Anda di halaman 1dari 8

LABORATORIUM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Nama : Daniel supriyanto


Nim : 10011381821018

Dosen pengampu : Desheilla andarini, S.KM, M.SC

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER
LABORATORIUM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

SOAL KASUS

1. Analisislah lima kebutuhan peralatan yang urgent diperlukan untuk


pengembangan Laboratorium Kesehatan dan Keselamatan Kerja Fakultas
Kesehatan Masyarakat (tidak termasuk peralatan yang telah dimiliki oleh lab
sekarang)! Lengkapi dengan landasan teori dalam petunjuk penggunaan alat!
2. Berdasarkan hasil pengukuran pencahayaan yang telah anda lakukan,
bandingkanlah dengan standar yang berlaku, kemudian berikanlah rekomendasi
perbaikan dilengkapi dengan rancangan layout tempat yang memenuhi standar!
3. Rancanglah kebijakan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja di
laboratorium!

---------SELAMAT BEKERJA---------

JAWAB :
1. 5 alat yang dibutuhkan untuk laboraturium Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya yaitu :
1) Reaction timer
Reaction timer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
kecepatan reaksi yang diberikan oleh tenaga kerja terhadap rangsangan yang
diberikan. Bentuk rangsangan yang diberikan berupa rangsangan cahaya dan
rangsangan bunyi. Kelemahan dari metode ini adalah penempatan bola lampu
atau rangsangan cahaya serta frekwensi dan intensitas rangsangan bunyi yang
diberikan mungkin tidak sesuai dengan intensitas dan frekwensi yang mungkin
masih dapat didengar oleh tenaga kerja. Serta ada periode dimana tenaga kerja
belum begitu mengenal cara penggunaan alat dan pada akhir pemeriksaan ada
kesiagaan yang berlebihan dari tenaga kerja sehingga akan mempengaruhi
kecepatanya bereaksi terhadap rangsangan, han ini dikoreksi dengan
mengabaikan hasil pengukuran pada lima kali pengukuran di awal dan lima
pengukuran di akhir.
a. Prinsip Kerja
1. Pengukuran dilakukan oleh seorang operator dengan menggunakan
alat reaction timer.
2. Operator memilih probandus kemudian dilakukan pengambilan
data, dimana tiap probandus melakukan pengukuran sampai 20 kali.
3. Operator dalam menekan saklar sensor rangsang diusahakan temponya
variatif.
4. Probandus diusahakan tidak melihat operator saat dilakukan
pengukuran agar data yang didapat lebih valid.
5. Setelah pengukuran, hasil dicatat dalam blangko yang sudah disediakan.
b. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Menghubungkan alat dengan sumber tenaga (listrik).
3. Menghidupkan alat dengan menekan tombol “ON/OFF” pada ON.
4. Memastikan angka 0,000 pada alat jika angka belum menunjukan angka
0,000 maka menekan tombol NOL untuk me-reset.
5. Memilih rangsang suara atau cahaya yang dikehendaki degan menekan
tombol “suara/cahaya”.
6. Meminta probandus yang akan diperiksa untuk menekan tombol subyek
(kabel hitam), dan meminta secepatnya menekan tombol subyek (kabel
hitam) setelah melihat cahaya atau mendengar bunyi rangsang.
7. Menekan tombol pemeriksa (kabel biru) untuk memberikan rangsang pada
responden.
8. Setelah memberikan rangsang dan probandus menekan tombol maka pada
layar kecil akan terlihat angka waktu reaksi dengan satuan mili detik.
9. Melakukan pemeriksaan sebanyak 20 kali baik rangsang suara maupun
rangsang cahaya. Dimana pemeriksaan nomor 1-5 dan nomor 16-20
dihilangkan karena nomor 1-5 adalah dalam taraf penyesuaian alat dan
nomor 16-20 dianggap tingkat kejenuhan mulai muncul.
10. Mencatat hasil pada lembar data reaction timer.
11. Mematikan alat dengan menekan tombol “on/off” dan melepaskan alat
dari sumber tenaga.
12. Menganalisis hasil
2) Lemari asam
Lemari asam adalah perlengkapan dasar sebuah laboratorium. Lemari
asam digunakan sebagai tempat untuk pekerjaan di laboratorium yang
menghasilkan uap yang apabila terpapar diruangan terbuka akan membahayakan
keselamatan pengguna. Uap yang dimaksud adalah uap-uap yang dihasilkan dari
reaksi-reaksi kimia yang biasanya menggunakan larutan asam pekat. Dengan
adanya lemari asam ini uap-uap tersebut dapat dikeluarkan dari ruangan
laboratorium melalui sistem direct centrifugal fan dan pemipaan lemari asam
tersebut
Cara kerja :

1. Naikan jendela sorong ( slidding window ) sesuai keinginan anda


2. Hidupkan Switch blower
3. Hidupkan lampu penerang
4. Jika blower telah hidup, maka mulailah melakukan pekerjaan anda secara
hati-hati.
5. Pada saat melakukan pekerjaan turunkan slidding window searah bahu
pemakai hal ini dikarenakan untuk menghindari percikan-percikan bahan
zat kimia ke wajah.
6. Jika pada saat pekerjaan hendak di tinggal sementara namun proses reaksi
masih berjalan, maka lakukan dengan menurunkan slidding window
dengan bukaan ± 10 cm dari bibir atas meja / top table.
7. Setelah melakukan pekerjaan anda lalu bersihkan meja lemari
asam dengan kain kering lalu dibilas dengan kain basah, kemudian di lap
lagi hingga kering.
8. Matikan Switch lampu
9. Tutup Window
10. Tutup Slidding window.

3) PH Meter
PH meter adalah adalah suatu alat elektronik yang digunakan untuk
menentukan konsentrasi ion hidrogen pada sebuah larutan.
Cara kerja:
1. Lakukan Kalibrasi Internal
2. Hidupkan alat pH meter dengan menekan tombol power (on) dan tombol
mode secara bersamaan.
3. Dan akan muncul “BUF” berkedip pada tampilan layar, lalu tekan tombol
“enter”.
4. Akan muncul jenis larutan kalibrasi yang digunakan,pilih yang sesuai
dengan larutan yang digunakan (USA/nist?Pb),dengan menekan tombol
“mode”kemudian dipilih dengan menekan tombol”enter’.
5. Secara otomatis akan kembali ke mode pengkuran,bilas elektroda dengan
aquades,kemudian keringkan dengan menggunakan tissue. Masukkan
elektroda ke dalam larutan standar pH4,tunggu sampai tampilan angka
pada layar konstan kemudian tekan tombol”cal” maka akan muncul angka
berkedip pada tampilan,tekan tombol “enter” sehingga akan menampilkan
angka”4,01”
6. Bilas elektroda dengan aquades,kemudian keringkan dengan
menggunakan tissue.
7. Lakukan langkah 4), 5) untuk larutan standar 7 (6,86) atau 10 (9,18)
8. Alat sudah dapat digunakan
9. Bilas elektroda dengan aquades
10. Masukkan benda uji yang akan diukur
11. Celupkan elektroda pada benda uji yang diukur.
12. Tunggu pembacaan alat sampai alat menyatakan pembacaan selesai.
13. Angkat elektroda dan cuci dengan aquadest.
14. Keringkan elektroda dan masukkan kembali pada tempat elektroda.
15. MAtikan alat dengan menekan tombol power off.
16. Catat pemakaian alat dalam log book pemakaian alat.
4) Timbangan analitik
Timbangan analitik adalah jenis neraca yang dirancang untuk mengukur
massa kecil rentang milligram .
Cara kerja:
1. Hubungkan timbangan dengan suplay listrik
2. Tunggu beberapa menit, timbangan akan melakukan check posedur dan
test kalibrasi. Setelah kalibrasi selesai, pada display akan menunjukkan off
3. Tekan tombol ON/OFF untuk menghidupkan timbangan
4. Display akan menunjukkan angka 0,0000 timbangan siap digunakan
5. Letakkan bahan yang akan ditimbang pada pelat timbangan. Setelah stabil,
display akan menunjukkan berat bahan.
6. Ambil bahan dari timbangan.
7. Ambil bahan dari timbangan
8. Tekan tombol On/Off untuk mematikan timbangan
9. Timbangan dalam keadaan stand by, layar display menunjukkan waktu.
5) Spektrofotometer
Spektrofotometer adalah alat yang digunakan mengukur absorbansi
dengan melewatakan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada kuvet.
Prinsip kerja:
Seperti terlihat pada bagan alat susunan Spektrofometer Ultra-violet dan
Sinar Tampak, suatu sumber cahaya; dipancarkan melalui monokromator (B).
Monokromator menguraikan sinar yang masuk dari sumber cahaya tersebut
menjadi pita-pita panjang gelombang yang diinginkan untuk pengukuran suatu zat
tertentu seperti yang tertera, yang menunjukkan bahwa setiap gugus kromofor
mempunyai panjang gelombang maksimum yang berbeda. Dari monokromator
tadi cahaya/energi radiasi diteruskan dan diserap oleh suatu larutan yang akan
diperiksa di dalam kuvet. Kemudian jumlah cahaya yang diserap oleh larutan
akan menghasilkan signal elektrik pada detektor, yang mana signal elektrik ini
sebanding dengan cahaya yang diserap oleh larutan tersebut. Besarnya signal
elektrik yang dialirkan ke pencatat dapat dilihat sebagai angka.

2. Hasil
Tabel 3. Hasil pengukuran intensitas pencahayaan umum di ruang baca Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik Universitas Sriwijaya
No Lokasi Titik Hasil Standar Pencahayaan
Pengukuran Pengukuran (Lux) Permenaker No
(Lux) 5 Tahun 2018
1 T1 125
T2 150
Ruang Baca T3 183
Fakultas Ilmu Sosial T4 206
Dan Politik T5 155 300
Universitas T6 172
Sriwijaya T7 184
T8 169
T9 90
∑ Hasil Pengukuran Intensitas 159,3
Pencahayaan

Catatan :
Dalam ruang belajar ada 4 titik lampu, Titik 9 merupakan meja petugas perpustakaan
yang dikelilingi oleh tumpukan buku dan pencahayaan baik pencahayaan alami
maupun buatan pada titik 9 dihalangi oleh dindiong toilet.
Pengukuran intensitas pencahayaan dilakukan pada pencahayaan setempat dan
pencahayaan umum. Hasil pengukuran intensitas pencahayaan umum yang dilakukan di
ruang baca Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sriwijaya pada 9 titik
pengukuran, diperoleh data bahwa hasil pengukuran di bawah standar pencahayaan
ruang baca 300 lux yaitu pada semua titik pengukuran. Untuk hasil perhitungan rata-rata
intensitas pencahayaan dalam ruangan baca Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
Sriwijaya adalah sebesar 159,3 Lux. Hasil pengukuran intensitas pencahayaan setempat
yang dilakukan di ruangan baca dan di meja petugas perpustakaan. Apabila di
bandingkan dengan standar pencahayaan berdasarkan Permenaker No 5 tahun 2018,
untuk ruang baca dibutuhkan pencahayaan sebesar 300 Lux, maka dapat dinyatakan
bahwa pencahayaan pada ruang baca yang diukur tidak memenuhi persyaratan.
Berdasarkan hasil praktikum diketahui bahwa terdapat 4 lampu yang digunakan pada
ruang baca dan semua lampu tersebut dalam keadaan hidup. Pencahayaan alami tidak
digunakan pada ruang baca Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sriwijaya, hal ini
terlihat dari keberadaan rak buku yang mengelilingi ruangan baca sehingga jendela yang
berada di samping ruang baca tertutup oleh rak-rak buku. Pengukuran pencahayaan
dengan intensitas cahaya paling rendah yaitu pada Titik 9 yang merupakan meja petugas
perpustakaan. Penyebab tidak terpenuhinya standar persyaratan minimum pencahayaan
pada ruang baca Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sriwijaya dapat disebabkan
karena pencahayaan yang digunakan pada ruang baca dengan ukuran ruang ± 12 x 6 m
tersebut hanya menggunakan pencahayaan buatan. Penyebab lain juga dapat dikarenakan
alat pengukura intensitas pencahayaan yang digunakan praktikan (Applikasi Lux meter)
tidak valid, sehingga menyebabkan ketidakakuratan data. Ruang baca seharusnya
memiliki intensitas pencahayaan 300 Lux, sehingga dapat digunakan dengan nyaman dan
aman bagi pekerjaan di dalamnya tanpa menyebabkan gangguan kesehatan..
LAYOUT PENGUKURAN PENCAHAYAAN
DI RUANG BACA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS
SRIWIJAYA

T9
TOILET
Meja Petugas Perpustakaan
P
I
T8 T7 N
T
U

T6 T5

T4 T3

T2 T1

Rekomendasi perbaikan yang disarankan diruang baca di fakultas ilmu sosial dan politik
1. Menyusun ulang perletakan yang ada pada perpustakaan dapat dilakukan agar
pemanfaatan pencahayaan alami lebih optimal, terutama pada penyusunan rak
tinggi yang ada disekiar bukaan untuk ditempatkan pada area lain sehingga tidak
menghalangi masuknya cayaha alami. Penyusunan ulang tersebut juga
diselaraskan dengan mengatur saklar lampu dengan baik, sehingga memudahkan
untuk menghidupkan mematikanlampu sesuai kebutuhan. Pengaturan titik-titik
lampu diperlukan karena karena jarak yang ada sudah menunjukan hasil yang
optimal.
2. Penggunaan lampu LED lebih direkomendasikan, lampu LED dibutuhkan karena
lampu dapat bertahan dalam jangka panjang,lampu LED juga memenuhi standar
pencahayaan, lampu LED mempunyai daya komsumsi lebih rendah hingga 10%
dengan demikan pengunaan lampu LED menghemat biaya pengeluaran.
3. kebijakan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium
Pada prinsipnya semua pihak harus berupaya serta mengambil langkah-langkah
positif sengga dosen, mahasiswa dan karyawan dan kayawan terjamin dan bekerja
dengan aman dan sehat.
Kebijakan ini adalah:
1. meningkatan kesadaran dan memberikan pengertian bahwa kecelakaan itu dapat
dicegah.
2. Memberikan pengertian bahawa target utama K3LAB adalah zero accident.
3. Mengutamakan keselamatan dosen, mahasiswa dan karyawan dari penggunaan
peralatan dan bahan di laboratorium
4. Menjamin bahwa semua dosen, mahasiswa dan karyawan telah mengetahui dan
melaksanakan perkerjaannya secara produktif yaitu dengan cara yang aman
melalui pentunjuk yang benar, instruksi pekerjaan yang tepat, instrusi pemakaian
peralatan yang tepat instrusi pemakaian bahan yang tepat melalui pengawasan
yang tepat.
5. Menyediakan fasilitas peralatan, perlengkapan keselamatan kerja yang layak dan
memadai serta menjamin akan digunakan secara tepat.
6. Memastikan bahwa yang diminta dan direkomendasikan dalam kebijakan k3 telah
diikuti.
7. Meningkatkan perlindungan dan pelestarian lingkungan dalam segala aktivitas
dan meminimumkan kerusakan yang mungkin terjadi akibat aktivitas tersebut.
Semua dosen, mahasiswa dan karyawan harus sudah mengetahui akan tanggung
jawabnya masing-masing termasuk peduli akan kesehatannya, keselamatannya dan
lingkungan ditempat kerja, sehubungan dengan kebijakan diatas.

Anda mungkin juga menyukai