Disusun Oleh :
1. ABDUL RAHMAN I ISA (751440119034)
2. VIRA APRILIA HUNAWA (751440119064)
KELAS II B
Penyusun mohon maaf apabila dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan penyusun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusunberharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................ i
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................1
1.3 Tujuan.......................................................................................................2
BAB 4 PENUTUP
1. Kesimpulan ...........................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA----------------------------------------------------------------13
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kulit
Kulit adalah lapisan terluar pada tubuh manusia. Pada vertebrata struktur
kulit dibagi menjadi 2 bagian, bagian terluar disebut epidermis, dan bagian
dalam dermis.
a) Epidermis merupakan lapisan luar yang selalu terdiri dari jaringan epitel
berlapis banyak dan berasal dari derivat ectoderm.
b) Dermis atau torium. Di dalam dermis terdapat kelenjar keringat, kelenjar
minyak, pembuluh darah, ujung-ujung saraf dan kantung rambut.
- Kulit tipis
Kulit tipis meliput semua permukaan kulit kecuali pada telapak tangan dan kaki,
kulit yang paling tipis terdapat pada kelopak mata ± 0,5 mm, sedangkan yang
tertebal di bagian punggung yaitu ± 5 mm.
pada kulit tipis dapat di jumpai : kelenjar keringat, kelenjar keringat , kelenjar
lemak atau minyak yang berhubungan dan tidak berhubungan dengan akar
rambut .
Struktur yang membangun epidermis tipis, terdiri dari :
v Stratum germinativum
v Stratum spinosum, tipis saja
v Stratum granulosum, yangtidak kontinyu
v Stratum korneum juga tipis, stratum lusidum tidak ada.
2. Rambut
Rambut tumbuh pada bayi sejak didalam kandungan ibu, tepatnya ketika janin
berusia 8-12 minggu kehamilan. Rambut tumbuh pada bayi disebut juga sebagai
lanugo.
fungsi rambut:
a) Isolator , pengatur suhu tubuh
b) Organ indera misalnya pada vibrissae atau rambut sinus.
Dalam fase pertumbuhan rambut pada bayi terbagi menjadi 3 tahap,yaitu:
• Fase Anagen : Dimana rambut bayi mengalami awal pertumbuhannya
7
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkjian
1. Pengkajian data pasien
Pada pengkajian dilakukan untuk pengumpulan data dasar tentang
pasien. Pengkajian data terhadap bayi baru lahir yaitu sebagai
berikut :
- Umur ibu
- Masa gestasi
- Riwayat kesehatan
- Pengaruh obat
- Keadaan ibu
- Lama persalinan
9
Jika jantung bayi berdenyut kurang dari 100 kali per menit, maka
skor yang diberikan adalah 1
Jika jantung bayi tidak berdenyut sama sekali, maka skor yang
diberikan adalah 0
- Appearance (warna kulit)
Jika seluruh kulit di tubuhnya berwarna kemerahan, maka skor
yang diberikan adalah 2
Jika kulit tubuh bayi berwarna kemerahan, tetapi tangan dan
kakinya berwarna kebiruan, maka skor yang diberikan adalah 1
Jika seluruh kulit bayi berwarna kebiruan, keabu-abuan, atau pucat
pasi, maka skor yang diberikan adalah 0
- Grimace (reflek gerak)
Jika bayi menangis, batuk atau bersin, serta menarik diri ketika
dokter memberikan rangsangan, maka skor yang diberikan adalah 2
Jika bayi meringis, menangis lemah ketika ketika dokter
memberikan rangsangan, maka skor yang diberikan adalah 1
Jika bayi tidak menangis atau bahkan merespons sama sekali ketika
dokter memberikan rangsangan, maka skor yang diberikan adalah 0
- Respiration (pernapasan)
Jika bayi langsung menangis dengan kencang dan kuat, maka skor
yang diberikan adalah 2
Jika bayi hanya merintih, maka skor yang diberikan adalah 1
Jika bayi tidak menangis sama sekali alias diam membisu, maka
skor yang diberikan adalah 0
Lakukan inspeksi pada warna bayi untuk mengetahui keadaan bayi. Warna kulit
pada bayi baru lahir normal biasanya berwarna kemerahan, jika kulit bayi
berwarna pucat, ikterus (kulit kuning), sianosis atau tanda lainnya itu
kemungkinan bayi lahir dalam keadaan aterm. Pemeriksaan ini normal apabila
toksikum seperti eritema (titik merah dan putih kecil pada muka, tubuh dan
punggung) pada hari kedua selanjutnya. Kulit tubuh terkelupas juga dikatakan
normal jika terkelupas pada hari pertama.
10
C. Rencana Keperawatan
11
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada saat lahir, seluruh struktur kulit sudah terdapat, namun fungsi dari integumen
belum optimal. Kelenjar sebasea sangat aktif pada masa akhir janin dan awal bayi
karena tingginya tingkat androgen dari ibu. Tersumbatnya kelenjar sebasea dapat
mengakibatkan milia. Fase pertumbuhan folikel rambut terjadi simultan pada
waktu lahir. Pertumbuhan tambut lebihcepat pada bayi pria daripada bayi wanita.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://rheno-biology.blogspot.com/2010/11/sistem-integumen-manusia.htm
http://www.sith.itb.ac.id/profile/pakAR/SistemImun.pdf
http://rheno-biology.blogspot.com/2010/11/sistem-integumen-manusia.html
https://www.scribd.com/document/407648163/Makalah-Adaptasi-Fisiologi-s-Integumen-Bbl
https://www.google.com/amp/s/slideplayer.info/amp/12997734/
13