Anda di halaman 1dari 96

Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu memahami dan • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
menguasai tentang konsep dasar sosiologi dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Konsep dasar sosiologi Nomor Soal : Kunci Jawaban :
1 C

Deskripsi Soal :
Awal terjadinya Pasar Pagi atau Pasar Subuh sampai menjadi kaki lima yang berada di Rangkasbitung sekarang
dipicu dengan banyaknya pengangguran yang ingin merubah nasibnya. Dengan modal pas-pasan maka jadilah
mereka berdagang di pinggiran jalan kantor Pegadaian Rangkasbitung. Kenapa berdagang dipinggir jalan? Alasan
Indikator Soal : yang masuk akal jelas karena tidak punya tempat untuk berdagang di dalam pasar. Pilihan membeli jalur ‘aspal’
Disajikan ilustrasi tentang kegiatan yang yang memerlukan uang sedikit berbeda dengan harga ruang tembok yang disediakan pemerintah. Jadi biar bisa
berhubungan dengan sosiologi dalam gratisan maka dipilihlah trotoar dekat pasar utama, tepat dekat kantor pegadaian. Awalnya sedikit tapi lama-lama
kehidupan masyarakat, peserta didik mampu pedagang jadi bertambah banyak dan membuat waktunya semakin naik jadi pagi benar, kira-kira jam 4 pagi.
menunjukan ciri-ciri ilmu sosiologi dengan tepat Pernyataan itu sesuai dengan ciri-ciri sosiologi, yaitu ….
A. Empiris
B. Kumulatif
C. Non Etis

1
D. Teoritis
E. Kategoris
Sosiologi79

Pembahasan :
Sosiologi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu telah memenuhi semua unsur ilmu pengetahuan. Menurut
Harry M. Johnson, yang dikutip oleh Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut.

1. Empiris, yaitu didasarkan pada observasi (pengamatan) dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-duga).
2. Teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur
yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
3. Komulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama.
4. Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah
tersebut secara mendalam.

2
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
• Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
Peserta didik mampu memahami dan dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
menguasai tentang konsep dasar sosiologi Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Konsep dasar sosiologi Nomor Soal : Kunci Jawaban :
2 B

Deskripsi Soal :
Perhatikan gejala kemasyarakat di bawah ini !
Keluarga diartikan sebagai satuan sosial terkecil yang terikat berdasarkan pengabdian, ikatan darah, ikatan
perkawinan, adopsi dan kasih sayang. Adapun yang termasuk anggota keluarga antara lain suami, istri dan anak –

3
Sosiologi79

Indikator Soal : anak. Anggota keluarga tersebut saling berinteraksi sesuai peranannya masing – masing sehingga mampu
Disajikan pernyataan tentang fakta yang terjadi menghasilkan sebuah budaya baru atau melestarikan budaya. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka hakikat
dalam suatu masyarakat, peserta didik mampu Sosiologi yang paling tepat adalah ….
menentukan hakikat sosiologi dengan tepat. A. Berdasarkan penerapannya, sosiologi digolongkan dalam ilmu pengetahuan murni (pure science) dan dapat
menjadi ilmu terapan (applied science).
B. Sosiologi adalah ilmu sosial, hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa sosiologi mempelajari atau
berhubungan dengan gejala-gejala kemasyarakatan
C. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan pengetahuan yang konkret. Artinya, yang
menajdi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, tidak hanya
peristiwa itu sendiri.
D. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian dan pola manusia dan masyarakatnya. Sosiologi meneliti
dan mencari apa yang menjadi prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia serta bentuk, sifat, isi
dan struktur masyarakat.
E. Sosiologi merupakan ilmu umum, bukan khusus, artinya mempelajari gejala-gejala pada interaksi antarmanusia.
Pembahasan :
Hakikat Sosiologi :
1. Sosiologi adalah ilmu sosial, hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa sosiologi mempelajari atau berhubungan dengan gejala-gejala kemasyarakatan
2. Berdasarkan penerapannya, sosiologi digolongkan dalam ilmu pengetahuan murni (pure science) dan dapat menjadi ilmu terapan (applied science).
3. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan pengetahuan yang konkret. Artinya, yang menajdi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa
dalam masyarakat secara menyeluruh, tidak hanya peristiwa itu sendiri.
4. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian dan pola manusia dan masyarakatnya. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip dan hukum-
hukum umum dari interaksi manusia serta bentuk, sifat, isi dan struktur masyarakat.
5. Sosiologi merupakan ilmu umum, bukan khusus, artinya mempelajari gejala-gejala pada interaksi antarmanusia.

4
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu memahami dan • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
menguasai tentang konsep dasar sosiologi dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Objek Kajian Sosiologi Nomor Soal : Kunci Jawaban :
3 A

Deskripsi Soal :
Perhatikan pernyataan berikut!
1) Erupsi Gunung Anak Krakatau mengakibatkan terjadinya hujan abu vulkanik
2) Aksi demonstrasi mahasiswa di serang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak
3) Kemacetan dan menjamurnya rumah kumuh di pusat kota serang
Indikator Soal : 4) Budaya k-pop menyebar di kalangan remaja Rangkasbitung
Disajikan beberapa pernyataan tentang fakta 5) Kemarau panjang menyebabkan kebakaran hutan d
sosial yang ada dalam masyarakat, peserta Objek kajian sosiologi ditunjukkan oleh pernyataan nomor...
didik dapat menunjukan objek sosiologi dengan A. 2), 3), dan 4)
tepat. B. 1), 2), dan 3)
C. 1), 2), dan 4)
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)

5
Sosiologi79

Pembahasan :
Objek Kajian Sosiologi
1. Objek Material
Objek kajian sosiologi yang pertama adalah objek material (material object). Yang dimaksud objek material sosiologi berkaitan dengan kehidupan sosial, gejala-
gejala dan proses hubungan antara manusia. Objek material juga meliputi hal-hal mempengaruhi kesatuan manusia itu sendiri.
2. Objek Formal
Objek sosiologi berikutnya adalah objek formal (formal object). Yang dimaksud objek formal sosiologi menitikberatkan pada manusia sebagai makhluk sosial atau
masyarakat. Artinya objek formal meliputi hubungan manusia antara manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.
3. Objek Budaya
Selanjutnya adalah objek budaya (culture object). Penjelasan objek budaya sosiologi adalah hal-hal yang berkaitan dengan norma kebudayaan dalam
masyarakat. Objek budaya juga menjadi salah satu faktor yang dapat memengaruhi hubungan satu dengan yang lain.
4. Objek Agama
Objek-objek sosiologi yang terakhir adalah objek agama (religion object). Pengaruh dari objek agama sosiologi dapat menjadi pemicu dalam hubungan sosial
masyarakat yang berkaitan dengan Ketuhanan. Banyak juga dampak yang memengaruhi hubungan manusia yang ditimbulkan dari objek agama.

6
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu memahami dan • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
menguasai tentang konsep dasar sosiologi dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Fungsi dan manfaat sosiologi Nomor Soal : Kunci Jawaban :
4 D

Deskripsi Soal :
Kemajuan teknologi menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia dengan
segala peradabannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar terhadap transformasi
nilai-nilai yang ada dalam masyarakat, khususnya masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran seperti

7
Sosiologi79

Indikator Soal : Indonesia. Saat ini di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap
Disajikan ilustrasi tentang fakta sosial dalam keberadaab nilai-nilai kebudayaan yang di anut masyarakat baik perkotaan maupun pedesaan. K e m a j u a n
suatu masyarakat, peserta didik mampu teknologi seperti televisi, telepon genggam, internet bukan hanya melanda masyarakat kota namun juga
menentukan fungsi sosiologi dalam telah dapat dinikmati oleh masyarakat di pedesaan. Akibatatnya segala informasi baik yang positif
perencanaan sosial dengan tepat. maupun negatif dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat. Dan di akui atau tidak perlahan-lahan mulai
mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat khususnya masyarakat pedesaan. dengan segala image
yang men4adi 6iri khas mereka. Dalam mempelajari gejala di atas, salah satu fungsi sosiologi yang paling tepat
adalah ….
A. Untuk bersikap hati-hati dan selalu berpikir rasional
B. Untuk dapat memahami simbol, kode, dan berbagai istilah yang menjadi obyek penelitian
C. Mempelajari konflik sosial dan cara mengatasinya Read more : https://alanhaidir.blogspot.com/2015/08/fungsi-
sosiologi-dalam-segala-aspek.html
D. Menyusun perencanaan sosial sebagai alat untuk mengetahui perubahan yang terjadi di masyarakat
E. Memberikan data sosial yang di perlukan pada tahap perencanaan pelaksanaan maupun pembangunan
Pembahasan :
Fungsi Sosiologi dalam Perencanaan Sosial :
Perencanaan sosial merupakan kegiatan untuk mempersiapkan masa depan individu di masyarakat. Tujuannya untuk mengatasi kemungkinan munculnya masalah-
masalah saat terjadinya perubahan. Perencanaan sosial bersifat antisipatif, maksudnya: bersifat mencegah, mempersiapkan untuk sesuatu yang mungkin terjadi.
Fungsi Sosiologi dalam Perencanaan Sosial:
1. Perencanaan sosial merupakan alat untuk mengetahui perubahan yang terjadi di masyarakat
2. Perencanaan disusun atas dasar kenyataan yang faktual
3. Perencanaan sosial digunakan untuk mengantisipasi berbagai masalah yang timbul di masyarakat
4. Perencanaan sosial sebagai alat untuk mengetahui perkembangan masyarakat, sehingga dapat meng- himpun kekuatan sosial di masyarakat
5. Sosiologi memahami perkembangan masyarakat , baik desa maupun kota, sehingga proses penyusunan perencanaan sosial dapat dilakukan.

8
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu memahami dan • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
menguasai tentang norma sosial dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Fungsi norma sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
5 E

Deskripsi Soal :
Sebagian besar masyarakat mengunjungi pasar modern untuk berbelanja barang kebutuhan sehari-hari setiap akhir
pekan. Ketika suasana antrian sangat padat dan tanpa adanya arahan oleh petugas, sangat mungkin terjadi hal-hal
yang tidak sesuai norma sosial setempat. Berdasarkan deskripsi tersebut, norma sosial diciptakan dalam
masyarakat untuk ….
Indikator Soal : A. Mengarahkan perubahan sosial dalam masyarakat modern
Disajikan sebuah deskripsi tentang dinamika B. Memperkuat identitas sosial kelompok dalam masyarakat
kehidupan sosial masyarakat, siswa dapat C. Membedakan kelompok sosial strata atas dan strata bawah
menunjukkan salah satu fungsi norma sosial D. Menghubungkan masyarakat lapis bawah dan lapis atas
sesuai dengan deskripsi. E. Melaksanakan pengendalian sosial agar tercipta tertib sosial

9
Sosiologi79

Pembahasan :
Fungsi Norma Sosial :
1. Sebagai prinsip ataupun barometer kepribadian serta sikap dalam masyarakat.
2. Sebagai wujud aktual dari nilai nilai yang dikandung oleh masyarakat
3. Sebagai standar ataupun rasio ukur beragam kategori tingkah laku yang terdapat dalam sebuah masyarakat tidak cuma itu, ditambahkan oleh hanneman samuel
dalam bukunya nilai dan norma (2004) apabila salah satu fungsi norma sosial ialah keutuhan kehidupan bersama-sama dalam masyarakat.
4. Sebagai aturan atau pedoman tingkah laku dalam masyarakat.
5. Sebagai alat untuk menertibkan dan menstabilkan kehidupan sosial.
6. Sebagai sistem kontrol sosial dalam masyarakat.
7. Sebagai pedoman hidup yang berlaku untuk semua warga masyarakat.
8. Sebagai pengikat setiap anggota masyarakat sehingga berakibat memberikan sanksi terhadap anggota masyarakat yang melanggarnya.

10
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu mengaplikasikan • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
pengetahuan dan pemahaman tentang nilai dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
dan norma sosial. Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Nilai dan Norma Sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
6 C

Deskripsi Soal :
Perhatikan perilaku berikut!
1). Rio rutin membayar pajak penghasilan
2). Fani mudik setiap menjelang lebaran
3). Ayah setiap bulan membayar pajak listrik
Indikator Soal : 4). Tono selalu memakai helm ketika mengendarai sepeda motor
Disajikan beberapa pernyataan tentang realitas 5). Masyarakat Jawa melakukan ritual siraman sebelum upacara pernikahan
kehidupan dalam suatu masyarakat, peserta
dididik dapat mengidentifikasi jenis-jenis norma Perilaku yang mencerminkan ketaatan terhadap norma hukum ditunjukkan oleh nomor...
sosial berdasarkan sangsinya dengan tepat A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 3), dan 5)
C. 1), 3), dan 4)
D. 2), 4), dan 5)

11
E. 3), 4), dan 5)
Sosiologi79

Pembahasan :
Terdapat lima jenis norma sosial berdasarkan daya ikatnya :
1. Cara atau Usage
Jenis norma sosial ini lebih menunjuk pada suatu bentuk perbuatan yang dilakukan pribadi atau perseorangan, akan tetapi tidak dilakukan secara terus menerus
didalam kehidupan masyarakat. Norma sosial ini juga memiliki daya ikat yang lemah, sehingga tidak ada sanksi yang tegas bagi para pelanggar, mereka biasanya
akan mendapat teguran atau celaan saja. Beberapa contoh norma ini diantaranya adalah:
• Norma mengenai cara makan yang baik dan benar, seperti adanya larangan makan menggunakan tangan kiri, berbicara saat makan, bersendawa setelah
makan, makan mengeluarkan bunyi, dan lain sebagainya.
2. Kebiasaan atau Folkways
Kebiasaan merupakan suatu perbuatan yang diulang-ulang dan dalam bentuk yang sama, dimana memberikan bukti bahwa perbuatan tersebut merupakan
perbuatan yang dianggap baik atau benar oleh masyarakat. Jenis norma sosial ini lebih mengarah pada suatu petunjuk perbuatan, dengan daya ikat yang juga
lemah. Kebiasaan dapat bersifat positif maupun negatif, dan biasanya juga tidak ada sanksi yang berat bagi kebiasaan-kebiasaan negatif. Beberapa contoh
diantaranya seperti:
• Memberikan penghargaan seperti hadiah bagi mereka yang berprestasi dan membanggakan.
• Kebiasaan mengeluarkan bunyi saat makan untuk mengekspresikan pendapatnya mengenai makanan yang dimakan.
3. Tata Kelakuan atau Mores
Tata kelakuan merupakan sekumpulan perbuatan-perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup suatu kelompok masyarakat dalam rangka untuk mengawasi
perbuatan atau pola tingkah laku para anggotanya secara sadar. Fungsi dari adanya jenis norma sosial ini adalah untuk membantu dan membuat para anggota
masyarakat memiliki perbuatan yang sesuai dengan tata kelakuan didalam lingkungan masyarakat itu sendiri. Beberapa contoh nya seperti:
• Larangan untuk mencuri, merampok, atau pun membunuh.
• Adanya larangan mengenai menikahi kerabat dekat atau kerabat yang masih satu darah karena dianggap tidak lazim.
4. Adat Istiadat
Adat istiadat merupakan sekumpulan tata kelakuan yang memiliki kedudukan sangat tinggi dibanding yang lainnya dalam suatu masyarakat. Adat istiadat juga
bersifat kekal dan berinteraksi secara kuat terhadap masyarakat yang memilikinya. Beberapa contoh diantaranya adalah:
• Pelanggaran atau adanya suatu tata cara pembagian harta warisan keluarga.
• Pelanggaran atau adanya suatu peraturan upacara-upacara adat atau tradisional.
5. Hukum
Hukum merupakan suatu serangkaian aturan atau peraturan bagi seluruh anggota masyarakat yang berisi perintah, kewajiban, ketentuan-ketentuan, dan juga
larang yang memiliki sanksi yang sangat beragam. Beberapa diantaranya seperti:
• Peraturan untuk mematuhi rambu-rambu lalu lintas
• Peraturan mengenai larangan berbuat kriminal dengan berbagai sanksi yang tegas, dan lain sebagainya.

12
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu mengaplikasikan • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
pengetahuan dan pemahaman tentang dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
penyimpangan sosial.
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Perilaku Menyimpang Nomor Soal : Kunci Jawaban :
7 B

Deskripsi Soal :
Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini !
1). Seseorang memaknai ajaran agama tidak secara menyeluruh sehingga tumbuh menjadi fanatis
2). Di masyarakat terdapat aliran suatu agama yang diikuti oleh sebagian warga, meskipun oleh pemerintah sudah
dinyatakan sebagai aliran sesat.
Indikator Soal : 3). Terlalu sering menoton tayangan sinetron di televisi, remaja menjadi bergaya hidup konsumtif.
Disajikan beberapa pernyataan yang 4). Sekelompok pelajar melakukan tawuran dengan kelompok pelajar lain di sekolah karena sekolah mereka tidak
berhubungan dengan proses sosial yang memiliki aturan tegas tentang tawuran.
dialami oleh seseorang, peserta didik mampu 5). Buruh pabrik salah menggunakan seragam kerja karena tidak memahami peraturan yang telah diberikan
mengkategorikan faktor penyebab perilaku perusahaan.
menyimpang dengan tepat Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, manakah penyimpangan sosial yang disebabkan oleh proses
sosialisasi tidak sempurna ….
A. 1), 2) dan 3)
B. 1), 4) dan 5)
C. 1), 2) dan 4)
D. 1), 3) dan 5)
13
E. 3), 4) dan 5)
Sosiologi79

