Anda di halaman 1dari 50

1 2 3

BALAI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


PROVINSI JAWA TENGAH
AGUNG MARHAENTO
Penguji K3, Koordinator Mutu Laboratorium
Wonogiri, 7 September 1965
024 76483175 / 081575098510
agungmarhaento@gmail.com

PENDIDIKAN:
• DIII HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA - UNS
• FKM - UNDIP
SERTIFIKASI KOMPETENSI:
•Auditor SMK3
•Asesor Kompetensi
•TOT Kompetensi
•Ahli K3 Utama
•Ahli Higiene Industri Utama

PEKERJAAN:
•Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Sulawesi Utara
•Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja Jawa Tengah
 Ergon : Kerja
 Nomos : Aturan
 Ergonomi : Aturan Kerja

Ilmu terapan yang berusaha memberikan


kenyamanan kerja optimal dengan
menyelaraskan manusia, pekerjaan, lingkungan
kerja dengan tujuan efisiensi dan produktivitas
kerja meningkat
ERGONOMI
Ergonomi adalah ilmu dan seni penerapan
tentang hubungan antara manusia dengan …

menyelaraskan :
manusia, peralatan, lingkungan kerja
4
Human Center Design
Fitting the task to the man
• Manusia berbeda satu dengan yang
lainnya
• Manusia mempunyai keterbatasan
• Manusia mempunyai harapan

5
ERGONOMI DAN PRODUKTIVITAS

 Cepat selesai
 Kelelahan berkurang
 Menurunkan angka kesakitan dan kecelakaan
kerja
 Meningkatkan moral pekerja; stres, motivasi
 Menurunkan turn over pekerja
 Meningkatkan produktivitas
ERGONOMI DAN KESEHATAN
Kelainan dan keluhan pada tungkai, tangan,
sendi, pinggang, punggung, leher, kelelahan
Penyebab:
Angkat, dorong beban berat
Cenderung memakai punggung
Diluar jangkauan tangan atau kepala
Posisi/ sikap kerja yang tidak tepat
Gerakan memutar, membungkuk, miring,

bergetar
BEBAN FISIOLOGI
 Ergonomiharus menjaga keseimbangan
pembebanan fungsi fisiologis tubuh
dengan kapasitas kerja optimal
BEBAN FISIOLOGI
 Aktivitas
kerja fisik akan mengakibatkan terjadinya
perubahan fungsi faal, sebagai indikator adalah:
◦ Konsumsi oksigen atau kebutuhan oksigen.
◦ Laju detak jantung.
◦ Peredaran udara atau ventilasi paru-paru.
◦ Temperatur tubuh, khususnya suhu rektal.
◦ Konsentrasi asam laktat dalam darah.
◦ Komposisi kimia dalam darah dan air seni.
◦ Tingkat penguapan melalui keringat, dll.
 Fisiologis : kekuatan, kapasitas kerja
 Psikologis: Intelektual, kebosanan
 Anthropometri : struktur dan bentuk tubuh
 Nutrisi : status gizi
 Klinis : status kesehatan, usia
 Sesuai dengan ukuran anthropometri
 Peralatan kerja adjustable
 Sikap kerja: sedapat mungkin duduk
 Sudut pandang nyaman
 Angkat angkut:

- beban, jarak, intensitas


- kondisi tempat kerja (licin, naik, turun)
- ketrampilan kerja  latihan kerja
 Faktor fisik :pencahayaan, debu, kebisingan,
iklim kerja, warna, radiasi
 Faktor Kimia : uap gas, kabut dsb.
 Faktor Biologis : kuman, virus, parasit
 Faktor Psikologis : stress, monoton
PENDEKATAN APLIKASI ERGONOMI
 Conceptual /System Ergonomics (pada saat
perencanaan):
Ergonomi sangat tepat untuk diterapkan sebagai
bagian dari perencanaan menyeluruh
to fit the job to the man
 Upaya pertama kali yang harus dilakukan
adalah menyesuaikan pekerjaan (alat/mesin,
cara kerja/organisasi kerja dan lingkungan
kerja) terhadap manusia pekerja
(kemampuan, kebolehan dan batasan)

13
PENDEKATAN APLIKASI ERGONOMI
apabila usaha ini tidak berhasil karena alasan
teknis dan ekonomis seperti; mesin terpaksa
harus diimpor, maka…

 Curative Ergonomics ( perbaikan / modifikasi


ditempat kerja ):
Usaha memanfaatkan ergonomi untuk
memperbaiki hal-hal yanng sudah ada/berjalan,
dengan konsekuensi biaya lebih mahal

to fit the man to the job


14
PENERAPAN ERGONOMI
8 Upaya yang bisa dilakukan:

gizi / nutrisi
penggunaan tenaga otot
sikap kerja
kondisi lingkungan
kondisi waktu
kondisi informasi
kondisi sosial
interaksi manusia-mesin
 Jumlah kalori yang dibutuhkan disesuaikan
dengan berat ringannya pekerjaan

 Jumlah kalori yg adequat, kualitas yang baik,


saat pemberian yang tepat, frekuensi yang
tepat,

 Perlu diperhatikan: variasi menu, selera,


budaya, tabu, cara masak, cara menyajikan,
KERJA DENGAN OTOT:
◦ mengangkat, mengangkut
◦ mendorong, menarik, bergerak
menahan
 beban tidak terlalu berat
 tidak statis
 teknik yang benar
Penanganan Beban Manual
(Manual Handling)
MENGANGKAT DAN MENGANGKUT

 Beban pada otot tungkai, jangan otot punggung


 Gerak badan untuk mengawali gerakan

√ x
 Sikap tubuh yang normal

 Sikap paksa: membungkuk, miring kekiri,


kekanan, pluntir

 Sikap paksa: cepat timbul rasa lelah, cepat


timbul rasa sakit, penyakit akibat kerja,
kecelakaan kerja
 Manusia bekerja, dan istirahat, untuk keluarga

 Pengaturan jam kerja, jam istirahat, jam lembur,


giliran kerja, cuti / libur

 Pengaturan yang salah:


◦ cepat lelah, sakit, kecelakaan
 INFORMASI:
◦ Harus mudah dibaca, mudah dimengerti, mudah
dipahami dengan benar, penempatan yang
tepat, saat yang tepat.
 YANG BAIK :

◦ Mencegah kesalahan dan kecelakaan,


meningkatkan efisiensi dan produktivitas
 YANG SALAH: SEBALIKNYA
 HURUF:
◦ tinggi huruf: jarak baca dalam “mm” dibagi 200
◦ lebar huruf : 2/3 tinggi huruf
◦ tebal huruf : 1/5 tinggi huruf
◦ jarak huruf : 1/5 tinggi huruf

 KONTRAS BAIK
 TIDAK TERLALU RAME
lebar = 2/3 T

K3
Tebal = 1/5 T jarak = 1/5 T
T = Jarak Baca (mm) x 200
Berkaitan dengan:
◦ hubungan antar manusia (dengan atasan,
bawahan, sesama)
◦ hubungan kerja
◦ kepuasan kerja
◦ harga diri
◦ penghargaan
◦ sangsi
Tenaga kerja serasi dengan alat/mesin
Perlu diperhatikan:

- antropometri
- kemampuan, batasan manusia
- alat pengaman
- aturan pakai/manual
- sistem display dan kontrol
- sistem nilai setempat
- aturan setempat
34
 Menciptakan kondisi kerja yang sehat, aman,
nyaman, efektif, efisien, dengan produktivitas
tinggi

 Meningkatkan keuntungan “good ergonomics


is good economics”

 Meningkatkan kesejahteraan/ livelyhood


 Pemakaian tenaga otot efisien
 Waktu lebih efisien
 Kelelahan berkurang
 Kecelakaan kerja berkurang
 Penyakit akibat kerja berkurang
 Angka absensi berkurang
 Kesalahan berkurang
 Pengeluaran berkurang
 Kenyamanan kerja meningkat
 Efisiensi kerja meningkat
 Produktivitas meningkat
 Keuntungan perusahaan meningkat
 Keuntungan tenaga kerja meningkat
 Kesejahteraan meningkat
 Teknik, hasilnya lebih baik
 Ekonomis, lebih menguntungkan
 Kesehatan/ergonomi, bisa

dipertanggungjawabkan
 Sosial budaya, dapat diterima
 Irit energi
 Ramah lingkungan
 Trendi
 Memakai bahasa sederhana, bahasa
perusahaan, bahasa masyarakat

 Pendekatan: sistimatis, holistik, interdisiplin,


partisipasi (ship approach)

 Memakai teknologi tepat guna


Penerapan Ergonomi
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 5 Tahun 2018,
Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Lingkungan Kerja

Pasal 23 :
Pengukuran dan pengendalian faktor ergonomi dilakukan
pada tempat kerja yang memiliki potensi bahaya faktor
ergonomi meliputi:
cara kerja, posisi kerja dan postur tubuh yang tidak
sesuai saat melakukan pekerjaan;
desain alat kerja dan tempat kerja yang tidak sesuai
dengan antropometri tenaga kerja;
pengangkatan beban yang melebihi kapasitas kerja.
BEFORE

AFTER
AFTER

BEFORE
CONTOH
Problem & Solusi
Problem Postur

45
Problem & Solusi

46
Problem & Solusi

47
Problem & Solusi

48
Problem & Solusi

Anda mungkin juga menyukai