Anda di halaman 1dari 11

Perbaikan Postur Kerja Untuk Mengurangi Keluhan Musculoskeletal Dengan

Menggunakan Ovako Work Analysis System (OWAS) Pada CV. Java Comaco Prima

Nita Soviana Suharto


Jurnal Teknik Industri ± Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Email : nita_soviana260192@yahoo.co.id

Abstrak

CV. Java Comaco Prima merupakan usaha yang bergerak dalam bidang pengolahan kelapa.
Pada saat melakukan studi pendahuluan di lapangan, ditemukan beberapa penyebab timbulnya
keluhan Musculoskeletal disorder (MSDs). Keluhan paling banyak ditemukan pada proses produksi
pembuatan nata de coco karena hampir semua proses produksi dilakukan secara manual. Bagian
postur tubuh yang paling dominan menimbulkan sakit pada pekerja adalah pada bagian punggung
dan kaki. Pada posisi punggung timbul keluhan musculoskeletal karena pada saat bekerja posisi
punggung membungkuk dan punggung ditekuk memutar. Pada kaki terlihat pekerja bekerja dengan
cara jongkok dan kedua kaki ditekuk sehingga timbul keluhan musculoskeletal.

Metode Ovako Work Analysis System (OWAS) untuk mengidentifikasi dan menganalisis sikap
kerja para pekerja CV. Java Comaco Prima. Nilai OWAS sebelum perbaikan yang mendapat kategori
1 yaitu pada postur bagian perebusan air kelapa awal, postur bagian penuangan ke dalam botol,
postur bagian penuangan air rebusan kelapa ke wadah dan postur bagian menghilangkan kulit ari
nata de coco. Kategori 2 yaitu pada postur bagian perebusan air kelapa akhir, postur bagian panen
dan bagian pemotongan nata de coco. Kategori 3 yaitu pada postur bagian packing dan kategori 4
yaitu pada postur bagian melakukan pembibitan awal dan pembibitan akhir. Setelah melakukan
perbaikan fasilitas kerja maka didapat nilai owas untuk keseluruhan postur mendapatkan nilai
kategori 1.

Kata Kunci : postur kerja, musculoskeletal disorders, Ovako Work Analysis System (OWAS)

ABSTRACT
CV . Java Comaco Prima is a business in the sector processing of coconut . At the time of
preliminary studies in the field, there are some cause of complaint Musculoskeletal disorders (MSDs)
. The Complaint mostly found in the production process of making nata de coco because almost all
production done by hand. The most dominant posture cause pain on workers is on the back and legs.
On the dorsal position arising complaint musculoskeletal because during the working position back
bent and back bent twist. On the visible workers work with a squat and both legs bent so as to arise
musculoskeletal complaints.

This study use Ovako Work Analysis System (OWAS) methods to identify and analyze the
attitude of workers CV. Prima Java Comaco. OWAS value before repairs are received first category
is the posture of the early part of the coconut water boiling, posture pouring into the bottle parts,
posture parts boiled water pouring oil into the container and removes parts posture nata de coco
husk. The second category is on posture final part coconut water boiling, posture parts harvesting
and cutting nata de coco. Third category is the posture of the packing and fourth category is the
posture sections when the first and end seeding. After doing repair work facilities owas the value
obtained for the overall posture category scores 1.

Keywords: work posture, musculoskeletal disorders, Ovako Work Analysis System (OWAS)

1
PENDAHULUAN pembuatan nata de coco karena hampir
semua proses produksi dilakukan secara
Pada kehidupan sehari-hari sering di manual. Postur kerja yang memiliki
jumpai peralatan atau fasilitas kerja yang pengaruh besar timbulnya keluhan
dirasakan tidak nyaman, bahkan dapat musculoskeletal adalah pada posisi
menimbulkan masalah pada manusia itu punggung dan kaki. Pada posisi punggung
sendiri. Postur dan pergerakan memegang timbul keluhan musculoskeletal karena
peranan penting dalam ergonomi. Pada pada saat bekerja posisi punggung
saat bekerja postur dan pergerakan sering membungkuk dan punggung ditekuk
ditentukan oleh tugas dan lingkungan memutar. Pada kaki terlihat pekerja
kerja. Massa otot yang bobotnya 40% bekerja dengan cara jongkok dan kedua
berat tubuh manusia memungkinkan kaki ditekuk sehingga timbul keluhan
manusia untuk dapat menggerakkan tubuh musculoskeletal.
dan melakukan berbagai pekerjaan
(Susihono dan Prasetyo, 2012). RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah di atas,
Pekerjaan yang dilakukan dengan metode
maka tujuan dari penelitian ini adalah :
kerja yang kurang baik dapat
1. Postur kerja seperti apa yang memiliki
menyebabkan Musculoskeletal disorder
pengaruh besar terhadap timbulnya
(MSDs). Keluhan Musculoskeletal
gangguan musculoskeletal pada saat
disorder (MSDs) adalah keluhan pada
produksi nata de coco?
bagian otot-otot skeletal yang dirasakan
2. Seberapa besar nilai Ovako Work
seseorang mulai dari keluhan yang sangat
Analysis System (OWAS) pada saat
ringan sampai berat apabila otot menerima
sebelum perbaikan?
beban statis secara berulang dan dalam
3. Bagaimana usulan metode kerja yang
kurun waktu yang lama maka dapat
dapat menurunkan terjadinya gangguan
menyebabkan kerusakan pada otot, saraf,
pada musculoskeletal?
tendon, persendian, kartilago dan discus
4. Seberapa besar nilai Ovako Work
interveteblaris (Tarwaka, 2004).
Analysis System (OWAS) pada saat
CV. Java Comaco Prima merupakan usaha
setelah perbaikan?
yang bergerak dalam bidang pengolahan
kelapa. Pada proses pembuatan nata de
coco terdapat dua bagian dalam pembuatan BATASAN MASALAH
Dalam melakukan penelitian diperlukan
nata de coco. Pertama melakukan
pembatasan masalah agar penelitian tidak
pengembangan bakteri, dalam proses
menyimpang dari tujuan penelitian.
pengembangan bakteri terdapat tiga proses
Batasan-batasan tersebut antara lain :
yaitu bagian perebusan air kelapa awal,
1. Sikap kerja yang diamati adalah sikap
bagian penuangan ke dalam botol dan
pekerja CV. Java Comaco Prima
melakukan pembibitan awal. Kedua
bagian produksi nata de coco.
melakukan persemaian, dalam proses
2. Jumlah pekerja yang diamati sebanyak
persemaian terdapat tujuh proses yaitu
70 orang.
perebusan air kelapa akhir, penuangan air
3. Metode yang dilakukan untuk evaluasi
rebusan kelapa ke wadah, melakukan
postur kerja ini adalah metode Ovako
pembibitan akhir, panen, menghilangkan
Work Analysis System (OWAS).
kulit ari nata de coco, pemotongan nata de
4. Untuk melakukan simulasi perbaikan
coco dan packing.
dari postur kerja menggunakan
Pada saat melakukan studi pendahuluan di
software Catia yang menggambarkan
lapangan, ditemukan beberapa penyebab
pemodelan tubuh manusia.
timbulnya keluhan Musculoskeletal
5. Hasil penelitian ini berupa
disorder (MSDs). Keluhan paling banyak
rekomendasi perubahan fasilitas kerja
ditemukan pada proses produksi

