Anda di halaman 1dari 3

Nama : Erika Nurul Hasanah

Nim : 1811011092

Kelas : 6C - SI Keperawatan

Kasus Covid di Bangkalan Melonjak

Melonjaknya kasus Covid-19 di Bangkalan, Madura berdampak pada angka keterisian


(BOR) RSUD RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu). Ada 105 pasien dirawat di RS
tersebut. Kondisi saat ini, dari 150 tempat tidur, yang terisi 105 pasien, Jadi sekitar
70 persen sudah diisi. pada Jumat (4/6) dan Sabtu (5/6) pekan lalu terjadi lonjakan
pasien. Ia menyebutkan sebanyak 90 tempat tidur yang disiapkan penuh dengan
pasien Covid-19. Berdasarkan data akumulatif pertanggal 6 Juni 2021, jumlah terkonfirmasi
positif Covid-19 di Bangkalan, Madura sebanyak 1.779 orang. Kemudian, jumlah pasien sembh
1.520 orang, pasien Covid-19 meninggal 180 orang, dan kasus Covid-19 aktif di Bangkalan,
Madura yakni 79 orang. Pasien yang datang ke rumah sakit dengan kondisi buruk
membuat pihak RS rata-rata agak terlambat menangani pasien. Sampai ada beberapa
pasien yang meninggal dunia namun belum bisa dievakuasi  .

Penyebab melonjaknya COVID-19 di Bangkalan, Madura

Ada beberapa faktor yang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 terjadi di Bangkalan,
Madura,diantaranya sebagai berikut :

1. Disiplin prokes sangat buruk


Pakar epidemiologi, Dr. Windhu Purnomo menambahkan bahwa faktor lonjakan
kasus Covid-19 di Bangkalan, Madura juga disebabkan oleh disiplin protokol
kesehatan (prokes) yang sangat buruk. Masyarakat di Madura banyak sekali yang
tidak menggunakan masker ditempat-tempat umum, ermasuk di transportasi umum
dan pasar, serta juga banyaknya masyarakat yang mengaku tidak percaya adanya
virus corona, atau menganggap virus corona sudah tidak ada lagi
2. Kurangnya Edukasi Saat mengalami gejala covid
rata-rata pasien Covid-19 di Bangkalan, Madura baru bersedia ke rumah sakit ketika
kondisinya sudah berat atau sangat parah. Hal tersebut diketahui setelah pemerintah
daerah melakukan koordinasi dan evaluasi terhadap manajemen rumah sakit.

3. Testing yang sanga buruk Penemuan kasus (case finding/detection)


dibanyak daerah juga khususnya di kabupaten Bangkalan dan beberapa kabupaten di
Madura sangat buruk. Hal ini disebabkan leh kemauan dan kemampuan testing dan
racing yang rendah. Akibatnya jumlah kasus terkonfirmasi positif yang dilaporkan
seolah-olah rendah, padahal data yang ada hanyalah semu.

Penyelesaian Kasus menurut saya sebagai seorang calon community leader

Seiring perkembangan zaman resiko penularan penyakit makin masif tejadi, maraknya penyakit
yang disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri membuat panik sebagian besar orang. Salah
satu contoh kasus mematikan, yaitu penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh virus SARS-
CoV-2 atau sering disebut virus Corona. SARS-COV-2 penyebab penyakit COVID-19 yang
hanya berukuran sekitar 120 nanometer, diyakini sangat cepat menyerang dan menginfeksi tubuh
manusia. Menurut (Listiani 2015) berdasarkan bukti ilmiah yang telah ditemukan, Virus Corona
dapat menular dari manusia ke manusia melalui percikan batuk/bersin (droplet), tidak melalui
udara. Orang yang paling berisiko tertular penyakit ini adalah orang yang kontak erat dengan
pasien COVID-19.

Salah satu cara pencegahan penyebaran Covid-19 adalah dengan cara penerapan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS). PHBS adalah semua perilaku yang bertujuan memberikan
edukasi bagi individu dan kelompok untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku sehingga
sadar dan mampu mempraktikkan PHBS. Melalui PHBS diharapkan masyarakat dapat
mengenali dan mengatasi masalah sendiri dan dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan
menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Notoadmodjo, 2007). Menurut Razi et
al(2020), penerapan PHBS dalam pencegahan virus COVID-19 dapat berupa cara mencuci
tangan yang baik dan benar, cara menerapkan etika batuk, cara melakukan physical
distancing(menjaga jarak fisik), dan cara menjaga kebersihan diri.

Jadi Dari faktor penyebab melonjaknya kasus dibangkalan , madura perlu adanya penerapan
pencegahan yang harus ditaati oleh masyarakat itu sendiri, untuk penerepanya kita harus
memberikan edukasi yang baik dan bisa dipahami oleh masyarakat itu sendiri agar tidak
melanggar aturan dan bisa mematuhi prokes, menghindari kerumunan,wajib pakai masker dan
membawa hand sanitizer jika ingin keluar rumah dan menjaga jarak jika bertemu dengan
seseorang. Jika masyarakat memiliki Tanda dan gejala ringan segeralah memriksakan diri dan
berobat agar tidak gejala semakin parah dan tidak cepat ditangani akan menimbulkan masalah
lain di sekitar orang terdekat.

REFRENSI

(Sukesih et al., 2020)Sukesih, S., Usman, U., Budi, S., & Sari, D. N. A. (2020). Pengetahuan
Dan Sikap Mahasiswa Kesehatan Tentang Pencegahan Covid-19 Di Indonesia. Jurnal Ilmu
Keperawatan Dan Kebidanan, 11(2), 258. https://doi.org/10.26751/jikk.v11i2.835

Etri Yanti, Nova Fridalni, H. (2020). Mencegah Penularan Virus Corona. Lampung, U. (2020).
Perilaku Masyarakat dalam Pencegahan Penularan Covid-19 Community Behavior in
Prevention of Covid-19 Transmission. 4, 91–96

Anda mungkin juga menyukai