Anda di halaman 1dari 12

1/4

Judul
NALISIS KOORDINASI RELE ARUS LEBIH DAN PENUTUP
BALIK OTOMATIS (RECLOSER)

74 %
KESAMAAN
11 %
AKADEMIK
74 %
INTERNET
Tanggal: 2022-01-23 07:38:14(+00:00 UTC)
ID Laporan: 61ed05fc224221283
Jumlah kata: 5067
Jumlah karakter: 25105
2/4

Sumber serupa

 ANALISIS KOORDINASI RELE ARUS LEBIH DAN PENUTUP ...


1 70,8%
 https://media.neliti.com/media/publications/111259-ID-analisis-koordinasi-rele-arus-lebih-dan.pdf
Internet

 Analisis Koordinasi Rele Arus Lebih Dan Penutup Balik ...


2  https://123dok.com/document/zgd63g6z-analisis-koordinasi-rele-penutup-balik-otomatis-recloser- 69,6%
penyulang.html
Internet

 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Distribusi Bagian ...


3 3,7%
 http://eprints.polsri.ac.id/352/3/BAB%20II.pdf
Internet

 analisis arus gangguan hubung singkat pada penyulang 20 kv


4  https://ojs.pnb.ac.id/index.php/LOGIC/article/download/144/117/
3,1%
Internet

 ARUS HUBUNG SINGKAT DIAMANKAN OLEH PENGARUH ...


5  https://stt-pln.e-journal.id/sutet/article/download/598/361
2,9%
Internet

 STUDI ANALISIS KOORDINASI OVER CURRENT RELAY (OCR) DAN GROUND FAULT RELAY
(GFR) PADA RECLOSER DI SALURAN PENYULANG PENEBEL
6  I Dewa Gde Agung Budhi Udiana,I G Dyana Arjana,Tjok Gede Indra Partha
2,7%
 Majalah Ilmiah Teknologi Elektro,2017
Akademik

 KOORDINASI SETTING RELAI ARUS LEBIH PADA INCOMING 2 KUDUS TERHADAP OUT-
GOING KUDUS 5 DAN 6 YANG MENGGUNAKAN JARINGAN DOUBLE CIRCUIT DI GI 150 KV
7 KUDUS 2,4%
 Sartika Kusuma Wardani,Subali Subali
 Gema Teknologi,2015
Akademik

 ANALISIS SISTEM PENGAMAN ARUS LEBIH PADA PENYULANG ABANG DENGAN


BEROPERASINYA PLTS PADA SALURAN DISTRIBUSI TEGANGAN LISTRIK 20 KV DI KA-
8 RANGASEM 2,1%
 Made Benny Nurcahyadi,I Wayan Rinas,A.A.Gede Maharta Pemayun
 Majalah Ilmiah Teknologi Elektro,2016
Akademik

 Politeknik Negeri Sriwijaya


9  http://eprints.polsri.ac.id/8202/3/FILE%20III.pdf
1,9%
Internet

 KOORDINASI OVER CURRENT RELAY (OCR) SISI INCOMING 1 DENGAN OCR SISI OUT-
GOING KLS 03 PADA GI KALISARI
10  Agung Nugoho,Tejo Sukmadi
1,8%
 Transmisi,2017
Akademik

 ANALISIS SETTING RELE OGS SEBAGAI SISTEM PENGAMAN TRANSFORMATOR 3 UNTUK


MENJAGA KONTINYUITAS ALIRAN DAYA DI GARDU INDUK PESANGGARAN
11  I Wayan Alit Wigunawan,I Gede Dyana Arjana,Cok Gede Indra Partha
1,8%
 Jurnal SPEKTRUM,2018
Akademik

 ANALISA RESETTING OVER CURRENT RELAY DAN GROUND FAULT RELAY PADA TRAFO 60
12 MVA 150/20 kV DAN PENYULANG 20 kV GARDU INDUK PADANG SAMBIAN 1,6%
 Indra Gunawan,Wayan Rinas,I Gusti Ngurah Janardana
3/4

 Jurnal SPEKTRUM,2018
Akademik

 STUDI PENGARUH SETTING RELE PENGAMAN UNTUK MEMINIMALKAN GANGGUAN SYM-


PATHETIC TRIP PADA PENYULANG BUNISARI-SUWUNG
13  I Komang Anom Astana Ady,I Gede Dyana Arjana,Cok Gede I ndra Parta
1,3%
 Majalah Ilmiah Teknologi Elektro,2016
Akademik

 ANALISIS KOORDINASI RELAY ARUS LEBIH (OCR) DAN RECLOSER PADA SISTEM EK-
SISTING PENYULANG BUKIT JATI
14  Wayan Wijana,I Ketut Wijaya,I Made Mataram
1,1%
 Jurnal SPEKTRUM,2018
Akademik

 STUDI KOORDINASI PERALATAN PROTEKSI OCR DAN GFR PADA PENYULANG TIBUBEN-
ENG
15  Indra Baskara,I W. Sukerayasa,W. G. Ariastina
1,0%
 Majalah Ilmiah Teknologi Elektro,2015
Akademik

 Sistem Tenaga Listrik - Direktori File UPI


16  http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ELEKTRO/195106301982031 - 1,0%
CHRIS_TIMOTIUS_KURNIA_K/TM_handout.pdf
Internet

 ANALISIS SETTING PENGAMAN TRANSFORMATOR DAYA DI GARDU INDUK NUSA DUA JIKA
TERJADI GANGGUAN HUBUNG SINGKAT SATU PHASA TANAH
17 0,9%
 I Gusti Agung Putra Sanjaya,I Gede Dyana Arjana,I Wayan Rinas
 Jurnal SPEKTRUM,2017
Akademik

 STUDI PENGARUH PEMASANGAN NGR 40 OHM PADA UPRATING TRANSFORMATOR 2 GI


GIANYAR TERHADAP GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 1 PHASA TANAH
18 0,9%
 Arya Surya Darma,I Gede Dyana Arjana,A.A Gede Maharta Pemayun
 Majalah Ilmiah Teknologi Elektro,2017
Akademik

 Analisis Pengaruh Pemasangan Dynamic Voltage Restorer (DVR) terhadap Kedip Tegangan akibat
Gangguan Hubung Singkat 3 Fasa pada Penyulang Kampus
19 0,9%
 I Gusti Agung Alit Teja Kusuma Putra,I Wayan Rinas,Yanu Prapto Sudarmojo
 Majalah Ilmiah Teknologi Elektro,2017
Akademik

 PEMERATAAN BEBAN PADA GARDU KD 056 PENYULANG TABANAN PT PLN (PERSERO) DIS-
TRIBUSI BALI AREA BALI SELATAN
20  I Putu Agus Semara Putra,I Ketut Wijaya,I Made Mataram
0,8%
 Jurnal SPEKTRUM,2018
Akademik

 397 1447 1 PB | PDF - Scribd


21  https://id.scribd.com/document/338725442/397-1447-1-PB
0,7%
Internet

 tugas akhir analisis koordinasi sistem proteksi incoming ...


22  http://repository.usm.ac.id/files/skripsi/C41A/2014/C.411.14.0040/C.411.14.0040-15-File-Komplit- 0,6%
20190117040548.pdf
Internet

 perhitungan arus gangguan hubung singkat pada jaringan ...


23  https://media.neliti.com/media/publications/192812-ID-perhitungan-arus-gangguan-hubung- 0,6%
singkat.pdf
Internet
4/4

 tugas akhir studi tentang penggunaan recloser pada sistim ...


24  https://www.academia.edu/6701006/TUGAS_AKHIR_STUDI_TENTANG_PENGGUNAAN_RECLO 0,6%
SER_PADA_SISTIM_JARINGAN_DISTRIBUSI_20_KV
Internet

 40, Simanjuntak, Analisis Keandalan Penempatan Recloser ...


25 0,6%
 https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/elektrikal/article/download/2557/1969/4059
Internet

 PROTOTYPE GROUNDING DETECTOR PADA GROUND CLUSTER DENGAN SISTEM INTER-


LOCKPADALBS (LOAD BREAK SWITCH) BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 DENGAN TAMPI-
26 LAN HMI (HUMAN MACHINE INTERFACE) 0,5%
 Bambang Handoko Pasaribu,Iman Setiono
 Gema Teknologi,2018
Akademik

 STUDI ANALISIS KAPASITAS PENGAMAN KOPEL DALAM MENSUPLAI DAYA DI BANDARA IN-
TERNASIONAL NGURAH RAI SAAT HILANGNYA SUPLAI DAYA DARI PENYULANG GAYATRI
27 ATAU PENYULANG BANDARA 0,5%
 Yoga Armika,Dyana Arjana,Wayan Rinas
 Majalah Ilmiah Teknologi Elektro,2017
Akademik

 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ...


28 0,5%
 http://eprints.undip.ac.id/67367/6/BAB_II.pdf
Internet

 397 1447 1 PB | PDF - Scribd


29  https://www.scribd.com/document/338725442/397-1447-1-PB
0,5%
Internet
1/8

100%
ANALISIS KOORDINASI
100%
RELE ARUS LEBIH DAN PENUTUP BALIK
OTOMATIS (RECLOSER) PADA PENYULANG JUNREJO 20 kV GARDU
INDUK SENGKALING AKIBAT GANGGUAN ARUS HUBUNG SINGKAT
100%
Mega Firdausi N¹, Hery Purnomo,
100% Ir., M.T.², Teguh Utomo, Ir., M.T.³
¹Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, ²·³Dosen Jurusan Teknik Elektro, Universitas Brawij
Brawijaya
Jalan MT Haryono98% 167, Malang 65145, Indonesia
E-mail: megafirdausi@gmail.com
100% 99%
Abstrak - Di dalam jaringan distribusi 20 kV sering penyulang lain yang mendapat suplai dari masukan
terjadi gangguang,100%salah satunya adalah gangguan arus tersebut yang tidak mengalami 100% gangguan.
hubung singkat. Dalam mengatasi gangguan arus hubung Oleh karena itu,itu, PT.
PT. PLN
PLN (PERSERO)
(PERSERO) Distribusi
Distribusi
singkat ini diperlukan koordinasi antar pengaman Jawa Timur Area Malang Penyulang Junrejo
jaringan distribusi agar dapat mengisolasi gangguan dan
membutuhkan analisis ulang terhadap sistem
melindungi jaringan distribusi 100% serta perlatan yang
berada didi jaringan tersebut.
tersebut. Koordinasi
Koordinasiantara
antaraPenutup
Penutup kelistrikan
100% sehingga keandalan
sehingga keandalan sistem
sistem tetap
tetap terjaga.
terjaga.
Balik Otomatis (Recloser) sebagai pengaman utama Salah satu metode yang dilakukan adalah koordinasi
dengan Rele arus lebih baik pada sisi penyulang maupun peralatan pengaman, terutama koordinasi pada saat
masukan
100%20 kV sebagai pengaman cadangan haruslah terjadi gangguan 100%hubung singkat yaitu gangguan
tepat. Pada
Pada penelitian
penelitian ini
ini dihitung
dihitungbesar
besararus
arusgangguan
gangguan singkat3 fasa
hubung singkat 3 fasa
dan 2 dan 2 fasa dengan
fasa dengan
hubung singkat 3 fasa dan 2 fasa yang akan digunakan 100% memfungsikan rele arus lebih (OCR) baik pada sisi
sebagai penyetelan Recloser dan Rele arus arus lebih.
lebih. Dari
Dari masukan 100% maupun penyulang sebagai pengaman
hasil perhitungan dan analisis didapatkan bahwa terjadi cadangan serta Penutup Balik Balik Otomatis
Otomatis (PBO)
(PBO) atauatau
kesalahan koordinasi98% antara Recloser dengan Rele arus
Recloser yang terletak pada penyulang 20 kV sebagai
lebih sisi penyulang, dimana Rele pada sisi penyulang
penyulang
sudah bekerja dengan karakteristik rele instant (t = 40 pengaman utama. 100%
milidetik) pada daerah 100%kerja Recloser yang memiliki
II. TINJAUAN PUSTAKA
waktu kerja 0,3
0,3 detik.
detik. Hal
Hal ini
inidapat
dapatmengakibatkan
mengakibatkanReleRele A. Sistem Distribusi Tenaga Listrik
arus lebih di sisi penyulang yang merupakan pengaman Suatu sistem energi listrik mengandung empat
cadangan bekerja terlebih dahulu dibandingkan
100% Recloser Pertama, adanya
unsur. 100%
Pertama, adanyaunsur
unsurpembangkit
pembangkit tenaga
tenaga
yang merupakan
merupakanpengamanpengamanutama.utama.
DilakukanDilakukan listrik. Tegangan yang yang dihasilkan
dihasilkan oleh
oleh pusat
pusat tenaga
tenaga
perhitungan dan analisis ulang dengan merubah listrik itu biasanya adalah tegangan menengah (TM).
penyetelan Rele arus lebih 100% di sisi penyulang Kedua,100%suatu sistem transmisi, lengkap dengan gardu
menggunakan karakteristik invers. Penyetelan Rele arus
Karena jaraknya
induk. Karena jaraknya yang
yang biasanya
biasanyajauh,
jauh,maka
maka
lebih di sisi penyulang ini berhasil memperbaiki
koordinasi antara Recloser dengan Rele arus lebih sisi diperlukan penggunaan tegangan tinggi (TT) atau
penyulang maupun masukan 20 kV dengan waktu tunda tegangan ekstra
100% tinggi (TET). Ketiga, adanya saluran
0,4 detik sesuai dengan ketentuan PLN. distribusi, yang
yang biasanya terdiri atas saluran distribusi
primer dengan tegangan menengah (TM) dan saluran
distribusi sekunder dengan tegangan rendah (TR) [3].
100% 100%
Kata kunci— hubung singkat, recloser, rele arus lebih B. Gangguan Hubung Singkat
I. PENDAHULUAN Dari jenis gangguan hubung singkat dapat
digolongkan menjadi dua kelompok yaitu [6] :
K eandalan pada suatu sistem tenaga listrik
dibutuhkan untuk menjamin kontunitas
listrik hingga
penyaluran tenaga listrik hinggakekekonsumen.
100%
konsumen.Jumlah
Jumlah
a. Hubung Singkat Simetris.
b. Hubung Singkat Tak Simetris (Asimetris).
100%
pemadaman atau gangguan yang terjadi pada suatu Gangguan hubung singkat yang termasuk ke dalam
sistem tenaga listrik menjadi acuan dalam gangguan tak simetris (asimetris) adalah hubung
100% menentukan
suatu sistem
keandalan suatu sistemtenaga
tenagalistrik.
listrik.Keandalan
Keandalanyang
yang singkat satu fasa maupun dua fasa, sedangkan
[7]
baik akan membutuhkan suatu sistem proteksi yang gangguan
100% simetris adalah hubung singkat tiga fasa .
koordinatif dalam suatu sistem kelistrikan. Gangguan ini akan mengakibatkan arus lebih pada
100%
Salah satu permasalahan yang ada di Gardu Induk fasa yang terganggu, juga100%akan dapat mengakibatkan
100%
yaitu sering
Sengkaling, yaitu seringterjadi
terjadigangguan
gangguanhubung
hubung pada fasa
kenaikan tegangan pada fasa yang
yangtidak
tidakterganggu
terganggudandan
singkat pada salah satu penyulang yang dipasok oleh dapat mengakibatkan arus yang jauh lebih besar dari
transformator daya 3. Tercatat sepanjang tiga tahun pada arus normal.
normal. Gangguan
Gangguan
100% dapat
dapat diperkecil
diperkecil dengan
dengan
terakhir ini hampir setiap100% bulannya sering terjadi cara pemeliharaannya. Bila
Bila gangguan
gangguan hubung
hubung singkat
singkat
hubung singkat,
gangguan hubung singkat, bahkan
bahkandalamdalambeberapa
beberapa dibiarkan berlangsung dengan lama pada suatu sistem
bulan terakhir terjadi gangguan pada penyulang yang daya, banyak pengaruh-pengaruh yang tidak diinginkan
berdampak pada tripnya rele masukan akibat kegagalan yang dapat terjadi [1]:
sistem proteksi
atau keterlambatan sistem proteksi pada
pada penyulang.
penyulang. a. Berkurangnya batas-batas kestabilan untuk
Hal ini sangat riskan terjadi, karena tripnya rele sistem daya.
masukan 20 kV mengakibatkan tripnya penyulang – b. Rusaknya perlengkapan yang berada dekat
dengan gangguan yang disebabkan oleh arus tak

1
2/8

seimbang, atau tegangan rendah yang a


ditimbulkan
100% oleh hubung singkat. Ia

b
c. Ledakan-ledakan yang mungkin terjadi pada
Ib
peralatan yang mengandung minyak isolasi c
sewaktu
100% terjadinya suatu hubung singkat, dan Ic
Zf

yang mungkin menimbulkan kebakaran


100%
sehingga dapat membahayakan orang yang Gambar 2. Gangguan Hubung Singkat Antar Fasa
Fasa
menanganinya dan merusak peralatan-peralatan
99% lain.
yang Arus hubung singkat antar fasa adalah [1] :
d. Terpecah-pecahnya keseluruhan daerah
𝐸𝑎
pelayanan sistem daya itu oleh suatu rentetan 𝐼ℎ𝑠 = (2)
𝑍1 +𝑍2 +𝑍𝑓
tindakan pengamanan yang diambil oleh sistem-
sistem pengamanan yang berbeda-beda,
Keterangan :
kejadian ini di kenal sebagai cascading.
100% Ihs : Arus hubung singkat (Ampere).
Perhitungan arus gangguan hubung singkat adalah
Ea : Tegangan fasa (V).
(V
analisa suatu sistem tenaga pada100%saat dalam gangguan
Z1 : Impedansi urutan positif (ohm).
(ohm
dimana nantinya
hubung singkat, dimana nantinyaakan
akandiperoleh
diperolehbesar
besar
Z2 : Impedansi urutan negatif (ohm).
(ohm
nilai besaran-besaran listrik yang dihasilkan sebagai
Zf : Impedansi gangguan hubung singkat (ohm).
(ohm
gangguan hubung
akibat gangguan hubungsingkat
singkattersebut.
tersebut.Perhitungan
Perhitungan
100%
arus hubung
94% singkat dibutuhkan untuk: C. Perhitungan Impedansi
a. Setelan dan koordinasi peralatan proteksi
Perhitungan arus hubung singkat pada dari sistem
b. Menentukan kapasitas alat pemutus daya
20 kV yang dipasok dari gardu induk seperti pada
c. Menentukan rating hubung singkat peralatan-
gambar 3 dibawah ini,
peralatan yang digunakan
100%
96% 99%
d. Menganalisa sistem jika ada hal-hal yang tidak TRAFO
1%10% 20% 100% 1% 10% 20% 100%

DAYA
baik yang terjadi pada waktu sistem sedang
beroperasi.
100% BUS150 kV
30 MVA
BUS 20 kV Rec
Xt = 12, 5 %
e. Arus gangguan hubung singkat merupakan 10, 745 kms

aliran arus yang tidak normal (besar) yang Gambar 3 Single line diagram jaringan distribusi
disebabkan terjadinya hubungan antara sesama menghitung arus
Untuk menghitung arusimpedansi,
impedansi, dilakukan
dilakukan
100%
penghantar bertegangan
kawat penghantar berteganganatauatau antara
antara perhitungan sebagai berikut [5] :
tahapan100%
kawat penghantar bertegangan dengan tanah 1. Perhitungan Impedansi sumber
secara langsung tidak melalui media yang 𝑘𝑉 2
100% 𝑋𝑠 = (3)
𝑀𝑉𝐴
(beban/isolator). Dalam
seharusnya (beban/isolator). Dalam perhitungan
perhitungan
Daya sisi 150 kV = Daya sisi 20 kV
arus gangguan hubung singkat untuk proteksi 100% 𝑘𝑉1 2 𝑘𝑉2 2
= 100%
rele cukup dihitung salah satu fasa aja. Pada 𝑍1 (𝑠𝑖𝑠𝑖 150 𝑘𝑉) 𝑍2 (𝑠𝑖𝑠𝑖 20 𝑘𝑉)
perhitungan arus gangguan hubung singkat tiga 202
𝑋𝑠 (𝑠𝑖𝑠𝑖 20 𝑘𝑉 ) = 2
𝑋𝑋𝑠 (𝑠𝑖𝑠𝑖 150 𝑘𝑉)
(4)
fasa, dua fasa, dan satu fasa ke tanah, nilai 150

impedansi gangguan (Zf) dianggap nol (Zf = 0). Dimana:


XS : Impedansi
Impedansi sumber
sumber (ohm)
(ohm)
100%
1. Gangguan Hubung Singkat Tiga Fasa kV : Tegangan
100% sisi primer trafo tenaga (kV)
Gangguan hubung singkat tiga fasa MVA : Data hubung singkat di bus 150 kV
diperlihatkan pada gambar 1 dibawah ini. 2. Impedansi transformator
𝑘𝑉 2
𝑍𝐵 = (5)
𝑀𝑉𝐴
Dimana:
ZB :: Impedansi
Impedansi trafo
trafo tenaga pada 100% (ohm)
kV2 : Tegangan
Tegangan
100% sisi sekunder
sisi sekunder trafo
trafo tenaga
tenaga (kV)
(kV)
MVA : Kapasitas daya trafo tenaga (MVA)

100% Reaktansi urutan positif, negatif (Xt1 = Xt2)


Gambar 1. Gangguan Hubung Singkat Tiga Fasa
Xt1 = reaktansi trafo (%) x ZB (6)
hubung singkat tiga fasa adalah [1] :
Arus100% 100%Reaktansi urutan nol trafo tenaga :
𝐸 Xt0 = 3 x Xt1 (7)
𝐼ℎ𝑠 = 𝑎 (1)
𝑍1 +𝑍𝑓 3. Impedansi penyulang
2. Gangguan Hubung Singkat Antar Fasa Dalam melakukan penghitungan impedansi
100% terjadi pada
Gangguan terjadi padafasafasa b dan
b dan c. c. penyulang pada penyulang Junrejo yang
Gangguan hubung singkat antar fasa memiliki satu buah Recloser, maka
diperlihatkan pada gambar 2 dibawah ini. perhitungannya
100% dibgai menjadi
dibgai menjadiduaduabagian.
bagian.
Yaitu, bagian mulai dari GI hingga Recloser dan
dari100%
Recloser hingga ujung jaringan.
Sehingga untuk impedansi penyulang dapat
ditentukan dengan menggunakan rumus:

2
3/8

99%
1. Urutan positif dan urutan negatif 1. Rele arus lebih seketika (moment
Z1 = Z2 = panjang penyulang (km)x𝑍1 (8) instantaneous).
99%
Dimana: Rele ini akan memberikan perintah trip pada
Z1 : 100%
impedansi urutan positif (ohm) circuit breaker pada saat terjadi gangguan
Z2 : impedansi urutan negatif (ohm) hubung singkat dan besar arus hubung singkat
2. Urutan nol (IF) 100%
mencapai arus setingnya.
Z0 = panjang penyulang (km) xZ0 (9) a. Setelan Arus Pada Bagian Sekunder
Dimana:
99% I instan
Z0 : Impedansi urutan nol (ohm) Iinstan sekunder= (13)
4. Impedansi ekivalen jaringan
I set primer
 Urutan positif dan urutan negatif (Z1eki = Dengan setelan arus instan sebagai
Z2eki) berikut :
n% x R1jar)+ j (XSC + XT + (n% x X1 jar)) (11)
Z1eki = Z2eki = ((n% 1) Untuk setelan disisi penyulang,
Dimana: dengan
100% arus maksimum adalah :
Z1eki ::impedansi
impedansiekivalen
ekivalenjaringan
jaringanurutan
urutan Trafo kapasitas 30 MVA maksimum
positif (ohm) 2,4 x I n trafo (14)
Z2eki ::impedansi
impedansiekivalen
ekivalenjaringan
jaringanurutan
urutan 2) Untuk setelan disisi masukan 20 kV,
negatif (ohm) disetelan
100% sebesar :
Xscc : impedansi
: 100%
impedansi sumber
sumber sisisisi
2020kVkV (ohm)
(ohm) 𝐼𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡 = 4 𝑥 𝐼𝑛 𝑡𝑟𝑎𝑓𝑜 (15)
𝐾𝑉𝐴
Xt1 : impensi trafo trafo tenaga
tenaga urutan
urutan positif
positif 𝐼𝑛 𝑡𝑟𝑎𝑓𝑜 = (16)
√3𝑥𝑘𝑉𝐿−𝐿
dan
99%negatif (ohm)
R1jar : tahanan jaringan (ohm) 99%
b. Setelan Arus Pada Bagian Primer
 Urutan nol
Z0eki = (3 RN + (n% x R0 jar)) + j (X0T + (n% x X0 jar)) (12)
I instan primer = I instan sekunder x I set primer (17)
100%
Dimana: Untuk penyetelan waktu rele arus lebih
Z0eki : impedansi ekivalen jaringan nol seketika disisi penyulang berkisar antara 40
Zt0 : impedansi
: impedansi trafo trafo tenaga
tenaga urutan
urutan nolnol sampai dengan 100 milidetik [5].
RN :: tahanantahanan
100% tanah
tanah trafo
trafo tenaga
tenaga (ohm)
(ohm)
Z0 : impedansi urutan nol (ohm) 2. Rele100%
arus lebih waktu tertentu (definite time).
Rele ini akan memberikan perintah trip pada
D. Penutup Balik Otomatis atau Recloser circuit breaker pada saat terjadi gangguan
Sebagian besar gangguan (80-95%) pada jaringan hubung singkat dan besar arus 100%hubung singkat
distribusi dan transmisi adalah bersifat temporer (IF) mencapai
mencapai arus
arussetingnya
setingnya dan
danjangka
jangka waktu
waktu
(sementara), berlangsung
100% dari beberapa cycle sampai kerja rele mulai pick up sampai rele kerja
detik.Penyebab
beberapa detik. Penyebabgangguan
gangguan kebanyakan
kebanyakan diperpanjang dengan waktu tertentu tidak
disebabkan oleh dahan ranting pohon yang mengenai tergantung besarnya IF untuk mengerjakan rele
[2]. untuk bekerja.
saluran
100%udara
Recloser merupakan suatu peralatan pengaman arus
lebih, karena hubung singkat antara fasa dengan fasa 3. Rele100%
arus lebih berbanding terbalik (inverse).
atau fasa100%
dengan tanah, dimana recloser ini memutus Rele ini akan memberikan perintah trip pada
dan menutup
arus dan menutup kembali
kembali secara
secara otomatis
otomatisdengan
dengan circuit breaker pada saat terjadi gangguan
selang waktu yang dapat diatur sesuai dengan setting hubung singkat 100%dan durasi waktu kerja rele
interval recloser untuk membebaskan sistem dari mulai pick-up sampai kerja rele diperpanjang
gangguan
100% yang bersifat temporer. berbanding terbalik
Recloser hampir sama dengan circuit breaker, Penyetelan Arus Setelan Rele Arus Lebih
[5]
namun recloser dapat disetel untuk bekerja membuka100% (OCR)
100%Jenis Inverse sebagai berikut :
dan menutup beberapa kali secara otomatis. Apabila 1. Arus Setelan (Setting) Primer
feeder mendapat gangguan sementara, bila circuit IP = 1,05 x In A (18)
breaker yang digunakan untuk feeder yang mendapat Dimana :
gangguan sementara,100% akan menyebabkan hubungan IP : Arus
: Arus setelan
setelan ( (setting) pada bagian
feeder terputus. Tetapi jika recloser yang digunakan,
Tetapi jika 96% primer (Ampere)
diharapkan gangguan sementara tersebut tidak In : Arus
: Arus nominal
nominal peralatan
peralatan (Ampere)
(Ampere)
membuat feeder terputus, maka recloser akan bekerja 2. Arus Setelan (Setting) Sekunder
1
beberapa kali sampai akhirnya recloser terbuka. IS = IP x A (19)
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜𝐶𝑇
100% Dimana:
E. Rele Arus Lebih
IS : Arus: Arus ( (setting) pada bagian
setelan
setelan
Proteksi arus lebih adalah proteksi terhadap
sekunder (Ampere)
100%
perubahan parameter arus yang sangat besar dan
nCT : Perbandingan
: Perbandingan ratio
ratio trafo
trafo arus
arus (CT)
(CT)
terjadi pada waktu yang cepat, yang disebabkan oleh
100% Penyetelan Time Multiple Setting (TMS)
hubung singkat.
singkat. Prinsip
Prinsiprele
relearus
aruslebih
lebihterdapat
terdapattigatiga
Rele Arus Lebih (OCR) Jenis Inverse sebagai
macam karakteristik pengamanannya, yaitu [5] :
berikut [5]:

3
4/8

95%
0,14 5 40 % 2, 1314 0,1903 + j 2,1314
t= 𝐼𝑓𝑎𝑢𝑙𝑡 0,02
𝑥𝑇𝑀𝑆 Detik (20) 0,1903 + j 2,1314
( ) −1 6 50 % 0,2378 + j 2,2041 0,2378 + j 2,2041
𝐼𝑠
7 60 % 0,2854
0, + j 2,2768 0,2854 + j 2,2768
+ j 2,2768
2854
𝐼𝑓𝑎𝑢𝑙𝑡 0,02
( ) −1 8 70 % 0,3329 + j 2,3496 0,3329 + j 2,3496
𝐼𝑠
TMS = 𝑥𝑡 (21) 9 80 % 0,3805 + j 2,4223 0,3805 + j 2,4223
0.14
Dimana:
100%
10 90 % 2, 4949 0,4281 + j 2,4949
0,4281 + j 2,4949
: waktu
t : waktu kerja
kerja daridari
relerele
arusarus lebih
lebih jenis
jenis 11 100% 100 % 0,4756 + j 2,5677 0,4756 + j 2,5677
Sumber : Hasil perhitungan
inverse
Tabel 2 Hasil perhitungan impedansi ekivalen mulai
TMS : Time Multiple Setting
100%
dari Recloser hingga ujung penyulang
IS : Arus
: Arus setelan
setelan rele rele
arus arus
lebih lebih
jenis jenis
99% Junrejo dengan panjang 8,829 km.
inverse primer (Ampere) Lokasi Impedansi ekivalen
Ifault :: Arus
Arus gangguan
gangguan (Ampere)
(Ampere) No
(%) Z1eki Z2eki
99% 1 1% 0,4333 + j 2,5030 0,4333 + j 2,5030
III. METODE PENELITIAN 2 10 % 0,6051
0, +j+
6051 j 2,7656 0,6051 + j 2,7656
2,7656
Untuk menyelesaikan rumusan masalah dan 3 20 % 0,7960 + j 3,0574 0,7960 + j 3,0574
4 30 % 0,9869 + j 3,3492 0,9869 + j 3,3492
merealisasikan tujuan penelitian, maka diperlukan
5 40 % 3, 6410 1,1778 + j 3,6410
1,1778 + j 3,6410
untuk menyelesaikan masalah tersebut sesuai dengan 6 50 % 1,3686 + j 3,9328 1,3686 + j 3,9328
Gambar 5. 7 60 % 1,5595
1, +j+
5595 j 4,2246 1,5595 + j 4,2246
4,2246
Mulai 8 70 % 1,7504 + j 4,5164 1,7504 + j 4,5164
9 80 % 1,9413 + j 4,8082 1,9413 + j 4,8082
Pengambilan Data
10 90 % 5, 1000 2,1322 + j 5,1000
2,1322 + j 5,1000
11 100% 100 % 2,3231 + j 5,3918 2,3231 + j 5,3918
Sumber : Hasil perhitungan
91%
Perhitungan Arus Hubung
Singkat B. Menghitung Arus Gangguan Hubung Singkat
Setelah mendapatkan nilai dari impedansi
Analisa Koordinasi
Pemasangan Recloser dan
ekivalen sesuai lokasi gangguan, selanjutnya
Rele Arus Lebih (OCR) perhitungan
100% arus gangguan hubung singkat dapat
Hanyasaja
dihitung. Hanya saja impedansi
impedansi ekivalen
ekivalen yang yang
Tidak dimaksud adalah yang tergantung dari jenis gangguan
Penyetelan
Koordinasi aman? hubung singkatnya, dimana 100% gangguan hubung singkat
Ya
tersebut bias gangguan hubung
hubung singkat
singkat 33 fasa
fasa dan
dan 22
Kesimpulan fasa menggunakan persamaan (2) dan (3) adalah
dan Saran sebagai100%
berikut:
1. Arus Gangguan Hubung Singkat Tiga Fasa
Selesai
100% a. Perhitungan arus gangguan hubung singkat
Gambar 5. Diagram alir metode penelitian
3 fasa sepanjang Gardu Induk hingga
IV. PERHITUNGAN DAN ANALISIS Recloser .
86%
V
A. Perhitungan Arus Gangguan Hubung Singkat I3fasa =
Analisis gangguan hubung singkat yang akan Z1eki
20.000
dilakukan
100%yaitu: √3
=
1. Gangguan hubung singkat 3 fasa Z1eki
20.000
2. Gangguan hubung singkat 2 fasa √3
Pada penyulang Junrejo100%terdapat satu buah Penutup =
0,0041 100%
+j 1,8469
Balik Otomatis (Recloser), sehingga dalam
dalam melakukan
melakukan = 6251, 976A
6251,976
perhitungan
100% arus hubung singkat akan dibagi dua b. Perhitungan arus gangguan hubung singkat
Gardu Induk
daerah, yaitu saluran dari Gardu Induk hingga
hingga Recloser 3 fasa sepanjang Recloser hingga ujung
Junrejo dan saluran dari Recloser Junrejo hingga akhir Penyulang
penyulang Junrejo. V
100% I3fasa =
Dengan menggunakan persamaan perhitungan Z1eki
20.000
untuk mendapatkan besar impedansi ekivalen pada √3
=
bagian D di atas, didapatkan besar impedansi ekivalen Z1eki
100% 20.000
lokasi terjadinya
menurut lokasi terjadinya gangguan.
gangguan.PadaPadatabel
tabel1 1 √3
=
ditunjukkan hasil perhitungan impedansi ekivalen 0,4333 +j 2,5030
mulai dari GI hingga recloser, sedangkan pada tabel 2 100% = 4467,770 A
ditunjukkan hasil perhitungan impedansi ekivalen 2. Arus Gangguan Hubung Singkat Dua Fasa
mulai
100% recloser hingga ujung penyulang Junrejo. a. Perhitungan arus gangguan hubung singkat
Tabel 1 Hasil perhitungan impedansi ekivalen (dari GI 2 fasa sepanjang Gardu Induk hingga
99% hingga Recloser dengan panjang 1,916 km. Recloser. 96%
Lokasi Impedansi ekivalen V
No
(%) Z1eki Z2eki I2fasa =
Z1eki + Z2 eki
1 1% 0,0048 + j 1,8479 0,0048 + j 1,8479 20.000
2 10 % 0,0476
0, + j 1,9133 0,0476 + j 1,9133
+ j 1,9133
0476 √3
=
3 20 % 0,0951 + j 1,9860 0,0951 + j 1,9860 2 x Z1eki
4 30 % 0,1427 + j 2,0587 0,1427 + j 2,0587
4
5/8

97%
20.000
√3
2. Nilai setelan TMS di Recloser
= 𝐼 𝛼
2 x (0,0041
98% +j 1,8469 𝑡 𝑥 [( 𝐹 ) − 1]
𝐼𝑆
𝑇𝑀𝑆 =
= 3125,998 A 𝛽
2 x (0,0041 +j 1,
b. Perhitungan arus gangguan hubung singkat Dimana
98% :
2 fasa sepanjang Recloser hingga ujung t = 0,3 detik
Penyulang IF = arus gangguan = 4467,77 A
V IS = 98,24 A
I3fasa = 86% α ==0,0,02
02
Z1eki + z2 eki β = 0,14
20.000
4467,77 0,02
= +√z3 0,3 𝑥 [(
98,24
)
99%
− 1]
2 x Z1eki 𝑇𝑀𝑆 =
20.000 0,14
100%√3 𝑇𝑀𝑆 = 0,17 (tanpa satuan)
=
2x(0,4333 +j 2,5030) 2. Penyetelan Arus dan TMS di Sisi Penyulang
= 2233,885 A Perhitungan penyetelan rele arus lebih dilakukan
Dengan cara yang sama maka untuk menggunakan karakteristik
dengan menggunakan karakteristikrele
relecampuran,
campuran,
perhitungan
100% arus gangguan hubung singkat 3 fasa dan 2 yaitu antara
100% rele standart invers dan rele instant.
.
pada titik
fasa pada titik lokasi
lokasi gangguan
gangguanpenyulang
penyulang2020kVkV 1. Nilai setelan arus di sisi penyulang
Transformator Daya III Gardu Induk Sengkaling yang a. Menggunakan karakteristik standart
lain seperti
100%ditunjukkan pada grafik Tabel 3 berikut ini: inverse
Dari hasil perhitungan dapat dibuat grafik kurva  Arus Setting Primer
arus gangguan hubung singkat yang ditunjukkan pada Is
90%= 1,05 x Imaks
gambar 6. Is = 1,05 x 101 A
61%
Grafik Gangguan Arus Hubung Singkat = 106,05 A
7000
 Arus Setting Sekunder
1
6000 Ip
98%
= Is x
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐶𝑇
5000
3 Fasa 1
4000 Ip = 106,05 x
400/5
3000
= 1,3256 A
2000
1000
2 Fasa b. Nilai setelan arus di sisi penyulang
0 menggunakan karakteristik instant

Panjang Penyulang (km)


I n trafo = kVA
3  kVL - L
100% = 30000 kVA
Gambar 6 Kurva arus gangguan hubung singkat
93%  023
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa besarnya = 866,03 A
arus gangguan 100%
hubung singkat dipengaruhi oleh jarak
gangguan maka
titik gangguan, semakin jauh jarak titik gangguan maka
I instan = 2,4 x I n trafo
semakin kecil arus gangguan hubung singkatnya dan 93%
= 2,4 x 866,03 A
100% = 2078,472
= 2078,472 A A
Selain ituitudapat
sebaliknya. Selain dapat dilihat
dilihat bahwabahwa
arus arus
gangguan hubung singkat terbesar pada kedua I instan
I instan sekunder =
peyulang transformator daya III Gardu Induk I set primer
Sengkaling adalah arus gangguan hubung singkat 3
= 2078,472 A
fasa, apabila ditinjau dari gangguan terhadap fasa.
95% 106,05 A
100% = 19,65 A
C. Perhitungan Setelan Recloser dan Rele Arus
Lebih (Over Current Relay) I instan primer = I instan sekunder x I set primer
Pada perhitungan
100%setelan rele arus lebih OCR = 19,65 A x 106,05 A
= 2084 A
dimulai dari Recloser yang ada proteksinya selanjutnya
Penyetelan waktu: 40 milidetik.
ke rele arus lebih ssi penyulang kemudian sisi masukan
100%
20 kV sebagai [5]:
100% 2. Nilai setelan waktu di sisi penyulang
1. Penyetelan Arus dan TMS di Recloser 𝐼 𝛼
𝑡 𝑥 [( 𝐹 ) − 1]
Perhitungan penyetelan dilakukan dengan 𝐼𝑆
𝑇𝑀𝑆 =
karakteristik standart invers. 𝛽
97%
1. Nilai setelan arus di Recloser Dimana
98% :
t = (tdiREC + ∆t) = (0,3+0,4)100%
detik = 0,7 detik
Setelan Arus pada Recloser
IF = arus gangguan = 4467,77
4467,77 A
 Arus Setting Primer IS = 106,5 A
Is = 1,05
91%x In α = 0,02
Is = 1,
1,05
05 x 93,56 A β = 0,14
= 98,24 A Maka :
 Arus Setting Sekunder 4467,77 0,02
1 0,7 𝑥 [( ) − 1]
Ip = Is x 106,5
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐶𝑇 𝑇𝑀𝑆 =
1
0,14
Ip = 98,24 x 𝑇𝑀𝑆 = 0,3879 (tanpa satuan)
1000/1
= 0,0982 A

5
6/8

100%
0,14 𝑥 𝑇𝑀𝑆
𝑡= 𝐼 0,02
Dengan cara yang sama maka untuk
[( 𝐹𝑎𝑢𝑙𝑡) −1] perhitungan pemeriksaan waktu kerja 100% rele arus lebih
𝐼𝑆𝑒𝑡

Dimana:
96%
titik gangguan
pada setiap titik gangguan dapat
dapatdilihat
dilihatpada
padagambar
gambar7 7
TMS = 0,3879 untuk gangguan arus hubung singkat 3 fasa dan gambar
IFault = Arus gangguan di 40 % di depan 8 gangguan arus hubung singkat 2 fasa.
87%
Recloser Waktu Kerja Rele Saat Arus Gangguan 3 Fasa
= 2006,14 A
2,5
ISET = 106,05 A
recloser
2
0,14 𝑥 0,3579
𝑡= 2006,14 0,02 1,5
[( ) −1]
106,05 OCR di sisi
1
100% = 0,8967
8967 detik. Penyulang
(outgoing)
3. Penyetelan Arus dan TMS di Masukan 20 kV 0,5
OCR di sisi
Perhitungan penyetelan rele arus lebih 0 Masukan
(incoming)
dilakukan
97%menggunakan karakter standart invers. 20 kv
1. Nilai setelan arus di Sisi Masukan 20 kV Panjang Penyulang (km)
 Arus Setting Primer 100%
Is = 1,05
81%x In Gambar 7. Kurva waktu kerja rele saat gangguan 3 fasa
Is = 1,05 x 400 A
87%
= 420 A Waktu Kerja Rele Saat Gangguan Hubung Singkat 2 Fasa
 Arus Setting Sekunder 4
1 recloser
Ip = Is x
100%
3,5
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐶𝑇
1 3
Ip = 420 x
2000 /5 2,5
OCR di sisi
= 1,05 A 100%
2
Penyulang
1,5
2. Nilai setelan TMS di Sisi Masukan 20 kV (outgoing)
98%
𝐼 𝛼 1
OCR di sisi
𝑡 𝑥 [( 𝐹 ) − 1] 0,5
𝐼𝑆 Masukan
𝑇𝑀𝑆 = 0 (incoming)
𝛽 20 kv
Dimana
99% :
t = (tdi out g+ ∆t) = (0,7+0,4) detik = 1,1 detik Panjang Penyulang (km)
IF = Arus gangguan di 1 % di depan GI Gambar 8 Kurva waktu kerja rele saat gangguan 2 fasa
= 6251,
6251,976976 A
100%
IS = 420A gambar 77 dan
Dari gambar dan gambar
gambar8 8dapat
dapatdilihat
dilihat
α = 0,02
β = 0,14
bahwa waktu kerja antara recloser dengan rele arus
93%
6251,976 0,02
lebih di sisi penyulang terjadi kesalahan
100% koordinasi
1,1 𝑥 [( ) − 1] atau ketidak sesuaian koordinasi. Dimana, rele pada
420
𝑇𝑀𝑆 = sisi penyulang sudah bekerja dengan karakteristik rele
0,14
𝑇𝑀𝑆 = 0,436 (tanpa satuan) instant (t = 40 milidetik) pada daerah 100% kerja recloser
0,14 𝑥 𝑇𝑀𝑆 yang memiliki waktu kerja 0,3 0,3 detik.
detik. Hal
Hal ini
ini dapat
dapat
𝑡= 0,02
𝐼 mengakibatkan rele arus lebih di sisi penyulang yang
[( 𝐹𝑎𝑢𝑙𝑡 ) − 1]
𝐼𝑆𝑒𝑡 merupakan pengaman cadangan bekerja terlebih
Dimana:
94% dahulu di bandingkan recloser yang merupakan
TMS = 0,4359 pengaman utama.
100%
IFault = Arus gangguan di 1 % di depan GI Untuk mendapatkan koordinasi yang sesuai
= 6251,976 A antara recloser, rele arus lebih di sisi penyulang dan di
ISET = 106,05 A sisi masukan maka harus dilakukan
0,14 𝑥 0,436 100% penyetelan ulang
𝑡= terhadap peralatan pengaman. Penyetelan ulang ulang akan
akan
6251,976 0,02
[( 420 ) − 1] dilakukan pada pengaman rele arus lebih di sisi
= 1,0999 detik. penyulang
100% dengan merubah penyetelah rele yang
menggunakandua dua
semula menggunakan karakteristik
karakteristik yaitu yaitu
100%
Dari hasil perhitungan di atas, besar pengaturan karakteristik instant dan invers menjadi menggunakan
rele arus lebih (OCR) dan Recloser ditunjukkan pada satu karakteristik yaitu karakteristik invers.
tabel 4. 100%
D. Penyetelan Ulang Setelan Rele Arus Lebih di
100%
Tabel 4 Tabel perhitungan penyetelan recloser Sisi Penyulang
dan rele arus lebih (OCR). Perhitungan untuk penyetelan recloser, rele arus
100%
Rele Arus Lebih Perhitungan penyetelan rele arus lebih dilakukan
Penyetelan Recloser Penyulang Masukan dengan melakukan perhitungan
100% terhadap penyetelan
(outgoing) (incoming) 20 kV dan penyetelan
arus dan penyetelanTMS.
TMS.Pada
Padarele
relearus
arus lebih
lebih di di
sisisisi
IS (A) 98,24 I > : 106,05 420 penyulang yang semula menggunakan karakteristik
I >> : 2084 rele campuran, yaitu antara rele standart invers dan
TMS 0,17 0,3879 0,436 rele instant dirubah hanya menggunakan karakteristik
Sumber : Hasil perhitungan rele invers.

6
7/8

1. Nilai setelan arus di sisi penyulang 100%


a. Menggunakan karakteristik standart inverse Dari hasil
100% perhitungan dan analisis dengan
 Arus Primer
93% penyetelan ulang rele arus lebih didi sisi
sisi penyulang
penyulang dapat
dapat
Is = 1,05 x Imaks memperbaiki
100% koordinasi antara recloser dan OCR. OCR.
Is = 1,05 x 101 A Dimana koordinasi yang telah diperbaiki ini sudah
= 106,05 A sesuai dengan standar PLN dengan waktu tunda antar
 Arus Sekunder pengaman 0,4-0,5 detik.
1 100%
Ip
95%
= Is x E. Perbandingan Hasil Perhitungan dengan
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐶𝑇
1
Ip = 106,05 x Keadaan di Lapangan
400/5
= 1,3256 A
Dari hasil perhitungan penyetelan baru 100% rele arus
2. Nilai setelan waktu 88%di sisi penyulang
lebih dan recloser pada pada tabel
tabel5 5dapatdapatdilakukan
dilakukan
4467,77 0,02 perbandingan antara penyetelan terpasang dan
0,7 [( ) − 1] penyetelan sesuai dengan hasil perhitungan yang
106,5
𝑇𝑀𝑆 = ditunjukan pada
100%tabel 6.
0,7 푥 [( 0,14
𝑇𝑀𝑆 = 0,387991% (tanpa satuan) Tabel 6.. Perbandingan Penyetelan yang di lapangan
0,14 𝑥 𝑇𝑀𝑆 dengan penyetelan hasil perhitungan.
𝑡= 100%
0,02
𝐼 Penyetelan
[( 𝐹𝑎𝑢𝑙𝑡 ) − 1]
𝐼𝑆𝑒𝑡 Pengaman
yang Penyetelan Hasil
diterapkan di Perhitungan
0,14 𝑥 0,3879
𝑡= Lapangan
6251,976 0,02 Rele Arus Lebih I>:: 1000 A I>: 420 A
[( ) − 1]
106,05 Sisi Masukan 20 kV TMS: 0,2 (SI) TMS : 0,436 (SI)
= 0,6399
100%detik.
CT : 2000/5
Tabel perhitungan
Tabel 5. Tabel penyetelan recloser dan
perhitungan penyetelan I > : 320 A I>: 106,05A
Rele Arus Lebih TMS: 0,05 (SI) TMS : 0,3879(SI)
rele arus lebih (OCR) baru. 100%
Sisi Penyulang
I>>: 2000A
Rele Arus Lebih CT : 400/5
t: instan
Penyetelan Recloser
Penyulang Masukan Recloser I > : 250 A 98%
I > : 98,24A
100% CT : 1000/1
100%
TMS : 0,05 TMS : 0,17
IS (A) 98,24 I > : 106,05 106,05 420 Dari tabel 7 dapat diketahui pula perbandingan
koordinasi waktu kerja antara recloser, rele arus lebih
TMS 0,17 0,3879 0,436 sisi penyulang dan sisi masukan 100%
20 kV antara hasil
perhitungan dengan di lapangan. Hasil perbandingan
Dari tabel100%
5 dapat kita hitung waktu kerja dari waktu kerja ditunjukkan pada gambar 12 untuk
recloser dan OCR sisisisi penyulang
penyulang dan
dan masukan
masukan yang
yang gangguan99%
3 fasa dan gambar 13 untuk gangguan 2 fasa.
ditunjukkan pada gambar 10 untuk gangguan hubung Perbandingan Waktu Kerja antara Hasil Perhitungan dengan di
singkat 3 fasa dan gambar 11 untuk gangguan 2 fasa. Lapangan saat Terjadi Gangguan Hubung Singkat 3 Fasa
92% 2 Recloser Hasil
Waktu Kerja Rele Baru Saat Gangguan Arus 3 Fasa 1,8 Perhitungan

2,5 recloser
1,6 99%
OCR di sisi
1,4 Penyulang Hasil
Perhitungan
2 1,2 OCR di sisi
1 Masukan Hasil
1,5 OCR di sisi Perhitungan
0,8 Recloser di
Penyulang
1 0,6 Lapangan
(outgoing)
100% 89%
0,4 OCR di sisi
0,5
0,5 OCR di sisi 0,2 Penyulang di
Masukan 0
Lapangan
0 (incoming) OCR di sisi
0,02 0,38
0,380,77
0,771,15 1,53
1,15 1,921,92
1,53 2,80 2,80
4,56 6,33
4,568,10
6,339,86
8,10 9,86 Masukan di
20 kv
Panjang Penyulang (km) Lapangan

Panjang Penyulang (km)


86%
Gambar 10. Waktu Kerja Baru saat Terjadi Gambar 12 Kurva Perbandingan Waktu Kerja Saat
Gangguan Hubung Singkat 3 Fasa Terjadi Gangguan Arus Hubung Sungkat 3 Fasa

84%
Waktu Kerja Rele Baru Saat Gangguan Arus 2 Fasa 100% dengan di
Perbandingan Waktu Kerja antara Hasil Perhitungan
4 Lapangan saat Terjadi Gangguan Hubung Singkat 2 Fasa
3,5 recloser 4 Recloser Hasil
Perhitungan
3 3,5
OCR di sisi
2,5 3
Penyulang Hasil
OCR di sisi 2,5 Perhitungan
2 Penyulang OCR di sisi
1,5 2 Masukan Hasil
(outgoing)
Perhitungan
1 1,5 Recloser di
OCR di sisi Lapangan
0,5
0,5 Masukan
1
0,5 OCR di sisi
0 (incoming) Penyulang di
20 kv 0 Lapangan
OCR di sisi
Masukan di
Lapangan
Panjang Penyulang (km) Panjang Penyulang (km)

Gambar 11. Waktu Kerja Baru saat Terjadi Gambar 13 Kurva Perbandingan Waktu Kerja Saat
Gangguan Hubung Singkat 2 Fasa Terjadi Gangguan Arus Hubung Sungkat 2 Fasa
7
8/8

V. PENUTUP [3] Kadir, A.,2006. “Distribusi dan Utilisasi Tenaga


A. Kesimpulan ”. Erlangga. Jakarta.
Listrik”.
Kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan [4] Sarimun N.,N., Wahyudi.
Wahyudi. September
September2011.
2011. Buku
maka dapat
100% diambil kesimpulan sebagai berikut : Saku Pelayanan Teknik Edisi Kedua.. Depok: Depok:
1. Besarnya arus gangguan hubung singkat Garamond.
bergantung pada jarak titik gangguan 100% dari [5] Wahyudi.2012.
Sarimun, Wahyudi. 2012. Proteksi Sistem
sumber hingga ke ujung jaringan. Untuk arus Distribusi Tenaga Listrik.. Depok: Garamond.
gangguan hubung singkat tiga fasa terbesar [6] Stevenson, Jr., William
William D.
D. 1994.
1994. Analisis Sistem
adalah 100%
6.251,976 A dan yang yang terkecil
terkecil adalah
adalah Tenaga Listrik.. Jakarta: Penerbit Erlangga.
sedangkan untuk
2.006,14, sedangkan untukarusarus gangguan
gangguan [7] Stevenson, Jr. William D. 1996.
1996. Analisis Sistem
hubung singkat dua fasa terbesar adalah Tenaga Listrik.. Cetakan
Cetakan kelima.
kelima. Jakarta:
Jakarta: Penerbit
Penerbit
3.125,988
100% A dan
A dan yang
yang terkecil adalahadalah 1.003,07 Erlangga.
Arus gangguan
A. Arus gangguan hubung
hubung singkat
singkatduaduafasa
fasa
nilainya lebih kecil dari arus gangguan hubung
singkat tiga fasa( I hs 2 < I hs 3 ).
100%
2. Penyetelan recloser dan rele arus lebih pada sisi
penyulang dan masukan 20 kV yang didapat
dari hasil perhitungan adalah sebagai berikut,
untuk penyetelan pada recloser penyetelan arus
100% bagian primer: 98,24 A dengan TMS 0,17.
pada
Sedangkan untuk rele arus lebih sisi penyulang,
100%
penyetelan arus padapada bagian
bagian primer:
primer: 106,05
106,05 AA
dengan TMS sebesar 0,3879. Dan penyetelan
rele arus lebih sisi masukan 20 kV, penyetelan
arus pada bagian
bagian primer: 420 A dengan TMS
primer: 420
sebesar
100% 0,436.
3. Koordinasi pengaman antara recloser, rele arus
lebih sisi penyulang dan masukan 20 kV belum
sesuai
100% dengan koordinasi
dengan koordinasiyangyangseharusnya.
seharusnya.
Maka, dilakukan perubahan100%pengaturan
pengaman yaituyaitu rele
relearus
aruslebih.
lebih.Perubahan
Perubahan
dilakukan dengan merubah rele yang digunakan,
yang semula menggunakan rele campuran
(instant dan invers) 100%
dirubah menggunakan rele
karakteristik invers. Pengaturan
Pengaturan ulang
ulangrele
relearus
arus
lebih di sisi penyulang ini berhasil
100% memperbaiki
koordinasi antara recloser, rele arus lebih pada
sisi keluaran dan sisi masukan 20 kV dengan
waktu tunda antar pengaman sebesar 0,4 detik.
100%
B. Saran
Dari hasil analisis koordinasi antara recloser, rele
arus lebih pada penyulang dan masukan (incoming) 20
kV Gardu Induk Sengkaling yang telah dilakukan
maka dapat
100% diambil saran sebagai berikut :
1. Perlu dilakukan perubahan pengaturan rele arus
lebih di sisi penyulang agar mendapatkan
koordinasi
100% yang baik.
2. Untuk mendapatkan pengamanan yang lebih
baik untuk mengatasi terjadi arus gangguan
hubung singkat maka sebaiknya analisis
dilakukan pula terhadap seluruh
100% pengaman pada
20 kV,
jaringan distribusi 20 kV,diantaranya
diantaranya Fuse Cut
Out (FCO), Sectionanalyzer (SSO), Load Break
Switch (LBS), dan pengaman lainnya.

REFERENSI

[1] Turan. 1988.


Gonen, Turan. 1988. Modern Power System
Analysis.. California: John Wiley &Sons Inc.
Pribadi.2003.
[2] Kadarisman, Pribadi. 2003. Pengaman
Pengaman pada pada
Jaringan Distribusi. Seminar.
8

Anda mungkin juga menyukai