Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN MAKALAH

SENI
BUDAYA
KELOMPOK 5

FERO FERIYADI
KAYLA DHANIKA
OKTA FILLA NOVA
REZDIVA ANDINI MAHARDHIKA
MUHAMMAD RIZKI LITRYANSYAH

9
TEKNIK TATA PENTAS TARI KREASI

Tata pentas tari adalah teknik merancang untuk mementaskan tari yang baik,
sehingga tampak jelas tampilan keindahan geraknya.

1. Macam-macam panggung
a) Panggung proscenium atau panggung pigura merupakan panggung
konvensional yang memiliki ruang suatu bingkai gambar melalui mana penonton
menyaksikan pertunjukan. Arah dari panggung ini hanya 1 jurusan agar pandangan
penonton terpusat kearah pertunjukan.
b) Panggung portable, yaitu panggung tanpa layar muka dan dapat dibuat
didalam maupun diluar ruangan dengan menggunakan panggung yang dapat di
bongkar pasang (tidak permanen).
c) Panggung arena merupakan benteng panggung yang paling sederhana dan
bisa di buat di luar maupun di dalam ruangan, contohnya ada panggung arena tapal
kuda, panggung arena seperempat, dan panggung arena penuh.
d) Panggung terbuka adalah panggung yang tempatnya terbuka, contohnya
teras rumah, halaman Gedung, dll.
e) Panggung kereta disebut juga panggung keliling karna digunakan untuk
menampilkan karya-karya teater dari satu tempat ke tempat lain dengan
menggunakan panggung yang di buat diatas kereta.

2. Pokok-pokok persyaratan set panggung/pentas


Set panggung atau pentas (scenery), yaitu penampilan visual lingkungan
sekitar gerak laku pemeran dalam sebuah lakon. Untuk itu dalam merancang pentas
harus memerhatikan aspek-aspek tempat gerak-laku, memperkuat gerak-laku, dan
mendandani atau memperindah gerak-laku. Oleh sebab itu, tugas seorang
perancang pentas hendaklah merencanakan set-nya sedemikian rupa sehingga:
a. Dapat memberi ruang kepada gerak-laku.
b. Dapat memberi pernyataan suasana lakon.
c. Dapat memberi pandangan yang menarik.
d. Dapat dilihat dan dimengerti oleh penonton.
e. Merupakan rand yang sederhana
f. Dapat bermanfaat terus-menerus bagi pemeran atau pelaku.
g. Dapat secara efisien dibuat, disusun, dan dibawa.
h. Dapat membuat rancangan yang menunjukkan bahwa setiap elemen yang
terdapat di dalam penampilan visual pentasnya memiliki hubungan satu sama lain.
Oleh karena itu, seorang perancang pentas yang membuat set panggung
harus memiliki tujuan, yaitu lokatif, ekspresif, atraktif, jelas, sederhana, bermanfaat,
praktis, dan organis.
a. Lokatif, yaitu penataan pentas harus dapat memberi tempat kepada gerak
laku pemeran atau pelaku pertunjukan.
b. Ekspresif, yaitu penataan pentas harus memperkuat gerak-laku dengan
memberi penjelasan, menggambarkan keadaan sekitar, dan menciptakan suasana
bagi gerak-laku tersebut.
c. Atraktif, yaitu penataan pentas harus dapat memberi pandangan yang
menarik bagi penonton.
d. Jelas, yaitu penataan pentas harus merupakan rancangan yang dapat
dilihat dan dimengerti oleh penonton dari suatu jarak tertentu.
e. Sederhana, yaitu penataan pentas harus sederhana. Sederhana tidak berarti
bahwa pentas hanya terdiri dari satu meja dan dua kursi, tetapi penataannya tidak
ruwet serta penonton dapat melihat dan menarik maknanya tanpa memeras pikiran
dan perasaan.
f. Bermanfaat, yaitu penataan pentas harus dirancang sedemikian rupa
sehingga dapat bermanfaat bagi para pemeran dengan efektif dan seefisien
mungkin.
g. Praktis, yaitu penataan pentas harus dapat secara efisien dibuat, disusun,
dan dibawa serta dapat memenuhi kebutuhan teknis pembuatan tata pentas atau
scenery.
h. Organis, yaitu penataan pentas harus dapat menunjukkan setiap elemen
yang terdapat di dalam penampilan visual penataannya dan memiliki hubungan satu
sama lainnya.

3. Mendeskripsikan karya tari kreasi berdasarkan teknik tata pentas


a. Teknik pentas tari kreasi di panggung proscenium
Panggung proscenium dibuat membatasi daerah
pemeranan bersama penonton. Arah dari panggung ini
hanya satu jalur, yaitu ke arah penonton saja, supaya
pandangan penonton lebih terpusat ke arah pertunjukan.
Contoh tari seribu tangan yang menggunakan tata
pentas di atas panggung proscenium. Tari seribu tangan
ini, geraknya mengandalkan variasi gerak tangan yang
dilakukan oleh sekelompok penari dalam beragam ruang
gerak (dari ruang gerak sempit yang dilakukan oleh
penari terdepan sampai kepada ruang gerak terluas
yang dilakukan oleh penari paling belakang).
b.Teknik pentas tari kreasi dengan panggung di luar arena
Bentuk pentas arena biasanya di tempat terbuka yang tidak ada batasan alam dan
manusia. Sebagai contoh penggunaan teknik pentas tari kreasi dengan panggung di
luar arena, yaitu tari kecak dari Bali. Dalam penyajiannya tari kecak ditampilkan di
ruang terbuka beralas tanah dengan posisi pemain melingkar dalam tata pentas
arena.Tata pentas menggunakan panggung arena, memungkinkan penonton melihat
pertunjukan dari berbagai arah.

c. Teknik pentas tari kreasi dengan panggung di ruang terbuka (outdoor)


berlatar lingkungan.

Sebagai contoh adalah Pohaci, yaitu tokoh


seorang dewi pelindung bumi dalam cerita rakyat
Sunda. Tari ini menggunakan teknik tata pentas
berlatar lingkungan alam sekitar, memiliki simbol
Dewi Pohaci yang merasa sedih atas kerusakan
lingkungan dan Dewi Pohaci turun ke bumi untuk
melindungi dan menyuburkan bumi. Pertunjukan ini
akan terdengar gemuruhnya suara alat berat yang
sedang meratakan tanah dan suara pukulan palu
para pekerja.

Anda mungkin juga menyukai