Anda di halaman 1dari 8

UJI KOMPETENSI 5 FIKIH KELAS XII

1 “Hukum (peraturan) Tuhan yang diturunkan Allah SWT untuk umat manusia melalui nabi
Muhammad SAW, baik berupa Al-Qur’an maupun Sunah yang berwujud perkataan, perbuatan
dan ketetapan atau pengesahan” ini merupakan definisi dari … .
a. Syariat Islam
b. Hukum Islam
c. Sumber hukum
d. Hukum syara’
e. Kaidah hukum

2 Pedoman Al-Qur’an dalam menetapkan hukum sesuai dengan perkembangan dan kemampuan
manusia baik secara fisik maupun rokhani seperti adanya rukhsah menjama’ shalat ketika dalam
perjalanan. Hal ini sesuai dengan pedoman dalam menetapkan hukum … .
a. Tidak memberatkan
b. Meminimalisir beban
c. Berangsur-angsur
d. Sesuai kemaslahatan umat
e. Keadilan yang merata
3. Yang berasal dari Nabi Muhammad saw yang berhubungan erat dengan perbuatan-perbuatan yang
dilakukan oleh rasulullah SAW dinamakan sunnah … .
a. Sunah Taqririyah
b. Sunah Qauliyah
c. Sunah Fi’liyah
d. Sunah Hammiyah
e. Sunah qalbiyah

4. Sunah-sunah rasulullah SAW terhadap Al-Qur’an memiliki 2 fungsi utama yaitu … .


a. Membatasi kemutlakan
b. Memberikan perincian kemutlakan
c. Menaksiskan yang umum
d. Memperkuat yang lemah
e. Menguatkan hukum dan memperjelas/menjadi bayan

5. Jika ditinjau secara etimologi ijma’ memiliki pengertian yang benar adalah … .
a. Menyerupakan
b. Menukilkan
c. Mengukur
d. Memutuskan atau menyepakati sesuatu
e. Menyamakan

6. “Kesepakatan (consensus) seluruh mujtahid pada masa tertentu setelah wafatnya rasulullah atas
hukum syara’ untuk satu peristiwa (kejadian)” ini merupakan definisi dari … .
a. Ijma’
b. Qiyas
c. Istihsan
d. Istishab
Syar’u man qablana

7.Para Mujtahid memaparkan pendapat yang dilakukan secara jelas dan terbuka baik dengan
ucapan maupun perbuatan, cara ini merupakan contoh ijma’ …..
a. Ijma’ sukuti
b. Ijma’ qauli
c. Ijma’ shahabi
d. Ijma’ ahli madinah
e. Ijma’ ahli makkah

8. Menurut bahasa qiyas itu memiliki pengertian … .


a. Menyelaraskan pendapat
b. Menyamakan atau mengukur
c. Mengumpulkan
d. Menggabungkan
e. Menyederhanakan

9. “Menyamakan atau mengukur sesuatu kejadian yang tidak ada nash tentang hukumnya dengan
kejadian yang ada nash tentang hukumnya di dalam hukum yang disebutkan di dalam nash
karena ada kesamaan antara dua kejadian itu di dalam ilat hukum tersebut” ini merupakan
pengertian dari … .
a. Qiyas
b. Ijma’
c. Sunnah
d. Ijtihad
e. Istihsan

10. Qiyas yang apabila illahnya mewajibkan adanya hukum dan sama antara hukum yang ada pada
Al Ashlu maupun hukum yang ada pada al far’u (cabang) dinamakan … .
a. Qiyas awal
b. Qiyas ula
c. Qiyas aula
d. Qiyas musawi
e. Qiyas adna
11. “Berpindahnya seorang mujtahid dari hukum yang dikehendaki oleh qiyas khafi atau dari
hukum kulli kepada hukum yang bersifat pengecualian, karena ada dalil syara’ yang
menghendaki perpindahan itu, ini dinamakan … .
a. Istishab
b. Qiyas
c. Istihsan
d. Ijma’
e. Mashalihul mursalah
12. “Segala sesuatu yang sudah saling dikenal dan dijalankan oleh suatu masyarakat dan sudah
menjadi adat istiadat baik perkataan maupun perbuatan dinamakan … .
a. Dilalah iqtiran
b. Mashalihul mursalah
c. Istihsan
d. Istishab
e. Al urf

13. Apa yang dikenal masyarakat tersebut tidak bertentangan dengan syariat, tidak menghalalkan
yang haram dan tidak menggugurkan kewajiban, ini merupakan bentuk dari … .
a. Urf shohih
b. Urf fasid
c. Urf ula
d. Urf wustho
e. Urf sayiah

