Roky (C1857201039)
Algi fari (C1857201039)
Mesi susanti (C2057201033)
A. Pengukuran Antropometri
1. Pengertian
Antropometri (ukuran tubuh) merupakan salah satu cara langsung menilai status gizi,
khususnya keadaan energi dan protein tubuh seseorang. Dengan demikian, antropometri
merupakan indikator status gizi yang berkaitan dengan masalah kekurangan energi dan
protein yang dikenal dengan KEP. Antropometri dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor
lingkungan. Konsumsi makanan dan kesehatan (adanya infeksi) merupakan faktor lingkungan
yang mempengaruhi antropometri (Aritonang, 2013).
Keunggulan antropometri antara lain prosedurnya sederhana, aman, dan dapat dilakukan
dalam jumlah sampel yang besar. Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli. Alatnya murah,
mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dan dibuat di daerah setempat. Tepat dan akurat
karena dapat dibakukan, dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi di masa lampau,
umumnya dapat mengidentifikasi status gizi sedang, kurang dan buruk karena sudah ada
ambang batas yang jelas. Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu
atau dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dapat digunakan untuk penapisan kelompok
yang rawan gizi (Istiany dkk, 2013).
Kelemahan antropometri antara lain yaitu tidak sensitif, artinya tidak dapat mendeteksi status
gizi dalam waktu singkat. Faktor di luar gizi (penyakit, genetik dan penurunan penggunaan
energi) dapat menurunkan spesifikasi dan sensitivitas pengukuran antropometri. Kesalahan
yang terjadi pada saat pengukuran dapat
Mempengaruhi presisi, akurasi dan validitas pengukuran antropometri. Kesalahan ini terjadi
karena latihan petugas yang tidak cukup, kesalahan alat atau kesulitan pengukuran (Istiany
dkk, 2013).
Dibandingkan dengan metode lainnya, pengukuran antropometri lebih praktis untuk menilai
status gizi (khususnya KEP) di masyarakat. Ukuran tubuh yang biasanya dipakai untuk
melihat pertumbuhan fisik adalah berat badan (BB), tinggi badan (TB), lingkar lengan atas
(LILA), lingkar kepala (LK), tebal lemak dibawah kulit (TL) dan pengukuran tinggi lutut.
Penilaian status gizi antropometri disajikan dalam bentuk indeks misalnya BB/U, TB/U,
PB/U, BB/TB, IMT/U (Aritonang, 2013).
Ada beberapa penilaian status gizi dapat diterapkan yaitu (1) skrining atau penapisan, adalah
status gizi perorangan untuk keperluan rujukan dari kelompok atau puskesmas dalam
kaitannya dengan suatu tindakan atau intervensi, (2) pemantauan pertumbuhan yang
berkaitan dengan kegiatan penyuluhan, (3) penilaian status gizi pada kelompok masyarakat
yang dapat digunakan untuk mengetahui hasil suatu program sebagai bahan perencanaan
suatu program (Aritonang, 2013).
Memberikan keyakinan bahwa pencahayaan yang cukup untuk pekerjaan yang tidak
menggunakan layar tampilan
C. Pencahayaan
• Tujuan perancangan pencahayaan:
Menghindarkan user dari cahaya terang langsung atau pantulannya
Memperoleh keseimbangan antara kecerahan (brightness) layar tampilan dan kecerahan yang
ada di depan user
Menghindari cahaya langsung atau pantulan yang langsung mengenai layar tampilan
Memberikan keyakinan bahwa ada pencahayaan yang cukup untuk pekerjaan yang tidak
menggunakan layar tampilan
Komputer yang dihidupkan dalam waktu yang lama akan menghasilkan panas sehingga akan
mempengaruhi suhu ruangan dimana komputer tersebut ditempatkan
• Panas yang berlebih ini akan berpengaruh secara negatif pada kinerja operator dan
komputer
• Untuk itu diperlukan peralatan lain untuk menetralisir suhu yang tinggi tersebut,
diantaranya adalah penggunaan kipas angin, dan atau AC.
Perubahan suhu sering mempengaruhi keadaan pekerja, maka peralihan dari pemanasan yang
terjadi dari mesin komputer harus diperhatikan. Agar udara dan suhu ruangan tetap stabil dan
kinerja pekerja tidak mengalami penurunan.
Dapat berasal dari: suara AC, komputer, manusia, suara speaker, atau peralatan lainnya
• Gangguan ini akan nampak jika suara yang terjadi relatif besar bagi user
• Akibatnya: user akan merasa terganggu, stress dan konsentrasinya menurun
• Cara mengatasi: – Menutup telinga dengan rapat (‘tuli’) – Memasang peredam suara
Gangguan suara juga harus diperhatikan karena pendengaran dan kepekaan masing – masing
orang berbeda, oleh karena itu frekuensi suara yang akan di rancang harus disesuaikan
dengan standar kepekaan manusia pada umumnya.
Sumber: https://sumpengetahuan.blogspot.com/2017/02/pengertian-aspek-ergonomi.html