Anda di halaman 1dari 26

LogoType

Hubungan Antara Umur, Masa kerja dan P


osisi Kerja
Berdiri dengan Keluhan nyeri kaki Pada kar
yawan
di department xiaomi PT Sat Nusapersada
Tbk
Tahun 2021

Nama : Pratiwi Juwita Siregar


Nmp : 172410054
1. LATAR BELAKANG
2. TINJAUAN PUSTAKA
3. METODE PENELITIAN
4. HASIL
5. PEMBAHASAN
6. KESIMPULAN
Latar belakang
• Menurut survei yang dilakukan (Departemen kesehatan RI, 2012) menunjukkan bahwa
urutan bagian tubuh yang sering mengalami nyeri pada pekerja industri adalah bagian
kaki (22,7%), pinggang (17,1%) dan bahu (9,5%).
• Keluhan nyeri pada pekerja industri lebih kepada keluhan yang dirasakan secara
subjektif yang diakibatkan aktivitas bekerja.
• Bekerja dengan posisi statis berdiri dalam waktu lama akan menyebabkan ketidak
nyamanan terutama pada daerah bagian kaki.
• Sikap kerja berdiri dalam waktu lama akan
membuat pekerja selalu berusaha menyeimbangkan posisi tubuhnya sehingga
menyebabkan terjadinya beban kerja statis pada otot-otot punggung dan kaki.
Latar belakang

Ketika berdiri terus menerus dalam jangka waktu yang lama, dapat mengakibatkan radang

pembuluh darah. Peradangan ini bisa berkembang menjadi varises kronis dan menyakitkan.
Selain itu juga bisa menyebabkan sendi di tulang belakang, pinggul, lutut dan kaki menjadi

seperti terkunci yang nantinya memicu terjadinya penyakit rematik degeneratif akibat kerusakan
pada tendon dan ligamen (struktur yang mengikat otot tulang).
Latar Belakang Masalah

PT Sat Nusapersada Tbk merupakan salah satu perusahaan di Batam yang memulai usahanya

sebagai pemasok papan sirkuit cetak (PCB), merakit bagian mekanik dan perakitan komponen

elektronik. Tenaga kerja di PT Sat Nusapersada Tbk bekerja selama 8 jam.

Dalam pekerjaanya, pekerja bekerja dengan posisi berdiri. Mereka bekerja berdiri, berjalan
mengambil barang, mengangkat barang, dan Menunduk saat pengecekan barang, dan itu

dilakukan dengan waktu yang lama dan dalam pekerjaan yang berulang-ulang.
Latar Belakang Masalah
• Banyak keluhan-keluhan yang dirasakan pekerja selama bekerja. Adapun keluhan yang dirasa
kan yaitu nyeri pada bagian punggung, bahu, otot leher dan pada bagian kaki.
• Terkadang kaki tiba-tiba mengalami kram saat bekerja. Ada juga keluhan dari karyawan yang

baru bekerja, mereka meraskan kaki kram atau pun karena tidak biasa berdiri dengan waktu

yang lama.
Tujuan umum Tujuan khusus

1. mengetahui Apakah umur Berpengaruh


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
Terhadap Keluhan nyeri kaki pada karyawan
antara umur, masa kerja dan posisi kerja berdiri
2. Mengetahui Apakah masa kerja berpengaruh
dengan keluhan nyeri kaki pada karyawan
terhadap keluhan nyeri kaki pada karyawan
di Department Xiaomi PT Sat Nusapersada Tbk
3.Mengetahui Apakah posisi kerja berdiri
tahun 2021.
berpengaruh terhadap keluhan nyeri kaki

pada karyawan
TINJAUAN PUSTAKA

Postur kerja merupakan pengaturan sikap tubuh saat bekerja. Sikap kerja yang berbeda akan menghasilkan kekuatan yang be
rbeda pula. Pada saat bekerja sebaiknya postur dilakukan secara alamiah sehingga dapat meminimalisasi timbulnya cidera

muscoluskeletal. Kenyamanan tercipta bila pekerja telah melakukan postur kerja yang baik dan aman.
TINJAUAN PUSTAKA
Muskuloskeletal disorder adalah gangguan pada bagian otot skeletal yang disebabkan oleh karena otot menerima
beban statis secara berulang dan terus menerus dalam jangka waktu yang lama dan akan menyebabkan keluhan berupa
kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon (Rizka & zahra, 2012).

Secara garis besar keluhan otot dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

1. Keluhan sementara (reversible)

Yaitu keluhan otot yang terjadi pada saat otot menerima beban statis namun demikian keluhan tersebut

akan segera hilang bila pembebanan dihentikan.

2. Keluhan menetap (persistent)

Yaitu keluhan otot yang bersifat menetap. Walaupun pembebanan kerja dihentikan, namun rasa sakit pada

otot masih terus berlanjut.


KERANGKA TEORI

FAKTOR PEKERJAAN Faktor individu

Sikap postur kerja berdiri Umur


Beban kerja Masa kerja
Lama kerja Indeks masa
Pekerjaan berulang Jenis kelamin
genggaman Kebiasaan merokok
Keluhan
Nyeri kaki
Kepuasan kerja
Getaran Stress kerja
Mikroklimat/suhu Organisasi kerja (shift
pencahayaan kerja,waktu kerja dll)

Faktor lingkungan Faktor psikososial


KERANGKA KONSEP

Umur

Keluhan nyeri
Masa Kerja kaki

Posisi kerja
berdiri
Metode penelitian

Jenis dan desain penelitian Teknik sampel


.
Jenis dan desain penelitian ini yaitu Teknik sampel yang akan digunakan oleh
cross sectional dimana proses peneliti adalah total sampling, total
sampling adalah pengambilan sampel
pengambilan ataupun pengumpulan
penelitian yang sama dengan populasi
data penelitian dilakukan pada yang ada,
waktu
yang bersamaan sampel
populasi
Pengertian sampel adalah bagian dari jumlah
Populasi dalam penelitian ini yaitu maupun karakteristik yang dimiliki oleh
Karyawan IQC didepartement xiaomi populasi. Besar sampel yang diambil dalam
yang berjumlah 58 orang. penelitian ini berjumlah 58 orang
Definisi operasional
No. Variabel Definisi Istilah Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur

1. Umur Pertambahan usia Kuesioner Wawancara (menurut Tarwaka 2014)


yang dihitung dari
awal tahun 1= Tidak beresiko jika <
kelahiran responden 25 tahun
sampai saat ini
2 = Beresiko jika > 25
tahun

2 Posisi kerja Sikap tenaga kerja Form Menilai 1. total skor 2-3 tingkat
pada saat bekerja Reba posisi kerja resiko rendah, tindak
berdiri dengan posisi dan mengisi perbaikan mungkin
berdiri yang lama form diperlukan.
dan Gerakan REBA
monotomi tangan 2.skor 4-7 tingkat resiko
dan lengan yang sedang, tindak perbaikan
diukur sudutnya perlu dilakukan.
dengan busur
derajat 3.Skor 8-10 tingkat
resiko tinggi, tindak
perbaikan perlu segera
dilakukan.

4. Skor 11-15 tingkat


resiko sangat tinggi
Tindak perbaikan perlu
sekarang juga dilakukan.
(Yonansha 2010)
3 Keluhan Total skor yang Kuesioner Mengisi 1. Rendah = skor akhir
diakumulasikan dari Nordic lembar NBM 0-20 dinyatakan
Nyeri kaki data keluhan Body Map Kuesioner keluhan sementara.
responden Nordic Body 2. Tinggi = skor akhir
berdasarkan lembar Map NBM 21-41 dinyatakan
Nordic Body Map keluhan menetap.
Jadwal penelitian

No. Kegiatan Maret April Mei Juni Juli Agustus

1. penulisan Proposal            

2. Seminar Proposal            

3. Revisi Proposal            

4. Pengumpulan Data            

5. Penelitian dan Penulisan            

Skripsi

6. Sidang Skripsi            

7. Pengupulan Revisi skripsi            


BAB IV
HASIL
1. Hubungan antara umur dengan keluhan nyeri kaki pada
karyawan di department Xiaomi PT Sat Nusapersada Tbk.

Tingkat keluhan nyeri kaki


Jumlah
Umur Sementara Menetap P value

F % F % F %

Tidak beresiko 31 53 19 33 50 86 .978

(< 25 tahun)

Beresiko 5 9 3 5 8 14  

( > 25 tahun)

Total 36 62 22 38 58 100  
Berdasarkan hasil yang di dapat diketahui 58 responden (100%). Karyawan yang berumur < 25
tahun termasuk tidak beresiko ada 31 orang (53%) dengan tingkat keluhan nyeri kaki sementara
dan 19 orang (33%) dengan tingkat keluhan nyeri kaki menetap, sedangkan karyawan yang
berumur > 25 tahun yang termasuk beresiko ada 5 orang (9%) dengan tingkat keluhan nyeri kaki
sementara dan 3 orang (5%) dengan keluhan nyeri kaki menetap.

Hasil dari uji Chi-Square dapat dilihat p value sebesar .978, karena p value .978 > dari 0.005,
disimpulkan bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara umur dengan keluhan nyeri
kaki pada karyawan di department xiaomi PT Sat Nusapersada Tbk.
2. Hubungan antara masa kerja dengan keluhan nyeri kaki pada
karyawan di department Xiaomi PT Sat Nusapersada Tbk

Tingkat keluhan nyeri kaki


Jumlah
Masa Kerja Sementara Menetap P value

F % F % F %

Tidak beresiko 27 47 0 0 27 47 .000

( < 3 tahun)

Beresiko 0 0 31 53 31 53  

( > 3 tahun)

TOTAL 27 47 31 53 58 100  
Berdasarkan hasil yang di dapat diketahui 58 responden (100%). Karyawan yang masa kerja < 3

tahun yang termasuk tidak beresiko ada 27 orang (47%) dengan tingkat keluhan nyeri kaki sementara

sedangkan tingkat keluhan nyeri kaki menetap tidak ada keluhan, sedangkan karyawan yang masa

kerja >3 tahun yang termasuk beresiko tidak ada tingkat keluhan nyeri kaki sementara tetapi

memiliki 31 orang (53%) dengan keluhan nyeri kaki menetap.

Hasil dari uji Chi-Square dapat dilihat p value sebesar .000, karena p value 0.005 > dari 0.000,

Maka disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan keluhan nyeri

kaki ada karyawan di department xiaomi PT Sat Nusapersada Tbk .


3. Hubungan antara posisi kerja berdiri dengan keluhan nyeri kaki pada
karyawan di department Xiaomi PT Sat Nusapersada Tbk.

Tingkat keluhan nyeri kaki


Jumlah
Posisi kerja Sementara Menetap
P value
berdiri F % F % F %

Rendah 6 10 6 10 12 21 .112

Sedang 26 45 10 17 36 62  

Tinggi 4 7 6 10 10 17  

Sangat Tinggi 0 0 0 0 0 0  

TOTAL 36 62 22 37 58 100  
Berdasarkan hasil yang di dapat diketahui 58 responden (100%). Posisi kerja berdiri karyawan yang
tingkat resiko rendah ada 6 orang (10%) dengan tingkat keluhan nyeri kaki sementara dan 6 orang
(10%) dengan tingkat keluhan nyeri kaki menetap, sedangkan posisi kerja berdiri karyawan yang
tingkat resiko sedang ada 26 orang (45%) dengan tingkat keluhan nyeri kaki sementara dan 10 orang
(17%) dengan keluhan nyeri kaki menetap dan posisi kerja berdiri karyawan yang tingkat resiko tinggi
ada 4 orang (7%) dengan keluhan nyeri kaki sementara dan 6 orang (10%) dengan keluhan kaki menetap.

Hasil dari uji Chi-Square dapat dilihat p value sebesar .112, karena p value .112 > dari 0.005, Maka

disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara posisi kerja berdiri dengan keluhan nyeri kaki pada
karyawan di department xiaomi PT Sat Nusapersada Tbk
BAB V
PEMBAHASAN

Hubungan antara umur dengan keluhan nyeri kaki pada


karyawan di department Xiaomi PT Sat Nusapersada Tbk

Hasil dari uji Chi-Square dapat dilihat nilai p value sebesar .978, karena p value .978 > dari 0.005 Maka
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur dengan keluhan nyeri kaki
pada karyawan di department xiaomi PT Sat Nusapersada Tbk.

Peneliti berasumsi, umur karyawan di department xiaomi PT Sat Nusapersada Tbk mayoritas berumur < 25
tahun karena kondisi tubuh yang masih muda, belum sepenuhnya terpapar penyakit akibat kerja dibanding
dengan yang berumur >25 tahun lebih gampang mendapat keluhan, karena kekuatan dan ketahanan otot
mulai menurun serta risiko terjadinya keluhan otot sangat meningkat
Hubungan antara masa kerja dengan keluhan nyeri kaki pada
karyawan di department Xiaomi PT Sat Nusapersada Tbk

Hasil dari uji Chi-Square dapat dilihat p value sebesar 0.000, karena p value .000 < dari 0.005, Maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan keluhan nyeri kaki pada
karyawan di department xiaomi PT Sat Nusapersada Tbk.

Peneliti berasumsi, masa kerja karyawan di department xiaomi PT Sat Nusapersada Tbk mayoritas dengan
masa kerja > 3 tahun karena memiliki pengalaman dan keterampilan yang memadai dalam pekerjaannya dan
mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu karena karyawan sudah tau apa yang harus mereka
lakukan. walaupun dengan demikian karyawan juga bisa mendapat keluhan nyeri kaki karena dalam posisi
berdiri yang lama dan jenis pekerjaan yang berulang-ulang dapat menimbulkan keluhan otot yang
berkepanjangan. Apalagi pada pekerjaan yang masih dilakukan secara manual atau dengan tenaga.
Keadaan ini disebabkan oleh karyawan dengan masa kerja yang lama dan sangat rentan sekali mengalami
Repetition Strain Injuries (RSI), merupakan terjadinya nyeri pada bagian otot, tulang, dan tendon, Bila
keadaan ini terjadi terus-menerus, karyawan akan enggan melakukan aktivitas tersebut, mudah mengalami
kelelahan dan dapat mendatangkan cedera yang serius pada otot skeletal.
Hubungan antara posisi kerja berdiri dengan keluhan nyeri kaki
pada karyawan di department Xiaomi PT Sat Nusapersada Tbk.

Hasil dari uji Chi-Square dapat dilihat p value sebesar .112, karena p value .112 > dari 0.005,
dapat disimpulkan bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara posisi kerja berdiri
dengan keluhan nyeri kaki pada karyawan di department xiaomi PT Sat Nusapersada Tbk.

Peneliti berasumsi, posisi kerja berdiri pada karyawan di department xiaomi tidak berhubungan
dengan keluhan nyeri kaki dikarenakan karyawan di PT Sat Nusapersada Tbk saat bekerja, posisi
kerja berdiri karyawan tidak selalu monoton, dan posisi berdiri karyawan juga berbeda-beda pul
a. Contohnya karyawan dengan posisi berdiri mengecek suatu barang dengan lengan terangkat
keatas, ada juga yang meletakkan barang di atas meja saat pengecekan, Karyawan juga berjalan
mengambil barang, meletakkan barang, mengangkat barang dengan menggunakan alat bantu, dan
lain sebagainya, semua itu sesuai dengan kegiatan maupun kebutuhan karyawan dalam
menangani pekerjaannya.
BAB VI
KESIMPULAN

1. Tidak adanya hubungan antara umur dengan keluhan nyeri kaki pada karyawan di departmet xiaomi PT Sat Nusapersad

a Tbk dengan nilai p value .978 > 0,005. Maka disimpulkan umur tidak berpengaruh terhadap keluhan nyeri kaki.

2. Terdapat hubungan antara masa kerja dengan keluhan nyeri kaki pada karyawan di department xiaomi PT Sat

Nusapersada Tbk dengan nilai p value .000 < 0,005. Maka disimpulkan masa kerja berpengaruh terhadap keluhan

nyeri kaki.

3. Tidak terdapat hubungan antara posisi kerja berdiri dengan keluhan nyeri kaki pada karyawan di department xiaomi

PT Sat Nusapersada Tbk dengan nilai p value .112 > 0.005. maka disimpulkan posisi kerja berdiri tidak berpengaruh

terhadap keluhan kaki


Thank you

Anda mungkin juga menyukai