Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH PENGUKURAN DAN EVALUASI FAKTOR FISIKA

FAKTOR GETARAN PADA PEKERJAAN PEMANCANGAN

Disusun Oleh:

Adiel Yoga Kharisma

21.0.K.001

PROGRAM DIPLOMA IV KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA HUSADA

KARANGANYAR

2023
A. Latar Belakang
Kerja sebagai aktivitas yang secara sengaja dan berguna dilakukan
manusia untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Salah satu modal untuk
mencapai keberhasilan kerja adalah kemampuan berkonsentrasi. Ada banyak
faktor yang mempengaruhi konsentrasi, salah satu diantaranya adalah kondisi
lingkungan fisik, dalam hal ini yaitu getaran. Banyak pekerja yang dalam
keseharian mengalami getaran pada saat bekerja, misalnya pekerja pengeboran,
supir, dsb. Tubuh membutuhkan energi untuk menetralkan getaran. Hal ini dapat
menyebabkan kelelahan dini, juga dapat mengganggu konsentrasi kerja. Oleh
karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui sampai sejauh mana
getaran dapat mempengaruhi konsentrasi dan adakah perbedaan antara getaran
yang bersifat kontinu.
Penelitian kali ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat intensitas getaran
pada lingkungan kerja dan memberikan rekomendasi rekayasa pengendalian
kepada PT Pertamina Marine Engineering. Pengukuran getaran dilakukan pada 3
titik pengambilan sampel, di area yang paling memiliki intensitas besar pada area
Breasting Dolphi, pada penelitian ini menggunakan alat ukur Vibrometer
(aplikasi android).
Dalam penelitian ini akan dibahas tentang getaran yang dihasilkan pada
alat pemancangan yang bersifat hidrolik.

Whole Body Vibration (WBV) terjadi apabila getaran diterima oleh


seluruh bagian tubuh, melalui kaki yang menapak pada permukaan lantai, dan
melalui punggung yang bersandar pada tempat duduk. Gejala yang ditunjukkan
oleh paparan WBV adalah rasa ketidaknyamanan, dan penurunan aktivitas kerja.
Selain itu, WBV dapat menyebabkan rasa mual dan gangguan sistem pencernaan,
rasa pusing dan gangguan keseimbangan, gangguan penglihatan, gangguan sistem
sirkulasi, gangguan sistem pernafasan, gangguan sistem metabolisme, dan
gangguan sistem kerangka dan otot.
Di Indonesia sendiri sudah ada aturan mengenai geraran yang tertuang
pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.5 Tahun 2018 dan Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan No. 70 Tahun 2016, mengenai pengukuran intensitas getaran di
tempat kerja.

B. Metode Pengukuran
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian
experimen kuantitatif. Data yang di perlukan dalam analisis penelitian didapatkan
dari pengukuran dengan alat Vibrometer (apk Android).
Penelitian dilakukan pada pekerjaan di Direksi Keet PT Pertamina Marine
Engineering, pada jam 14.30 – 15.00 WIB, sebanyak 3 titik.

Hasil 1 Hasil 2 Hasil 3


C. Hasil Pengukuran
Nama perusahaan : PT Pertamina Marine Engineering
Unit kerja : Site Camplong
Alamat : Sampang, Madura
Tanggal pengukuran : 11 April 2023
Nama alat pengukuran : Aplikasi Android Lux Meter
Jenis pengukuran : Vibrometer
Waktu pengukuran : 14.30 - 15.00 WIB

Lokasi/Titik Hasil Keterangan

Titik 1 2,2 Getaran rata-rata


Titik 2 1,3 Getaran rata-rata
Titik 3 1,2 Getaran rata-rata

D. Analisa Hasil pengukuran


Dari hasil pengukuran yang telah diambil ternyata masih dalam NAB yaitu
di angka paling tinggi 2,2 m/s² atau m/det², karena frekuensi getaran yang di
terima pekerja dalam 1 hari maksimal ialah 1 jam.
Sesuai Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.5 Tahun 2018 dan
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 70 Tahun 2016, maksimal pekerja dapat
menerima getaran dalam 1 jam ialah 2,2 m/s².

Anda mungkin juga menyukai