2
yang berguna untuk memperbaiki Sikap kerja berdiri memiliki beberapa
postur pekerja. permasalahan sistem muskuloskeletal.
Nyeri punggung bagian bawah (low back
pain) menjadi salah satu permasalahan
KAJIAN PUSTAKA posisi sikap kerja berdiri dengan sikap
punggung condong ke depan. Posisi
A. Ergonomi
berdiri yang terlalu lama akan
Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin
menyebabkan penggumpalan pembuluh
yaitu ERGON (kerja) dan NOMOS
darah vena, karena aliran darah
(hukum alam) dan dapat didefinisikan
berlawanan dengan gaya gravitasi.
sebagai studi tentang aspek-aspek manusia
Kejadian ini bila terjadi pada pergelangan
dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau
kaki dapat menyebabkan pembengkakan.
secara anatomi, fisiologis, psikologi,
engineering, manajemen dan 2. Sikap Kerja Duduk
desain/perancangan (Nurmianto, 1996).
Postur buruk lainnya yang dapat berbahaya Ketika sikap kerja duduk dilakukan, otot
adalah berdiri atau duduk secara terus bagian paha semakin tertarik dan
menerus. Berdiri terus menerus (tanpa bertentangan dengan bagian pinggul.
berjalan) dapat menyebabkan Akibatnya tulang pelvisakan miring ke
ketidaknyamanan. Duduk terus menerus belakang dan tulang belakang bagian
walaupun dengan rancangan kursi yang lumbar akan mengendor. Mengendor pada
baik dapat menyababkan back pain dan bagian lumbar menjadikan sisi depan
kemunduran lempeng tulang. invertebratal disk tertekan dan
Mengendalikan postur kerja yang buruk sekelilingnya melebar atau merenggang.
dilakukan melalui perancangan kembali Kondisi ini akan membuat rasa nyeri pada
faktor resiko yang berpengaruh terhadap punggung bagian bawah dan menyebar
tuntutan pekerjaan seperti area kerja, alat pada kaki.
bantu, beban dan aktivitas pemindahan
beban (Tisyadi dkk, 2013). 3. Sikap Kerja Membungkuk
Pada saat membungkuk tulang punggung
B. Faktor Resiko Sikap Kerja
bergerak ke sisi depan tubuh. Otot bagian
Terhadap Gangguan
perut dan sisi depan invertebratal disk
Musculoskeletal
pada bagian lumbar mengalami
Sikap kerja yang salah, canggung dan
penekanan. Pada bagian ligament sisi
diluar kebiasaan akan menambah resiko
belakang dari invertebratal disk justru
cidera pada bagian musculoskeletal
mengalami peregangan atau pelenturan.
(Susihono dan Prasetyo, 2012).
Sikap kerja membungkuk dapat
1. Sikap Kerja Berdiri PHQ\HEDENDQ ³slipped disks´ ELOD
dibarengi dengan pengangkatan beban
Berat tubuh manusia akan ditopang oleh berlebih. Prosesnya sama dengan sikap
satu ataupun kedua kaki ketika melakukan kerja membungkuk, tetapi akibat tekanan
posisi berdiri. Aliran beban berat tubuh yang berlebihan menyebabkan ligament
mengalir pada kedua kaki menuju tanah. pada sisi belakang lumbar rusak dan
Kestabilan tubuh ketika posisi berdiri penekanan pembuluh syaraf. Kerusakan ini
dipengaruhi oleh posisi kedua kaki. Kaki disebabkan oleh keluarnya material pada
yang sejajar lurus dengan jarak sesuai invertebratal disk akibat desakan tulang
dengan tulang pinggul akan menjaga tubuh belakang bagian lumbar.
dari tergelincir. Selain itu perlu menjaga
kelurusan antara anggota tubuh bagian atas
dengan anggota tubuh bagian bawah.

3
4. Membawa Beban Metode OWAS merupakan suatu metode
yang digunakan untuk menilai postur
Terdapat perbedaan dalam menentukan tubuh pada saat bekerja, seperti halnya
beban normal yang dibawa oleh manusia. metode RULA dan REBA. Metode ini
Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi dari diperkenalkan pertama kali oleh seorang
pekerjaan yang dilakukan. Faktor yang penulis dari Osmo Karhu Finlandia, tahun
paling berpengaruh dari kegiatan GHQJDQ MXGXO ³Correcting working
membawa beban adalah jarak. Jarak yang posture in industry: A practical method for
ditempuh semakin jauh akan menurunkan analysis´ \DQJ GLWHUELWNDQ GL GDODP jurnal
batasan beban yang dibawa. ³Applied Ergonomics´ 0HWRGH LQL
awalnya ditujukan untuk mempelajari
5. Kegiatan Mendorong Beban
suatu pekerjaan di industry baja di
Hal yang penting menyangkut kegiatan Fonlandia, di mana akhirnya para
mendorong beban adalah tangan ergonomists, dan penulis dapat menarik
pendorong. Tinggi pegangan antara siku suatu kesimpulan yang valid dan
dan bahu selama mendorong beban memperkenalkan metode ini secara luas
dianjurkan dalam kegiatan ini. Hal ini dan menamainya dengan metode
dimaksudkan untuk menghasilkan tenaga ³2:$6´
maksimal untuk mendorong beban berat Metode ini memungkinkan untuk
dan menghindari kecelakaan kerja bagian dilakukan identifikasi pada beberapa
tangan dan bahu. posisi; yaitu punggung, lengan dan kaki
dengan pemberian kode pada masing-
6. Menarik Beban masing posisi. Namun demikian, metode
ini tidak menilai secara detail tingkat
Kegiatan ini biasanya tidak dianjurkan keparahan pada masing-masing posisi.
sebagai metode pemindahan beban, karena Misalnya, metode ini mengidentifikasi
beban sulit untuk dikendalikan dengan apakah pekerja melakukan pekerjaan
anggota tubuh. Beban dengan mudah akan dengan posisi lutut menekuk atau tidak,
tergelincir keluar dan melukai pekerjanya. tetapi tidak membedakan antara berbagai
Kesulitan yang lain adalah pengawasan tingkat fleksi (Tarwaka, 2010).
beban yang dipindahkan serta perbedaan
jalur yang dilintasi. Menarik beban hanya
dilakukan pada jarak yang pendek dan bila Tabel 1 Skematik Sistem Analisis Metode
jarak yang ditempuh lebih jauh biasanya OWAS
beban didorong ke depan. Anggota Skor Penjelasan
Tubuh OWAS Postur Tubuh
7. Kinesiologi 1 Lurus
2 Membungkuk
Pergerakan sendi tulang bervariasi antara Punggung 3 Memuntir
seseorang dengan orang lain, begitupun 4 Membungkuk dan
dengan jarak pergerakannya. Gerakan Memuntir
sendi tulang menurun sedikit pada orang
berusia antara 20-60 tahun. Timbulnya 1 Duduk
penyakit radang sendi (arthritis)
meningkat sangat menyolok pada umur 45 2 Berdiri dengan
tahun ke atas. Bagaimanapun juga semakin Kaki
kedua kaki lurus
tua usia manusia maka pergerakan sendi 3 Berdiri dengan
tulang rata-rata akan menurun. salah satu kaki lurus
yang lainnya
C. Metode Ovako Working Analysis
menekuk
System (OWAS)

4
Lanjutan Tabel 1 Skematik Sistem Lanjutan Tabel 2 Klasifikasi Kategori Resiko
Analisis Metode OWAS dan Tindakan Perbaikan
Anggota Skor Penjelasan Kategori Efek Pada Tindakan
Tubuh OWAS Postur Tubuh Resiko Sistem Perbaikan
4 Berdiri dengan Muskuloskeletal
kadua lutut agak 3 Posisi dengan Tindakan
menekuk < 1500 efek berbahaya korektif
5 Berdiri dengan pada sistem diperlukan
kadua lutut agak muskuloskeletal segera.
menekuk >1500 (resiko tinggi).
6 Berlutut 4 Posisi dengan Tindakan
7 Berjalan efek sangat korektif
berbahaya pada diperlukan
1 Kedua lengan sistem sesegera
berada di bawah muskuloskeletal mungkin.
ketinggian bahu (resiko sangat
2 Salah satu lengan tinggi).
Lengan berada di atas
ketinggian bahu D. Anthropometri
3 Kedua lengan Anthropometri merupakan bidang ilmu
berada di atas yang berhubungan dengan dimensi tubuh
ketinggian bahu manusia. Dimensi ± dimensi ini dibagi
menjadi kelompok statistika dan ukuran
1 Berat beban < 10 kg persentil. Jika seratus orang berdiri
Beban / 2 Berat beban > 10 kg berjajar dari yang terkecil sampai terbesar
Force s/d 20 kg dalam suatu urutan, hal ini akan dapat
3 Berat beban > 20 kg diklasifikasikan dalam 1 percentile sampai
100 percentile. Data dimensi manusia ini
sangat berguna dalam perancangan produk
Tabel 2 Klasifikasi Kategori Resiko dan dengan tujuan mencari keserasian produk
Tindakan Perbaikan dengan manusia yang memakainya
Kategori Efek Pada Tindakan (Widagdo dkk, 2007).
Resiko Sistem Perbaikan Menurut Sritomo Wignjosoebroto dalam
Muskuloskeletal bukunya istilah anthropometri berasal dari
1 Posisi normal Tidak ³DQWKUR´ \DQJ EHUDUWL PDQXVLD GDQ ³PHWUL´
tanpa efek yang diperlukan yang berarti ukuran. Secara definitive
dapat perbaikan. anthropometri dapat dinyatakan sebagai
mengganggu satu studi yang berkaitan dengan
sistem pengukuran dimensi tubuh manusia.
muskuloskeletal Manusia pada dasarnya akan memiliki
(resiko rendah). bentuk, ukuran (tinggi, lebar dsb), berat
2 Posisi yang Tindakan dll. Yang berbeda satu dengan yang
berpotensi perbaikan lainnya. Anthropometri secara luas akan
menyebabkan mungkin digunakan sebagai pertimbangan -
kerusakan pada diperlukan. pertimbangan ergonomis dalam proses
sistem perancangan (ddesain) produk maupun
muskuloskeletal sistem kerja yang akan memerlukan
(resiko sedang). interaksi manusia (Wignjosoebroto, 2000).

5
E. Data Anthropometri dan 6. Lingkar tangan sampai telunjuk (F)
Pengukurannya 7. Lingkar tangan sampai ibu jari (G)
Manusia pada umumnya akan berbeda-
beda dalam hal bentuk dan dimensi ukuran Karena populasi yang beragam, maka
tubuhnya untuk bisa diaplikasikan dalam prinsip-prinsip yang harus diambil dalam
berbagai rancangan produk ataupun aplikasi data anthropometri tersebut harus
fasilitas kerja, maka anggota tubuh yang ditetapkan terlebih dahulu seperti di bawah
perlu diukur adalah seperti terlihat pada ini:
Gambar sebagai berikut (Nofirza dkk, 1. Perancangan fasilitas berdasarkan
2012): individu ekstrim
2. Perancangan fasilitas yang bisa
disesuaikan
3. Perancangan fasilitas berdasarkan
ukuran rata-rata

Gambar Anthropometri Tubuh Manusia Gambar Anthropometri Tangan


Yang Diukur Dimensinya
METODOLOGI PENELITIAN
Anthropometri Posisi Berdiri A. Desain Penelitian
Anthropometri posisi berdiri untuk Pada penelitian ini merupakan penelitian
diterapkan pada ergonomi yang terpenting deskriptif analitik, yaitu penelitian yang
adalah: memberikan gambaran mengenai keadaan
1. Tinggi badan dan gejala-gejala tertentu dan apa adanya
2. Tinggi bahu pada saat penelitian dilakukan. Dan juga
3. Tinggi pinggul penelitian ini menggunakan pendekatan
4. Tinggi siku kuantitatif, dilakukan secara observasi dan
5. Depa pengukuran secara langsung pada objek
6. Panjang Lengan penelitian sehingga mempermudah dalam
menganalisis data sesuai kondisi yang
Anthropometri Tangan terjadi di lapangan dengan suatu ukuran
Beberapa anthropometri tangan yang perlu tertentu.
diukur adalah: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
1. Panjang tangan (A) keluhan Musculoskeletal disorder (MSDs)
2. Panjang telapak tangan (B) dan resiko ergonomi yang terjadi pada
3. Lebar tangan sampai ibu jari (C) pekerja selama bekerja. Selanjutnya dari
4. Lebar tangan sampai matakarpal (D) keluhan tersebut dilakukan penilaian
5. Ketebalan tangan sampai matakarpal terhadap postur pekerja yang terjadi
(E) selama bekerja. Kemudian dari hasil

