Anda di halaman 1dari 35

KEBIJAKAN MUTU

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
Jalan Pajajaran Nomor 56 Bandung 40171

KEBIJAKAN MUTU KM.00.08.01.V1 28 Juni 2019

KEBIJAKAN MUTU
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

Perhatian :

Terbitan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.


Dokumen “Kebijakan Mutu Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung” ini adalah
milik Poltekkes Kemenkes Bandung. Tidak diperkenenkan untuk disalin/dicopy atau
digunakan untuk tujuan lain, baik sebagian maupun keseluruhan tanpa ijin tertulis dari
Direktur Poltekkes Kemenkes Bandung.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
Jalan Pajajaran No. 56 Bandung – 40171
Telepon : (022) 4231627 dan (022) 4231639 Faximili : (022) 4231640
Website : www.poltekkesbandung.ac.id e-mail : info@poltekkesbandung.ac.id

KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG


NOMOR : DM.02.03/3.7/2724.3/2019

TENTANG

PENETAPAN KEBIJAKAN MUTU


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG

DIREKTUR POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG :

Menimbang : a. Bahwa untuk kelancaran pelaksanaan penyelenggaraan tri dharma perguruan


tinggi di Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung perlu ditetapkan kebijakan
mutu.
b. Bahwa untuk diterapkan kebijakan mutu ini perlu ditetapkan surat keputusan
Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung

Mengingat : a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun tentang Sumber Daya Manusia Negara


b. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
c. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
d. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
e. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
f. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
g. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
h. Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Sumber Daya
Manusia Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Sumber Daya
Manusia Badan Layanan Umum
i. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen
j. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi
k. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
890/Menkes/Per/VIII/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik
Kesehatan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Republik
Indonesia Nomor 1988/Menkes/Per/IX/2011 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 890/Menkes/Per/VIII/2007
tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan
l. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
855/Menkes/SK/IX/2009 tentang Susunan dan Uraian Jabatan Serta Tata
Hubungan Kerja Politeknik Kesehatan.
m. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 499/KMK.05/2009 tanggal 17
Desember 2009 tentang Penetapan Politeknik Kesehatan Bandung pada
Departemen Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) secara penuh
n. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor
355/E/O/2012 tentang Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi pada
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan dari Kementerian Kesehatan
kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
Jalan Pajajaran No. 56 Bandung – 40171
Telepon : (022) 4231627 dan (022) 4231639 Faximili : (022) 4231640
Website : www.poltekkesbandung.ac.id e-mail : info@poltekkesbandung.ac.id

o. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 44 Tahun


2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
p. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 62 Tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

Memperhatikan : Perlunya kebijakan mutu dalam pelaksanaan penyelenggaraan tri dharma


pendidikan tinggi pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG TENTANG PENETAPAN


KEBIJAKAN MUTU POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG
Pertama : Kebijakan Mutu Politeknik Kesehatan kementerian Kesehatan Bandung ditetapkan
sebagai kebijakan mutu Politeknik Kesehatan kementerian Kesehatan Bandung.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ketiga : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan surat keputusan ini
maka akan diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya

Bandung, 28 Juni 2019


Direktur

Dr. Ir. H. R. Osman Syarief, M.KM


NIP. 196008061983121002
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke khadirat Alloh SWT karena berkat rahmat dan
katuniaNya “Kebijakan Mutu Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Bandung” dapat diselesaikan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah
limpahkan kepada junjunan alam Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,
sahabat dan seluruh pengikunya hingga akhir zaman termasuk pada kita semua.
aamiin.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung mempunyai tugas menyiapkan
peserta didik untuk menjadi tenaga kesehatan yang beriman dan bertaqwa,
kreatif, inovatif, dan memiliki daya saing kuat pada Program Diploma III,
Diploma IV, dan Profesi yang terdiri dari disiplin ilmu Analis Kesehatan, Farmasi,
Gizi, Kebidanan, Keperawatan, Keperawatan Gigi, Kesehatan lingkungan, dan
Promosi Kesehatan. Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung sebagai institusi
tenaga kesehatan berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada
pelanggan dalam penyelengaraan pendidikan tinggi.
Kebijakan Mutu merupakan pemikiran, sikap, pandangan mengenai sistem
penjaminan mutu secara internal yang berlaku di Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung, yang menjadi acuan untuk menyusun dan melaksanakan
dokumen-dokumen terkait penyelenggaraan kegiatan akademik dan non
akademik di lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan
kepada penyusun yang telah meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya untuk
mewujudkan pedoman penanganan keluhan ini. Kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan pedoman ini di masa
mendatang.

Bandung, 28 Juni 2019


Direktur

Dr. Ir. H. R. Osman Syarief, M.KM


NIP. 196008061983121002

i
DAFTAR ISI

Hal
SK Penetapan
Kata pengantar ……………………………………………………………………………………...... i
Daftar Isi ………………………………………………………………………………………………..... ii
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung …....... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Maksud dan Tujuan ................................................................ 3
C. Dasar Hukum .......................................................................... 3
D. Daftar Istilah ........................................................................... 4

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
A. Visi .................................................................................. 6
B. Misi ................................................................................. 6
C. Tujuan ............................................................................. 6
D. Sasaran ........................................................................... 7

BAB III KEBIJAKAN MUTU POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


BANDUNG
A. Pernyataan Kebjakan Mutu ............................................ 9
B. Tujuan Kebijakan Mutu ................................................... 10
C. Prinsip Kebijakan Mutu ................................................... 10
D. Kebijakan Mutu melalui SPMI
1. Prinsip SPMI .............................................................. 10
2. Tujuan dan Fungsi SPMI ............................................ 11
3. Ruang Lingkup SPMI ................................................. 12
4. Manajemen SPMI ..................................................... 12
5. Pengorganisasian SPMI ............................................. 16
E. Struktur Organisasi dan Tata Kelola ................................ 18

Referensi ............................................................................................. 27
Daftar Pemegang Dokumen Kebijakan Mutu ..................................... 28

ii
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
VISI
Menjadi Perguruan Tinggi Kesehatan Yang yang Unggul
dalam Teknologi Terapan, Berkarakter dan Berdaya Saing Internasional
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan berkualitas yang berkarakter nasional dan berwawasan global
sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi terapan bidang kesehatan.
2. Menyelenggarakan penelitian yang inovatif dengan mengembangkan potensi bahan lokal dan
berbasis teknologi terapan.
3. Menyelenggarakan inovasi Pengabmas melalui pemberdayaan masyarakat dengan berbasis hasil
penelitian dalam rangka penguatan pembelajaran yang berkualitas.
4. Menyelenggarakan kerjasama dengan pemangku kepentingan baik nasional/internasional dengan
prinsip saling menguntungkan dan kemajuan bersama.
5. Membentuk karakter bekerja dengan hati, kepemimpinan dan interpreneurship baik untuk
pegawai dan mahasiswa.
6. Mengembangkan pendidikan dan program studi baru dalam rangka memenuhi tuntutan
perkembangan pelayanan Kesehatan.
7. Meningkatkan sumber daya yang berintegritas dalam rangka terselenggaranya tata kelola yang
baik dan bersih dengan menerapkan prinsip transparan dan akuntabel sebagai BLU pendidikan

TUJUAN
1. Terselenggaranya pendidikan yang berkualitas yang berkarakter nasional dan berwawasan global.
2. Terselenggaranya penelitian inovatif melalui pusat kajian unggulan dan kerjasama dengan Pemda,
swasta dan industry serta Perguruan Tinggi, baik dalam maupun luar negeri.
3. Terselenggaranya inovasi pengabmas melalui pemberdayaan masyarakat dengan berbasis hasil
penelitian dalam rangka penguatan pembelajaran yang berkualitas.
4. Terselenggaranya kerjasama dengan pemangku kepentingan baik nasional maupun internasional
5. Terbentuknya karakter bekerja dengan hati, kepemimpinan dan interpreneurship baik untuk
pegawai maupun mahasiswa.
6. Berkembangnya pendidikan dan prodi baru dalam rangka memenuhi pelayanan kesehatan.
7. Mengembangnya bisnis poltekkes melalui kerjasama yang dikelola secara professional.

SASARAN
1. Meningkatkan jumlah dan kualitas calon mahasiswa baru.
2. Terlaksananya reorientasi kurikulum yang dapat merespon kebutuhan pasar kerja baik nasional
maupun internasional.
3. Meningkatkan SDM dosen dan tendik melalui pendidikan lanjut, pelatihan, magang dan
pertemuan ilmiah.
4. Mengembangkan aplikasi layanan akademik dan kemahasiswaan yang terintegrasi
5. Mengembangkan pembelajaran daring.
6. Mengembangkan program studi baru.
7. Melaksanakan penelitian inovatif berbasis pusat unggulan, teknologi terapan dan kerjasama.
8. Melaksanakan inovasi pengabmas melalui pemberdayaan masyarakat berbasis hasil penelitian.
9. Melaksanakan kerjasama dengan PT, Pemda, Industri baik nasional / internasional.
10. Membentuk karakter bekerja dengan hati, kepemimpinan dan interpreneurship.
11. Membentuk karakter bekerja dengan hati, kepemimpinan dan interpreneurship mahasiswa.
12. Mengembangkan pendidikan dan prodi baru.
13. Mengembangkan bisnis poltekkes melalui kerjasama yang dikelola secara professional.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pendidikan tinggi sebagai bagian dari pendidikan nasional memiliki
peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan dan
menerapkan nilai humaniora serta pembudayaan dan pemberdayaan
bangsa Indonesia yang berkelanjutan. Selain itu pendidikan tinggi juga
untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam menghadapi globalisasi di
segala bidang, sehingga mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta menghasilkan intelektual, ilmuwan, dan/atau profesional
yang berbudaya dan kreatif, toleran, demokratis, berkarakter tangguh,
serta berani membela kebenaran untuk kepentingan bangsa.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, mengemukaan bahea
pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara. Pada pasal 5 (b) disebutkan bahwa pendidikan tinggi bertujuan
menghasilkan lulusan yang menguasai cabang ilmu pengetahuan
dan/atau teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan
peningkatan daya saing bangsa. Untuk mencapai hal tersebut, maka
pendidikan tinggi harus diselenggarakan dengan baik melalui
pengaturan, perencanaan, pengawasan, pemantauan dan evaluasi yang
baik sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Salah satu
penyelenggara pendidikan tinggi adalah Politeknik. Pasal 59 (4)
menyebutkan bahwa Politeknik merupakan Perguruan Tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun Ilmu

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 1


Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika memenuhi syarat, politeknik
dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
Saat ini semua Perguruan Tinggi diwajibkan melaksanakan
penjaminan mutu. Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Undang-
Undang Republik Indonsia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia nomor 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi, dan Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan Tinggi. Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan
nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan. Penjaminan
mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar mutu
pengelolaan pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan,
sehingga stakeholders (mahasiswa, orang tua, dunia kerja, pemerintah,
dosen, tenaga penunjang, serta pihak lain yang berkepentingan)
memperoleh kepuasan.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung mempunyai tugas
menyiapkan peserta didik untuk menjadi tenaga kesehatan yang beriman
dan bertaqwa, kreatif, inovatif, dan memiliki daya saing kuat pada
program vokasi dan profesi di bidang kesehatan. Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung sebagai lembaga pendidikan tinggi kesehatan
berusaha untuk menerapkan dan mengembangkan kualitas pelayanan
kepada pelanggan melalui pelaksanaan sistem penjaminan mutu
pendidikan tinggi (SPM-Dikti) melalui penerapan sistem penjaminan
mutu internal (SPMI), sistem penjaminan mutu eksternal (SPME) dan
pangkalan data pendidikan tinggi (PD Dikti). Dalam rangka menjalankan
SPMI Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung menyusun berbagai
dokumen mutu, diantaranya Kebijakan Mutu sebagai pedoman untuk
penyusunan dokumen mutu turunannya.

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 2


B. Maksud dan Tujuan

Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Politeknik


Kesehatan Kemenkes Bandung disusun dengan maksud dan tujuan,
sebagai berikut:
1. Maksud
Melalui SPMI terdapat keseragaman dalam penerapan dan
pengembangan dokumen mutu di lingkungan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung.
2. Tujuan
Tujuan SPMI Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung adalah:
a. Terwujudnya dokumen mutu untuk memandu kegiatan yang
sistemik di Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung secara
mandiri.
b. Terwujudnya pengendalian dan peningkatan mutu
penyelenggaraan pendidikan tinggi di Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung secara terencana dan berkelanjutan.

C. Dasar Hukum

1. Undang-Undang nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.


2. Peraturan Pemerintah nomor 4 tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Pendidikan
Tinggi.
3. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 61 Tahun 2016 Tentang Pangkalan Data
Pendidikan Tinggi.
4. Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 2
Tahun 2017 Tentang Sistem Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi.
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 61 Tahun 2016 Tentang Pangkalan Data
Pendidikan Tinggi.

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 3


6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 100 Tahun 2016 Tentang Pendirian, Perubahan,
Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri, Dan Pendirian, Perubahan,
Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta.
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi.
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 62 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 38 Tahun 2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan di lingkungan
Kementerian Kesehatan.
10. Statuta Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.

D. Definisi Istilah
1. Kebijakan
adalah pernyataan tertulis yang menjelaskan pemikiran, sikap,
pandangan dari Direktur Poltekkes Kemenkes Bandung tentang
sesuatu hal.
2. Kebijakan Mutu
adalah pemikiran, sikap, pandangan mengenai SPMI yang berlaku di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
3. Manual Mutu
adalah dokumen tertulis berisi petunjuk praktis tentang bagaimana
menjalankan atau melaksanakan SPMI.
4. Standar Mutu
adalah dokumen tertulis berisi kriteria, patokan,
ukuran, spesifikasi, mengenai sesuatu yang harus dicapai atau
dipenuhi.

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 4


5. Evaluasi Diri
adalah kegiatan setiap unit dalam Politeknik Kesehatan Kemenkes
Bandung secara periodik untuk memeriksa, menganalisis, dan
menilai kinerjanya sendiri selama kurun waktu tertentu untuk
mengetahui kelemahan dan kekurangannya.
6. Audit Mutu Internal
adalah kegiatan rutin setiap semester yang
dilakukan oleh auditor mutu internal untuk memeriksa pelaksanaan
system penjaminan mutu internal (SPMI) dan mengevaluasi apakah
seluruh standar SPMI akademik dan non akademik telah dicapai atau
dipenuhi oleh setiap unit kerja dalam lingkungan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Bandung. Khusus kinerja bidang keuangan
dilakukan oleh satuan pengawas internal (SPI).
7. Bidang Akademik
adalah bidang kegiatan meliputi kegiatan pendidikan dan pengajaran,
Pengabdian kepada Masyarakat dan pengabdian kepada masyarakat.
8. Bidang Non Akademik
adalah bidang kegiatan meliputi kegiatan kemahasiswaan, sarana dan
prasarana, sumber daya manusia dan keuangan.
9. Penjaminan Mutu
adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu secara
konsisten dan berkelanjutan sehingga pemangku kepentingan
(mahasiswa, Dosen, Orang Tua, tenaga penunjang, pemerintah dan
masyarakat) memperoleh kepuasan.

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 5


BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

A. Visi
Menjadi Perguruan Tinggi Kesehatan Yang yang Unggul dalam Teknologi
Terapan, Berkarakter dan Berdaya Saing Internasional

B. Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan berkualitas yang berkarakter nasional
dan berwawasan global sesuai dengan perkembangan ilmu dan
teknologi terapan bidang kesehatan.
2. Menyelenggarakan penelitian yang inovatif dengan mengembangkan
potensi bahan lokal dan berbasis teknologi terapan.
3. Menyelenggarakan inovasi Pengabmas melalui pemberdayaan
masyarakat dengan berbasis hasil penelitian dalam rangka penguatan
pembelajaran yang berkualitas.
4. Menyelenggarakan kerjasama dengan pemangku kepentingan baik
nasional/internasional dengan prinsip saling menguntungkan dan
kemajuan bersama.
5. Membentuk karakter bekerja dengan hati, kepemimpinan dan
interpreneurship baik untuk pegawai dan mahasiswa.
6. Mengembangkan pendidikan dan program studi baru dalam rangka
memenuhi tuntutan perkembangan pelayanan Kesehatan.
7. Meningkatkan sumber daya yang berintegritas dalam rangka
terselenggaranya tata kelola yang baik dan bersih dengan
menerapkan prinsip transparan dan akuntabel sebagai BLU
pendidikan.

C. Tujuan
1. Terselenggaranya pendidikan yang berkualitas yang berkarakter

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 6


nasional dan berwawasan global.
2. Terselenggaranya penelitian inovatif melalui pusat kajian unggulan
dan kerjasama dengan Pemda, swasta dan industry serta Perguruan
Tinggi, baik dalam maupun luar negeri.
3. Terselenggaranya inovasi pengabmas melalui pemberdayaan
masyarakat dengan berbasis hasil penelitian dalam rangka penguatan
pembelajaran yang berkualitas.
4. Terselenggaranya kerjasama dengan pemangku kepentingan baik
nasional maupun internasional
5. Terbentuknya karakter bekerja dengan hati, kepemimpinan dan
interpreneurship baik untuk pegawai maupun mahasiswa.
6. Berkembangnya pendidikan dan prodi baru dalam rangka memenuhi
pelayanan kesehatan.
7. Mengembangnya bisnis poltekkes melalui kerjasama yang dikelola
secara professional.

D. Sasaran
1. Meningkatkan jumlah dan kualitas calon mahasiswa baru.
2. Terlaksananya reorientasi kurikulum yang dapat merespon
kebutuhan pasar kerja baik nasional maupun internasional.
3. Meningkatkan SDM dosen dan tendik melalui pendidikan lanjut,
pelatihan, magang dan pertemuan ilmiah.
4. Mengembangkan aplikasi layanan akademik dan kemahasiswaan
yang terintegrasi
5. Mengembangkan pembelajaran daring.
6. Mengembangkan program studi baru.
7. Melaksanakan penelitian inovatif berbasis pusat unggulan, teknologi
terapan dan kerjasama.
8. Melaksanakan inovasi pengabmas melalui pemberdayaan
masyarakat berbasis hasil penelitian.

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 7


9. Melaksanakan kerjasama dengan PT, Pemda, Industri baik nasional /
internasional.
10. Membentuk karakter bekerja dengan hati, kepemimpinan dan
interpreneurship.
11. Membentuk karakter bekerja dengan hati, kepemimpinan dan
interpreneurship mahasiswa.
12. Mengembangkan pendidikan dan prodi baru.
13. Mengembangkan bisnis poltekkes melalui kerjasama yang dikelola
secara professional.

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 8


BAB III
KEBIJAKAN MUTU
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

Sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 53 UU Dikti, SPM Dikti terdiri atas


SPMI, SPME dan PD Dikti. SPMI adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu
pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom atau mandiri
untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan
tinggi secara berencana dan berkelanjutan. Politeknik Kesehatan Kemenkes
Bandung mengembangkan SPMI sesuai dengan latar belakang sejarah, nilai
dasar yang menjiwai pendirian istitusi, jumlah program studi dan sumber
daya yang dimiliki Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung mengembangkan SPMI secara
otonom atau mandiri sesuai yang diamanahkan dalam Pasal 52 ayat (2) UU
Dikti, yakni bahwa penjaminan mutu dilakukan melalui 5 (lima) langkah
utama yang disingkat PPEPP, yaitu Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi
Pelaksanaan, Pengendalian Pelaksanaan, dan Peningkatan Standar. Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) merupakan satuan standar yang
meliputi Standar Nasional Pendidikan ditambah dengan Standar Nasional
Penelitian, dan Standar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat.
Sementara itu, Standar Dikti yang ditetapkan oleh Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung terdiri atas standar dalam bidang akademik dan bidang
non akademik yang melampaui SN Dikti.

A. Pernyataan Kebijakan Mutu


Pernyataan Kebijakan Mutu Politeknik Kesehatan Kemenkes
Bandung :
Dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran, seluruh jajaran Direktur
dan segenap sivitas akademika Poltekkes Kemenkes Bandung berkomitmen untuk
menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi meliputi : pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat berbasis IPTEK bidang kesehatan yang
berkualitas melalui langkah-langkah strategis dalam upaya pengembangan dan
perbaikan yang berkesinambungan.

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 9


B. Tujuan Kebijakan Mutu
Tujuan kebijakan mutu sebagai berikut:
1. Sebagai landasan dan arah dalam menetapkan semua standar dan
manual atau prosedur dalam sistem penjaminan mutu internal (SPMI),
serta dalam melaksanakan dan meningkatkan mutu.
2. Bukti otentik bahwa Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung telah
memiliki dan melaksanakan sistem penjaminan mutu internal (SPMI)
sebagaimana diwajibkan dalam peraturan perundang-undangan.

C. Prinsip Kebijakan Mutu


Prinsip Pelaksanaan Kebijakan Mutu dalam Sistem Penjaminan Mutu
Internal di Poltekkes Kemenkes Bandung adalah sebagai berikut :
1. Berorientasi kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal;
2. Mengutamakan kebenaran;
3. Tanggungjawab sosial;
4. Pengembangan kompetensi personel;
5. Partisipatif dan kolegial;
6. Keseragaman metode;
7. Inovasi, belajar dan perbaikan secara berkelanjutan.

D. Kebijakan Mutu melalui SPMI


Kebijakan mutu Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung dengan
menerapkan sistem penjaminan mutu internal (SPMI).
1. Prinsip SPMI:
a. Otonom
SPMI dikembangkan dan diimplementasikan secara otonom atau
mandiri oleh Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
b. Terstandar
SPMI di Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung menggunakan
standar Dikti, baik Standar Nasional Dikti yang ditetapkan Menteri

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 10


Pendidikan dan kebudayaan, maupun Standar Dikti yang
ditetapkan Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
c. Akurasi
SPMI di Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung menggunakan
data dan informasi yang akurat pada Pangkalan Data Pendidikan
Tinggi (PD Dikti)
d. Terencana dan Berkelanjutan
SPMI di Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung menggunakan
lima langkah penjaminan mutu: Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi,
Pemantauan dan Peningkatan Standar (PPEPP) yang membentuk
suatu siklus.
e. Terdokumentasi
Setiap langkah PPEPP dalam SPMI ditulis dalam suatu dokumen
dan didokumentasikan secara sistematis.

2. Tujuan dan Fungsi SPMI

a. Tujuan
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung memiliki tujuan:
1) Meningkatkan mutu pendidikan di Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung secara sistemik dan berkelanjutan melalui
PPEPP, sehingga tumbuh dan berkembang budaya mutu.
2) Pencapaian visi dan pelaksanaan misi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung.
3) Pemenuhan kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders)
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
b. Fungsi
Fungsi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Politeknik
Kesehatan Kemenkes Bandung, meliputi:

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 11


1) Mengendalikan penyelenggaraan pendidikan tinggi di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung untuk mewujudkan
pendidikan tinggi yang bermutu.
2) Menumbuhkan dan mengembangan budaya mutu di Politeknik
Kesehatan Kemenkes Bandung.
3) Mewujudkan visi dan melaksanakan misi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung.
4) Sarana memperoleh status akreditasi dan peringkat akreditasi
program studi dan perguruan tinggi.
5) Memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholder)
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.

3. Ruang Lingkup SPMI

Ruang lingkup Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Politeknik


Kesehatan Kemenkes Bandung, meliputi:
a. Manual Penetapan Standar
b. Manual Pelaksanaan Standar
c. Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar
d. Manual Pengendalian Pelaksanaan Standar
e. Manual Peningkatan Standar Dikti

4. Manajemen SPMI

Model Sistem Penjaminan Mutu Internal Politeknik Kesehatan


Kemenkes Bandung sesuai dengan Permenristek Dikti No. 44 tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Permenristek Dikti
nomor 62 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Tinggi, yakni meliputi sikulus PPEPP: Penetapan Standar, Pelaksanaan
Standar, Evaluasi Pelaksanaan Standar, Pengendalian Pelaksanaa
Standar dan Peningkatan Standar.

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 12


Manajemen PPEPP menekankan Pusat Penjaminan Mutu (PPM)
dan seluruh unit kerja bersinergi dalam pelaksanaan SPMI. Model
PPEPP mengharuskan setiap unit kerja di direktorat maupun di
jurusan dan program studi Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
untuk melaksanakan standar yang telah ditetapkan sebagai bentuk
pertanggungjawaban.

P Penetapan Standar
Pelaksanaan Standar
P P
Evaluasi Pelaksanaan Standar
Pengendalian Pelaksanaan Standar
P E Peningkatan Standar

Gambar : Model PPEPP sebagai penerapan SPMI

1) Penetapan Standar (P)

Penetapan Standar Mutu Politeknik Kesehatan Kemenkes


Bandung merupakan penetapan semua standar dalam
penyelenggaraan pendidikan tinggi mulai dari tahap perumusan
sampai pengesahan atau pemberlakuan standar. Tahap tersebut
adalah :
a. Pekerjaan yang harus dilakukan: 1) melakukan kerja sama, 2)
membentuk Tim Perumus Standar, 3) mempelajari Visi Institusi,
4) mengambil nama standar, 5) mengkaji peraturan perundang-
undangan, 6) metepakan bentuk rumusan standar, 7)
merumuskan rancangan standar, 8) melakukan uji publik, 9)

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 13


melakukan revisi, 10) persetujuan senat, dan 11) menetapkan
standar.
b. Penentuan pihak yang akan melakukan pekerjaan
c. Penentuan cara pekerjaan tersebut dilakukan
d. Penentuan bilamana pekerjaan tersebut dilakukan

2) Pelaksanaan Standar (P)


Pelaksanaan Standar Mutu Politeknik Kesehatan Kemenkes
Bandung merupakan implementasi dari semua standar yang telah
disahkaan dan dibemberlakukan. Pelaksanaan standar mutu
meliputi:
a. Persiapan pelaksanaan standar mutu
b. Pelaksanaan standar mutu
c. Rapat pleno unit pelaksana standar mutu
d. Evaluasi dan peningkatan pelaksanaan standar mutu
e. Survei audience
f. Laporan dan portofolio

3) Evaluasi Pelaksanaan Standar (E)


Evaluasi Pelaksanaan Standar Mutu Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung dilakukan terhadap seluruh standar mutu yang
telah ditetapkan. Dengan telah dilaksanakannya seluruh standar
mutu, maka diharapkan diperoleh kepuasan stakeholders karena
semua yang dijanjikan institusi telah dipenuhi. Evaluasi
pelaksanaan standar mutu dilakukan sesuai dengan kebijakan yang
telah ditetapkan. Evaluasi pelaksanaan standar mutu Politeknik
Kesehatan Kemenkes Bandung, sebagai berikut:

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 14


a. Prosedur Evaluasi Palaksanaan Standar Mutu, dengan
menetapkan bentuk evaluasi dan menentukan pelaksana
evaluasi (evaluator).
b. Evaluator pelaksanaan standar mutu, meliputi: 1) Pelaksana
standar itu sendiri (evaluasi diri), 2) Tim Pemantau (monitoring),
3) Atasan sebagai pengawasan, dan 4) Tim Auditor Mutu
Internal (AMI).

4) Pengendalian Pelaksanaan Standar (P)


Pengendalian pelaksanaan standar mutu Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung, melalui:
a. Pihak yang melakukan pengendalian, yakni pihak yang
mengelola pelaksanaan standar mutu (audience)
b. Upaya pengendalian pelaksanaan standar mutu

5) Peningkatan Standar (P)

Peningkatan standar mutu merupakan tahap terakhir dari


siklus PPEPP di dalam SPMI. Tahap ini ditempuh setelah berhasil
melaksanakan 4 (empat) tahap siklus SPMI sebelumnya, yaitu
Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, dan Pengendalian Standar
Mutu, hingga akhirnya mampu memenuhi standar dalam SPMI.
Peningkatan standar mutu tidak saja didorong oleh keharusan
meningkatkan mutu berkelanjutan (kaizen) untuk mencapai visi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung, tetapi juga didorong oleh
perkembangan di dalam masyarakat, perkembangan Ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan tuntutan dari pemangku

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 15


kepentingan eksternal yang menginginkan layanan pendidikan
yang lebih baik. Perlu dikemukakan bahwa yang harus ditingkatkan
bukan hanya Pelaksanaan, Evaluasi Pelaksanaan ataupun
Pengendalian Pelaksanaan standar mutu, melainkan terutama isi
standar itu sendiri. Peningkatan isi standar mutu dapat dilakukan
secara serentak atau secara parsial. Peningkatan standar mutu
dapat dilakukan dalam kurun waktu yang berbeda tergantung pada
masing-masing standar.

1. Prosedur Peningkatan Standar Mutu


a. Menentukan Pelaksana Peningkatan Standar Mutu
b. Menetukan Prosedur Peningkatan Standar Mutu: 1)
mempelajari laporan hasil pengendalian standar mutu, 2)
melakukan Penelaahan, dan 3) melakukan revisi.
2. Hasil Peningkatan Standar Mutu
a. Rumusan standar mutu yang baru untuk menggantikan
standar mutu sebelumnya.
b. Rumusan standar baru yang belum pernah ada sebelumnya.
c. Standar mutu baru yang menambah jumlah standar mutu
yang telah ada sebelumnya.

5. Pengorganisasian SPMI

Model Pengorganisasian SPMI di Politeknik Kesehatan Kemenkes


Bandung mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 38
Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan, bahwa penjaminan mutu dikelola oleh Pusat
Penjaminan Mutu.

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 16


Pusat Penjaminan Mutu Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
memiliki tugas :
a. Melakukan penjaminan mutu pendidikan secara bertahap,
sistematis dan terencana dalam suatu program penjaminan mutu
yang memiliki target dalam kerangka waktu yang jelas
b. Merancang dan pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal
secara keseluruhan di Poltekkes Kemenkes Bandung
c. Menyusunan perangkat dokumen (kebijakan mutu, manual mutu,
dan standar mutu) yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan
sistem penjaminan mutu
d. Pengembangan sistem informasi penjaminan mutu
e. Pelaksanaan monitoring sistem penjaminan mutu
f. Pelaksanaan audit mutu akademik internal dan evaluasi
pelaksanaan sistem penjaminan mutu
g. Penyusunan laporan secara berkala pelaksanaan sistem
penjaminan mutu
h. Melakukan koordinasi dengan sub unit penjaminan mutu di
masing-masing jurusan/prodi

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 17


E. Struktur Organisasi Dan Tata Kelola

1. Struktur Organisasi

DIREKTUR
DEWAN
PERTIMBANGAN WADIR I WADIR II WADIR III
SENAT

SATUAN PENGAWAS INTERNAL


BAGIAN
AKADEMIK DAN
UMUM

PUSAT UNIT
JURUSAB PENELITIAN DAN TEKNOLOGI
PENGABDIAN INFORMASI SUB BAGIAN
KEPADA ADMINISTRASI
MASYARAKAT AKADEMIK
UNIT
LABORATORIM
PRODI TERPADU SUB BAGIAN
PUSAT ADMINISTRASI
DIPLOMA III
PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN,
PENDIDIKAN UNIT ALUMNI DAN
PERPUSTAKAAN KERJASAMA
PRODI TERPADU
DIPLIMA IV
PUSAT SUB BAGIAN
PENJAMINAN UNIT KEUANGAN DAN
MUTU PENGEMBANGAN BARANG MILIK
BAHASA NEGARA
PRODI
PROFESI
SUB BAGIAN
KEPEGAWAIAN
UMUM

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

2. Tata Kelola
Berdasarkan Permenkes RI nomor 38 Tahun 2018, Tugas dan
Fungsi Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung, sebagai berikut :
1. Direktur
a. Tugas
Direktur mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan
pendidikan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan pengabdian
kepada masyarakat, dan membina pendidik dan tenaga
kependidikan, mahasiswa, dan hubungannya dengan
lingkungan, serta urusan administrasi umum.

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 18


b. Fungsi
1. Pelaksanaan dan pengembangan pendidikan Poltekkes
Kemenkes Bandung.
2. Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat untuk
pengembangan ilmu pengetahuandan teknologi.
3. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.
4. Pelaksanaan pembinaan sivitas akademika dan
hubungannya dengan lingkungan.
5. Pelaksanaan kerja sama
6. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan dan
7. Pelaksanaan urusan ketatausahaan.

2. Wakil Direktur
a. Wakil Direktur Bidang Akademik
Wakil Direktur bidang akademik mempunyai tugas
membantu direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan
bidang akademik dan pengelolaan sistem informasi.
b. Wakil Direktur Bidang Keuangan, Kepegawaian, dan
Adminstrasi
Wakil Direktur Bidang Keuangan, Kepegawaian, dan
Adminstrasi mempunyai tugas membantu direktur dalam
memimpin pelaksanaan kegiatan bidang keuangan,
kepegawaian, dan administrasi umum.
c. Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan
Kerjasama
Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 19


mempunyai tugas membantu direktur dalam memimpin
pelaksanaan kegiatan bidang kemahasiswaan, alumni, dan
kerja sama.
3. Senat
Senat mempuanyai tugas :
a. Memberi pertimbangan kebijakan akademik dan
pengembangan Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
sesuai peraturan perundangan
b. Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan
pengembangan kecakapan serta kepribadian sivitas akademika
sesuai peraturan perundangan
c. Merumuskan, menatapkan norma dan tolok ukur
penyelenggaraan Poltekkes Kemenkes Bandung
d. Memberi pertimbangan dan melakukan pengawasan terhadap
Direktur dalam pelaksanaan otonomi perguruan tinggi bidang
akademik
e. Menetapkan peraturan pelaksanaan kebebasan mimbar
akademik, dan otonomi keilmuanpada Poltekkes Bandung
f. Memberikan pertimbangan kapada Direktur berkenaan
dengan dosen yang dicalonkan memangku jabatan akademik
g. Mengusulkan kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan
berkenaan dengan calon-calon yang telah dipilih oleh Senat
untuk diangkat menjadi Direktur.
h. Memberikan pertimbangan kepada Kepala Badan PPSDM
Kesehatan berkenaan dengan pemberhentian Direktur atau

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 20


Pembantu Direktur karena berakhirnya masa jabatan atau
karena alasan lain.
4. Dewan Pengawas
Dewan Pengawas mempunyai tugas melakukan pengawasan
terhadap pengelolaan BLU yang dilaksanakan oleh Pejabat
Pengelola BLU mengenai pelaksanaan Rencana Strategis Bisnis,
Rencana Bisnis dan Anggaran, dan peraturan perundang-
undangan.
5. Sub Bagian
a. Sub Bagian Adminstrasi Akademik
Sub Bagian Adminstrasi Akademik mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan administrasi akademik dan
pengelolaan data dan informasi.
b. Sub Bagian Adminstrasi Kemahasiswaan, Alumni dan
Kerjasama
Sub Bagian Adminstrasi Kemahasiswaan, Alumni dan
Kerjasama mempunyai tugas melakukan urusan administrasi
kemahasiswaan dan alumni dan penyiapan bahan administrasi
kerja sama.
c. Sub Bagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum
Sub Bagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan
penyusunan rencana, program, dan anggaran, urusan
keuangan dan pengelolaan barang milik negara, urusan
kepegawaian, urusan hubungan masyarakat, administrasi
pengadaan barang dan jasa, penataan organisasi dan tata

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 21


laksana, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan, tata
persuratan, kearsipan, rumah tangga, dan perlengkapan.
6. Jurusan
Jurusan mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanakan
pendidikan vokasi dan/atau pendidikan profesi dalam satu atau
beberapa cabang ilmu pengetahuan dan teknologi serta
pengelolaan sumber daya pendukung program studi.
7. Program Studi
Program Studi merupakan kesatuan kegiatan pendidikan dan
pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran
tertentu dalam satu jenis Pendidikan Vokasi dan/atau Pendidikan
Profesi. Program Studi mempunyai tugas :
a. Memimpin pelaksanaan pendidikan pada program studi yang
bersangkutan.
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan Pengabdian kepada
Masyarakat dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sesuai pada program studi yang bersangkutan.
c. Memimpin pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.
d. Membina sivitas akademika pada program studi yang
bersangkutan.
8. Pusat Penjaminan Mutu
Pusat Penjaminan Mutu mempunyai tugas :
a. Merancang dan pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal
secara keseluruhan di Poltekkes Kemenkes Bandung

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 22


b. Penyusunan perangkat dokumen (kebijakan mutu, manual
mutu, dan standar mutu) yang diperlukan dalam rangka
pelaksanaan sistem penjaminan mutu.
c. Pengembangan sistem informasi penjaminan mutu.
d. Pelaksanaan monitoring sistem penjaminan mutu .
e. Pelaksanaan audit mutu akademik internal dan evaluasi
pelaksanaan sistem penjaminan mutu.
f. Penyusunan laporan secara berkala pelaksanaan sistem
penjaminan mutu.
g. Melaksanakan koordinasi dengan sub unit penjaminan mutu di
masing-masing jurusan/prodi
9. Pusat Pengabdian kepada Masyarakat dan Pengabdian kepada
Masyarakat
Pusat Pengabdian kepada Masyarakat dan Pengabdian
kepada Masyarakat mempunyai tugas :
a. Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat terapan
b. Pengamalan ilmu pengetahuan dan teknologi
c. Peningkatan relevansi program Poltekkes Kemenkes Bandung
sesuai dengan visi misi dan kebutuhan masyarakat.
d. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dalam
pembangunan
e. Menjalin kerjasama antar perguruan tinggi atau badan lainnya
baik di dalam maupun di luar Poltekkes Kemenkes Bandung
dalam rangka Pengabdian kepada Masyarakat dan pengabdian
masyarakat
f. Publikasi hasil Pengabdian kepada Masyarakat

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 23


g. Mengkoordinir komisi etik
h. Pelaksanaan urusan tata usaha UPPM
i. Melakukan koordinasi diantara sub unit PPM di masing-masing
jurusan
10. Pusat Pengembangan Pendidikan
Pusat Pengembangan Pendidikan mempunyai tugas :
a. Menjalankan kerjasama dengan stakeholder, institusi
pendidikan tinggi, atau pihak lain dalam rangka meningkatkan
pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi Poltekkes Kemenkes
Bandung baik di dalam maupun luar negeri.
b. Melaksanakan pengembangan program studi dan institusi
sesuai dengan kebutuhan organisasi.
11. Satuan Pengawas Internal (SPI)
Satuan Pengawas Internal merupakan organ yang menjalankan
fungsi pengawasan nonakademik untuk dan atas nama direktur,
mempunyai tugas :
a. Melaksanakan pemeriksaan secara periodik maupun insidentil
terhadap seluruh unit kerja terkait dengan pengelolaan
keuangan BLU.
b. Melaksanakan review laporan keuangan.
c. Melaporkan hasil pemeriksaan kepada Direktur.
12. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan
kegiatan jabatan fungsional masing-masing sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 24


13. Unit Laboratorium Terpadu
Unit Laboratorium Terpadu mempunyai tugas :
a. Perencanaan, penyediaan dan pengelolaan bahan
laboratorium
b. Pemberian layanan dan pendayagunaan bahan dan peralatan
laboratorium
c. Pemeliharaan bahan dan peralatan laboratorium
d. Pelaksanaan urusan tata usaha laboratorium
e. Pengembangan laboratorium
f. Melakukan koordinasi dengan sub unit laboratorium di
masing-masing jurusan/program studi
14. Unit Perpustakaan Terpadu
Unit Perpustakaan Terpadu mempunyai tugas :
a. Penyediaan dan pengelolaan bahan pustaka
b. Pemberian layanan dan pendayagunaan bahan pustaka
c. Pemeliharaan bahan pustaka
d. Pengembangan perpustakaan
e. Pelaksanaan urusan tata usaha perpustakaan
f. Melakukan koordinasi dengan sub unit perpustakaan di
masing-masing jurusan/program studi
15. Unit Teknologi Informasi
Unit Teknologi Informasi mempunyai tugas :
a. Pengumpulan dan pengolahan data dan informasi
b. Penyajian dan penyimpanan data dan informasi
c. Pemberian layanan dan pendayagunaan komputer
d. Pengembangan teknologi informasi

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 25


e. Pelaksanaan urusan tata usaha unit komputer
f. Melakukan koordinasi dengan sub unit komputer di masing-
masing jurusan/program studi

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 26


Referensi

1. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;


2. Undang-undang No.12 tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan perguruan Tinggi;
4. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi nomor 44
Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
5. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi nomor 62
tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi,
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebidayaan nomor 87 tahun 2014
tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi,
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI no 38 Tahun 2018 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan di Lingkungan Badan Pengembangan
dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian
Kesehatan.
8. Statuta Poltekkes Kemenkes Bandung 2015;
9. Rencana Strategis Poltekkes Kemenkes Bandung.

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 27


Daftar: Pemegang Dokumen Kebijakan Mutu Poltekkes Kemenkes
Bandung.
No Pemegang Dokumen Status
1 Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Terkendali
2 Wakil Direkttur I Bidang Akademik Terkendali
3 Wakil Direktur II Bidang Administrasi Umum, Keuangan, Terkendali
dan Kepegawaian
4 Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan Terkendali
5 Satuan Pengawas Internal (SPI) Terkendali
6 Senat Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Terkendali
7 Bagian Administrasi Akademik dan Umum Terkendali
8 Sub Bagian Akademik Terkendali
9 Sub Bagian Kemahasiswaan dan Kerja Sama Terkendali
10 Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Terkendali
11 Sub Bagian Keuangan dan BMN Terkendali
12 Pusat Penjaminan Mutu Master
13 Pusat Penelitian dan Pengabdian kapada Masyarakat Terkendali
14 Pusat Pengembangan Pendidikan Terkendali
15 Unit Laboratorium Terkendali
16 Unit Perpustakaan Terkendali
17 Unit Teknologi Informasi Terkendali
18 Unit Usaha Terkendali
19 Unit Asrama Terkendali
20 Jurusan Analis Kesehatan Terkendali
21 Jurusan Farmasi Terkendali
22 Jurusan Gizi Terkendali
23 Jurusan Kebidanan Terkendali
24 PSDKU Kebidanan Karawang Terkendali
25 PSDKU Kebidanan Bogor Terkendali
26 Jurusan Keperawatan Terkendali
26 PSDKU Keperawatan Bogor Terkendali
27 Jurusan Keperawatan Gigi Terkendali
28 Jurusan Kesehatan Lingkungan Terkendali
29 Jurusan Promosi Kesehatan Terkendali

Kebijakan Mutu Poltekkes Bandung. 28

Anda mungkin juga menyukai