Anda di halaman 1dari 40

SIDANG SKRIPSI

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DENGAN TEKANAN DARAH PADA


PEKERJA PEMBUATAN BATU BATA DAN GENTENG DI DESA
SIDOMULYO
KECAMATAN BELITANG OGAN KOMERING ULU TIMUR

Nama : Daniel Supriyanto


Nim : 10011381821018
Dosen Pembimbing : Mona Lestari, S.K.M., M.KKK

Kamis, 4 Maret 2021


Latar Belakang
Lingkungan kerja adalah semua keadaan yang terdapat disekitar tempat kerja seperti tempera
ture, kelembaban udara, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, gerakan mekanis, bau-bau
an, warna dan lain-lain yang dalam hal ini akan berpengaruh secara signifikan terhadap hasil
kerja manusia tersebut.

Tenaga kerja yang terpapar panas di lingkungan kerja akan mengalami heart strain. Heart
strain atau regangan panas merupakan efek yang diterima tubuh atas beban iklim.

Salah satu faktor yang mempengaruhi produktifitas tenaga kerja adalah kelelahan. Kelelahan
merupakan suatu bentuk mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan
lebi lanjut, sehingga demikian terjadi pemulihan. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya tekanan panas.
Rumusan Masalah
Pembutan batu bata dan genteng merupakan salah satu pekerjaan informal yang pada umumnya bekerj
a dengan peralatan sederhana yang memiliki resiko tekanan darah, terdapat tekanan panas yang berasal
dari proses pembakaran batu bata dan gentengAdapun rumusan masalah adalah bagaimana faktor-fakt
or yang berhubungan dengan tekanan panas dengan tekanan darah pada pekerja pembuatan batu bata d
an genteng di Desa Sidomulyo Kecamatan Belitang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur?

Tujuan Umum
Menganalisis hubungan tekanan panas dengan tekanan darah pada pekerja
pembuatan batu bata dan genteng di Desa Sidomulyo Kecamatan Belitang Ogan
Komering Ulu Timur.
Tujuan Khusus Menganalisis hubungan status gizi dengan tekanan darah
pekerja pembuatan batu bata dan genteng di Desa Sidomulyo
Kecamatan Belitang Ogan Komering Ulu Timur.
Menganalisis distribusi frekuensi tekanan panas pada
pekerja pembuatan batu bata dan genteng dengan tekanan
panas di Desa Sidomulyo Kecamatan Belitang Ogan
Komering Ulu Timur. Menganalisis hubungan masa kerja dengan tekanan
darah pekerja pembuatan batu bata dan genteng di
Menganalisis distribusi frekuensi tekanan darah Desa Sidomulyo Kecamatan Belitang Ogan
pada pekerja pembuatan batu bata dan genteng Komering Ulu Timur.
dengan tekanan darah di Desa Sidomulyo
Kecamatan Belitang Ogan Komering Ulu Timur. Menganalisis hubungan lama kerja dengan tekanan
darah pekerja pembuatan batu bata dan genteng di
Menganalisis distribusi karakteristik individu Desa Sidomulyo Kecamatan Belitang Ogan
(umur, status gizi, masa kerja, lama kerja dan Komering Ulu Timur.
kebiasaan merokok) dengan tekanan darah di Desa
Sidomulyo Kecamatan Belitang Ogan Komering
Ulu Timur. Menganalisis hubungan merokok dengan tekanan
Menganalisis hubungan umur dengan tekanan darah pekerja pembuatan batu bata dan genteng di
darah pekerja pembuatan batu bata dan genteng di Desa Sidomulyo Kecamatan Belitang Ogan
Desa Sidomulyo Kecamatan Belitang Ogan Komering Ulu Timur.
Komering Ulu Timur.
• Tempat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Penelitian ini dilaksanakan di Desa
Sidomulyo Kecamatan Belitang Ogan Komering
Ulu Timur.

• Lingkup waktu Penelitian ini dilaksanakan Januari


RUANG LINGKUP - November 2020.
PENELITIAN • Lingkup Materi Penelitian ini mengenai analisis
faktor–faktor yang berhubungan tekanan panas
dengan tekanan darah pada pekerja pembuatan batu
bata dan genteng.

Universitas Sriwijaya – Fakultas Kesehatan Masyarakat


TINJAUAN PUSTAKA

Tekanan
Tekanan Panas
Panas
1

Tekanan
Tekanan Darah
Darah
2

Universitas Sriwijaya – Fakultas Kesehatan Masyarakat


Kerangka
Konsep
Definisi operasional
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Variable dependen
1. Tekanan Tekanan darah adalah ukuran Tensimeter Pengukuran 2 1. Tidak Normal, jika >140/90 Nominal
Darah seberapa kuat jantung dalam Digital kali mmhg / <140/90
memompa darah ke seluruh tubuh 2. Normal, jika tekanan darah
dari tenaga kerja yang diukur 140/90 mmhg
dengan alat stetoskop. ( WHO, 2015)
Variabel Independen
2 Tekanan Paparan suhu panas terhadap pekerja Indek Suhu Pengkuran 1 Diatas NAB ( > 29º C) Ordinal
Panas yang berasal dari proses pembakaran Basah dan Bola 2. Dibawah NAB (≥ 29ºC)
batu bata dan genteng. (Permenaker No.5 tahun 2018)
Faktor Pekerja
3 Umur Usia responden yang dihitung dalam Kuesioner Wawancara 1. Tua ≥ 35 tahun Ordinal
tahun sejak lahir sampai penelitian. 2. Muda < 35tahun
(Depkes,2009)
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
4 Status Gizi Status gizi adalah ekspres atau Timbangan Pengukuran 1. Tidak normal, jika IMT kurus Ordinal
perwujuda dari nutrisi seseorang digital dan atau gemuk
dalam bentuk variabel tertentu. meteran 2. Normal, jika IMT normal
Standar :
IMT : BB/TB2
IMT Pekerja > 25,5 Gemuk, IMT
Pekerja 18,5-25,0 Normal dan IMT <
18,5 Kurus.
(Depkes, 2011)
Definisi operasional
5 Masa kerja Lama waktu yang dijalani Kuesioner Wawancara 1. ≥ 5 Tahun Ordinal
sampel untuk bekerja di 2. < 5 Tahun
tempat penelitian. (Tarwaka, 2004)

6 Lama kerja Lama pekerjaan dalam Kuesioner Wawancara 1. ≥ 8 Jam Ordinal


sehari. 2. < 8 Jam
(Undang-Undang No. 13 tahun 2003)

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
7 Merokok Aktivitas yang Kuesioner Wawancara 1. Merokok jika 6 bulan terakhir Ordinal
dilakukan seseorang merokok
dalam menghisap rokok 2. Tidak merokok, jika 6 bulan
yang mengandung gas terakhir tidak merokok
dan partikel dapat (WHO dan Depkes, 2014)
merusak kesehatan
mereka.

8 Jenis Kelamin Perbedaan gender dari Kuesinoer Wawancara 1. Perempuan Ordinal


pekerja. 2. Laki-laki
(Mutmanah, 2006)
METODE PENELITIAN
DESAIN POPULASI SAMPEL
PENELITIAN
Sampel dalam penelitian
Populasi pada
Penelitian ini adalah ini menggunakan metode
penelitian ini adalah
total sampling
kuantitatif yang pekerja pembuatan batu
bersifat deskriptif bata di desa sidomulyo
analitik. Pendekatan kecamatan belitang
desain studi cross ogan komering ulu
timur yang berjumlah
sectional
51 pekerja

Universitas Sriwijaya – Fakultas Kesehatan Masyarakat


• Jenis Data
1. Data Primer
2. Data Sekunder

• Cara pengumpulan data


Jenis,
Jenis, Cara
Cara
1. Data Primer diperoleh peneliti dengan pengukuran langsung di
tempat penelitian untuk mengukur kadar debu. serta
dan
dan Alat
Alat melakukan wawancara untuk mendapatkan karakteristik
Pengumpula
Pengumpula individu.
n
n Data
Data
2. Data Sekunder diperoleh dari Kepala Desa setempat.

• Alat pengumpulan data


1. Kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan
2. Wawancara
3. Pengukuran tekanan panas dan tekanan darah
PENGOLAHAN
DATA

CLEANING
EDITING CODING ENTRY DATA
DATA

Real Estate
Analisis Univariat

.
Analisa Data Analisis Bivariat
Analisa Data

Tabel

Penyajian
Penyajian
Data
Data Interprestasi/narasi
HASIL PENELITIAN

Gambaran Umum

Pembuatan batu bata dan genteng menjadi sebuah industri kerajinan yang juga menjadi
salah satu mata pencaharian masyarakat Desa sidomulyo. Desa ini berada di kecamatan
Belitang Ogan Komering Ulu Timur dengan batas – batas desa sebalah timur berbatasan
dengan Desa Gedung Rejo, sebalah barat berbatasan dengan Desa Sidodadi selatan
berbatasan dengan Desa Sidorejo dan utara berbatasan dengan Desa Rejosari. Desa
Sidomulyo tekenal dengan pembuat genteng dan batu bata yang sudah terkenal sampai
berbagai daerah sekitar.
ANALISIS UNIVARIAT
1. Tekanan panas
No Titik Hasil Ket
Pengu
kuran Pengukuran tekanan panas pada lima
Aktivitas pembakaran cukup banyak
1 Titik 1 35.6º C titik yaitu pada titik memiliki hasil
2 Titik 2 39.8 º C Aktvitas pembakaran lebih banyak tanpa pengukuran paling tinggi yaitu sebesar
ventilasi
39.8ºC Sedangkan pada hasil
3 Titik 3 31.5 º C Tempat pembakaran ada ventilasi
2. Tekanan Panas pengukuran terkecil pada titik 5 yaitu
4 34.9 º C Tempat
Titik 4 pembakaran ada nya barier
sebesar 28.2 ºC.
5 Titik 5 28.2 º C Aktivitas pembakaran sedikit dan adanya
ventilasi
ANALISIS UNIVARIAT
2. Tekanan panas
No Suhu Tekanan Panas Jumlah Persentase

1 Diatas NAB (> 29º C) 38 74.5


2 Dibawah NAB (≤ 29ºC) 13 25.5
Jumlah 51 100

Suhu tekanan panas yang tidak memenuhi


persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan No
5 tahun 2018.
 
ANALISIS UNIVARIAT
3. Tekanan Darah
No Tekanan Darah Jumlah Presentase
1 Tidak Normal 42 82.4
2 Normal 9 17.6
Jumlah 51 100

Dari 51 pekerja pembuatan batu bata dan genteng yang


mengalami tekanan darah tidak normal sebanyak 42 pekerja
(82.4%) lebih banyak 60.8% dari pekerja yang tekanan
darahnya normal yaitu sebanyak 9 pekerja (17.6%)
ANALISIS UNIVARIAT
4. Umur
No Usia Jumlah Presentase
1 ≥ 35 tahun 31 60.8
2 < 35 tahun 20 39.2
Jumlah 51 100

Dari 51 pekerja pembuatan batu bata dan genteng yang memiliki usia ≥ 35
tahun sebanyak 31 pekerja (60.8%) lebih banyak 21.6% dibandingkan
pekerja yang usia < 35 tahun yaitu sebanyak 20 pekerja (39.2%).
ANALISIS UNIVARIAT
5. Status Gizi
No Usia Jumlah Presentase
1 Gizi Tidak Normal 17 33.3
2 Gizi Normal 34 66.7
Jumlah 51 100

Dari 51 pekerja pembuatan batu bata dan genteng yang memiliki status gizi
tidak normal sebanyak 17 pekerja (33.3%) lebih sedikit 33.4% dibandingkan
pekerja yang status gizi normal yaitu sebanyak 34 pekerja (66.7%).
ANALISIS UNIVARIAT
6. Masa Kerja
No Masa Kerja Jumlah Presentase
1 ≥ 5 tahun 27 52.9
2 < 5 tahun 24 47.1
Jumlah 51 100

Dari 51 pekerja pembuatan batu bata dan genteng yang memiliki masa kerja ≥
5 tahun sebanyak 27 pekerja (52.9%) lebih banyak 5.8% dibandingkan
pekerja yang masa kerja < 5 tahun yaitu sebanyak 24 pekerja (47.1%).
ANALISIS UNIVARIAT
7. Lama Kerja
No Lama Kerja Jumlah Presentase
1 ≥ 8 jam 31 60.8
2 <8 jam 20 39.2
Jumlah 51 100

Dari 51 pekerja pembuatan batu bata dan genteng yang memiliki lama kerja ≥
8 jam sebanyak 31 pekerja (60.8%) lebih banyak 21.6% dibandingkan
pekerja yang lama kerja <8 jam yaitu sebanyak 20 pekerja (39.2%).
ANALISIS UNIVARIAT
8. Merokok
No Merokok Jumlah Presentase
1 Merokok 32 62.7
2 Tidak Merokok 19 37.3
Jumlah 51 100

Dari 51 pekerja pembuatan batu bata dan genteng yang memiliki kebiasaan
merokok sebanyak 32 pekerja (62.7%) lebih banyak 25.4% dibandingkan
pekerja tidak mempunyai kebiasan merokok yaitu sebanyak 19 pekerja
(37.3%).
ANALISIS UNIVARIAT
9 . Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Presentase
1 Perempuan 4 7.8
2 Laki-laki 47 92.2
Jumlah 51 100

Dari 51 pekerja pembuatan batu bata dan genteng yang memiliki jenis
kelaminlaki-laki sebanyak 47 pekerja (92.2%) lebih banyak 84.4%
dibandingkan pekerja yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 4
pekerja (7.8%).
ANALISIS BIVARIAT
1. Hubungan Tekanan Panas terhadap Tekanan Darah

Tekanan Darah
N Tekan Tidak Normal Total P PR
o an Normal Value (95% CI)
Panas N % N % N %  
1 > 29ºC 29 56. 9 17. 38 74.5 0.009 0.763
 
9 6 (0.639-
2 ≤ 29ºC 13 25. 0 0.0 13 25.5 0.911)
 
5
ANALISIS BIVARIAT
2. Hubungan Umur terhadap Tekanan Darah

Tekanan Darah
N Um Tidak Normal Total P PR
o ur Normal Value (95% CI)
N % N % N %  
1 ≥ 22 43. 9 17, 31 60.8 0.008 0.710
35 1 6 ( 0.567-
 
tahu 0.889)
n
2 < 35 20 39. 0 0.0 20 39.2
tahu 2  
n
ANALISIS BIVARIAT
3. Hubungan Status Gizi terhadap Tekanan Darah

Tekanan Darah
N Statu Tidak Normal Total P PR
o s Gizi Normal value (95% CI)
N % N % N %  
1 Tidak 17 33. 0 0 17 33.3 0.021 1.360
Norm 3 (1.112-  
al 1664)
2 Norm 25 49. 9 17.6 34 66.7
 
al 0
ANALISIS BIVARIAT
4. Hubungan Masa Kerja terhadap Tekanan Darah

Tekanan Darah  
No Masa Tidak Normal Total P PR
 
Kerja Normal value (95% CI)
N % N % N %
1 ≥5tahun 20 39.2 7 13.7 2 52.9 0.147 0.260
7 (0.480-1.399)
2 <5tahun 22 43.1 2 3.9 2 47.1
4
ANALISIS BIVARIAT
5. Hubungan Lama Kerja terhadap Tekanan Darah

Tekanan Darah  
No Lama Tidak Normal Total P PR
 
Kerja Normal value (95% CI)
N % N % N %
1 ≥ 8 jam 22 43.1 9 17.6 31 60.8 0.008 0.710
(0.567-
0.889)
2 < 8 jam 20 39.2 0 0 20 39.2
ANALISIS BIVARIAT
6. Hubungan Merokok terhadap Tekanan Darah
Tekanan Darah
N Kebiasaa Tidak Normal Total P PR
o n Normal value (95% CI)
Merokok N % N % N %
1 Merokok 23 45. 9 17. 32 62.7 0.018 0.719
1 6 (0.579-
2 Tidak 19 37. 0 0 19 37.3 0.893)
Merokok 3
ANALISIS BIVARIAT
7. Hubungan Jenis Kelamin terhadap Tekanan Darah

Tekanan Darah
N Jenis Tidak Normal Total P PR
o Kelamin Normal value (95% CI)
N % N % N %
1 Perempu 4 7.8 0 0 4 7.8 1.000 0.809
an (0.703-
2 Laki-laki 38 74. 9 17. 47 92.2 0.929)
5 6
Pembahasan

Universitas Sriwijaya – Fakultas Kesehatan


Masyarakat
1. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian yang dilakukan dketahui bahwa masih banyak pekerja
yang takut ketika akan dilakukan penelitian karena masih dalam suasana pandemic covid
19, sehingga harus memberikan arahan dan pengertian tentang penelitian yang akan dilak
ukan.
2. Tekanan Panas pada Lingkungan Kerja
Hasil pengukuran yang dilakukan pada lima titik lokasi didapatkan hasil dua titik lok
asi pengukuran yang melebihi nilai baku mutu lingkungan sesuai dengan Peraturan Ment
eri Ketenagakerjaan.Nomor 5 tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Ling
kungan Kerja, yaitu sebesar
29ºC.
Universitas Sriwijaya – Fakultas Kesehatan
Masyarakat
3. Proporsi Tekanan Darah
Hasil rekapitulasi data yang telah dilakukan pada pengukuran tekanan darah dari
51 pekerja batu bata dan genteng yang mengalami tekanan darah tinggi 42 pekerja (82.
4%) lebih banyak 64.8% dari pekerja yang tekanan darahnya normal yaitu sebanyak 9
pekerja (17.6%).
4. Hubungan Tekanan Panas dengan Tekanan Darah pada Pekerja Pembuatan B
atu Bata dan Genteng di Desa Sidomulyo Kecamatan Belitang
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan didapatkan bahwa pekerja yang ad
a pada lingkungan kerja dengan suhu > 29ºc lebih banyaj yang mengalami tekanan dara
h tinggi sebanyak 29 pekerja dibandingkan pekerja yang terpapar suhu ≤ 29ºc yang me
ngalami tekanan darah tinggi hanya 13 pekerja
Universitas Sriwijaya – Fakultas Kesehatan
Masyarakat
5. Hubungan Umur dengan Tekanan Darah pada Pekerja Pembuatan Batu Bata
dan Genteng di Desa Sidomulyo Kecamatan Belitang
Hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa pekerja yang umurnya ≥ 3
5 tahun lebih banyak yang mengalami tekanan darah tinggi dibandingkan dengan peker
ja yang tekanan darah normal.
6. Hubungan Status Gizi dengan Tekanan Darah pada Pekerja Pembuatan Batu
Bata dan Genteng di Desa Sidomulyo Kecamatan Belitang
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa pekerja yang
dengan status gizi normal lebih banyak yang mengalami tekanan darah tinggi sebanya
k 25pekerja, sedangkan pekerja yang memiliki gizi tidak normal yang mengalami teka
nan darah tinggi sebanyak 17 pekerja.

Universitas Sriwijaya – Fakultas Kesehatan


Masyarakat
7. Hubungan Masa Kerja dengan Tekanan Darah pada Pekerja Pembuatan Batu
Bata dan Genteng di Desa Sidomulyo Kecamatan Belitang
Berdasarkan analisis distribusi frekuensi pada pekerjadengan masa kerja pekerja<5
tahun lebih banyak yang mengalami tekanan darah tinggi sebanyak 20pekerja, sedang
kan pekerja yang masa kerja ≥5 tahun yang mengalami tekanan darah tinggi sebanyak
22 pekerja
8. Hubungan Lama Kerja dengan Tekanan Darah pada Pekerja Pembuatan Batu
Bata dan Genteng di Desa Sidomulyo Kecamatan Belitang
Berdasarkan hasil penelitan diketahui pekerja dengan lama kerja ≥ 8 jam lebih ban
yak yang mengalami tekanan darah tinggi sebanyak 22pekerja, sedangkan pekerjadeng
an lama kerja < 8 jam yang mengalami tekanan darah tinggi sebanyak 20 pekerja
Universitas Sriwijaya – Fakultas Kesehatan
Masyarakat
9. Hubungan Merokok dengan Tekanan Darah pada Pekerja Pembuatan Batu Ba
ta dan Genteng di Desa Sidomulyo Kecamatan Belitang
Hasil penelitian diketahui bahwa bahwa pekerja yang merokok lebih banyak yang
mengalami tekanan darah tinggi sebanyak 23 pekerja, sedangkan pekerja yang tidak m
erokok yang mengalami tekanan darah tinggi sebanyak 19 pekerja.
10. Hubungan Jenis Kelamin dengan Tekanan Darah Tinggi pada Pekerja Pembu
atan Batu Bata dan Genteng di Desa Sidomulyo Kecamatan Belitang
Berdasarkan analisis distribusi frekuensi pada pekerjadengan jenis kelamin pekerj
adengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak yang mengalami tekanan darah tinggi seb
anyak 38pekerja, sedangkan pekerjadengan jenis kelamin perempuanyang mengalami t
ekanan darah tinggi sebanyak 4 pekerja.
Universitas Sriwijaya – Fakultas Kesehatan
Masyarakat
1. Pengukuran suhu tekanan panas pada pekerja pembuatan batu bata dan genteng di
Desa Sidomulyo Kecamatan Belitang dengan menggunakan alat ISBB atau Indeks
Suhu Basah dan Bola, hasil pengukuran titik 1 yaitu 35,6ºC ,titik 2 yaitu 39,8ºC,
titik 3 yaitu 31,5ºC,titik 4 yaitu 34,9ºC dan titik 5 yaitu 28,2ºC.
2. Proporsi tekanan darah pada pekerja dengan tekanan darah tidak normal sebanyak
42 pekerja (82.4%) dan tekanan darah normal sebanyak 9 pekerja (17.6%).
3. Berdasarkan distribusi karakteristik individu usia ≥ 35 tahun lebih banyak
dibandingkan usia < 35 tahun (60.8%), status gizi normal lebih banyak
dibandingkan gizi tidak normal (66.7%), masa kerja ≥ 5 tahun lebih
dibandingkan<5 tahun (52.9%), lama kerja ≥ 8 jam lebih banyak dibandingkan <
8 jam (60.8%), kebiasaan merokok lebih banyak yang merokok dibandingkan
Kesimpulan pekerja yang tidak merokok (62.7%) dan jenis laki-laki-laki lebih banyak
dibandingkan pekerja perempuan (92.2%).
4. Ada hubungan antara tekanan panas dengan tekanan darah pada pekerja
pembuatan batu bata dan genteng di Desa Sidomulyo Kecamatan Belitang (p-
value= 0,009)
5. Ada hubungan antara umur dengan tekanan darah pada pekerja pembuatan batu
bata dan genteng di Desa Sidomulyo Kecamatan Belitang (p-value= 0,008)
6. Ada hubungan antara sttaus gizi dengan tekanan darah pada pekerja pembuatan
batu bata dan genteng di Desa Sidomulyo Kecamatan Belitang (p-value= 0,021)
7. Tidak ada hubungan antara masa kerja dengan tekanan darah pada pekerja
pembuatan batu bata dan genteng di Desa Sidomulyo Kecamatan Belitang (p-
value= 0,147)
8. Ada hubungan antara lama kerja dengan tekanan darah pada pekerja pembuatan
batu bata dan genteng di Desa Sidomulyo Kecamatan Belitang (p-value= 0,008)
9. Ada hubungan antara merokok dengan tekanan darah pada pekerja pembuatan
batu bata dan genteng di Desa Sidomulyo Kecamatan Belitang (p-value= 0,018)
10. Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan tekanan darah pada pekerja
pembuatan batu bata dan genteng di Desa Sidomulyo Kecamatan Belitang (p-
value= 1.000)

38
SARAN

1. Berdasarkan penelitian disarakan menyediakan air minum terutama air minum


berelektrolit yang mengandung garam natrium untuk mencegah dehidrasi pada
pekerja akibat beban kerja fisik manual dan iklim kerja yang panas di tempat
kerja.
2. Pekerja mencukupi kebutuhan air selama bekerja, sehingga pekerja dapat fokus
dan bekerja dengan produktif dan Memakai pakaian lengan panjang dengan bahan
yang dianjurkan untuk daerah panas yaitu bahan yang mudah menyerap keringat
seperti katun, berbahan tipis, dan berwarna cerah
3. Pihak Puskesmas diharapkanmemberikan informasi dan screening pengukuran
tekanan darah pada pekerja secara berkalah

Real Estate
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai