Anda di halaman 1dari 10

Makalah :

MENILAI MASALAH IBU PADA BAYI

USIA 1 HARI SAMPAI 2 BULAN

Disusun Oleh :

Nama : I Wayan Sudiatmika

Npm : Pk 115 _015 _013

Kelas : V/ A

Tugas Mata Kuliah :

Manajemen Terpadu BalitabSakit (MTBS)

Dosen Pembina :

Rukmini Datuiding.,M.Kes

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA

PALU 2017/2018
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji serta syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Menilai Masalah Ibu Pada Bayi Usia 1
Hari Sampai 2 Bulan”.

Penulis menyadari bahwa di dalam proses penulisan makalah ini masih


jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang penulis
miliki sehingga dapat menyelesaikannya dengan baik. Dan oleh karena itu dengan
rendah hati, penulis berharap kepada pembaca untuk memberikan masukan, saran,
dan kritik yang sifatnya membangun guna penyempurnaan makalah ini. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Palu, 18 Desember 2017


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Masalah dalam Pemberian Asi...........................................................2


B. Ketidakmampuan Ibu Untuk Menyusui Bayinya Dengan Baik.........5
C. Ketidakmampuan Ibu Untuk meningkatkan Produksi Asi.................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................7
B. Saran...................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................8
BAB I

PEMDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah yang dihadapi ibu pada bayi sering kali cukup menyiksa.
Umunya masalah seperti ini lebih merepotkan dampaknya terutama untuk
ibu baru. Memiliki bayi baru lahir tentulah sangat menyenangkan,
kehadiran anak dalam kehidupan berumah tangga adalah sebuah anugrah
bagi seorang pasangan baru terutama untuk mereka yang telah lama
menunggu kelahiran anak pertama mereka. Namun, merawat anak pada
kelahiran pertama kerapkali membuat seorang ibu pada posisi ini masih
bingung dengan cara untuk merawat bayinya sehingga menimbulkan
masalah- masalah seperti gangguan tidur oleh ibu dikarenakan sang bayi
sering rewal dimalam hari. Selain itu masih banyak masalah masalah yang
seringkali dihadapaioleh ibu, oleh karena itu dalam makalah ini pelulis
berusaha untuk menjelaskan dan membahas masalah masalah yang sering
muncul pada ibu dengan kelahiran bayi usia 1 hari sampai 2 bulan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang melatar belakangi penulis
mengangkat masalah ini yaitu penulis ingin mengetahui masalah apa saja
yang dialami oleh ibu pada bayinya yang berusia 1 hari sampai 2 bulan.

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui
masalah apa saja yang dialami oleh ibu pada bayi usia 1 hari sampai 2
bulan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Masalah Dalam Pemberian Asi


Asi susu bibu ( Asi ) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,
laktosa dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu,
yang berguna sebagai makanan bagi bayinya.
Dalam pemberian asi sering kali ibu menemui beberapa masalah diantaranya
yaitu :
1. Masalah Menyusui Masa Antenatal
Pada masa antenatal, masalah yang sering timbul adalah:
kurang/salah informasi putting susu terbenam (retracted) atau putting susu
datar.
a. Kurang / salah informasi
Banyak ibu yang merasa bahwa susu formula itu sama baiknya
atau malah lebih baik dari ASI sehingga cepat menambah susu formula
bila merasa bahwa ASI kurang. Petugas kesehatanpun masih banyak
yang tidak memberikan informasi pada saat pemeriksaan kehamilan
atau saat memulangkan bayi. Sebagai contoh, banyak ibu/petugas
kesehatan yang tidak mengetahui bahwa :
 Bayi pada minggu-minggu pertama defekasinya encer dan sering,
sehingga dikatakan bayi menderita diare dan sering kali petugas
kesehatan menyuruh menghentikan menyusui. Padahal sifat
defekasi bayi yang mendapat kolostrum memang demikian karena
kolostrum bersifat sebagai laksans.
 ASI belum keluar pada hari pertama sehingga bayi dianggap perlu
diberikan minuman lain, padahal bayi yang baru lahir cukup bulan
dan sehat mempunyai persediaan kalori dan cairan yang dapat
mempertahankannya tanpa minuman selama beberapa hari.
Disamping itu, pemberian minuman sebelum ASI keluar akan
memperlambat pengeluaran ASI oleh bayi menjadi kenyang dan
malas menyusu.
 Karena payudara berukuran kecil dianggap kurang menghasilkan
ASI padahal ukuran payudara tidak menentukan apakah produksi
ASI cukup atau kurang karena ukuran ditentukan oleh banyaknya
lemak pada payudara sedangkan kelenjar penghasil ASI sama
banyaknya walaupun payudara kecil dan produksi ASI dapat tetap
mencukupi apabila manajemen laktasi dilaksanakan dengan baik
dan benar.
2. Masalah Menyusui Pada Masa Pasca Persalinan Dini
Pada masa ini, kelainan yang sering terjadi antara lain : putting
susu datar, atau terbenam, putting susu lecet, payudara bengkak, saluran
susu tersumbat dan mastitis atau abses.
a. Putting susu nyeri
Umumnya ibu sering merasa nyeri pada waktu awal menyusui.
Perasaan sakit ini akan berkurang setelah ASI keluar. Perasaan sakit
ini akan berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan
putting susu benar perasaan nyeri akan segera hilang.

Cara menangani :

 Pastikan posisi menyusui sudah benar


 Mulailah menyusui pada putting susu yang tidak sakit guna
membantu mengurangi rasa sakit.
 Segera setelah minum, keluarkan sedikit ASI, oleskan diputing
susu dan biarkan puting susu terbuka untuk beberapa waktu sampai
puting susu kering.

b. Putting susu lecet


Putting susu terasa nyeri bila tidak ditangani dengan benar
akan menjadi lecet. Umumnya akan menyusui akan menyakitkan dan
kadang-kadang mengeluarkan darah. Putting susu lecet dapat
disebabkan oleh posisi menyusui yang salah, tapi dapat pula
disebabkan oleh trush (candidates) atau dermatitis.
Pada keadaan ini seringkali seorang ibu menghentikan
menyusui karena putingnya terasa sakit. Hal yang perlu dilakukan
adalah :
 Cek bagaimana perlekatan ibu dan bayi
 Apakah terdapat Infeksi Candida (mulut bayi perlu dilihat).
Apakah terdapat kulit yang merah, berkilat, kadang gatal, terasa
sakit yang menetap, dan kulit bersisik (flaky).

Pada keadaan putting susu lecet yang kadang kala retak-retak


atau luka, maka dapat ditangani dengan cara sebagai berikut :

 Ibu dapat terus memberikan ASInya pada keadaan luka tidak


begitu sakit.
 Olesi putting susu dengan ASI akhir (hind milk), jangan sekali-
sekali memberikan obat lain, seperti krim, salep, dan lain-lain.
 Putting susu yang sakit dapat diistirahatkan untuk sementara
waktu kurang lebih 1×24 jam, dan biasanya akan sembuh sendiri
dalam waktu sekitar 2×24 jam.
 Selama putting susu diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap
dikeluarkan dengan tangan, dan tidak dianjurkan dengan alat
pompa karena nyeri.
 Cuci payudara sekali saja sehari dan tidak dibenarkan untuk
menggunakan sabun.
c. Payudara bengkak
Bedakan antara payudara penuh karena berisi ASI dengan
payudara bengkak. Pada payudara penuh rasa berat pada payudara,
tersa panas dan keras. Bila diperiksa ASI keluar dan tidak ada demam.
Pada payudara bengkak, payudara udem, terasa sakit, puting kencang,
kulit mengkilat walau tidak merah dan bila diperiksa/isap ASI tidak
keluar. Badan bisa demam setelah 24 jam. Hal ini terjadi karena antara
lain produksi ASI meningkat, terlambat menyusukan dini, perlekatan
kurang baik, mungkin kurang sering ASI dikeluarkan dan mungkin
juga ada pembatasan waktu menyusui. Untuk mencegah terjadinya
putting bengkak maka diperlukan :
 Menyusui dini
 Perlekatan yang baik
 Menyusui “on demand”/ Bayi harus lebih sering disusui. Frekuensi
menyusui ini setidaknya adalah 10 kali dalam 24 jam, atau lebih
jika memang bayi menginginkannya. Apabila terlalu tegang atau
bayi tidak dapat menyusu sebaiknya ASI dikeluarkan dahulu agar
ketegangan menurun.

B. Ketidakmampuan ibu untuk menyusui bayinya dengan baik


Masalah ini seringkali dialami oleh ibu dengan kelahiran anak pertamanya,
dimana pada kondisi ini dibutuhakan konseling mengenai cara yang benar
dalam menyusui bayinya. Adapun cara yangbenar dalam menyusui bayi
yaitu :
1. Sanggalah seluruh tubuh bayi , jangan hanya leher dan bahunya saja
2. Kepala dan tubuh bayi lurus
3. Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan
puting susu
4. Dekatkan badan bayi ke badan ibu
5. Menyentuhkan puting susu ke bibir bayi
6. Menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar
7. Segera mendekatkan bayi ke arah payudara sedemikian rupa sehingga
bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu
8. Dagu menempel pada payudara ibu
9. Mulut bayi terbuka lebar
10. Bibir bawah bayi membuka keluar

C. Ketidakmampuan ibu untuk meningkatkan produksi Asi


Adapun cara untuk meningkatkan produksi Asi yaitu :
1. Cara meningkatkan Asi adalah dengan menyusui seseringmungkin
2. Menyusui lebih sering lenih baik karena merupakan kebutuhan bayi
3. Menyusu pada payudarah kiri dan kanan secara bergantian
4. Berikan Asi dari satu payudarah sampai kosong sebelum pindah ke
payudarah lainnya
5. Jika bayi telah tidur selama 2 jam, bangunkan dan langsung disususi
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Masalah yang sering dialami pada pada bayi usia 1 hari sampai 2
bulan yaitu masalah dalam pemberian Asi dimana Asi susu bibu ( Asi )
adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-
garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna
sebagai makanan bagi bayinya.

B. Saran
Dengan selesainya makalah ini penulis berharap dengan apa yang
terdapat dalam isi makalah ini dapat bermamfaat bagi pembaca dan
mampu untuk menambah wawasan terkait menilai masalah ibu pada bayi
usia 1 hri sampai 2 bulan. Namun, penulis menyadari dalam pembuatan
makalah ini masih jauh dari sempurna . Oleh karena itu, penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kelangsungan makalah ini lebih baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Proverawati Atikah, Rahmawati Eni.2010. Kapita Selekta ASI Dan Menyusui.


Yogyakarta: Nuha Medika

Farrer Helen. 1999. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Suradi Rulina. Tobing Hesti Kristina P. 2007. Manajemen Laktasi. Jakarta :


Berkumpulan Perinatologi Indonesia

Club nutrisia. 2007. Masalah pada ibu menyusui dan solusinya. Diakses tanggal
16 September 2011

Anda mungkin juga menyukai