Anda di halaman 1dari 14

Laporan Wawancara

PENDAHULUAN
 
A. Latar Belakang Wawancara
Laboratorium adalah tempat yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan eksperimen di dalam sains
atau melakukan pengujian dan analisis.

Keselamatan kerja dalam bekerja di laboratorium harus selalu diperhatikan, laboratorium dengan segala
alat dan bahan yang ada didalamnya sangat berbahaya apabila salah dalam penggunaannya. Agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, perlu untuk mempelajari dahulu apa saja alat dan instrument yang
dapat digunakkan dalam laboratorium untuk meminimalisir kesalahan dalam bekerja.

Setiap alat memiliki kegunaan dan cara menggunakannya masing-masing. Maka harus mempelajari
setiap alat dan instrument yang tersedia di laboratorium secara satu per satu.

Puji syukur kehadirat Allah swt. karena berkat rahmat dan hidayahNya kami dapat mempunyai
kesempatan untuk melaksanakan kegiatan wawancara dengan beberapa laboran.

Adapun tujuan dari wawancara itu sendiri adalah untuk memperoleh informasi dari narasumber mengenai
apa saja alat instrument yang digunakan ditempat beliau bekerja.

Dengan terlaksananya kegiatan wawancara ini, harapan kami bisa memenuhi tugas Analisis Instrumen 3
dan mendapatkan nilai yang baik.

B. Tujuan Wawancara
 Memenuhi tugas Analisis Instrumen 3
 Memperoleh informasi
 Mengetahui lebih dalam tentang alat instrumen yang digunakan dalam laboratorium pabrik

C. Topik Wawancara
Topik kegiatan wawancara ini adalah Alat alat Instrumen Laboratorium.

D. Waktu dan Tempat Wawancara


Kegiatan wawancara ini dilaksanakan pada:
Tanggal: 24 - 27 Juli 2021
Tempat: Cilegon, Banten

HASIL WAWANCARA

 
A. Narasumber
1) Nama : Winarno
Purasahaan : PT LATINUSA,Tbk.
2) Nama : Felia Ekawati Putri
Purasahaan : PT HARBAT FARMA

3) Nama : Wahyu
Purasahaan : Apotek K-24 Amalia

4) Nama : Agung Esa Permadi


Purasahaan : PT COGINDO DAYA BERSAMA (PLN Group)

5) Nama : Rifqi Maulana


Purasahaan : PT KRAKATAU NIPPON STEEL SUMIKIN (KNSS)

6) Nama : Ryan Baghaskara


Purasahaan : PT FERRON PAR PHARMACEUTICALS

7) Nama : Muhammad Fadil


Purasahaan : PT INTI EVERSPRING INDONESIA

8) Nama : Ghiyats Abi Yudi


Purasahaan : PT POLYCHEM INDONESIA, Tbk

9) Nama : Anton Saputra


Purasahaan : PT MITSUBA

10) Nama : Angga Trisna Putra


Purasahaan : PT BUKIT SURYA MAS

B. Pewawancara
Wawancara ini dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari :
 Azzahra Fitri Nabila
 Chatrine Nur Fitriani
 Elsa Marisa
 Yerza Deswita Karmila

C. Transkrip Hasil Wawancara

Narasumber 1.
Bapak Winarno adalah Salah satu laboran yang bekerja di PT LATINUSA,Tbk. Beliau menjelaskan alat
alat apa saja yang biasa beliau gunakan di dalam laboratorium tempat beliau bekerja. Beliau menyebutkan
bahwa :
1. Spectrophotometer UV-VIS type Hach DR 5000 digunakan untuk Analisa Besi Total,Analisa
Manganese,Analisa Copper,Analisa Zink,Analisa Chrome Hexavalent,Analisa Total
Chromium,Analisa Cadmium,Analisa Lead,dll.
Cara penggunaannya yaitu : 1.Hidupkan spektro
2.Tekan tombol “Favorite Program”
3.Pilih menu
4.Lalu,klik “Start”
5.Masukan tabung blanko kedalam cell holder
6.Tutup Spektro
7.Tekan tombol “Zero”
8.Letakkan kuvet pada holder dan tekan “Read”
9.Catat hasil konsentrasi sample dalam satuan ppm

2. Multimeter Fluke digunakan untuk Verifikasi Stannometal Analyzer,Kalibrasi Chrometal Analyzer


Cara penggunaannya yaitu : 1.Tekan tombol power switch semua komponen peralatan pada
posisi ON
2. Siapkan alat multimeter dan test wire chrometal.
3.Klik menu "Calibrate" pada layar monitor kemudian pilih "Source"
yang akan dikalibrasi
4.Pasang test wire chrometal bagian East pada Connection box.
5.Hubungkan test wire chrometal bagian Top dengan alat multimeter
kemudian ukur tegangan dengan menekan "Measure Voltage".
6.Bandingkan tegangan yang terukur pada monitor dengan alat
multimeter kemudian klik "Correct Voltage"
7.Pindahkan posisi pada test wire chrometal bagian bottom
kemudian lakukan pengukuran dengan cara yang sama
8.Lakukan pengukuran untuk posisi center dan West dengan cara yang
sama seperti di atas
9.Setelah semua terukur, klik "Finish"
3. Conductivity Meter Horiba digunakan untuk Pengecekan TDS dan Conductivity pada larutan
Cara penggunaannya yaitu : Pengecekan Conductivity
1. Cuci elektroda menggunakan air destilat kemudian angkat dan
keringkan elektroda dengan tisu secara perlahan..
2. Hidupkan Conductivity Meter Horiba dengan menekan tombol
power pada alat.
3. Tekan tombol "Mode" 2x.
4. Tekan tombol "Meas" 1x..
5. Tunggu hingga stabil ditandai dengan adanya kata "HOLD".

Pengecekan TDS (Total Disolved Solid)


1. Cuci elektroda menggunakan air destilat kemudian angkat dan
keringkan elektroda dengan tisu secara perlahan.
2. Hidupkan TDS Meter Horiba dengan menekan tombol power
pada alat.
3. Tekan tombol "Meas" 1x.
4. Tunggu hingga stabil ditandai dengan adanya kata "HOLD".

Narasumber 2.
Felia Ekawati Putri adalah Salah satu laboran yang bekerja di PT HARBAT FARMA. Beliau menjelaskan
alat alat apa saja yang biasa beliau gunakan di dalam laboratorium tempat beliau bekerja. Beliau
menyebutkan bahwa :
1. Muffle Furnace – tanur pembakaran digunakan sebagai pemanas (pembakar) mekanis bersuhu
sangat tinggi yang mengubah media analis atau bahan sampel menjadi material abu atau arang dalam
waktu yang relative cepat.
Cara penggunaannya yaitu : 1. Menghubungkan kabel ke stop kontak
2. Membuka tutup furnace
3. Memasukkan sample kedalam krusible kemudian memasukkannya
kedalam tube ( pastikan sample dalam keadaan kering)
4. Menekan tombol “ T “ untuk mengatur nilai suhu
5. Menekan tombol on pada furnace
6. Menutup tutup furnace
7. Gunakan tombol panah kiri & kanan untuk memilih posisi angka
8. Gunakan tombol panah atas & bawah untuk mengubah nilai suhu
9. Tekan “ Time “ untuk memilih jumlah waktu untuk mencapai suhu
yang di inginkan.
10. Tekan “start “ untuk memulai proses pemanasan.
11. Menunggu hingga suhu dan waktu yang telah di tentukan usai.
12. Tekan ‘stop’ untuk menghentikan proses setelah selesai
memanaskan.
13. Mengambil sample dengan menggunakan pelindung tangan.

Cara perawatan tanur : 1. Pastikan tanur dalam keadaan tombol “off ”.


2. pastikan tungku muffle tidak dalam kondisi panas atau beroperasi saat
membersihkan.
3. Setiap habis pemakaian tanur harus dibersihkan agar tanur tidak rusak dan
bagian bagian dari tanur itu sendiri tidak berkarat.
4. Membersihkannya dengan cara mengelap seluruh bagian tanur dengan
alcohol.

Cara penyimpanan tanur : Sebaiknya disimpan di dalam ruangan dan hendaknya diletakkan jauh dari
jangkauan air.

2. pH Meter digunakan untuk menentukan pH dari suatu larutan dalam farmasi.


Cara penggunaannya yaitu :1. Gunakan sarung tangan karet selama pengukuran ( ini untuk mencegah
terkontaminasi dari alat / sampel)
2. Pastikan pH meter yang akan digunakan masih dalam status
terkalibrasi (tidak expired date kalibrasinya)
3. Buka tutup probe
4. Cek kebersihan probe pH meter, bilas probe dengan air murni pH 7
air terdistilasi, lakukan ini walaupun pH probe tidak terlihat kotor
5. Celupkan penyelidikan kedalam larutan sampai tanda batas
6. Angka pH muncul, catat hasilnya. Hasil pengukuran pH tergantung
suhu larutan juga. Akan lebih baik jika pH meter sudah dilengkapi
dengan pengukur suhu larutan
7. Setelah selesai bilas probe dengan air terdistilasi.
8. Tutup lagi probenya untuk melindungi dari kerusakan.

Cara membersihkan pH meter : Cucilah menggunakan air khusus pembersih alat ph meter sebelum
digunakan. Jika tidak ada air khusus pembersih bisa menggunakan
air yang memiliki ph nol. Mengapa menggunakan air dengan ph nol
? sebab alat ini sering dipakai pada cairan kimia keras. Untuk cara
membersihkannya selanjutnya dengan mencelupkannya kedalam air
putar beberapa kali.
Jika dirasa sudah bersih, tutuplah alat tersebut. Hati hati ketika
menutupnya, jangan sampai meleset Karena jika meleset maka
sensor yang ada pada alat ph akan pecah dan yang terjadi alat
tersebut tidak dapat membaca hasil dengan tepat dan tidak bisa
digunakan lagi.

Cara penyimpanan ph meter : Alat ph meter di simpan pada tempat box plastiknya, karena box
tersebut dibuat khusus untuk menyimpan alat ph meter agar selalu
rapih dan aman. Box tersebut akan melindungi ph meter apabila terjadi
sesuatu, misalnya ph meter tersebut terjatuh.

3. Viscometer digunakan untuk mengukur tingkat viskositas atau kekentalan suatu sampel.
Cara penggunaannya yaitu : 1. Siapkan alat viscometer,pastikan alat terhubung dengan stopk kontak
2. Pastikan waterpass yang ada di alat viscometer berada di tengah
3. Pasang spindle sesuai spl yang akan di gunakan
4. Siapkan sampel dalam beaker glass yang sesuai dengan spindle yang
di gunakan
5. Jika sudah siap semua, arahkan spindle yang telah terpasang ke
dalam cup secara tegak lurus sampai tanda batas.
6. Jika sudah pas, tekan tombol on pada alat viscometer dan di amati 7.
layar display viscometer selama waktu yang telah di tentukan
8. Jika sudah catat angka yang tertera pada display sebagai nilai
viskositas sampel yang di uji
9. Jika sudah tekan tombol off

Cara perawatan viscometer : 1. Setelah selesai pemakaian, matikan listrik yang tersambung
pastikan tidak ada larutan yang tersisa di dalam alat
2. bersihkan alat secara berkala, untuk mencegah terjadinya karatan
atau kerusakan elemen alat.
3. Alat dibersihkan betul betul dengan asam pencuci dan di keringkan
dengan pompa vakum.

4. High Performance Liquid Chromatography (HPLC) digunakan untuk memisahkan dan


mengukur senyawa yang telah dilarutkan dalam larutan.
Cara penggunaannya yaitu : 1. Pastikan HPLC dan komputer dalam keadaan menyala
2. Buka aplikasi HPLC dan sambungkan HPLC dengan komputer..Dan
pastikan jika itu sudah ready dan siap di gunakan.
3. Siapkan air untuk mencuci kolom yang sebelumnya telah di saring.
Dan di taruh di tempat yang sudah di tentukan untuk air.
4. Pasang kolom yang akan di gunakan pada HPLC, dan jalankan
metode pencucian kolom dengan air 100%.
5. Jika sudah, buat fase gerak dan pelarut yang dibutuhkan sesuai
metode analisa yang akan di analisa hari itu
6. Jika sudah, taruh fase gerak yang sudah jadi di tempat yang sudah di
tentukan.
7. Hentikan pencucian kolom dan jalankan metode analisa yang akan di
gunakan (mengalirkan fase gerak)
8. Siapkan standard dan sampel sesuai metode dan di tempatkan dalam
vial khusus untuk HPLC.
Jika sudah siap semua sebelum menginjekan standard dan sampel.
9. Di base line terlebih dahulu hingga muncul kotak dialog “pass”
10. Jika sudah “pass” buat batch table terlebih dahulu masukkan
metode, nama file yang akan digunakan
11. Block batch table yang akan di gunakan dan jalankan untuk
menginjek standard dan sampel yang sudah di siapkan.
12. Jika standard dan sampel sudah terinjek semua. Hentikan metode
analisa yang sedag berjalan dan jalankan pencucian kolom untuk
mencuci kolom yang telah di gunakan
13. Jika sudah tercuci sesuai yang telah di tentukan, lepas kolom dari
HPLC dan simpan kembali di tempatnya.
14. Jika sudah keluar dari aplikasi HPLC dan matikan HPLC dan
komputer.

5. Centrifuge (sentrifugasi) digunakan untuk memisahkan organel berdasarkan massa jenisnya


melalui proses pengendapan.
Cara penggunaannya yaitu : 1. Colokkan alat pada stop kontak
2. Siapkan sampel yang akan di putar dan letakkan pada tempatnya
secara simetris dan seimbang
3. Jika persiapan sampel sudah selesai, nyalakan mesin
4. Kemudian set timer pada waktu yang dikehendaki dengan memutar
knob, timer akan berhenti dengan sendirinya sesuai dengan capaian
waktunya
5. Pilih dengan kecepatan dengan memutar speed
6. Alat akan langsung berputar ditandai dengan lampu operation
menyala
7. Tunggu sampai alat berhenti berputar lalu keluarkan sampel
8. Matikan alat dengan menekan tombol power

Cara membersihkan centrifuge : 1. Buka penutup centrifuge dan buka rotor secara perlahanm dan hati
hati, kemudian bersihkan centrifuge dengan menggunakan
pembersih khusus
2. Pastikan semua sudut dan bagian yang cukup sulit dijangkau
untuk di bersihkan
3. Bersihkan juga rotor yang tdu sudah dilepas dengan pembersih
khusus dan menggunakan kain yang lembut agar terhidar dari
goresan
4. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa gloves (sarung
tangan) dan jas laboratorium.
5. Bila ada penumpukan garam (Kristal) atau ada bercak sampel
yang sulit hulang, untuk mebersihkannya dengan sabun dan sikat
dengan lembut
6. Setelah di cuci, kemudian bilas dengan aquades, setelah itu
dikeringkan.
7. Terakhir, lubrikasi yaitu perlu menambahkan kembali cairan atau
gel pelumas pada tempat tempat yang rentan bergesekan .

6. Incubator digunakan untuk menginkubasi atau untuk pertumbuhan / pengembangbiakan


mikroorganisme ( seperti : jamur, bakteri, dll.)
Cara penggunaannya yaitu : 1. Hubungkan kabel ke stop kontak
2. Nyalakan alat
3. Atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol set
4. Sambil menekan tombol set, putarlah tombol disebelah kanan atas
tombol set hingga mencapai suhu yang diinginkan
5. Setelah itu, lepaskan tombol set dan incubator akan menyesuaikan
setingan suhu secara otomatis dalam beberapa menit
6. Siapkan sampel yang akan di inkubasikan, kemudian letakkan dalam
rak yang terdapat dalam incubator tersebut
7. Kemudian masukkan media pembiakan berisi mikroorganisme yang
akan di inkubasi, jika menggunakan cawan petri, maka bungkus dengan
kertas terlebih dahulu.

7. Autoclave digunakan untuk melakukan sterilisasi agar virus, bakteri,jamur dan organisme lainnya
dapat mati.
Cara penggunaannya yaitu : 1. Pastikan autoclave telah terhubung ke stop kontak
2. Nyalakan autoclave denga menekan tombol on
3. Buka pintu autoclave
4. Masukan keranjang yang sebelumnya telah diisi dengan botol duran
yang berisi larutan yang ingin di sterilisasi / alat-alat yang ingin di
sterilisasi. Dan tutup dengan rapat
5. Atur waktu lamanya sterilisasi
6. Jika sudah tekan tombol run
7. Jika sudah selesai, tunggu tekanan turun terlebih dahulu
8. Jika tekanan sudah turun buka penutup autoclave lalu angkat
keranjang tersebut dan di simpan ditempatnya masing masing
9. Setelah itu tekan tombol off untuk mematikan.

Cara membersihkan autoclave : 1. Bagian luar autoclave dibersihkan dengan menggunakan kain lap
yang sudah di basahi alcohol
2. Keluarkan air sisa dari bagian dalam autoclave
3. Isi dengan aquadest yang sudah tercampur dengan larutan
pembersih yang tidak bersifat korosif
4. Buang air tersebut dari autoclave
5. Kemudian, masukkan dengan aquadest
6. Bersihkan atau bilas autoclave
7. Kemudian buang air tersebut dari autoclave
8. Masukan aquadest sekali lagi dan nyalakan autoclave
9, Autoclave siap untuk di gunakan

8. Oven di gunakan untuk melakukan sterilisasi alat alat laboratorium dan membersihkan dengan
memanfaatkan udara kering.
Cara penggunaannya yaitu : 1. Hubungkan oven dengan stop kontak
2. Tekan tombol “on” dan tunggu beberapa saat hingga menyala
Kemudian, menyesuaikan timer sesuai dengan kebutuhan
Jangan langsung menggunakan oven, tunggu hingga suhu dalam oven
sesuai dengan yang dibutuhkan
Letakan sampel atau alat yang ingin di proses dalam oven kemudian
tunggulah hingga proses pengovenan selesai
Jika telah selesai di gunakan matikan oven dengan cara menekan
tombol “off” dan tunggu lah hingga display mati.

Cara membersikannya :
1. Pastikan kabel oven sudah di cabut dan oven sudah dingin sebelum di
bersihkan
2. Sebelum oven di gunakan bersihkan aksessoris dan rak tatakan
3. Kemudian, buka pintu dan bagian dalam oven dibersihkan dengan lap
lembut dan air panas atau detergen.
Jangan mengelap pada bagian pemanas. Dan bagian luar dibersihkan dengan
lap basah
4. Lalu, tidak diperbolehkan menggunakan alat gelas untuk di masukkan
kedalam oven
5. Jagalah agar selalu ada jarak antara bagian atas dan bagian pemanas.
6. Jangan sekali sekali menggunakan oven dalam keadaan pintu terbuka
7. Lalu, hindari seringnya membuka pintu oven saat sedang di gunakan,
karena hal ini menimbulkan panas pada dalam oven berkurang
8. Selalu gunakan tang krus untuk mengambil peralatan dari dalam oven
9. Hentikan pemakaian oven bila terlihat asap kada kabel listrik
Segera cabut kabel dari stop kontak.

Narasumber 3.
Wahyu adalah Salah satu laboran yang bekerja di Apotek K-24 Amalia. Beliau menjelaskan alat alat apa
saja yang biasa beliau gunakan didalam laboratorium tempat beliau bekerja. Beliau menyebutkan bahwa :

1. Sealing Machine digunakan untuk merekatkan puyer.


Cara penggunaannya yaitu : 1. Mesin dinyalakan dengan mengarahkan tombol ke kanan.
2. Bahan/obat yang telah diracik/puyer ditaruh di kertas puyer dan
dibagi rata sesuai kebutuhan.
3. Letakan kertas puyer pada mesin perekat puyer.
4. Tekan ke bawah mesin perekat puyer hingga lampu pada mesin
menyala.
5. Lalu dimasukan ke dalam plastik etiket.
Narasumber 4.
Agung Esa Permadi adalah Salah satu laboran yang bekerja di PT COGINDO DAYA BERSAMA (PLN
Group). Beliau menjelaskan alat alat apa saja yang biasa beliau gunakan di dalam laboratorium tempat
beliau bekerja. Beliau menyebutkan bahwa :

1. Conduktivity meter digunakan untuk mengukur konduktivitas listrik air.


Cara penggunaannya yaitu : 1. Pertama bilas terlebih dahulu probenya menggunakan air demineral,
tujuannya agar bersih/netral.
2. Setelah itu langsung tuang sample.
3. dan celupkan probenya ke sample tersebut.

Tempat penyimpanan : Simpan pada tempat yang kokoh, stabil, dan


permukannya datar agar tidak mudah jatuh .
\

Narasumber 5.
Rifqi Maulana adalah Salah satu laboran yang bekerja di PT KRAKATAU NIPPON STEEL SUMIKIN
(KNSS). Beliau menjelaskan alat alat apa saja yang biasa beliau gunakan di dalam laboratorium tempat
beliau bekerja. Beliau menyebutkan bahwa :

1. ICP (Inductively Coupled Plasma) digunakan untuk mengetahui kadar / partikel unsur apa aja yang
terkandung didalam produk (material).
Cara penggunaannya yaitu : 1. Bahan yang ingin diuji harus dilarutkan terlebih dahulu, kalau di
perusahaan ini dilarutkannya dengan HCl.
2. Yang pasti sampelnya harus di preparasi,
3. jika bentuknya padatan maka harus dibuat larutan terlebih dahulu.
4. Kemudian kita tinggal pilih metode yang terdapat di ICPnya,
terdapat banyak pilihan untuk cek kadar, seperti kadar Al, Fe, Zn atau
yang lain.
5.Sesudah itu, larutan yang akan diuji kita letakkan di plastik tube
(tempatnya).
6. Setelah itu simpan di tray sesuain sama yang ada di program
mesinnya karena nanti yang mengambil larutanya robot/ autosampler.
7. Sampel selesai dipreparasi, program juga telah di preparasi sudah
siap tinggal simpan sampelnya di tempat yang sudah kita sesuaikan
tadi,
8. kemudian tekan start dan ICP akan otomatis berjalan sendiri. Jika
sudah selesai mesin juga akan berhenti sendiri.
9. Hasilnya tertera di layar

Narasumber 6.
Ryan Baghaskara adalah Salah satu laboran yang bekerja di PT FERRON PAR PHARMACEUTICALS).
Beliau menjelaskan alat alat apa saja yang biasa beliau gunakan di dalam laboratorium tempat beliau
bekerja. Beliau menyebutkan bahwa :

1. Gas Chromatography digunakan Sama seperti HPLC tapi untuk sampel liquid yang volatilitas nya
tinggi.
Cara penggunaannya yaitu : 1. Sample diinjeksikan ke injektor yang suhunya telah diatur.
2. Setelah sampel menjadi uap, akan dibawa oleh aliran gas menuju
kolom.
3. Sehingga komponen akan terabsorbsi oleh fase diam sampai terjadi
pemisahan.
4. Komponen yang terpisah menuju detektor akan menghasilkan sinyal
listrik yang besarnya proporsional.
5. Sinyal listrik akan diperkuat oleh amplifier.
6. Kromatogram akan dicatat oleh rekorder berupa puncak.

2. Karl Fischer Titrator digunakan Mengukur kandungan air di dalam berbagai produk.
Cara penggunaannya yaitu : 1. Nyalakan alat dengan menekan tombol merah.
2. Pilih methode, pilih "Tiler Ipol" untuk mengetahui faktor airnya.
3. Klik "start", tunggu sampai conditioning ok.
4. Klik “start”.
5. Masukkan aquadest sebanyak 1 tetes dan masukkan bobotnya aquades.
6. Klik “accept”, kemudian klik “start”. Tunggu sampai titrasi selesai.
7. Lakukan duplo hingga diperoleh hasil tiler ipol yang presisi mendekati
angka 5.
8. Klik “stop”. Ganti metode ke KFT IPOL untuk sampel.
9. Klik “start”, tunggu sampai conditioning ok.
10. Klik “start”.
11. Masukkan sampel yang sudah ditimbang dan masukkan bobotnya,
dan kode sample.
12. Klik “start”, tunggu hingga hasilnya selesai.
13. Diperoleh kadar air.
14. Tekan “stop” untuk mematikan alat.

3. Dissolution Tester digunakan Untuk mengukur kelarutan zat aktif obat pada media larutan.
Cara penggunaannya yaitu : 1. Persiapkan media disolusi dan sample yang akan dianalisa. Isi
chamber dengan air atau aquades sesuai dengan batas yang telah
ditentukan.
2. Pasangkan vessel pada chamber sesuai dengan kebutuhan.
3. Naikan head unit hingga posisi paling tinggi.
4. Pasangkan gagang pengaduk (drive shaft), dayung (paddle) atau
keranjang (basket) dan komponen lainnya.
5. Turunkan kembali head unit dengan hati-hati hingga batas yang telah
ditentukan.
6. Setting posisi batang pengaduk pada posisi tengah dengan ketinggian
sekitar 2,5cm. (gunakan alat pendukung)
7. Masukan media disolusi dengan jumlah volume 900 ml atau sesuai
dengan kebutuhan.
8. Nyalakan dissolution tester dengan cara menekan tombol on. lalu
setting suhu(berkisar di 37◦C), kecepatan putaran dan lama waktu
pengadukan.
9. Setelah suhu pada temperatur controller menunjukan di kisaran 37◦C,
masukan obat secara bersamaan dan tekan tombol start untuk memulai
proses.
10. Tutup semua vessel untuk mencegah kotoran atau benda asing
masuk kedalam vessel.
11. Setelah mencapai waktu yang telah ditentukan, ambil sample secara
bersamaan (usahakan). 12. Sample yang tersebut sudah bisa digunakan
untuk analisa pada alat spektrofotometer.

4. Osmometer digunakan untuk uji partikulat atau untuk mengukur tekanan osmosis. Osmosis adalah
perpindahan molekul pelarut melalui selaput semi permiabel dari bagian yang lebih encer ke bagian
yang lebih pekat atau dari bagian yang konsentrasi pelarut rendah ke konsentrasi pelarut tinggi.
Cara penggunaannya yaitu : 1. Spesimen dimasukkan ke dalam botol analisis dan probe termistor dan
mengaduk kawat diturunkan ke pusat analisis botol.
2. Perakitan ini kemudian diturunkan ke dalam bak pembekuan dan
dengan pengadukan lembut, yang super dingin ke suhu beberapa derajat
di bawah titik beku.
3. Ketika mengetahui pendinginan yang telah terjadi, sampel pada titik
di atas cairan dalam bak beku.
4. Kawat pengaduk adalah perubahan dari tingkat-tingkat lembut ke
waktunya (biasanya satu detik) tingkat kuat yang berperan dalam
menjalankan inisiat solusi superding dalam sampel vial. Sampel beku
hanya untuk panggung "lumpur".
5. Galvanometer membalik-balik arah, sebagai perubahan untuk suhu.
6. Selama fase ekuilibrium 2-3 menit, penyeimbangan potensiometer
disesuaikan, sehingga mengubah variabel jembatan Wheatstone untuk
membawa galvanometer ke posisi nol.
7. Pada akhir dataran tinggi suhu yang diinginkan, galvanometer lagi
menunjukkan penurunan suhu sebagai sampel membekukan menuju ke
arah yang utuh.
8. Pembacaan potensiometer dapat menyesuaikan dengan tingkat
depresi titik beku.
9. Data ini digunakan dalam perhitungan elektronik dari osmolalitas
spesimen.
10. Analisis waktu secara ketat dikendalikan secara otomatis oleh
instrumen sirkuit waktu.
Narasumber 7.
Muhammad Fadil adalah Salah satu laboran yang bekerja di PT INTI EVERSPRING INDONESIA .
Beliau menjelaskan alat alat apa saja yang biasa beliau gunakan di dalam laboratorium tempat beliau
bekerja. Beliau menyebutkan bahwa :

1. Viskometer digunakan untuk mengetahui kadar / partikel unsur apa aja yang terkandung didalam
produk (material).
Cara penggunaannya yaitu : 1. Pilih spindel sesuai dengan zat yang akan diuji.
2. Pasang spindel pada viskometer.
3. Meletakkan zat yang akan diuji dengan cara mengatur ketinggian alat
dengan knop pengatur.
4. Atur kecepatan taruh switch select ke kiri kemudian atur knop pengatur di
bawahnya.
5. Tekan motor on untuk memutar spindel.
6. Hasil tertera pada monitor.

Narasumber 8.
Ghiyats Abi Yudi adalah Salah satu laboran yang bekerja di PT POLYCHEM INDONESIA, Tbk. Beliau
menjelaskan alat alat apa saja yang biasa beliau gunakan di dalam laboratorium tempat beliau bekerja.
Beliau menyebutkan bahwa :

1. Turbidity meter digunakan untuk mengukur kekeruhan air atau suatu larutan
Cara penggunaannya yaitu : 1. Botol sampel di lap dengan kain lembut untuk membersihkan.
2. Tekan tombol I/O. instrument akan terbuka kemudian tempatkan
instrument pada suatu permukaan datar(kokoh) dan jangan memegang
instrument ketika sedang melakukan pengukuran.
3. Masukkan cell sampel dalam ruang cell dengan mengorientasikan
tanda garis pada bagian depan ruang cell.
4. Pilih daerah/range secara manual atau otomatis dengan menekan
tombol RANGE.
5. Memilih mode sinyal rata-rata dengan menekan tombol SIGNAL
AVERAGE. Dan monitor akan menunjukkan SIG AVG ketika
instrument sedang menggunkan mode sinyal rata-rata.
6. Tekan READ. Kemudian angka turbiditas akan muncul dalam NTU.
Catat angka turbiditas setelah symbol lampu padam.

Narasumber 9.
Anton Saputra adalah Salah satu laboran yang bekerja di PT MITSUBA. Beliau menjelaskan alat alat apa
saja yang biasa beliau gunakan di dalam laboratorium tempat beliau bekerja. Beliau menyebutkan bahwa :

1. Conductivity meter digunakan untuk mengukur kekeruhan air atau suatu larutan
Cara penggunaannya yaitu : Caranya sama seperti menggunakan pH meter. Mencelupkan probe
conduktivity kedaam sample hingga hasil pengukuran di LCD tidak bergerak
dan stabil.

Cara Penyimpanan : Disimpan di tempat khusus dengan tidak ditumpuk agar


tidak merusak alat.

Narasumber 10.
Angga Trisna Putra adalah Salah satu laboran yang bekerja di PT BUKIT SURYA MAS. Beliau
menjelaskan alat alat apa saja yang biasa beliau gunakan di dalam laboratorium tempat beliau bekerja.
Beliau menyebutkan bahwa :

1. Mikroskop digunakan untuk mengamati objek yang ukurannya sangat kecil yang tidak dapat dilihat
oleh mata manusia
Cara penggunaannya yaitu : 1. Sediakan objek yang akan diamati dengan mikroskop dan letakan
dekat dengan mikroskop.
2. Kendurkan makrometer supaya penempatan objek pada meja preparat
bisa dilakukan dengan mudah.
3. Preparasi sample yang akan diamati dengan mikroskop lalu letakan
pada meja preparat dan jepit.
4. Putar revolver untuk memilih perbesaran yang dibutuhkan (4x, 10x,
40x atau 100x) untuk mengamati objek.
5. Nyalakan lampu untuk mengamati objek pada meja preparat.
6. Mulai amati objek yang telah ditempatkan pada meja preparat.
7. Putar makrometer pada pada preparat untuk menempatkanya pada
posisi yang sesuai.
8. Putar makrometer pada lengan mikroskop (geser atas-bawah) untuk
memfokuskan objek yang sedang diamati.
9. Aturl revolver lensa untuk memilih perbesaran yang diinginkan.

Cara Penyimpanan : Mikroskop disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas uap asam dan
basa. Lemari atau kotak mikroskop harus diberi silika gel agar tidak lembab.

Cara membersihkan : Bagian mikroskop yang terbuat dari logam atau plastik dibersihkan dengan
kain flanel. Lensa-lensa mikroskop dibersihkan dengan tissue lensa yang diberi
alkohol 70%. Dan sisa minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan
dengan xilol (xylene).

PENUTUP

A. Simpulan
Setelah wawancara dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa , laboratorium dengan segala alat dan bahan
yang ada di dalamnya sangat berbahaya apabila salah dalam penggunaannya. Agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan, perlu untuk mempelajari dahulu apa saja alat dan instrument yang dapat digunakan
dalam laboratorium untuk meminimalisir kesalahan dalam bekerja.

Setiap alat memiliki kegunaan dan cara menggunakannya masing-masing. Maka harus mempelajari
setiap alat dan instrument yang tersedia di laboratorium secara satu per satu.

Anda mungkin juga menyukai