Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

“Mengoperasikan Mesin Gerinda di David Qona'ah (Bengkel Las dan


Bubut)”

SMKN 1 DENPASAR

KOMPETENSI KEAHLIAN : PERMESINAN

OLEH :
Nama : Iqbal Taufiqqurrahman
NIS :
Kelas :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 DENPASAR


2020 – 2021
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

SMKN 1 DENPASAR

Hari : Senin
Tanggal : 15 Maret 2021

PENGESAHAN

Sekolah / Wali Kelas Dunia Usaha / Industri

............................................. .............................................
NIP

Koordinator Praktik Kerja Industri Ketua Kompetensi Keahlian

Drs. I Wayan Candra, M.Pd .............................................


NIP. 19630827 198803 1 015 NIP
DAFTAR ISI

JUDUL...................................................................................................................................i
PENGESAHAN PEMBIMBING.......................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Tujuan Pembuatan Laporan .................................................................................2
1.3 Pembatasan Ruang Lingkup ................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORITIS


2.1 Tinjauan Umum....................................................................................................3
2.2 Konstruksi / Model ..............................................................................................8
2.3 Nama Bagian dan Fungsi ...................................................................................10
2.4 Cara Kerja ..........................................................................................................12
2.5 Gangguan Gangguan...........................................................................................16
2.6 Keselamatan Kerja .............................................................................................19

BAB III PELAPORAN


3.1 Pemeriksaan .......................................................................................................44
3.2 Pengukuran ........................................................................................................44
3.3 Kesimpulan Gangguan .......................................................................................44
3.4 Memasang dan Menyetel ...................................................................................44

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan.........................................................................................................44
4.2 Saran...................................................................................................................44

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................46
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan dengan
judul “Mengoperasikan Mesin Gerinda di David Qona'ah (Bengkel Las dan
Bubut)” tepat pada waktunya. Laporan ini kami susun secara maksimal dalam
rangka memenuhi tugas.
Selama proses penyusunan laporan ini, kami mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak
langsung, baik berupa material maupun non-material demi
terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan baik
dari segi susunan maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami memohon maaf
atas kesalahan dan kekurangan tersebut. Dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca dengan harapan agar kami
mampu menyusun laporan dengan lebih baik lagi. Akhir kata kami berharap
semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi pembaca.

Denpasar, Maret 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULAN
1.1 Latar Belakang
Mesin gerinda (grinding machines) merupakan sebuah alat yang
digunakan untuk proses pemotongan logam secara abrasive melalui gesekan
antara material abrasivedengan benda kerja/ logam. Selain untuk memotong
logam/ benda kerja sesuai ukuran, proses gerinda ini juga untuk finishing
(memperhalus dan membuat ukuran yang akurat pada permukaan benda kerja).
Menggerinda dapat juga digunakan untuk mengasah benda kerja seperti pisau
dan pahat, serta dapat juga digunakan untuk menyiapkan permukaan benda
kerja yang akan dilas. Mesin gerinda terutama dirancang untuk menyelesaikan
suku cadang yang permukaannya silindris, datar atau penyelesaian permukaan
dalam (Amstead, 1992).
Menggerinda merupakan perbandingan antara memutar dan menggilas,
dimana usia siklus kerja roda tidak dapat ditentukan dari standart tabel atau
grafik. Kepastian presisi dalam menggerinda menjadi proses dalam
penyelesaian dengan bentukan chip pada dimensi submicron yang terjadi oleh
proses ekstruksi, ini cenderung akan memberikan proses variabilitas pada
permukaan benda kerja yang tidak seimbang. Hal ini dipengaruhi oleh sistem
yang tidak stabil, pendinginan yang tidak konsisten, dll. Meskipun demikian,
dengan 2 peralatan penggerindaan yang lebih kompeten maka performanya
dapat dikontrol dan diperhitungkan didalam suatu daerah yang diijinkan
(Marinescu, 2004).
Dengan beragam manfaat dan fungsi dari gerinda tersebut maka
diperlukan pengembangan batu gerinda untuk menunjangnya. Penggerindaan
bukan suatu proses yang lepas dari permasalahan. Permasalahan tersebut ialah
kerusakan yang berkenaan dengan panas, permukaan kasar, vibrasi-vibrasi dan
keausan roda gerinda yang cepat. Untuk menanggulangi permasalahan ini
dengan tepat maka dibantu oleh pemahaman yang benar dan saling
mempengaruhi dari faktor-faktor menggerinda. Permasalahan yang biasa
ditemui dianalisa didalam proses agar dapat berhasil menunjukan bagaimana
parameter-perameter itu dapat dioptimalkan dan diperbaiki kualitas gerinda.
1.2 Tujuan Pembuatan Laporan
Pembuatan Laporan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) bertujuan
untuk :
1. Meningkatkan kompetensi siswa dalam pembuatan laporan.
2. Memperoleh pengalaman belajar dalam karya tulis.
3. Memperoleh pengalaman kerja sesuai standar di industri.
4. Meningkatkan etos kerja.
5. Menumbuhkan dan melatih dalam karya menulis
1.3 Pembatasan Ruang Lingkup
Dalam pembuatan laporan ini, adapun batasan ruang lingkupnya adalah
tentang mengoperasikan penggunaan mesin gerinda.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 Tinjauan Umum
Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk
mengasah/memotong ataupun menggerus benda kerja dengan tujuan atau
kebutuhan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar
bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman,
pengasahan, atau pemotongan.
1. Fungsi Mesin Gerinda
Adapun fungsi dari mesin gerinda, yaitu diantaranya :
a) Memotong benda kerja yang ketebalanya yang tidak relatif tebal.
b) Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja.
c) Sebagai proses jadi akhir ( finishing ) pada benda kerja.
d) Mengasah alat potong agar tajam.
e) Menghilangkan sisi tajam pada benda kerja.
f) Membentuk suatu profil pada benda kerja ( baik itu elips, siku, dan lain-
lain)
2. Jenis – Jenis Mesin Gerinda
Adapun jenis – jenis dari mesin gerinda, yaitu diantaranya :
a) Mesin Gerinda Permukaan
Mesin Surface Grinding / permukaan adalah mesin gerinda yang
diperuntukan untuk membuat bentuk datar dan permukaan yang rata pada
sebuah benda kerja yang diletakan di bawah batu gerinda yang berputar.
Pada umumnya mesin gerinda ini digunakan untuk penggerindaan
permukaan yang meja mesinnya bergerak horizontal bolak-balik. Benda
kerja dicekam pada meja kerja kemudian digerakkan maju mundur di
bawah batu gerinda. Meja pada mesin gerinda datar dapat dioperasikan
secara manual atau otomatis yang dapat diatur pada bagian tuasnya. Hasil
pengerjaan mesin gerinda permukaan diperuntukan untuk Parallel block,
Jangka Sorong, Bed Mesin, dan lain-lain. Prinsip kerja utama dari mesin
surface grinding adalah gerakan bolak-balik benda kerja dan gerak rotasi
dari tool. Dilihat dari prinsip kerja utama mesin tersebut, mesin gerinda
datar secara garis besar mempunyai tiga gerakan utama, yaitu :
1) Gerak putar batu gerinda.
2) Gerak meja memanjang dan melintang.
3) Gerak pemakanan (feeding).
b) Mesin Gerinda Tangan
Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk
menggerinda benda kerja. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah
benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk
membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan
hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut,
menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain. Mesin
Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11000 –
15000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu gerinda, yang merupakan
komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang
sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan
bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda
dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan menggunakan
batu gerinda yang dikhususkan untuk memotong.
c) Mesin Gerinda Duduk
Fungsi utama gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor,
tetapi dapat juga digunakan untuk mengasah pisau lainnya, seperti
mengasah pisau dapur, golok, kampak, arit, mata bajak, dan perkakas
pisau lainnya. Selain untuk mengasah, gerinda duduk dapat juga untuk
membentuk atau membuat perkakas baru, seperti membuat pisau khusus
untuk meraut bambu, membuat suku cadang mesin jahit, membuat
obeng, atau alat bantu lainnya untuk reparasi turbin dan mesin lainnya.
d) Mesin Gerinda Silindris
Mesin gerinda silindris adalah sebuah mesin gerinda untuk
mengerjakan benda berbentuk silindris dan tirus. Hasil benda yang bisa
dikerjakan dari mesin gerinda jenis ini yaitu Spindle Mesin, Bearing,
Test Bar, Poros atau As, Sleeve dan lainnya. Jenis mesin gerinda silindris
terbagi menjadi 4 tipe, yaitu :
1) Mesin Gerinda Silindris Dalam : Jenis mesin gerinda ini mempunyai
fungsi untuk menggerinda benda dengan diameter dalamnya
berbentuk silindris serta tirus.
2) Mesin Gerinda Silindris Luar : Jenis mesin gerinda ini mempunyai
fungsi untuk menggerinda diameter luar pada benda berbentuk
silindris serta tirus.
3) Mesin Gerinda Silindris Luar Tanpa Senter : Jenis mesin gerinda ini
dipakai untuk menggerinda diameter luar dengan jumlah banyak, baik
itu berukuran panjang atau pendek.
4) Mesin Gerinda Silindris Universal : Jenis mesin ini mampu
menggerinda benda dengan diameter luar dan dalam berbentuk
silindris ataupun tirus. Di antara jenis lainnya, mesin gerinda ini yang
paling baik pengerjaannya.
2.2 Kontruksi / Model

Gambar 1. mesin gerinda permukaan

Gambar 2. Kontruksi gerinda tangan


Gambar 3. mesin gerinda duduk

Gambar 4. mesin gerinda silindris


2.3 Nama Bagian dan Fungsi
1. Kepala utama. Bagian yang menghasilkan gerak putar batu gerinda.
2. Spindel utama benda kerja (workhead). Bagian yang mengatur kecepatan
putar dan pencekaman benda kerja.
3. Kaki mesin. Sebagai pendukung mesin.
4. Panel kontrol. Bagian pengatur proses kerja mesin.
5. Meja bawah. Dudukan meja atas.
6. Meja atas. Tempat dudukan kepala lepas di spindel utama benda kerja dan
dapat diatur sudutnya.
7. Kepala lepas (tailstock). Menyangga benda kerja pada pencekaman di
antara dua senter.
8. Perlengkapan pendingin. Tempat pengatur aliran cairan pendingin.
2.4 Cara Kerja
Adapun cara kerja gerinda tangan sendiri terdiri dari beberapa bagian dan
komponen penting dan saling berpengaruh antara satu dengan lainnya.
1. Roda gerinda (mata gerinda) berguna untuk memotong benda, yang mana
benda ini harus diganti secara teratur dan terjadwal jika kondisinya telah
aus dan tidak mendukung.
2. Penutup roda gerinda (mata gerinda) yang berfungsi menutup mata gerinda
yang berputar sehingga percikan api atau serbuk besi tidak mengenai kulit
atau mata.
3. Pencapit gerinda yang berguna untuk menjepit benda yang akan dipotong
agar tidak bergerak, bergeser dan lepas saat dipotong.
4. Saklar utama yang berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan mesin
dan kabel untuk mengalirkan listrik.
2.5 Gangguan Gangguan
1. Skala pengikisan (deph of cut) harus kecil.
2. Membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan pekerjaan.
3. Membutuhkan biaya yang mahal untuk menyelesaikan perkerjaan.
2.6 Keselamatan Kerja
Untuk hindari kecelakaan kerja yang dikarenakan kekeliruan pemakaian
mesin gerinda maka butuh di perhatikan banyak hal sebelumnya lakukan
pekerjaan menggerinda, yakni :
1. Gunakan alat pelindung diri/Personal Protective Equipment (PPE) spesial
terkecuali PPE standard dengan pas dan benar seperti, Masker, Safety
Glasses, Face Shield, Ear Plug, Gloves.
2. Pastikan keadaan mesin gerinda baik dan aman untuk dipakai, tak ada
kebocoran arus pada bodi mesin dan kabel yang tersambung dengan
mesin, kap pelindung/safety guard pada mesin terpasang.
3. Pasang batu gerinda untuk ukuran yang diperlukan dengan memerhatikan
batas kecepatan maksimum/Maximum Operation Speed (MOS) yang
tercantum pada batu gerinda dan yakinkan MOS pada batu gerinda
semakin besar dari kecepatan maksimum mesin yang akan dipakai.
(kecepatan maksimum mesin tercantum pada bodi mesin)
4. Perhatikan ketebalan batu gerinda yang sesuai sama untuk jenis pekerjaan
yang akan dikerjakan, untuk menggerinda janganlah memakai batu gerinda
yang tidak tebal yang ditujukan memotong.
5. Gunakan kunci yang pas untuk mengencangkan pengunci batu gerinda.
6. Pastikan benda kerja yang akan dipotong atau diogerinda dalam posisi
yang tetaplah/fixed, agar benda kerja tak terpental saat diberikan desakan
dari batu gerinda. Jika memang perlu gunakan penjepit/clamp.
7. Pastikan tempat kerja aman berbahan gampang terbakar seperti, thinner,
Grease, oil.
Beberapa hal lain yang harus juga di perhatikan ketika lakukan
penggerindaan yaitu :
1. Posisi tubuh mesti dalam posisi aman untuk lakukan pekerjaan.
2. Jangan memberi desakan yang berlebihan pada batu gerinda untuk hindari
pecahnya batu akibat desakan yang dipaksakan.
3. Perkecil bagian batu gerinda yang kontak segera dengan benda
kerja/material yang digerinda atau dipotong.
4. Pastikan socket kabel power dicabut dari suplai power ketika pergantian
batu gerinda. Dan janganlah meninggalkan mesin gerinda dalam keadaan
masihlah tersambung dengan power suplai.
Dengan memerhatikan beberapa hal di atas maka kemungkinan kecelakaan
dari pekerjaan menggerinda atau yang memakai mesin gerinda bisa diperkecil
bahkan juga dijauhi.
BAB III
PELAPORAN
3.1 Pemeriksaan

3.2 Pengukuran
3.3 Kesimpulan Gangguan
3.4 Memasang dan Menyetel

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Mesin potong diantaranya yaitu, mesin gerinda adalah suatu Mesin
perkakas yang digunakan untuk memotong, meratakan dan membelah benda
kerja.Selain itu mesin gerinda merupakan mesin yang berfungsi untuk
menggerinda benda kerja. Menggerinda juga bertujuan untuk mengasah benda
kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk
benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan. Jadi pada dasarnya kita dalam
menggunakan mesin harus disesuaikan dulu dengan cara sistem pengerjaan
suatu benda agar hasilnya mampu sempurna dan presisi sesuai dengan yang
diharapkan
4.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
laporan ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang
perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan
penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai