dua
puluh empat) sks dan proses pembelajaran dengan beban belajar 12 (dua
belas) sks. Terkait dengan RPL dilakukan penyetaraan berdasarkan lama
mengajar sebagai guru sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun. Di samping
melakukan proses pembelajaran, guru juga melakukan aktivitas
pengembangan diri baik yang dilakukan atas inisiatif sendiri maupun
fasilitas dari sekolah, Dinas Pendidikan, atau Kementerian. Aktivitas
pengembangan diri dapat berupa pendidikan dan pelatihan (diklat)
fungsional, forum ilmiah, dan lain lain.
Penyetaraan untuk beban belajar paling sedikit 24 (dua puluh empat) sks
dalam masa kerja sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun dapat dilihat
sebagaimana pada Tabel 4.1.

Tabel 4. 1. Penyetaraan RPL dengan Beban Belajar PPG Dalam Jabatan

No Aktivitas Waktu RPL


Peningkatan kompetensi bidang Minimal 5 kali
1. studi melalui forum KKG/ dalam satu semester 0,5 sks
MGMP/forum sejenis @ 2 JP = 10 JP
Menyusun perangkat
pembelajaran:
1. RPP 16 perangkat dalam
2. 1 sks
2. Media pembelajaran satu semester
3. Bahan ajar
4. Instrumen penilaian
3. Melaksanakan pembelajaran Satu semester
Melaksanakan kegiatan
4. Satu semester 1,5 sks
administrasi kelas dan sekolah
Melaksanakan pembimbingan
5. Satu semester
kegiatan ekstra kurikuler
Jumlah 3 sks

Berdasarkan penjelasan aktivitas guru sebagaimana Tabel 4.1. di atas,


besaran RPL untuk guru adalah sebesar 3 (tiga) sks per semester. Oleh
karena itu, besaran RPL yang diakui adalah sebanyak 3 sks x (2 semester x
6 tahun) = 36 sks.
-21-

BAB V
PEMBELAJARAN

Pembelajaran Program PPG merupakan bagian dari rangkaian tahapan


penyelenggaraan Program PPG Dalam Jabatan. Pembelajaran Program PPG
meliputi 3 (tiga) mata kuliah, yaitu Pendalaman Materi, Pengembangan
Perangkat Pembelajaran, dan PPL sebagaimana telah dinyatakan dalam Tabel
3.1.
Tahapan penyelenggaraan Program PPG Dalam Jabatan disajikan pada
gambar 5.1 berikut.

Gambar 5. 1. Tahapan Penyelenggaraan Program PPG Dalam Jabatan

Pembelajaran Program PPG Dalam Jabatan dilaksanakan secara daring


dan/atau luring. Sebelum perkuliahan PPG Dalam Jabatan dimulai, calon
Mahasiswa PPG diberikan kesempatan mempersiapkan diri dengan
mengawali belajar mandiri memperdalam kemampuannya dalam materi
bidang studi dan pedagogik. Belajar mandiri difasilitasi oleh Ditjen GTK
dengan memberikan kesempatan calon Mahasiswa untuk mengakses modul-
modul yang ada di LMS GTK. Melalui belajar mandiri Mahasiswa diharapkan
sudah sepenuhnya mengingat kembali dan memahami materi-materi bidang
studi dan pedagogik sebagai bekal dalam tahapan analisis materi ajar atau
Pendalaman Materi.
Rincian kegiatan pelaksanaan pembelajaran Program PPG Dalam Jabatan
diuraikan sebagai berikut.

A. Pendalaman Materi (Analisis Materi Ajar Berbasis Masalah)


Pendalaman Materi dilaksanakan dalam bentuk kegiatan menganalisis
materi ajar yang dilakukan oleh Mahasiswa secara mandiri dan daring
-22-

(bukan melalui tatap muka) untuk mempelajari dan mereviu materi


PPG, berdiskusi, mengidentifikasi materi yang sulit dipahami, materi
HOTS, materi yang memiliki miskonsepsi, di bawah bimbingan Dosen.
Kegiatan ini memiliki bobot 5 (lima) sks dan diselesaikan dalam waktu
13 (tiga belas) hari, dengan penjelasan sebagai berikut:
Beban belajar dalam menit = 5 sks x 16 tatap muka x 50 menit =
4.000 menit
Beban belajar dalam JP = 4.000 menit / 50 menit = 80 JP
Beban belajar dalam hari = 80 JP / 6 JP = 13 hari
Sebelum kegiatan tatap muka/tatap maya dilakukan, Mahasiswa
melakukan aktivitas mandiri berupa pendalaman, analisis, dan
abstraksi modul dengan aktivitas dan tagihan sebagai berikut.

Tabel 5.1 Rincian Aktivitas Belajar Mandiri

Waktu Aktivitas Mahasiswa Output/Tagihan


Sebelum a. Membaca dan memahami LK 1.1
Pelaksanaan modul/materi ajar (10 modul)
PPG b. Menyusun peta konsep (istilah dan
definisi) pada modul yang sedang
dipelajari.
c. Identifikasi masalah mengenai materi
yang sulit dipahami Mahasiswa
d. Menemukenali miskonsepsi materi.

Aktivitas b,c,d dituangkan pada LK 1 di


LMS

Catatan:
LK 1.1 diserahkan/diunggah pada saat pelaksanaan PPG tahap
Pendalaman Materi.

Kegiatan Pendalaman Materi terbimbing oleh Dosen selama 13 (tiga


belas) hari, dirancang sebagai berikut:

Tabel 5.2 Langkah-langkah Kegiatan Pendalaman Materi

Aktivitas Output/
Waktu Peran Dosen Ket.
Mahasiswa Tagihan
Hari 1 a. Mengikuti a. Memberikan --
(Synchronous) Orientasi penjelasan --
6 JP Analisis Materi tentang
Ajar Berbasis orientasi
Masalah pembelajaran
b. Memahami b. Memberikan
dan penjelasan dan
melakukan simulasi LMS
simulasi (Synchronous)
Learning
-23-

Aktivitas Output/
Waktu Peran Dosen Ket.
Mahasiswa Tagihan
Management c. Melakukan
System konfirmasi
c. Melakukan kelengkapan
konfirmasi tagihan pada
kelengkapan kegiatan belajar
tagihan pada mandiri
kegiatan
belajar
mandiri
Hari 2 = 6 JP Analisis Materi a. Memberikan LK 1.2 Urutan
Modul Bidang Ajar Berbasis overview peta Refleksi/Jurn kegiata
Studi 1 Masalah konsep dan al Harian n:
(Synchronous a. Melakukan materi pada Tes Sumatif 1.
sekurang- diskusi Modul 1. Modul 1 Pendah
kurangnya 3 bersama b. Memfasilitasi uluan
JP) Dosen Mahasiswa oleh
mengenai dalam Dosen.
materi yang melakukan 2.
sulit dipahami problem solving Diskusi
Mahasiswa atas materi Mahasi
pada modul 1 yang sulit swa
(berdasarkan dipahami. bersam
LK 1). c. Berdiskusi atas a Dosen
b. Melakukan konfirmasi dan mengen
review dan klarifikasi ai
diskusi tentang advance materi
advance material, sulit
material dan miskonsepsi, dan
materi HOTS. dan penerapan miskon
c. Melakukan materi dalam sepsi
konfirmasi kehidupan 3.
dan klarifikasi nyata secara Present
tentang kontekstual.. asi
miskonsepsi d. Memandu Mahasi
materi ajar Mahasiswa swa
berdasarkan dalam 4.
hasil belajar melakukan Refleksi
mandiri. refleksi 5.
d. Melakukan e. Memastikan Mengerj
analisis mahasiswa akan
penerapan telah tes
materi dalam mengerjakan 1 sumatif
kehitupan set tes sumatif .
nyata secara yang ada di
kontekstual. modul
e. Melakukan
refleksi materi
ajar,
f. Mengerjakan 1
set tes sumatif
yang ada di
modul
Hari 3 : Idem Idem Idem
Modul 2
Hari 4 :
Modul 3
Hari 5 :
Modul 4
Hari 6 :
Modul 5
Hari 7 :
Modul 6
Hari 8 dan 9 Menyusun Materi a. Melakukan Materi ajar
ajar setara 1 KB pembagian KB setara 1 KB
-24-

Aktivitas Output/
Waktu Peran Dosen Ket.
Mahasiswa Tagihan
Synchronous yang disusun berdasarkan yang disusun
: 3 JP berdasarkan problem based berdasarkan
Asynchronous Problem Based learning. Problem
9 JP Learning b. Memfasilitasi Based
penyusunan Learning
materi ajar
Hari 10 – 12 a. Melakukan a. Memfasilitasi Menjadi
reviu, Mahasiswa dasar
Setiap hari = klarifikasi, dalam penyus
6 JP konfirmasi melakukan unan
(Synchronous atas hasil diskusi, rencana
sekurang- belajar klarifikasi, kegiata
kurangnya 3 mandiri modul konfirmasi n pada
JP) pedagogi. modul pedagogi. tahap
b. Identifikasi b. Memfasilitasi Peranca
masalah masalah ngan
kesulitan kesulitan Pembel
belajar peserta belajar peserta ajaran
didik. didik.
c. Identifikasi c. Memfasilitasi
model-model Mahasiswa
pembelajaran dalam
inovatif mengidentifikasi
berdasarkan model-model
karakteristik pembelajaran
materi dan inovatif.
peserta didik. d. Memandu
d. Melakukan Mahasiswa
refleksi dalam
melakukan
refleksi.
e. Melakukan
pembagian KB
yang akan
disusun
perangkat
penilaian dan
memfasilitasi
penyusunan
perangkat
penilaian.
Hari 13 a. Reviu analisis Melakukan reviu ---
(Synchronous) materi ajar analisis materi ajar
6 JP berbasis berbasis masalah
masalah secara keseluruhan
secara sebagai penutup
keseluruhan aktivitas ini menuju
sebagai aktivitas
penutup Perancangan
aktivitas ini Pembelajaran
menuju Konfirmasi output
aktivitas dan tagihan
Perancangan kegiatan melalui
Pembelajaran LMS.
b. Penyelesaian
output dan
tagihan
kegiatan.

Pendalaman Materi menggunakan format lembar kerja dan tugas


sebagaimana tercantum pada format angka 1.
-25-

B. Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Perancangan Pembelajaran)


Perancangan pembelajaran merupakan kegiatan kuliah dalam bentuk
lokakarya dengan bobot 3 (tiga) sks yang ekuivalen dengan waktu
belajar 14 (empat belas) hari efektif. Tahap perancangan pembelajaran
ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Mahasiswa Program PPG
Dalam Jabatan yang telah menyelesaikan tahap Pendalaman Materi
(analisis materi ajar berbasis masalah) untuk menghasilkan dokumen
rancangan kegiatan pembelajaran yang terdiri atas: rencana kegiatan,
bahan ajar, LKPD, media pembelajaran, dan instrumen penilaian.
Tahapan pelaksanaan kegiatan perancangan pembelajaran
ditunjukkan sebagaimana pada Gambar 5.2.

1 2
5
Identifikasi Penyusunan 3 4 Rencana
Masalah dan Dokumen
Peerteaching Refleksi Tindak
Rencana Rancangan
(2 hari) (1 hari) Lanjut
Aksi Pembelajaran
(2 hari)
(3 hari) (6 hari)

Gambar 5.2. Tahapan Perancangan Pembelajaran

Adapun langkah-langkah kegiatan perancangan pembelajaran


ditunjukkan sebagaimana pada Tabel 5.3.

Tabel 5.3 Langkah-langkah Kegiatan Perancangan Pembelajaran


Kegiatan Mahasiswa
Waktu Peran Dosen/GP Output Keterangan
PPG
Hari ke 1-3: 1. Identifikasi Masalah dan Rencana Aksi
Hari ke a. Melakukan a. Memberikan arahan LK. 2.1. Mengisi di LMS
1 observasi dan bimbingan Identifikasi Hari ke 1-3
kelas/visual/audiov dalam pelaksanaan masalah diawali dan
isual, audio, observasi, dan diakhir dengan
laporan, atau identifikasi masalah rencana vicon secara
isu/kasus pembelajaran, aksi dan synchronous
pembelajaran dan analisis kompetensi, analisis selama 1-2
sumber informasi dan kontek kompetensi jam.
lainnya, untuk pembelajaran Proses diskusi
menemukenali berbasis masalah dilakukan
permasalahan b. Guru Pamong secara
pembelajaran yang memberikan asynchronous
terjadi di masukan dan melalui LMS.
kelas/sekolah nya bimbingan untuk Menerapkan
masing-masing menemukenali model
sesuai dengan permasalahan- pembelajaran
mapel yang permasalahan problem based
diampu. pembelajaran. learning
b. Melakukan analisis c. Memandu diskusi 1 kelas (± 30
kompetensi atau dan memberikan Mahasiswa)
capaian saran/ masukan dibagi 3
pembelajaran mata terhadap kelompok.
pelajaran yang permasalahan (Setiap
akan diampu, kelompok
-26-

Kegiatan Mahasiswa
Waktu Peran Dosen/GP Output Keterangan
PPG
untuk pembelajaran dan dibimbing oleh
menemukenali analisis kompetensi 1 Dosen dan 1
permasalahan Guru Pamong)
dalam pencapaian
kompetensi
pembelajaran.
c. Berdiskusi,
berkonsultasi, atau
studi referensi
untuk
mengidentifikasi
faktor-faktor
penyebab
permasalahan dan
kaitannya dengan
capaian
pembelajaran.
d. Memetakan seluruh
permasalahan
pembelajaran ke
dalam format
analisis penyebab
permasalahan yang
ditemukan.
Hari ke a. Pencarian a. Memandu diskusi Idem Idem
2 informasi, desain, dalam Menyusun
gagasan, metode, bahan kajian
bahan kajian, alat, sebagai dasar untuk
atau resources memecahkan
lainnya yang permasalahan
diperlukan untuk pembelajaran dan
mendukung solusi pencapaian
dari permasalahan kompetensinya.
yang ditemukan. b. Memberikan saran
b. Berdiskusi dengan atau masukan
Mahasiswa lainnya dalam mendapatkan
dan dipandu oleh data/sumber kajian
Dosen dan Guru dari berbagai
Pamong untuk sumber, baik modul
mendapatkan maupun sumber
pendukung/bahan lain yang valid.
kajian sebagai
dasar pengambilan
keputusan dalam
menentukan solusi
yang tepat.
c. Merumuskan
alternatif solusi
secara
komprehensif
dengan melibatkan
banyak sumber,
metode atau
persepstif/teori
lainnya.
Hari ke a. Berdiskusi secara a. Memandu dan Idem Idem
3 aktif memantau diskusi
antarmahasiswa, dalam
berkonsultasi mengidentifikasi
dengan Dosen dan masalah dan
serta studi referensi alternatif solusi
untuk yang tepat sebagai
mengidentifikasi dasar untuk
beberapa alternatif memecahkan
-27-

Kegiatan Mahasiswa
Waktu Peran Dosen/GP Output Keterangan
PPG
solusi terhadap permasalahan
permasalahan pembelajaran dan
pembelajaran, dan pencapaian
menetapkan solusi kompetensinya.
hipotetik. b. Memberikan saran
b. Merumuskan solusi atau masukan
pembelajaran yang dalam menentukan
akan dijadikan alternatif solusi
rencana aksi. permasalahan
c. Menyelesaikan pembelajaran.
pengisian format
identifikasi masalah
pembelajaran,
analisis kompetensi
dan alternatif solusi
ke dalam LMS
Hari ke 4-9: 2. Penyusunan Dokumen Rancangan Pembelajaran
Hari 4- a. Merancang a. Memberikan Draf Menggunakan
5 pembelajaran arahan langkah- rancangan model
sesuai dengan langkah pembelajara pembelajaran
masalah dan solusi penyusunan/peran n (Rencana berbasis
hipotetik yang telah cangan kegiatan, Proyek (project
dirumuskan. pembelajaran bahan ajar, based learning)
b. Menyusun berdasarkan hasil media, Proyek yang
dokumen observasi, LKPD, dan dihasilkan
rancangan identifikasi, dan instrumen berupa
pembelajaran analisis kompetensi penilaian ) Dokumen
sesuai dengan hasil sebelumnya. rancangan
analisis dalam b. Diskusi tentang pembelajaran
bentuk: rencana permasalahan dan set pertama.
kegiatan, bahan kesulitan yang
ajar, LKPD, Media, dihadapi dalam
dan instrumen menyusun
penilaian. rancangan
c. Berdiskusi secara pembelajaran
aktif dengan c. Memberikan
sesama Mahasiswa, masukan dan saran
berkonsultasi terhadap
dengan Dosen dan rancangan
tentang rancangan pembelajaran,
pembelajaran yang khususnya dalam
telah dibuat. penerapan TPACK,
d. Menghasilkan konsep HOTS, dan
rancangan proyek stimulasi
(rancangan keterampilan hidup
pembelajaran) yang abad 21 atau
akan (critical thinking,
diujicobakan/dilati creativity,
hkan dalam collaboration,
peerteaching. communication)
kedalam
pembelajaran.

Hari 6- Idem Dokumen


7 rancangan
pembelajaran
set kedua.

Hari 8- Idem Dokumen


9 rancangan
pembelajaran
set ketiga.
-28-

Kegiatan Mahasiswa
Waktu Peran Dosen/GP Output Keterangan
PPG
Hari ke 10-11: 3. Peerteaching
Hari ke a. Mempraktikkan a. Memberikan Video Link video
10-11 dokumen pengantar latihan diunggah di
rancangan mekanisme mengajar LMS
pembelajaran yang pelaksanaan (peerteachin Secara
telah disusun peerteaching g), masing- bengantian
dalam kegiatan b. Melakukan masing Mahasiswa
peerteaching. pengamatan Mahasiswa melakukan
Mahasiswa dapat peerteaching latihan
memilih salah satu c. Memberikan saran mengajar,
dari tiga set dan masukan sedangkan
dokumen yang terhadap Mahasiswa
telah disusun. kekurangan dan yang lain
b. Melakukan refleksi kelebihan dalam seolah-olah
terhadap rancangan latihan mengajar sebagai peserta
pembelajaran dan didik
latihan mengajar
yang dilakukan
dengan meminta
masukan sesama
Mahasiswa dan
Dosen.
Hari ke 12: 4. Refleksi
Hari ke a. Melakukan refleksi a. Memberikan LK 2.2. Isi Form di
12 terhadap kendala arahan dan Form LMS
dan hambatan baik langkah-langkah masukan/s
dalam observasi, dalam aran untuk
identifikasi, penyampaian memperbai
rancangan refleksi ki
pembelajaran, dan b. Diskusi hasil rancangan
pelaksanaan pelaksanaan pembelajara
peerteaching penyusunan n
b. Diskusi untuk rancangan dan
mendapatkan hasil latihan
refleksi sebagai pembelajaran
bahan untuk c. Memberikan
pengembangan diri. catatan dan
c. Reviu dan validasi masukan terhadap
rancangan kelebihan dan
pembelajaran yang kekurangan dalam
telah disusun pelaksanaan
berdasarkan hasil lokakarya
refleksi Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran,
sebagai bahan
untuk menyusun
rencana tindak
lanjut dalam
pelaksanaan PPL
Hari ke 13-14: 5. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Hari ke a. Melengkapi dan a. Memberikan a. Rancang Produk akhir
13-14 finalisasi rancangan catatan terhadap an rancangan
pembelajaran rancangan pembelaj pembelajaran
sebagai bahan pembelajaran yang aran diunggah di
untuk pelaksanaan meliputi: rencana lengkap LMS (di
praktik kegiatan, bahan dalam Produk)
pembelajaran di ajar, media, LKPD bentuk :
sekolah/kelas. dan instrumen Rencana
b. Menyusun rencana penilaian kegiatan
tindak lanjut b. Diskusi hasil , bahan
(termasuk jadwal rancangan ajar,
melaksanakan PPL pembelajaran yang media,
-29-

Kegiatan Mahasiswa
Waktu Peran Dosen/GP Output Keterangan
PPG
di sekolah masing- memenuhi kriteria LKPD
masing) dalam penerapan dan
TPACK, berbasis instrume
HOTS, dan problem n
based learning. penilaia
c. Memantau tagihan n
yang harus b. RTL
dilengkapi di LMS

Catatan:
1. Pembelajaran dilaksanakan secara daring baik synchronous maupun
asynchronous.
2. Dosen dan mendampingi/memantau setiap hari kegiatan Mahasiswa,
namun tidak harus terus menerus aktif selama 6-7 jam/hari. Tatap
muka daring (video conference) dapat disesuaikan dengan kebutuhan
masing-masing.

Pengembangan Perangkat Pembelajaran menggunakan lembar kerja


dengan format sebagai berikut:
1. format identifikasi masalah dan rencana aksi sebagaimana
tercantum pada format angka 2 huruf a.
2. panduan pelaksanaan proyek perancangan pembelajaran
sebagaimana tercantum pada format angka 2 huruf b.
3. lembar kerja observasi pelaksanaan peerteaching sebagaimana
tercantum pada format angka 2 huruf c.
4. format refleksi Mahasiswa sebagaimana tercantum pada format
angka 2 huruf d.

C. PPL (Praktik Pembelajaran)


Praktik pembelajaran memfasilitasi Mahasiswa untuk mengembangkan
kemampuan reflektif guru dalam membelajarkan peserta didik. Selama
kegiatan praktik pembelajaran, para Mahasiswa difasilitasi untuk
melaksanakan pembelajaran sesuai rancangan yang telah disusun
dengan selalu memahami keberhasilan dan hambatan yang dihadapi. Di
akhir praktik pembelajaran, Mahasiswa difasilitasi untuk melakukan
refleksi dengan mencermati capaian dan hambatan yang telah dihadapi
dan selanjutnya memikirkan langkah perbaikan. Selain kemampuan
reflektif, Mahasiswa juga difasilitasi untuk melakukan inovasi dengan
menyusun dokumen rancangan pembelajaran, media pembelajaran,
bahan pembelajaran yang lebih efektif untuk meningkatkan kualitas
-30-

dan atau mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi, secara


daring dan/atau luring. Dalam hal pelaksanaan PPL bertepatan dengan
hari tidak ada kegiatan pembelajaran di sekolah (libur, ujian, dan
sejenisnya) maka untuk kegiatan praktik pembelajaran, Mahasiswa
dapat mengundang peserta didik dengan seizin kepala sekolah. Praktik
pembelajaran dirancang dalam tiga siklus progresif, di mana masing-
masing siklus berisi kegiatan pendahuluan (preparasi dan koneksi),
penerapan/inti (pelaksanaan praktik mengajar), dan penutup (refleksi
dan tindak lanjut). Pelaksanaan kegiatan praktik pembelajaran
digambarkan melalui skema berikut.

2 3
1
Penerapan/Inti: Penutup:
Pendahuluan:
Pelaksanaan Praktik Refleksi dan Tindak
Preparasi dan Koneksi
Mengajar Lanjut
(1 hari)
(6 hari) (3 hari)

Gambar 5.3. Tahapan Praktik Pembelajaran

Secara rinci, kegiatan praktik pembelajaran terangkum dalam Tabel 5.4.

Tabel 5.4 Langkah-Langkah Kegiatan Praktik Pembelajaran


Peran Dosen/Guru
Waktu Kegiatan Mahasiswa PPG Output Keterangan
Pamong
Pelaksanaan Praktik Pembelajaran Ke-1
Hari Pendahuluan: DPL dan GP - a. Dilaksanak
ke-1 a. Preparasi kelas mengkoordinasikan an di
pembelajaran berupa persiapan praktik sekolah
penyiapan ruang pembelajaran, agar asal dari
kelas, dan sarana ditemukan Mahasiswa
pendukung lainnya, kesinkronan antara PPG
termasuk platform Mahasiswa, guru dan b. Didampingi
untuk pembelajaran sekolah oleh Dosen
daring (ketika Pembimbin
pembelajaran harus (dilakukan secara g dan Guru
dilakukan secara Synchronous) Pamong
daring), dan yang telah
berkomunkasi dengan memenuhi
orangtua/wali peserta persyaratan
didik (untuk SD,
masa pandemi), dan
membuat grup WA
sebagai pendukung
untuk komunikasi,

b. Bersama DPL dan GP, DPL dan GP


melakukan koneksi melakukan koneksi
dengan tentang perangkat
mendiskusikan pembelajaran ke-1
perangkat yang telah disiapkan
pembelajaran ke-1 Mahasiswa pada
yang telah disiapkan kegiatan
-31-

Peran Dosen/Guru
Waktu Kegiatan Mahasiswa PPG Output Keterangan
Pamong
pada kegiatan Perancangan
perancangan Pembelajaran.
pembelajaran. (dilakukan secara
Synchronous)
Hari ke- Penerapan/Inti: -
2&3 a. Melaksanakan a. GP mendampingi
kegiatan praktik Mahasiswa
pembelajaran sesuai memastikan
dengan Perangkat kesiapan kelas
Pembelajaran Ke-1 dan sarana
yang telah pendukung
didiskusikan pada lainnya,
kegiatan b. DPL dan GP
pendahuluan, mengikuti proses
b. Melakukan kegiatan praktik
perekaman kegiatan pembelajaran
praktik pembelajaran secara daring atau
menggunakan luring sesuai
perangkat yang sesuai dengan kondisi
dengan situasi dan sekolah masing-
kondisi Mahasiswa, masing
c. Secara mandiri, (dilakukan secara
mengobservasi Asynchronous)
dengan melihat
kembali hasil
rekaman pelaksanaan
pembelajaran yang
telah dilakukan.
Hari ke- Mengisi jurnal mengajar DPL dan GP -
4 dan kasus yang terjadi memantau pengisian
dalam pelaksanaan jurnal dan kasus
pembelajaran melalui LMS
berdasarkan observasi (dilakukan secara
hasil rekaman Asynchronous)
pembelajaran, meliputi:
kendala yang terjadi,
ketidaksesuaian antara
rencana dengan
pelaksanaan, dan
permasalahan yang
timbul (LK 3.1) yang
telah disiapkan di LMS,
Hari ke- a. Melakukan editing DPL dan GP -
5&6 terhadap hasil memantau editing
rekaman praktik video kegiatan
pembelajaran dengan praktik pembelajaran
durasi maksimal 15 melalui LMS
menit, (dilakukan secara
b. Mengunggah hasil Asynchronous)
editing rekaman
praktik pembelajaran
ke LMS,
Hari ke- Konfirmasi kepada DPL DPL dan GP: a. Hasil
7 dan GP tentang a. Menerima dan rekaman
kelengkapan tagihan melakukan telaah Praktik
yang telah diunggah terhadap hasil Pembelajar
rekaman praktik an ke-1
pembelajaran dan (Telah di
LK 3.1 edit
b. Menyiapkan dengan
bahan untuk durasi
refleksi dan tindak maks. 15
lanjut menit)
-32-

Peran Dosen/Guru
Waktu Kegiatan Mahasiswa PPG Output Keterangan
Pamong
(dilakukan secara b. LK 3.1
Asynchronous) berisi:
Jurnal
mengajar
dan Kasus
Pelaksana
an
Pembelajar
an 1
meliputi:
kendala
yang
terjadi,
ketidakses
uaian
antara
rencana
dengan
pelaksana
an, dan
permasala
han yang
timbul
Hari ke- Penutup:
8 Refleksi dengan model Dosen:
Konferensi 3 Arah a. Membuka meeting
(Dosen, Mahasiswa, Guru b. Memimpin
Pamong/DMG), dengan konferensi
tahapan: c. Memberikan
1) Mendeskripsikan bimbingan dan
secara ringkas saran terhadap
terhadap jurnal hasil rekaman
mengajar dan kasus pelaksanaan
pada praktik pembelajaran dan
pembelajaran yang LK 3.1 untuk
ditemukan bahan Mahasiswa
2) Berdiskusi dan mengisi LK 3.2
berkonsultasi (dilakukan secara
dengan Dosen Synchronous)
pembimbing dan
Guru Pamong untuk Guru Pamong:
mengidentifikasi a. Memasuki
faktor-faktor meeting
penyebab terjadinya b. Mengikuti
kasus konferensi
3) Berdiskusi dan c. Memberikan
berkonsultasi bimbingan dan
dengan Dosen saran terhadap
pembimbing dan hasil rekaman
Guru Pamong untuk pelaksanaan
mengidentifikasi pembelajaran dan
beberapa alternatif LK 3.1 untuk
solusi/tindakan yang bahan Mahasiswa
harus dilakukan mengisi LK 3.2
untuk (dilakukan secara
menyelesaikan kasus Synchronous)
Hari ke- a. Membuat daftar DPL dan GP
9 penyelesaian kasus memantau kegiatan
meliputi: jenis kasus Mahasiswa melalui
yang terjadi, faktor LMS
penyebab, dan (dilakukan secara
alternatif Asynchronous)
solusi/tindakan,
-33-

Peran Dosen/Guru
Waktu Kegiatan Mahasiswa PPG Output Keterangan
Pamong
b. Unggah (Upload)
daftar penyelesaian
kasus praktik
pembelajaran ke-1 ke
LMS.
Hari ke- Tindak Lanjut dengan Dosen: LK 3.2
10 tahapan: Menerima dan berisi: Daftar
1) Mengintegrasikan melakukan telaah penyelesaian
alternatif solusi dan reviu bersama kasus
tersebut ke dalam Guru Pamong pelaksanaan
hasil perencanaan terhadap RPP 2 pembelajara
pembelajaran ke- (dilakukan secara n, meliputi:
2/RPP 2, Asynchronous) kasus yang
2) Berdiskusi dan ditemukan,
berkonsultasi Guru Pamong: faktor
dengan Dosen Menerima dan penyebab,
pembimbing dan melakukan telaah dan
Guru Pamong untuk dan reviu bersama alternatif
mereviu kembali Dosen pembimbing solusi/tinda
hasil perencanaan terhadap RPP 2 kan
pembelajaran ke-
2/RPP 2, (dilakukan secara
3) Unggah (Upload) RPP Asynchronous) RPP 2 yang
2 yang telah direviu telah direviu
Bersama Dosen dan
Guru Pamong ke
LMS
Pelaksanaan Praktik Pembelajaran Ke-2
Hari ke- Pendahuluan: DPL dan GP - a. Dilaksanak
11 a. Preparasi kelas mengkoordinasikan an di
pembelajaran berupa persiapan praktik sekolah
penyiapan ruang pembelajaran, agar asal dari
kelas, dan sarana ditemukan Mahasiswa
pendukung lainnya, kesinkronan antara PPG
termasuk platform Mahasiswa, guru dan b. Didampingi
untuk pembelajaran sekolah oleh Dosen
daring (ketika Pembimbin
pembelajaran harus (dilakukan secara g dan Guru
dilakukan secara Synchronous) Pamong
daring), dan yang telah
berkomunikasi memenuhi
dengan orangtua/ persyaratan
wali peserta didik
(untuk SD, masa
pandemi), dan
membuat grup
Whatsapp (WA)
sebagai pendukung
untuk komunikasi,

b. Bersama DPL dan GP, DPL dan GP


melakukan koneksi melakukan koneksi
dengan tentang perangkat
mendiskusikan pembelajaran ke-2
perangkat yang telah disiapkan
pembelajaran ke-2 mahasiswa
yang telah direviu (dilakukan secara
pada tindak lanjut Synchronous)
praktik pembelajaran
ke-1.
Hari ke- Penerapan/Inti: -
12 & 13 a. Melaksanakan a. GP mendampingi
kegiatan praktik Mahasiswa
pembelajaran sesuai memastikan
-34-

Peran Dosen/Guru
Waktu Kegiatan Mahasiswa PPG Output Keterangan
Pamong
dengan Perangkat kesiapan kelas dan
Pembelajaran Ke-2 sarana pendukung
yang telah lainnya,
didiskusikan pada b. DPL dan GP
kegiatan mengikuti proses
pendahuluan, kegiatan praktik
b. Melakukan pembelajaran
perekaman kegiatan secara daring atau
praktik pembelajaran luring sesuai
menggunakan dengan kondisi
perangkat yang sesuai sekolah masing-
dengan situasi dan masing
kondisi Mahasiswa,
c. Secara mandiri, (dilakukan secara
mengobservasi Asynchronous)
dengan melihat
kembali hasil
rekaman pelaksanaan
pembelajaran yang
telah dilakukan.
Hari ke- Mengisi jurnal mengajar DPL dan GP -
14 dan kasus yang terjadi memantau
dalam pelaksanaan penyuntingan
pembelajaran (editing) video
berdasarkan observasi kegiatan praktik
hasil rekaman pembelajaran melalui
pembelajaran, meliputi: LMS
kendala yang terjadi,
ketidaksesuaian antara (dilakukan secara
rencana dengan Asynchronous)
pelaksanaan, dan
permasalahan yang
timbul (LK 3.3) yang
telah disiapkan di LMS,
Hari ke- a. Melakukan DPL dan GP: -
15&16 penyuntingan (editing) a. Menerima dan
terhadap hasil melakukan telaah
rekaman praktik terhadap hasil
pembelejaran dengan rekaman praktik
durasi maksimal 15 pembelajaran dan
menit, LK 3.3
b. Mengunggah hasil b. Menyiapkan
penyuntingan (editing) bahan untuk
rekaman praktik refleksi dan tindak
pembelajaran ke LMS, lanjut
(dilakukan secara
Asynchronous)
Hari ke- Konfirmasi kepada DPL DPL dan GP: a. Rekaman
17 dan GP tentang a. Menerima dan Hasil
kelengkapan tagihan melakukan telaah Pelaksana
yang telah diunggah terhadap rekaman an
hasil praktik Pembelaja
pembelajaran dan ran ke-2
LK 3.3, (Telah di
b. Menyiapkan edit
bahan untuk dengan
refleksi dan tindak durasi
lanjut maks. 15
menit)
(dilakukan secara b. LK 3.3
Asynchronous) berisi:
Jurnal
mengajar
dan
-35-

Peran Dosen/Guru
Waktu Kegiatan Mahasiswa PPG Output Keterangan
Pamong
Kasus
Pelaksana
an
Pembelaja
ran 2
meliputi:
kendala
yang
terjadi,
ketidakse
suaian
antara
rencana
dengan
pelaksana
an, dan
permasal
ahan
yang
timbul
Hari ke- Penutup: -
18 Refleksi dengan model Dosen:
Konferensi 3 Arah a. Membuka meeting
(Dosen, Mahasiswa, Guru b. Memimpin
Pamong/DMG), dengan konferensi
tahapan: c. Memberikan
a. Mendeskripsikan bimbingan dan
secara ringkas saran terhadap
terhadap jurnal hasil rekaman
mengajar dan pelaksanaan
kasus pada praktik pembelajaran dan
pembelajaran yang LK 3.3 untuk
ditemukan bahan Mahasiswa
b. Berdiskusi dan mengisi LK 3.4
berkonsultasi (dilakukan secara
dengan Dosen Synchronous)
pembimbing dan
Guru Pamong Guru Pamong:
untuk a. Memasuki
mengidentifikasi meeting
faktor-faktor b. Mengikuti
penyebab konferensi
terjadinya kasus c. Memberikan
c. Berdiskusi dan bimbingan dan
berkonsultasi saran terhadap
dengan Dosen hasil rekaman
pembimbing dan pelaksanaan
Guru Pamong pembelajaran dan
untuk LK 3.3 untuk
mengidentifikasi bahan Mahasiswa
beberapa alternatif mengisi LK 3.4
solusi/tindakan
yang harus (dilakukan secara
dilakukan untuk Synchronous)
menyelesaikan
kasus

Hari ke- a. Membuat daftar DPL dan GP -


19 penyelesaian kasus memantau kegiatan
meliputi: jenis kasus Mahasiswa melalui
yang terjadi, faktor LMS
penyebab, dan
-36-

Peran Dosen/Guru
Waktu Kegiatan Mahasiswa PPG Output Keterangan
Pamong
alternatif (dilakukan secara
solusi/tindakan, Asynchronous)
b. Unggah (Upload)
daftar penyelesaian
kasus pelaksanaan
pembelajaran ke-2 ke
LMS.
Hari ke- Tindak Lanjut dengan Dosen: LK 3.4
20 tahapan: Menerima dan berisi: Daftar
a. Mengintegrasikan melakukan telaah penyelesaian
alternatif solusi dan reviu bersama kasus
tersebut ke dalam Guru Pamong pelaksanaan
hasil perencanaan terhadap RPP 3 pembelajara
pembelajaran ke- (dilakukan secara n, meliputi:
3/RPP 3, Asynchronous) kasus yang
b. Berdiskusi dan ditemukan,
berkonsultasi Guru Pamong: faktor
dengan Dosen Menerima dan penyebab,
pembimbing dan melakukan telaah dan
Guru Pamong untuk dan reviu bersama alternatif
mereviu kembali Dosen pembimbing solusi/tinda
hasil perencanaan terhadap RPP 3 kan
pembelajaran ke- (dilakukan secara
3/RPP 3, Asynchronous) RPP 3 yang
c. Unggah (Upload) RPP telah direviu
3 yang telah direviu
bersama Dosen dan
Guru Pamong ke
LMS
Pelaksanaan Praktik Pembelajaran Ke-3
Hari ke- Pendahuluan: - a. Dilaksanak
21 a. Preparasi kelas DPL dan GP an di
pembelajaran berupa mengoordinasikan sekolah
penyiapan ruang persiapan praktik asal dari
kelas, dan sarana pembelajaran, agar Mahasiswa
pendukung lainnya, ditemukan PPG,
termasuk platform kesinkronan antara b. Didampingi
untuk pembelajaran Mahasiswa, guru dan oleh Dosen
daring (ketika sekolah Pembimbin
pembelajaran harus (dilakukan secara g dan Guru
dilakukan secara Synchronous) Pamong
daring), dan yang telah
berkomunkasi dengan memenuhi
orangtua/ wali persyaratan
peserta didik (untuk .
SD, masa pandemi),
dan membuat grup
WA sebagai
pendukung untuk
komunikasi,

b. Bersama DPL dan GP, DPL dan GP


melakukan koneksi melakukan koneksi
dengan tentang perangkat
mendiskusikan pembelajaran ke-3
perangkat yang telah disiapkan
pembelajaran ke-3 Mahasiswa
yang telah direviu (dilakukan secara
pada tindak lanjut Synchronous)
praktik pembelajaran
ke-2.
Hari ke Penerapan/Inti:
22 & 23 a. Melaksanakan a. GP mendampingi
kegiatan praktik Mahasiswa
-37-

Peran Dosen/Guru
Waktu Kegiatan Mahasiswa PPG Output Keterangan
Pamong
pembelajaran sesuai memastikan
dengan Perangkat kesiapan kelas dan
Pembelajaran Ke-3 sarana pendukung
yang telah lainnya,
didiskusikan pada b. DPL dan GP
kegiatan pendahuluan mengikuti proses
b. Melakukan kegiatan praktik
perekaman kegiatan pembelajaran
praktik pembelajaran secara daring atau
menggunakan luring sesuai
perangkat yang sesuai dengan kondisi
dengan situasi dan sekolah masing-
kondisi Mahasiswa masing
c. Secara mandiri, (dilakukan secara
mengobservasi Asynchronous)
dengan melihat
kembali hasil
rekaman pelaksanaan
pembelajaran yang
telah dilakukan.
Hari ke- Mengisi jurnal mengajar DPL dan GP
24 dan kasus yang terjadi memantau pengisian
dalam pelaksanaan jurnal dan kasus
pembelajaran, meliputi: (dilakukan secara
kendala yang terjadi, Asynchronous)
ketidaksesuaian antara
rencana dengan
pelaksanaan, dan
permasalahan yang
timbul (LK 3.5) yang
telah disiapkan di LMS,
Hari ke a. Melakukan editing DPL dan GP
25 & 26 terhadap hasil memantau
rekaman praktik penyuntingan
pembelajaran dengan (editing) video
durasi maksimal 15 kegiatan praktik
menit pembelajaran
b. Mengunggah hasil (dilakukan secara
penyuntingan (editing) Asynchronous)
rekaman praktik
pembelajaran ke LMS.
Hari ke- Konfirmasi kepada DPL DPL dan GP: a. Rekaman
27 dan GP untuk output a. Menerima dan Hasil
yang telah diunggah. melakukan telaah Pelaksana
terhadap an
rekaman hasil Pembelaja
praktik ran ke-3
pembelajaran dan (Telah di
LK 3.3, edit
b. Menyiapkan dengan
bahan untuk durasi
refleksi dan maksimu
tindak lanjut m 15
menit)
(dilakukan secara b. LK 3.5
Asynchronous) berisi:
Jurnal
mengajar
dan
Kasus
Pelaksana
an
Pembelaja
ran 3
-38-

Peran Dosen/Guru
Waktu Kegiatan Mahasiswa PPG Output Keterangan
Pamong
meliputi:
kendala
yang
terjadi,
ketidakse
suaian
antara
rencana
dengan
pelaksana
an, dan
permasal
ahan
yang
timbul.
Hari ke- Penutup: Dosen: -
28 Refleksi dengan model a. Membuka
Konferensi 3 Arah meeting
(Dosen, Mahasiswa, Guru b. Memimpin
Pamong/DMG), dengan konferensi
tahapan: c. Memberikan
a. Mendeskripsikan bimbingan dan
secara ringkas saran terhadap
terhadap jurnal hasil rekaman
mengajar dan pelaksanaan
kasus pada pembelajaran dan
pelaksanaan LK 3.5 untuk
pembelajaran yang bahan Mahasiswa
ditemukan mengisi LK 3.6
b. Berdiskusi dan
berkonsultasi
dengan Dosen Guru Pamong:
pembimbing dan a. Memasuki
Guru Pamong meeting
untuk b. Mengikuti
mengidentifikasi konferensi
faktor-faktor c. Memberikan
penyebab bimbingan dan
terjadinya kasus saran terhadap
c. Berdiskusi dan hasil rekaman
berkonsultasi pelaksanaan
dengan Dosen pembelajaran dan
pembimbing dan LK 3.5 untuk
Guru Pamong bahan Mahasiswa
untuk mengisi LK 3.6
mengidentifikasi
beberapa alternatif (dilakukan secara
solusi/tindakan Synchronous)
yang harus
dilakukan untuk
menyelesaikan
kasus
Hari ke- a. Membuat daftar DPL dan GP -
29 penyelesaian kasus memantau kegiatan
meliputi: jenis Mahasiswa melalui
kasus yang terjadi, LMS
faktor penyebab,
dan alternatif (dilakukan secara
solusi/tindakan, Asynchronous)
b. Unggah (Upload)
daftar penyelesaian
kasus pelaksanaan
pembelajaran ke-3
ke LMS.
-39-

Peran Dosen/Guru
Waktu Kegiatan Mahasiswa PPG Output Keterangan
Pamong
Hari ke- Tindak Lanjut dengan DPL dan GP: LK 3.6
30 & 31 tahapan: Menerima dan berisi: Daftar
a. Mengintegrasikan melakukan telaah penyelesaian
alternatif solusi dan reviu bersama kasus
tersebut ke dalam Guru Pamong pelaksanaan
“Laporan Singkat” terhadap “Laporan pembelajara
berisi rangkuman Singkat” n, meliputi:
dari hasil kegiatan kasus yang
praktik (dilakukan secara ditemukan,
pembelajaran ke-1 Asynchronous) faktor
sampai ke-3 penyebab,
b. Berdiskusi dan dan
berkonsultasi alternatif
dengan Dosen solusi/tinda
pembimbing dan kan
Guru Pamong untuk
mereviu kembali LK 3.7:
“Laporan Singkat” Laporan
kegiatan praktik Singkat
pembelajaran, berisi
c. Unggah (Upload) rangkuman
Laporan Singkat Kegiatan
kegiatan praktik Praktik
pembelajaran yang Pembelajara
telah direviu n yang telah
bersama Dosen dan direviu
Guru Pamong ke
LMS

PPL menggunakan format lembar kerja sebagaimana tercantum pada


format angka 3.
-40-

BAB VI
PENILAIAN

A. Prinsip Penilaian
Untuk mendapatkan hasil penilaian yang akurat tentang proses dan
hasil belajar Mahasiswa Prodi PPG yang sedang dan telah berlangsung,
penilaian harus memenuhi prinsip penilaian sebagai berikut.
1. Valid
Penilaian yang akurat memerlukan data-data akurat. Data akurat
diperoleh dari pengukuran menggunakan instrumen yang valid,
yang mampu mengukur kompetensi yang hendak diukur.
2. Reliabel
Penilaian bersifat ajek, artinya dilakukan oleh siapa pun, kapan
pun, dimana pun akan memperoleh hasil yang konsisten dan relatif
tidak berubah walaupun dilaksanakan pada situasi yang berbeda.
3. Objektif
Penilaian dilakukan apa adanya; tidak dipengaruhi oleh faktor
subjektivitas penilai, sehingga hasil penilaian menggambarkan
secara tepat penguasaan kompetensi oleh Mahasiswa. Untuk itu,
apabila penilaian dilakukan dengan menggunakan jenis instrumen
esai dan/atau nontes, harus disertai dengan kunci jawaban atau
rubrik penilaian. Demikian juga apabila penilaian dilakukan oleh
lebih dari satu orang, harus dijaga konsistensi (reliabilitas)
antarpenilainya.
4. Adil
Penilaian tidak menguntungkan atau merugikan Mahasiswa
tertentu karena dipengaruhi oleh latar belakang Mahasiswa, seperti
latar belakang status sosial, ekonomi, agama, suku, dan lain-lain.
Kalau pun ada perbedaan hasil penilaian pada Mahasiswa, itu
benar-benar menunjukkan perbedaan penguasaan kompetensi
pada masing-masing Mahasiswa yang dinilai.
5. Sistematis
Penilaian dilakukan secara terstruktur, terencana, dan mengikuti
prosedur baku. Oleh karena itu, sebelum melakukan penilaian
harus dibuat perencanaan secara rinci tentang langkah-langkah
yang akan dilakukan dalam menilai penguasaan kompetensi, mulai
dari penyusunan kisi-kisi sampai proses penentuan hasil penilaian.
-41-

6. Akuntabel
Penilaian harus menghasilkan keputusan yang dapat
dipertanggungjawabkan dari segi proses, instrumen, dan orang
yang melaksanakan penilaian.
7. Berkelanjutan
Penilaian dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung.
8. Berorientasi pada Tujuan
Penilaian dilaksanakan secara terintegrasi dan komprehensif untuk
mengukur keberhasilan proses pembelajaran sebagai tolok ukur
ketercapaian tujuan.
9. Terpadu
Penilaian merupakan salah satu komponen dari sistem
pembelajaran yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian pembelajaran.
10. Terbuka
Penilaian harus dilakukan secara terbuka, artinya proses penilaian
yang akan dilaksanakan dan kriteria penilaian yang akan
digunakan dapat diakses oleh pemangku kepentingan
(stakeholder), sebagai acuan dalam mengikuti proses penilaian.

B. Acuan Penilaian
Penilaian terhadap proses dan hasil belajar Prodi PPG dilakukan dengan
menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP). PAP ditujukan untuk
memperoleh gambaran taraf penguasaan capaian pembelajaran
Mahasiswa. Merujuk Pasal 15 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008 sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2017 tentang Guru yang menyatakan bahwa tunjangan
profesi guru diberikan kepada guru yang memenuhi beberapa
persyaratan, antara lain pada huruf g, memiliki nilai hasil penilaian
kinerja minimal baik. Oleh karena itu, batas minimal kelulusan (passing
grade) capaian pembelajaran Prodi PPG ditetapkan dengan kriteria baik.
Mahasiswa yang belum mencapai batas kelulusan diberi kesempatan
untuk menempuh ujian ulang.

C. Teknik Penilaian
Teknik penilaian yang digunakan untuk menetapkan kualitas proses
dan hasil belajar Mahasiswa Prodi PPG adalah teknik tes dan teknik
-42-

nontes. Teknik tes yang digunakan adalah tes verbal (tes tulis atau tes
lisan) dan tes nonverbal berupa tes kinerja/penampilan (performance
test). Teknik nontes digunakan untuk melengkapi penilaian yang
dilakukan dengan tes, meliputi: pemberian angket, wawancara,
observasi nontes, analisis isi dokumen. Terkait dengan teknik-teknik
pengukuran sebagaimana telah disebutkan di atas, pengukuran
komponen-komponen penilaian kualitas proses dan hasil belajar
Mahasiswa Prodi PPG menggunakan teknik yang relevan sesuai dengan
karakteristik pada setiap komponen penilaian.

D. Prosedur Penilaian
1. Penilaian Mata Kuliah
Mata kuliah yang ditempuh oleh Mahasiswa meliputi: (1)
Pendalaman Materi, (2) Pengembangan Perangkat Pembelajaran,
dan (3) PPL. Pelaporan penilaian mengacu pada Pasal 26 ayat (1)
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun
2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang menyatakan
bahwa kualifikasi keberhasilan Mahasiswa dalam menempuh
suatu mata kuliah dinyatakan yang dinyatakan dalam kisaran
huruf A setara dengan angka 4 (empat) berkategori sangat baik;
huruf B setara dengan angka 3 (tiga) berkategori baik; huruf C
setara dengan angka 2 (dua) berkategori cukup; huruf D setara
dengan angka 1 (satu) berkategori kurang; atau huruf E setara
dengan angka 0 (nol) berkategori sangat kurang. Sedangkan ayat
(2) menyatakan bahwa perguruan tinggi dapat menggunakan huruf
antara dan angka antara untuk nilai pada kisaran 0 (nol) sampai 4
(empat). Penilaian terhadap mata kuliah Pendalaman Materi
dilakukan oleh Dosen pengampunya. Sedangkan penilaian mata
kuliah Pengembangan Perangkat Pembelajaran dan PPL, dilakukan
oleh Dosen pembimbing dan Guru Pamong.
Kriteria dan rubrik penilaian ketiga mata kuliah secara rinci
tertuang sebagaimana tercantum pada format angka 4.

2. Uji Komprehensif
Uji komprehensif merupakan penilaian yang dilakukan secara
menyeluruh tentang teori pedagogik dan pengetahuan bidang studi
termasuk materi esensial, advance materials dan kebermaknaan
-43-

(apa, mengapa, bagaimana) yang bersumber dari perangkat


pembelajaran yang dihasilkan dari lokakarya dan diperluas pada
aspek TPACK dan HOTS. Uji komprehensif dimaksudkan sebagai
proses menilai Mahasiswa PPG dalam rangka mengukur kesiapan
dan kecukupan kompetensi Mahasiswa sebelum mengikuti PPL.
Untuk uji komprehensif Mahasiswa memilih 2 (dua) dari 3 (tiga) set
dokumen perangkat pembelajaran yang telah dibuat pada tahap
perancangan pembelajaran untuk dipelajari. Selanjutnya Dosen
menguji secara lisan baik daring dan/atau luring. Materi ujian
mencakup:
a. materi bidang studi esensial;
b. materi bidang studi lanjut/advanced material;
c. materi yang mendukung HOTS;
d. materi pedagogi; dan
e. pengintegrasian antara teknologi informasi dan komunikasi,
materi bidang studi, dan pedagogi (TPACK), yang secara
keseluruhan tercakup dalam 2 (dua) set dokumen perangkat
pembelajaran tersebut.
Uji komprehensif untuk setiap Mahasiswa dilakukan selama 1 JP
(50 menit) oleh 2 orang Dosen Prodi PPG yang keahliannya sesuai.
Uji komprehensif merupakan prasyarat untuk mengikuti PPL
dengan nilai minimal 70.
Kriteria dan rubrik penilaian uji komprehensif menggunakan
format sebagaimana tercantum pada format angka 5.

3. Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru


UKMPPG terdiri atas uji kinerja dan uji pengetahuan. Untuk
mengikuti UKMPPG, Mahasiswa harus sudah lulus penilaian
proses dan produk Pengembangan Perangkat Pembelajaran, proses
dan produk PPL, serta penilaian kehidupan bermasyarakat yang
ditunjukkan dengan Surat Keterangan lulus semua mata kuliah
dari LPTK, yang secara sistem hal itu dapat dilihat dari semua nilai
yang diunggah oleh Dosen/LPTK. Pelaksanaan UKMPPG diatur oleh
Panitia Nasional dalam buku Panduan UKMPPG.
a. Uji Kinerja
Uji Kinerja (UKin) merupakan uji kompetensi untuk mengukur
pencapaian 7 (tujuh) CPL. UKin dilakukan dalam 2 (dua)
-44-

bentuk: Uji kinerja pembelajaran dan portofolio. Uji kinerja


pembelajaran dimaksudkan untuk menilai kinerja Mahasiswa
dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
pembelajaran. Uji kinerja portofolio digunakan untuk menilai
Mahasiswa dalam hal pengembangan diri secara
berkelanjutan sebagai guru profesional melalui penelitian,
refleksi diri, pencarian informasi baru, dan inovasi.
1) UKin Pembelajaran
Dalam kondisi kedaruratan kesehatan masyarakat saat
pandemik Covid-19, berdasarkan Keputusan Presiden
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan
kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease (Covid 19),
UKin pembelajaran dilakukan dalam tiga model sesuai
dengan kondisi daerah Mahasiswa PPG.

Tabel 6. 1. Alternatif Model UKin

No Kondisi daerah Alternatif Model UKin

1 Daerah “hijau” dan - Real teaching di kelas


sekolah (dengan tetap mengikuti
menyelenggarakan protokol kesehatan covid
pembelajaran di kelas 19)
- Pembelajaran direkam dari
kegiatan pendahuluan, inti,
dan penutup.
- Hasil rekaman diedit
sehingga durasi waktu 30-
40 menit dengan minimal
memuat (pendahuluan,
inti, penutup) dan dikirim
ke LPTK (tempat Mahasiswa
PPG).
2 Daerah “selain hijau” - Real teaching daring
dan sekolah - Pembelajaran direkam dari
menyelenggarakan kegiatan pendahuluan, inti,
pembelajaran secara dan penutup.
daring - Hasil rekaman disunting
(edit) sehingga durasi waktu
-45-

No Kondisi daerah Alternatif Model UKin

30-40 menit dengan


minimal memuat
(pendahuluan, inti,
penutup) dan dikirim ke
LPTK (tempat Mahasiswa
PPG).
3 Daerah “selain hijau” - Melaksanakan
tetapi sekolah tidak pembelajaran dengan
menyelenggarakan peserta didik imajiner.
pembelajaran secara - Pembelajaran direkam dari
daring (karena tidak kegiatan pendahuluan, inti,
terjangkau oleh dan penutup.
fasilitas internet) - Hasil rekaman disunting
(edit) sehingga durasi waktu
30-40 menit dengan
minimal memuat
(pendahuluan, inti,
penutup) dan dikirim ke
LPTK (tempat Mahasiswa
PPG).

Catatan:
1. Jika kesulitan mengirimkan rekaman video dalam satu
file (karena mungkin ukuran file terlalu besar), maka
rekaman video bisa dibagi dalam beberapa file dengan
diberi identitas yang jelas. Sebagai contoh video 35 menit
bisa dibagi menjadi 5 file dengan masing-masing file
durasi 7 menit dengan nama file diawali nomor urut.
2. Penilaian UKin dilakukan oleh 2 (dua) orang yang terdiri
atas satu Dosen (BUKAN Dosen pembimbing PPL
Mahasiswa yang diuji) dan satu GP (bukan GP Mahasiswa
yang diuji) dengan menggunakan Instrumen Penilaian
UKin yang diatur dalam panduan khusus UKMPPG.
-46-

2) UKin Portofolio
Kinerja portofolio merupakan produk kinerja
pengembangan diri secara berkelanjutan yang dihasilkan
oleh Mahasiswa dalam 3 tahun terakhir sebelum
mengikuti PPG. Kinerja yang dapat dimasukkan dalam
portofolio, di antaranya penyaji/peserta seminar
nasional/internasional, penelitian, mengembangkan
inovasi, dan kegiatan lain yang mendukung profesi guru.
Ketentuan secara rinci tentang kinerja yang dapat
dimasukkan ke dalam portofolio dan penilaiannya
dijelaskan dalam Panduan Teknis UKMPPG yang
dikeluarkan oleh panitia nasional Uji Kompetensi
Mahasiswa PPG (PNUKMPPG).

b. Uji Pengetahuan (UP)


Uji Pengetahuan (UP) merupakan uji kompetensi yang dise-
lenggarakan secara serentak dalam jaringan (online) untuk
mengukur pencapaian 7 (tujuh) capaian pembelajaran
Mahasiswa PPG. UP dapat diikuti oleh peserta di tempat uji
kompetensi (TUK) LPTK terdekat dengan menerapkan
prosedur baku protokol kesehatan Covid-19.

E. Kelulusan
Mahasiswa peserta PPG Dalam Jabatan dinyatakan lulus jika:
1. lulus semua mata kuliah: Pendalaman Materi pedagogik dan bidang
studi, Pengembangan Perangkat Pembelajaran, dan PPL; dan
2. lulus UKMPPG: Uji Kinerja (UKin) dan Uji Pengetahuan (UP).
Mahasiswa yang lulus pendidikan profesi Guru dalam Jabatan
memperoleh Sertifikat Pendidik yang berlaku secara nasional.
-47-

BAB VII
PELAKSANAAN PPG DALAM JABATAN

A. Penerimaan Mahasiswa PPG Dalam Jabatan


1. Persyaratan
Mahasiswa Program PPG Dalam Jabatan harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. guru pada Satuan Pendidikan taman kanak-kanak, sekolah
dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas,
sekolah menengah kejuruan, atau sekolah luar biasa yang
belum memiliki Sertifikat Pendidik;
b. terdaftar pada data pokok pendidikan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan;
c. memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma
empat (D-IV);
d. Guru dalam Jabatan pada satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah atau masyarakat
yang diangkat sebelum tahun 2016;
e. aktif mengajar selama 2 (dua) tahun terakhir;
f. berusia setinggi-tingginya 57 (lima puluh tujuh) tahun pada
tahun pendaftaran;
g. sehat jasmani dan rohani;
h. bebas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA);
i. berkelakuan baik; dan
j. memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(NUPTK).

2. Pola Penerimaan Mahasiswa


Pola Penerimaan Mahasiswa Program PPG Dalam Jabatan
dilakukan menggunakan pola penerimaan yang berlaku secara
nasional, dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Direktur Jenderal atas nama Menteri menetapkan kuota
nasional Mahasiswa Program PPG Dalam Jabatan;
b. Direktorat Jenderal memberitahukan kepada Dinas
Pendidikan tentang pendaftaran calon Mahasiswa Program
PPG Dalam Jabatan;
-48-

c. Dinas Pendidikan melakukan sosialisasi tentang Program PPG


Dalam Jabatan kepada guru calon Mahasiswa Program PPG
Dalam Jabatan;
d. Guru calon Mahasiswa Program PPG Dalam Jabatan
melakukan pendaftaran melalui aplikasi SIMPKB dengan
melengkapi dokumen administrasi yang dipersyaratkan;
e. Direktorat Jenderal melalui lembaga penjaminan mutu
pendidikan (LPMP) melakukan verifikasi Guru dalam Jabatan
yang memenuhi persyaratan melalui aplikasi SIMPKB
selanjutnya menentukan Guru dalam Jabatan yang
bersangkutan yang memenuhi persyaratan atau tidak
memenuhi persyaratan.
f. Direktorat Jenderal melaksanakan seleksi akademik melalui
ujian di tempat uji kompetensi (TUK) di daerah masing-
masing;
g. guru calon Mahasiswa Program PPG Dalam Jabatan yang
dinyatakan lolos seleksi akademik menyampaikan bukti fisik
persyaratan administrasi dengan cara mengunggah dokumen
ke aplikasi SIMPKB;
h. Direktorat Jenderal melakukan verifikasi bukti fisik melalui
aplikasi SIMPKB;
i. Direktur yang memiliki urusan di bidang pendidikan profesi
guru atas nama Menteri menetapkan calon Mahasiswa
Program PPG Dalam Jabatan berdasarkan hasil seleksi
administrasi dan akademik;
j. Dalam hal calon Mahasiswa Program PPG Dalam Jabatan yang
lulus seleksi administrasi dan akademik melebihi kuota yang
ditetapkan, Direktur yang memiliki urusan di bidang
pendidikan profesi guru berwenang untuk menentukan
prioritas berdasarkan masa kerja, usia, urutan tahun lulus
seleksi administrasi, geografis, dan perolehan nilai.

B. Pengelolaan PPG Dalam Jabatan di LPTK


Pengelolaan kegiatan pembelajaran dilakukan dengan melibatkan
sekolah asal Mahasiswa sebagai sekolah mitra yang berfungsi sebagai
tempat berlatih bagi Mahasiswa Program PPG Dalam Jabatan.
-49-

Pengelolaan Program PPG membutuhkan regulasi kebijakan yang


berorientasi pada reformasi kelembagaan dan peningkatan mutu
pendidikan guru secara profesional. LPTK penyelenggara Program PPG
harus menyusun struktur organisasi dan tata kerja pengelola program
PPG, baik di tingkat universitas maupun di tingkat prodi.
Secara umum struktur organisasi dan tata kerja pengelola program PPG
dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Pengelolaan Prodi PPG pada universitas eks IKIP berada pada
tingkat universitas.
2. Pengelolaan Prodi PPG pada universitas yang memiliki FKIP berada
pada tingkat Fakultas.
3. Pengelolaan Prodi PPG berada di tingkat perguruan tinggi di bawah
tanggung jawab Rektor yang dilaksanakan oleh Ketua/Koordinator
Prodi PPG.
4. Ketua/Koordinator Prodi PPG dalam melaksanakan tugasnya
dibantu oleh koordinator/divisi bidang studi.
5. Pengelolaan Prodi PPG di tingkat perguruan tinggi didukung oleh:
a. Badan/lembaga/unit pelaksana penjaminan mutu atau
sebutan lain yang bertugas untuk melakukan kegiatan
penjaminan mutu Prodi PPG.
b. Badan/lembaga/unit pelaksana teknologi informasi dan
komunikasi atau sebutan lain yang bertugas untuk mengelola
TIK Prodi PPG.
c. Pusat/Unit PPL.
d. Pengelola akademik.
e. Pengelola sarana yang mendukung pembelajaran daring.
f. Pengelola administrasi dan keuangan.
g. Staf/tenaga pendukung.
Penetapan LPTK sebagai penyelenggara PPG Dalam Jabatan tersebut
didasarkan pada kesiapan kelembagaan, pertimbangan geografis, dan
sumber daya.
Pengelola Prodi PPG minimal berjumlah 5 (lima) orang yang terdiri atas
paling sedikit 2 (dua) orang berkualifikasi doktor atau doktor terapan
dan 3 (tiga) orang berkualifikasi magister atau magister terapan dengan
jabatan akademik paling rendah lektor serta berlatar belakang di bidang
pendidikan pada salah satu kualifikasi yang dimiliki. Pengelola bidang
studi pada Prodi PPG minimal berjumlah 2 (dua) orang pada bidang
-50-

studi yang diselenggarakan, berkualifikasi magister atau magister


terapan, dengan jabatan akademik lektor, berlatar belakang bidang
pendidikan pada salah satu kualifikasi akademik yang dimiliki.

C. Pendidik dan Tenaga Kependidikan


1. Dosen
Persyaratan untuk menjadi Dosen PPG adalah sebagai berikut.
a. Berkualifikasi akademik paling rendah magister atau yang
setara.
b. Berlatar belakang di bidang pendidikan/non pendidikan yang
sesuai dengan bidang keilmuan/keahlian yang diampu.
c. Memiliki jabatan fungsional akademik paling rendah Lektor.
d. Memiliki Sertifikat Pendidik/sertifikat lain dan atau dapat
menunjukkan keahlian yang spesifik.
e. Diutamakan memiliki pengalaman mengajar di sekolah.
f. Menguasai teknologi informasi dan komunikasi.
g. Telah mengikuti seluruh tahapan kegiatan penyegaran PPG
Dalam Jabatan.

2. Guru Pamong
Persyaratan Guru Pamong PPG adalah sebagai berikut.
a. Memiliki kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya sarjana
atau sarjana terapan yang sama atau serumpun dengan
bidang studi.
b. Bertugas pada satuan pendidikan taman kanak-kanak,
sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah
atas, sekolah menengah kejuruan, atau sekolah luar biasa.
c. Memiliki Sertifikat Pendidik sesuai dengan bidang yang
diampu.
d. Memiliki jabatan fungsional serendah-rendahnya guru madya
dan diutamakan guru yang memiliki jabatan fungsional guru
utama.
e. Diutamakan memiliki pengalaman sebagai Guru Pamong,
dibuktikan dengan surat keterangan atau sertifikat sebagai
Guru Pamong.
f. Menguasai teknologi informasi dan komunikasi.
g. Telah mengikuti kegiatan penyegaran PPG Dalam Jabatan.
-51-

3. Administrator IT
Persyaratan Administrator IT PPG adalah sebagai berikut
a. Memiliki kualifikasi akademik minimal Diploma Tiga.
b. Menguasai teknologi informasi dan komunikasi.
c. Telah mengikuti kegiatan penyegaran PPG Dalam Jabatan.

D. Penjaminan Mutu
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan adalah kegiatan sistemik untuk
meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan
berkelanjutan. Sistem penjaminan mutu dilaksanakan mengacu pada
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 26
Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
Peraturan menteri ini merupakan amanah pelaksanaan Pasal 52 ayat (3)
dan Pasal 54 ayat (8) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi. Sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi
dilakukan secara internal maupun eksternal. Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI) direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi, dikendalikan,
dan dikembangkan oleh perguruan tinggi dilaksanakan oleh unit
penjaminan mutu LPTK atau sejenisnya. Sistem Panjaminan Mutu
Eksternal (SPME) direncanakan, dievaluasi, dilaksanakan,
dikendalikan, dan dikembangkan oleh BAN-PT dan/atau Lembaga
Akreditasi Mandiri (LAM) melalui akreditasi sesuai dengan kewenangan
masing-masing.
Sebagai perwujudan sistem penjaminan mutu internal (SPMI),
perguruan tinggi penyelenggara PPG Dalam Jabatan secara otonom
melakukan kegiatan sistemik dalam rangka pengendalian dan
peningkatan penyelenggaraan PPG Dalam Jabatan secara berencana
dan berkelanjutan.
Sebagai bukti melakukan sistem penjaminan mutu internal,
penyelenggara PPG Dalam Jabatan harus dapat menunjukkan bahwa
hasil pelaksanaan kurikulum Program PPG Dalam Jabatan dapat
memenuhi ekspektasi standar kompetensi lulusan yang dijanjikan.
Selain itu penyelenggara PPG Dalam Jabatan memiliki benchmark
berkelas dunia dan proses internal dalam pengumpulan, analisis dan
evaluasi data untuk peningkatan program secara berkelanjutan menuju
tercapainya benchmark tersebut. Penyelenggara PPG Dalam Jabatan
-52-

juga berpartisipasi dalam proses penjaminan mutu PPG Dalam Jabatan


secara nasional.

1. Sistem Penjaminan Mutu Internal


SPMI Prodi PPG merupakan turunan SPMI Perguruan Tinggi. SPMI
Program PPG dilakukan untuk menjamin pelaksanaan PPG di LPTK
melampaui standar pendidikan guru. LPTK penyelenggara Prodi
PPG harus memiliki satuan penjaminan mutu dalam bentuk
badan/lembaga/unit/sebutan lain yang sejenis. Satuan
penjaminan mutu ini bertugas mengembangkan,
mengimplementasikan, memantau dan mengevaluasi SPMI Prodi
PPG. Dokumen SPMI Prodi PPG adalah: kebijakan mutu,
pedoman/manual mutu, standar mutu, dan dokumen/formulir
mutu. SPMI Prodi PPG ditetapkan dalam peraturan pemimpin
perguruan tinggi bagi PTN atau peraturan badan hukum
penyelenggara bagi PTS, setelah disetujui senat atau senat
akademik perguruan tinggi.
Pelaksanaan SPMI Prodi PPG melibatkan seluruh civitas akademika
dan tenaga penunjang lainnya. Penjaminan mutu internal
dilakukan dengan mereviu program secara berkala, penjaminan
mutu pengajar secara terus menerus, tersedianya fasilitas
pendidikan yang memadai, menjalankan evaluasi peserta dengan
objektif dan transparan, dan sistem informasi yang mudah, benar,
dan terbuka untuk semua pemangku kepentingan. Siklus SPMI di
LPTK terdiri atas: (1) penetapan standar; (2) pelaksanaan standar;
(3) evaluasi pelaksanaan standar; (4) pengendalian pelaksanaan
standar; dan (5) peningkatan standar (PPEPP).

2. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal


Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) adalah kegiatan
penilaian melalui akreditasi untuk menentukan kelayakan dan
tingkat pencapaian mutu Prodi dan perguruan tinggi. SPME Prodi
PPG dikembangkan dan dilakukan oleh BAN-PT/LAM. Akreditasi
Prodi penyelenggara Prodi PPG dilakukan pada Prodi PPG yang
berada di tingkat perguruan tinggi. Penjaminan mutu eksternal
Prodi PPG merupakan bentuk pencerminan dari luaran
pelaksanaan SPMI.
-53-

3. Pemantauan dan Evaluasi Prodi PPG


Dalam penyelenggaraan Prodi PPG, perlu dilakukan pemantauan
dan evaluasi untuk mengetahui tingkat ketercapaian tujuan yang
telah ditetapkan. Pemantauan eksternal Prodi PPG dilaksanakan
oleh Direktorat Jenderal. Kegiatan pemantauan pelaksanaan Prodi
PPG bertujuan untuk mengamati dan memantau kegiatan yang
dilakukan oleh penyelenggara. Tujuan pemantauan dan evaluasi
Prodi PPG adalah untuk:
a. mengetahui apakah Prodi PPG berjalan sesuai dengan
ketentuan dan rambu-rambu yang telah ditetapkan, sehingga
tujuan dapat dicapai. Selain itu, hasil monitoring juga dapat
digunakan untuk memberi masukan kepada penyelenggara
tentang berbagai kendala yang perlu segera dicarikan
solusinya; dan
b. pengendalian mutu Prodi PPG sebagai bentuk akuntabilitas
penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.

4. Laporan Hasil Evaluasi dan Tindak Lanjut


a. Laporan hasil evaluasi berisi tentang pelaksanaan Prodi PPG
dan hasil yang dicapai berdasarkan tujuan yang ditetapkan.
b. Laporan hasil evaluasi juga memuat tentang faktor-faktor
penghambat dan pendukung keberhasilan Prodi PPG.
c. Laporan hasil evaluasi Prodi PPG disusun dengan sistematika,
yaitu pendahuluan, pelaksanaan, hasil evaluasi, kesimpulan,
dan rekomendasi.
d. Laporan hasil evaluasi yang dibuat oleh unit program
ditujukan kepada pimpinan perguruan tinggi penyelenggara
(dekan/ rektor).
e. Laporan hasil evaluasi Prodi PPG yang dilakukan oleh pihak
penyelenggara disampaikan kepada Ditjen GTK Kemdikbud
c.q. Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan
Tenaga Kependidikan.
f. Hasil evaluasi digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
kelanjutan pelaksanaan Prodi PPG.
-54-

g. Apabila berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi


menunjukkan adanya pelanggaran ketentuan
penyelenggaraan yang dilakukan oleh LPTK, maka tim yang
ditunjuk dapat merekomendasikan Corrective action.
h. Corrective action dilakukan bertahap diawali dengan teguran
secara lisan 1, teguran secara lisan 2, teguran secara tertulis
1, teguran tertulis 2 dengan penegasan, dan pencabutan izin
perguruan tinggi tersebut sebagai LPTK penyelenggara Prodi
PPG.
Apabila ditemukan Prodi yang melaksanakan PPG tidak taat azas,
maka LPTK penyelenggara dapat mencabut surat penugasan
pelaksanaan Prodi PPG.
-55-

BAB VIII
PEMBIAYAAN

Program PPG Dalam Jabatan dirancang secara sistematis dan menerapkan


prinsip mutu mulai dari seleksi, proses pembelajaran, dan penilaian, hingga
uji kompetensi, diharapkan akan menghasilkan guru-guru masa depan yang
profesional yang dapat menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif, dan
berkarakter, serta cinta tanah air.
Dalam menyelenggarakan PPG Dalam Jabatan, Direktorat Jenderal telah
mengalokasikan anggaran melalui Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA)
Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga
Kependidikan (Direktorat PPPGTK) dan bekerjasama dengan Perguruan
Tinggi sebagai penyelenggaran PPG Dalam Jabatan melalui Pola Bantuan
Pemerintah (Banpem) yang diberikan kepada peserta PPG Dalam Jabatan
sebagai biaya pendidikan.

A. Tujuan
Pembiayaan PPG Dalam Jabatan bertujuan agar setiap kegiatan PPG
Dalam Jabatan dapat dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip good
governance sehingga tujuan Program PPG Dalam Jabatan dapat
tercapai.

B. Prinsip-Prinsip
Prinsip yang digunakan dalam pembiayaan Program PPG Dalam
Jabatan sebagai berikut.
a. Transparan
Pengelolaan dana harus dilakukan secara transparan, yaitu
informasi pengelolaan dana yang material dan revelan disajikan
secara memadai kepada pemberi amanah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
b. Akuntabel
Pengelolaan dana harus dapat dipertanggungjawabkan dan
dilaporkan secara memadai, sesuai dengan peruntukan yang telah
disepakati.
c. Efisien, Efektif, dan Ekonomis
Penggunaan dana harus efisien, efektif, ekonomis, ketaatan, dan
kepatuhan, untuk menghindari penggunaan dana untuk kegiatan
-56-

yang tidak bermanfaat dan tidak relevan.


d. Tertib Administrasi dan Pelaporan
LPTK Penyelenggara PPG Dalam Jabatan wajib menyusun
pembukuan, menyimpan bukti-bukti transaksi,
mempertanggungjawabkan, dan menyampaikan laporannya secara
tertib sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

C. Sumber Dana
Program PPG Dalam Jabatan bersumber dari Anggaran Pendapatan
Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan pada DIPA Direktorat PPPGTK,
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

D. Penerima
Penerima dana PPG Dalam Jabatan merupakan Guru Dalam Jabatan
yang diangkat sampai dengan bulan Desember tahun 2015, yang
ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan disahkan oleh
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Direktorat PPPGTK.

E. Mekanisme Pemberian Bantuan


1. Penerima bantuan untuk biaya pendidikan sertifikasi guru dalam
jabatan melalui pendidikan profesi guru ditetapkan oleh PPK dan
disahkan oleh KPA Direktorat PPPGTK.
2. Penerima bantuan menyerahkan dokumen pencairan dana kepada
PPK Direktorat PPPGTK berupa:
a. perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani 2 (dua)
rangkap dengan ketentuan masing-masing dibubuhi meterai
Rp10.000,00;
b. nomor rekening yang masih aktif pada bank pemerintah;
c. kuitansi yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan
sebanyak 2 (dua) rangkap;
d. Pakta integritas yang telah ditandatangani oleh penerima
bantuan;
3. PPK Direktorat PPPGTK menerbitkan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP).
4. Berdasarkan SPP yang diajukan oleh PPK, pejabat penandatangan
Surat Perintah Membayar (SPM) Direktorat PPPGTK menerbitkan
SPM untuk disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan
-57-

Perbendaharaan Negara (KPPN) dan selanjutnya diterbitkan Surat


Perintah Pencairan Dana (SPPD).
5. KPPN menyalurkan pencairan dana Bantuan yang berasal dari
pemberi bantuan melalui mekanisme Pembayaran Langsung (LS)
ke rekening penerima Bantuan melalui bank penyalur.
6. Bantuan yang telah diterima oleh penerima bantuan sebagaimana
dimaksud pada angka 5 dibayarkan kepada LPTK penyelenggara
PPG Dalam Jabatan melalui mekanisme penarikan otomatis.
7. LPTK penyelenggara PPG Dalam Jabatan menggunakan bantuan
sebagaimana dimaksud pada angka 6 untuk biaya pendidikan
sertifikasi guru.

F. Rincian Jumlah Bantuan Pemerintah


Besarnya bantuan pemerintah yang diberikan kepada Guru dalam
Jabatan peserta PPG dalam Jabatan adalah sebesar Rp 5.000.000,00
(Lima Juta Rupiah), dengan perincian alokasi sebagai berikut:
a. Biaya pendidikan Rp 4.100.000,00 (Empat Juta Seratus Ribu
Rupiah);
b. Biaya uji kinerja Rp 600.000 (Enam Ratus Ribu Rupiah);
c. Biaya uji pengetahuan sebesar Rp 300.000,00 (Tiga Ratus Ribu
Rupiah). Biaya Uji Pengetahuan ini akan di kelola oleh LPTK yang
ditunjuk Direktorat PPPGTK untuk merencanakan dan
mengkoordinasi kegiatan.
Rincian alokasi dana lebih lanjut tertuang dalam RAB yang telah
disepakati antara Direktorat PPPGTK dengan LPTK penyelenggara PPG
Dalam Jabatan.

G. Tata Kelola dan Mekanisme Penggunaan Dana


1. Tahapan Penyelenggaraan PPG Dalam Jabatan
a. Penetapan sasaran penerima Bantuan pemerintah oleh PPK
dan di sahkan oleh KPA Direktorat Pendidikan Profesi dan
Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan.
b. Penetapan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program PPG Dalam
Jabatan dan konsep RAB.
c. Penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Direktur Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan
-58-

Kebudayaan dengan Rektor Perguruan Tinggi penyelenggara


Program PPG Dalam Jabatan.
d. Penandatanganan perjanjian kerjasama pelaksanaan PPG
Dalam Jabatan antara PPK Direktorat PPPGTK, Kemdikbud
dengan Ketua Tim Pelaksana Program PPG Dalam Jabatan.
e. Penetapan Tim Pelaksana oleh Rektor Perguruan Tinggi
pelaksana Program PPG Dalam Jabatan yang memuat juga
nama Dosen dan Guru Pamong yang terlibat dalam Program
PPG Dalam Jabatan.
f. Pelaksanaan kegiatan mengacu pada Petunjuk Teknis
pelaksanaan Program PPG Dalam Jabatan dan RAB yang telah
disepakati antara Direktorat PPPGTK Kemdikbud dengan LPTK
penyelenggara PPG Dalam Jabatan.

2. Mekanisme Pengelolaan Dana


Mekanisme pengelolaan dana PPG Dalam jabatan berpedoman
pada Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai
standar biaya masukan pada tahun berjalan.
Dibawah ini adalah hal yang harus diperhatikan dalam tiap-tiap
item pembayaran:
a. Honorarium
1) Honorarium Dosen
Besaran honorarium Dosen pada penyelenggaraan
Program PPG Dalam Jabatan ini menggunakan standar
honorarium penyelenggaran pendidikan pada lingkup
pendidikan tinggi dan masuk pada kategori honorarium
mengajar Diploma, Sarjana dan Profesi dengan satuan
sks per kehadiran, besarannya tergantung kepada
jabatan fungsional Dosen.
Setiap Perguruan Tinggi yang terlibat dalam
penyelenggaraan Program PPG Dalam Jabatan ini wajib
menetapkan nama Dosen dengan keterangan jabatan
fungsional/setara jabatan fungsional bagi perguruan
tinggi swasta yang ditetapkan melalui Surat Keputusan
Rektor.
Dasar pembayaran honorarium Dosen dapat dibuktikan
melalui interaksi yang terdokumentasikan pada aplikasi
-59-

Learning Management System (LMS) GTK, atau


penggunaan video conference pada tahapan uji
komprehensif.
Khusus besaran honorarium Dosen pada saat PPL I II,
dan III besarannya adalah Rp 100.000 (seratus ribu
rupiah) per Mahasiswa per PPL per siklus per angkatan.
2) Honorarium Guru Pamong
Besaran honorarium Guru Pamong saat terlibat dalam
PPL I, II, dan III besarannya adalah Rp 100.000 (seratus
ribu rupiah) per Mahasiswa per PPL per siklus per
angkatan.
Setiap perguruan tinggi wajib menetapkan nama Guru
Pamong yang dilengkapi dengan keterangan asal sekolah
melalui Surat Keputusan Rektor.
Dasar pembayaran honorarium Guru Pamong dapat
dibuktikan melalui dokumentasi pada aplikasi Learning
Management System (LMS) GTK.
Besaran honorarium Dosen dan Guru Pamong ini sesuai
dengan Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur
mengenai standar biaya masukan pada tahun berjalan.
3) Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan PPG Dalam Jabatan
Rektor menetapkan Tim Pelaksana Kegiatan PPG Dalam
Jabatan pada Perguruan Tinggi masing-masing melalui
Surat Keputusan. Honor pelaksana kegiatan Program
PPG Dalam Jabatan dibayarkan berdasarkan satuan
bulanan (OB), sesuai dengan SK yang ditetapkan oleh
Perguruan Tinggi. Jumlah keanggotaan Tim Pelaksana
Kegiatan PPG Dalam Jabatan pada tiap-tiap Perguruan
Tinggi maksimal sebesar 10% dari total jumlah peserta.
Komposisi tersebut dapat mengikuti acuan sebagaimana
tabel di bawah ini.
Jabatan dalam Jabatan
No Keterangan (*)
Tim Pelaksana Fungsional
Jika jabatan wakil
Rektor, rektor tidak ada
Wakil dalam struktur
1 Tim Pengarah Rektor/ dapat digantikan
Pembantu dengan 1 (satu)
Rektor orang pembantu
Rektor
-60-

Jabatan dalam Jabatan


No Keterangan (*)
Tim Pelaksana Fungsional
Dekan/
Wakil Dekan,
Direktur/
Tim
2 Wakil -
Penanggungjawab
Direktur
Pascasarjana,
Kepala LP3M

Ketua Tim Pelaksana


3 Ketua -
PPG

Wakil Ketua
merupakan wakil dari
masing-masing
bidang studi
pelaksana Program
PPG pada tahun
anggaran 2021 atau
merupakan Unsur
4 Wakil Ketua - dari Koordinator
Akademik, Keuangan,
Penjaminan Mutu
dan Kerjasama,
disesuaikan dengan
struktur pengelolaan
PPG di masing-
masing Perguruan
Tinggi pelaksana.
Petugas yang
5 Sekretaris - ditetapkan sebagai
sekretaris
Susunan anggota
terdiri dari:
(1) Petugas dari
bagian akademik
tiap bidang studi
(2) Petugas
penanggungjawab
6 Anggota - administrasi dan
pengelolaan
keuangan untuk
setiap bidang
studi
(3) Petugas
pengadaan
(4) Admin institusi
Admin yang
bertanggungjawab
7 Admin LMS
terhadap kelas
(dialokasikan
-61-

Jabatan dalam Jabatan


No Keterangan (*)
Tim Pelaksana Fungsional
berdasarkan jumlah
rombel per tahap)
Koordinator yang
bertanggungjawab
terhadap rombongan
Koordinator
8 belajar setiap bidang
Bidang Studi
studi (dialokasikan
berdasarkan jumlah
rombel per tahap)
(*) orang yang memiliki rangkap jabatan dalam Tim
Pelaksana hanya diperbolehkan menerima honor untuk
satu jabatan.

Besaran honorarium kepanitiaan sesuai dengan Peraturan


Menteri Keuangan yang mengatur mengenai standar biaya
masukan pada tahun berjalan.

b. Pengadaan paket Rapat/Pertemuan diluar kantor


Pengadaan paket Rapat/Pertemuan diluar kantor dalam
pelaksanaan PPG Dalam Jabatan digunakan untuk membiayai
kegiatan koordinasi pada setiap tahap PPG dalam Jabatan,
yang terdiri dari:
1) koordinasi persiapan penerimaan peserta,
2) koordinasi pelaksanaan kegiatan,
3) koordinasi persiapan uji kinerja
Selain pengadaan paket yang disebutkan diatas, terdapat
pengadaan paket Rapat/Pertemuan diluar kantor yang
dilaksanakan di akhir rangkaian kegiatan PPG Dalam Jabatan,
adapun jenis kegiatanya adalah:
1) koordinasi evaluasi pelaksanaan PPG,
2) koordinasi pelaporan pelaksanaan.
Adapun pembiayaan yang dapat dialokasikan dalam kegiatan
Pengadaan paket Rapat/Pertemuan diluar kantor adalah
komponen belanja bahan yang sesuai dengan kebutuhan dan
komponen belanja perjalanan. Komponen belanja perjalan
dalam biaya paket Rapat/Pertemuan diluar kantor harus
sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur
mengenai standar biaya masukan pada tahun berjalan dimana
-62-

dalam pelaksanaanya perlu melibatkan peserta dari


kementerian negara/lembaga lainnya yang terkait
pelaksanaan tugas dan fungsi/ masyarakat.
Kegiatan Pengadaan paket Rapat/Pertemuan diluar kantor
akan melibatkan pihak ke II sebagai penyedia barang dan jasa
yang akan digunakan LPTK Penyelenggara PPG Dalam Jabatan
dengan demikian proses pelaksanaan pengadaan barang dan
jasa paket Rapat/Pertemuan diluar kantor harus sesuai
dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Persiden Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

c. Biaya Koordinasi Eksternal


Biaya koordinasi eksternal digunakan oleh penyelenggara PPG
Dalam Jabatan untuk melakukan koordinasi eksternal
kegiatan pertemuan tatap muka dengan pihak Kemendikbud.
Adapun biaya yang dialokasikan untuk koordinasi eksternal
ini adalah biaya transportasi, uang harian, dan biaya
penginapan yang sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
yang mengatur mengenai standar biaya masukan pada tahun
berjalan.

d. Belanja Bahan
Belanja Bahan PPG Dalam Jabatan ini antara lain adalah:
1) pengadaan ATK/barang habis pakai;
2) pengadaan blangko sertifikat;
3) biaya pengiriman sertifikat kepada peserta PPG Dalam
Jabatan;
4) barang habis pakai lain yang menunjang kegiatan.

e. Biaya Komunikasi
Biaya komunikasi diberikan kepada Dosen, Guru Pamong,
admin institusi, admin IT, dan admin LMS, dengan besaran Rp
150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah) per orang per bulan.
-63-

f. Biaya Pengadaan (Berlangganan) Aplikasi Video Conference


Dapat dianggarkan pengadaan aplikasi video conference untuk
menunjang kegiatan.

3. Penggunaan dana
a. Penggunaan dana untuk pelaksanaan PPG Dalam Jabatan
harus memperhatikan RAB yang disepakati dan petunjuk
teknis pelaksanaan PPG Dalam jabatan.
b. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembayaran:
1) duplikasi pembayaran.
2) di luar item pembayaran yang disepakati dalam RAB dan
petunjuk teknis pelaksanaan PPG Dalam Jabatan.
3) di luar periode kegiatan yang telah disepakati dalam
perjanjian kerjasama oleh para pihak.
c. Aspek perpajakan terhadap komponen yang dibayarkan
mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

H. Pertanggungjawaban
1. Penerima bantuan pemerintah
Pertanggungjawaban bagi penerima bantuan pemerintah adalah
berupa bukti penyaluran bantuan pemerintah kepada LPTK
Penyelenggara PPG Dalam Jabatan dan laporan penerimaan
bantuan pemerintah.

2. LPTK Penyelenggara PPG


LPTK Penyelenggara PPG Dalam Jabatan harus
mempertanggungjawabkan pengeluaraan dana yang berkaitan
dengan kegiatan melalui:
a. Buku Kas Umum (BKU).
b. Buku Pembantu Pajak (BP-Pajak)
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) pengeluaran dana memperhatikan RAB yang telah disepakati
dengan Direktorat PPPGTK.
2) setiap transaksi harus dicatat dan didukung dengan bukti
pengeluaran yang sah dan harus disertai uraian yang jelas
tentang barang/jasa yang dibayar, tanggal, dan nomor bukti.
-64-

3) seluruh penerimaan dan pengeluaran uang agar dicatat dalam


BKU.
4) semua transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran
dibukukan/dicatat sesuai urutan kejadiannya.
5) BKU dan bukti-bukti pengeluaran dana disimpan oleh
perguruan tinggi pelaksana di tempat yang aman.
6) pajak-pajak yang timbul sebagai akibat dari transaksi
pembayaran barang dan jasa dipungut dan disetor sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
7) Sisa penggunaan dana serta Bunga dan Jasa Giro atas
penyimpanan dana Program PPG Dalam Jabatan harus
disetorkan ke Kas Negara menggunakan Sistem Informasi
PNBP Online (SIMPONI) dan dikoordinasikan kepada
Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan
Tenaga Kependidikan melalui PPK untuk pembuatan kode
billing (batas waktu penyetoran adalah 7 (tujuh) hari efektif
sejak tanggal kode billing).
Surat permohonan penerbitan bukti pembuatan tagihan
penerimaan negara bukan pajak untuk pengembalian sisa
dana menggunakan format sebagaimana tercantum pada
format angka 6.
8) LPTK Penyelenggara PPG Dalam jabatan wajib membuat
Laporan Penggunaan Dana dan Laporan Akademik serta
Laporan Kegiatan Pelaksanaan PPG Dalam Jabatan.
9) LPTK menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa
laporan penggunaan dana dan laporan akademik kepada PPK,
Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan
Tenaga Kependidikan Pendidikan paling lambat 30 (tiga puluh)
hari setelah pekerjaan selesai atau tahun anggaran yang
berakhir. Sedangkan Laporan Kegiatan, dokumen atau bukti-
bukti kuitansi atau bukti bukti sah lainnya
pertanggungjawaban keuangan atas penggunaan dana biaya
pendidikan PPG Dalam Jabatan disimpan oleh LPTK
penyelenggara untuk keperluan pemeriksaan aparat pengawas
fungsional.
-65-

Format bentuk BKU, buku pembantu pajak, dan laporan


penggunaan dana menggunakan format sebagaimana tercantum
pada format angka 7.

Sebagai penunjang pertanggung jawaban LPTK Penyelenggaran


PPG Dalam Jabatan harus melengkapi dan mendokumentasi
dokumen pendukung pembukuan yang meliputi:
a. Kuitansi/tanda bukti pembayaran/nota/bon asli, Bukti
transaksi lainnya dari pihak yang menerima pembayaran
dalam jumlah tertentu, harus dibubuhi meterai yang cukup,
sesuai dengan ketentuan tentang bea meterai dan harus
disertai dengan dokumen pendukung yang cukup dan relevan.
Kuitansi disetujui oleh Ketua Tim Pelaksana (koordinator PPG
Dalam Jabatan) dan dibayarkan oleh bendahara/pengelola
keuangan yang ditunjuk serta dilengkapi dengan bukti
penerimaan;
b. Setiap rapat fullboard harus dilengkapi dengan surat
undangan, notula, daftar hadir peserta, dan luaran hasil rapat,
serta dokumen pengadaan barang dan jasa yang sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
c. Untuk perjalanan dinas dilengkapi dengan surat tugas dan
surat perjalanan dinas (SPD) dan bukti-bukti pengeluaran
seperti tiket, boarding pass, dan dokumen relevan lainnya.

Dana Kas Tunai


a. Jumlah Kas Tunai yang dikuasai Bendahara dalam jumlah
yang wajar dan cukup untuk membiayai pengeluaran dalam
waktu dekat.
b. Dana yang belum akan digunakan harus tetap di rekening
LPTK Penyelenggara PPG Dalam Jabatan.

I. Pemantauan dan Evaluasi


Dalam rangka pengendalian dan pengoptimalan kualitas pelaksanaan
PPG Dalam Jabatan PPPGTK Kemendikbud akan melakukan monitoring
dan evaluasi terhadap pelaksanaan PPG Dalam Jabatan, dan hasilnya
akan menjadi masukan serta umpan balik bagi LPTK Penyelenggara PPG
Dalam Jabatan jika ditemukan LPTK Penyelenggara PPG Dalam Jabatan
-66-

menggunakan dana dan menyelenggarakan kegiatan yang tidak sesuai


dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
-67-

BAB IX
PENUTUP

Demikian Petunjuk Teknis ini disusun sebagai acuan pengelolaan dan


penyelenggaraan Program PPG Dalam Jabatan yang harus dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan. Melalui program PPG Dalam Jabatan diharapkan
semua pemangku kepentingan dapat meningkatkan komitmennya untuk
memenuhi guru profesional yang mempunyai motivasi tinggi, berdedikasi,
terampil dalam membangkitkan bakat dan minat peserta didik untuk
menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni, serta memiliki
integritas kepribadian yang tangguh berdasarkan Pancasila dalam rangka
mewujudkan pendidikan yang bermutu dan siap berkarya di era global.

DIREKTUR JENDERAL GURU DAN


TENAGA KEPENDIDIKAN,

TTD

IWAN SYAHRIL

Salinan sesuai dengan aslinya


Koordinator Pokja Regulasi, Tata Laksana, dan Sumber Daya Manusia
Sekretariat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

TTD

Temu Ismail
NIP. 197003072002121001
-68-

FORMAT, RUBRIK, DAN


PANDUAN TUGAS
-69-

1. PENDALAMAN MATERI PEDAGOGIK DAN BIDANG STUDI

a. LK 1.1 Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul ………………………..
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. ……………………
2. ……………………
3. ……………………
4. ……………………

No Butir Refleksi Respon/Jawaban

1 Daftar peta konsep (istilah 1. ……………………


dan definisi) di modul ini 2. ……………………
3. ……………………
4. ……………………
5. Dst.
2 Daftar materi yang sulit 1. ……………………
dipahami di modul ini 2. ……………………

3 Daftar materi yang sering 1. ……………………


mengalami miskonsepsi 2. ……………………
-70-

b. LK 1.2 Lembar Kerja Refleksi Modul Bidang Studi (hari ke-2 s.d. hari ke-
7)/ Jurnal Harian
Judul Modul …......................................................
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. …...................................
2. …...................................
3. …...................................
4. …...................................

No Uraian Respon/Jawaban

1 Uraikan hasil diskusi bersama


teman dan Dosen mengenai
pemecahan masalah dalam
memahami materi yang
mengalami kesulitan
2 Uraikan hasil diskusi bersama
teman dan Dosen mengenai
miskonsepsi di modul ini
3 Hambatan yang dialami pada
pembelajaran analisis materi
pembelajaran berbasis masalah di
modul ini
4 Hal yang akan dilakukan untuk
sukses di pembelajaran modul
berikutnya

Tagihan dan Output:


1. Lembar kerja mandiri sebanyak 6 LK
2. Lembar kerja Pendalaman Materi sebanyak 6 LK
3. Hasil jawaban tes sumatif modul bidang studi 6 set dan pedagogik 1
set
4. Materi ajar setara 1 KB yang disusun berdasarkan problem based
learning. (format seperti modul)
- 71 -

2. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

a. LK 2.1 Format Identifikasi Masalah dan Rencana Aksi


Data Identifikasi Rumusan Rencana
No Keterangan
Observasi Masalah Masalah Aksi/Solusi
1 2 3 4 5 6
1.
2.
3.
4.
5.

Keterangan:
1. Nomor urut
2. Data Hasil Observasi: Merupakan kumpulan data hasil observasi
terhadap permasalahan pembelajaran di sekolah/kelas baik berupa
data kualitatif maupun kuantitatif.
3. Identifikasi Masalah: berisi permasalahan-permasalahan dalam
pembelajaran yang terkait dengan
a. Materi pembelajaran
b. Perumusan tujuan dan indikator
c. Penyiapan media
d. Model, metode, dan strategi pembelajaran
e. Aktifitas pembelajaran
f. Sosiokultural peserta didik
g. Sarana prasarana
h. Hasil evaluasi/hasil capaian pembelajaran
i. dst
Mahasiswa Menyusun/menuliskan permasalahan dalam
pembelajaran berdasarkan dari pengalaman atau pengamatan yang
dilakukan, hasil belajar, berbagai artikel, atau sumber lain yang
valid.
4. Rumusan Masalah: Berisi rumusan masalah yang perlu dicari
alternatif solusinya.
5. Rencana Aksi/Solusi: Berdasarkan bahan kajian, sumber
informasi, desain, gagasan, metode, bahan kajian, alat, atau
resources lainnya yang diperlukan untuk mendukung solusi dari
- 72 -

permasalahan yang ditemukan. Sehingga dapat


ditemukan/ditetapkan solusi yang tepat.
a. ............
b. ............
c. dst
Sebagai contoh:
ditemukan masalah kesulitan peserta didik dalam memahami
prinsip kerja motor bensin berdasarkan hasil pengamatan dalam
proses pembelajaran dan hasil belajar beberapa semester terakhir.
Solusinya: mencari/mendesain media pembelajaran yang tepat,
untuk membantu dalam kesulitan peserta didik memahami prinsip
kerja motor bensin, atau ditemukan solusi media pembelajaran
yang sesuai berdasarkan kajian teori yang relevan.
6. Keterangan: diisi jika ada yang perlu dijelaskan lebih lanjut.

...........……….,………2021
Mahasiswa PPG,

…………………….
- 73 -

b. Panduan Pelaksanaan Proyek: Perancangan Pembelajaran


1) Latar belakang
Pelaksanaan PPG Dalam Jabatan bagi guru yang telah lolos seleksi
baik administrasi maupun akademik, akan dilaksanakan oleh Prodi
PPG di LPTK yang telah mendapatkan izin penyelenggaran oleh Dikti
Kemdikbud. Gambaran guru profesional yang telah ditetapkan dalam
capaian pembelajaran dan diturunkan dalam tujuh kompetensi
dijadikan acuan dalam pembelajaran PPG di LPTK. Tujuh kompetensi
yang dijabarkan kembali ke dalam CPBS menjadi dasar dalam
pengelolaan pembelajaran di masing-masing bidang studi PPG,
sehingga akan memudahkan implementasi pelaksanaan kegiatan
pembelajaran. Melalui mata kuliah Pengembangan Perangkat
Pembelajaran, kompetensi yang hendak dicapai disesuaikan dengan
model pembelajaran yang tepat. Dalam rangka pelaksanaan
pembelajaran ini, maka diperlukan panduan dalam memenuhi tugas
proyek perancangan pembelajaran yang menjadi tugas utama dalam
penyelesain pembelajaran dalam mata kuliah ini.

2) Tujuan
a. Merencanakan kegiatan pembelajaran
b. Menyusun bahan-bahan dan pendukung pembelajaran lainnya
c. Menyiapkan media pembelajaran
d. Menyusun instrumen penilaian pembelajaran
e. Melakukan ujicoba rancangan pembelajaran di kelas mikro
(kelas teman sejawat)

3) Deskripsi Tugas
Rancangan pembelajaran adalah model/desain yang akan digunakan
sebagai acuan/bahan mengajar/menyampaikan materi ajar baik
dalam kelas atau bengkel atau laboratorium yang lengkap meliputi
rencana kegiatan, bahan ajar, media, LKPD dan instrumen penilaian
hasil belajar. Rancangan pembelajaran yang didesain berdasarkan 3
kasus atau lebih yang telah ditemukan dalam analisis kebutuhan.

4) Hasil yang Diharapkan


Rancangan pembelajaran:
- 74 -

a. Rencana kegiatan berdasarkan 3 kasus yang di temukan di


kelas/bengkel/lab (daring/luring)
b. Bahan ajar sesuai materi dalam rencana kegiatan mengajar
c. Media pembelajaran
d. LKPD
e. Instrumen penilaian berbasis HOTS
Catatan: Produk yang dihasilkan sebanyak 3 sheet dokumen
rancangan pembelajaran

5) Waktu Penyelesaian
Waktu yang disediakan selama 14 hari efektif.

6) Bentuk Produk Perancangan Pembelajaran


Form Perancangan Pembelajaran: rencana kegiatan, bahan ajar,
LKPD, media, dan instrumen penilaian menyesusikan dengan yang
disediakan oleh LPTK masing-masing.
- 75 -

c. LK 2.2 Lembar Observasi Pelaksanaan Peerteaching


Petunjuk:
a. Mohon memberi masukan atau saran terhadap peerteaching yang
dilaksanakan Mahasiswa lainnya
b. Mengisi catatan masukan di dalam LMS.

No Aspek yang Diobservasi Catatan Masukan/Saran*)


1 Pendahuluan

2 Inti

3 Penutup

………………, ………….. 2021


Mahasiswa,

……………………………
- 76 -

d. LK 2.3 Form Refleksi Mahasiswa

Hari/Tanggal :
Mata Pelajaran/Materi :
Kelas :
No Aktivitas/kegiatan Hasil Refleksi
1 Pengalaman apa yang diperoleh saat
mengikuti Pengembangan Perangkat
Pembelajaran ini?
2 Apa yang menjadi pembelajaran
terbaik dari kegiatan Pengembangan
Perangkat Pembelajaran ini?
3 Apa saja kekurangan dari kegiatan
Pengembangan Perangkat
Pembelajaran ini?
4 Apa saja kekurangan dari kegiatan
pelaksanaan peerteaching?
5 Apa saja kelebihan/kekuatan dari
Pengembangan Perangkat
Pembelajaran?
6 Apa saja kelebihan/kekuatan dari
kegiatan pelaksanaan peerteaching?
7 Apakah Pengembangan Perangkat
Pembelajaran membuat Mahasiswa
menyadari kekuatan dan kelemahan
diri masing-masing?
8 Apakah pembimbingan yang dilakukan
Dosen dan Guru Pamong dalam
Pengembangan Perangkat
Pembelajaran menginspirasi dalam
melakukan perbaikan?

……………., ………..2021
Mahasiswa PPG,

……………..
- 77 -

3. PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

a. Kegiatan Praktik Mengajar ke-1:


1) LK 3.1 Jurnal Mengajar dan Kasus Pelaksanaan Praktik Mengajar
Ke-1
Tanggal :
Tempat :
Bentuk : Daring/Luring
Waktu :
Kompetensi Dasar :
Indikator :
Jumlah Peserta Didik Hadir :
Ketidaksesuaian
Kendala yang antara Rencana Kasus/Permasalahan
No.
Terjadi dengan yang Timbul
Pelaksanaan
1.
2.
3.
4.
Dst.

2) LK 3.2 Daftar Penyelesaian Kasus Pelaksanaan Praktik Mengajar


Ke-1
Kasus yang Alternatif
No. Faktor Penyebab
Ditemukan Solusi/Tindakan
1.
2.
3.
4.
Dst.
- 78 -

b. Kegiatan Praktik Mengajar ke-2:


1) LK 3.3 Jurnal Mengajar dan Kasus Pelaksanaan Praktik
Mengajar Ke-2
Tanggal :
Tempat :
Bentuk : Daring/Luring
Waktu :
Kompetensi Dasar :
Indikator :
Jumlah Peserta Didik Hadir :

Ketidaksesuaian
Kendala yang antara Rencana Kasus/Permasalahan
No.
Terjadi dengan yang Timbul
Pelaksanaan
1.
2.
3.
4.
Dst.

2) LK 3.4 Daftar Penyelesaian Kasus Pelaksanaan Praktik Mengajar


Ke-2
Kasus yang Alternatif
No. Faktor Penyebab
Ditemukan Solusi/Tindakan
1.
2.
3.
4.
Dst.
- 79 -

c. Kegiatan Praktik Mengajar ke-3:


1) LK 3.5 Jurnal Mengajar Dan Kasus Pelaksanaan Praktik Mengajar
Ke-3
Tanggal :
Tempat :
Bentuk : Daring/Luring
Waktu :
Kompetensi Dasar :
Indikator :
Jumlah Peserta Didik Hadir :
Ketidaksesuaian
Kendala antara Rencana Kasus/Permasalahan
No.
yang Terjadi dengan yang Timbul
Pelaksanaan
1.
2.
3.
4.
Dst.

2) LK 3.6 Daftar Penyelesaian Kasus Pelaksanaan Praktik Mengajar


Ke-3
Kasus yang Alternatif
No. Faktor Penyebab
Ditemukan Solusi/Tindakan
1.
2.
3.
4.
Dst.
- 80 -

d. LK 3.7 LAPORAN SINGKAT KEGIATAN PRAKTIK MENGAJAR KE-1


SAMPAI KE-3
1) Deskripsi Jenis Kasus/Masalah Pelaksanaan Pembelajaran
Kasus Kegiatan Mengajar 1
Kasus Kegiatan Mengajar 2
Kasus Kegiatan Mengajar 3
(Setiap kasus/masalah disertai fakta dan/data)
2) Deskripsi Faktor Penyebab
Faktor penyebab kasus 1
Faktor penyebab kasus 2
Faktor penyebab kasus 3
(Setiap faktor penyebab disertai fakta dan/data)
3) Deskripsi Alternatif Solusi/Tindakan
Solusi/Tindakan kasus 1
Solusi/Tindakan kasus 2
Solusi/Tindakan kasus 3
4) Uraian Hasil yang Didapatkan dari Tindakan
Hasil tindakan 1
Hasil tindakan 2
Hasil tindakan 3
(disertai pembahasan terhadap kasus/masalah, faktor
penyebab, dan hasil yang didapatkan)
5) Simpulan
Simpulan dari hasil yang didapatkan
6) Saran
Saran untuk perbaikan praktik mengajar bagi guru
- 81 -

4. KRITERIA DAN RUBRIK PENILAIAN MATA KULIAH

a. Penilaian Pendalaman Materi


1) Partisipasi aktif dan penyelesaian LK = 25% (skor maksimal
100)
2) Penyelesaian penilaian mandiri
(self assesment) 7 set = 35% (skor maksimal 100)
3) Produk berupa Materi ajar = 40% (skor maksimal 100)

Nilai Akhir diperoleh = [25% x a + 35% x b + 40% x c]

Penjelasan Penilaian:
Komponen penilaian terdiri atas 3 komponen: Keaktifan diskusi
dan penyelesaian LK, Penyelesaian penilaian diri (self assesment),
dan Produk.

Skor partisipasi aktif dan penyelesaian LK diperoleh dari rincian


perhitungan:
Skor
No Rincian komponen
Maksimal
1 Lembar Kerja 1 Modul 1 (skor 1 – 5) 5
2 Lembar Kerja 1 Modul 2 (skor 1 – 5) 5
3 Lembar Kerja 1 Modul 3 (skor 1 – 5) 5
4 Lembar Kerja 1 Modul 4 (skor 1 – 5) 5
5 Lembar Kerja 1 Modul 5 (skor 1 – 5) 5
6 Lembar Kerja 1 Modul 6 (skor 1 – 5) 5
7 Lembar Kerja 2 Modul 1 (skor 1 – 5) 5
8 Lembar Kerja 2 Modul 2 (skor 1 – 5) 5
9 Lembar Kerja 2 Modul 3 (skor 1 – 5) 5
10 Lembar Kerja 2 Modul 4 (skor 1 – 5) 5
11 Lembar Kerja 2 Modul 5 (skor 1 – 5) 5
12 Lembar Kerja 2 Modul 6 (skor 1 – 5) 5
Keaktifan selama diskusi (kehadiran dan
13 40
partisipasi dalam diskusi)
Jumlah 100

Rubrik butir 1-12


5 = LK diisi dengan lengkap, tepat waktu, dan benar sesuai dengan
instruksi
4 = LK diisi dengan lengkap, benar sesuai dengan instruksi, tetapi
tidak tepat waktu
- 82 -

3 = LK diisi dengan lengkap tetapi kurang tepat sesuai dengan


instruksi
2 = LK diisi dengan kurang lengkap
1 = Tidak mengerjakan LK
Penjelasan pengisian skor butir 13:
Pemberian skor nomor 13 ditetapkan berdasarkan kesimpulan
penilaian (judgment rasional) Dosen dengan besaran skor maksimal 40.

Penilaian materi ajar dilakukan dengan indikator sebagai berikut:


1. Keluasan materi
2. Kedalaman materi (HOTS dan advance material)
3. Kemudahan untuk dipahami
4. Visualisasi dan ilustrasi
5. Bahasa dan tata tulis
Setiap indikator dinilai 1-20 sehingga skor maksimal = 100
- 83 -

b. Pengembangan Perangkat Pembelajaran


1) Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Rubrik Penilaian Proses Pengembangan

Kriteria Penilaian
No Komponen Penilaian
1 2 3 4 5
1 Keaktifan/partisipasi
pada diskusi dan
kehadiran di LMS
dan vicon
2 Inisiatif
3 Disiplin
4 Tanggung jawab
5 Kerja sama
Jumlah
Jumlah Nilai Proses

Keterangan:
Nilai 1 menunjukkan tingkatan paling rendah dari setiap
komponen
Nilai 5 menunjukkan tingkatan paling tinggi dari setiap
komponen

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠


Nilai Proses (NPr)= 𝑥 100%
25

2) Produk Rancangan Pembelajaran

Rubrik Penilaian Produk


No Komponen Kriteria Penilaian
Penilaian 1 2 3 4 5
1 Rencana Kegiatan
(RPP)
2 Bahan ajar
3 LKPD
- 84 -

4 Media
pembelajaran
5 Instrumen
penilaian
Jumlah
Jumlah Nilai Dokumen

Keterangan:
Nilai 1 menunjukkan tingkatan kurang lengkap dan kualitas
paling rendah dari setiap komponen
Nilai 5 menunjukkan tingkatan paling lengkap dan kualitas
paling tinggi dari setiap komponen

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘


Nilai Produk (NPd) = 𝑥 100%
25

3) Presentasi peerteaching
Petunjuk:
Mohon memberi tanda (silang, lingkaran, atau tanda lainnya)
pada angka-angka 1, 2, 3, 4 atau 5 di bawah kolom Skala
berikut ini untuk memberikan skor kompetensi Mahasiswa
PPG pada tiap Aspek yang Diobservasi (angka 5 menunjukkan
nilai terbaik dari tiap aspek)

No Aspek yang Diobservasi Skala

1 Keterampilan membuka pelajaran 1 2 3 4 5


Keterampilan menarik perhatian dan
2 1 2 3 4 5
memotivasi peserta didik
Kedalaman dan keluasan materi
3 1 2 3 4 5
(termasuk tidak ada miskonsepsi)
Kelengkapan materi (Kebulatan
4 1 2 3 4 5
konsep)
5 Kebenaran konsep/prosedur 1 2 3 4 5
Keterampilan menggunakan metode,
6 1 2 3 4 5
model, dan pendekatan pembelajaran
Menerapkan pembelajaran yang
mendidik dengan pendekatan
7 Technological Pedagogical Content 1 2 3 4 5
Knowledge (TPACK) berbasis platform
revolusi industri 4.0
- 85 -

No Aspek yang Diobservasi Skala


Keterampilan mengembangkan variasi
8 1 2 3 4 5
interaksi
9 Keterampilan mengelola kelas 1 2 3 4 5

10 Keterampilan memanfaatkan waktu 1 2 3 4 5


Keterampilan mengorganisasi sumber
11 1 2 3 4 5
belajar dan/atau bahan ajar
Kemampuan menggunakan teknologi
12 1 2 3 4 5
informasi dalam pembelajaran
Keterampilan menggunakan media
13 1 2 3 4 5
pembelajaran
Mengintegrasikan kemampuan critical
thinking, creative thinking, reflective
14 thinking dan decision making ke dalam 1 2 3 4 5
kegiatan belajar melalui inquiry based
activities
15 Volume dan intonasi suara 1 2 3 4 5
Penggunaan bahasa yang baik dan
16 benar lisan dan tulis (sesuai dengan 1 2 3 4 5
mata pelajaran yang diajarkan)
Kemampuan mengembangkan cara
17 1 2 3 4 5
berpikir tingkat tinggi (HOTS)
Kemampuan menggunakan
18 1 2 3 4 5
analogi/metafora
Kemampuan penggunaan komunikasi
19 1 2 3 4 5
nonverbal (gestur)
Kemampuan menciptakan suasana
20 1 2 3 4 5
pembelajaran yang menyenangkan
Kesantunan berpakaian dan/atau
21 1 2 3 4 5
berpenampilan
Keterampilan melakukan penilaian
22 1 2 3 4 5
proses
Keterampilan melakukan penilaian
23 1 2 3 4 5
hasil belajar berbasis HOTS
Kemampuan memberikan penguatan
24 1 2 3 4 5
(reinforcement) dan punishment
25 Keterampilan menutup pelajaran 1 2 3 4 5

Jumlah Nilai

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑒𝑟𝑡𝑒𝑎𝑐ℎ𝑖𝑛𝑔


Nilai Peerteaching (NPt) = 𝑥 100%
125
- 86 -

4) Nilai Akhir Mata Kuliah Pengembangan Perangkat


Pembelajaran
Nilai Akhir (NA) = {(0,3xNPr) + (0,4xNPd) + (0,3xNPt)}
Keterangan.
1) NPr = Nilai proses pengembangan
2) NPd = Nilai produk rancangan
3) NPt = Nilai peerteaching
4) NA = Nilai akhir
- 87 -

c. Praktik Pembelajaran
1) Skor Proses Pelaksanaan Praktik Pembelajaran (P)
Proses Pelaksanaan Praktik Pembelajaran (P): P1 / P2 / P3
Nama Mahasiswa : ……..…………………………….
Bidang Studi : ………………………….…........
Nama LPTK : ..………………………….……...
No Aspek yang Diobservasi Skala Catatan*)
Keterampilan membuka
1 1 2 3 4 5
pelajaran
Keterampilan menarik
2 perhatian dan memotivasi 1 2 3 4 5
peserta didik
Kedalaman dan keluasan
3 materi (termasuk tidak ada 1 2 3 4 5
miskonsepsi)
Kelengkapan materi
4 1 2 3 4 5
(Kebulatan konsep)
Kebenaran
5 1 2 3 4 5
konsep/prosedur
Keterampilan
menggunakan metode,
6 1 2 3 4 5
model, dan pendekatan
pembelajaran
Menerapkan pembelajaran
yang mendidik dengan
pendekatan Technological
7 Pedagogical Content 1 2 3 4 5
Knowledge (TPACK)
berbasis platform revolusi
industri 4.0
Keterampilan
8 mengembangkan variasi 1 2 3 4 5
interaksi
Keterampilan mengelola
9 1 2 3 4 5
kelas
Keterampilan
10 1 2 3 4 5
memanfaatkan waktu
Keterampilan
mengorganisasi sumber
11 1 2 3 4 5
belajar dan/atau bahan
ajar
Kemampuan menggunakan
12 teknologi informasi dalam 1 2 3 4 5
pembelajaran
- 88 -

No Aspek yang Diobservasi Skala Catatan*)


Keterampilan
13 menggunakan media 1 2 3 4 5
pembelajaran
Mengintegrasikan
kemampuan critical
thinking, creative thinking,
14 reflective thinking dan 1 2 3 4 5
decision making ke dalam
kegiatan belajar melalui
inquiry based activities
15 Volume dan intonasi suara 1 2 3 4 5
Penggunaan bahasa yang
baik dan benar lisan dan
16 1 2 3 4 5
tulis (sesuai dengan mata
pelajaran yang diajarkan)
Kemampuan
mengembangkan cara
17 1 2 3 4 5
berpikir tingkat tinggi
(HOTS)
Kemampuan menggunakan
18 1 2 3 4 5
analogi/metafora
Kemampuan penggunaan
19 komunikasi nonverbal 1 2 3 4 5
(gestur)
Kemampuan menciptakan
20 suasana pembelajaran yang 1 2 3 4 5
menyenangkan
Kesantunan berpakaian
21 1 2 3 4 5
dan/atau berpenampilan
Keterampilan melakukan
22 1 2 3 4 5
penilaian proses
Keterampilan melakukan
23 penilaian hasil belajar 1 2 3 4 5
berbasis HOTS
Kemampuan memberikan
24 penguatan (reinforcement) 1 2 3 4 5
dan punishment
Keterampilan menutup
25 1 2 3 4 5
pelajaran

Jumlah Skor

Keterangan:
Skor maksimum P = 25 x 5 = 125
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
Skor P = 125
𝑥 100%
Rerata Skor P = (skor P1 + skor P2 + skor P3) / 3
- 89 -

2) Skor Hasil/Produk
a) Pemberian Skor Video Praktik Pembelajaran (VPP)
Petunjuk:
(1) Mohon memberi tanda (silang, lingkaran, atau tanda
lainnya) pada angka-angka 1, 2, 3, 4 atau 5 di bawah
kolom Skala berikut ini untuk memberikan skor
kompetensi Mahasiswa PPG pada tiap Aspek yang
Diobservasi (angka 5 menunjukkan nilai terbaik dari
tiap aspek)
(2) Untuk beberapa catatan/informasi tambahan
terkait aspek yang diobservasi, mohon dituliskan
pada kolom Catatan.

Video Praktik Pembelajaran (VPP): VPP 1 / VPP2 / VPP3


Nama Mahasiswa : ……..……………………...........
Bidang Studi : ………………………….…………
Nama LPTK : ..………………………….……….
Aspek yang
No Skala Catatan*)
Diobservasi
Kesesuaian tayangan
1 dengan alur praktik 1 2 3 4 5
pembelajaran
Kelengkapan
2 keterangan berupa 1 2 3 4 5
teks
3 Komposisi gambar 1 2 3 4 5
4 Kualitas mixing audio 1 2 3 4 5
5 Kejernihan Audio 1 2 3 4 5
6 Kejelasan artikulasi 1 2 3 4 5
7 Kualitas pencahayaan 1 2 3 4 5
8 Ketepatan Durasi 1 2 3 4 5
Jumlah Skor

Keterangan:
Skor maksimum VPP = 5 x 8 = 40
Skor VPP = (jumlah skor/40) x 100%
Rerata Skor VPP = (skor AP 1 + skor AP 2 + skor AP 3)/3
- 90 -

*) Hasil mengkritisi video praktik pembelajaran ditulis


dalam kolom catatan dengan komentar memberikan
masukan dan saran terkait aspek yang dinilai.

b) Pemberian Skor Aktivitas Pembelajaran (AP)

Komponen Kriteria Penilaian


No
Penilaian 1 2 3 4 5
Lembar Kerja
1. LK 3.1
2. LK 3.2
3. LK 3.3
4. LK 3.4
5. LK 3.5
6. LK 3.6
Jumlah
7. LK 3.7

Keterangan:
Skor LK 3.1 – 3.6
Skor maksimum AP = 5 x 6 = 30
Skor AP = (jumlah skor/30) x 100%
Rerata Skor AP = (skor AP 1 + skor AP 2 + skor AP 3) / 3
Skor LK 3.7 = Skor/5 x 100%
Skor Akhir AP = (Rerata Skor AP + Skor LK 3.7) / 2

3) Skor Akhir Praktik Pembelajaran


a) Hasil Skor Dosen Pembimbing (Skor DP)
Skor DP = (Rerata Skor P + Rerata Skor VPP + Rerata
Skor AP) / 3
b) Hasil Skor Guru Pamong (Skor GP)
Skor GP = (Rerata Skor P + Rerata Skor VPP + Rerata
Skor AP) / 3
c) Skor Akhir Praktik Pembelajaran (Skor PP)
Skor PP = (Skor DP + Skor GP) / 2
- 91 -

d. Kriteria Penilaian Mata Kuliah PPG Dalam Jabatan


1) Kriteria Penilaian
Nilai Tingkat penguasaan Bobot
A 85,01—100,00 4
A- 80,01—85,00 3,7
B+ 75,01—80,00 3,3
B 70,01—75,00 3
B- 65,01—70,00 2,7
C+ 60,01—65,00 2,3
C 55,01—60,00 2
C- 50,01—55,00 1,7
D 45,01—50,00 1
E 0—45,00 0

2) Penilaian PPL
Batas kelulusan nilai PPL B (70,01-75,00) dengan bobot 3.
- 92 -

5. KRITERIA DAN RUBRIK PENILAIAN UJI KOMPREHENSIF

Uji komprehensif untuk setiap Mahasiswa dilakukan selama 1 JP (50


menit) oleh 2 (dua) orang Dosen Prodi PPG yang keahliannya sesuai. Uji
komprehensif sebagai portal untuk mengikuti PPL dengan nilai minimal
70.

Rubrik Penilaian Komprehensif

No Indikator Penilaian 1 2 3 4 5
1 Penguasaan materi bidang studi
esensial
2 Penguasaan materi bidang studi
advanced material
3 Penguasaan materi pedagogik
4 Penguasaan materi berbasis HOTS
5 Penguasaan materi terintegrasi
dengan TPACK (Kesiapan
melaksanakan PPL)
Jumlah nilai

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai Komprehensif = 𝑥 100%
25
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑜𝑠𝑒𝑛 1+𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑜𝑠𝑒𝑛 2
Nilai Akhir = 2

Keterangan:
1. Sangat kurang baik
2. Kurang baik
3. Cukup baik
4. Baik
5. Sangat baik
- 93 -

6. FORMAT SURAT PERMOHONAN PENERBITAN BUKTI PEMBUATAN


TAGIHAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK UNTUK
PENGEMBALIAN SISA DANA, BUNGA DAN JASA GIRO

[KOP PERGURUAN TINGGI]

Yth. Kepala Subbagian Tata Usaha


Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga
Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Jl. Jenderal Sudirman Senayan
Jakarta

Berkenaan dengan pelaksanaan PPG Dalam Jabatan, kami sampaikan


sejumlah dana yang harus dikembalikan ke kas negara.

Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon Saudara dapat menerbitkan


Bukti Pembuatan Tagihan Penerimaan Negara Bukan Pajak (melalui
SIMPONI) dengan data-data sebagaimana di bawah ini:

Perguruan Tinggi :
Ketua Tim Pelaksana :
Jenis Penyetoran : Pengembalian Sisa Dana / Bunga dan Jasa Giro *)
Nominal :
Terbilang :

Selanjutnya, bukti Pembuatan Tagihan PNBP tersebut dapat dikirim melalui


email dengan alamat ..........................

Informasi lebih lanjut terkait penyetoran dana di atas dapat


menghubungi Saudara ................. (hp...................).

Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

………….,
……………... 2021
Ketua Tim Pelaksana

.......................
- 94 -

7. FORMAT BKU DAN BUKU PEMBANTU PAJAK

Format Buku Kas Umum

BUKU KAS UMUM

Periode : Bulan ….. Tahun …..

Nama LPTK : …………………..


Nama Program : PPG Dalam Jabatan

NO NOMOR
TANGGAL PENERIMAAN PENGELUARAN SALDO
URUT BUKTI URAIAN

1
2
3
4
5


SALDO AKHIR BKU PERIODE BULAN …… TAHUN ………..

.........,................
.2021

Ketua Tim Pelaksana

................
- 95 -

Format Buku Pembantu Pajak

BUKU PEMBANTU PAJAK

Periode: Bulan . . . . . Tahun …..

Nama Perguruan Tinggi :


Nama Program : PPG Dalam Jabatan

PENGELUARAN/ PENYETORAN
PENERIMAAN/ PEMOTONGAN SALDO
NO NOMOR (DEBET) (KREDIT)
TANGGAL URAIAN
URUT BUKTI
PPN PPh 21 PPh 22 PPh 23 PPN PPh 21 PPh 22 PPh 23

.........,...............
2021

Ketua Tim Pelaksana

................
- 96 -

Rekapitulasi Penggunaan Dana Pelaksanaan PPG Dalam Jabatan Tahun


2021
(sebagai laporan akhir)

Volume Harga Satuan

No Uraian Kegiatan*
Satuan Alokasi Realisasi Selisih RAB Realisasi Alo
Da

Administrasi
A Pengelolaan
PPG Dalam Jabatan
1 Honor Pengarah OB
Honor Penanggungjawab
Honor Ketua
Dst
2 Pembelian ATK
Dst
3 Biaya Komunikasi
B. Persiapan PPG
1 Rapat Luar Kantor Persiapan
Dst
Jumlah

*uraian kegiatan mengacu pada RAB yang telah disepakati

** alasan atas penyebab selisih

Anda mungkin juga menyukai