Anda di halaman 1dari 10

Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu 2017

PENGEMBANGAN MODEL PERAMALAN INFLOW WADUK


PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR KOTOPANJANG
MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANFIS

Imam Suprayogi¹), Nurdin²), Yohanna Lilis Handayani³), dan Ria Utami4)


1,2
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau
3,4
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau
e-mail : drisuprayogi@yahoo.com

Abstract
Prediksi inflow adalah sebuah kunci dalam perencanaan komponen, desain, operasi,
pengembangan dan pemeliharaan Sumber Daya Air (SDA) yang tersedia. Model
prediksi inflow memiliki banyak manfaat dalam aplikasi SDA seperti pengendali banjir,
mencegah kekeringan dan mengoptimalkan operasi waduk untuk keberlanjutan sistem
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Tujuan utama penelitian adalah mengembangkan
model untuk memprediksi inflow rata-rata harian pada Waduk PLTA Koto Panjang serta
menguji keandalan model untuk dapat diterapkan di lapangan. Metode pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini mengunakan metode yang dikembangkan oleh Roger
Jang pada tahun 1993 dari Departemen Teknik Listrik dan Ilmu Komputer dari
Universitas California, Amerika Serikat dengan melakukan pola penggabungan
komponen Soft computing antara Fuzzy Logic dan Artificial Neural Network (ANN) yang
lazim disebut algoritma Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS). Data yang
dipergunakan untuk mengembangkan model prediksi inflow waduk PLTA Kotopanjang
adalah data yang bersumber dari pencatatan data debit runtun waktu dari tahun 2007 –
2012 yang telah dilakukan oleh PT.PLN (Persero) KIT Sumbagut Sektor KIT Pekanbaru
unit PLTA Kotopanjang. Komposisi data debit runtun waktu dari tahun 2007- 2010
sebanyak 70% untuk proses training data sedangkan 30% data debit untuk proses testing
data. Selanjutnya data tahun 2011 dipergunakan untuk membangun model dan data debit
runtun waktu tahun 2012 untuk proses prediksi data inflow waduk PLTA Kotopanjang.
Hasil utama penelitian membuktikan bahwa hasil prediksi inflow Waduk PLTA Koto
Panjang pada tahun 2012 menggunakan pendekatan algoritma ANFIS dengan nilai
RMSE dan koefisien korelasi ( r ) berturut-turut sebesar 90 dan 0.64.

Keywords : model, peramalan, inflow, PLTA, ANFIS

1. PENDAHULUAN 15’ LU – 0° 22’ LU, tepatnya di


Kecamatan Bangkinang, Kabupaten
Bendungan Kotopanjang merupakan Kampar, Provinsi Riau. Luas daerah
bendung eka guna (single purpose) tangkapan air bendungan PLTA
sebagai pusat pembangkit listrik tenaga Kotopanjang sekitar 3.229 km2, yang
air yang memanfaatkan potensi air meliputi sebagian kecil di Kecamatan
Sungai Kampar Kanan. Alur sungai Bangkinang Barat dan Kecamatan
Kampar Kanan tersebut di bendung Kampar Kiri Hulu, Kecamatan XIII
untuk mengumpulkan dan menaikkan Koto, Kabupaten Pasaman dan
muka air agar diperoleh ketinggian Kabupaten Limapuluh Koto Provinsi
muka air yang direncanakan dan besaran Sumatera Barat, sedangkan sungai-
debit yang bisa diambil sepanjang tahun sungai yang mengalir ke waduk
yang diperlukan untuk memutar turbin Kotopanjang ada enam buah yaitu
PLTA Kotopanjang. Bendungan sungai Kapur Nan Gadang, sungai
Kotopanjang secara geografis terletak Mahat, sungai Sadang, sungai Santa,
pada 100° 27’ BT – 100° 52’ BT dan 0° sungai Takus dan sungai Binawang.

253
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Riau
Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu 2017

Dikatakan oleh Akbari (2012) bahwa mengoptimalkan operasi waduk untuk


pada pertengahan bulan Juni 2006, PLN keberlanjutan sistem PLTA.
melakukan Teknik Modifikasi Cuaca Banyak fenomena keteknikan
(TMC) melalui hujan buatan untuk (engineering) dan alam yang sulit dan
menambah debit air akibat surutnya rumit, yang perlu didekati (diprediksi)
debit air di PLTA Kotopanjang dan dengan model fisik dan/atau model
pada sat itu diduga muka air di PLTA matematik sehingga dalam
Kotopanjang mencapai 73.8 mdpl kesehariannya para ilmuwan akan
berdampak turbin pembangkit listrik selalu bergelut dengan pemodelan
tidak bisa menghasilkan daya listrik bila (modeling). Dalam pemodelan, tentu
air permukaan hanya mencapai 76.4 mengandung ketidaksamaan atau
mdpl. Kondisi debit air PLTA kesalahan. Kesalahan tersebut mungkin
Kotopanjang yang terus menurun dikarenakan skemanya, asumsi-asumsi,
membuat PLN terpaksa memadamkan ataupun karena faktor manusianya
sebagian pelanggan secara bergilir sejak (Pratikto, 1999). Dikatakan ole
akhir bulan Mei sampai Agustus. Dari Iriawan (2005) bahwa kesalahan
kebutuhan total listrik untuk wilayah merupakan bentuk ketidakberdayaan
Riau Daratan sebesar 20 MW, PLTA ilmuwan atas ketidakmampuannya
Kotopanjang saat itu hanya mampu dalam menerangkan seluruh fakta yang
menghasilkan listrik sebesar 60 MW diperoleh merangkai dalam sebuah
dari kapasitas maksimalnya sebesar 114 model. Tugas utama ilmuwan adalah
MW. bagaimana menerangkan suatu
Masih dikatakan oleh Akbari (2012) fakta/fenomena suatu model sedemikian
bahwa karakter hujan di wilayah hingga akan mempunyai kesalahan
Sumatera bagian utara terbagi menjadi sekecil-kecilnya.
dua, yakni yang berada di sebelah Timur Pada dekade terakhir ini, model
Bukit Barisan dan sebelah Barat Bukit softcomputing sebagai cabang dari ilmu
Barisan. Curah hujan di sebelah Timur kecerdasan buatan (artificial
Bukit Barisan memiliki karakteristik intelligence) diperkenalkan sebagai alat
curah hujan lebih rendah dibanding rata- peramalan seperti sistem berbasis
rata keseluruhan wilayah Sumatera pengetahuan (knowledge based system),
bagian Utara. Dan curah hujan di sistem pakar (expert system), logika
sebelah Barat Bukit Barisan memiliki fuzzy (fuzzy logic), jaringan syaraf
karakteristik curah hujan lebih tinggi tiruan (artificial neural network) dan
dibanding rata-rata keseluruhan wilayah algoritma genetika (genetic algorithm)
Sumatera bagian Utara. (Purnomo, 2004).
Isu terpenting dalam manajemen Masih dikatakan Purnomo (2004)
pengelolaan waduk PLTA Kotopanjang bahwa dasar pemilihan model
adalah besaran debit aliran softcomputing sebagai tool dalam
masuk karena ia menentukan pemodelan sistem, model softcomputing
jumlah air yang akan dikeluarkan memiliki keunggulan spesifik (generik)
untuk menggerakkan turbin yang mampu bekerja pada sistem tak
pembangkit listrik. Dipertegas oleh linier yang cukup sulit model
Magar, dkk (2011) bahwa prediksi matematikanya, serta fleksibilitas
inflow adalah sebuah kunci dalam parameter yang dipakai yang biasa
perencanaan komponen, desain, operasi, merupakan kendala pada tool yang lain
pengembangan dan pemeliharaan dan karakteristik dari model berbasis
sumber daya air yang tersedia. Model pengetahuan dan pembelajaran tidak
prediksi inflow memiliki banyak memiliki persamaan matematis karena
manfaat dalam aplikasi Sumber Daya sepenuhnya model dikendalikan oleh
Air (SDA) seperti pengendali banjir, algoritma.
mencegah kekeringan dan Adakalanya komponen-komponen
utama dari softcomputing, saling
254
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Riau
Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu 2017

dipadupadankan untuk mendapatkan


algoritma yang lebih sempurna. Pada
tahun 1993, Roger Jang dari
Departemen Teknik Listrik dan Ilmu
Komputer dari Universitas
California, Amerika Serikat
mengembangkan system hybrid
(hybrid system) antara fuzzy logic
dan artificial neural network yang
menghasilkan system neuro fuzzy
struktur adaptive neuro fuzzy
inference system atau yang lebih
dikenal algoritma ANFIS.
Gbr. 1. Lokasi Waduk PLTA
Lin dkk.,(2005) telah berhasil
mengembangkan model ANFIS untuk Kotopanjang
Sumber : BPDAS Indragiri Rokan dan Hasil
meramalkan debit jangka panjang di
olahan
PLTA Manwan. PLTA Menwan ini
Konsep Model ANFIS
menggunakan Sungai Lancangjiang
Menurut Jang,dkk (1997), misalkan ada
yang berawal dari dataran tinggi 2 input x, y dan satu output z. Ada 2 aturan
Qinghai Tibet dan berakhir di Laut Cina pada basis aturan model Sugeno :
Selatan sebagai sumber daya airnya. Aturan 1 : If x is A1 and y is B1
Hasil penelitian Lin menunjukkan then f1 = p1x + q1y + r1
bahwa model ANFIS memberikan Aturan 2 : If x is A2 and y is B2
kinerja prediksi yang baik dengan then f2 = p2x + q2y + r2
korelasi antara nilai prediksi dan Jika w predikat untuk aturan kedua aturan
pengamatan adalah berturut-turut 0.89 adalah w1 dan w2, maka dapat dihitung rata-
dan 0.92. rata terbobot
Merujuk pada keberhasilan penelitian
w1 f1  w2 f 2
menggunakan ANFIS sebagai model f   w1 f1  w2 f 2
w1  w2
peramalan inflow waduk, maka perlu
untuk menguji keandalan model ANFIS Selanjutnya arsitektur jaringan ANFIS
untuk memprediksi inflow Waduk disajikan seperti pada Gambar 2 di
PLTA Koto Panjang mengingat bawah ini
pentingnya informasi adanya inflow
yang cukup pada waduk ini setiap
harinya agar PLTA Koto Panjang bisa
terus beroperasi.

2. METODEPENELITIAN

Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah PLTA Koto
Panjang yang terletak di Desa Merangin
Kecamatan XIII Koto Kampar,
Kabupaten Kampar, Provinsi Riau Gbr. 2. Struktur Jaringan ANFIS
disajikan seperti pada Gambar 1 di
bawah ini Arsitektur jaringan ANFIS menurut
Jang dkk., (1997) terdiri dari lapisan-
lapisan sebagai berikut.
Lapis 1.Tiap-tiap neuron i pada lapisan
pertama adaptif terhadap
parameter suatu fungsi aktivasi.
255
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Riau
Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu 2017

Output dari tiap neuron berupa


derajat keanggotaan yang O i4  w f i  w i (p i x  q i y  ri )
diberikan oleh fungsi
keanggotaan input, yaitu
µA1[u1], µA2[u2] atau µB1[u1] variabel wi adalah output layer
atau µB2[u2]. Sebagai contoh, 3, dan (pi, qi, ri) adalah
misalkan fungsi keanggotaan himpunan parameter.
Parameter-parameter pada
diberikan sebagai berikut:
layer disebut dengan
1
[x]= parameter konsekuen
xc
2b

1 Lapis 5. Tiap-tiap node pada layer


a
merupakan node lingkaran
(2)
dimana (ai, bi, ci) adalah yang berlabel S yang
menghitung total output
parameter-parameter. Jika nilai sebagai jumlah dari semua
parameter-parameter ini
sinyal yang masuk:
berubah, maka bentuk kurva
w f
yang terjadipun akan ikut O 5i overall output  w fi  i i i

w
i
berubah. Parameter-parameter i i i
pada lapisan itu biasanya
dikenal dengan nama premise Algoritma Pembelajaran ANFIS
parameter. Pada saat premise parameters
Lapis 2.Tiap-tiap node pada layer akan ditemukan, output yang terjadi akan
mengalirkan sinyal yang datang merupakan kombinasi linear dari
dan mengeluarkan hasil consequent parameters, yaitu :
perkalian tersebut sebagai
output. Sehingga node function- w1 w2
f= f1+ f2
nya dirumuskan : w1  w 2 w1 w 2
Ai(x)xBi(y), i=1,2 f = w 1(p1x+q1y+r1)+ w 2(p2x +q2 y+ r2)
Masing-masing output node
f= ( w 1x)p1+ ( w 1y)q1 + ( w 1) r1 + ( w 2
merepresentasikan firing
strength suatu rule. Node x) p2 + ( w 2y) q2 + ( w 2)r2
function pada layer ini dapat
menggunakan operator T-norm adalah linear terhadap parameter
untuk melakukan operasi AND consequent parameter p1, q1, r1, p2, q2
Lapis 3. Tiap-tiap node pada layer ini dan r2. Algoritma hybrid akan mengatur
merupakan node lingkaran parameter-parameter pi, qi, ri secara maju
berlabel N. Node i dan akan mengatur parameter-parameter
menghitung rasio firing (ai, bi, ci) secara mundur. Pada langkah
strength rule i dengan jumlah maju, input jaringan akan merambat
semua firing strength rule. maju sampai pada lapisan keempat,
wi dimana parameter-parameter pi, qi, ri
wi  , i 1, 2 akan diidentifikasi dengan
w1  w 2 menggunakan metode least-square.
Hasil ini dikenal dengna nama Sedangkan pada langkah mundur, error
normalized firing strength. sinyal akan merambat mundur dan
Lapis 4. Tiap-tiap node ke- i pada parameter -parameter (ai, bi, ci) akan
layer ini merupakan node diperbaiki dengan menggunakan metode
kotak dengan node function: gradient descent. Meskipun dapat
menggunakan algoritma back
propagation atau gradient descent untuk
meng identifikasi parameter - parameter

256
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Riau
Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu 2017

pada suatu jaringan adaptif, namun 

biasanya penggunaan algoritma ini  Qp=Qpi- Q p dan  Qmi =Qmi -


membutuhkan waktu relatip lebih lama 

untuk konvergen. Selanjutnya pada Q mi Dengan Qp adalah debit


3
tahun 1997 Jang menggabungkan antara pengukuran (m /dt), Qm adalah debit
steepest descent dan least square model (m3/dt) dan n adalah jumlah
estimator untuk mengidentifikasi sampel.
parameter-parameter linier. Klasifikasi kekuatan derajat hubungan
berdasarkan hasil nilai koefisien korelasi
disajikan seperti pada Tabel 1 di bawah
Kebutuhan Data
ini.
Data yang digunakan dalam Tabel 1. Penetapan Nilai Koefisien
penelitian ini adalah data sekunder yang Korelasi (r)
berupa data inflow Waduk PLTA Nilai
Kotopanjang yang telah dilakukan oleh Koefisien Derajat Hubungan
PT.PLN (Persero) KIT Sumbagut Sektor Korelasi (R )
KIT Pekanbaru unit PLTA Kotopanjang dari r=0 Tidak Ada Korelasi
tahun 2007- 2012. Adapun distribusi 0<r<0.25 Korelasi Sangat Lemah
data tersebut yaitu: 0.25<r<0.50 Korelasi Cukup
1. Tahap pengembangan model, 70% 0.50<r<0.75 Korelasi Kuat
0.50<r<0.75 Korelasi Sangat Kuat
dari total data inflow tahun 2007 -
r=1 Sempurna
2010 digunakan sebagai data
pelatihan (training data) dan 30% Sumber : Suwarno, 1999
lagi digunakan sebagai data
pengujian (testing data). Kemudian 2. Root Mean Square Error (RMSE)
seluruh data tahun 2007 - 2010 RMSE merupakan besarnya tingkat
digunakan sebagai data simulasi kesalahan hasil prediksi, dimana
untuk melihat hasil proses pelatihan semakin kecil (mendekati 0) nilai
dan testing data pada tahap RMSE maka hasil prediksi akan
pengembangan model secara semakin akurat. Nilai RMSE dapat
keseluruhan. dihitung dengan persamaan sebagai
2. Data tahun 2007-2010 juga berikut.
 X Y
2
digunakan sebagai data validasi RMSE
(validation) yang aturan modelnya n
akan diterapkan untuk membangun Dengan n =Jumlah data.
model ANFIS menggunakan data
tahun 2011.
3. Data tahun 2012 merupakan data 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang akan digunakan untuk
kebutuhan prediksi inflow waduk Perancangan Model ANFIS
satu hari ke depan menggunakan Perancangan arsitektur jaringan
aturan model ANFIS sistam neuro fuzzy dengan struktur
ANFIS digunakan pola hubungan
Uji Ketelitian Model antara input-output yang diambil dari
Uji ketelitian model dilakukan data inflow Waduk PLTA Koto Panjang
menggunakan uji parameter statistik dari tahun 2007-2010. Pola hubungan
koefisien korelasi (R) yang mengikuti antara input dan output data inflow yang
Persamaan sebagai berikut : digunakan untuk membangun model
iN
ANFIS ini kemudian disusun secara
Q p Qm
r  i 1 time series dengan formula
i  N iN
2
1/ 2
matematisnya disajikan seperti pada
 Q p  Qm 
2

 i 1
 i 1  persamaan di bawah ini.
Qt 1  f (Qt )

257
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Riau
Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu 2017

Qt 1  f (Qt 1 , Qt )
Qt 1  f (Qt  2 , Qt 1 , Qt )

Qt 1  f (Qt 3 , Qt  2 , Qt 1 , Qt )
Tabel 3. Skema Model ANFIS )
Dengan Qt adalah inflow pada saat t Skema ROI
R RMSE
(m3/dt), Qt-1 adalah inflow pada saat t-1 1 0.00005 1 2.89
(m3/dt), Qt-2 adalah inflow pada saat t-2 2 0.0004 1 0.000118
(m3/dt), Qt-3 adalah inflow pada saat t-3 3 0.080 1 0.000008
(m3/dt) dan Qt+1 adalah inflow pada saat 4 0.09 1 0.000006
t+1 (m3/dt). Selanjutnya skema model Sumber: Hasil Running Program MATLAB
untuk berbagai variasi jumlah input
yang diujicobakan untuk membangun Proses Testing Data
model ANFIS pada penelitian ini
Testing data digunakan untuk menilai
disajikan seperti Tabel 2 di bawah ini
unjuk kerja struktur ANFIS. Data yang
digunakan adalah sebanyak 30% dari
Tabel 2. Skema Model ANFIS
serangkaian data debit tahun 2002 –
Skema
Input Model Output
2010 yang diambil dari data inflow
Model Waduk PLTA Kotopanjang yang telah
Model
1 Qt Qt+1 dilakukan oleh PT.PLN (Persero) KIT
2 Qt , Qt-1 Qt+1 Sumbagut Sektor KIT Pekanbaru unit
3 Qt , Qt-1, Qt-2 Qt+1 PLTA Kotopanjang. Adapun hasil
4 Qt , Qt-1, Qt-2, Qt-3 Qt+1 selengkapnya proses testing data
menggunakan program bantu MATLAB
Dikatakan Suprayogi (2009) bahwa ada 7.0 selengkapnya disajikan seperti
dua tahap yang sangat penting pada Tabel 4 di bawah ini.
proses prediksi menggunakan sistem
neuro fuzzy algoritma ANFIS yaitu Tabel 4. Skema Model ANFIS
proses training data dan proses data.
Skema
Aplikasi dengan sistem neuro fuzzy R RMSE Korelasi
struktur ANFIS membutuhkan data 1 0.29 204.61 Cukup
training dan data testing. Keduanya 2 0.33 194.13 Cukup
berisi pola input/output. Jika training 3 0.57 154.81 Kuat
data dipergunakan untuk melatih 4 0.53 165.78 Kuat
Sumber: Hasil Running Program MATLAB
struktur ANFIS, testing data digunakan
untuk menilai unjuk kerja struktur
Proses Simulasi Data
ANFIS.
Merujuk pada hasil testing data yang
Proses Training Data disajikan pada Tabel … di atas, maka
model dengan skema 1 dan 2
Training data dipergunakan untuk mengindikasikan pencapaian hasil
melatih struktur ANFIS. Pada penelitian korelasi pada tingkat cukup sedangkan
ini dilakukan menggunakan data model skema 3 dan skema 4 menjadi
training sebanyak 70% dari serangkaian skema terpilih karena memiliki hasil
data debit tahun 2002 – 2010 yang klasifikasi korelasi cenderung kuat.
diambil dari data inflow Waduk PLTA Adapun data yang digunakan adalah
Kotopanjang yang telah dilakukan oleh sebanyak 100% dari serangkaian data
PT.PLN (Persero) KIT Sumbagut Sektor debit tahun 2002 – 2011 yang diambil
KIT Pekanbaru unit PLTA Kotopanjang dari data inflow Waduk PLTA
Adapun hasil selengkapnya proses Kotopanjang yang telah dilakukan oleh
training data menggunakan program PT.PLN (Persero) KIT Sumbagut Sektor
bantu MATLAB 7.0 disajikan seperti KIT Pekanbaru unit PLTA Kotopanjang.
Tabel 3 di bawah ini. Adapun hasil selengkapnya proses
simulasi data menggunakan program
258
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Riau
Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu 2017

bantu MATLAB disajikan seperti pada


Tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5. Skema Model ANFIS
Skema
R RMSE Korelasi
3 0.85 90.31 Sangat Kuat
4 0.82 98 Sangat Kuat
Sumber: Hasil Running Program MATLAB

Masih merujuk dari Tabel 5 di atas,


maka skema 3 merupakan skema yang
terpilih karena menghasilkan unjuk Gbr. 3.Pola 3 input (Qt-2, Qt-1,Qt)
kerja uji statistik RMSE yang kecil dan dan 1 output (Qt+1)
koefisien korelasi mendekati nilai satu
pada tahapan proses simulasi data. Oleh Perbandingan antara hasil ramalan
karena itu, model ANFIS skema 3 inflow (Qm) menggunakan aturan
ditetapkan sebagai model yang akan MAFIS2 dengan inflow pengamatan
digunakan untuk meramalkan inflow (Qobs) Waduk PLTA Koto Panjang tahun
Waduk PLTA Koto Panjang pada 2012 untuk selanjutnya disajikan seperti
tahun 2012. pada Gambar 4 di bawah ini.
Penerapan Model ANFIS

Penerapan model ANFIS Skema 3


dengan pola 3 data input menggunakan
data inflow tahun 2012 yang bersumber
dari data inflow Waduk PLTA
Kotopanjang yang telah dilakukan oleh
PT.PLN (Persero) KIT Sumbagut Sektor
KIT Pekanbaru unit PLTA Kotopanjang
untuk kebutuhan peramalan satu hari ke Gbr 4. Perbandingan Inflow Prediksi
depan menggunakan program bantu (Qm) MAFIS2 dengan Inflow
MATLAB 7.7. Susunan input-output Pengamatan (Qobs) Waduk PLTA Koto
data inflow Waduk PLTA Koto panjang Panjang tahun 2012
tahun 2012 disajikan seperti disajikan Selanjutnya dengan merujuk dari
pada Gambar 2 di bawah ini. Gambar 4 di atas menyatakan bahwa
perbedaan yang signifikan banyak
terjadi pada musim penghujan yaitu
pada bulan Oktober-April. Perbedaan ini
bisa disebabkan oleh perubahan iklim
seperti terjadinya perbedaan pola curah
hujan antara tahun 2011 dan 2012
maupun perubahan lainnya seperti
perubahan pada catchment area.

Perbedaan yang sangat signifikan pada


hasil ramalan inflow tahun 2012
menggunakan MAFIS2 terjadi pada
Gbr2. Skema Model 3 dengan prediksi inflow tanggal 11 November
Pola 3 input (Qt-2, Qt-1,Qt) 2012. Pada tanggal tersebut prediksi
dan 1 output (Qt+1) inflow menggunakan aturan MAFIS2
adalah 1159.86 m3/dt sedangkan inflow
sebenarnya yang terjadi adalah 516.14
m3/dt. Hal ini bisa terjadi dikarenakan

259
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Riau
Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu 2017

adanya pola data input yang sama pencocokan parameter range of


(antara data inflow 2011 yang influence (ROI) sebesar 0.08 akan
digunakan untuk kalibrasi dengan data diperoleh nilai r dan RMSE berturut-
inflow 2012 yang akan diramalkan) turut 1 dan 8 x 10-5
tetapi memiliki nilai output yang bebeda 2. Sedangkan pada tahap testing dan
sehingga ketika dilakukan peramalan simulasi data membuktikan bahwa
inflow tahun 2012, hasil ramalan model ANFIS untuk skema 3 dengan
menjadi tidak akurat. menggunakan pola tiga input model
dan satu output prediksi inflow
Selanjutnya performa hasil ramalan waduk untuk satu hari ke depan
yang telah dilakukan dicari nilai rata- menghasilkan uji parameter statistik
rata kesalahan yang dihasilkan dan terbaik menggunakan RMSE berturut
korelasi antara nilai inflow prediksi (Qm) – turut 154.77 dan 90.31 sedangkan
dan nilai inflow hasil pengamatan (Qobs) nilai koefisien korelasi berturut-turut
PLTA Kotopanjang menggunakan adalah 0.57 dan 0.82
bantuan program Microsoft Excel maka 3. Model ANFIS yang telah dibangun
akan diperoleh nilai hasil RMSE tahun divalidasikan menggunakan data
2012 sebesar 165.95 sedangkan nilai inflow Waduk PLTA Koto Panjang
koefisien korelasi (r) sebesar 0.64 yang Tahun 2011. Aturan model ANFIS
diklasifikasikan memiliki derajat skema 3 yang telah divalidasi
korelasi hubungan yang kuat. digunakan untuk meramalkan inflow
Waduk PLTA Koto Panjang tahun
Merujuk hasil uji parameter statistik 2012. Hasil peramalan inflow Waduk
RMSE dan koefisien korelasi dengan PLTA Koto Panjang menggunakan
mendasarkan aturan model ANFIS yang model ANFIS skema 3 memberikan
telah terbentuk ini bisa digunakan untuk korelasi yang kuat dengan nilai
meramalkan inflow hari berikutnya dan sebenarnya yaitu 0,64 sehingga
seterusnya dengan memasukkan data model bisa diterapkan untuk
inflow 3 hari sebelumnya (Qt-2, Qt-1 dan kebutuhan peramalan inflow waduk
Qt) sebagai input sehingga akan PLTA Kotopanjang.
diperoleh prediksi inflow satu hari ke
depan (Qt+1) untuk dapat memberikan
informasi besaran inflow yang akan UCAPAN TERIMA KASIH
tersedia pada Waduk PLTA Koto Penulis mengucapkan terima kasih
Panjang guna pengoperasian turbin. kepada Ketua Pusat Studi Lingkungan
Ketika nilai prediksi inflow satu hari ke Hidup (PSLH) Universitas Riau yang
depan (Qt+1) menunjukkan nilai kurang telah berkenan memberi kepercayaan
lebih setara 110 m3/dt, maka bisa segera kepada tim hidrologi berkenaan kajian
dilakukan persiapan pelaksanaan akan Keberlanjutan PLTA Kotopanjang
Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) kerjasama antara PSLH Universitas
semisal hujan buatan untuk Riau, PLN, PSLH Universitas Andalas
mengantisipasi kejadian proses tidak Padang, serta PT.PLN (Persero) KIT
beroperasinya turbin manakala nilai Sumbagut Sektor KIT Pekanbaru unit
debitnya kurang dari 110 m3/dt . PLTA Kotopanjang yang telah berkenan
memberikan informasi dan data runtun
4. KESIMPULAN waktu inflow debit untuk kebutuhan
Berdasarkan analisis dan pembahasan di prediksi inflow waduk ke PLTA
atas, maka dapat ditarik kesimpulan Kotopanjang .
sebagai berikut.
1. Pada tahap membangun model 5. REFERENSI
ANFIS melalui serangkain [1]Akbari D., 2012, Peranan Curah
pentahapan training data dengan nilai Hujan Terhadap Penurunan Debit

260
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Riau
Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu 2017

Waduk PLTA Koto Panjang Notes in Computer Science. 3612:


[online]. Program Studi 1152-1161.
Meteorologi Fakultas Ilmu dan
Teknologi Kebumian, Institut [7]Jang, J.S.R., Sun C.T. dan Mizutani,
Teknologi Bandung.Available E., 1997, Neuro Fuzzy and Soft
at:URL:http://www.meteo.itb.ac.id/w Computing. Prentice Hall, London.
pcontent/uploads/2013/05/1280803-
sec.pdf [Accessed 1 Agustus [8] Suwarno, 1999, Statistika Untuk
2013]. Hidrologi. Bandung : PT.Nova.

[2]Magar, R.B, dkk., 2011, Intermittent [9]Suprayogi, I., 2009, Model


Reservoir Daily Inflow Prediction Peramalan Instrusi Air Laut di
Using Lumped and Distributed Data Estuari Menggunakan Pendekatan
Multi-Linear Regression Model. Softcomputing, Disertasi Doktor,
Journal of earth system science. Surabaya: Fakultas Teknik Sipil dan
120(6): 1067-1084. Perencanaan Jurusan Teknik Sipil
Bidang Keahlian Manajemen dan
[3] Pratikto, W.A., 1999, Aplikasi Rekayasa Sumberdaya Air Institut
Pemodelan Di Teknik Kelautan, Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Pidato Pengukuhan Untuk Jabatan
Guru Besar Dalam Bidang Aplikasi
Numerik dan Mekanika Fluida Pada
Jurusan Teknik Kelautan Fakultas
Teknik Kelautan (FTK) Institut
Teknologi Sepuluh Nopember,
Surabaya.

[4] Iriawan, N., 2005, Pengembangan


Simulasi Stokhastik Dalam Statistika
Komputasi Data Driven, Pidato
Pengukuhan Untuk Jabatan Guru
Besar Dalam Bidang Statistik
Komputasi dan Proses Stokhastik
Pada Jurusan Statistik Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam (MIPA) Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, Surabaya

[5]Purnomo, M.H., 2004, Teknologi Soft


Computing : Prospek dan
Implementasinya Pada Rekayasa
Medika dan Elektrik, Pidato
Pengukuhan Untuk Jabatan Guru
Besar Dalam Ilmu Artificial
Intelligent Pada Fakultas Teknologi
Industri (TI) Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, Surabaya.

[6] Lin, J. Y., dkk., 2005, Long-Term


Prediction of Discharges in Manwan
Hydropower Using Adaptive-
Network-based Fuzzy Inference
Systems Models. Journal of Lecture
261
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Riau
Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu 2017

262
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Riau

Anda mungkin juga menyukai