Sila Ke-2
Sila Ke-2
KEMANUSIAAN
YANG ADIL DAN
BERADAB
PENGANTAR
▪ Manusia memerlukan manusia yang lain dalam masyarakat
▪ Manusia harus saling membantu dan saling melengkapi
▪ Manusia memerlukan masyarakat dan negara
UNSUR INTI SILA ADALAH KATA
KEMANUSIAAN
▪ Manusia + ke-an menjadi kemanusiaan
▪ Berarti ‘abstrak’ atau ‘hal’
▪ Kemanusiaan berarti kesesuaian dengan hakikat manusia
▪ ‘Kesesuaian sifat-sifat dan keadaan negara dengan hakikat (abstrak) manusia’
▪ Negara pada hakikatnya merupakan suatu lembaga kemanusiaan
▪ Hakikat manusia sangat menentukan hakikat negara
UNSUR-UNSUR HAKIKAT
MANUSIA
• Tubuh (raga)
Susunan kodrat • Jiwa
Susunan
Kodrat
Unsur Unsur
Unsur benda
tumbuhan binatang Akal rasa kehendak
mati
(vegetatif) (animal)
SIFAT DAN WATAK MANUSIA YANG LUHUR
(PROF NOTONAGORO):
a. Watak penghati-hati (kebijaksanaan); hasil pertimbangan akal, rasa, dan kehendak, secara
selaras
b. Watak keadilan; memberikan hak semestinya kepada diri sendiri dan orang lain
c. Watak kesederhanaan; harus menekan dan menghindari berkelebihan dalam kemewahan,
kenikmatan, dll
d. Watak keteguhan; membatasi diri dari duka dan hal yang enak, keseimbangan dari
kesederhanaan
HAKIKAT “ADIL DAN
BERADAB”
▪ Adil : dalam kaitannya dengan kemanusiaan yaitu adil terhadap diri sendiri, terhadap sesama
manusia dan terhadap Tuhan
▪ Beradab : yaitu terlaksananya semua unsur-unsur hakikat manusia yaitu jiwa, akal, rasa,
dan kehendak
▪ Manusia beradab yaitu manusia yang melaksanakan kemanusiaannya yang melaksanakan
hakikatnya sebagai manusia (monopluralis) secara optimal. Realisasi manusia selengkapnya.
HAKIKAT MANUSIA
Hakikat abstrak (jenis)
Hakikat Pribadi
Manusia Indonesia
•• Memiliki unsur kemanusiaan dan unsur-unsur hakikat pribadi: memiliki
ciri khas pribadi
Umum kolektif
• untuk sekelompok manusia tertentu, yaitu Indonesia
HAKIKAT MANUSIA
Khusus kongkrit;
Manusia Indonesia
Hakikat Kongkrit tidak tetap,
tertentu
tergantung