Anda di halaman 1dari 21

Manusia dan

Masyarakat
Evolusi Manusia dalam Teori Charles
Darwin
Manusia
 Manusia adalah makhluk yang belum dikenal/”Man the
unknown” sebagaimana ditulis oleh Alexis Carrel (1873-
1944).
 Sekian banyak definisi yang dikemukakan para ilmuwan
menyangkut manusia yang hanya menjelaskan dari salah
satu sisinya.
Diantara definisi yang ada:
◦ Manusia = makhluk sosial
◦ Manusia = binatang cerdas yang menyusui
◦ Manusia = makhluk bertanggungjawab
◦ Manusia = makhluk membaca
◦ Manusia = makhluk tertawa
◦ Dan lain sebagainya.
Manusia
 Manusia diciptakan dari tanah sebagai asal usul atau
materi awal penciptaannya.
 Manusia adalah putra bumi; dari tanahnya ia tumbuh
berkembang; dari tanahnya ia terbentuk; dan dari
tanahnya ia hidup.
 Tidak terdapat satu unsurpun dalam jasmani manusia
yang tidak memiliki persamaan dengan unsur-unsur
yang terdapat dalam bumi, kecuali ruh.
 Tidak diketahui berapa lama dan berapa tahap proses
yang dilalui hingga akhirnya menjadi manusia.
Manusia
 Manusia bukan hanya jasad yang berbentuk materi.
 Manusia bukan juga binatang yang sekadar makan, minum dan
berhubungan seks.
 Di dalam diri manusia ada sesuatu yang lebih besar dari itu,
yakni ruh. Hal itu sesuai dengan firman Allah SWT. dalam
surat Al Hijr, 29: “Maka apabila Aku telah menyempurnakan
kejadian (fisik)nya, dan telah meniupkan ke dalamnya Ruh
(ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadaNya dengan
bersujud”.
 Hakikat manusia adalah adanya ruh. Karena ruhnya, manusia
merasakan adanya sesuatu pada dirinya, sesuatu yang bebas
dari ikatan waktu dan tempat, yang aktif pada saat jaga dan
tidurnya serta dapat menerima aneka gambar dalam mimpi
serta khayalan dalam saat sadarnya walau tanpa ia
mengusahakan kehadirannya, khayalan menyangkut masa lalu
Gambaran Ruh oleh Ibnu Sina
 “Dia menyertai anda di mana anda berada, tidak berpisah dengan
anda kecuali saat anda bukan anda lagi. Dia sangat dekat dengan
anda bahkan dialah anda. Dia mengalir pada darah anda,
bergerak di setiap anggota tubuh anda. Namun demikian, ia
enggan dilihat dan sangat sulit untuk dikenal. Jika anda
bermaksud melihatnya, dia menyelubungi dirinya dengan tabir
yang demikian tebal, sehingga cahaya mata tidak mampu
menembusnya. Mengapa demikian? Itu, karena dia mengingat
masa lalunya, saat ia berada di alam suci yang tinggi, sehingga
saat anda bermaksud melihatnya dia merasa bahwa ia begitu
mulia sehingga tidak dilihat oleh mata kepala yang bersifat materi
itu. Tetapi kawan, jangan berputus asa. Ada jalan untuk
mengenalnya, tetapi tidak melalui mata kepala, atau semua indra.
Lihatlah dengan mata akal, anda akan melihatnya dengan jelas,
ketika itu ia menyingkap tabir yang menutup dirinya, karena
memang tabir itu dipakainya hanya karena keengganannya dilihat
oleh mata kepala, dia merasa demikian anggun untuk
Manusia
Manusia adalah makhluk menyusui
(mamalia)  Primata.
Cara paling mudah meneliti manusia
adalah melalui fenotipe (ciri fisik) dan
genotipe (ciri gen/sel).
Penciptaan Manusia
Tidak ada yang mampu membantah kebenaran Al-Qur’an
Surat Al-Mu’minun (12-14):
“Sungguh telah Kami ciptakan manusia dari sari pati
tanah. Kemudian Kami jadikan ia sebagai mani (nuthfah)
di dalam simpanan wadah yang aman. Lalu Kami jadikan
mani (nuthfah) itu segumpal darah (‘alaqoh), dari
segumpal darah (‘alaqoh) itu Kami jadikan segumpal
daging (mudhghoh), dari segumpal daing itu Kami
jadikan kerangka tulang (‘idlooman) dan akhirnya kami
bungkus tulang itu dengan daging, kemudian Kami bentuk
ia menjadi makhluk yang lain. Allah Maha Berkah, Dia
sebaik-baik pencipta”. (Q.S. Al-Mu’minun: 12-14).
Ras Manusia
(Klasifikasi A.L. Kroeber)

Australoid (penduduk asli Australia)


Mongoloid
◦ Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur)
◦ Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Kep. Indonesia, Malaysia, Filipina,
dan penduduk asli Taiwan)
◦ American Mongoloid (Penduduk asli Benua Amerika Utara dan Selatan
dan orang Eskimo di Amerika Utara sampai penduduk Terra del Fuego di
Amerika Selatan)
Caucasoid
◦ Nordic (Eropa Utara sekitar Laut Baltik)
◦ Alpine (Eropa Tengah dan Timur)
◦ Mediteranean (Penduduk sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia,
Arab, dan Iran)
◦ Indic (Pakistan, India, Bangladesh, dan Sri Lanka)
Ras Manusia
(Klasifikasi A.L. Kroeber)

Negroid
◦ African Negroid (Benua Afrika)
◦ Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Melayu dan
Filipina)
◦ Melanesian (Papua/Irian dan Melanesia)
Ras-ras Khusus
◦ Bushman (di daerah Gurun Kalahari di Afrika Selatan)
◦ Veddoid (di pedalaman Srilanka dan Sulawesi Selatan)
◦ Polynesian (di Kepulauan Mikronesia dan Polinesia)
◦ Ainu (di Pulau Karafuto dan Hokkaido di Jepang Utara).
Kepribadian Manusia
 Pola kepribadian manusia berbeda dengan pola
kepribadian makhluk yang lain.
 Dengan cara mempelajari sistem organ suatu jenis
atau spesies binatang dapat diketahui kepribadiannya
(cara mencari makan, menghindari ancaman bahaya,
menyerang musuh, beristirahat, mencari betina pada masa
birahi, bersetubuh, mencari tempat melahirkan, memelihara
dan melindungi keturunannya dan sebagainya) .
 Hal tersebut berbeda dengan manusia. Untuk
mengetahui kepribadian manusia, harus mempelajari
keseluruhan unsur kepribadian manusia.
Unsur-unsur Kepribadian Manusia
Persepsi,
apersepsi,
pengamatan,
konsep,
fantasi.

Unsur Pembentuk
Pengetahuan

Alam Kepribadia
Kesadaran Perasaan
Manusia n Manusia
Dorongan
Naluri
Mempertahankan hidup, dorongan
seks, dorongan upaya mencari makan,
dorongan untuk bergaul/berinteraksi,
dorognan untuk meniru tingkah laku
sesama, dorongan untuk berbakti,
dorongan akan keindahan.
Lingkungan sebagai faktor pemengaruh
pembentukan kepribadian

Pengetahua Dorongan
Perasaan
n Naluri

Lingkungan
Macam-macam Kepribadian
JUMLAH INDIVIDU
1 N
Adat-istiadat
Kebiasaan (customs)
JUMLAH MATERI

(habit) Sistem sosial


(social system)

Kepribadian individu Kepribadian umum


N

(individual personality) (modal personality)

Dipelajari oleh ilmu Dipelajari oleh ilmu


psikologi antropologi
Kehidupan Berkelompok

• Pembagian kerja
Binatang • Aktivitas kerja
dengan sama Cara
nalurinya • Berkomunikasi
binatang
dan
manusia
hidup
Manusia • Pembagian kerja berkelompo
• Aktivitas kerja k
dengan sama
akalnya • Berkomunikasi
Ciri kehidupan berkelompok
1. Pembagian kerja yang tetap antara berbagai macam
sub-kesatuan atau golongan individu dalam kelompok
untuk melaksanakan berbagai macam fungsi hidup.
2. Ketergantungan individu kepada individu lain dalam
kelompok sebagai akibat dari pembagian kerja tadi.
3. Kerjasama antar individu yang disebabkan karena sifat
ketergantungan tadi.
4. Komunikasi antar individu yang diperlukan guna
melaksanakan kerja sama tadi.
5. Diskriminasi yang diadakan antara individu-individu
warga kelompok dan individu-individu di luarnya.
Bagaimana adat-istiadat terjadi?
Manusia akan mengulangi tingkah laku yang
efektif dalam menanggulangi masalah hidup.
Tingkah laku itu dikomunikasikan kepada
individu-individu lain dalam kelompok terutama
keturunannya.
Pola tingkah laku mantap dilaksanakan oleh
sebagian besar anggota kelompok.

Pola tingkah laku manusia yang membentuk adat-


istiadat adalah hasil belajar (learned action)
Istilah lain “masyarakat”

kelompok

kategori
perkumpulan sosial

Masyaraka
t

golongan
Komunitas
sosial
Masyarakat
Inggris => society, yang berasal dari kata socius (kawan).
Arab => syaraka (ikut serta, berpartisipasi).
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling “bergaul”,
atau dengan istilah ilmiah saling “berinteraksi”.
Ciri-ciri masyarakat, antara lain:
◦ Interaksi antara warga-warganya.
◦ Adat-istiadat, norma, hukum dan aturan-aturan khas yang mengatur pola
tingkah laku.
◦ Kontinuitas waktu.
◦ Rasa identitas yang kuat yang mengikat semua warga.

Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi


menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat
kontinyu, dan yang terikat oleh suatu identitas rasa bersama.
Kategori Sosial
Kategori sosial adalah kesatuan manusia yang
terwujud karena adanya suatu ciri atau suatu
kompleks ciri-ciri obyektif yang dapat dikenakan
kepada manusia-manusia itu.
Ciri-ciri
obyektif itu biasanya dikenakan oleh
pihak luar.
Suatu kategori sosial biasanya tidak terikat oleh
kesatuan adat, sistem nilai, atau norma tertentu,
tidak mempunyai lokasi, tidak mempunyai
organisasi, tidak mempunyai pimpinan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai