Anda di halaman 1dari 9

“LITERATUR RIVIEW TENTANG KEMATIAN DAN

BERDUKA PADA LANSIA”

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah


Keperawatan Gerontik
Yang di bina Oleh Ns. Ayesie Natasha Zulka, S. Kep., M. Kep

Disusun Oleh :

1. Rosa Anggraini A. 1811011082


2. Erika Nurul Hasanah 1811011092
3. Renzim Krismon 1811011094
4. Basirotul Baroroh R 1811011096
5. Akbar Kurniawan 1811011116

PROGRAM STUDI S – 1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
Desember, 2021
LITERATUR RIVIEW TENTANG KEMATIAN DAN BERDUKA
PADA LANSIA

Ringkasan/Abstrak
Kehilangan kehidupan atau kematian merupakan penghentian secara permanen
semua fungsi tubuh yang vital atau akhir dari kehidupan manusia, Rasa cemas terhadap
kematian dapat disebabkan oleh kematian itu sendiri dan apa yang akan terjadi sesudah
kematian, sanak dan keluarga yang ditinggalkan, atau merasa bahwa tempat yang akan
dikunjungi setelah kematian sangat buruk(Naftali et al., 2017). Berduka kronis pada lansia
akibat kehilangan pasangan juga dapat menimbulkan gangguan fungsional pada lansia,
Selain gangguan psikologis, berduka kronis secara tidak langsung mempengaruhi bagi
fisik lansia, lansia yang mengalami berduka kronis akan cenderung tidak memiliki
motivasi untuk melanjutkan hidup secara berkualitas sehingga hal ini menimbulkan
perubahan aktivitas lansia seperti jarang mengikuti kegiatan kelompok lansia, tidak nafsu
makan yang menyebabkan penurunan berat badan, dan penurunan kegiatan yang
melibatkan fisik lainnya(I K A Priastana et al., 2020)
Pendahuluan
Kecemasan menghadapi kematian merupakan fenomena umum yang terjadi pada
manusia di segala rentang usia dan dapat dipandang sebagai motivasi dasar dari perilaku
manusia, kecemasan menghadapi kematian sulit untuk didefinisikan karena memang pada
kenyataannya, pembahasan mengenai konsep kematian sendiri membuat manusia merasa
tidak nyaman(Dinakaramani & Indati, 2018). Usia lanjut juga dipandang sebagai masa
degenerasi biologis yang disertai oleh penderitaan berbagai dengan masa penyakit dan
keudzuran serta kesadaran bahwa setiap orang akan mati, maka kecemasan akan kematian
menjadi masalah psikologis yang penting pada lansia, khususnya lansia yang mengalami
penyakit kronis(Ermawati; Sudarji, 2013). Masalah yang sering dikhawatirkan terjadi pada
lansia adalah masalah kesehatan yang sebagian besar dihasilkan dari proses penuaan.
Kecenderungan masalah kesehatan yang kompleks juga bisa dialami lansia baik secara fisik
maupun psikologis. Satu masalah yang sering luput dari perhatian adalah ketika lansia
mengalami kehilangan pasangan. Masalah ini dapat menyebabkan gangguan psikologis dan
jika tidak dilakukan penanganan yang baik juga akan mempengaruhi fisik lansia(I Ketut
Andika Priastana et al., 2018). Berduka kronis pada lansia akibat kehilangan pasangan juga
dapat menimbulkan gangguan fungsional pada lansia, selain gangguan psikologis, berduka
kronis secara tidak langsung mempengaruhi bagi fisik lansia. Lansia yang mengalami
berduka kronis akan cenderung tidak memiliki motivasi untuk melanjutkan hidup secara
berkualitas sehingga hal ini menimbulkan perubahan aktivitas lansia seperti jarang
mengikuti kegiatan kelompok lansia, tidak nafsu makan yang menyebabkan penurunan
berat badan, dan penurunan kegiatan yang melibatkan fisik lainnya, hal ini juga memicu
prognosis buruk bagi lansia yang memiliki penyakit kronis dan berujung pada kematian(I K
A Priastana et al., 2020).
Metode
Metode dalam penelitian ini yaitu melakukan studi literature review terhadap jurnal-jurnal
penelitian yang sudah pernah ada untuk menjawab tujuan dari penelitian. Penelusuran jurnal
menggunakan database Google Scholar, dengan kata kunci ‘’kematian dan berduka pada
lansia’’
Kesimpulan
Dari 10 jurnal yang telah dianalisis mengenai kematian dan berduka pada lansia didapatkan
sebagian besar edukasi melalui pendidikan kesehatan tentang peran keluarga terhadap
perawatan lansia dengan kematian dan berduka kronis dengan menggunakan metode
penyuluhan kesehatan dan pendampingan perawatan terbukti efektif untuk merubah
kemampuan keluarga dalam meberikan perawatan pada lansia yang mengalami kematian
dan berduka kronis.
Saran
Disarankan bahwa studi lebih lanjut dapat menyelidiki faktor budaya lain yang
mempengaruhi kematian dan berduka kronis pada lansia. Budaya yang berbeda
memberikan pandangan baru bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
No Penulis , Perlakuan Kontrol Sampel Metode Random Hasil
Tahun Yang di ukur Temuan
1 (I K A Kegiatan penyuluhan Peserta yang Metode Tidak Pemberdayaan Hasilnya
penyuluhan kesehatan
Priastana et al., hadir yang masyarakat menujukkan bahwa
dilakukan dan
2020) bertahap dengan pendampinga sebanyak 42 dilakukan melalui kemampuan
4 kali kegiatan n perawatan
orang, Edukasi dan pendidikan keluarga dalam
dengan
membagi materi sebanyak 21 pendamping kesehatan melakukan
dari pertemuan
keluarga an tentang peran perawatan berduka
pertama dengan
materi dengan perawatan keluarga kronis pada lansia
mengenal
perwakilan terhadap berada dalam
masalah
berduka kronis, keluarga perawatan kategori baik dan
pertemuan
sebanyak 2 lansia dengan kualitas hidup
kedua mengenal
perawatan orang berduka kronis lansia berada dalam
lansia dengan
akibat kategori baik
berduka kronis,
pertemuan kehilangan
ketiga
pasangan
dilakukan
kesepakatan
cara dan metode
perawatan yang
dapat dilakukan
oleh peserta,
dan pertemuan
keempat
dilakukan
demonstrasi
perawatan
lansia dengan
berduka kronis.
Pada akhir
kegiatan
dilakukan
evaluasi
kegiatan dan
didapatkan hasil
peningkatan
pengetahuan
peserta tentang
berduka kronis
dengan
peningkatan
sebesar 80%.
2 (I Ketut Andika Sebanyak 408 simple Hasil penelitian
Sebelum tahap menyelidiki Metode Peran
Priastana et al., lansia adalah random menunjukkan bahwa
pengumpulan peran penelitian Dukungan
2018) populasi target samplin faktor sosial yang
data, ijin untuk kecerdasan korelasional Sosial Keluarga
untuk g terdiri dari
melakukan emosional menggunakan terhadap
penelitian. dukungan sosial
penelitian dalam desain cross- Berduka Kronis
Ukuran sampel keluarga
diperoleh dari strategi sectional pada Lansia
ditentukan berpengaruh
administrasi manajemen yang
dengan terhadap ketahanan
universitas dan konflik Mengalami
menggunakan lansia yang
administrasi perawat Kehilangan
rumus power mengalami berduka
penelitian di Pasangan
analysis. kronis akibat
lokasi penelitian dalam Budaya
Sampel dalam kehilangan pasangan
ini. Penelitian ini Pakurenan
penelitian ini dalam budaya
disetujui oleh
diambil dengan Pakurenan
komite etika
simple random
penelitian
sampling
kesehatan dari
sebanyak 255
universitas
responden
(ethical approval
no.: 626-KEPK).
Responden
diberikan
penjelasan
sebelum
memulai
penelitian,
sampai
persetujuan lisan
mereka
diperoleh. Selain
itu, ijin tertulis
diperoleh dari
penulis untuk
alat ukur yang
digunakan dalam
penelitian.

Dinakaramani, S., & Indati, A. (2018). Peran Kearifan (Wisdom) terhadap Kecemasan menghadapi Kematian pada Lansia. Jurnal Psikologi,
45(3), 181. https://doi.org/10.22146/jpsi.32091
Ermawati; Sudarji, S. (2013). KECEMASAN MENGHADAPI KEMATIAN PADA LANJUT USIA Ermawati Shanty Sudarji. Jurnal
Psibernetika, 6(1), 28–38.
Naftali, A. R., Ranimpi, Y. Y., & Anwar, M. A. (2017). Kesehatan Spiritual dan Kesiapan Lansia dalam Menghadapi Kematian. Buletin
Psikologi, 25(2), 124–135. https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.28992
Priastana, I K A, Dwijayanto, I. M. R., & . (2020). Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat: Pendidikan Kesehatan tentang Peran Keluarga
terhadap Perawatan Lansia dengan Berduka Kronis Akibat Kehilangan. Journal of Community …, 3(2), 2018–2021.
Priastana, I Ketut Andika, Haryanto, J., & Suprajitno. (2018). Peran Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Berduka Kronis pada Lansia yang
Mengalami Kehilangan Pasangan dalam Budaya Pakurenan (Role of Family Social Support in Chronic Sorrow in Elderly who Lost the
Partner in Pakurenan Culture). Indonesian Journal of Health Research, 1(1), 20–26.

Anda mungkin juga menyukai