6
penilaian yang telah dilakukan dapat anthropometri yang akan digunakan
diketahui tindakan yang harus dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
dengan memberikan rekomendasi guna berikut:
memperbaiki postur kerja agar dapat ¾ Tinggi siku berdiri
mengurangi keluhan Musculoskeletal ¾ Diameter genggam maksimum
disorder (MSDs). Sehingga dapat ¾ Jangkauan fungsional tangan
memberikan rasa aman dan nyaman bagi kanan
pekerja. ¾ Tinggi siku duduk
¾ Tinggi lipat duduk
¾ Lebar panggul
B. Waktu dan Tempat Penelitian
D. Pengolahan Data
Penelitian ini dilakukan pada CV. Java Untuk mencapai tujuan dari penelitian,
Comaco Prima bagian produksi nata de pengolahan data dilakukan adalah sebagai
coco. Usaha ini terletak di berikut:
Pemalang.Waktu penelitian dilakukan 1. Memberikan kode penilaian postur
pada bulan Februari 2014. Jumlah OWAS (Ovako Working Analysis
karyawan CV. Java Comaco Prima System)
berjumlah 70 orang diantaranya 48 Pada penelitian ini menggunakan
karyawan perempuan dan 22 karyawan metode OWAS (Ovako Working
laki-laki. Analysis System). Hal ini dikarenakan
pertimbangan dari kelebihan yang
C. Pengumpulan Data diberikan dalam menggunakan metode
Pada tahapan pengumpulan data, adapun ini yaitu, penetuan scoring yang jelas,
data yang dikumpulkan guna mendukung penilaian postur kerja secara
penelitian ini adalah sebagai berikut: keseluruhan, aturan keputusan
1. Dokumentasi postur kerja perbaikan berdasarkan tingkat resiko
Penulis akan mendokumentasikan dan penilaian tiap bagian tubuh dapat
sikap dan postur kerja. Dengan adanya dibandingkan sebelum dan sesudah
dokumentasi diharapkan dapat perbaikan untuk mengevaluasi
membantu dalam pengambilan data keefektifannya.
dan menganalisa postur kerja yang Maka langkah-langkah yang dilakukan
terjadi dengan menggunakan metode untuk memberikan penilaian dan
Ovako Working Analysis System menganalisis postur kerja tersebut
(OWAS). Data yang dianalisis dengan menggunakan metode OWAS
khususnya bagian punggung, lengan, adalah sebagai berikut:
kaki dan berat beban. Dari data yang 1. Menganalisis hasil pengamatan
didapat akan dilakukan penilaian postur dan menguraikan aktivitas
terhadap sikap punggung, lengan, kaki kerja kedalam langkah-langkah
dan berat badan. Penilaian tersebut kerja.
akan dikelompokkan dengan masing- 2. Menetapkan skor tiap-tiap postur
masing kriteria sikap berdasarkan input.
penilaian OWAS. Untuk penilaian kategori tindakan
2. Data Anthropometri para pekerja kerja dari metode OWAS ini didapat
Data anthropometri dikumpulkan dari berdasarkan klasifikasi sikap
pengukuran dimensi tubuh para punggung, lengan, kaki dan berat
pekerja untuk mendapatkan ukuran beban dari tiap langkah kerja yang
yang sesuai bagi perancangan fasilitas terjadi.
kerja yang nantinya akan
direkomendasikan. Adapun data-data

7
2. Masukkan kode penilaian postur Lanjutan Tabel 3 OWAS Sebelum Perbaikan
Saat ini telah berkembang suatu program No Aktivitas Sebelum Perbaikan
untuk mendukung pengolahan data sikap
Kode Kategori Keputusan
kerja. Program memberi kemudahan dalam OWAS Tindakan Tindakan
melakukan pengolahan, sehingga 3 Melakuka 4151 4 Tindakan
mempercepat melakukan evaluasi dan n korektif
analisa suatu sistem kerja. Mengingat pembibita diperlukan
n sesegera
pengolahan data dengan manual yang mungkin.
memerlukan waktu yang lama, karena 4 Panen 4132 2 Tindakan
OWAS memiliki banyak kombinasi postur korektif
diperlukan
kerja. segera.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kombinasi OWAS didapatkan dari
A. Pengumpulan dan Pengolahan Data penilaian terhadap postur kerja. Berikut ini
merupakan output dengan menggunakan
Penilaian postur kerja awal akan dinilai software WinOWAS.
dengan menggunakan metode OWAS Pada proses pengembangan bakteri
(Ovako Work Analysis System). Untuk terdapat 2 kategori yaitu kategori 1 dan 4.
penilaian postur kerja dengan Kategori 1 yaitu pada postur bagian
menggunakan metode OWAS (Ovako perebusan air kelapa dan postur bagian
Work Analysis System) akan diuraikan penuangan ke dalam botol. Kategori 4
aktivitas-aktivitas kerja pada bagian proses yaitu pada postur bagian melakukan
pembuatan nata de coco. pembibitan
Pada proses persemaian terdapat 4 kategori
Tabel 3 OWAS Sebelum Perbaikan
yaitu kategori 1, 2, 3 dan 4. Kategori 1
No Aktivitas Sebelum Perbaikan yaitu pada postur penuangan air rebusan
Kode Kategori Keputusan kelapa ke wadah dan postur bagian
OWAS Tindakan Tindakan menghilangkan kulit ari nata de coco.
Melakukan pengembangan bakteri Kategori 2 yaitu pada postur bagian
1 Perebusan 3121 1 Tidak perebusan air kelapa. Postur bagian panen
air kelapa diperlukan dan postur bagian pemotongan nata de
perbaikan.
2 Bagian 1121 1 Tidak
coco. Kategori 3 yaitu pada postur bagian
penuanga diperlukan packing. Kategori 4 yaitu pada bagian
n ke perbaikan. melakukan pembibitan.
dalam
botol
3 Melakuka 4151 4 Tindakan B. Perbaikan Metode Kerja
n korektif Seperti pada penilaian postur kerja
pembibita diperlukan sebelumnya, maka setelah rancangan
n sesegera
mungkin. perbaikan diusulkan perlu juga untuk
Melakukan persemaian diberikan evaluasi postur kerja yang terjadi
1 Perebusan 2121 2 Tindakan pada usulan rancangan tersebut.
air kelapa perbaikan Berikut ini merupakan rancangan desain
mungkin perbaikan fasilitas kerja.
diperlukan.
2 Penuanga 1121 1 Tidak
n air diperlukan
rebusan perbaikan.
kelapa ke
wadah

8
1. Melakukan pembibitan awal 5. Pemotongan nata de coco

SebelumPerbaikan Sesudah Perbaikan Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan


2. Perebusan air kelapa akhir 6. Packing

Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan


SebelumPerbaikan Sesudah Perbaikan
Tabel 4 OWAS Setelah Perbaikan

No Aktivitas Setelah Perbaikan


3. Melakukan pembibitan akhir
Kode Kategori Keputusan
OWAS Tindaka Tindakan
n
Melakukan pengembangan bakteri

1 Perebusa 1121 1 Tidak


n air diperlukan
kelapa perbaikan.
2 Bagian 1121 1 Tidak
penuanga diperlukan
n ke perbaikan.
dalam
Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan botol
3 Melakuka 1121 1 Dari
n Kategori 4
4. Panen pembibita menjadi
n kategori 1.
Melakukan persemaian

1 Perebusa 1121 1 Dari


n air Kategori 2
kelapa menjadi
kategori 1.
2 Penuanga 1121 1 Tidak
n air diperlukan
rebusan perbaikan.
Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan kelapa ke
wadah
3 Melakuka 1111 1 Dari
n Kategori 4
pembibita menjadi
n kategori 1.

9
Lanjutan Tabel 4 OWAS Setelah Perbaikan kategori 3 dan kategori 4 maka akan
No Aktivitas Setelah Perbaikan
dilakukan perbaikan postur dengan
melakukan perbaikan fasilitas kerja
Kode Kategori Keputusan agar mengurangi keluhan
OWAS Tindaka Tindakan
n muskuloskeletal yang terjadi pada
4 Panen 1122 1 Dari pekerja. Perbaikan fasilitas kerja
Kategori 2 berupa rancangna meja, kursi dan
menjadi
kategori 1. trolly.
5 Menghila 1121 1 Tidak 4. Setelah melakukan perbaikan fasilitas
ngkan diperlukan kerja maka didapat nilai owas dengan
kulit ari perbaikan.
nata de keseluruhan bagian mendapatkan
coco kategori 1, yaitu kategori yang tidak
6 Pemotong 1121 1 Dari perlu perbaikan dan dapat mengurangi
an nata de Kategori 2
coco menjadi keluhan muskuloskeletal yang terjadi.
kategori 1.
7 Packing 1213 1 Dari B. Saran
Kategori 3
menjadi
Setelah mengetahui hasil dan kesimpulan
kategori 1. dari penelitian ini, maka saran yang dapat
diberikan adalah sebagai berikut:
Setelah melakukan perbaikan nilai OWAS 1. Sebaiknya perusahaan sesegera
diperoleh kategori 1 untuk semua bagian mungkin menerapkan fasilitas kerja
yang artinya tidak ada masalah dalam yang telah dirancang agar dapat
sistem musculoskeletal. mengurangi keluhan muskuloskeletal
dan mengurangi pengangkatan secara
manual sehingga dapat meningkatkan
KESIMPULAN DAN SARAN produktivitas.
2. Untuk penelitian selanjutnya
A. Kesimpulan diharapkan mempertimbangkan biaya
Berdasarkan hasil analisis yang telah untuk perbaikan fasilitas yang
dilakukan sebelumnya, maka dapat ditarik menunjang bagi kebutuhan
kesimpulan sebagai berikut: perusahaan.
1. Pada metode ini terdapat 3 postur yang
dipakai yaitu posisi punggung, posisi
lengan dan posisi kaki. Postur kerja DAFTAR PUSTAKA
yang memiliki pengaruh besar
timbulnya keluhan musculoskeletal Nofirza dan Syahputra, Dedy. (2012).
adalah pada bagian punggung dan Perancangan Alat Pemotong Nenas
kaki. Yang Ergonomis Untuk
2. Dari hasil output software WinOWAS Meningkatkan Produktivitas.
terdapat 4 kategori yaitu kategori 1, 2, Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 11
3 dan 4. Kategori 1 yaitu tidak (1), 41-50.
diperlukan perbaikan. Kategori 2 yaitu Nurmianto, Eko. 1996. Ergonomi, Konsep
tindakan perbaikan mungkin Dasar dan Aplikasinya. Surabaya:
diperlukan. Kategori 3 yaitu tindakan Edisi I Guna Widya.
korektif diperlukan segera. Kategori 4 Susihono, Wahyu dan Prasetyo, Wahyu.
yaitu tindakan korektif diperlukan (2012). Perbaikan Postur Kerja
sesegera mungkin. untuk Mengurangi Keluhan
3. Setelah dilakukan penilaian dengan Muskuloskeletal dengan
menggunakan software WinOWAS Pendekatan Metode OWAS.
yang mendapatkan nilai kategori 2, Spektrum Industri, 10 (1), 69-81.

10
Tarwaka, S., dkk. 2004. Ergonomi untuk
Keselamatan, Kesehatan Kerja,
dan Produktivitas. Surakarta:
UNIBA Press.
Tarwaka. 2010. Ergonomi Industri Dasar
± Dasar Pengetahuan Ergonomi
Dan Aplikasi Di Tempat Kerja.
Surakarta : Harapan Press.
Tisyadi, Naufal Al Labib, dkk. (2013).
Analisis dan Perancangan Layout
Drum Untuk Mengurangi Resiko
Cedera Otot Pada Lengan. Jurnal
Teknik Industri Itenas, 2(2), 32-44.
Wignjosoebroto, Sritomo. 2000. Ergonomi
Studi Gerak dan Waktu. Surabaya:
Edisi I Guna Widya.

11

Anda mungkin juga menyukai