Anda di halaman 1dari 93

PEDOMAN KERJA PKRS

2019

RSUP Dr WAHIDIN
SUDIROHUSODO MAKASSAR
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
LATAR BELAKANG......................................................................................................1
FALSAFAH......................................................................................................................3
ISU STRATEGIS.............................................................................................................3
BAB II. KEBIJAKAN...........................................................................................4
LANDASAN HUKUM....................................................................................................4
BAB III PROMOSI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT..........................................7
PENGERTIAN PKRS.......................................................................................................7
TUJUAN PKRS................................................................................................................7
SASARAN PKRS.............................................................................................................8
BAB IV STANDAR KETENAGAAN...................................................................10
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA..............10
DISTRIBUSI KETENAGAAN........................................................................................10
BAB V STANDAR FASILITAS...........................................................................18
RUANGAN......................................................................................................................18
FASILITAS......................................................................................................................19
BAB IV STANDAR PROMOSI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT......................20
PEMBERDAYAAN.........................................................................................................20
BINA SUASANA............................................................................................................21
ADVOKASI.....................................................................................................................21
KEMITRAAN..................................................................................................................22
BAB VII PEMANTAUAN DAN EVALUASI.........................................................49
INDIKATOR MASUKAN...............................................................................................49
INDIKATOR PROSES....................................................................................................49
INDIKATOR KELUARAN.............................................................................................49
INDIKATOR DAMPAK...................................................................................................50
BAB VII PENUTUP.............................................................................................51
Lampiran
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan
diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan
penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif),
yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.
Dalam perkembangannya, pelayanan rumah sakit tidak terlepas dari pembangunan ekonomi
masyarakat. Perkembangan ini tercermin pada perubahan fungsi klasik rumah sakit yang pada
awalnya hanya memberi pelayanan yang bersifat penyembuhan (kuratif) terhadap pasien melalui
rawat inap dan rawat jalan. Pelayanan rumah sakit kemudian bergeser karena kemajuan ilmu
pengetahuan khususnya teknologi kedokteran, peningkatan pendapatan dan pendidikan
masyarakat. Pelayanan kesehatan di rumah sakit saat ini tidak saja bersifat kuratif (penyembuhan)
tetapi juga bersifat pemulihan (rehabilitatif). Keduanya dilaksanakan secara terpadu melalui upaya
promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif). Dengan demikian, sasaran pelayanan
kesehatan rumah sakit bukan hanya untuk individu pasien, tetapi juga berkembang untuk keluarga
pasien dan masyarakat umum. Fokus perhatiannya memang pasien yang datang atau yang dirawat
sebagai individu dan bagian dari keluarga. Atas dasar inilah, pelayanan kesehatan di rumah sakit
merupakan pelayanan kesehatan yang komprehensif.
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) adalah upaya Rumah Sakit untuk meningkatkan
kemampuan pasien, klien dan kelompok masyarakat sehingga pasien dapat mandiri dalam
mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya, mandiri dalam meningkatkan kesehatan, mencegah
masalah kesehatan, dan mengembangkan upaya kesehatan melalui pembelajaran sesuai sosial
budaya masing-masing. Promosi kesehatan bukan hanya diperlukan dalam pelayanan preventif dan
promotif saja, melainkan juga diperlukan pada pelayanan kuratif dan rehabilitatif atau pelayanan
rumah sakit. Memang secara konsep, promosi kesehatan di rumah sakit (RS) adalah sama dengan
promosi kesehatan pada pelayanan preventif dan promotif atau yang disebut dengan pelayanan
kesehatan masyarakat. Perbedaannya hanya terletak pada sasarannya saja. Sasaran promosi
kesehatan masyarakat adalah kelompok orang yang sehat, sedangkan sasaran promosi kesehatan di rumah
sakit utamanya adalah orang yang sakit (pasien) dan

1
jugaorang yang sehat atau keluarga pasien. Ditinjau dari tempat pelaksanaan atau tatanan (setting)
promosi kesehatan seperti telah diuraikan sebelumnya, rumah sakit adalah termasuk tatanan
institusi pelayanan kesehatan. Dengan demikian maka promosi kesehatan ini adalah promosi
kesehatan yang dikembangkan di rumah sakit dalam rangka untuk membantu orang sakit atau pasien
dan keluarganya agar mereka dapat mengatasi masalah kesehatannya, khususnya mempercepat
kesembuhan dari penyakitnya. Dari segi psikososial orang yang sedang sakit atau keluarga dari orang
yang sakita dalah dalam kondisi ketidakenakan: rasa sakit, kekhawatiran, kecemasan,
kebingungan, dan sebagainya. Oleh sebab itu, mereka ini sangat memerlukan bantuan bukan saja
pengobatan, tetapi bantuan lain seperti informasi, nasihat, dan petunjuk-petunjuk dari para petugas
rumah sakit berkaitan dengan masalah kesehatan atau penyakit yang mereka alami.
Promosi kesehatan di rumah sakit pada prinsipnya adalah pengembangan pengertian atau
pemahaman pasien dan keluarganya terhadap masalah kesehatan atau penyakit yang dideritanya.
Pasien dan keluarganya harus mengetahui hal-hal yang terkait dengan penyakit yang dideritanya
seperti:penyebab penyakit tersebut, cara penularan penyakit (bila penyakit menular), cara
pencegahannya, proses pengobatan yang tepat dan sebagainya. Apabila pasien atau keluarga
pasien memahami penyakit yang dideritanya, diharapkan akan membantu mempercepat proses
penyembuhan, dan tidak akan terserangoleh penyakit yang sama.
Promosi kesehatan di rumah sakit juga mempunyai prinsip pemberdayaan pasien dan
keluarganya dalam kesehatan. Hal ini dimaksudkan, apabila pasien sudah sembuh dan kembali ke
rumahnya, mereka mampu melakukan upaya-upaya preventif (pencegahan) dan promotif
(peningkatan) kesehatannya, utamanya terkait dengan penyakit yang telah dialami. Promosi
kesehatan di rumah sakit pada prinsipnya adalah penerapan “proses belajar” kesehatan di
rumah sakit. Artinya semua pengunjung rumah sakit, baik pasien maupun keluarga pasien
memperoleh pengalaman atau “pembelajaran” dari rumah sakit, bukan saja melalui informasi atau
nasihat-nasihat dari para petugas rumah sakit, tetapi juga dari apa yang dialami,didengar, dan
dilihat di rumah sakit. Penampilan rumah sakit yang bersih,nyaman, aman, dan teduh, serta
penampilan para petugas rumah sakit,terutama dokter dan perawat, yang bersih dan rapi, ramah,
murah senyum, dansebagainya, rumah sakit yang membelajarkan pasien atau keluarga pasien
tentang kesehatan.
Promosi Kesehatan Rumah Sakit akan mendorong rumah sakit untuk lebih berorientasi
kepada kliennya, yaitu bukan saja pasien (orang sakit), melainkan juga mereka yang sehat. Di
masa mendatang, rumah sakit diharapkan untuk menjadi Health

2
Promoting Hospital. Sehubungan dengan hal tersebut maka di rumah sakit diperlukan tenaga
PKRS yang mampu mengelola PKRS dengan baik.

B. FALSAFAH
Filosofi yang melandasi Promosi Kesehatan di rumah sakit ialah setiap individu atau
kelompok mempunyai hak dan potensi untuk menentukan pilihan mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan kesehatannya karena sebagian besar masalah kesehatan muncul akibat dari
perilaku individu atau kelompok itu sendiri. Hal ini ditambah dengan insting pada individu atau
kelompok untuk mempertahankan diri, merupakan dasar yang kuat untuk melibatkan individu atau
kelompok dalam memecahkan masalah kesehatan yang dihadapi.

C. ISU STRATEGIS
Promosi kesehatan di Rumah Sakit telah diselenggarakan sejak tahun 1994 dengan nama
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS). Seiring dengan perkembangannya,
pada tahun 2003, istilah PKMRS berubah menjadi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS).
Berdasarkan hal tersebut, beberapa isu strategis yang muncul dalam Promosi Kesehatan di Rumah
Sakit yaitu :
1. Sebagian besar Rumah sakit belum menjadikan PKRS sebagai salah satu kebijakan upaya
pelayanan kesehatan di rumah sakit
2. Sebagian besar rumah sakit belum memberikan hak pasien untuk mendapatkan informasi
tentang pencegahan dan pengobatan yang berhubungan dengan penyakitnya
3. Sebagian besar rumah sakit belum mewujudkan tempat kerja yang aman, bersih, dan sehat
4. Sebagian besar rumah sakit kurang menggalang kemitraan untuk meningkatkan upaya
pelayananan yang bersifat preventif dan promotif

3
BAB.II
KEBIJAKAN
LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Pasal 7
Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang
seimbang dan bertanggungjawab.
Pasal 8
Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk tindakan
dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga kesehatan.
Pasal 10
Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upaya memperoleh lingkungan
yang sehat baik fisik, biologi, maupun sosial.
Pasal 11
Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan, mempertahankan, dan
memajukan kesehatan yang setinggi-tinginya.
Pasal 17
Pemerintah bertanggungjawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas
pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
Pasal 18
Pemerintah bertanggungjawab memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam
segala bentuk upaya kesehatan.
Pasal 47
Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan
berkesinambungan

Pasal 55
Pemerintah wajib menetapkan standar mutu pelayanan kesehatan (2) Standar mutu pelayanan
kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan Peraturan Pemerintah.

4
Pasal 62
1) Peningkatan kesehatan merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat untuk mengoptimalkan kesehatan melalui kegiatan
penyuluhan, penyebarluasan informasi, atau kegiatan lain untuk menunjang tercapainya
hidup sehat, menghindari atau mengurangi risiko, masalah dan dampak buruk akibat
penyakit.
2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin dan menyediakan fasilitas untuk
kelangsungan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
3) Ketentuan lebih lanjut tentang upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit diatur
dengan Peraturan Menteri.
Pasal 115
1) Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pada fasilitas pelayanan kesehatan
2) Pemerintah Daerah wajib menetapkan Kawasan Tanpa Rokok di wilayahnya.
Pasal 168
1) Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efesien diperlukan
informasi kesehatan.
2) Informasi kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui sistem
informasi dan melalui lintas sektor.
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diatur dengan Peraturan Pemerintah.

2. Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit


Pasal 1
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat.
Pasal 4
Rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna.
Pasal 10, ayat 2
Bangunan Rumah sakit paling sedikit terdiri atas ruang, butir m) ruang penyuluhan kesehatan
masyarakat Rumah sakit.
Pasal 29
Setiap Rumah sakit mempunyai kewajiban; butir a)
memberikan informasi yang benar tentang pelayanan Rumah sakit kepada masyarakat.

5
Pasal 32
Setiap pasien mempunyai hak, butir d) memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai
dengan standar profesi dan standar prosedur operasional.
3. Peraturan Menteri Kesehatan No. 44 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
Pasal 3 , ayat 1
Rumah Sakit wajib menyelenggarakan PKRS
Pasal 4, ayat 1
Pelaksaanaan manajemen PKRS dan pemenuhan standar PKRS sebagaimana dimaksud dalam
pasal 3 (3) dilakukan oleh :
a. Kepala atau Direktur Rumah Sakit;
b. Unit Kerja fungsional yang dibentuk oleh Kepala atau Direktur Rumah Sakit
c. Profesional Pemberi Asuhan pada setiap unit pelayanan di Rumah Sakit.
Pasal 4, ayat 2
Unit Kerja fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berupa Instalasi, unit, atau
tim yang didasarkan pada kelas Rumah Sakit.
Pasal 4, ayat 3
Profesional Pemberi Asuhan pada setiap unit pelayanan di Rumah Sakit huruf c merupakan
tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan secara langsung pada pasien
Pasal 4 , ayat 4
Pelaksanaan manajemen PKRS dan pemenuhan standar PKRS sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat melibatkan unsur organisasi lainnya.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2015 tentang Upaya Peningkatan Kesehatan
dan Pencegahan Penyakit menyatakan bahwa setiap tenaga Kesehatan dan fasilitas pelayanan
kesehatan wajib berperanserta aktif dalam penyelenggaraan upaya peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit.
5. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 659/Menkes/per/VIII/2019 tentang Rumah Sakit
Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospitasl)

6
BAB III
PROMOSI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

1. PENGERTIAN PKRS
Promosi Kesehatan di rumah sakit adalah proses memberdayakan pasien, Keluarga pasien, dan
sumber daya manusia Rumah Sakit, pengunjung Rumah Sakit, dan masyarakat sekitar Rumah
Sakit untuk berperan serta aktif dalam proses asuhan untuk mendukung perubahan perilaku dan
lingkungan serta menjaga dan meningkatkan kesehatan menuju pencapaian derajat kesehatan yang
optimal.
2. TUJUAN PEDOMAN
Tujuan pembuatan pedoman Kerja PKRS adalah sebagai acuan dalam pelayanan PKRS yang
terintegrasi dengan unit layanan lainnya di RSUP dr Wahidin Sudirohusodo Makassar
3. TUJUAN PKRS
Tujuan Promosi Kesehatan di rumah sakit adalah:
1. Memberikan acuan kepada Rumah Sakit dalam penyelenggaraan PKRS
2. Mewujudkan Rumah Sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat melindungi
pasien dalam mempercepat kesembuhannya, tidak mengalami sakit berulang karena perilaku
yang sama, dan meningkatkan perilaku hidup sehat.
3. Mewujudkan Rumah Sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat memberikan
informasi dan edukasi kepada Keluarga Pasien agar mampu mendampingi Pasien dalam
proses penyembuhan dan mencegah Pasien tidak mengalami sakit yang berulang, menjaga
dan meningkatkan kesehatannya, serta menjadi agen perubahan dalam hal kesehatan.
4. Mewujudkan Rumah Sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat memberikan
informasi dan edukasi kepada pengunjung Rumah Sakit agar mampu mencegah penularan
penyakit dan berperilaku hidup sehat.
5. Mewujudkan Rumah Sakit sebagai tempat kerja yang sehat dan aman untuk SDM Rumah
Sakit
6. Mewujudkan Rumah Sakit yang dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sekitar
rumah sakit.
Kriteria pendukung :
1. Ada pedoman PKRS Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar yang
meliputi tujuan, sasaran, program, kebijakan, struktur organisasi, dan uraian tugas Instalasi
PKRS

7
2. Terdapat cakupan kegiatan tertulis mengenai program PKRS
3. Pelaksanaan program PKRS dilakukan evaluasi dan tindak lanjut secara berkala

4. SASARAN PKRS
Sasaran Promosi Kesehatan di Rumah Sakit adalah masyarakat di rumah sakit yang terdiri dari:
1. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah
2. Kepala atau Direktur Rumah Sakit
3. SDM Rumah Sakit
4. Pasien
5. Keluarga Pasien
6. Pengunjung Rumah Sakit
7. Masyarakat Sekitar Rumah Sakit
8. Pemangku kepentingan terkait.
9. Pasien :
a. Mengembangkan perilaku kesehatan (healthy behavior): Promosi kesehatan di
rumah sakit mempunyai tujuan untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan
perilaku (praktik) tentang kesehatan, khususnya yang terkait dengan masalah atau
penyakit yang diderita oleh pasien yang bersangkutan. Pengetahuan atau pengertian
yang perlu diberikan atau dikembangkan untuk pasien adalah pengetahuan tentang
penyakit yang diderita pasien, mencakup: jenis penyakit, tanda-tanda atau gejala
penyakit, penyebab penyakit atau bagaimana proses terjadinya penyakit, bagaimana
cara penularan penyakit (bila penyakit tersebut menular), dan bagaimana cara
mencegah penyakit tersebut. Dari segi perilaku atau praktik yang harus dilakukan atau
dianjurkan kepada pasien adalah tindakan yang harus dilakukan untuk terhindar atau
mencegah penyakit tersebut. Apabila pengetahuan, sikap, dan perilaku inidipunyai
oleh pasien, maka pengaruhnya, antara lain:
1) Mempercepat kesembuhan dan pemulihan pasien.
2) Mencegah terserangnya penyakit yang sama atau mencegah
kekambuhan penyakit.
3) Mencegah terjadinya penularan penyakit kepada orang lain, terutama
keluarganya.
4) Menyebarluaskan pengalamannya tentang proses penyembuhan kepada orang lain,
sehingga orang lain dapat belajar dari pasien tersebut.

8
b. Mengembangkan perilaku pemanfaatan fasilitas kesehatan (health seeking behavior)
Pengetahuan, sikap, dan praktik (perilaku) pemanfaatan secara tepat olehpasien akan
mempercepat proses penyembuhan. Bagi pasien yang kurang pengetahuan tentang
penyakit yang diderita, kadang-kadang mencari pengobatan yang tidak tepat misalnya
ke dukun atau para-normal,sehingga dapat memperpanjang proses penyembuhan.
Oleh sebab itu, promosi kesehatan terhadap pasien dengan memberikan pengetahuan
yang benar tentang penyakit, terutama cara penyembuhannya maka pasien akan
mencari penyembuhan dengan tepat
10. Keluarga pasien
Keluarga adalah merupakan lingkungan sosial yang paling dekat dengan pasien.
Proses penyembuhan dan terutama pemulihan terjadi bukan hanya semata-maka karena
faktor rumah sakit, tetapi juga faktor keluarga. Oleh sebab itu, promosi kesehatan bagi
keluarga pasien penting karena dapat:
a) Membantu mempercepat proses penyembuhan pasien:
Dalam proses penyembuhan penyakit, bukan hanya faktor obat dan terapi lain saja,
tetapi juga faktor psikologis dari pasien. Lebih-lebih penyakit tidak menular seperti
jantung koroner, hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jiwa, dan sebagainya, faktor
psikososial sangat berperan. Dalam mewujudkan lingkungan psikososial ini,
keluarga sangat penting peranannya. Oleh karena itu, promosi kesehatan perlu
dilakukan juga bagi keluarga pasien.
b) Keluarga tidak terserang atau tertular penyakit:
Dengan melakukan promosi kesehatan kepada keluarga pasien, merekaakan mengetahui
dan mengenal penyakit yang diderita oleh anggota keluarganya (pasien), cara penularan,
dan cara pencegahannya. Keluarga pasien tentunya akan berusaha untuk menghindar
agar tidak terkena penyakit atau tertular penyakit seperti yang diderita oleh anggota
keluarga yang sakit tersebut.
c) Membantu agar tidak menularkan penyakitnya ke orang lain:
Keluarga pasien yang telah memperoleh pengetahuan tentang penyakit dan cara-
cara penularannya, maka keluarga tersebut diharapkan dapat membantu pasien atau
keluarganya yang sakit untuk tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain, terutama
kepada tetangga atau teman dekatnya.

9
BAB IV
STANDAR KETENAGAAN

A. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


- Sumber daya utama PKRS adalah semua petugas rumah sakit yang melayani pasien
(dokter umum dan spesialis, perawat, bidan, dan petugas medis lainnya)
- Tim Promosi Kesehatan
1. Ketenagaan Instalasi PKRS RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo
Jumlah Jumlah
No Jabatan Kualifikasi Tenaga Tenaga
Tersedia dibutuhkan

Dokter/Magister
Kepala Instalasi
1 Kesehatan 1 1
PKRS
masyarakat

S1,S2,diutamakan
2 Kordinator Promkes Fungsional PKM 1 1
Ahli
Diploma/Sarjana di
utamakan dari
tenaga profesional
kesehatan seperti
Pj.Informasi,Komuni
perawat atau dokter
kasi dan
3 atau bagian 1 1
Pemberdayaan
kesehatan
Masyarakat
masyarakat (PKM
Terampil)

Diploma/Sarjana di
utamakan dari
Pj. Edukasi Pasien
4 tenaga profesional 0 1
dan Keluarga
kesehatan seperti
perawat atau

10
dokter atau bagian
kesehatan
masyarakat (PKM
Terampil)
Diploma / Sarjana,
diutamkan dari
Pj. Pengembangan
tenaga profesional
5 media dan Teknologi 0 1
IT atau bagian
Promkes
kesehatan
masyarakat
Diploma/Sarjana ,
Penanggung jawab
pengalaman bekerja
6 Administrasi dan 0 1
di rumah
Logistis
sakit 2 tahun
Tim Promosi PPA ( Profesional
7
kesehatan Pemberi Asuhan)

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
1. Kepala Instalasi PKRS
a. Melaksanakan Fungsi Perencanaan
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan
d. Menggerakkan masyarakat sekitar Rumah Sakit untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat masyarakat yang bekerjasama
dengan kelompok masyarakat peduli kesehatan serta sector lain terkait
e. Menyusun pedoman/ panduan, Standar Prosedure Operasional (SPO), pelaksanaan dan
regulasi internal PKRS
f. Membuat dan/atau mengembangkan media Promosi Kesehatan
g. Memberikan rekomendasi terkait pengelolaan Promosi Kesehatan Rumah Sakit
h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, pamantauan dan penilaian pelaksanaan Promosi
Kesehatan yang terintegrasi
i. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia penyelenggara PKRS

11
j. Melaksanakan pengembangan metode dan penelitian dalam Promosi Kesehatan Rumah
Sakit
k. Mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan PKRS yang terintegrasi dengan Professional
Pemberi Asuhan (PPA) pada setiap unit pelayanan,
l. Mendorong terwujudnya Rumah Sakit sebagai tempat kerja yang sehat dan aman
.
m. Melakukan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Promosi Kesehatan
n. Membuat Laporan hasil Evaluasi kepada Direktur Umum dan Operasional terkait
kegiatan PKRS dan capaian pelaksanaan standar PKRS
o. Menjalankan kewenangan Instalasi Promosi kesehatan Rumah Sakit.
p. Menyelenggarakan Pelatihan Komunikasi Efektif Lingkup Internal Rumah Sakit .
q. Meningkatkan Kompetensi dan Kapasitas Tenaga Promosi Kesehatan Rumah Sakit
r. Mengkaji Assesmen kebutuhan promosi kesehatan bagi SDM Rumah Sakit
s. Mengkaji Assesmen kebutuhan promosi kesehatan bagi pengunjung Rumah Sakit dan
masyarakat sekitar rumah sakit
t. Melaksanakan Intervensi Promosi Kesehatan Rumah Sakit
u. Melakukan Peninjauan terhadap kebijakan, Pedoman/panduan dan Standar Prosedur
Operasional.
v. Melakukan Kordinasi kegiatan promosi kesehatan melalui kordinator promkes dan
penanggung jawab kegiatan promkes
w. Melakukan evaluasi Kegiatan promosi kesehatan internal dan eksternal
x. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2. Kordinator PKRS
a. Membuat Kerangka Acuan Rencana 5 Tahunan
b. Menganalisa dan Mengevaluasi data rencana 5 Tahunan
c. Mempersiapkan rencana 5 Tahunan
d. Menyusun Instrumen terbuka
e. Melakukan Tabulasi dan Pengolahan data dengan komputer
f. Menyusun hasil pelaksanaan dengan menggunakan beberapa instrumen
g. Menyusun rancangan strategi penyuluhan tingkat Propinsi untuk program terpadu
h. Menyusun Materi penyuluhan untuk radio dalam bentuk wawancara/dialog
i. Menyusun Materi Penyuluhan untuk televisi dalam bentuk fragmen/obrolan
j. Menyusun materi penyuluhan untuk televisi dalam bentuk wawancara /dialog
k. Menyusun materi penyuluhan untuk media luar ruang dalam bentuk sofware penyuluhan

12
l. Menyusun materi Penyuluhan untuk media komputer dalam bentuk interaktif screen
m. Menyusun materi penyuluhan untuk media slide seri
n. Membuat rancangan media penyuluhan untuk media komputer
o. Mengolah hasil uji coba media audiovisual
p. Melaksanakan persiapan evaluasi media dengan membuat kerangka acuan untuk lebih dari
satu wilayah
q. Melaksanakan evaluasi atas proses dan hasil dari media penyuluhan untuk media
audiovisual
r. Melakukan tabulasi dan pengolahan data penyuluhan dengan memakai komputer dengan
variabel lebih dari 10
s. Melakukan analisa hasil pengolahan dan tabulasi data pelaksanaan evaluasi media
penyuluhan dengan metode analitik
t. Menyusun laporan hasil pelaksanaan evaluasi media penyuluhan dengan memakai metoda
deskriftif
u. Melakukan identifikasi data-data strategi untuk melakukan pendekatan
v. Merancang cara untuk mendapatkan dukungan sosial di tingkat Propinsi
w. Melaksanakan penyuluhan tidak langsung melalui radio dengan satu arah
x. Melaksanakan penyuluhan tidak langsung melalui koran/jurnal
y. Melaksanakan penyuluhan tidak langsung melalui komputer/internet
z. Membuat rencana rancangan pameran
aa. Melaksanakan pemantauan program penyuluhan
bb. Menyusun Konsep/Pedoman/Juknis untuk program terpadu
cc. Mengolah dan mengkaji data/informasi kebijakan pengembangan Penyuluhan kesehatan
yang sudah ada
dd. Mengolah data / informasi kebijakan pengembangan penyuluhan kesehatan yang bersifat
pembaharuan
ee. Menyusun kerangka acuan pengembagan metode penyuluhan yang bersifat pembaharuan
ff. Membuat Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri dalam
bidang kesehatan yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan pada perpustakaan
instansi yang bersangkutan dalam bentuk makalah
gg. Membuat Abstrak tulisan ilmiah yang dimuat dalam penerbitan hh.
Mengajar/ melatih pendidikan dan pelatihan pegawai
ii. Melakukan Kordinasi dengan Penanggung jawab Komunikasi dan pemberdayaan masrakat,
penanggung jawab Edukasi pasien dan Keluarga, penaggung jawab

13
pengembangan media dan teknologi promkes, penaggung jawab Informasi dan lintas unit.
jj. Membuat laporan kegiatan promosi kesehatan untuk ditelaah oleh Kepala Instalasi PKRS
dan dilaporkan ke Direktur Umum Operasional secara berjenjang sesuai struktur organisasi
Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
kk. Membuat laporan evaluasi Penanggung jawab Informasi, Komunikasi dan pemberdayaan
masyarakat,Penanggung jawab Edukasi pasien & Keluarga , Penanggung jawab
Pengembangan Media dan Teknologi Promkes, Penanggung Jawab Administrasi dan
Logistik kemudian melaporkan kepada Kepala Instalasi PKRS.
ll. Berperan aktif dalam peningkatan mutu RS
mm. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
3. Pj.Informasi, Komunikasi, dan Pemberdayaan masyarakat
a. Memberikan Informasi kepada pasien dan keluarga terkait media edukasi yang
disediakan oleh promosi kesehatan rumah sakit
b. Memberikan informasi alur pelayanan di rumah sakit
c. Memberikan Informasi jadwal pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan di rumah sakit ke
unit terkait
d. Memberikan informasi kepada SMF / Bagian tentang pelaksanaan kegiatan Promosi
kesehatan rumah sakit
e. Melakukan Komunikasi Efektif kepada PPA, Pasien dan Keluarga , Masyarakat .
f. Memberdayakan masyarakat sehingga memiliki pengetahuan , kemauan, dan kemampuan
untuk mencegah dan atau mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.
g. Melakukan kegiatan Bed Konseling bagi pasien dan keluarga dirawat inap maupun
dirawat jalan atau biasa disebut Bedside health promotion
h. Melakukan diskusi kelompok ( untuk penderita yang dapat meninggalkan tempat tidur)
terhadap upaya peningkatan kesehatan terhadap penyakit yang diderita.
i. Menyediakan atau membacakan bahan-bahan bacaan bagi pasien ( biblioterapi)
j. Melakukan kordinasi kepada PPA terkait konseling penggunaan obat, alat bantu, dan
sebagainya.
k. Melakukan pemberdayaan Keluarga pasien misalnya konseling terhadap
diagnosa penyakitnya.
l. Menyusun jadwal kegiatan pemberian Edukasi
m. Melakukan penyuluhan kesehatan di lingkungan Internal rumah sakit
n. Menyediakan kelengkapan materi edukasi pasien dan keluarga sebagai sarana
penunjang edukasi

14
o. Menggali keinginan pasien dan keluarga dalam pemenuhan edukasi
p. Melakukan supervisi dan monitoring kepada unit terkait dalam pemberian edukasi kepada
pasien dan atau keluarga
q. Melakukan koordinasi dengan bagian diklat atau sarana prasarana guna menunjang
pemenuhan keterampilan & wawasan SDM serta peralatan dan kelengkapan guna
menunjang promkes
r. Melakukan Kordinasi terkait kegiatan promosi kesehatan pada kordinator Internal dan
Eksternal
s. Berperan aktif dalam peningkatan mutu RS
t. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
4. Pj. Edukasi Pasien dan Keluarga
a. Memberikan Edukasi dengan cara mengumpulkan Pasien dan Keluarga, pengantar pasien
dalam suatu ruangan dan dilakukan edukasi, dan diskusi kelompok terhadap diagnosa, dan
cara mengendalikan faktor risiko.
b. Berkordinasi dengan Penanggung jawab pengembangan media dalam penggunaan alat
praga seperti Phantom, lembar balik, leaflet, poster, dan penanyangan video edukasi
lainnya
c. Memberikan Edukasi berdasarkan kelompok dignosa penyakit.
d. Melaksanakan Edukasi berdasarkan Demografi, Status Sosial, kemampuan baca tulis, dan
kesediaan menerima informasi.
e. Melakukan Kordinasi dengan Profesional Pemberian Asuhan terkait pemberian Edukasi
kepada Pasien dan keluarga
f. Menyediakan Ruang Khusus bagi para pasien rawat jalan yang memerlukan konsultasi
atau ingin mendapatkan informasi.
g. Membuat Jadwal pelayanan memberikan Konsultasi di ruang khusus oleh PPA
h. Melakukan penyuluhan kesehatan di lingkungan Internal rumah sakit
i. Menyediakan kelengkapan materi edukasi pasien dan keluarga sebagai sarana
penunjang edukasi
j. Menggali keinginan pasien dan keluarga dalam pemenuhan edukasi
k. Melakukan supervisi dan monitoring kepada unit terkait dalam pemberian edukasi kepada
pasien dan atau keluarga
l. Melakukan koordinasi dengan PPA Terkait pemberian Edukasi di Poliklinik, Rawat Inap
dan Rawat Jalan
m. Melakukan Kordinasi terkait kegiatan promosi kesehatan dengan Kordinator Internal
dan Eksternal
n. Berperan aktif dalam peningkatan mutu RS
o. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

15
5. Pj. Pengembangan Media dan Teknologi Promkes
a. Mengidetifikasi wilayah sesuai kebutuhan media edukasi
b. Membuat daftar kebutuhan pengembangan media dan sumber daya promkes secara
berkala
c. Melakukan Konsultasi Media seperti Brosur, Leaflet, Video Edukasi, Poster kepada
DPJP Terkait.
d. Menulis berita kegiatan PKRS untuk disampaikan di media cetak maupun
elektronik jika diperlukan.
e. Menyediakan kelengkapan materi edukasi pasien dan keluarga sebagai sarana
penunjang edukasi
f. Melakukan analisa kebutuhan pengembangan media (cetak maupun elektronik) dan
sumber daya promkes (peralatan&SDM) yang dibutuhkan rumah sakit
g. Melakukan Kordinasi dengan Tim Edukator dalam pembuatan media Edukasi
h. Memenuhi Kesediaan materi Edukasi baik di rawat jalan maupun di rawat inap
i. Melakukan Kordinasi terkait kegiatan Promosi Kesehatan kepada Kordinator Internal
dan Eksternal
j. Melakukan Pengembangan media promosi kesehatan pada Website rumah sakit
k. Berperan aktif dalam peningkatan mutu RS
l. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
6. Penanggung Jawab Administrasi dan Logistik
a. Melakukan inventarisasi semua peralatan dan BHP yang ada di unit promosi kesehatan
Rumah Sakit
b. Menerima, memeriksa dan menyiapkan semua kebutuhan logistik yang sudah direalisasi
pengadaannya serta mengatur dan mengendalikan pendistribusiannya di masing-masing
ruang.
c. Memberikan laporan hasil perbaikan dan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana di
Instalasi promosi kesehatan Rumah Sakit kepada Pengelola Promosi kesehatan
RumahSakit
d. Melakukan audit dan pengecekan rutin semua peralatan yang ada di Instalasi promosi
kesehatan Rumah Sakit
e. Mengawasi Perpustakaan Promosi Kesehatan Rumah Sakit sebagai media edukasi
Petugas, Pasien dan Keluarga Pasien
f. Melakukan tugas lain yang diberikan atasan
7. Tim Program Promkes
a. Melakukan assesmen promosi kesehatan bagi pasien dan keluarga
b. Menjadi Narasumber kegiatan Penyuluhan Pasien dan Keluarga
c. Menjadi Narasumber Kegiatan Seminar Kesehatan Promosi Kesehatan

16
d. Mengkordinasikan kegiatan penyuluhan / pendidikan di ruang rawat inap dan rawat jalan
secara individu dan kelompok dengan Pasien & Keluarga
e. Mengkoordinasikan proses pemasukan kegiatan penyuluhan / pendidikan individu
menjadi satu kesatuan dalam rekam medis
f. Mengadakan koordinasi dengan SMF/Instalasi/Unit Terkait
g. Memberikan laporan kegiatan penyuluhan / pendidikan individu dan kelompok
kepada Pengelolah PKRS
h. Melakukan Sosialisasi program promosi kesehatan rumah sakit bersama dengan Instalasi
promosi kesehatan rumah sakit di unit masing-masing
i. Memberikan masukan terhadap semua kebutuhan yang berhubungan dengan promosi
kesehatan rumah sakit di masing- masing unit kerja
j. Melaporkan setiap kejadian dan permasalahan yang berhubungan dengan program
promosi kesehatan rumah sakit masing-masing unit kerja
k. Berperan aktif dalam pelaksanaan program promosi kesehatan rumah sakit di masing
– masing unit kerja

17
BAB IV
STANDAR FASILITAS

A. RUANGAN INSTALASI PKRS

Keterangan : RSUP dr Wahidin Sudirohusodo memiliki ruangan pengelola PKRS yang terintegrasi
menjadi gedung pusat promosi kesehatan. Gedung ini memiliki luas 100 m2 dan berfungsi sebagai
pusat aktifitas promosi kesehatan.
Ruangan yang dipergunakan disesuaikan dengan situasi, rencana promosi kesehatan rumah sakit
dan tempat pasien berada.
1. Pasien rawat jalan
Tempat : Promosi kesehatan dilakukan di ruang pertemuan dan ruang tunggu
Poliklinik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo yang yang
berkapasitas + 50 orang (denah terlampir)
Jam operasional : 2 kali dalam sebulan pukul 09.30 s/d selesai
Tenaga Pelaksana: Tenaga Kesehatan/ PPA yang telah dilatih (dokter maupun perawat atau
petugas medis lainnya)
Bahan materi : Sesuai yang telah dijadwalkan
Media dan sarana : Materi Slide seri, Alat peraga, media elektronik, maupun media cetak

18
2. Pasien rawat inap
Tempat : - Promosi kesehatan dilakukan dengan konseling di tempat tidur
(bedside conseling) di masing-masing ruang rawat
- Promosi kesehatan berkelompok yang diadakan di masing- masing
ruang rawat inap
Jam operasional : Sesuai yang telah dijadwalkan oleh masing-masing ruangan
Tenaga Pelaksana : Tenaga Kesehatan/ PPA yang telah dilatih (dokter maupun
perawat petugas medis lainnya)
Bahan materi : Sesuai dengan penyakit yang diderita pasien tersebut
Media dan sarana : Poster, Alat peraga, maupun media cetak

B. FASILITAS
Untuk menunjang proses promosi kesehatan di rumah sakit maka diperlukan bahan- bahan
sebagai sarana untuk menunjang tercapainya perilaku hidup bersih dan sehat serta mempermudah
timbulnya pengertian bagi pasien dan keluarganya. Untuk itu bahan-bahan yang diperlukan
sebagai fasilitas tim PKRS adalah :
1. Leaflet-leaflet atau brosur edukasi.
2. Poster, banner atau spanduk
3. Blangko ( ATK )
4. LCD, Laptop, Mic, Speaker
5. Alat Peraga
6. Screen Proyektor

19
BAB IV
STANDAR PROMOSI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

Sebagaimana disebutkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004


tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun
2018 tentang Penyelenggaraan Promosi Kesehatan, strategi dasar utama Promosi Kesehatan adalah :
1. Pemberdayaan, yang didukung oleh
2. Bina suasana
3. Advokasi serta dijiwai semangat
4. Kemitraan

A. PEMBERDAYAAN
Pemberdayaan masyarakat, yang merupakan upaya membantu atau memfasilitasi sasaran,
sehingga memiliki pengetahuan, kemauan dan kemampuan untuk mencegah dan atau mengatasi
masalah kesehatan yang dihadapinya.Berbagai metode pemberdayaan masyarakat yang dapat
dilakukan di rumah sakit pada sasaran, antara lain berbentuk pelayanan konseling terhadap :
a. Bagi pasien dan keluarga pasien dirawat inap maupun rawat jalan dapat dilakukan beberapa
kegiatan pemberdayaan pasien seperti konseling di tempat tidur (disebut juga bedside health
promotion), diskusi kelompok ( untuk penderita yang dapat meninggal tempat tidur) terhadap
upaya peningkatan kesehatan terhadap penyakit yang diderita, kesehatan terhadap penyakit
yang diderita, biblioterapi (menyediakan atau membacakan bahan-bahan bacaan bagi
pasien).Konseling penggunaan obat, alat bantu, dan sebagainya. Pemberdayaan Keluarga
pasien misalnya konseling terhadap diagnosa.
b. Bagi SDM Rumah Sakit, dalam rangka merubah perilaku berdasarkan hasil assesmen,
dilakukan intervensi perubahan perilaku, sesuai dengan kebutuhan promosi kesehatan ,seperti
intervensi terhadap masih banyaknya SDM Rumah Sakit yang merokok, maka kegiatan
pemberdayaan dapat dilakukan dengan konseling merokok/coaching berhenti
merokok.Membudayakan aktivitas fisik setiap SDM Rumah Sakit dengan melakukan senam
secara rutin setiap hari tertentu dan dilakukan pengukuran kebugaran , edukasi terhadap
resiko pekerjaan dan lingkungan terutama sampah medis, pentingnya pengendalian IMT
normal, disetiap unit/instalasi sebagai Agent Of Change (AoC) sebagai motor dalam
perubahan perilaku , memberikan hadiah(reward) atau harus “dipaksa” menggunakan
peraturan dan sanksi (punishment), serta peningkatan keterampilan SDM Rumah Sakit
dengan

20
pelatihan, sosialisasi dan sebagainya.
c. Bagi pengunjung Rumah Sakit dan Masyarakat sekitar Rumah sakit, pelaksanaan Promosi
Kesehatan dilakukan dalam rangka perubahan perilaku yang berisiko dengan peningkatan
pengetahuan, menumbuhkan sikap dan kemauan individu dan masyarakat sehingga dapat
berperilaku hidup bersih dan sehat dan lingkungan sehat
. Kegiatan pemberdayaan dapat dilakukan melalui penyuluhan terhadap penyakit yang
berisiko tinggi dan berbiaya mahal, dan terbanyak yang terjadi di Rumah Sakit,
penyebarluasan informasi melalui media komunikasi , media cetak (Leaflet, Poster, dan
Baliho ) , media massa penyedia informasi (Koran,TV Radio, Buletin, penanyangan Video
pada TV di tempat-tempat yang strategi dan sebagainya) penyuluhan massa,
demontrasi/kampaye kesehatan, pemeriksaan kesehatan, pembinaan pembentukan kelompok
peduli kesehatan, pengembangan daerah binaan Rumah Sakit, dan pengerakan Masyarakat
Sekitar Rumah Sakit dan lain sebagainya.

B. BINA SUASANA
Pemberdayaan akan lebih cepat berhasil bila didukung dengan kegiatan menciptakan suasana atau
lingkungan yang kondusif. Tentu saja lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan yang
diperhitungkan memiliki pengaruh terhadap pasien yang sedang diberdayakan. Kegiatan
menciptakan suasana atau lingkungan yang kondusif ini disebut bina suasana.

C. ADVOKASI
Advokasi dibutuhkan apabila dalam upaya memberdayakan sasaran PKRS membutuhkan
dukungan dari pihak-pihak lain, seperti dalam rangka pelaksanaan Promosi Kesehatan yang
terintegrasi perlu dibuat kebijakan oleh direktur atau kepala Rumah Sakit tentang pelaksanaan
Promosi Kesehatan terhadap hasil assesmen Pasien, Keluarga pasien, SDM Rumah Sakit,
Pengunjung Rumah Sakit, dan masyarakat sekitar Rumah Sakit.Selain itu diperlukan juga
dukungan kebijakan antara lain kelembagaan , organisasi, tenaga, sarana dan prasarana. Contoh
lainnya yaitu untuk mengupayakan adanya kebijakan “Lingkungan Rumah Sakit yang tanpa
Asap rokok”, pengaturan tentang sampah baik sampah medisdan sampah non medis, serta
kebijakan terhadap hasil assesmen yang ditemukan pada sasaran dan lain sebagainya, perlu
melakukan advokasi kepada wakil-wakil rakyat dan pimpinan daerah atau pemangku kepentingan
lainnya untuk diterbitkannya peraturan/kebijakan yang berkomitmen dalam pelaksanaan PKRS
seperti tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang mencakup di Rumah Sakit, kebijakan
mengharuskan seluruh SDM Rumah Sakit menerapkan PHBS, kebijakan

21
pelaksanaan PKRS harus dilaksanakan pada setiap unit / instalasi yang terintegrasi dan didukung
oleh tenaga profesional , dana sarana dan prasarana dan lain sebagainya.
Beberapa metode dalam advokasi antara lain lobby, seminar, sosialisasi, dan workshop. Dalam
melakukan advokasi juga harus didukung dengan data dan informasi terhadap keadaan situasi
Rumah Sakit. Adapun tahapan-tahapan yang dapat memandu advokasi di Rumah Sakit sebagai
berikut:
a. Memahami/ menyadari persoalan yang diajukan
b. Tertarik untuk ikut berperan dalam persoalan yang diajukan
c. Mempertimbangkan sejumlah pilihan kemungkinan dalam berperan
d. Menyepakati satu pilihan kemungkinan dalam berperan
e. Menyampaikan langkah tindak lanjut

Jika kelima tahapan tersebut dapat dicapai selama tersebut dapat dicapai selama waktu yang
disediakan untuk advokasi, maka dapat dikatakan advokasi tersebut berhasil. Langkah tindak
lanjut yang tercetus di ujung di ujung perbincangan (misalnya dengan membuat disposisi pada
usulan /proposal yang di ajukan) menunjukkan adanya komitmen untuk memberikan dukungan.
Kata-kata kunci persiapan advokasi adalah :Tepat, Lengkap, Akurat dan Menarik”. Artinya bahan
advokasi harus di Buat :
1. Sesuai dengan sasaran ( latar belakang pendidikannya, jabatannya, budayanya, kesukannya,
danlain-lain)
2. Sesuai dengan dengan lama waktu yang disediakan untuk advokasi
3. Mencakup unsur-unsur pokok, yaitu Apa, Mengapa, Dimana, Bilamana, Siapa Melakukan,
dan Bagaimana lakukannya( 5W+1H)
4. Memuat masalah dan pilihan-pilihan kemungkinan untuk memecahkan masalah
5. Memuat peran yang diharapkan dari sasaran advokasi
6. Memuat data pendukung, bila mungkin juga bagan, gambar, dan lain-lain.

D. KEMITRAAN
Baik dalam pemberdyaan masyarakat maupun advokasi, prinsip-prinsip kemitraan harus
diteagakkan. Kemitraan dilaksanakan atas dasar bahwa pelaksanaan Promosi Kesehatan yang
baik tidak dapat dilaksanakan oleh Rumah Sakit itu sendiri, melainkan melibatkan banyak unsur
dan sektor terkait, sehingga tujuan promosi kesehatan dapat merubah perilaku dapat tercapai.
Kemitraan dikembangkan berdasarkan kebutuhan Promosi Kesehatan. Pengelola PKRS harus
bekerjasama dengan berbagai pihak terkait, (Multi profesi, multidisiplin, dan seluruh instalasi/unit
pelayanan fungsional , serta dinas kesehatan pemerintah daerah/lintas sektor terkait,
Puskesmas/fasilitas kesehatan tingkat

22
pertama/jejaring pelayanan kesehatan dan sumber-sumber yang ada di masyarakat seperti misalnya
kelompok profesi , kelompok peduli kesehatan , pemuka agama, lembaga swadaya masyarakat,
media massa dan lain-lain.
Dalam melaksanakan kemitraan ada 3 prinsip dasar kemitraan yang harus diperhatikan yaitu
kesetaraan, keterbukaa, dan saling menguntungkan.,
1. Kesetaraan
Kesetaraan menghendaki tidak diciptakannya hubungan yang bersifat hirarkhis(atas- bawah).
Semua harus diawali dengan kesediaan menerima bahwamasing-masing berada dalam
kedudukan yang sederajat . Keadaan ini dapat dicapai bila semua pihak bersedia
mengembangkan hubungan kekeluargaan, yaitu dilandasi kebersamaan atau kepentingan
bersama.
2. Keterbukaan
Dalam setiap langkah menjalin kerjasama, diperlukan adanya kejujuran dari masin- masing
pihak. Setiap usul/saran/komentar harus disertai dengan itikad yang jujur , sesuai fakta, tidak
menutu-nutupi sesuatu.
3. Saling menguntungkan
Solusi yang diajukan hendaknya selalu mengandung keuntungan di semua pihak (win-win
solution). Misalnya dalam hubungan antara petugas rumah sakit dengan pasien, maka setiap
solusi yang ditawarkan hendaknya juga berisi penjelasan tentang keuntungannya bagi si
pasien. Demikian juga dalam hubungan antara rumah sakit dengan pihak donatur.
Terdapat tujuh landasan (dikenal dengan sebutan: tujuh saling) yang harus diperhatikan dan
dipraktikkan dalam mengembangkan kemitraan, yaitu:
(1) Saling memahami kedudukan, tugas, dan fungsi masing-masing
(2) Saling mengakui kapasitas dan kemampuan masing-masing
(3) Saling berupaya untuk membangun hubungan
(4) Saling berupaya untuk mendekati
(5) Saling terbuka terhadap kritik/saran, serta mau membantu dan dibantu
(6) Saling mendukung upaya masing-maing
(7) Saling menghargai upaya masing-masing

1. KEBIJAKAN PELAYANAN PKRS RSUP Dr WAHIDIN SUDIROHUSODO


Tujuan :
Adanya dukungan kebijakan rumah sakit untuk pelaksanaan PKRS sebagai bagian integral
peningkatan kualitas manajemen organisasi

23
Pelaksanaan :
1. Pelaksanaan pelayanan PKRS didukung penuh oleh pimpinan Rumah Sakit Umum Pusat
Dr Wahidin Sudirohusodo yang mengacu pada strategi pemberdayaan masyarakat, bina
suasana, advokasi dan kemitraan.
2. Instalasi PKRS bertanggung jawab untuk seluruh bentuk promosi pelayanan kesehatan di
RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo baik di dalam gedung maupun di luar gedung RSUP Dr
Wahidin Sudirohusodo
3. Instalasi PKRS menyediakan informasi yang lengkap tentang seluruh pelayanan kesehatan
yang ada di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Wahidin Sudirohusodo
4. Pelayanan Instalasi PKRS berorientasi pada terciptanya masyarakat rumah sakit yang
menerapkan PHBS melalui perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku pasien/klien rumah
sakit
5. Semua tenaga pengelola PKRS memiliki kualifikasi sesuai standar yang telah ditetapkan
6. Dalam melaksanakan tugasnya,Instalasi PKRS mengacu pada ketetapan yang telah
ditentukan
7. Setiap tenaga pengelola PKRS harus bekerja sesuai dengan standar yang berlaku dengan
mengutamakan hak dan keselamatan pasien
8. Pelayanan Instalasi PKRS dilaksanakan sesuai jam operasional yang telah ditetapkan
9. Setiap bulan wajib membuat laporan evaluasi setiap program
10. Instalasi PKRS melakukan pengkajian tentang kebutuhan informasi pasien atau klien
rumah sakit
11. Instalasi PKRS menunjuk Tim Program Promosi Kesehatan Rumah Sakit pada kegiatan
Edukasi (konseling) bagi pasien rawat inap maupun rawat jalan yang bertanggung jawab
dan berwenang untuk memberikan pelayanan Edukasi bagi pasien dan keluarga pasien
12. Instalasi PKRS melakukan Pengkajian Sumber Daya Manusia .
13. Rumah Sakit mewujudkan terjaganya keamanan, kebersihan, dan kesehatan lingkungan
rumah sakit
14. Rumah Sakit dinyatakan sebagai kawasan tanpa rokok serta diterapkan peraturannya
secara ketat dan disiplin

24
2. KAJIAN PROMOSI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT
Rumah Sakit Umum Pusat Dr Wahidin Sudirohusodo melakukan kajian SDM RS , kajian
kebutuhan Promosi Kesehatan untuk pasien, keluarga pasien, pengunjung rumah sakit, dan
masyarakat sekitar Rumah Sakit Umum Pusat Dr Wahidin Sudirohusodo
Tujuan :
Diperolehnya gambaran tentang informasi yang dibutuhkan pasien, keluarga pasien, pengunjung
serta masyarakat sekitar Rumah Sakit Umum Pusat Dr Wahidin Sudirohusodo sebagai dasar
pelaksanaan Promosi Kesehatan.
a) Pemberian informasi Pelayanan Rumah Sakit Umum Pusat Dr Wahidin
Sudirohusodo Pelayanan 24 Jam

- Instalasi Gawat Darurat


- Laboratorium
- Instalasi Farmasi
- Instalasi Radiologi
- Kamar Operasi
- Hemodialisa
- Kamar Jenazah
- Ambulance
b) Instalasi Rawat Jalan
- Gastroenterohepatology
- Geriatri
- Perawatan Luka
- Bedah anak
- Bedah Digestive
- Bedah Orthopedi Ekstremitas
- Bedah Orthopedi Spine
- Bedah Plastik
- Bedah Syaraf
- Bedah Thorak & Vaskuler
- Bedah Tumor
- Bedah Umum
- Bedah Urologi
- Endokrin
- Gigi & Mulut
- Ginjal Hipertensi
- Gizi Klinik

25
- Hematologi
- Jiwa
- Kulit & Kelamin
- Mata
- Nyeri & Akupuntur
- Rheumatologi
- THT
- Thyroid
- Infeksi Tropis
c) Instalasi Private Care Center
- Anak
- Bedah Anak
- Bedah Digestive
- Bedah Orthopedi
- Bedah Plastik
- Bedah Saraf
- Bedah Thorax & Vaskuler
- Bedah Tumor
- Bedah umum
- Bedah Urologi
- Endokrin
- Gigi
- Gizi Klinik
- Interna
- Jiwa
- Kebidanan / kandungan
- Kosmetik
- Kulit & Kelamin
- Mata
- Paru
- Saraf
- THT
- Treadmill & Jantung
- Vaksinasi Center
d) Instalasi Mother & Child
- Poli anak
- Poli Kebidanan dan Kandungan

26
e) Instalasi PJT
- Poli Jantung
f) Instalasi Infection Center
- Poli Metadon /HIV
- Poli Paru
g) Instalasi Lontara 3
- Poli Saraf
h) Jenis Pelayanan (Terlampir)

a. Pemberian informasi tentang dokter umum dan dokter spesialis antara lain
: (Data Dokter Tahun 2019)

NO NAMA JUMLAH

1 Dokter Spesialis Penyakit Dalam 27 Orang

2 Dokter Spesialis Paru 7 Orang

3 Dokter Spesialis Jantung 11 Orang

4 Dokter Spesialis Bedah 2 Orang

5 Dokter Spesialis Bedah Plastik 2 Orang

6 Dokter Spesialis Bedah Onkologi 6 Orang

7 Dokter Spesialis Bedah anak 5 Orang

8 Dokter Spesialis Bedah Urologi 4 Orang

9 Dokter Spesialis Bedah Digestif 3 Orang

10 Dokter Spesialis Bedah Orthopedi 7 Orang

11 Dokter Spesialis Bedah Saraf 4 Orang

12 Dokter Spesialis Bedah Obgyn 14 Orang

13 Dokter Spesialis Bedah THT 12 Orang

14 Dokter Spesialis Bedah Mata 10 Orang

15 Dokter Spesialis Bedah Anak 18 Orang

27
16 Dokter Spesialis Bedah Kulit & Kelamin 6 Orang

17 Dokter Spesialis Syaraf 11 Orang

18 Dokter Spesialis Anestesi 13 Orang

19 Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa 7 Orang

20 Dokter Spesialis Forensik 1 Orang

21 Dokter Spesialis Patologi Klinik 7 Orang

22 Dokter Spesialis Patologi Anatomi 7 Orang

23 Dokter Spesialis Radiologi 10 Orang

24 Dokter Spesialis Onkologi Radiasi 1 Orang

25 Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik 3 Orang

26 Dokter Spesialis Gizi Klinik 4 Orang

27 Dokter Gigi Spesialis Orthodonisa 2 Orang

28 Dokter Gigi spesialis Prostodhonsia 2 Orang

29 Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut 1 Orang

30 Dokter Gigi Spesialis Konversi gigi 2 Orang

31 Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan 1 orang


Rehabilitasi

32 Dokter Gigi 4 Orang

33 Dokter umum 20 Orang

34 S.3 Kedokteran Gigi 1 Orang

35 S.3 Ilmu Kedokteran 15 Orang

36 S.2 Kedokteran Dasar 1 Orang

Jumlah 255 Orang

28
Total Jumlah Dokter umum dan Dokter Spesialis dan Sub Spesialis yang ada di RSUP Dr
Wahidin Sudirohusodo adalah 247 orang. Jumlah dokter spesialis bisa berubah karena ada yang
pindah dll. RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo mengusahakan kelengkapan jenis dan jumlah dokter
spesialis sesuai kebutuhan untuk melayani berbagai masalah medis pasien. Dokter Spesialis dan
Sub Spesialis yang bertugas di RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo diharuskan telah mempunyai
surat izin praktek yang masih berlaku.
b. Informasi Layanan Rumah Sakit
RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo memberikan layanan informasi kesehatan yang merupakan
Center Of Excellent yaitu terdiri dari:

1. Private Care Center


Private Care Center menyediakan layanan Medical Check Up yang dapat mengetahui
kondisi kesehatan, sekaligus mendeteksi suatu penyakit sejak dini. Saat ini Medical Check
Up telah menjadi bagian dari gaya hidup dan sebagai investasi masa depan. Layanan
pemeriksaan Medical Check Up meliputi :

a. Poliklinik Penyakit dalam


b. Poliklinik Mata
c. Poliklinik THT
d. Poliklinik Gigi
e. Poliklinik Jiwa
f. Poliklinik Jantung ( EKG, Treadmill, Echo)
g. Poliklinik Paru-paru
h. Poliklinik Kulit Kelamin
i. Poliklinik Neurologi
j. Poliklinik Urologi
k. Poliklinik Bedah Digestive
l. Radiologi (Foto Thorax)
m. USG Abdomen
n. Laboratorium (Pemeriksaan Dara Lengkap)
o. Pemeriksaan Khusus ( Wanita ; Pap,smear, USG Mamae;Tumor Marker; C15.3 (
Payudara) , C125 (Mulut Rahim) , Pria; PSA ( Prostat)
Private Care Center juga menyediakan Informasi pelayanan Praktek Dokter sore yang
dilakukan oleh Dokter Spesialis untuk masyarakat umum ( Jadwal praktek dokter
terlampir )

29
2. Pusat Jantung Terpadu ( Cardiac Center)
d. Unit Gawat Darurat
Unit Gawat Darurat merupakan unit pelayanan emergency khusus pasien jantung yang
terletak dilantai 1 yang terdiri dari 24 tempat tidur yang terbagi menjadi :

 Zona Biru : Ruang pasien yang memerlukan resusitasi


 Zona Merah (6 Bed) : Ruangan emergency untuk pelayanan kasus-kasus STEMI,
Non Stemi dan arimia (gangguan irama jantung)
 Zona Kuning (6 Bed) : Ruangan urgency untuk pelayanan yang bersifat urgency
untuk pelayanan yang bersifat urgen contoh pada kasus-kasus Hipertensi urgency,
CHF NYHA III dan NYHA IV.
 Zona Hijau ( 10 Bed) : Ruangan less urgent untuk pelayanan pasien jantung yang
relatif stabil contoh pada kasus Angina Pectoris
 Zona Putih : Ruangan non urgent, pasien yang hanya membutuhkan pelayanan
poliklinik.
 Terdapat pula ruangan khusus pasien jantung yang berhubungan dengan penyakit
infeksi pernafasan ( Ruang Isolasi 2 Bed)
 Ruang Isolasi : merupakan ruang bertekanan Negatif diperuntukkan bagi pasien
jantung yang disertai Penyakit TB (Tubercolosis) memiliki Ruang Anteroom
dengan Fasilitas APD( Alat pelindung Diri) Terdiri dari Masker, Aproom,
Handscoom, dll)
 Unit Gawat Darurat juga mempunyai Informasi Layanan Unggulan yang lain
yaitu :
 SISRUTE ( Sistem Rujukan Terintegrasi)
 Door to Needle ( Pemberian Theraphy Fibrinolitk)
 Penanganan emergency untuk pasien aritmia
 Penanganan pasien henti jantung henti nafas
Unit Gawat Darurat di Pusat Jantung Terpadu dilengkapi Peralatan Medis seperti:

 Ventilator
 Defibrilator
 Monitor
 Troly emergency
 Infus Pump
 Syirenge Pump
e. Cath.LAB

30
 Ruang Cath.Lab mempunyai 2 ruangan untuk melakukan tindakan diagnostik dan
intervensi yang terletak dilantai 2 berdampingan dengan ruamh ICU dan Kamar
Operasi
 Terdapat pula ruangan pra tindakan yang terdiri dari 5 tempat tidur dan post
tindakan (Recovery Room) yang terdiri dari 6 tempat tidur.
 Ruangan ini melakukan tindakan-tindakan berupa :’
 Angiography Coroner
 Arteriografi
 Penyadapan jantung anak dan dewasa
 Percutaneous Coronary Intervention (PCI)
 EP-Study ( Electropsiologi study)
 Ablasi
 Percutaneous Artery Angioplasty (PTA)
 Cath.Lab terdiri atas 2 Ruangan laboratorium Katerisasi Jantung dan 1 ruangan untuk
prosedur Hybrid. Fasilitas peralatan Cath.Lab mempuyai fasilitas modern yang terdiri
dari :
 Pesawat angiografi
 Injector
 IVUS ( Intra Vaskular Ultra Sound)
 Ablasi
 PPM ( Permanent Pace maker)
 DC-Shock
 EKG
 IABP ( Intra Aortic Ballon Pump)
 Mesin saturasi oksigen
 Alarm Code Blue
 Kamar Operasi :
 Kamar operasi merupakan kamar yang khusus untuk operasi jantung,
pembuluh darah dan thoraks
 Ruangan ini terdiri dari 3 kamar operasi antara lain :
1. Kamar operasi 1 khusus untuk operasi jantung
2. Kamar operasi 2 untuk operasi Vaskuler dan Thoraks
3. Kamar operasi 3 untuk operasi Vaskuler dan Thoraks
 Ruangan ini pula dilengkapi dengan ruangan monitor yang dapat digunakan
untuk peserta didik dan keluarga melihat proses operasi jantung tersebut tanpa
harus ke dalam kamar operasi.

31
 Cardiac Operating Theatre ( ruang operasi jantung) terdiri dari 3 kamar operasi
untuk pembedahan jantung, terdapat pula alat Cell Saver Autolog Transfusion.
 Fasilitas peralatan kamar operasi instalasi Pusat Jantung Terpadu yang terdiri
dari :
1. Ruang didesain sesuai standar dilengkapi dengan pendant
2. Mesin Jantung Paru (Mesin Perfusi)
3. Mesin anestesi
4. Echocardiografi
5. Trans Eshopagus Echocardiografi (TEE)
6. Meja Operasi Lengkap
7. Lampu Operasi
8. Kamera yang dapat tersambung dengan monitor
9. Alarm Code Blue

f. Cardio Vaskular Care unit (CVCU)


 CVCU merupakan ruang rawat inap intensif yang menangani pasien dengan
diagnosa seperti STEMI, NSTEMI, UAP, CHF, Distrimia, dan berbagai macam
penyakit kegawatan kardiovaskular lainnya.
 Untuk menunjang pelayanan CVCU, tersedia 26 tempat tidur dengan spesifikasi 2
kamar VVIP, 2 Kamar VIP, 1 ruangan Isolasi dan 21 Bed Non VIP
 Ruangan ini juga dilengkapi dengan peralatan yang lengkap dalam menunjang
pelayanan pasien jantung.
 Ruangan ini lengkapi dengan ruangan High Care Unit (HCU)
 Fasilitas peralatan di CVCU mempunyai fasilitas pelayanan yang modern yang
terdiri dari :
1. CVCU bed plus timbangan berat badan
2. Ventilator
3. Bed side monitor
4. DC-Shock
5. Blanket Roll
6. Mesin EKG
7. Matras Evakuasi
8. Infus Pump
9. Syringe Pump

32
10. Monitor Sentral
11. Alarm Code Blue
12. Ners Call

g. Intensive Care Unit (ICU)


 Terdiri dari 15 Bed untuk perawatan Pasca Operasi Jantung yang memiliki
Peralatan Monitoring dan Terapi Intensif yang memadai untuk Perawatan Pasca
Operasi Jantung.
 Fasilitas peralatan ICU Cardiac :
1. ICU Bed plus timbangan Berat badan
2. Ventrilator Advance
3. Monitor EKG Bedside Advance
4. Mesin CRRT (Continous Renal Replacement Therapy)
5. Mesin IABP ( Intra Aortic Ballon Pump)
6. Echocardiografi
7. Rans Eshopagus Echocardiografi(TEE)
8. Mini Lab AGD (Analisi Gas Darah) dan GDS (Gula Darah Sewaktu)
9. DC-Shock
10. Air Warmer
11. Matras Evakuasi
12. Infus Pump
13. Syringe Pump
14. Alarm Code Blue
15. Ners Call
h. Layanan Rawat Inap Pusat Jantung Terpadu
 Ruangan rawat inap terletak dilantai 5 yang mempuyai ruangan khusus
pengunjung dan kelas rawat inap, mempunyai 20 kamar yang terdiri dari :
 Kelas 1 , 5 kamar (2 tempat tidur)
 Kelas 2, 3 kamar ( 4 tempat tidur)
 Kelas 3, 2 kamar ( 6 tempat tidur)
 VIP 7 kamar
 SVIP 1 kamar
 Isolasi 2 kamar
 Ruangan rawat inap lantai 6 terdiri dari 45 TT untuk Layanan One Day Care
pasien Hematologi anak, dan Jantung anak
i. Layanan Rawat Jalan Pusat Jantung Terpadu :

33
 Rawat Jalan PJT memounyai beberapa layanan pemeriksaan diantaranya
pemeriksaan fisik dan tindakan diagnostik non invasif serta layanan poli gigi, yang
terletak di lantai 1
 Pasien yang dilayani adalah pasien khusus jantung anak dan dewasa selain itu
melayani pasien-pasien konsul dari divisi lain serta konsul kelayakan operasi
 Salah satu unggulan dari rawat jalan ini yaitu Registrasi Online, dimana pasien
dapat melakukan pendaftaran melalui aplikasi tersebut ( Tata Cara Registrasi
Terlampir )
 Rawat jalan ini dilengkapi pula penunjang diagnostik yaitu laboratorium,
radiologi, dan Farmasi
 Selain itu demi kelancaran dalam proses pelayanan rawat jalan terdapat pelayanan
pendaftaran baik untuk pasien rawat jalan dan pasien rawat inap.
 Terdapat Pelayanan Rawat Jalan Jantung yang terdiri dari beberapa Poliklinik
yaitu :
 Ruang Konsultasi
 Ruang ECHO
 Ruang EKG
 Ruang Holter
 Ruang Treadmill
 Ruang Aritmia
 Terdapat pelayanan Laboratorium
 Ruang Rehabilitasi Medik (Jantung)
 Terletak di lantai 7
 Khususnya pasien Post Operasi Jantung
 Pasien sudah pernah mengalami serangan jantung
 Program Rehabilitasi Mencakup : Evaluasi Medis, Peresepan Latihan,
Modifikasi faktor Resiko, Edukasi Konseling, dan Program Vokasional.
 Rehabilitasi jantung merupakan serangkaian kegiatan yang diperlukan
untuk membantu penderita mencapai kondisi fisik, mental dan sosial
terbaik.

34
3. Intensive Care Center
ICU Tipe Tersier

 Layanan Penanganan medis yang lebih intensif termasuk dukungan atau bantua
hidup multi sistem yang kompleks dalam jangka waktu yang terbatas, memberikan
bantuan ventilasi mekanis, bantuan renal ekstrakorporal dan pemantau kardio
invasif dalam jangka waktu terbatas
 Kapasitas tempat tidur ; 10 unit ICU area terbuka, 5 unit ICU tertutup, 4 unit
HCU area terbuka.
4. Gastroenterohepatology Center
Layanan Informasi di Poli Gastro-Enterohepatologi Center :

 Rawat Jalan
Layanan spesialis dan konsultan yang dikhususkan pada berbagai keluhan saluran
cerna dan hati. Layanan ini ditujukan untuk memberikan informasi dan penanganan
bagi penderita kelainan saluran pencernaan dan hati.

 Pemeriksaan Endoskopi
Layanan pemeriksaan endoskopi untuk melihat berbagai kelaianan saluran cerna
bagian atas ( Esofagoskopi, Gastroskopi, Duodenuskopi), termasuk deteksi H Pylori
perbiopsi (Rapid Elotis) maupun bagian bawah (Protoskopi,
sigmoideskopi,Kolonoskopi)

 Endoskopi Terapeutik
Layanan pemeriksaan endoskopi berupa Polpektomi, Ligasi Varices, Terapi
Sklerosan, serta pemasangan Parcutaneus Endoscopic Gastronomi (PEG)

 Elastografi Scan ( Fibroscan)


Layanan ini untuk mengetahui tingkat kronisitas penyakit hati dengan berbagai
penyebab dalam bentuk penilaian tigkat fibrosis pada berbagai penyakit hati kronis
seperti : Hepatitis Virus B dan C Kronik, Hepatitis Alkoholik, Perlemakan hati.
Pemeriksaan ini bersifat non invasif.

 Biopsi Hati
Layanan ini untuk mengetahui derajat dan penyebab pada berbagai kelainan hati yang
bersifat invasif.

 ERCP ( Endoscopic Retrogade Cholangi Pancreatography)


Layanan pemeriksaan diagnostik dan terapi menggunakan endoskopi pada hati dan
empedu pankreas pemeriksaan ini bersifat invasif.

35
 USG abdomen
Layanan pemeriksaan ini digunakan terutama kondisi organ hati dan sistem saluran
empedu-pankreas (Pembesaran organ dan saluran batu, tumor,
penyempitan,dll).Pemeriksaan ini bersifat non invasive.

5. Mother & Child Center


Instalasi Mother & Child Center menyelenggarakan suatu pelayanan kesehatan Spesialistik
dan Sub-Spesialistik bagi ibu dan anak secara komprehensif dan terpadu. Instalasi ini
meliputi :

 Pelayanan Rawat Jalan Ibu dan Anak yang terdiri dari Poli Obgyn dan Poli Anak
 Pelayanan Gawat darurat Ibu (IRD Pinang)
 Perawatan Intensif bagi Neonatus (NICU)
 Pelayanan Rawat Inap Ibu dan Anak (Lontara IV) yang terdiri dari ruangan lontara
kebidanan depan, ruangan lontara kebidanan belakang, ruangan lontara anak depan,
ruangan lontara anak belakang.
 Pelayanan di bagian Anak terdiri dari Rawat jalan, Rawat Inap, Perawatan Intensif
(NICU , PICU)
 Rawat Jalan
- Poli Tumbuh kembang dan pediatri sosial
- Poli Non Infeksi (Hemato-onkologi,nefrologi, endokrinologi,
kardiologi, alergi imunilogi, dan nutrisi dan penyakit metabolik)
- Poli infeksi (Infeksi dan penyakit tropis, Gastroenterohepatologi,
neurologi dan respirologi)
- Poli Laktasi dan skrining bayi sehat.

 Rawat Inap ( Non Infeksi, Infeksi, NICU, PICU)


 Sarana dan Prasarana ; Perawatan Non Infeksi :33 Bed, Perawatan Infeksi 23
Bed, NICU 22 Bed, dan PICU 12 Bed
 Pelayanan NICU ; Manajemen laktasi, perawatan metode kangguru,
Fototerapi, Pemasangan Continous Positive Airway Pressure (CPAP),
pemasangan ventilator mekanik
 Pelayanan PICU ; merupakan bagian dari Intalasi Intensive Care Unit
meliputi : Tindakan Intubasi dan Pemasangan ventilator mekanik.

36
6. Infection Center
Pelayanan di Infection Center meliputi :

a. Pelayanan Diagnostik Paru


1. Pelayanan Spinometri
Pelayanan spinometri, menilai fungsi paru untuk diagnostik penyakit paru
obstruksi-retriksi kelayakan operasi dan evaluasi pengobatan

2. USG Thoraks
USG Thoraks, mengevaluasi kalianan parenkim paru dan rongga pleura

3. Trasthoratic Needle Aspiration


b. Pelayanan Rawat Jalan
1. Poli Infeksi ( melayani pasien infeksi paru)
2. Poli MDR( melayani pasien infeksi TB Paru kebal obat
3. Poli Non Infeksi ( melayani pasien onkologi thoraks , asma, PPOK, dan
penyakit paru non infeksi
4. Poli DOTS ( melayani pengobatan Pasien TB)
5. Poli HIV ( melayani pasien immunodefisiensi-HIV)
c. Pulmonologi Intervensi :
 Bronskopi diagnostik (BAL,Biopsi,Sikatan Bronkus) dan Teraupetik
 Biopsi Pleura
 Thorakosintesis
 Pemasangan WSD
d. Perawatan
 Critical care terkait penyakit paru
 Perawatan infeksi khusus yang terpadu ( SARS,H5N1, H1N1,MERS- COV)
 Perawatan Infeksi paru TB dan Non TB
 Perawatan Infeksi Paru Tb-MDR
 Perawatan Onkologi Thoraks
 Perawatan Khusus penyakit immunodefisiensi (HIV)
e. ICU
Merupakan ruang rawat inap intensif yang menagani pasien dengan berbagai macam
penyakit infeksi paru, immonologi dan kegawatan Respirasi. Untuk menunjang
pelayanan di ICU, tersedia 3 tempat tidur dengan Spesifikasi ruangan isolasi
bertekanan negatif. Ruangan ini juga dilengkapi dengan peralatan yang lengkap
dalam menunjang pelayanan pasien baru.

37
f. Rawat Inap
Ruangan rawat inap terletak di lantai 1, 2, dan 3 dengan spesifikasi:

1. Lantai 1
VIP: 1 kamar (1 TT) , Kelas 1 : 2 kamar (2 TT)

Kelas 2;1 kamar (4 TT), Kelas 3:1 kamar ( 4 TT)

HCU : 2 kamar ( 4 TT), ICU : 1 kamar (3 TT)

2. Lantai 2
VIP : 1 kamar (1TT), kelas 1:2 kamar (4 TT) Kelas

2:2 kamar ( 5 TT), kelas 3 :2 kamar (6 TT)

HCU ( Neg Press):2 kamar (8 TT),Isolasi (observasi) 2

kamar ( 12 TT)

3. Lantai 3
VIP : 1 kamar (2 TT), kelas 1;2 kamar ( 1 TT)

Kelas 2;1 kamar ( 1 TT), Kelas 3;3 kamar ( 12 TT)

7. Brain Center
Layanan yang tersedia di Brain Center terdiri atas :

 Neuro Muscular dan Saraf Tepi (USG)


 Neuro Behaviour
 Stroke
 Nyeri Saraf/ Nyeri Kepala
 Neuro Patologi dan Opthmologi
 Electro Enchephalografi (EEG)
 Electro Myography (EMG)
 TransCranial Doppler (TCD)
 Transcranial Magnetic Stumulation (TMS)
 Polisomnography(PSG)
 IOM ( Intra Operatif Monitoring)
 Poli Neurosonologi (TCD)
 Poli Neurofisiologi (EMG)
 Poli Gangguan Memori

38
 Poli Neuromuscular dan saraf tepi (USG)
 Poli Neurofisiologi (EEG)
 Stroke Care Unit yang berfungsi sebagai High Care Unit sejumlah 12 Bed , 3 VIP,
dan 9 non VIP
 Cath.Lab untuk neurointervensi yang terbagi menjadi 3 bed untuk neuro pain
intervensi on dan 6 bed recovery room untuk neuro vascular intervensi serta depo
farmasi yang khusus melayani resep pasien-pasien Brain Center
c. Informasi Rawat Inap
Instalasi rawat inap memberikan pelayanan rawat inap antara lain:
- Rawat Inap biasa: untuk perawatan pasien anak dan dewasa yang stabil dan tidak
memerlukan observasi ketat.
- ICU/HCU: untuk perawatan pasien kritis ,yang memerlukan observasi ketat.
- Ruang Perinatologi terdiri dari :
- SCN I ( Spesial Care Neonatus I ), merawat bayi :
 BBLR, Gawat Nafas, Ikterik Grade IV
- SCN II ( Spesial Care Neonatus II ), merawat bayi :
 Bayi Ikterik Grade I, II, Bayi BBLR perbaikan, Bayi demam, atau bermasalah
- Rawat Gabung untuk perawatan ibu nifas
- Kamar Isolasi : untuk perawatan pasien penyakit menular atau yang daya tahannya
menurun.
RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo menyediakan berbagai jenis kamar rawat inap sesuai
kelas perawatan , kondisi medis dan ekonomi pasien . Total jumlah tempat tidur rawat inap
adalah 998 TT. Jumlah tempat tidur sewaktu-waktu bisa berubah sesuai dengan situasi dan
perkembangan rumah sakit seperti perluasan bangunan dan penambahan ruangan rawat inap.

d. Informasi Jadwal Praktek Dokter dan Dokter Spesialis (terlampir)

e. Informasi tentang Penunjang Medis


Penunjang Medis di RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo antara lain:

a. Instalasi Gizi, Laundry, dan Kamar Jenazah.


b. Laboratorium
c. Fisioterapi
d. EEG
e. Radiologig

39
f. EMG
g. USG 3 Dimensi
f. Informasi tentang Tarif Pelayanan RS dapat di akses di Website :
www.rsupwahidin.com (Terlampir)
g. Asesmen Kebutuhan Pendidikan Pasien Rawat Inap dan Keluarga
1. Pendahuluan
Dalam upaya meningkatkan taraf kesehatannya, setiap pasien membutuhkan pengetahuan
dan keterampilan yang spesifik untuk mereka. Untuk itu perlu dilakukan pengkajian oleh
staf rumah sakit untuk mengidentifikasi kebutuhan pengetahuan yang diperlukan masing-
masing pasien dan keluarganya.

2. Tujuan
Asesmen yang dilakukan bertujuan untuk :
a. Mengidentifikasi ketrampilan dan pengetahuan yang merupakan kekuatan dan
kelemahan pasien
b. Sebagai dasar dalam membuat perencanaan pendidikan pasien
c. Agar semua petugas yang ada di rumah sakit dapat berpartisipasi dalam proses
pendidikan
3. Pelaksanaan
a. Pasien atau keluarga pasien yang datang berobat ke rumah sakit mengisi form
assesment yang telah disediakan.
b. Perawat melakukan pengkajian pasien sesuai kondisi pasien dan ditulis pada form
assesmen rekam medis yang telah disediakan oleh rumah sakit.
c. Hasil pengkajian dimasukkan ke status rekam medis masing-masing pasien.

h. Asesmen Kemampuan dan Kemauan Belajar Pasien Rawat Inap dan Keluarga
1. Pendahuluan.
Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh pasien dan keluarga dapat menjadi
kelebihan maupun kekurangan dalam melakukan edukasi. Untuk itu perlu didindentifikasi
sehingga dapat digunakan dalam melakukan proses edukasi terhadap pasien dan
keluarganya.
Asesmen yang dilakukan meliputi elemen-elemen :
a. Keyakinan dan nilai-nilai pasien dan keluarga.
b. Kemampuan membaca,Tingkat pendidikan dan bahasa yang digunakan.
c. Hambatan emosional dan motivasi
d. Keterbatasan fisik dan kognitif.

40
e. Kesediaan pasien untuk menerima informasi.
2. Tujuan.
a. Agar dapat dilakukan perencanaan yang baik dalam pemberian edukasi bagi pasien
dan keluarga.
b. Agar edukasi dapat diterima dan dipahami oleh pasien dan keluarga sesuai dengan
situasi dan kondisinya.
3. Pelaksanaan
a. Rumah sakit melakukan asesmen elemen-elemen diatas terhadap pasien dan
keluarganya.
b. Hasil pengkajian tersebut dicatat dan didokumentasikan di dalam rekam medis pasien.
c. Hasil pengkajian dipergunakan sebagai bahan dalam melakukan perencanaan edukasi
terhadap pasien dan keluarganya.
d. Setiap edukasi yang diberikan kepada pasien dan keluarga didokumentasikan dalam
lembar formulir pengkajian pasien dan keluarga di rekam medis pasien.
i. Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan bagi Pasien Rawat Inap
1. Pendahuluan
Untuk peningkatan taraf kesehatan yang berkelanjutan, pasien membutuhkan tindakan
pelayanan selanjutnya sebagai tindak lanjut pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah
sakit. Perlu dilakukan identifikasi sumber-sumber pendidikan dan penanganan kesehatan
lebih lanjut yang ada di komunitas. Rumah sakit menyampaikan informasi hasil identifikasi
kepada pasien dan keluarganya tentang praktik pencegahan dan peningkatan kesehatan yang
sesuai dengan kondisi pasien maupun sasaran kesehatan yang hendak dicapai.
2. Tujuan
a. Pasien memperoleh pendidikan kesehatan sesuai kondisinya setelah keluar dari rumah
sakit.
b. Peningkatan kesehatan pasien.
3. Pelaksanaan
a. Melakukan identifikasi sumber-sumber pendidikan dan pelatihan kesehatan
dikomunitas.
b. Menyampaikan kepada pasien dan keluarganya tentang sumber-sumber pendidikan dan
pelatihan kesehatan dikomunitas yang dapat meningkatkan taraf kesehatan pasien.

41
c. Merujuk pasien kesumber-sumber komunitas untuk peningkatan taraf
kesehatannya.

j. Pendidikan terhadap pelayanan beresiko tinggi pada pasien rawat inap


1. Pendahuluan
Rumah sakit memberikan pendidikan secara rutin kepada pasien yang berhubungan dengan
keamanan dalam pelayanan kesehatan terhadap pasien bersangkutan. Pelayanan yang
diberikan meliputi :

a. Penggunaan obat yang aman dan efektif


b. Penggunaan peralatan medis yang aman
c. Potensi interaksi antara obat dengan makanan
d. Diet dan nutrisi
e. Manajemen nyeri
f. Teknik rehabilitasi
g. Cara Cuci Tangan Yang Benar
2. Tujuan
a. Agar pasien mengerti proses pelayanan kesehatan yang diberikan.
b. Agar pasien memperoleh pelayanan kesehatan yang aman.
3. Pelaksanaan
a. Melakukan pendidikan pasien dan keluarga tentang penggunaan obat yang aman.
b. Melakukan pendidikan pasien dan keluarga tentang keamanan dan efektifitas
penggunaan peralatan medis.
c. Melakukan pendidikan pasien dan keluarga tentang interaksi obat dengan makanan.
d. Melakukan pendidikan pasien dan keluarga tentang diet dan nutrisi.
e. Melakukan pendidikan pasien dan keluarga tentang manajemen nyeri.
f. Melakukan pendidikan pasien dan keluarga tentang teknik rehabilitasi.
g. Melakukan pendidikan pasien dan keluarga tentang cara cuci tangan yang benar

42
k. Verifikasi dan menilai pemahaman pasien rawat inap dan keluarga
1. Pendahuluan
Proses pembelajaran berlangsung dengan baik apabila pasien dan keluarga dapat
memahami dengan baik materi pendidikan yang diberikan. Untuk itu perlu ada interaksi
yang baik antara pendidik dengan yang diberi didikan, dalam hal ini antara tenaga medis
dengan pasien dan keluarga. Interaksi yang baik memerlukan umpan balik dari pasien dan
keluarga untuk menjamin bahwa informasi yang diberikan dapat dimengerti dan dipahami
sehingga bermanfaat dan dapat digunakan.
2. Tujuan
a. Staf pendidik dapat memahami kebutuhan didikan yang diperlukan pasien dan
keluarga.
b. Pasien dan keluarga mengerti dan memahami informasi yang disampaikan staf medis.
3. Pelaksanaan
a. Staf pendidik memberikan pembelajaran pasien dan keluarga dengan materi yang
mudah dipahami.
b. Staf pendidik memberi kesempatan pasien dan keluarga untuk berinteraksi dalam
proses pembelajaran sebagai umpan balik untuk menjamin informasi dipahami.
c. Staf pendidik melakukan verifikasi hasil pembelajaran bahwa materi yang diberikan
telah dipahami pasien dan keluarga.
l. Kolaborasi dalam memberikan Pendidikan
1. Pendahuluan
Dalam memberi pendidikan kepada pasien dan keluarga, diperlukan proses pembelajaran
yang efektif. Apabila dibutuhkan beberapa tenaga kesehatan dalam memberikan didikan,
maka proses pembelajaran dapat dilakukan beberapa tenaga kesehatan secara berkolaborasi.
2. Tujuan
a. Pasien dan keluarga mendapat didikan yang sesuai dengan yang dibutuhkan secara
efektif.
b. Staf pendidik dapat melakukan proses pembelajaran secara kolaboratif.
3. Pelaksanaan
a. Staf pendidik berkolaborasi dalam memberikan didikan pasien dan keluarga apabila
diperlukan.

43
b. Staf pendidik memberikan didikan pasien dan keluarga dengan waktu yang cukup dan
cara komunikasi yang mudah dipahami.
Perlu adanya prioritas tentang informasi apa yang dinilai paling dibutuhkan oleh
pasien/klien Rumah Sakit Umum Pusat Dr Wahidin Sudirohusodo. Gambaran tersebut diambil
berdasarkan sepuluh penyakit terbanyak kasus rawat inap yang ada di Rumah Sakit Umum Pusat
Dr Wahidin Sudirohusodo.

3. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT RUMAH


SAKIT Tujuan :
Meningkatnya daya dan peran serta masyarakat rumah sakit dalam mencegah dan atau mengatasi
masalah kesehatan yang dihadapinya.
Pelaksanaan :
1. Petugas medis (dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya) memberikan informasi secara
jelas tentang kondisi pasien termasuk pengobatan, perawatan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan mereka sesuai kompetensi masing-masing
2. Tersedianya akses untuk pasien, keluarga pasien maupun pengunjung mengenai informasi
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mereka
3. Rumah sakit Umum Pusat Dr Wahidin Sudirohusodo melaksanakan kegiatan Promosi
Kesehatan di dalam gedung dan di luar gedung
a. Di Dalam Gedung Rumah Sakit Pusat Dr Wahidin Sudirohusodo
1) PKRS di ruang pendaftaran/administrasi, yaitu di ruang di mana pasien/klien harus
melapor/mendaftar sebelum mendapatkan pelayanan rumah sakit.
Kontak awal klien dengan rumah sakit disambut dengan promosi kesehatan berupa salam
hangat. Di ruang ini pula disediakan informasi tentang manajemen rumah sakit, jadwal
pelayanan dokter umum , spesialis, IGD, dan pelayanan lain yang tersedia di rumah sakit.
2) PKRS dalam pelayanan rawat jalan bagi pasien
a) Pemberdayaan
Petugas rumah sakit (perawat, bidan, dokter, dan petugas medis,serta penunjang lainnya)
meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan pasien berkenaan dengan penyakit atau
obat yang ditelannya.Mengadakan penyulukan kelompok kepada pasien oleh semua tenaga
medis dan penunjang medis.
b) Bina Suasana
Untuk mempengaruhi keluarga pasien atau yang mengantarkan pasien ,tersedia selebaran
(brosur),Poster , yang dipasang didepan ruang tunggu dan taman

44
RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo. Televisi yang berisi informasi tentang jumlah tempat
tidur seputar rumah sakit Umum Daerah . Selain itu juga diadakan penyuluhan tentang
perilaku hidup sehat sehingga diharapkan mereka mau mendorong pasien untuk hidup
sehat.Untuk pendekatan keagamaan dilakukan Tausyiah secara individu maupun kelompok
kepada pasien serta pemasangan poster motivasi keagamaan untuk mempercepat
kesembuhan pasien.
3) PKRS dalam pelayanan rawat inap bagi pasien
a) Pemberdayaan
Pemberdayaan dilakukan terhadap pasien rawat inap pada saat mereka sudah dalam fase
penyembuhan dan terhadap pasien rawat inap penyakit kronis. Bagi pasien rawat inap
dilakukan edukasi/Promosi Kesehatan oleh semua PPA dan Unit PKRS
b) Bina suasana
Lingkungan yang besar pengaruhnya terhadap pasien rawat inap dalah para penjenguk
(pembesuk). Biasanya para pembesuk ini sudah berdatangan beberapa saat sebelum jam
besuk dimulai. Selain itu terdapat brosur, leaflet dan Poster berisi informasi yang tersedia
gratis bagi para pembesuk. Suasana untuk menciptakan perilaku sehat dapat dilakukan
dengan pendekatan keagamaan sesuai dengan agama masing-masing jika klien
mengkehendaki.
4) Promosi Kesehatan di Tempat Pembayaran.
Promosi kesehatan hadir melalui salam hangat, dan ucapan selamat jalan.
5) PKRS dalam pelayanan penunjang medik bagi pasien, yaitu terutama di pelayanan
obat/apotik, pelayanan laboratorium dan rontgen
Klien atau pengantar biasanya tidak terlalu lama tinggal di ruangan penunjang medik.
Sehingga promosi kesehatan yang dilaksanakan dengan metode media swalayan (self
service) yaitu dengan standing banner ataupun leaflet yang tersedia gratis.
6) PKRS dalam pelayanan bagi klien (orang sehat)
a) Pemberdayaan
Dalam rangka pemberdayaan terhadap pasien-pasien sehat, rumah sakit membentuk
kelompok senam. Peserta yang berminat didaftar dan dibimbing oleh instruktur. Rumah
sakit juga ikut berpartisipasi dalam memperingati hari- hari besar kesehatan sedunia
dengan mengadakan penyuluhan atau bentuk promosi kesehatan lainnya.
b) Bina suasana
Pihak yang berpengaruh terhadap klien sehat terutama adalah para petugas rumah sakit
dan mereka yang direkrut oleh rumah sakit untuk mengelola

45
pelayanan rumah sakit. Mereka diharapkan konsisten dalam melaksanakan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat. Mereka yang konsisten melakukan cuci tangan yang benar
diharapkan dapat menularkannya pada klien sehat. Cara yang dilakukan dapat dengan
penyuluhan ataupun penyediaan leaflet tentang cuci tangan agar hidup sehat.

b. Di Luar Gedung Rumah Sakit Umum Pusat Dr Wahidin Sudirohusodo


1. PKRS di tempat parkir
Berupa larangan parkir di lahan yang bukan untuk parkir. Promosi kesehatan yang
dapat mendorong untuk hidup sehat di lahan parkir seperti larangan untuk merokok.
2. PKRS di dinding luar rumah sakit
Pada waktu-waktu tertentu ( Hari-hari Kesehatan Sedunia ) seperti World Cancer Day
(Hari Kanker Sedunia), World Kidney Days( Hari Ginjal Sedunia), Hari TB Sedunia,
Hari Pekan ASI Sedunia, Hari Anak Sedunia, Hari Kesehatan Nasional , World Hari
AIDS dll , dipasang spanduk besar. Jika rentang waktu acara sudah selesai , spanduk
tersebut harus segera diturunkan agar tidak sampai rusak dan menggangu keindahan
gedung rumah sakit.

3. PKRS dipagar pembatas kawasan rumah sakit


Pemasangan spanduk dipagar harus memperhatikan keindahan pagar. Jika rentang
waktu acara sudah selesai maka spanduk harus segera diangkat.
4. PKRS di kantin/kios di kawasan rumah sakit
Pemasangan poster yang berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat.
5. PKRS di tempat ibadah
Pesan-pesan disampaikan yang dikaitkan dengan perintah keagamaan dan pentingnya
menjaga kebersihan/kesehatan lingkungan.

4. BINA SUASANA
Bina suasana dilaksanakan untuk mendukung kegiatan pemberdayaan. Rumah Sakit Umum Pusat
Dr Wahidin Sudirohusodo menjamin tempat kerja yang aman, bersih dan sehat. Oleh karena itu
Rumah Sakit Umum Pusat Dr Wahidin Sudirohusodo memastikan upaya-upaya yang
menyangkut kebersihan dan kelengkapan sarana prasarana yang ada untuk melaksanankan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

46
Tujuan :
Terciptanya suasana yang kondusif agar pasien, keluarga pasien, pengunjung, dan masyarakat
sekitar Rumah Sakit Umum Pusat Dr Wahidin Sudirohusodo mau dan mampu berperilaku hidup
bersih dan sehat.
Pelaksanaan :
1. Terdapatnya poster yang menyajikan informasi untuk melaksanakan PHBS pada tempat-
tempat strategis di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Wahidin Sudirohusodo
2. Adanya media elektronik berupa TV Edukasi di ruang tunggu Poliklinik yang
menayangkan informasi medis dan seputar pelayanan rumah sakit Umum Pusat Dr
Wahidin Sudirohusodo secara berkala di Rawat Jalan
4. Adanya organisasi yang beranggotakan pasien Kanker yang melaksanakan kegiatan secara
teratur untuk menunjang hidup sehat
5. TEMPAT KERJA YANG AMAN, BERSIH DAN SEHAT
Rumah Sakit Umum Pusat Dr Wahidin Sudirohusodo mewujudkan lingkungan tempat
kerja/pelayanan yang aman, bersih dan sehat, serta menjamin kecukupan sarana dan prasarana
untuk berprilaku hidup bersih dan sehat.
Tujuan :
Terwujudnya tempat kerja yang aman, bersih, dan sehat bagi masyarakat Rumah Sakit
Umum Pusat Dr Wahidin Sudirohusodo
Pelaksanaan :
1. Tersedianya tata laksana pelayanan keselamatan kerja di Rumah Sakit Umum Pusat Dr
Wahidin Sudirohusodo yang menjamin terjaganya keamanan, kebersihan, dan kesehatan
lingkungan rumah sakit (berkerja sama dengan tim K3RS).
2. Tersedianya sarana dan prasarana untuk menjaga kebersihan dan kesehatan di
lingkungan dalam dan luar gedung Rumah Sakit Umum Pusat Dr Wahidin Sudirohusodo
3. Rumah Sakit menjadi Kawasan Tanpa Rokok yang didukung oleh peraturan yang
ditetapkan oleh pimpinan Rumah Sakit Umum Pusat Dr Wahidin Sudirohusodo
6. KEMITRAAN
Rumah sakit menggalang kemitraan dengan sektor lain dalam upaya meningkatkan
pelaksanaan PKRS baik di dalam maupun di luar gedung Rumah Skit Umum Pusat Dr
Wahidin Sudirohusodo.
Tujuan :
Terjalin kerjasama dengan mitra terkait untuk optimalisasi pelaksaaan kegiatan PKRS

47
Pelaksanaan :
1. RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo menjaring mitra potensial yang berkaitan dengan
pelaksanaan promosi kesehatan
2. RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo melaksanakan program promosi kesehatan rumah sakit
bekerja sama dengan mitra dari sektor lain.

48
BAB VI
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pemantauan dilakukan terhadap perkembangan dari masukan (input), proses, keluaran (output).
Evaluasi dilakukan terhadap dampak dari PKRS yang telah diselenggarakan.

A. INDIKATOR MASUKAN
Masukan yang perlu diperhatikan adalah yang berupa komitmen, sumber daya manusia,
sarana/peralatan, dan dana. Oleh karena itu, indikator masukan ini dapat mencakup:
1. Ada/ tidaknya komitmen Direksi yang tercermin dalam Rencana Umum PKRS.
2. Ada/ tidaknya komitmen seluruh jajaran yang tercermin dalam Rencana Operasional PKRS.
3. Ada/ tidaknya Unit, Instalasi dan petugas RS yang ditunjuk sebagai koordinator PKRS
dan mengacu kepada standar.
4. Ada/ tidaknya sarana dan peralatan promosi kesehatan yang mengacu kepada standar.
5. Ada/ tidaknya dana yang mencukupi untuk penyelenggaraan PKRS.

B. INDIKATOR PROSES
Proses yang dipantau adalah proses pelaksanaan PKRS yang meliputi PKRS untuk
Pasien (Rawat Jalan, Rawat Inap, Pelayanan Penunjang), PKRS untuk Klien Sehat, dan PKRS di
Luar Gedung rumah sakit. Indikator yang digunakan di sini meliputi:
1. Sudah/belum dilaksanakannya kegiatan (pemasangan poster dan lain-lain) dan atau
frekuensinya.
2. Kondisi media komunikasi yang digunakan (poster, leaflet, giant banner, spanduk) yaitu
masih bagus atau sudah rusak.
C. INDIKATOR KELUARAN
Keluaran yang dipantau adalah keluaran dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, baik
secara umum maupun secara khusus. Oleh karena itu, indikator yang digunakan di sini adalah
berupa cakupan dari kegiatan, yaitu misalnya:

1. Apakah semua bagian dari rumah sakit sudah tercakup PKRS.


2. Berapa pasien/klien yang sudah terlayani oleh berbagai kegiatan PKRS (penyuluhan,
Komunitas pasien berkelanjutan, kelompok senam dan lain-lain).

49
D. INDIKATOR DAMPAK
Indikator dampak mengacu kepada tujuan dilaksanakannya PKRS, yaitu berubahnya
pengetahuan, sikap dan perilaku pasien/klien rumah sakit serta terpeliharanya lingkungan rumah
sakit dan dimanfaatkannya dengan baik semua pelayanan yang disediakan rumah sakit. Oleh
sebab itu, kondisi ini sebaiknya dinilai setelah PKRS berjalan beberapa lama, yaitu melalui
upaya evaluasi.
Kondisi lingkungan dapat dinilai melalui observasi, dan kondisi pemanfaatan pelayanan dapat
dinilai dari pengolahan terhadap catatan/data pasien/klien rumah sakit. Sedangkan kondisi
pengetahuan, sikap dan perilaku pasien/klien hanya dapat diketahui dengan menilai diri
pasien/klien tersebut. Oleh karena itu data untuk indikator ini biasanya didapat melalui survei.
Survei pasien/klien yang adil adalah yang dilakukan baik terhadap pasien/klien yang berada di
rumah sakit maupun mereka yang tidak berada di rumah sakit tetapi pernah menggunakan rumah
sakit.

50
BAB VII
PENUTUP

Demikianlah Pedoman Pelayanan Promosi Kesehatan di Rumah Sakit yang telah dikembangkan
dan dapat menjadi acuan dalam penyusunan instrumen Akreditasi Rumah Sakit yang berhubungan
dengan promosi kesehatan.
Yang paling penting dilaksanakan dalam rangka PKRS adalah upaya-upaya pemberdayaan, baik
terhadap pasien (rawat jalan dan rawat inap) , maupun terhadap klien sehat termasuk SDM rumah
sakit. Namun demikian, upaya-upaya pemberdayaan ini akan lebih berhasil, jika didukung oleh
upaya-upaya bina suasana dan advokasi. Bina suasana dilakukan terhadap mereka yang paling
berpengaruh terhadap pasien/klien. Sedangkan advokasi dilakukan terhadap mereka yang dapat
mendukung/membantu rumah sakit dari segi kebijakan (peraturan perundang-undangan) dan sumber
daya, dalam rangka memberdayakan klien/pasien.

51
LAMPIRAN

52
JADWAL PRAKTEK SORE
DOKTER SPESIALIS PRIVATE CARE CENTER (PCC)

Hari Keterangan
NO Nama Nama Dokter

Kami
Seni

Jum'
Sela

Rab
Poliklinik

u
s
Dr dr Tutik Harjianti,Sp.PD,K- √ √
1 Hemato dan Setiap hari
HOM kerja
Onkologi
Dr dr Syahyuddin,Sp.PD,K- √ √ √ Pukul 16.00-
selesai
HOM

Setiap hari
2 Bedah Tumor dr.Septiman,Sp.B (K)onk kerja
Pukul 16.00-
18.00
3 Kulit dan Kelamin Dr.dr Khairuddin √ √ √ √ √ Sda
Djawad,Sp.KK (K)
4 Penyakit Dalam dr.Agus Sudarso Sp.PD,K-Ger √ Sda

5 Kardiologi dr.Zaenab √ √ √ Sda


Djafar,Sp.PD,Sp.JP.FIHA
6 Anak Dr dr Nadirah Rasyid √ √ √ √ √ Sda
Ridha,Sp.A (K)
7 Gigi dan Mulut drg.Fauziah √ √ Sda
Djafar,Sp.Orth,MARS
drg.Sukaeni Ibrahim,Ph.D √ √ Sda

drg. Andi Nuraeni,M.Kes √ Sda

drg. Emilya Tanry,M.Kes √ Sda

8 Bedah Anak dr.Sulmiati ,Sp.BA √ Sda

dr.Nita Mariana,M.Kes,Sp.BA √ Sda

dr.Ahmad Wirawan Sp.BA √ Sda

9 Paru dr.Arif Santoso, Sp.P √ √ √ Sda


(K),Ph.D,FAPSR

53
54
JADWAL JAGA KONSULEN POLIKLINIK MATA
RS WAHIDIN SUDIROHUSODO AGUSTUS 2019

Senin 08.00-12.00 12.00-16.00


 Dr.dr. Halimah Pagarra, Sp.M(K)  Dr. Marliyanti N. Akib, Sp.M(K), M.Kes
 Dr. A.M. Ichsan, Ph.D, Sp.M(K)  Dr. Junaedi Sirajuddin, Sp.M(K)

Selasa 08.00-12.00 12.00-16.00


 dr. Yunita, Sp.M(K), M.Kes  Dr.dr. Batari Todja, Sp.M(K)
 Dr. Junaedi Sirajuddin, Sp.M(K)  Dr.dr. Habibah S. Muhiddin, Sp.M(K)

Rabu 08.00-12.00 12.00-16.00


 Dr.dr. Batari Todja, Sp.M(K)  Dr. Marliyanti N. Akib, Sp.M(K),
 Dr. Suliati P. Amir, Sp.M(K) M.Kes
 Prof. dr. Budu, Ph.D, Sp.M(K)
Kamis 08.00-12.00 12.00-16.00
 Dr.dr. Halimah Pagarra, Sp.M(K)  Prof. dr. Budu, Ph.D, Sp.M(K)
 Dr.dr. Habibah S. Muhiddin,  dr. Yunita, Sp.M(K), M.Kes
Sp.M(K)
Jumat 08.00-12.00 12.00-16.00
 Dr. A.M. Ichsan, Ph.D,  dr. Yunita, Sp.M(K), M.Kes
Sp.M(K)  Dr. Junaedi Sirajuddin, Sp.M(K)
 Dr.dr. Halimah Pagarra,
Sp.M(K)
JADWAL JAGA KONSULEN POLIKLINIK MATA
PCC RS WAHIDIN SUDIROHUSODO AGUSTUS 2019

08.00-11.00 11.00-14.00
Senin
 Dr.dr. Batari Todja, Sp.M(K)  Dr. Junaedi Sirajuddin, Sp.M(K)

08.00-11.00 11.00-14.00
Selasa
 Dr. Marliyanti N. Akib, Sp.M(K), M.Kes  dr. Yunita, Sp.M(K), M.Kes

08.00-11.00 11.00-14.00
Rabu
 Dr.dr. Habibah S. Muhiddin, Sp.M(K)  Dr.dr. Halimah Pagarra, Sp.M(K)

08.00-11.00 11.00-14.00
Kamis
 Dr. Junaedi Sirajuddin, Sp.M(K)  dr. A.M. Ichsan, Ph.D, Sp.M(K)

08.00-11.00 11.00-14.00
Jumat
 dr. Yunita, Sp.M(K), M.Kes  Dr.dr. Halimah Pagarra, Sp.M(K)
Daftar Jaga DPJP SMF Obstetri&Ginekologi
DivisiUroginekologi&BedahRekonstruksiPanggul
BulanAgustus 2019 RSUP dr. WahidinSudirohusodo Makassar

Poliklinik
Tgl Uroginekologi RawatInap&RawatDarurat Elektif
PCC
M&C
1 DL DL TI
2 DL DL
3 TI
4 TI DL
5 13:00-15:00 TI TI TI DL
6 10:00-12:00 DL TI TI DL
7 TI TI DL
8 TI TI DL
9 TI TI
10 DL
11 HARI RAYA IDUL ADHA DL TI
12 13:00-15:00 TI DL DL TI
13 10:00-12:00 DL DL DL TI
14 DL DL TI
15 DL DL TI
16 DL DL
17 KEMERDEKAAN RI TI
18 TI DL
19 13:00-15:00 TI TI TI DL
20 10:00-12:00 DL TI TI DL
21 TI TI DL
22 TI TI DL
23 TI TI
24 DL
25 DL TI
26 13:00-15:00 TI DL DL TI
27 10:00-12:00 DL DL DL TI
28 DL DL TI
29 DL DL TI
30 DL DL
31 TI
Catatan :
- Jadwaloperasielektif DPJP dijadwalkantidakbersamaanjadwalpoliklinik,
kecualipasien yang sudahdirawatinap
- Konsul di pelayananrawatinapdilayanioleh DPJP sesuaijadwalrawatinap
Daftar Jaga DPJP SMF Obstetri&Ginekologi
SubspesialisasiFetomaternal
Agustus 2019

Poliklinik
Tanggal IGD
PCC Fetomaternal M&C
1 10:00-12:00 DSR EL MC
2 08:00-10:00 MC DSR IS
3 EL
4 DSR
5 08:00-10:00 IS MC EL
6 08:00-10:00 EL EL IS
7 IS EL
8 10:00-12:00 DSR EL IS
9 08:00-10:00 MC DSR EL
10 MC
11 IS
12 08:00-10:00 IS MC EL
13 08:00-10:00 EL EL DSR
14 IS MC
15 10:00-12:00 DSR EL IS
16 08:00-10:00 MC DSR EL
17 IS
18 MC
19 08:00-10:00 IS MC EL
20 08:00-10:00 EL EL IS
21 IS EL
22 10:00-12:00 DSR EL DSR
23 08:00-10:00 MC DSR IS
24 MC
25 DSR
26 08:00-10:00 IS MC EL
27 08:00-10:00 EL EL IS
28 IS MC
29 10:00-12:00 DSR EL IS
30 08:00-10:00 MC DSR EL
31 DSR
Daftar Jaga DPJP SMF Obstetri&GinekologiDivisiOnkologiGinekologi
AGUSTUS 2019
Poliklinik
Tanggal RawatInap&RawatDarurat Elektif
PCC Onkologi M&C

1 08.00-10.00 NUP SA SA SR
13:00-15:00 SR
2 NUP NUP SA
3 SR
4 SA
5 SR SR NUP

6 13.00- SA SR SR SA
15.00
7 SA SA SR
08.00-10.00 NUP SA SA
8 SR
13:00-15:00 SR
9 NUP NUP SA
10 SR
11 SA
12 SR SR NUP
13.00- SA
13 SR SR SA
15.00
14 SA SA SR
08.00-10.00 NUP SA SA
15 SR
13:00-15:00 SR
16 NUP NUP SA
17 SA
18 NUP
19 SR SR NUP
13.00- SA
20 SR SR SA
15.00
21 SA SA SR
08.00-10.00 NUP SA SA
22 SR
13:00-15:00 SR
23 NUP NUP SA
24 SR
25 SA
26 SR SR NUP
13.00- SA
27 SR SR SA
15.00
28 SA SA SR
08.00-10.00 NUP SA SA
29 SR
13:00-15:00 SR
30 NUP NUP SA
31 SA
Catatan :

- Jadwaloperasielektif DPJP dijadwalkantidakbersamaanjadwalpoliklinik, kecualipasien


yang sudahdirawatinap
- Konsul di pelayananrawatinapdilayanioleh DPJP sesuaijadwalrawatdarurat
Daftar Jaga DPJP SMF Obstetri&Ginekologi
RSUP dr. WahidinSudirohusodo Makassar
Agustus 2019
Poliklinik RawatDarurat
Tanggal PCC M&C OBGIN
08:00-10:00 AO
1 10:00-12:00 DSR E NA
13:00-15:00 SR
08:00-10:00 MC
2 10:00-12:00 MT H EH
13:00-15:00 NA
3 DL
4 E
08:00-10:00 IS
5 10:00-12:00 EH LL MT
13:00-15:00 TI
08:00-10:00 EL
6 10:00-12:00 DL H FR
13:00-15:00 SA
08:00-10:00 LL
7 10:00-12:00 E EH TI
13:00-15:00 H
08:00-10:00 AO
8 10:00-12:00 DSR MT H
13:00-15:00 SR
08:00-10:00 MC
9 10:00-12:00 MT E LL
13:00-15:00 NA
10 EH
11 FR
08:00-10:00 IS
12 10:00-12:00 EH LL DL
13:00-15:00 TI
08:00-10:00 EL
13 10:00-12:00 DL MT LL
13:00-15:00 SA
08:00-10:00 LL
14 10:00-12:00 E EH MT
13:00-15:00 H
08:00-10:00 AO
15 10:00-12:00 DSR E NA
13:00-15:00 SR
08:00-10:00 MC
16 10:00-12:00 MT H E
13:00-15:00 NA
17 TI
18 H
08:00-10:00 IS
19 10:00-12:00 EH MT DL
13:00-15:00 TI
08:00-10:00 EL
20 10:00-12:00 DL E FR
13:00-15:00 SA
08:00-10:00 LL
21 10:00-12:00 E EH MT
13:00-15:00 H
08:00-10:00 AO
22 10:00-12:00 DSR H TI
13:00-15:00 SR
08:00-10:00 MC
23 10:00-12:00 MT LL H
13:00-15:00 NA
24 NA
25 LL
08:00-10:00 IS
26 10:00-12:00 EH H E
13:00-15:00 TI
08:00-10:00 EL
27 10:00-12:00 DL E EH
13:00-15:00 SA
08:00-10:00 LL
28 10:00-12:00 E MT DL
13:00-15:00 H
08:00-10:00 AO
29 10:00-12:00 DSR LL NA
13:00-15:00 SR
08:00-10:00 MC
30 10:00-12:00 MT EH TI
13:00-15:00 NA
31 MT

PoliklinikFertilitas, EndokrinologidanReproduksi : NA

Catatan : Ketua SMF Obstetri&Ginekologi


- Jadwaloperasielektif DPJP
dijadwalkantidakbersamaanjadwalpo
liklinik

- JadwalRawatDarurat : Prof. Dr. dr. Syahrul Rauf, SpOG(K)


07:00 – 07:00 WITA NIP. 19621116 198903 1003
DPJP SMF Obstetri&Ginekologi
RSUP dr. WahidinSudirohusodo Makassar
No Inisial NAMA HP Status
1. NA Prof. Dr. dr. Nusratuddin A, SpOG(K), MARS 081342752561 FK-UH
2. SR Prof. Dr. dr. Syahrul Rauf, SpOG(K) 0811416070 FK-UH
3. MT Dr. dr. A. Mardiah Tahir, SpOG(K) 0811410595 FK-UH
4. MC Dr. dr. MaisuriChalid, SpOG(K) 0811463780 FK-UH
5. SA Dr. dr. SharviantyArifuddin, SpOG(K) 081357441772 FK-UH
6. DSR Dr. dr. Deviana S. Riu, SpOG (K) 0811460330 FK-UH
7. E Dr. dr. Elizabeth C. Jusuf, SpOG(K) 081343951976 FK-UH
8. NUP Dr.dr. NugrahaUtamaPelupessy, SpOG (K) 081226170911 FK-UH
9. EL Dr. dr. Efendi Lukas, SpOG(K) 08124122090 RSWS
10. IS Dr. dr. IsharyahSunarno, SpOG(K) 0811461814 RSWS
11. TI Dr. dr. TrikaIrianta, SpOG(K) 08124225531 RSWS
12. DL dr. David Lotisna, SpOG(K) 081524109828 RSWS
13. EH dr. Eddy Hartono, SpOG(K) 0816254905 RSWS
14. AO dr. ArmynOesman, SpOG(K) 08124180443 RSWS
15. LL dr. Lenny Lisal, SpOG (K) 0811442215 RSWS
16. H dr. Hasnawaty, SpOG 081342116395 RSWS
17. FR dr. Ferdinand RambuTandung, SpOG 081243347700 RSWS

Anda mungkin juga menyukai