84 213 1 SM
84 213 1 SM
ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh modal intelektual
terhadap financial distress pada perusahaan pertambangan dan perusahaan manufaktur sektor
industri dasar dan bahan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah modal intelektual yang diukur dengan VAIC TM
yang terdiri dari VAHU (Value Added Human Capital), VACA (Value Added Capital
Employed), dan STVA (Value Added Structural Capital). Variabel dependen yang digunakan
adalah financial distress yang diukur dengan model prediksi distress keuangan oleh Altman Z-
Score dan Zmijewsi X-Score. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
pertambangan dan perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan bahan kimia yang terdaftar
di BEI 2011-2015. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling
dengan total sampel 10 perusahaan dari total perusahaan pertambangan sebanyak 41 perusahaan
dan total sampel 10 perusahaan dari total perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan
bahan kimia sebanyak 64 perusahaan. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier
sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal intelektual mempengaruhi financial
distress dengan nilai signifikasi 0,001 <α 0,005 (perusahaan pertambangan) dan nilai signifikasi
0,009 <α 0,005 (perusahaan manufaktur industri dasar dan sektor bahan kimia)
Kata kunci: Modal Intelektual, VAICTM, VAHU (Modal Pertambahan Nilai), VACA (Modal
Ditambah Nilai), STVA (Value Added Structural Capital), kesulitan keuangan, Altman Z-Score,
Zmijewski X-Score.
ABSTRACT
The background of the research was to determine the effect of intellectual capital on
financial distress on mining companies and manufacturing companies basic industry and
chemicals sectors listed on the Indonesia Stock Exchange. The independent variables used in
this study are intellectual capital measured by VAICTM consisting of VAHU (Value Added
Human Capital), VACA (Value Added Capital Employed), and STVA (Value Added Structural
Capital). The dependent variable used is financial distress which is measured by financial
distress prediction model by Altman Z-Score and Zmijewsi X-Score. The sample used in this
research is a mining company and manufacturing companies basic industry and chemicals
sectors listed on the BEI 2011-2015. The sampling technique is using purposive sampling
method with total samples of 10 companies from total mining companies totaling 41 companies
and total samples of 10 companies from total manufacturing companies basic industry and
chemicals sectors totaling 64 companies. The analysis technique used is simple linear
regression. The results showed that intellectual capital affect the financial distress with
signification value 0.001 < α 0.005 (mining company) and signification value 0.009 < α 0.005
(manufacturing companies basic industry and chemicals sectors)
120
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 20 NO 1, JANUARI 2018 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469
Keywords: Intellectual Capital, VAICTM, VAHU (Value Added Human Capital), VACA (Value
Added Capital Employed), STVA (Value Added Structural Capital), financial
distress, Altman Z-Score, Zmijewski X-Score
sebagai sumber daya pengetahuan dalam yang dapat menambah nilai bagi
bentuk karyawan, pelanggan, proses atau perusahaan.
teknologi yang mana perusahaan dapat Ardhan dan Hatane (2015),
menggunakannya dalam proses menyatakan bahwa intellectual capital
penciptaan nilai bagi suatu perusahaan. merupakan aset yang sangat bernilai
Secara umum komponen modal yang juga dibutuhkan oleh pihak
intelektual terdiri dari tiga kategori eksternal, namun pengakuan intellectual
utama yaitu human capital, structural capital ini tidak terdapat dalam laporan
capital (organizational capital) dan keuangan. Untuk melakukan pengukuran
customer capital (relation capital), terhadap modal intelektual bukanlah hal
(Bontis, 2000 dalam Gany dan yang mudah. Publik (1998) dalam Gany
Nugrahanti, 2015). Sama halnya, dan Nugrahanti,(2015) mengembangkan
menurut International Federation of suatu metode VAICTM (value added
Accountants atau IFAC (1998) ia intellectual coefficient yang didesain
mengklasifikasi modal intelektual dalam untuk menyajikan informasi tentang
tiga komponen yaitu: human capital, value creation effeciency dari aset
relational capital, dan organizational berwujud dan aset tidak berwujud yang
capital. dimiliki perusahaan.
Komponen pertama, human capital VAICTM merupakan alat yang
(HC) merupakan komponen terpenting digunakan untuk mengukur kinerja
dalam suatu perusahaan. HC menjadi modal inetelektual perusahaan karena
lifeblood dalam modal intelektual yang keunggulan metode ini adalah relatif
didalamnya terdapat sumber innovation mudah dan sangat mungkin untuk
dan improvement. Karena didalamnya dilakukan karena data yang dibutuhkan
terdapat pengetahuan, keterampilan, dan mudah diperoleh dari berbagai sumber
kompentensi yang dimiliki oleh dan jenis perusahaan. Data yang
karyawan perusahaan. HC dapat dibutuhkan untuk menghitung berbagai
meningkat jika perusahaan dapat rasio tersebut adalah angka-angka
memanfaatkan dan mengembangkan keuangan standar yang umumnya
pengetahuan, kompentensi, dan tersedia di laporan keuangan perusahaan.
ketrampilan karyawannya secara efisien. Terdapat tiga komponen dalam
Komponen kedua, structural menilai sumber daya intelektual
capital (SC) merupakan kemampuan perusahaan, yaitu VACA (Value Added
organisasi atau perusahaan dalam Capital Employed), VAHU (Value
memenuhi proses rutinitas perusahaan Added Human Capital), dan STVA
dan strukturnya yang mendukung usaha (Structural Capital Value Added). Dalam
karyawan untuk menghasilkan kinerja penelitian ini, peneliti menggunakan
intelektual yang optimal serta kinerja metode VAICTM untuk mengukur kinerja
bisnis secara keseluruhan. Komponen modal intelektual sesuai dengan
ketiga, relational capital (RC) atau penelitian Puspitasari (2014), Ardhan
customer capital (CC) merupakan dan Hatane (2015), dan Gany dan
hubungan yang harmonis association Nugrahanti, (2015).
network yang dimiliki oleh perusahaan Kinerja merupakan kemampuan
dengan para mitranya, baik yang berasal organisasi untuk meraih tujuan-
dari para pemasok, pelanggan, dan juga tujuannya melalui pemakaian
pemerintah serta masyarakat. Relational sumberdaya secara efektif dan efisien.
capital dapat muncul dari berbagai Efektivitas berarti seberapa jauh
bagian di luar lingkungan perusahaan organisasi meraih sasaran yang
ditetapkan, sedangkan efisiensi
122
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 20 NO 1, JANUARI 2018 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469
125
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 20 NO 1, JANUARI 2018 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469
130