Ketika berdiri terus menerus dalam jangka waktu yang lama, dapat mengakibatkan radang
pembuluh darah. Peradangan ini bisa berkembang menjadi varises kronis dan menyakitkan.
Selain itu juga bisa menyebabkan sendi di tulang belakang, pinggul, lutut dan kaki menjadi
seperti terkunci yang nantinya memicu terjadinya penyakit rematik degeneratif akibat kerusakan
pada tendon dan ligamen (struktur yang mengikat otot tulang).
Latar Belakang Masalah
PT Sat Nusapersada Tbk merupakan salah satu perusahaan di Batam yang memulai usahanya
sebagai pemasok papan sirkuit cetak (PCB), merakit bagian mekanik dan perakitan komponen
Dalam pekerjaanya, pekerja bekerja dengan posisi berdiri. Mereka bekerja berdiri, berjalan
mengambil barang, mengangkat barang, dan Menunduk saat pengecekan barang, dan itu
dilakukan dengan waktu yang lama dan dalam pekerjaan yang berulang-ulang.
Latar Belakang Masalah
• Banyak keluhan-keluhan yang dirasakan pekerja selama bekerja. Adapun keluhan yang dirasa
kan yaitu nyeri pada bagian punggung, bahu, otot leher dan pada bagian kaki.
• Terkadang kaki tiba-tiba mengalami kram saat bekerja. Ada juga keluhan dari karyawan yang
baru bekerja, mereka meraskan kaki kram atau pun karena tidak biasa berdiri dengan waktu
yang lama.
Tujuan umum Tujuan khusus
pada karyawan
TINJAUAN PUSTAKA
Postur kerja merupakan pengaturan sikap tubuh saat bekerja. Sikap kerja yang berbeda akan menghasilkan kekuatan yang be
rbeda pula. Pada saat bekerja sebaiknya postur dilakukan secara alamiah sehingga dapat meminimalisasi timbulnya cidera
muscoluskeletal. Kenyamanan tercipta bila pekerja telah melakukan postur kerja yang baik dan aman.
TINJAUAN PUSTAKA
Muskuloskeletal disorder adalah gangguan pada bagian otot skeletal yang disebabkan oleh karena otot menerima
beban statis secara berulang dan terus menerus dalam jangka waktu yang lama dan akan menyebabkan keluhan berupa
kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon (Rizka & zahra, 2012).
Yaitu keluhan otot yang terjadi pada saat otot menerima beban statis namun demikian keluhan tersebut
Yaitu keluhan otot yang bersifat menetap. Walaupun pembebanan kerja dihentikan, namun rasa sakit pada
Umur
Keluhan nyeri
Masa Kerja kaki
Posisi kerja
berdiri
Metode penelitian
2 Posisi kerja Sikap tenaga kerja Form Menilai 1. total skor 2-3 tingkat
pada saat bekerja Reba posisi kerja resiko rendah, tindak
berdiri dengan posisi dan mengisi perbaikan mungkin
berdiri yang lama form diperlukan.
dan Gerakan REBA
monotomi tangan 2.skor 4-7 tingkat resiko
dan lengan yang sedang, tindak perbaikan
diukur sudutnya perlu dilakukan.
dengan busur
derajat 3.Skor 8-10 tingkat
resiko tinggi, tindak
perbaikan perlu segera
dilakukan.
1. penulisan Proposal
2. Seminar Proposal
3. Revisi Proposal
4. Pengumpulan Data
Skripsi
6. Sidang Skripsi
F % F % F %
(< 25 tahun)
Beresiko 5 9 3 5 8 14
( > 25 tahun)
Total 36 62 22 38 58 100
Berdasarkan hasil yang di dapat diketahui 58 responden (100%). Karyawan yang berumur < 25
tahun termasuk tidak beresiko ada 31 orang (53%) dengan tingkat keluhan nyeri kaki sementara
dan 19 orang (33%) dengan tingkat keluhan nyeri kaki menetap, sedangkan karyawan yang
berumur > 25 tahun yang termasuk beresiko ada 5 orang (9%) dengan tingkat keluhan nyeri kaki
sementara dan 3 orang (5%) dengan keluhan nyeri kaki menetap.
Hasil dari uji Chi-Square dapat dilihat p value sebesar .978, karena p value .978 > dari 0.005,
disimpulkan bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara umur dengan keluhan nyeri
kaki pada karyawan di department xiaomi PT Sat Nusapersada Tbk.
2. Hubungan antara masa kerja dengan keluhan nyeri kaki pada
karyawan di department Xiaomi PT Sat Nusapersada Tbk
F % F % F %
( < 3 tahun)
Beresiko 0 0 31 53 31 53
( > 3 tahun)
TOTAL 27 47 31 53 58 100
Berdasarkan hasil yang di dapat diketahui 58 responden (100%). Karyawan yang masa kerja < 3
tahun yang termasuk tidak beresiko ada 27 orang (47%) dengan tingkat keluhan nyeri kaki sementara
sedangkan tingkat keluhan nyeri kaki menetap tidak ada keluhan, sedangkan karyawan yang masa
kerja >3 tahun yang termasuk beresiko tidak ada tingkat keluhan nyeri kaki sementara tetapi
Hasil dari uji Chi-Square dapat dilihat p value sebesar .000, karena p value 0.005 > dari 0.000,
Maka disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan keluhan nyeri
Rendah 6 10 6 10 12 21 .112
Sedang 26 45 10 17 36 62
Tinggi 4 7 6 10 10 17
Sangat Tinggi 0 0 0 0 0 0
TOTAL 36 62 22 37 58 100
Berdasarkan hasil yang di dapat diketahui 58 responden (100%). Posisi kerja berdiri karyawan yang
tingkat resiko rendah ada 6 orang (10%) dengan tingkat keluhan nyeri kaki sementara dan 6 orang
(10%) dengan tingkat keluhan nyeri kaki menetap, sedangkan posisi kerja berdiri karyawan yang
tingkat resiko sedang ada 26 orang (45%) dengan tingkat keluhan nyeri kaki sementara dan 10 orang
(17%) dengan keluhan nyeri kaki menetap dan posisi kerja berdiri karyawan yang tingkat resiko tinggi
ada 4 orang (7%) dengan keluhan nyeri kaki sementara dan 6 orang (10%) dengan keluhan kaki menetap.
Hasil dari uji Chi-Square dapat dilihat p value sebesar .112, karena p value .112 > dari 0.005, Maka
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara posisi kerja berdiri dengan keluhan nyeri kaki pada
karyawan di department xiaomi PT Sat Nusapersada Tbk
BAB V
PEMBAHASAN
Hasil dari uji Chi-Square dapat dilihat nilai p value sebesar .978, karena p value .978 > dari 0.005 Maka
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur dengan keluhan nyeri kaki
pada karyawan di department xiaomi PT Sat Nusapersada Tbk.
Peneliti berasumsi, umur karyawan di department xiaomi PT Sat Nusapersada Tbk mayoritas berumur < 25
tahun karena kondisi tubuh yang masih muda, belum sepenuhnya terpapar penyakit akibat kerja dibanding
dengan yang berumur >25 tahun lebih gampang mendapat keluhan, karena kekuatan dan ketahanan otot
mulai menurun serta risiko terjadinya keluhan otot sangat meningkat
Hubungan antara masa kerja dengan keluhan nyeri kaki pada
karyawan di department Xiaomi PT Sat Nusapersada Tbk
Hasil dari uji Chi-Square dapat dilihat p value sebesar 0.000, karena p value .000 < dari 0.005, Maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan keluhan nyeri kaki pada
karyawan di department xiaomi PT Sat Nusapersada Tbk.
Peneliti berasumsi, masa kerja karyawan di department xiaomi PT Sat Nusapersada Tbk mayoritas dengan
masa kerja > 3 tahun karena memiliki pengalaman dan keterampilan yang memadai dalam pekerjaannya dan
mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu karena karyawan sudah tau apa yang harus mereka
lakukan. walaupun dengan demikian karyawan juga bisa mendapat keluhan nyeri kaki karena dalam posisi
berdiri yang lama dan jenis pekerjaan yang berulang-ulang dapat menimbulkan keluhan otot yang
berkepanjangan. Apalagi pada pekerjaan yang masih dilakukan secara manual atau dengan tenaga.
Keadaan ini disebabkan oleh karyawan dengan masa kerja yang lama dan sangat rentan sekali mengalami
Repetition Strain Injuries (RSI), merupakan terjadinya nyeri pada bagian otot, tulang, dan tendon, Bila
keadaan ini terjadi terus-menerus, karyawan akan enggan melakukan aktivitas tersebut, mudah mengalami
kelelahan dan dapat mendatangkan cedera yang serius pada otot skeletal.
Hubungan antara posisi kerja berdiri dengan keluhan nyeri kaki
pada karyawan di department Xiaomi PT Sat Nusapersada Tbk.
Hasil dari uji Chi-Square dapat dilihat p value sebesar .112, karena p value .112 > dari 0.005,
dapat disimpulkan bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara posisi kerja berdiri
dengan keluhan nyeri kaki pada karyawan di department xiaomi PT Sat Nusapersada Tbk.
Peneliti berasumsi, posisi kerja berdiri pada karyawan di department xiaomi tidak berhubungan
dengan keluhan nyeri kaki dikarenakan karyawan di PT Sat Nusapersada Tbk saat bekerja, posisi
kerja berdiri karyawan tidak selalu monoton, dan posisi berdiri karyawan juga berbeda-beda pul
a. Contohnya karyawan dengan posisi berdiri mengecek suatu barang dengan lengan terangkat
keatas, ada juga yang meletakkan barang di atas meja saat pengecekan, Karyawan juga berjalan
mengambil barang, meletakkan barang, mengangkat barang dengan menggunakan alat bantu, dan
lain sebagainya, semua itu sesuai dengan kegiatan maupun kebutuhan karyawan dalam
menangani pekerjaannya.
BAB VI
KESIMPULAN
1. Tidak adanya hubungan antara umur dengan keluhan nyeri kaki pada karyawan di departmet xiaomi PT Sat Nusapersad
a Tbk dengan nilai p value .978 > 0,005. Maka disimpulkan umur tidak berpengaruh terhadap keluhan nyeri kaki.
2. Terdapat hubungan antara masa kerja dengan keluhan nyeri kaki pada karyawan di department xiaomi PT Sat
Nusapersada Tbk dengan nilai p value .000 < 0,005. Maka disimpulkan masa kerja berpengaruh terhadap keluhan
nyeri kaki.
3. Tidak terdapat hubungan antara posisi kerja berdiri dengan keluhan nyeri kaki pada karyawan di department xiaomi
PT Sat Nusapersada Tbk dengan nilai p value .112 > 0.005. maka disimpulkan posisi kerja berdiri tidak berpengaruh