Anda di halaman 1dari 3

PROSES EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROMOSI KESAHATAN

Pada kegiatan pelaksanaan promosi kesehatan adapun evaluasi yang secara umum
meliputi langkah-langkah, sebagai berikut :
1. Menentukan apa yang akan dievaluasi. Misalnya ; Apakah itu rencananya sumber
daya, proses pelaksanaan, keluaran, atau bahkan dampak suatu kegiatan, serta
pengaruh terhadap lingkungan yang jelas.
2. Mengembangkan kerangka dan batasan. Di tahap ini dilakukan asumsi-asumsi
mengenai hasil evaluasi serta pembatasan ruang lingkup evaluasi serta batasan-
batasan yang dipakai agar objektif dan fokus.
3. Merancang desain (metode). Karena biasanya evaluasi terfokus pada satu atau
beberapa aspek, yang sebenarnya mengikuti rancangan desain riset walaupun tidak
harus kaku seperti riset umumnya dalam penerapannya. Rancangan riset ini sangat
bervariasi mulai dari yang amat sederhana sampai dengan yang sangat rumit
bergantung pada tujuan dan kepentingan evaluasi itu sendiri.
4. Menyusun instrumen dan rencana pelaksanaan. Selanjutnya ialah mengembangkan
instrumen pengamatan atau pengukuran serta rencana analisis dan membuat rencana
pelaksanaan evaluasi.
5. Melakukan pengamatan, pengukuran dan analisis. Selanjutnya ialah melakukan
pengumpulan data hasil pengamatan, melakukan pengukuran serta mengolah
informasi dan mengkajinya sesuai tujuan evaluasi.
6. Membuat kesimpulan dan pelaporan. Informasi yang dihasilkan dari proses evaluasi
ini disajikan dalam bentuk laporan dengan kebutuhan atau permintaan.
Keenam langkah evaluasi di atas dapat dipadatkan menjadi 2 langkah terpenting yaitu,
menetapkan apa (fokus) yang akan dievaluasi, dan merancang metode (cara)
melaksanakannya.
1. Menetapkan apa yang dievaluasi
a. Ada beberapa cara menentukan fokus evaluasi, tetapi yang paling penting dan
paling sederhana adalah dengan membahas dan membuat kesepakatan dengan
pihak yang meminta evaluasi. Bila orang yang terlibat berjumlah kecil sehingga
dapat dengan mudah berbagi pendapat. Bila jumlah yang terlibat besar sekali,
dapat digunakan cara Delphi. Cara ini adalah cara membuat keputusan
berdasarkan konsesus suara terbanyak. Pilihan-pilihan terakhir diajukan dan
setiap orang diminta menulis pilihannya dan memasukkan ke dalam amplop
tertutup. Kemudian secara objektif dan transparan amplop dibuka dan dilakukan
perhitungan. Pilihan terbanyak merupakan pilihan yang disepakati.
b. Cara yang paling teliti adalah dengan mengkaji secara sistem, yaitu dengan
menguraikan proses suatu kegiatan atau intervensi menurut unsur-unsur sistem,
yaitu :
1) masukan (input),
2) proses (process),
3) keluaran (output),
4) efek (outcome),
5) dampak (impact),
6) umpan balik (feedback), serta
7) lingkungan (environment).
c. Cara yang praktis ialah dengan membuat suatu proses yang runtut.
2. Memilih atau merancang desain evaluasi
Banyak rancangan desain (riset) yang dapat dipakai dalam melakukan
evaluasi. Tergantung tujuan dan sumber daya yang dimiliki, desain evaluasi dapat
sederhana, dapat pula sangat canggih. Michael Ibrahim membuat urutan desain
menurut kekuatan kesimpuland dari hasil evaluasinya. Beliau membagi cara evaluasi
menurut yang (a) non-riset, (b) riset non-eksperimental dan (c) riset eksperimental.
Termasuk yang non-riset adalah leluson (anecdote), cerita-cerita hikayat
(story), dan pendapat-pendapat ahli maupun orang awan. Sedangkan termasuk riset
non-eksperimental adalah survey sedehana sampai canggih, study kasus-kelola (case
control study) dan study kohor (cohort study). Riset yang bersifat eksperimental mulai
dari desain eksperimen lapangan masyarakat sampai dengan laboratorium.
Pada prinsipnya, evaluasi promosi kesehatan sama dengan evaluasi kesehatan
lainnya. Karakteristiknya ialah dalam indikator yang disamping memakai indicator
epidemologik sebagai indikator dampak seperti upaya kesehatan lainnya, dalam
mengukur efek, lebih menggunakan indikator perilaku.
Setelah apa yang akan dievaluasi telah ditetapkan, indikator telah
dikembangkan, dan desain serta rencana pelaksanaan sudah rapi, masih perlu diingat
beberapa hal berikut agar evaluator tidak begitu saja membuat kesimpulan akan
temuannya berdasar pengamatan dan pengukuran. Sebab yang diamati dan diukur
adalah manusia dan masyarakat yang sangat dinamis dan melakukan berbagai
perubahan atau penyesuaian. Di antara faktor penting yang perlu diperhatikan ialah
waktu.
Seorang ahli (Green,1986) mengamati evaluasi pelaksanaan kegiataan promosi
kesehatan, sebagai berikut :
a. Evaluasi yang relatif dan terlalu cepat, sehingga ketika evaluasi dilakukan upaya
atau kegiatan belum menghasilkan apa-apa. Namun setelah ditinggalkan baru
tampak pengaruhnya.
b. Sebaliknya dapat juga terjadi ketika evaluasi dilakukan tanpa hasil yang baik,
namun setelah ditinggalkan keadaan kembali seperti semula.
c. Ini sering terjadi pada kampanye dengan insentif materi yang kemudian
perubahan menghilang ketika insentif tidak lagi diberikan.
d. Atau kadang-kadang dalam waktu singkat memberi hasil negatif, misalnya
penolakan, tetapi kemudian orang akan mengikutinya juga dengan sukarela.
e. Ada juga perubahan cepat terjadi, tetapi sebenarnya perubahan itu akan terjadi
juga hanya intervensi yang dilakukan merupakan penguat.
f. Yang paling buruk ialah yang menyebabkan keadaan bertambah buruk. Ini bila
suatu kegiatan dihentikan mendadak atau tidak berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai