Anda di halaman 1dari 10

KLASIVIKASI DIARE PADA ANAK

UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN

NDRE MASAKH SILVANUS TAMBIDJONGA


DEFINISI

• Menurut WHO (1999) secara klinis diare didefinisikan


sebagai bertambahnya defekasi (buang air besar)
lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali sehari, disertai
dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair)
dengan atau tanpa darah. Secara klinik dibedakan tiga
macam sindroma diare yaitu diare cair akut, disentri,
dan diare persisten.
KLASIFIKASI DIARE
• Departemen Kesehatan RI (2000), mengklasifikasikan jenis
diare menjadi empat kelompok yaitu:
• 1.       Diare akut: yaitu diare yang berlangsung kurang dari
empat belas hari (umumnya kurang dari tujuh hari).
• 2.      Disentri; yaitu diare yang disertai darah dalam tinjanya.
• 3.      Diare persisten; yaitu diare yang berlangsung lebih
dari empat belas hari secara terus menerus.
• 4.      Diare dengan masalah lain: anak yang menderita diare
(diare akut dan persisten) mungkin juga disertai penyakit
lain seperti demam, gangguan gizi atau penyakit lainnya.
ETIOLOGI
• 1.       Bakteri : Shigella, Salmonella, E. Coli, Gol. Vibrio,
Bacillus cereus, Clostridium perfringens, Stafilokokus
aureus, Campylobacter aeromonas.
• 2.      Virus : Rotavirus, Adenovirus, Norwalk virus,
Coronavirus, Astrovirus.
• 3.      Parasit : Protozoa, Entamoeba histolytica, Giardia
lamblia, Balantidium coli, Trichuris trichiura,
Cryptosporidium parvum, Strongyloides stercoralis.
• 4.      Non infeksi : malabsorpsi, keracunan makanan,
alergi, gangguan motilitas, imunodefisiensi, kesulitan
makan, dll.
MANIVESTASI KLINIS

 Penderita dengan diare cair mengeluarkan tinja yang


mengandung sejumlah ion natrium, klorida, dan bikarbonat.
Kehilangan air dan elektrolit ini bertambah bila ada muntah dan
kehilangan air juga meningkat bila ada panas. Hal ini dapat
menyebabkan dehidrasi, asidosis ocialc, dan hipovolemia.
Dehidrasi merupakan keadaan yang paling berbahaya karena
dapat menyebabkan hipovolemia, kolaps kardiovaskuler dan
kematian bila tidak diobati dengan tepat. Dehidrasi yang terjadi
menurut tonisitas plasma dapat berupa dehidrasi ocialc,
dehidrasi hipertonik (hipernatremik) atau dehidrasi hipotonik.
Menurut derajat dehidrasinya oci tanpa dehidrasi, dehidrasi
ringan, dehidrasi sedang atau dehidrasi berat (Juffrie, 2010).
PENCEGAHAN
 

Pada dasarnya ada tiga tingkatan pencegahan


penyakit secara umum yakni: pencegahan tingkat
pertama (Primary Prevention) yang meliputi promosi
kesehatan dan pencegahan khusus, pencegahan
tingkat kedua (Secondary Prevention) yang meliputi
diagnosis dini serta pengobatan yang tepat, dan
pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention) yang
meliputi pencegahan terhadap cacat dan rehabilitasi
(Nasry Noor, 1997).
CARE GIVER

KONSELOR EDUKATOR
PERAN
PERAWA
T
GERONT
IK

ADVOKATOR MOTIVATOR
KESIMPULAN

• Gastroenteritis adalah buang air besar yang tidak normal atau


bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari
biasanya, untuk neonotus bila lebih dari 4 kali dan untuk anak
lebih dari Dan terjadi secara mendadak berlangsung 7 hari dari
anak yang sebelumnya. Bila hal ini terjadi maka tubuh anak
akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan
dehidrasi.Hal ini membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan
baik dan dapat membahayakan jiwa, khususnya pada anak dan
orang tua. Diare ini oci menyebapkan beberapa komplikasi,yaitu
dehidrasi, renjatan hivopolemik, kejang, bakterimia, mal
nutrisi,hipoglikemia,intoleransi skunder akibat kerusakan
mukosa usus.
SEMOGA BERMANFAAT
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai