Anda di halaman 1dari 3

MIFTAHUDIN

RS Muhammadyah Bandung

PERAN PERAWAT DIKAMAR OPERASI


1. Etika Kerja Dan Sikap Petugas Dikamar Operasi

Kamar operasi adalah suatu unit khusus di rumah sakit yang berfungsi sebagai tempat
untuk melakukan tindakan pembedahan secara elektif maupun akut, yang membutuhkan
kondisi streril dan kondisi khusus lainnya (Kemenkes, 2012). Pelayanan kamar operasi
merupakan salah satu bentuk pelayanan yang sangat berpengaruh terhadap indikator layanan
mutu suatu rumah sakit. Oleh karena itu, ruang operasi harus dirancang dengan faktor
keselamatan yang tinggi karena semua tindakan yang dilakukan di ruang operasi
menyangkut nyawa pasien. Selain itu pengelolaannya pun harus khusus agar tindakan
operasi yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar sehingga meminimalisir kejadian yang
tidak diinginkan. Untuk meningkatkan kualitas pengelolaan kamar operasi, kerja sama yang
baik sangat diperlukan antar tim bedah yang terdiri dari dokter bedah, perawat kamar bedah,
dokter anaestesi, maupun personel penunjang lainnya .

Karena bekerja secara tim multidispliner, maka setiap petugas/profesi yang bertugas di
kamar operasi harus memiliki dan melaksanakan etika kerja yang seharusnya ditaaati. Etika
kerja dikamar operasi merupakan nilai-nilai /norma tentang sikap perilaku/budaya yang baik
yang telah disepakati oleh masing-masing kelompok profesi dikamar operasi, adapun
tujuannya adalah agar anggota tim melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya dengan
baik serta penuh kesadaran terhadap pasien

keluarga. Tenaga kesehatan yang bertugas dikamar operasi hendaknya memiliki empat
sikap berikut ini:

a. Caring, yaitu penuh perhatian terhadap klien

b. Conscience (penuh kesadaran), yaitu memiliki pengetahuan atau hal yang baik dan
benar. Moral judgement yang menjaga seseorang dari melanggar prinsip-prinsip etik
seseorang.
c. Disiplin, suatu perilaku yang mengembangkan pengendalian diri atau taat dan
efisiensi.
d. Teknik, merupakan metode atau procedure dalam menciptakan karya yang artistik atau
melakukan tindakan yang ilmiah dan mekanis.
2. Masalah Yang Sering Terjadi Dikamar Operasi

Tugas perawat kamar bedah bukan hal yang ringan untuk dipikul, perawat kamar bedah
bertanggung jawab menyediakan fasilitas sebelum pembedahan dan mengelola paket alat
pembedahan selama tindakan pembedahan berlangsung, administrasi dan dokumentasi
semua aktivitas/tindakan keperawatan selama pembedahan dan kelengkapan dokumen medik
antara lain kelengkapan catatan medis, laporan pembedahan, laporan anastesi, pengisian
formulir patologi, check-list pasient safety di kamar bedah, mengatasi kecemasan dari pasien
yang akan di operasi, persiapan alat, mengatur dan menyediakan keperluan selama jalannya
pembedahan baik menjadi scrub nurse atau pun circulating nurse, dan asuhan keperawatan
setelah pembedahan di ruang pulih sadar (recovery room) (Jangland, 2018).

Hal diatas menyebabkan ketegangan dan kejenuhan dalam menghadapi pasien, teman
sejawat, tekanan dari pimpinan, selain itu juga perawat harus dituntut tampil sebagai perawat
yang baik oleh pasien (HIPKABI, 2014). Menurut Gilmartin (2017), banyaknya tenaga
kesehatan yang mengalami stress, kecemasan, dan kelelahan khusunya perawat yang
berdinas di kamar operasi diakibatkan oleh banyaknya beban kerja yang diberikan sehingga
mengganggu pada kesejahteraan dan kinerja perawat.

Beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit
organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu (Permendagri
No.12, 2008). Menurut Umansky (2016) mengartikan beban kerja sebagia suatu konsep yang
timbul akibat adanya keterbatasan kapasitas dalam memproses informasi. Kondisi tenaga
kerja saat ini melibatkan mode produksi layanan dengan karakteristik pekerjaan yang
diintensifkan, model tersebut menentukan peningkatan produktivitas melalui kombinasi dari
ritme kerja, beban tanggung jawab, dan pengurangan interval istirahat dalam pekerjaan yang
dapat menyebabkan efek kronis kesehatan pada pekerja (Lee, 2018).

3. Solusi Penyelesaian Masalah Etik

Rumah sakit harus mampu menghadapi tantangan-tantangan baru seperti makin


banyaknya generasi tua, semakin meningkatnya biaya kesehatan, dan teknologi medis yang
semakin berkembang. Menghadapi berbagai tantangan tersebut, rumah sakit dituntut untuk
mampu meningkatkan produktifitas, kualitas dan efisiensi pelayanan tanpa mengabaikan
prosedur dan etika medis.

Dalam hal ini, usaha-usaha untuk meningkatkan efisiensi dalam penggunaan ruang
operasi menjadi suatu hal penting. Maka dari itu, diperlukan operating room management
yang baik untuk memaksimalkan utilitas dari sumber sumber daya dan fasilitas yang ada.
Salah satu bagian penting dalam operating room management adalah menentukan sumber
daya manusia yang dapat bertanggung jawab secara professional serta dapat mengelola
berjalannya kegiatan selama memberikan pelayanan di kamar operasi.

4. Etika Dikamar Operasi

Seluruh tim kamar operasi harus memiliki etika yang harus ditaati, diantaranya:

a. Semua orang yang masuk kamar operasi,tanpa kecuali wajib memakai baju khusus
sesuai dengan ketentuan.
b. Semua petugas memahami tentang adanya ketentuan pembagian area kamar operasi
dengan segala konsekuensinya dan memahami ketentuan tersebut.
c. Setiap petugas harus memahami dan melaksanakan teknik aseptic sesuai dengan peran
dan fungsinya.
d. Semua anggota tim harus melaksanakan jadwal harian operasi yang telah dijadwalkan
oleh kepala kamar operasi.
e. Perubahan jadwal operasi harian yang dilakukan atas indikasi kebutuhan dan kondisi
pasien harus ada persetujuan antara ahli bedah dan kepala kamar operasi.
f. Pembatalan jadwal harus dijelaskan oleh ahli bedah kepada pasien dan keluarga.
g. Setiap petugas kamar operasi harus bekerja sesuai dengan uraian tugas yang
diberlakukan.
h. Setiap perawat dikamar operasi harus melaksankan asuhan keperawatan perioperative
sesuai dengan peran dan fungsinya agar dapat memberikan asuhan keperawatan secara
paripurna.
i. Setiap petugas melaksanakan pemeliharaan alat-alat dan ruangan kamar operasi dengan
penuh tanggung jawab.
j. Setiap tindakan yang dilakukan dan peristiwa yang terjadi selama pembedahan harus
dicatat degan teliti.
k. Anggota tim bedah mempunyai kewajiban untuk menjamin adanya kerahasiahan
informasi/data pasien yang diperoleh pada waktu pembedahan terhadap pihak yang tidak
berkepentingan.
l. Khusus dengan pasien dengan pembiusan regional perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut: tim bedah harus bicara seperlunya karena pasien dapat melihat dan mendengar
keadaan sekitarnya.
m. Ahli anastesi harus menjelaskan kepada pasien /keluarga tentang efek obat bius yang
digunakan dan hal-hal yang harus ditaati. [A1]

Anda mungkin juga menyukai