HASIL KONSEPSI
Diposkan oleh admin di 19.56 | Kamis, 03 Mei 2012 | 0 komentar
Label: Makalah, Makalah IPA, Makalah Kebidanan, Makalah Kesehatan, Makalah Pendidikan
KATA PENGANTAR
puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa karena dengan
karuniaNya, kami dapat menyelesaikan makalah Pertumbuhan dan Perkembangan
Hasil Konsepsi untuk mahasiswa Program Studi D-IV Kebidanan.
Makalah ini dimaksudkan sebagai tuntunan belajar bagi mahasiswa di insitusi
pendidikan kesehatan khususnya bidang kebidanan. Semoga dengan adanya
makalah ini bisa memberi banyak pengetahuan bagi pembaca khususnya bagi
penulis sendiri.
Kami mengadari keterbatasan dalam menyusun makalah ini. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak, terutama dari seluruh civitas
akademika kebidanan dimanapun berada demi penyempurnaan edisi-edisi
berikutnya.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak hingga makalah ini
dapat selesai.
DAFTAR ISI
Halaman Sampul (Cover)
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
1.2 tujuan
1.3 manfaat
BAB II. PEMBAHASAN (PERTUMBUHAN dan
KONSEPSI)
2.1 Perkembangan embrio awal
A. perkembangan embrio lanjut
B. perkembangan fetus
2.2 struktur dan fungsi amnion
A. struktur Amnion
B. fungsi amnion
2.3 struktur, fungsi dan sirkulasi tali pusat
A. struktur tali pusat
B. fungsi Tali pusat
C. sirkulasi tali pusat
2.4 struktur, fungsi dan sirkulasi plasenta
A. struktur plasent
B. fungsi plasenta
C. Sirkulasi plasenta
PERKEMBANGAN
HASIL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari
pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai
awal periode antepartum.
BAB II
PEMBAHASAN
PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI
2.1 Perkembangan embrio awal
6-7 hari setelah fertilisasi blastocyt mulai tertanam didalam uterus dan
sempurna pada hari ke 10. Pertumbuhan embrio bermula dari lempeng embrional
(embryonal plate) yaitu dimulai dari hari ke-15 sampai sekitar 8 minggu setelah
konsepsi atau sampai ukuran embrio sekitar 3 cm, dari puncak kepala sampai
bokong. Tahap ini merupakan masa yang paling kritis dalam perkembangan sistem
organ dan penampilan luar utama janin, daerah yang sedang berkembang dan
mengalami pembelahan sel yang cepat sangat rentan terhadap malformasi akibat
teratogen.
Dari embryonal plate selanjutnya berdeferensiasi menjadi tiga unsur :
a.
Sel-sel ektodermal
Pertumbuhan rambut, kulit, kuku, gigi, jaringan saraf, yang meliputi pula alat indera
(organ sensoris), glandula salivaria, cavitas nasi, bagian bawah kanalis analis,
tractus genitalis dan glandula mammae.
b.
Sel-sel endodermal
Melapisi saccus vittelinus dan berkembang menjadi tractus digestivus, hepar,
pankreas, trachea, pulmo, vesica urinaria dan uretra.
c.
Sel-sel mesodermal
Mesodermal merupakan lapisan jaringan disamping ektodermal dan endodermal
yang berasal dari massa sel dalam. Sebagian mesodermal terletakdi sekeliling
cakram embrio. Perkembangan lebih lanjut dari mesodermal ini akan menghasilkan
sistem sirkulasi dan limpatika, tulang, otot, ren, ureter, organ genitalia dan jaringan
subkutan pada kulit. Dengan kerja yang serupa, dengan amoeba sel tunggal yang
sedang mengambil makanan, maka cavitas amniotica dapat merubah bentuknya
agar dapat mengelilingi sacus vittelinus dan mesoderma dan menarik kedua jaringan
tersebut memasuki cavitas amniotica.
B. Perkembangan Fetus
Umur
Kehamila
n
8 minggu
Panjang
Badan
Berat
Badan
Pembentukan Organ
2,5 cm
5 gr
12 minggu 9 cm
15 gr
16 minggu 16 cm
120 gr
20 minggu 25 cm
280 gr
24 minggu 30 cm
600 gr
28 minggu 35 cm
1000 gr
32 minggu 40 cm
1800 gr
36 minggu 45 cm
2900 gr
40 minggu 50 cm
3000 gr
pemeriksaan laboratorium dapat dilihat kadar urea (ureum) lebih rendah dibanding
dengan air kencing.
c.
d.
e.
f.
produk sisa tadi diasimilasi ke dalam peredaran darah maternal untuk dibuang
keluar (eksresi).
Diameter tali pusat 1-2,5 cm dengan panjang rata-rata 55 cm dan biasanya
berkisar dari 30-100 cm.
Pembuluh darah yang berlipat-lipat dan berkelok-kelok yang lebih panjang daripada
tali pusat itu sendiri, sering membentuk nodulasi pada permukaan atau false knots,
yang pada dasarnya merupakan varises.
Matriks tali pusat terdiri dari jelly Wharton yaitu zat yang berbentuk seperti agaragar yang mengelilingi pembuluh-pembuluh darah, jumlah selai/jelly ini menentukan
tebal atau tipisnya tali pusat dan mengandung banyak air sehingga pada setelah
bayi lahir tali pusat mudah menjadi kering dan cepat terlepas dari pusar bayi.
Letak tali pusat : biasanya di tengah: insersio sentralis, di pinggir: insersio lateralis,
di luar, hubungan ke plasenta melalui selaput janin: insersio velamentosa
a.
b.
c.
d.
e.
f.
minggu ke-8 kehamilan berasal dari bagian konseptus yang menempel pada
endometrium uteri dan tetap terikat kuat pada endometrium sampai janin lahir.
Adapun struktur, fungsi dan sirkulasi plasenta adalah :
A. Struktur Placenta
Plasenta merupakan salah satu sarana yang sangat penting bagi janin karena
merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan anak dan sebaliknya.
Berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dantebal
lebih kurang 2,5 cm. Beratnya rata-rata 500 gram.
Letak plasenta umumnya di depan atau di belakang dinding uterus, agak ke
atas ke arah fundus uteri.
Plasenta dibagi menjadi 16-20 kotiledon.
Pada penampang sebuah plasenta,yang masih melekat pada dinding rahim
nampak bahwa plasenta terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang dibentuk oleh
jaringan anak dan bagian yang dibentuk oleh jaringan ibu. Bagian yang terdiri dari
jaringan anak disebut piring penutup (membrana chorii), yang dibentuk oleh amnion,
pembuluh-pembuluh darah janin, chorion dan villi. Bagian yang terbentuk dari
jaringan ibu disebut piring desidua atau piring basal yang terdiri dari desidua
compacta dan sebagian dari desidua spongiosa, yang kelak ikut lepas dengan
plasenta.
Jumlah total kotiledon tidak bertambah sepanjang gestasi. masing-masing
kotiledon terus tumbuh walaupun tidak terlalu aktif pada minggu-minggu terakhir.
Ultrastruktur trofoblas
Dipermukaan sinsitium tampak jelas mikrofilus, setara dengan bushborder
yang terlihat pada mikroskop cahaya. Keberadaan vesikel dan fakuol pinositotik
berkaitan dengan fungsi absorbsi dan sekretorik placenta. Lapisan dalam vilussitrotofoblas, menetap sampai kehamilan aterm, walaupun sering tertekan ke lamina
basalis trofoblas dan mempertahankan ultrastrukturnya.
Vilikorionik
Vilus pertama kali dapat dikenali dengan mudah pada placenta manusia dapat
dikenali setelah hari ke 12 setelah fertilisasi. Saat korda mesenkim yang berasal dari
sitotrofoblas menginfasi kolom trofoblas padat terbentuk vilus sekunder. Setelah
terjadi angiogenesis dari inti mesenkim insitu, vilus yang terbentuk disebut vilus
terseir. Sinus-sinus vena ibu telah terbuka pada awal proses inplantasi tetapi sampai
hari ke 14 15 setelah fertilisasi darah arteri ibu belum masuk ke ruang antar vilus.
Pada sekitar hari ke 17 pembuluh darah janin sudah berfungsi dan telah terbentuk
sirkulasi placenta. Sirkulasi janin placenta terbentuk sempurna saat pembuluh darah
janin sudah berfungsi, dan telah terbentuk sirkulasi placenta. Sirkulasi janin placenta
terbentuk sempurna saat pembuluh darah mudigah bertemu dengan pembuluh
darah korion. Pada awal kehamilan vilus tersebar diseluruh perifer membran korion.
Vilus yang berkontak dengan desidua basalis berproliferasi untuk membentuk korion
frondosum yang merupakan komponen janin placenta. Vilus yang berkontak dengan
desidua kapsularis akan berhenti tumbuh dan mengalami degenerasi menjadi korion
leave. Sampai menjelang akhir bulan ke 3 korion leave akan dipisahkan oleh rongga
eksosoelum. Setelah itu korion dan amnion akan berkontak secara erat.
B. Fungsi Plasenta
Adapun fungsi plasenta adalah :
a. Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan dan perkembangan janin merupakan proses awal seorang
manusia terbentuk, yang melibatkan semua bidang ilmu diantaranya adalah
genetika, pematangan gamet, pengangkutan ovum dan sperma, kapasitasi sperma
dan reaksi akrosom, fertilisasi, pembelahan sel, perubahan zigot dan transpor
selama minggu pertama kehidupan, implantasi, embriologi, fetologi, dan malformasi
kongenital maupun abnormalitas.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapakan agara mahasiswa dapat mengetahui
bagaiman proses pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi yang
sebenarnya :
a.
Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan embrio
b.
Bagaimana sruktur, fungsi amnion
c.
Bagaimana struktur, fungsi dan sirkulasi plasenta
FISIOLOGI
/ADAPTASI
BAYI
FISIK
BARU
LAHIR
PENDAHULUAN
Sebagai seorang bidan harus mampu memahami tentang beberapa adaptasi atau perubahan fisiologi bayi baru
lahir (BBL). Hal ini sebagai dasar dalam memberikan asuhan kebidanan yang tepat. Setelah lahir, BBL harus
mampu beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung (plasenta) menjadi mandiri secara fisiologi. Setelah
lahir, bayi harus mendapatkan oksigen melalui sistem sirkulasi pernapasannya sendiri, mendapatkan nutrisi per
oral untuk mempertahankan kadar gula darah yang cukup, mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit
/infeksi.
Periode adaptasi ini disebut sebagai periode transisi, yaitu dari kehidupan di dalam rahim ke kehidupan di luar
rahim. Periode ini berlagsung sampai 1 bulan atau lebih. Transisi yang paling cepat terjadi adalah pada sistem
pernapasan, sirkulasi darah, termoregulasi, dan kemampuan dalam mengambil dan menggunakan glukosa.
ADAPTASI
Menurut
/PERUBAHAN
Pusdiknakes
(2003)
perubahan
FISIOLOGI
fisiologis
pada
PADA
bayi
baru
BBL
lahir
adalah
1.
Perubahan
sistim
pernapasan
respirasi
Selama dalam uterus, janin mendapatkan oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta. Setelah bayi lahir,
pertukaran
gas
harus
a.
melalui
paru
Perkembangan
paru.
paru-paru
Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari pharynx yang bercabnga dan kemudian bercabang kembali
membentuk struktur percabangan bronkus proses ini terus berlanjit sampai sekitar usia 8 tahun, sampai jumlah
bronkus dan alveolusnakan sepenuhnya berkembang, walaupun janin memperlihatkan adanya gerakan napas
sepanjang trimester II dan III. Paru-paru yang tidak matang akan mengurangi kelangsungan hidup BBL sebelum
usia 24 minggu. Hal ini disebabkan karena keterbatasan permukaan alveolus, ketidakmatangan sistem kapiler
paru-paru
dan
tidak
b.
tercukupinya
Awal
Faktor-faktor
yang
berperan
jumlah
surfaktan.
adanya
pada
rangsangan
nafas
napas
pertama
bayi
adalah
1). Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang merangsang pusat
pernafasan
di
otak.
2). Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru - paru selama persalinan, yang
merangsang
masuknya
udara
ke
dalam
paru
paru
secara
mekanis.
Interaksi antara system pernapasan, kardiovaskuler dan susunan saraf pusat menimbulkan pernapasan yang
teratur
dan
berkesinambungan
3).
serta
denyut
Penimbunan
yang
diperlukan
untuk
kehidupan.
karbondioksida
(CO2)
Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat dalam darah dan akan merangsang pernafasan. Berurangnya O2 akan
mengurangi gerakan pernafasan janin, tetapi sebaliknya kenaikan CO2 akan menambah frekuensi dan tingkat
gerakan
pernapasan
4).
Perubahan
Keadaan
c.
Upaya
1).
janin.
dingin
Surfaktan
pernafasan
akan
dan
pertama
Mengeluarkan
upaya
seorang
cairan
suhu
merangsang
respirasi
bayi
pernapasan.
untuk
berfungsi
dalam
bernapas
untuk
paru-paru
2).
Mengembangkan
jaringan
alveolus
paru-paru
untuk
pertama
kali.
Agar alveolus dapat berfungsi, harus terdapat survaktan (lemak lesitin /sfingomielin) yang cukup dan aliran darah
ke paru paru. Produksi surfaktan dimulai pada 20 minggu kehamilan, dan jumlahnya meningkat sampai paruparu matang (sekitar 30-34 minggu kehamilan). Fungsi surfaktan adalah untuk mengurangi tekanan permukaan
paru dan membantu untuk menstabilkandinding alveolus sehingga tidak kolaps pada akhir pernapasan.
Tidak adanya surfaktan menyebabkan alveoli kolaps setiap saat akhir pernapasan, yang menyebabkan sulit
bernafas. Peningkatan kebutuhan ini memerlukan penggunaan lebih banyak oksigen dan glukosa. Berbagai
peningkatan
ini
menyebabkan
d.
stres
Dari
pada
bayi
yang
sebelumnya
cairan
sudah
terganggu.
menuju
udara
Bayi cukup bulan mempunyai cairan di paru-parunya. Pada saat bayi melewati jalan lahir selama persalinan,
sekitar sepertiga cairan ini diperas keluar dari paru-paru. Seorang bayi yang dilahirkan secar sectio sesaria
kehilangan keuntungan dari kompresi rongga dada dan dapat menderita paru-paru basah dalam jangka waktu
lebih lama. Dengan beberapa kali tarikan napas yang pertama udara memenuhi ruangan trakea dan bronkus
BBL. Sisa cairan di paru-paru dikeluarkan dari paru-paru dan diserap oleh pembuluh limfe dan darah.
e.
Fungsi
sistem
pernapasan
dan
kaitannya
dengan
fungsi
kardiovaskuler
Oksigenasi yang memadai merupakan faktor yang sangat penting dalam mempertahankan kecukupan
pertukaran udara.Jika terdapat hipoksia, pembuluh darah paru-paru akan mengalami vasokontriksi. Jika hal ini
terjadi, berarti tidak ada pembuluh darah yang terbuka guna menerima oksigen yang berada dalam alveoli,
sehingga
menyebabkan
penurunan
oksigen
jaringan,
yang
akan
memperburuk
hipoksia.
Peningkatan aliran darah paru-paru akan memperlancar pertukaran gas dalam alveolus dan akan membantu
menghilangkan cairan paru-paru dan merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar rahim.
2.
Perubahan
pada
sistem
peredaran
darah
Setelah lahir darah BBL harus melewati paru untuk mengambil oksigen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh
guna mengantarkan oksigen ke jaringan.Untuk membuat sirkulasi yang baik, kehidupan diluar rahim harus terjadi
2
a.
b.
perubahan
Penutupan
Perubahan
besar
foramen
duktus
ovale
arteriousus
pada
antara
:
atrium
paru-paru
jantung
dan
aorta.
Perubahan sirkulasi ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh sistem pembuluh. Oksigen menyebabkan
sistem pembuluh mengubah tekanan dengan cara mengurangi /meningkatkan resistensinya, sehingga
mengubah
Dua
aliran
peristiwa
yang
merubah
tekanan
darah.
dalam
system
pembuluh
darah
1) Pada saat tali pusat dipotong resistensi pembuluh sistemik meningkat dan tekanan atrium kanan menurun,
tekanan atrium menurun karena berkurangnya aliran darah ke atrium kanan tersebut. Hal ini menyebabkan
penurunan volume dan tekanan atrium kanan itu sendiri. Kedua kejadian ini membantu darah dengan kandungan
oksigen
sedikit
mengalir
ke
paru-paru
untuk
menjalani
proses
oksigenasi
ulang.
2) Pernafasan pertama menurunkan resistensi pada pembuluh darah paru-paru dan meningkatkan tekanan pada
atrium kanan oksigen pada pernafasan ini menimbulkan relaksasi dan terbukanya system pembuluh darah paru.
Peningkatan sirkulasi ke paru-paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium kanan
dengan peningkatan tekanan atrium kanan ini dan penurunan pada atrium kiri, toramen kanan ini dan penusuran
pada
atrium
kiri,
foramen
ovali
secara
fungsional
akan
menutup.
Vena umbilikus, duktus venosus dan arteri hipogastrika dari tali pusat menutup secara fungsional dalam
beberapa menit setelah lahir dan setelah tali pusat diklem. Penutupan anatomi jaringan fibrosa berlangsung 2-3
bulan.
Perbedaan
sirkulasi
a.
darah
fetus
sirkulasi
1).
Struktur
dan
bayi
darah
tambahan
pada
fetus
sirkulasi
fetus
a). Vena umbulicalis : membawa darah yang telah mengalami deoksigenasi dari plasenta ke permukaan dalam
hepar
b). Ductus venosus : meninggalkan vena umbilicalis sebelum mencapai hepar dan mengalirkan sebagian besar
darah
baru
yang
mengalami
oksigenasi
ke
dalam
vena
cava
inferior.
c). Foramen ovale : merupakan lubang yang memungkinkan darah lewat atrium dextra ke dalam ventriculus
sinistra
d). Ductus arteriosus : merupakan bypass yang terbentang dari venrtriculuc dexter dan aorta desendens
e). Arteri hypogastrica : dua pembuluh darah yang mengembalikan darah dari fetus ke plasenta. Pada feniculus
umbulicalis, arteri ini dikenal sebagai ateri umbilicalis. Di dalam tubuh fetus arteri tersebut dikenal sebagai arteri
hypogastica.
2).
Sistem
sirkulasi
fetus
a). Vena umbulicalis : membawa darah yang kaya oksigen dari plasenta ke permukaan dalam hepar. Vena
hepatica
meninggalkan
hepar
dan
mengembalikan
darah
ke
vena
cava
inferior
b). Ductus venosus : adalah cabang cabang dari vena umbilicalis dan mengalirkan sejumlah besar darah yang
mengalami
oksigenasi
ke
dalam
vena
cava
inferior
c). Vena cava inferior : telah mengalirkan darah yang telah beredar dalam ekstremitas inferior dan badan fetus,
menerima darah dari vena hepatica dan ductus venosus dan membawanya ke atrium dextrum
d). Foramen ovale : memungkinkan lewatnya sebagian besar darah yang mengalami oksigenasi dalam
ventriculus dextra untuk menuju ke atrium sinistra, dari sini darah melewati valvula mitralis ke ventriculuc sinister
dan kemudian melaui aorta masuk kedalam cabang ascendensnya untuk memasok darah bagi kepala dan
ekstremitas superior. Dengan demikian hepar, jantung dan serebrum menerima darah baru yang mengalami
oksigenasi
e). Vena cava superior : mengembalikan darah dari kepala dan ekstremitas superior ke atrium dextrum. Darah ini
bersama sisa aliran yang dibawa oleh vena cava inferior melewati valvula tricuspidallis masuk ke dalam
venriculus
dexter
f). Arteria pulmonalis : mengalirkan darah campuran ke paru - paru yang nonfungsional, yanghanya memerlukan
nutrien
sedikit
g). Ductus arteriosus : mengalirkan sebagian besar darah dari vena ventriculus dexter ke dalam aorta
descendens
untuk
memasok
darah
bagi
abdomen,
pelvis
dan
ekstremitas
inferior
h). Arteria hypogastrica : merupakan lanjutan dari arteria illiaca interna, membawa darah kembali ke plasenta
dengan mengandung leih banyak oksigen dan nutrien yang dipasok dari peredaran darah maternal
b.
1).
2).
3).
Perubahan
pada
Penghentian
Pengembangan
pasokan
dan
saat
darah
pengisian
Penutupan
dari
udara
foramen
4).
lahir
pada
plasenta
paru-paru
ovale
Fibrosis
a).
Vena
b).
Ductus
umbilicalis
venosus
c).
Arteriae
hypogastrica
d).
Ductus
arteriosus
3.
Pengaturan
suhu
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan mengalami stress dengan adanya
perubahan lingkungan dari dalam rahim ibu ke lingkungan luar yang suhunya lebih tinggi. Suhu dingin ini
menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit, pada lingkungan yang dingin , pembentukan suhu tanpa
mekanisme menggigil merupakan usaha utama seorang bayi untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya.
Pembentukan suhu tanpa menggigil ini merupakan hasil penggunaan lemak coklat untuk produksi panas.
Timbunan lemak coklat terdapat di seluruh tubuh dan mampu meningkatkan panas tubuh sampai 100%. Untuk
membakar lemak coklat, sering bayi harus menggunakan glukosa guna mendapatkan energi yang akan
mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh seorang BBL. Cadangan lemak
coklat ini akan habis dalam waktu singkat dengan adanya stress dingin. Semakin lama usia kehamilan semakin
banyak
persediaan
lemak
coklat
bayi.
Jika seorang bayi kedinginan, dia akan mulai mengalami hipoglikemia, hipoksia dan asidosis.Sehingga upaya
pncegahan kehilangan panas merupakan prioritas utama dan bidan berkewajiban untuk meminimalkan
kehilangan
panas
4.
pada
BBlL
Metabolisme
Glukosa
Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah tertentu. Dengan tindakan penjepitan tali pusat
dengan klem pada saat lahir seorang bayi harus mulai mempertahankan kadar glukosa darahnya sendiri. Pada
setiap
Koreksi
bayi
baru
lahir,
penurunan
a.
kadar
darah
gula
akan
turun
darah
melaui
melalui
pembuatan
dalam
dapat
melalui
b.
c.
glukosa
waktu
cepat
dilakukan
(1
dengan
sampai
cara
penggunaan
penggunaan
glukosa
dari
:
ASI
cadangan
sumber
jam).
lain
glikogen
terutama
lemak.
BBL yang tidak mampu mencerna makanan dengan jumlah yang cukup, akan membuat glukosa dari glikogen
(glikogenisasi).Hal ini hanya terjadi jika bayi mempunyai persediaan glikogen yang cukup.Bayi yang sehat akan
menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen terutama di hati, selama bulan-bulan terakhir dalam rahim. Bayi yang
mengalami hipotermia, pada saat lahir yang mengakibatkan hipoksia akan menggunakan cadangan glikogen
dalam jam-jam pertama kelahiran. Keseimbangan glukosa tidak sepenuhnya tercapai dalam 3-4 jam pertama
kelahiran pada bayi cukup bulan. Jika semua persediaan glikogen digunakan pada jam pertama, maka otak
dalam keadaan berisiko. Bayi yang lahir kurang bulan (prematur), lewat bulan (post matur), bayi yang mengalami
hambatan pertumbuhan dalam rahim dan stres janin merpakan risiko utama, karena simpanan energi berkurang
(digunakan
sebelum
lahir).
Gejala hipoglikemi dapat tidak jelas dan tidak khas,meliputi; kejang-kejang halus, sianosis,, apneu, tangis lemah,
letargi,lunglai dan menolak makanan. Hipoglikemi juga dapat tanpa gejala pada awalnya. Akibat jangka panjang
hipoglikemi
adalah
5.
kerusakan
yang
meluas
Perubahan
di
seluruh
di
sel-sel
sistem
otak.
gastrointestinal
Sebelum lahir, janin cukup bulan akan mulai menghisap dan menelan. Reflek gumoh dan reflek batuk yang
matang
sudah
terbentuk
baik
pada
saat
lair.
Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna makanan (selain susu) masih terbatas.
Hubungan antara esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna yang mengakibatkan gumoh pada
bayi baru lahir dan neonatus, kapasitas lambung masih terbatas kurang dari 30 cc untuk bayi baru lahir cukup
bulan. Kapasitas lambung ini akan bertambah secara lambat bersamaan dengan tumbuhnya bayi baru lahir.
Pengaturan makanan yang sering oleh bayi sendiri penting contohnya memberi ASI on demand.
6.
Sistem
kekebalan
tubuh/
imun
Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum matang, sehingga menyebabkan neonatus rentan terhadap
berbagai infeksi dan alergi. Sistem imunitas yang matang akan memberikan kekebalan alami maupun yang di
dapat. Kekebalan alami terdiri dari struktur pertahana tubuh yang mencegah atau meminimalkan infeksi. Berikut
beberapa
a.
b.
contoh
perlindungan
kekebalan
oleh
fungsi
kulit
membran
saringan
c.
pembentukan
koloni
d.
perlindungan
kimia
mikroba
oleh
alami:
mukosa
saluran
oleh
napas
klit
lingkungan
dan
asam
usus
lambung
Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel yaitu oleh sel darah yang membantu BBL membunuh
mikroorganisme asing. Tetapi pada BBL se-sel darah ini masih belum matang, artinya BBL tersebut belum
mampu
melokalisasi
dan
memerangi
infeksi
secara
efisien.
Kekebalan yang didapat akan muncul kemudian. BBL dengan kekebalan pasif mengandung banyak virus dalam
tubuh ibunya. Reaksi antibodi keseluruhan terhadap antigen asing masih belum dapat dilakukan sampai awal
kehidupa anak. Salah satu tugas utama selama masa bayi dan balita adalah pembentukan sistem kekebalan
tubuh.
Defisiensi kekebalan alami bayi menyebabkan bayi rentan sekali terjadi infeksi dan reaksi bayi terhadap infeksi
masih lemah. Oleh karena itu, pencegahan terhadap mikroba (seperti pada praktek persalinan yang aman dan
menyusui ASI dini terutama kolostrum) dan deteksi dini serta pengobatan dini infeksi menjadi sangat penting.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peredaran darah janin berbeda dengan orang dewasa,hal
ini dikarenakan, pada janin organ vital untuk metabolisme
masih belum berfungsi. Organ tersebut adalah paru janin dan
alat
gastrointestinal
yang
seluruhnya
diganti
oleh
plasenta.Dalam sirkulasi darah janin ini diperlukan beberapa
faktor untuk berlansungnya sirkulasi darah pada janin
diantaranya adalah foramen ovale, duktus arteriosus bothalii,
duktus venousus aranthii, vena umbilikalis, arteri umbilikalis
dan plasenta .Namun setelah janin lahir sirkulasi darah janin
akan berubaha pada saat bayi lahir dan menangis,hal ini akan
dapat meberikan perubahan pada organ paru dimana paruparu mulai berkembang dan aliran darah akan berubah pada
sirkulsi pada orang dewasa.Selanjutnya didalam tubuh manusia
A. Tujuan
1. Agar kita dapat mengetahui sirkulasi darah janin.
2. Agar kita dapat mengetahui sirkulasi darah janin setelah lahir.
3. Mengetahui fungsi paru-paru janin.
4. Agar kita dapat mengetahui sirkulasi darah.
5. Fungsi jantung.
6. Dapat mengetahui komponen penting dalam sirkulasi darah.
7. Mengetahui sistem dan struktur bagian dari jantung.
PEMBAHASAN
A.Sirkulasi Darah Janin
Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan
sirkulasi darah pada bayi, anak dan orang dewasa. Pada janin
organ vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ
tersebut adalah paru janin dan alat gastro intestinal yang
seluruhnya diganti oleh plasenta. Dengan tidak berfungsinya
mekanisme tersebut,harusterdapat mekanisme yang berfungsi
sebagai alat ganti untuk:adlie.web.id
1. Paru Janin
Terjadi pergantian O2 dengan CO2 melalui plasenta sehinggga
paru-paru tidak memerlukan aliran darah
2.Gastrointestinal
Gastro intestinal yang belum berfungsi sebagai alat
penyerapan nutrisi,maka pembuluh darahnya belum berfungsi,
kecuali pada janin digunakan untuk tumbuh kembang sendiri.
Perbedaan antara sirkulasi darah janin intra uterine dan ekstra
uterine
antara lain adalah :
1. Aliran darah arteri pulmonalis dari ventrikel kanan,darahnya
akan dialirkan menuju aorta melalui arteri duktus Bothali.
2. Darah dari vena umbilikalis melalui liver langsung menuju
vena cava inferior melalui duktus venous aranthi.
3. Darah dari vena cava inferior menuju jantung sebagian
langsung menuju atrium kiri melalui foramen ovale
4. Sebagian menuju ventrikel kiri dan selanjutnya ke aorta
sebagian besar digunakan untuk konsumsi O2 dan nutrisi
susunan saraf pusat jantung .
f. Plasenta
Jaringan yang menempel pada endometrium
Tempat pertukaran antara darah janin dengan darah ibu .
Jantung
a.
Atrium dekstra terletak dalam bagian superior kanan
jantung, menerima darah dari seluruh jaringan kecuali paru.
Vena cava superior dan Inferior membawa darah dari seluruh
tubuh ke jantung. Sinus koroner membawa kembali darah dari
dinding jantung itu sendiri.
b.
Atrium sinistra di bagian superior kiri jantung, berukuran
lebih kecil dari atrium kanan, tetapi dindingnya lebih tebal.
Menampung empat vena pulmonalis yang mengembalikan
darah teroksigenasi dri paru-paru.
c.
Atrium kanan
-Berdinding tipis
-Fungsi: menampung darah dari sirkulasi sistematik untuk
dialihkan ke ventrikel kanan dan selanjunya ke paru-paru
Atrium kiri
(dipisahkan
oleh
septum
a.
Ventrikel dekstra terletak dibagian inferior kanan pada
apeks jantung. Darah meningalkan ventrikel kanan melalui
truncus pulmonal dan mengalir melewati jarak yang pendek ke
paru-paru.
b.
Ventrikel sinistra terletak dibagian inferior kiri pada apeks
jantung. Tebal dinding 3 kali tebal dinding ventrikel kanan.
c.
Ventrikal kanan
-Dindingnya lebih tipis dibandingkan dengan ventrikel kiri.
Ventrikel kiri
-Mempunyai otot yang tebal dan rongga berbentuk O
Pelapis Jantung
- Pericardium adalah kantong berdinding ganda yang dapat
membesar dan mengecil, membungkus jantung dan pembuluh
darah besar. Kantong ini melekat pada diafragma, sternum,
vertebra dan pleura yang membungkus paru.
Dinding Jantung
Dinding Jantung Jantung sendiri mempunyai tiga lapisan, yang
terdiri dari :
a. Lapisan terluar / Epikardium : Epicardium tersusun atas
lapisan sel-sel mesotelial yang berada diatas jaringan ikat.
b. Lapisan tengah / lapisan otot / miokardium : Miokardium
terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi untuk
memompa darah.
- Ketebalan miokard bervariasi dari satu ruang jantung ke ruang
yang lainnya.
- Serabut otot yang tersusun dalam berkas-berkas spiral
melapisi ruang jantung.
c. Lapisan terdalam / lapisan endotel / endokardium :
endokardium tersusun dari lapisan endothelial yang terletak
diatas jaringan ikat. Lapisan ini melapisi jantung, katup, dan
menyambung dengan lapisan endothelial yang melapisi
pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan jantung.
Katup Jantung
a.
Katup Tricuspid :
c.
e. Vena
Vena adalah saluran yang berdinding relative tipis dan
berfungsi menyalurkan darah dari jaringan kapiler melalui
sistem vena, masuk ke atrium kanan. Pembuluh vena dapat
menampung darah dalam jumlah banyak dengan tekanan
jantung
(bilik/ventrikel
kiri) aorta arteri arteriole kapillari
bed
atau
A-V
anastomose venule vena vena cava (vena cava inferior
dan vena cava superior) jantung ( natrium/serambi kanan).
2.
jantung
(bilik/ventrikel
pulmonalis paru kapilaria
pulmonalis jantung (atrium/serambi kiri).
1.
kanan) arteri
paru vena
Pembuluh darah
Denyut terasa
A. KESIMPULAN :
a. Sirkulasi peredaran Janin
Peredaran darah janin berbeda dengan orang dewasa,hal
ini dikarenakan, pada janin organ vital untuk metabolisme
masih belum berfungsi. Organ tersebut adalah paru janin dan
alat gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh
plasenta.Dalam sirkulasi darah janin ini diperlukan beberapa
foramen ovale
duktus arteriosus bothalii
duktus venousus aranthii
vena umbilikalis
arteri umbilikalis dan plasenta
Jalur peredaran darah janin dapat digambarkan sebagai
berikut :
Plasenta vena umbilicalis -hati ductus venosus /vena
hepatica vena cava inferior atrium kanan foramen oval
Atrium kiri ventrikel kiri aorta kepala, tangan/ abdomen,
thorax, kaki arteri umbilicalis plasenta.Ini aliran darah yg
kaya dengan nutrisi dan oksigen yang berasal dari sirkulasi
darah ibu, namun setelah janin lahir sirkulasi darah janin akan
berubaha pada saat bayi lahir dan menangis,hal ini akan dapat
memberikan perubahan pada organ paru dimana paru-paru
mulai berkembang dan aliran darah akan berubah pada sirkulsi
darah seperti orang dewasa.fadlie.web.id
a. Ventrikel dekstra
b. Ventrikel sinistra
c. Ventrikel kanan
d. Ventrikel kiri
Pelapis jantung
Dinding jantung
Katub jantung
jantung
(bilik/ventrikel
kiri) aorta arteri arteriole kapillari
bed
atau
A-V
anastomose venule vena vena cava (vena cava inferior
dan vena cava superior) jantung ( atrium/serambi kanan).
2.
jantung
(bilik/ventrikel
pulmonalis paru kapilaria
pulmonalis jantung (atrium/serambi kiri).
kanan) arteri
paru vena
B. SARAN :
Makalah ini semoga berguna bagi pembaca,khususnya
mahasiswa. Namun, alangkah baiknya jika pembaca tidak puas
dengan materi yang kami buat dan bisa memahami materi
tentang sirkulasi dan pembuluh darah.
C. Dastar pustaka :
Manuaba I.BG.2007.Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Fadlie. 2011. Proses Sirkulasi darah Janin. Pontianak :
Setelah lahir darah BBL harus melewati paru untuk mengambil oksigen dan
mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke
jaringan.Untuk membuat sirkulasi yang baik, kehidupan diluar rahim harus
terjadi 2 perubahan besar :
a. Penutupan foramen ovale pada atrium jantung
b. Perubahan duktus arteriousus antara paru-paru dan aorta.
Perubahan sirkulasi ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh sistem
pembuluh. Oksigen menyebabkan sistem pembuluh mengubah tekanan dengan
cara mengurangi /meningkatkan resistensinya, sehingga mengubah aliran darah.
Dua peristiwa yang merubah tekanan dalam system pembuluh darah
1) Pada saat tali pusat dipotong resistensi pembuluh sistemik meningkat dan
tekanan atrium kanan menurun, tekanan atrium menurun karena berkurangnya
aliran darah ke atrium kanan tersebut. Hal ini menyebabkan penurunan volume
dan tekanan atrium kanan itu sendiri. Kedua kejadian ini membantu darah
dengan kandungan oksigen sedikit mengalir ke paru-paru untuk menjalani proses
oksigenasi ulang.
2) Pernafasan pertama menurunkan resistensi pada pembuluh darah paru-paru
dan meningkatkan tekanan pada atrium kanan oksigen pada pernafasan ini
menimbulkan relaksasi dan terbukanya system pembuluh darah paru.
Peningkatan sirkulasi ke paru-paru mengakibatkan peningkatan volume darah
dan tekanan pada atrium kanan dengan peningkatan tekanan atrium kanan ini
dan penurunan pada atrium kiri, toramen kanan ini dan penusuran pada atrium
kiri, foramen ovali secara fungsional akan menutup.
Vena umbilikus, duktus venosus dan arteri hipogastrika dari tali pusat menutup
secara fungsional dalam beberapa menit setelah lahir dan setelah tali pusat
diklem. Penutupan anatomi jaringan fibrosa berlangsung 2-3 bulan.
g). Ductus arteriosus : mengalirkan sebagian besar darah dari vena ventriculus
dexter ke dalam aorta descendens untuk memasok darah bagi abdomen, pelvis
dan ekstremitas inferior
h). Arteria hypogastrica : merupakan lanjutan dari arteria illiaca interna,
membawa darah kembali ke plasenta dengan mengandung leih banyak oksigen
dan nutrien yang dipasok dari peredaran darah maternal
b. Perubahan pada saat lahir
1). Penghentian pasokan darah dari plasenta
2). Pengembangan dan pengisian udara pada paru-paru
3). Penutupan foramen ovale
4). Fibrosis
a). Vena umbilicalis
b). Ductus venosus
c). Arteriae hypogastrica
d). Ductus arteriosus
MAKALAH ASKEB I
PERTUMBUHAN HASIL
KONSEPSI
DAFTAR ISI
Halaman Sampul (Cover)
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
1.2 tujuan
1.3 manfaat
BAB II. PEMBAHASAN (PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI)
2.1 Perkembangan embrio awal
A. perkembangan embrio lanjut
B. perkembangan fetus
2.2 struktur dan fungsi amnion
A. struktur Amnion
B. fungsi amnion
2.3 struktur, fungsi dan sirkulasi tali pusat
A. struktur tali pusat
B. fungsi Tali pusat
C. sirkulasi tali pusat
2.4 struktur, fungsi dan sirkulasi plasenta
A. struktur plasent
B. fungsi plasenta
C. Sirkulasi plasenta
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama
haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal
periode antepartum.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini agar mahasiswa dapat :
1.
2.
3.
4.
5.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini agar mahasiswa dapat memahami dana
menjelaskan :
1.
2.
3.
4.
5.
BAB II
PEMBAHASAN
PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI
Sel-sel ektodermal
Pertumbuhan rambut, kulit, kuku, gigi, jaringan saraf, yang meliputi pula alat
indera (organ sensoris), glandula salivaria, cavitas nasi, bagian bawah kanalis
analis, tractus genitalis dan glandula mammae.
b.
Sel-sel endodermal
Sel-sel mesodermal
amoeba sel tunggal yang sedang mengambil makanan, maka cavitas amniotica
dapat merubah bentuknya agar dapat mengelilingi sacus vittelinus dan
mesoderma dan menarik kedua jaringan tersebut memasuki cavitas amniotica.
14 hari pertama
B. Perkembangan Fetus
Umur
Kehamila
n
Panjang
Badan
Berat
Badan
Pembentukan Organ
8 minggu
2,5 cm
5 gr
9 cm
15 gr
16
minggu
16 cm
120 gr
20
minggu
25 cm
280 gr
24
minggu
30 cm
600 gr
28
minggu
35 cm
1000 gr
32
minggu
40 cm
1800 gr
36
minggu
45 cm
2900 gr
40
minggu
50 cm
3000 gr
A. Struktur Amnion
Adapun struktur amnion adalah :
a. Amnion berkembang dari delaminasi sitotrofoblas sekitar hari ke-7 atau ke-8
perkembangan ovum normal atau pada dasarnya berkembang sebagai ekstensi
dari ekstoderm janin.
b. Dimulai sebagai vesikel kecil, amnion berkembang menjadi sebuah kantong
kecil yang menutupi permukaan dorsal embrio.
c. Ketika amnion membesar, perlahan-lahan kantong ini meliputi embrio yang
sedang berkembang yang akan prolaps kerongganya.
d. Distensi kantong amnion akhirnya mengakibatkan kantong tersebut
menempel dengan bagian interior korion.
e. Amnion dan korion, walaupun sedikit menempel tidak pernah berhubungan
erat dan biasanya dapat dipisahkan dengan mudah bahkan pada waktu aterm.
f. Amnion normal mempunyai tebal 0,02-0,5 mm.
g. Volume rata-rata yaitu 1 liter, banyaknya dapat berbeda-beda, pada minggu
ke-36 banyaknya 1030 cc, minggu ke-40 banyaknya 790 cc dan pada minggu ke43 sudah berkurang menjadi 240 cc. Jika banyaknya lebih dari 2 liter dinamakan
Polyhidramnion atau Hidramnion kalau terlalu sedikit kurang dari 500 cc disebut
Oligohidramnion.
A.
a. Tali pusat atau funis terbentang dari umbilicus janin sampai permukaan
fetalis dari plasenta. Bagian luarnya putih, pucat, basah dan terbungkus amnion,
dimana didalamnya dapat terlihat tiga pembuluh darah umbilikal yaitu dua arteri
satu vena.
b. Pembuluh darah vena berfungsi untuk membawa oksigen dan memberi
nutrien ke sistem peredaran darah fetus dari darah ibu (maternal), dua
pembuluh darah arteri berfungsi untuk mengembalikan produk sisa (limbah) dari
fetus ke plasenta dimana produk sisa tadi diasimilasi ke dalam peredaran darah
maternal untuk dibuang keluar (eksresi).
c. Diameter tali pusat 1-2,5 cm dengan panjang rata-rata 55 cm dan biasanya
berkisar dari 30-100 cm.
d. Pembuluh darah yang berlipat-lipat dan berkelok-kelok yang lebih panjang
daripada tali pusat itu sendiri, sering membentuk nodulasi pada permukaan atau
false knots, yang pada dasarnya merupakan varises.
e. Matriks tali pusat terdiri dari jelly Wharton yaitu zat yang berbentuk seperti
agar-agar yang mengelilingi pembuluh-pembuluh darah, jumlah selai/jelly ini
menentukan tebal atau tipisnya tali pusat dan mengandung banyak air sehingga
pada setelah bayi lahir tali pusat mudah menjadi kering dan cepat terlepas dari
pusar bayi.
f.
Letak tali pusat : biasanya di tengah: insersio sentralis, di pinggir: insersio
lateralis, di luar, hubungan ke plasenta melalui selaput janin: insersio
velamentosa
e.
Pada penampang sebuah plasenta,yang masih melekat pada dinding
rahim nampak bahwa plasenta terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang
dibentuk oleh jaringan anak dan bagian yang dibentuk oleh jaringan ibu. Bagian
yang terdiri dari jaringan anak disebut piring penutup (membrana chorii), yang
dibentuk oleh amnion, pembuluh-pembuluh darah janin, chorion dan villi. Bagian
yang terbentuk dari jaringan ibu disebut piring desidua atau piring basal yang
terdiri dari desidua compacta dan sebagian dari desidua spongiosa, yang kelak
ikut lepas dengan plasenta.
f.
Jumlah total kotiledon tidak bertambah sepanjang gestasi. masingmasing kotiledon terus tumbuh walaupun tidak terlalu aktif pada minggu-minggu
terakhir.
Ultrastruktur trofoblas
Dipermukaan sinsitium tampak jelas mikrofilus, setara dengan bushborder yang
terlihat pada mikroskop cahaya. Keberadaan vesikel dan fakuol pinositotik
berkaitan dengan fungsi absorbsi dan sekretorik placenta. Lapisan dalam vilussitrotofoblas, menetap sampai kehamilan aterm, walaupun sering tertekan ke
lamina basalis trofoblas dan mempertahankan ultrastrukturnya.
Vilikorionik
Vilus pertama kali dapat dikenali dengan mudah pada placenta manusia dapat
dikenali setelah hari ke 12 setelah fertilisasi. Saat korda mesenkim yang berasal
dari sitotrofoblas menginfasi kolom trofoblas padat terbentuk vilus sekunder.
Setelah terjadi angiogenesis dari inti mesenkim insitu, vilus yang terbentuk
disebut vilus terseir. Sinus-sinus vena ibu telah terbuka pada awal proses
inplantasi tetapi sampai hari ke 14 15 setelah fertilisasi darah arteri ibu belum
masuk ke ruang antar vilus. Pada sekitar hari ke 17 pembuluh darah janin sudah
berfungsi dan telah terbentuk sirkulasi placenta. Sirkulasi janin placenta
terbentuk sempurna saat pembuluh darah janin sudah berfungsi, dan telah
terbentuk sirkulasi placenta. Sirkulasi janin placenta terbentuk sempurna saat
pembuluh darah mudigah bertemu dengan pembuluh darah korion. Pada awal
kehamilan vilus tersebar diseluruh perifer membran korion. Vilus yang berkontak
dengan desidua basalis berproliferasi untuk membentuk korion frondosum yang
merupakan komponen janin placenta. Vilus yang berkontak dengan desidua
kapsularis akan berhenti tumbuh dan mengalami degenerasi menjadi korion
leave. Sampai menjelang akhir bulan ke 3 korion leave akan dipisahkan oleh
rongga eksosoelum. Setelah itu korion dan amnion akan berkontak secara erat.
B.
Fungsi Plasenta
b.
c.
f.
Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang mungkin diperlukan janin,
yang
diberikan melalui ibu.
g. Proteksi : barrier terhadap infeksi bakteri dan virus, zat-zat toksik (tetapi
akhir2 ini diragukan, karena pada kenyataannya janin sangat mudah terpapar
infeksi / intoksikasi yang dialami ibunya).
Sirkulasi Fetus
Darah yang masuk ke atrium kiri akan dipompa ke ventrikel kiri dan dari
ventrikel kiri dipompa masuk ke aorta dan selanjutnya di alirkan ke seluruh tubuh
janin
Cabang aorta di bagian bawah menjadi dua arteri hipogastrika interna,
yang mempunyai cabang arteri umbiilikalis
Darah dari ventrikel kanan di pompa menuju paru-paru, tetapi karena
paru-paru belum berkembang maka darah yang terdapat pada arteri pulmonalis
di alirkan menuju aorta melalui duktus arteriosus Borthalli
Darah yang di alirkan menuju paru-paru akan di alirkan kembali menuju
jantung melalui vena pulmonalis
Darah yang menuju plasenta melalui arteri umbilikalis terpecah menjadi
kapiler untuk mendapatkan nutrisi dan O2 untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin
Sisa metabolisme janin dan CO2 dilepaskan ke dalam sirkulasi
retroplasenter untuk selanjutnya dibuang melalui alat pembuangan yang
terdapat di tubuh ibu. hari setelah ovum dibuahi,terbentuksuatu celah yang
dikelilingi amnion primitif yang terbentuk dekat embrionicplate.Celah tersebut
melebar dan amniondisekelilingnya menyatu dengan mula-mula dengan body
stalk kemudian dengankorion yang akhirnya membentuk akntungamnion yang
berisi cairan amnion.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan dan perkembangan janin merupakan proses awal seorang manusia
terbentuk, yang melibatkan semua bidang ilmu diantaranya adalah genetika,
pematangan gamet, pengangkutan ovum dan sperma, kapasitasi sperma dan
reaksi akrosom, fertilisasi, pembelahan sel, perubahan zigot dan transpor selama
minggu pertama kehidupan, implantasi, embriologi, fetologi, dan malformasi
kongenital maupun abnormalitas.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapakan agara mahasiswa dapat mengetahui
bagaiman proses pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi yang
sebenarnya :
a.
b.
c.
( Sistem
Peredaran
Darah Pada
Janin)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir dengan kehamilan atau masa
gestasinya dinyatakan cukup bulan (aterm) yaitu 36 40 minggu. Bayi baru lahir
normal harus menjalani proses adaptasi dari kehidupan di dalam rahim
(intrauterine) ke kehidupan di luar rahim (ekstrauterin).
Pemahaman terhadap adaptasi dan fisiologi bayi baru lahir sangat penting
sebagai dasar dalam memberikan asuhan. Perubahan lingkungan dari dalam
uterus ke ekstrauterin dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kimiawi, mekanik,
dan termik yang menimbulkan perubahan metabolik, pernapasan dan sirkulasi
pada bayi baru lahir normal. Penatalaksanaan dan mengenali kondisi kesehatan
bayi baru lahir resiko tinggi yang mana memerlukan pelayanan rujukan/ tindakan
lanjut.
Sebagai seorang tenaga kesehatan, bidan harus mampu memahami tentang
beberapa adaptasi atau perubahan fisiologi bayi baru lahir (BBL). Hal ini sebagai
dasar dalam memberikan asuhan kebidanan yang tepat. Setelah lahir, BBL harus
mampu beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung (plasenta) menjadi
mandiri secara fisiologi. Setelah lahir, bayi harus mendapatkan oksigen melalui
sistem sirkulasi pernapasannya sendiri, mendapatkan nutrisi per oral untuk
mempertahankan kadar gula darah yang cukup, mengatur suhu tubuh dan
melawan setiap penyakit /infeksi.
Oleh karena hal tersebut di atas lah kami menyusun makalah yang bejudul
ADAPTASI FISIOLOGI BAYI BARU LAHIR
1.2
Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
Peredaran darah janin tidak dapat dipisahkan dari peredaran darah ibu.
Sewaktu mudigah tumbuh, pada permulaan yang mempunyai peranan penting
dalam memberikan nutrisi ke embrio (pembentukan dan peredaran darah janin)
adalah yolk sac, yang hanya berfungsi sampai usia kehamilan 10 minggu.
Seiring dengan perkembangan mudigah maka organ-organ tubuh fetus pun
mulai terbentuk termasuk di dalamnya plasenta dan pembuluh darah, sehingga
pemberian nutrisi oleh yolk sac pada janin diambil alih oleh plasenta.
Peredaran darah janin berlangsung selama kehidupan intra uteri, di mana
plasenta memegang peranan penting yang menyalurkan darah dari ibu ke janin.
Kegagalan fungsi plasenta dapat menimbulkan berbagai penyulit dalam
pertumbuhan dan perkembangan janin. Walaupun organ-organ janin belum
berfungsi, peredaran darah janin berfungsi untuk memenuhi nutrisi untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin.
Dengan penjelasan di atas untuk pertemuan kali ini kita akan membahas tentang
peredaran darah janin. Pada sistem peredaran darah ini akan dibahas tentang :
faktor-faktor penentu dalam sistem peredaran darah janin, komponen/organ
yang terlibat, mekanisme dan faktor-faktor penting yang mengubah peredaran
darah janin.
Sistem peredaran darah janin berbeda dengan sistem peredaran darah orang
dewasa, karena paru-paru janin belum berkembang sehingga oksigen diambil
melalui plasenta.
Sistem peredaran darah janin ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Foramen Ovale
Merupakan lubang sementara di antara serambi kiri dan serambi kanan
yang
memungkinkan sebagian darah masuk dari vena cava inferior
menyeberang ke serambi kiri. Alasan pengalihan ini adalah darah tidak perlu lagi
melewati paru-paru karena telah
teroksigenisasi.
2. Duktus Arteriosus Bothalli
Merupakan saluran yang terdapat antara arteri pulmonalis dan aorta.
3. Duktus Venosus Arantii
Menghubungkan antara vena umbilikal dengan vena cava inferior. Pada titik ini
darah bercampur dengan darah yang telah diambil oksigennya yang kembali dari
tubuh bagian bawah.
4. Vena Umbilikal
Memanjang dari tali pusar menuju ke bagian bawah hati dan membawa darah
yang mengandung oksigen dan sari makanan. Ia memiliki cabang yang bertemu
dengan vena porta dan masuk ke hati.
2.2. Komponen/Organ yang Terlibat dalam Pembuluh Darah Janin
Dalam sistem peredaran darah janin tidak hanya melibatkan pembuluh
darah saja tetapi juga melibatkan organ tubuh janin di antaranya sebagai berikut
:
1. Plasenta
Tempat terjadinya pertukaran darah bersih dengan yang kotor.
2. Umbilikalis
Mengalirkan darah dari plasenta ke janin dan dari janin ke plasenta.
3. Hati
Terdapatnya percabangan antara vena porta dengan duktus venosus
arantii.
4. Jantung
Terdapatnya foramen ovale yang langsung menyalurkan darah dari atrium
dekstra ke atrium sinistra.
5. Paru-paru
Terdapatnya duktus arteriosus bothalli.
2.3. Mekanisme Peredaran Darah Janin
Darah janin didapat dari Ibu dan dialirkan dari Ibu ke janin melalui
plasenta untuk kemudian diteruskan ke seluruh tubuh janin melalui vena yang
terdapat di umbilikus. Peredaran darah janin digambarkan langsung sebagai
berikut :
Mula-mula darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta
masuk ke janin melalui vena umbilikus yang bercabang dua setelah memasuki
dinding perut yaitu :
A. Cabang yang kecil bersatu dengan vena porta, darahnya beredar dalam hati
dan kemudian diangkut melalui vena hepatika ke vena cava inferior.
B.
Cabang satunya lagi duktus venosus arantii yang langsung masuk ke dalam
vena cava inferior.Darah dari vena cava inferior masuk ke atrium kanan dan
sebagian besar darah dari atrium kanan akan dialirkan ke atrium kiri melalui
foramen ovale. Sebagian kecil darah dari atrium kanan masuk ke ventrikel kanan
bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava superior.
Sementara itu darah yang terdapat pada atrium kiri kemudian dialirkan ke
ventrikel kiri dan diteruskan ke seluruh tubuh melaui aorta guna memberikan
oksigen dan nutrisi bagi tubuh bawah. Cabang aorta bagian bawah ini menjadi 2
(dua) arteri hipograstika interna yang mempunyai cabang arteri umbilikalis.
Darah yang miskin nutrisi dan banyak karbondioksida serta sisa metabolisme
akan dikembalikan ke plasenta melalui arteri umbilikalis ke plasenta melalui
arteri umbilikalis untuk diteruskan ke ibu.
2.4. Faktor-Faktor yang Mengubah Peredaran Darah Janin
Setelah kelahiran terjadi perubahan peredaran darah janin, faktor penting
yang mengubah peredaran darah janin menuju peredaran darah dewasa
ditentukan oleh :
Sistim peredaran darah pada bayi baru lahir berbeda dengan sistem
peredaran darah pada janin,pada bayi yang baru lahir semua pembuluh
umbilikal,duktius venosus,dan duktus arteriosus akan mengerut,pada saat itu
pula akan terjadi perubahan sirkulasi,dimana terjadi pengembangan paru dan
penyempitan tali pusat.akibat peningkatan kadar oksigen pada sirkulasi paru
dan vena
pulmonlis,duktus arteriosus akan menutup dalam 3 hari,dan total pada minggu
kedua.Pada situasi,dimana kadar oksigen kurang yaitu pada gagal nafas,duktus
akan relatif membuka(paten).
sirkulasi darah janin
Setelah lahir darah BBL harus melewati paru untuk mengambil oksigen dan
mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke
jaringan.Untuk membuat sirkulasi yang baik, kehidupan diluar rahim harus
terjadi 2 perubahan besar :
SEBELUM LAHIR
SETELAH LAHIR
Vena Umbilikalis
Menutup;
menjadi
ligamentum
teres hepatis
Menutup;menjad
i ligamentum
vesikale pada
dinding
abdominal
anterior
Duktus Anteriosus
Menutup;
menjadi
ligamentum
anteriosum
Foramen Ovale
Biasanya
menutup,
kadang-kadang
terbuka
Paru-paru
Arteri Pulmonalis
Membawa
banyak darah ke
paru
Aorta
Menerima darah
hanya dari
ventrikel kiri
Membawa darah
hanya ke atrium
kanan
Menurut Pusdiknakes (2003) perubahan fisiologis pada bayi baru lahir adalah :
1. Perubahan sistem pernapasan / respirasi
Selama dalam uterus, janin mendapatkan oksigen dari pertukaran gas melalui
plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru paru.
a. Perkembangan paru-paru
Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari pharynx yang bercabang
dan kemudian bercabang kembali membentuk struktur percabangan bronkus
proses ini terus berlanjut sampai sekitar usia 8 tahun, sampai jumlah bronkus
dan alveolus akan sepenuhnya berkembang, walaupun janin memperlihatkan
adanya gerakan napas sepanjang trimester II dan III. Paru-paru yang tidak
matang akan mengurangi kelangsungan hidup BBL sebelum usia 24 minggu. Hal
ini disebabkan karena keterbatasan permukaan alveolus, ketidakmatangan
sistem kapiler paru-paru dan tidak tercukupinya jumlah surfaktan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Peredaran darah janin berbeda dengan orang dewasa,hal ini dikarenakan, pada
janin organ vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ tersebut
adalah paru janin dan alat gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh
plasenta.
Transisi kehidupan janin dari intra ke ekstra uteri terjadi pada sistem pernafasan,
sistem sirkulasi darah dan perubahan darah sebagai akibat perubahan
lingkungan dalam uterus ke luar uterus serta beberapa refleksi yang ada pada
saat lahir. Hal ini hanya berlangsung sampai beberapa bulan dan kemudian
menghilang.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
Winknjsastro, Hanifa.(2005).Ilmu Kebidanan Ed 3. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwon Prawirohardjo
4.
5.