14. Syariat yang diturunkan kepada orang-orang sebelum kita, yaitu ajaran-ajaran agama sebelum
datang agama Islam dinamakan … .
a. Talfiq
b. Tarjih
c. Syar’u man qoblana
d. Dilalah iqtiran
e. Istishab

15. Fatwa-fatwa para sahabat mengenai berbagai masalah yang dinyatakan setelah rasulullah SAW
wafat, merupakan definisi dari … .
a. Tarjih
b. Talfiq
c. Mashalihul mursalah
d. Madzhab shahabi
e. Dilalah iqtiran

16. “Menguatkan salah satu dalil dari dua dalil yang bertentangan terhadap yang lain sehingga
dapat diketahui mana yang lebih kuat kemudian diamalkan dan dikesampingkan yang lebih
lemah”
a. Talfiq
b. Tarjih
c. Qiyas
d. Ijma’
e. Dilalah iqtiran

17. Mengambil beberapa hukum sebagai dasar beramal dari berbagai madzhab atau pendapat-
pendapat yang berbeda, dinamakan … .
a. Mashalihul mursalah
b. Madzhab shahabi
c. Dilalah iqtiran
d. Tarjih
e. Talfiq
18.Pencurahan segala kemampuan untuk mendapatkan hukum syara’ melalui dalil-dalil
syara’
pula, dinamakan … .
a. Murabbi
b. Muttabi’
c. Muqollid
d. Ijtihad
e. Mujtahid

19. Seseorang yang ditanya tentang suatu masalah, dan masalah itu akan hilang sebelum
hukumnya
diketahui. Berijtihad dalam masalah ini hukumnya … .
a. Wajib ain
b. Wajib kifayah
c. Sunnah
d. Mubah
e. Makruh tanzih

20. Setiap ada masalah yang belum ada hukumnya sangat baik jika selalu dilakukan ijtihad.
Dengan
demikian setiap masalah akan segera diketahui hukumnya, maka hukum Islam akan
selalu memiliki sifat … .
a. Statis
b. Selalu ketinggalan jaman
c. Dinamis sesuai jaman
d. Mengikuti yang ada
e. Terbatas atau sempit
21. Para Ulama' Ushul Fiqih  menetapkan kaidah  :    La Hukma   Illa  Allah    Artinya  “tidak
ada hukum kecuali bersumber dari Allah.” Dari pernyataan tersebut dapat    dipahami bahwa
kedudukan Al-Hakim dalam hukum islam adalah sebagai :
a. Obyek hukum
b. Penegak keadilan
c. Pelaku hukum
d. Sumber hukum Islam
e. Penentu hukum

22. Khithabullahi Al-muta'alliqu bi af'aalil mukallifiina  Tholaban  aw tahyiron aw wadh'an


Ibarat di atas merupakan definisi dari :
a. Hukum Wajib
b. Hukum
c. Hakim
d. Mahkum bih
e. Mahkum fih
23. Syar'i  / Hukum yang mengandung tuntutan untuk dikerjakan atau ditinggalkan oleh para
mukallaf  atau yang mengandung pilihan antara yang dikerjakan dan ditinggalkan adalah :
a. Hukum wadh'i
b. Hukum Syar'i
c. Hukum Syarat
d. . Hukum Taklifi
e. . Mahdlah
24. Titah Allah yang menjadikan suatu sebagai sebab bagi adanya sesuatu yang lain atau sebagai
syarat bagi sesuatu yang lain  atau juga sebagai mani' bagi adanya suatu yang lain  adalah
a. Hukum
b. Hukum taklifi
c. Hukum Wadh'i
d.  Hukum Syar'i
e. Hukum wajib
25. Mayoritas Ulama' membagi hukum wadh'i menjadi tiga bagian yaitu :
a. Syarat , sebab , mandub.
b. Syarat , rukhshoh  , mani'
c. .Syarat , azimah , mani'
d. Syarat, sebab, mani'
e. Syarat ,wajib, sunnah

26. ١٨٣    ‫ البقره‬                ‫يا أيها الذين أمنوا كتب عليكم الصيام‬
       Pada ayat di atas yang berkedudukan sebagai Mahkum Fih adalah :

a. Berpuasa
b. Hukum wajib
c. Allah yang memerintahkan
d. Orang mukmin
e. Hukum Allah.
27. ١٨٣     ‫ البقره‬                ‫يا أيها الذين أمنوا كتب عليكم الصيام‬
       Pada ayat di atas yang berkedudukan sebagai Mahkum 'alaih adalah :
a. Hukum wajib
b. Melakukan puasa
c. Hukum Allah
d. Orang-orang mukmin / orang mukallaf
e. Allah yang memerintah puasa

28. Kecakapan untuk melakukan yang dipandang sah oleh syari'at  baik peribadatan ,mu'amalah
jinayah maupun yang lainnya ,merupakan pengertian dari :
a. Mukallaf
b. Ahliyyatul Wujub
c. Ahliyyatul Ada'
d. T a k l i f
e. Mahkum 'Alaih
29. Orang gila tidak terkena beban untuk melakukan  perintah Allah seperti sholat, puasa ,haji
dll.  Hal ini disebabkan karena halangan taklif yang bersifat:
a. A'ridl Samawi
b.  A'ridl Kasbi
c.  Mani'
d. A'ridl Jahli
e. A'ridl  Ardli

30.Seseorang berwudhu mengikuti cara Imam Syafi’iy. Setelah berwudhu, ia bersentuhan


dengan wanita yang bukan muhrimnya, ia menyatakan wudhunya tidak batal berlandaskan pada
pendapat imam lain selain Imam Syaf’iy. Perbuatan tersebut termasuk …..
a.      Qiyas
b.      Talfiq
c.       Tarjih
d.     Taklid
e.      Ijtihad
31.  Yang dimaksud dengan istilah “al-mahkum fih” adalah ….
a.      Mukallaf
b.      Hukum syar’i
c.       Hukum taklifi
d.     Pembuat hukum
e.      Perbuatan mukallaf
32.  Seseorang disebut “al-mahkum alaih” jika terpenuhi syarat ….
a.      Islam, balig, berakal
b.      Islam, merdeka, balig
c.       Islam, tamyiz, berakal, sehat badan
d.     Islam, balig, berakal, sehat badan
33.  …      ) 1 : ‫( المائدة‬  ‫يا أيهـا الذين آمنـوا أوفـوا بالعـقـود‬
Hukum wajib yang diambil dari ayat diatas yang berhubungan dengan perbuatan mukallaf adalah
memenuhi janji. Dalam hal ini, perbuatan mukallaf yang berkenaan dengan hokum syara’ berupa
memenuhi janji termasuk  …
a.      Mukallaf
b.      Musyari’
c.       Al-Tasyri’
d.     Mahkum fih
e.      Mahkum ‘alaih
34.  Setiap orang Islam yang sudah balig memiliki taklif berupa shalat lima waktu dalam sehari
semalam, karena shalat merupakan perbuatan syara’ yang harus ditunaikan. Dalam hal ini, orang
Islam yang melaksanakan perbuatan syara’ tersebut termasuk …..
a.      Mukallaf
b.      Musyari’
c.       Al-Tasyri’
d.     Mahkum fih
e.      Mahkum ‘alaih
35.  Berikut ini adalah beberapa fungsi hadis sebagai sumber hukum Islam yang kedua setelah
Al-Qur’an, kecuali …..
a.      Mentakhsish keumuman dalam al-Qur’an
b.      Menguatkan hokum yang ada dalam al-Qur’an
c.       Menjelaskan yang mubham dalam al-Qur’an
d.     Meniadakan hokum dalam al-Qur’an yang berlawanan
e.      Membuat hokum baru yang belum ada dalam al-Qur’an
36.  Ketika semua ulama sepakat mengatakan bahwa hokum sesuatu ini haram atau halal, maka
ijma’ seperti ini termasuk jenis …..
a.      Ijma’ fi’li
b.      Ijma’ fardi
c.       Ijma’ qauli
d.     Ijma’ taqriri
e.      Ijma’sukuti
37.  Menjaga tujuan syara’ dengan jalan menolak mafsadat (kerusakan) atau madharat dari
makhluk adalah fungsi dari …..
a.      ‘Urf
b.      Istiksar
c.       Istihab
d.     Maslahah mursalah
e.      Syar’u man qablana

38.  Menghalangi orang dari perbuatan maksiat dengan menutup (mengaharamkan) jalan


kemaksiatan tersebut, adalah fungsi …..
a.      Istishab
b.      Dilalatul iqtiran
c.       Mazhab shahabi
d.     Syaddu ad-dzara’iy
e.      Maslahah al-mursalah
39.  Seorang wanita yang sedang haid boleh membaca al-Qur’an dengan alasan memberi
kesempatan memperoleh ibadah saat sedang tidak suci. Hal ini didasarkan pada ketentuan …..
a.      Qiyas
b.      Istishab
c.       Istihsan
d.     Ijtihad
e.      Syar’u man qablana
40.  Diharamkan seorang wanita membaca al-Qur’an ketika ia sedang haid, karena dalam
keadaan tidak suci yang dipersamakan hukumnya dengan orang yang sedang junub. Penyamaan
hukum berdasarkan ‘illat tersebut dinamakan …..
a.      Qiyas
b.      Istishab
c.       Istihsan
d.     Ijtihad
e.      Syar’u man qablana

Anda mungkin juga menyukai