Penyebab Anak Anak Putus Sekolah Dan Car
Penyebab Anak Anak Putus Sekolah Dan Car
dan Cara Penanggulanganya Secara alami anak lahir dan dibesarkan dalam keluarga , sejak lahir anak
sudah dipengaruhi oleh lingkungan yang terdekat yaitu keluarga, akibat ketidak
Dwi Candra Kartika Yuda mampuan ekonomi keluarga dalam membiayai sekolah menimbulkan masalah
pendidikan seperti masalah anak putus sekolah.
PENDAHULUAN Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa setiap orang berhak mengembangkan
Yang melatar belakangi penulisan karya ilmiah ini yaitu putus sekolah. Putus diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,berhak mendapat pendidikan dan
Sekolah bukan merupakan salah satu permasalahan pendidikan yang tak pernah mendapatkan manfaat dari ilmu pengetahuan dan tehnologi seni dan budaya, untuk
berakhir. Masalah ini telah berakar dan sulit untuk dipecahkan penyebabnya, tidak meningkatkan kualitas hidupnya.1
hanya karena kondisi ekonomi, tetapi ada juga yang disebabkan oleh kekacauan Kemiskinan karena tingkat pendidikan orang tua rendah merupakan salah
dalam keluarga, dan lain-lain. satu faktor yang mengakibatkan keterlantaran pemenuhan hak anak dalam bidang
Pada masa sekarang ini pendidikan merupakan suatu kebutuhan primer, pendidikan formal sehingga anak mengalami putus sekolah.
pendidikan memegang peranan penting. Pada saat orang–orang berlomba untuk Banyak sekali Faktor yang menjadi penyebab anak mengalami putus sekolah,
mengenyam pendidikan setinggi mungkin, tetapi disisi lain ada sebagian masyarakat diantaranya yang berasal dari dalam diri anak putus sekolah disebabkan karena malas
yang tidak dapat mengenyam pendidikan secara layak, baik dari tingkat dasar maupun untuk pergi sekolah karena merasa minder, tidak dapat bersosialisasi dengan
sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu ada juga anggota masyarakat yang lingkungan sekolahnya, sering dicemoohkan karena tidak mampu membayar
sudah dapat mengenyam pendidikan dasar namun pada akhirnya putus sekolah juga. kewajiban biaya sekolah.
Ada banyak faktor yang menyebabkan putus sekolah seperti keterbatasan dana Ketidak mampuan ekonomi keluarga dalam menopang biaya pendidikan
pendidikan karena kesulitan ekonomi,kurangnya fasilitas pendidikan dan karena yang berdampak terhadap masalah psikologi anak sehingga anak tidak bisa
adanya faktor lingkungan (pergaulan). bersosialisasi dengan baik dalam pergaulan dengan teman sekolahnya selain itu
Pemenuhan hak pendidikan tersebut diperoleh secara formal di sekolah, adalah karena pengaruh teman sehingga ikut-ikutan diajak bermain seperti play
secara informal melalui keluarga. Khususnya pendidikan formal tidak semua anak stasion sampai akhirnya sering membolos dan tidak naik kelas, prestasi di sekolah
mendapatkan haknya karena kondisi-kondisi yang memungkinkan orang tuanya tidak menurun dan malu pergi kembali ke sekolah. Anak yang kena sanksi karena mangkir
dapat memenuhinya. sekolah sehingga kena Droup Out.
Kemiskinan karena tingkat pendidikan orang tua rendah merupakan salah satu faktor Keadaan status ekonomi keluarga.Dalam keluarga miskin cenderung timbul
yang mengakibatkan keterlantaran pemenuhan hak anak dalam bidang pendidikan berbagai masalah yang berkaitan dengan pembiayaan hidup anak, sehingga anak
formal sehingga anak mengalami putus sekolah. sering dilibatkan untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga sehingga
Orang tua mempunyai peranan dan dasar terhadap keberhasilan merasa terbebani dengan masalah ekonomi ini sehingga mengganggu kegiatan belajar
perkembangan anak, sedangkan tugas dan tanggung jawab untuk hal tersebut adalah dan kesulitan mengikuti pelajaran.
tugas bersama antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah serta anak itu sendiri.
1
Pasal 26 B
Kurangnya perhatian orang tua cenderung akan menimbulkan berbagai sanggup membiayai sekolah anaknya, Oleh karena itu langkah pemerintah dengan
masalah. Makin besar anak maka perhatian orang tua makin diperlukan, dengan cara membebankan pembiayaan pendidikan kepada orang tua siswa tidaklah tepat mereka
dan variasi dan sesuai kemampuan. Kenakalan anak adalah salah satu penyebabnya yang tidak mampu lebih memilih untuk tidak meneruskan sekolah anaknya dan lebih
adalah kurangnya perhatian orang tua. Hubungan keluarga tidak harmonis dapat diprioritaskan untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya sehari –hari.
berupa perceraian orang tua, hubungan antar keluarga tidak saling peduli, keadaan ini
merupakan dasar anak mengalami permasalahan yang serius dan hambatan dalam Tujuan karya tulis ini yaitu ;(1)Untuk mengetahui Akibat Anak Putus Sekolah,
pendidikannya sehingga mengakibatkan anak mengalami putus sekolah. (2)Untuk mengetahui Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah, (3)Penanganan Anak
Pendidikan dasar wajib yang dipilih Indonesia adalah 9 tahun yaitu Putus Sekolah
pendidikan SD dan SMP, apabila dilihat dari umur mereka yang wajb sekolah adalah
7–15 tahun.Pendidikan merupakan hak yang yang sangat fundamental bagi anak.Hak
yang wajib dipenuhi dengan kerjasama dari orang tua masyarakat dan pemerintah PEMBAHASAN
Namun tidaklah mudah untuk merealisasikan pendidikan khususnya menuntaskan
wajib belajar 9 tahun, karena pada kenyataannya masih banyak angka putus sekolah. Pengertian Anak Putus Sekolah
Anak putus sekolah adalah keadaan dimana anak mengalami keterlantaran
Meskipun dasar hukum untuk peningkatan pendidikan sangat kuat, namun
karena sikap dan perlakuan orang tua yang tidak memberikan perhatian yang layak
pendidikan masih merupakan persoalan yang dari tahun ke tahun terus meningkat.
terhadap proses tumbuh kembang anak tanpa memperhatikan hak–hak anak untuk
Pendidikan rata rata penduduk Indonesia masih sangat rendah, Badan Pusat Statistik
mendapatkan pendidikan yang layak.
(BPS) menunjukan 61 persen diantaranya bahkan tidak pernah lulus SD.
masa anak anak merupakan tahapan penting dalam pembentukan dasar–
Angka partisipasi Sekolah (APS), ratio penduduk yang bersekolah
dasar kepribadian di kemudian hari. Masa untuk berkreatifitas secara konkrit, di
berdasarkan kelompok usia sekolah masih belum sesuai yang diharapkan. Susenas
mana anak-anak mengembangkan kemampuan menganalisa dan mengelola pola
2010 menunjukan bahwa APS untuk penduduk usia 7–12 tahun sudah mencapai
relasi sosial dalam hubungannya dengan kemampuan memecahkan berbagai jenis
96,4% , namun APS penduduk usia 13-15 tahun baru mencapai 81%, Angka tersebut
masalah yang dihadapi. Kemampuan tersebut akan berguna bagi hidupnya di
mengindikasikan bahwa masih terdapat sekitar 19% anak usia 13-15 tahun yang tidak
kemudian hari.2
bersekolah maupun karena putus sekolah atau tidak melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi. Data Susenas mengungkapkan bahwa faktor ekonomi merupakan alasan Di Indonesia ini pemerintah mempunyai program Wajib Belajar 9
utama anak putus sekolah tidak melanjutkan pendidikan (75,7%), karena kebutuhan tahun Program ini didasari konsep “pendidikan dasar untuk semua” (universal basic
siswa jauh lebih besar dibandingkan dengan iuran sekolah. education), yang pada hakekatnya berarti penyediaan akses yang sama untuk semua
anak. Hal ini sesuai dengan kaedah-kaedah yang tercantum dalam Piagam PBB
Pendanaan pendidikan yang menjadi tanggung jawab bersama antara
tentang Hak Asasi Manusia, tentang Hak Anak, dan tentang Hak dan Kewajiban
pemerintah dan masyarakat, sampai saat ini kenyataannya ditanggung oleh orang tua
Pendidikan Anak (Prayitno, 2000). Melalui program wajib belajar pendidikan dasar 9
siswa akibatnya sekolah memungut berbagai iuran dan sumbangan kepada orang tua
siswa, sehingga pendidikan menjadi mahal dan hanya menyentuh kelompok
masyarakat menengah ke atas.Anak–anak dari kelompok keluarga tidak mampu tidak 2
Eric H. Erickson
tahun diharapkan dapat mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dasar Belajar itu merupakan seperangkat proses yang bersifat internal bagi setiap pribadi
yang perlu dimiliki semua warga negara sebagai bekal untuk dapat hidup dengan (hasil) yang merupakan hasil transformasi rangsangan yang berasal dari peristiwa
layak di masyarakat dan dapat melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih eksternal di lingkungan pribadi yang bersangkutan (kondisi)4.
tinggi baik ke lembaga pendidikan sekolah ataupun luar sekolah. anak putus sekolah Secara nasional, tujuan pendidikan diletakkan pada tiga pilar, yaitu (1)
adalah murid yang tidak dapat menyelesaikan program belajarnya sebelum waktunya pemerataan kesempatan dan perluasan akses; (2) peningkatan mutu, relevansi, dan
selesai atau murid yang tidak tamat menyelesaikan program belajarnya.3 daya saing; (3) penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik. Pilar
Pemeratan kesempatan dan perluasan akses merupakan salah satu upaya
Dengan wajib belajar, mereka akan dapat menjalani hidup dan menghadapi meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui penciptaan dan peningkatan
kehidupan dalam masyarakat. Di samping itu, menurut May (1998) adalah layanan pendidikan kepada seluruh warga negara.
merangsang aspirasi pendidikan orangtua dan anak yang pada gilirannya diharapkan
dapat meningkatkan produktivitas kerja penduduk secara nasional. Untuk itu, target
penyelenggaraan W-9-T bukan semata-mata untuk mencapai target angka partisipasi Akibat Anak Putus Sekolah
secara maksimal, namun perhatian yang sama ditujukan juga untuk memperbaiki
kualitas pendidikan dasar yang sekarang ini masih jauh dari standar nasional. Akibat putus sekolah dalam kehidupan sosial ialah semakin banyaknya jumlah
kaum pengangguran dan mereka merupakan tenaga kerja yang tidak terlatih.
Hak Anak Akan Pendidikan Sedangkan masalah pengangguran ini di negara kita merupakan masalah yang sudah
sedemikian hebatnya, hingga merupakan suatu hal yang harus ditangani lebih serius.
Pendidikan merupakan hak yang sangat fundamental bagi anak. Hak wajib Anak-anak yang putus sekolah dapat pula mengganggu keamanan.
dipenuhi dengan kerjasama paling tidak dari orang tua siswa, lembaga pendidikan dan
pemerintah. Pendidikan akan mampu terealisasi jika semua komponen yaitu orang Karena tidak ada kegiatan yang menentu, sehingga kadang-kadang dapat
tua, lembaga masyarakat, pendidikan dan pemerintah bersedia menunjang jalannya menimbulkan kelompok-kelompok pemuda liar. Anak-anak nakal dengan
pendidikan. kegiatannya yang bersifat negatif, seperti mencuri, memakai narkoba, mabuk-
Pendidikan itu tanggung jawab semua masyarakat, bukan hanya tanggung mabukan, manipu, menodong, dan sebagainya. Produktifitas anak putus sekolah
jawab sekolah. Konsekuensinya semua warga negara memiliki kewajiban moral dalam pembangunan tidak seluruhnya dapat mereka kembangkan, padahal semua
untuk menyelamatkan pendidikan. Sehingga ketika ada anggota masyarakat yang anakindonesia memiliki potensi untuk maju.
tidak bisa sekolah hanya karena tidak punya uang, maka masyarakat yang kaya atau
tergolong sejahtera memiliki kewajiban moral untuk menjadi orang tua asuh bagi Akibat yang disebabkan anak putus sekolah sangat banyak, diantaranya adalah
kelangsungan sekolah anak yang putus sekolah pada tahun ini mencapai puluhan juta kenakalan remaja, tawuran, kebut-kebutan di jalan raya, minum–
anak di seluruh Indonesia. Dengan adanya pendidikan maka Sumber daya manusia di minuman dan perkelahian, akibat lainnya juga adalah perasaan minder dan rendah
negara ini semakin meningkat. Dalam hal pendidikan tidak luput dari proses belajar. diri, banyak orang yang menganggur. Itu dikarenakan banyak sekali anak yang tidak
3 4
Departemen Pendidikan di Amerika Serikat (MC Millen Kaufman, dan Whitener, 1996) Gagne (1977)
mempunyai ijasah, maupun tidak adanya pembekalan skiil bagi mereka yang putus
sekolah.
Hanya dengan generasi penerus yang terdidik dan cerdas serta bermoral, maka
hari depan bangsa bisa dibayangkan titik terangnya. Namun pendidikan di Indonesia
semakin lama semakin mahal. Program pendidikan gratis yang diterapkan pemerintah Gambar Grafik anak putus sekolah tahun 2010
pun masih dianggap belum efektif dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia.
Sehingga wajar bila banyak anak-anak usia sekolah yang terpaksa putus
sekolah akibat masalah dana. Sebanyak 8 juta siswa SD sampai SLTP di seluruh
Indonesia terancam putus sekolah. Jumlah tersebut setara 20% -40% siswa SD-SMP
saat ini, yaitu sekitar 40 juta siswa.
SMP Terbuka bertujuan memberikan kesempatan belajar yang lebih luas Anak putus sekolah adalah keadaan dimana anak mengalami keterlantaran karena
kepada anak - anak lulusan SD atau sederajat yang berniat melanjutkan, tetapi sikap dan perlakuan orang tua yang tidak memberikan perhatian yang layak terhadap
tidak dapat mengikuti pendidikan di SMP Reguler karena kondisi sosial ekonomi proses tumbuh kembang anak tanpa memperhatikan hak – hak anak untuk
dan atau geografi. SMP Terbuka terdiri dari satu atau lebih Tempat Kegiatan mendapatkan pendidikan yang layak
Belajar (TKB) dan dalam operasionalnya menginduk pada SMP Negeri. TKB Pendidikan merupakan hak yang sangat fundamental bagi anak. Hak wajib
yang dikelola langsung oleh SMP Induk disebut TKB reguler, sedangkan TKB dipenuhi dengan kerjasama paling tidak dari orang tua siswa, lembaga pendidikan dan
yang dikelola oleh masyarakat yang peduli terhadap pendidikan disebut TKB pemerintah. Pendidikan akan mampu terealisasi jika semua komponen yaitu orang
Mandiri (TKBM). Dengan konsep belajar mandiri siswa tidak harus setiap hari tua, lembaga masyarakat, pendidikan dan pemerintah bersedia menunjang jalannya
belajar di SMP Induknya, selama 3 atau 4 atau 5 hari mereka belajar di TKB pendidikan
masing - masing. Sedangkan 3 atau 2 atau 1 hari mereka belajar di SMP
Induknya. Waktu belajar mereka lebih fleksibel dan disesuaikan dengan kondisi Akibat putus sekolah dalam kehidupan sosial ialah semakin banyaknya jumlah
siswa, biasanya dilakukan pada siang hingga sore hari karena pada umumnya kaum pengangguran dan mereka merupakan tenaga kerja yang tidak terlatih.
siswa bekerja membantu orang tua pada pagi harinya. Sedangkan masalah pengangguran ini di negara kita merupakan masalah yang sudah
sedemikian hebatnya, hingga merupakan suatu hal yang harus ditangani lebih serius.
Sejak terselenggaranya SMP Terbuka pada tahun 1979, semua siswa yang
Anak-anak yang putus sekolah dapat pula mengganggu keamanan.
belajar di SMP Terbuka tidak dipungut biaya. Sedangkan untuk menjamin agar
semua siswa dapat mengikuti pendidikan hingga lulus, setiap bulannya mereka
Karena tidak ada kegiatan yang menentu, sehingga kadang-kadang dapat
diberi beasiswa. Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional
menimbulkan kelompok-kelompok pemuda liar. Anak-anak nakal dengan
menyalurkan dana operasional untuk SMP Terbuka melalui mekanisme "BOS"
kegiatannya yang bersifat negatif, seperti mencuri, memakai narkoba, mabuk-
seperti halnya "BOS" untuk SMP Reguler. Selain memberikan dana operasional
mabukan, manipu, menodong, dan sebagainya. Produktifitas anak putus sekolah TENTANG PENULIS
dalam pembangunan tidak seluruhnya dapat mereka kembangkan, padahal semua
anak indonesia memiliki potensi untuk maju. Nama :Dwi Candra Kartika Yuda
NIM :108141410042
Akibat yang disebabkan anak putus sekolah adalah kenakalan remaja,
tawuran, kebut-kebutan di jalan raya, minum–minuman dan perkelahian, akibat Jurusan : Pendidikan Luar Sekolah
lainnya juga adalah perasaan minder dan rendah diri.Berdasarkan kategori dan faktor
penyebab di atas, usulan pemecahan masalah putus sekolah dengan dimasukan di Universitas : Universitas Negeri Malang
kejar paket, serta SMP.
SARAN
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu sayaberharap agar pembaca
dapat memanfaatkan makalah ini dengan baik.
Segala kritikan maupun saran dari pembaca saya terima dengan lapang dada untuk
menambah wawasan serta perbaikan penyusunan yang lebih baik lagi.
Untuk kebaikan bersama kami selaku penyusun menginginkan agar pembaca
dapat memahami isi dari makalah ini agar dapat dipahami dan diamalkan kapan dan
dimanapun. Serta dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Imran, Kebijakan Pendidikan di Indonesia, Cet. II (Jakarta: Bumi Aksara, 2002),
h. 39
Suyanto, & Abbas. (2001). Wajah dan dinamika pendidikan anak bangsa. Yogyakrta:
Adicita.
sekolah/edukasi.kompas.com/.../.banyak.anak.putus.sekolah.karena.bekerja
F.b Surbakti, Kenalilah Anak Remaja Anda, Cet I ( Jakarta: Komputindo, 2008)hal.
58
Human Rights Watch, Selalu Siap Disuruh, cet 7 ( Jakarta: Grafika, 2007) hal. 56