Pembahasan :
Sebab terjadinya penyimpangan dari sudut pandang sosiologi :
1. Perilaku menyimpang karena sosialisasi, hal tersebut karena adanya gangguan pada proses penyerapan dan pengamalan nilai-nilai yang ada di masyarakat.
2. Anomie, yaitu situasi tanpa norma dan arah sehingga tidak tercipta keselarasan antara kenyataan yang diharapkan dengan kenyataan sosial yang ada atau mulai
memudarnya norma lama yang tidak relevan tetapi masyarakat belum menciptakan norma baru yang sesuai sehingga masyarakat mengalami kegalauan dalam
bertindak.
3. Pemberian julukan (labeling), upaya kontrol sosial yang diberikan kepada masyarakat melalui pem- berian label (julukan). Pada perilaku menyimpang seringkali
menimbulkan serangkaian peristiwa yang justru mempertegas dan meningkatkan tin- dakan penyimpangan.

Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang


• Faktor Internal: Penyebab perilaku menyimpang dalam faktor internal adalah intelegensi atau tingkat kecerdasan, usia, jenis kelamin dan kedudukan seseorang
dalam keluarga. Contohnya: seseorang ang tidak normal dan pertambahan usia
• Faktor Eksternal: Penyebab perilaku menyimpang dalam faktor eksternal adalah kehidupan rumah tangga, atau keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan dan
media massa. Contohnya: seorang anak yang biasa melihat orang tuanya bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan, atau narkoba. Pergaulan individu
yang berhubungan dengan teman-temannya, media massa, media cetak, media eletkronik.

14
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu mengaplikasikan • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
pengetahuan dan pemahaman tentang dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
sosialisasi.
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Sosialisasi dan Pembetukkan Kepribadian Nomor Soal : Kunci Jawaban :
8 D

Deskripsi Soal :

Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini !


1). Seseorang mulai dewasa dan mulai mampu memposisikan dirinya dengan baik dalam kehidupan masyarakat

15
Sosiologi79

Indikator Soal : luas.


Disajikan beberapa pernyataan yang 2). Adanya kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan orang-orang yang jumlahnya relatif banyak sudah
berhubungan dengan perkembangan mulai terbentuk.
seseorang dalam menyesuaikan diri, peserta 3). Seseorang mulai paham tentang arti penting peraturan, tata tertib, undang-undang, dan sejenisnya
didik dapat mengidentifikasi tahapan 4). Seseorang mulai mengenal “significant other” yaitu orang-orang di sekitarnya yang dianggap penting bagi
sosialisasi dengan tepat. pertumbuhan dan pembentukan diri
5). Seseorang mulai mampu menirukan beberapa peran orang dewasa secara relatif sempurna.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, manakah yang merupakan ciri-ciri tahapan sosialisasi “PLAY
STAGE” ….
A. 1), 2) dan 3)
B. 1), 3) dan 5)
C. 1), 3) dan 4)
D. 2), 4) dan 5)
E. 2), 3) dan 5)
Pembahasan :
Tahap-Tahap Sosialisasi Menurut George Herbert Mead :
1. Persiapan (Prepatory Stage), tahap persiapan merupakan tahap awal dalam sosialisasi yang dilakukan oleh manusia. Pada tahap ini dimulai sejak manusia lahir
di dunia. Sejak saat itulah seseorang sudah memiliki persiapan untuk melakukan tindakan sesuai dengan lingkungan.
2. Tahap meniru (Play Stage), pada tahap ini anak mulai mampu meniru secaravsempurna. Tahap meniru ini juga disebut tahap bermain. Pada tahap ini kesadaran
bahwa dunia sosial manusia berisikan orang-orang yang jumlahnya relatif banyak sudah mulai terbentuk. Pada tahap ini anak mengenal “significant other” yaitu
orang-orang di sekitarnya yang dianggap penting bagi pertumbuhan dan pembentukan diri, missal : ayah, ibu, kakak, pengasuh, kakek, nenek, yang sering
berinteraksi dengannya.
3. Tahap siap bertindak (Game Stage), Pada tahap ini peniruan yang dilakukan seseorang mulai berkurang digantikan oleh peranan yang secara
langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Pada tahap ini kemampuan menempatkan dirinya pada posisi orang lain mulai meningkat sehingga
memungkinkan adanya kemampuan bermain secara beregu. Pada tahap ini partner interaksinya makin banyak, hubungan pun makin kompleks. Kemantapan diri
pada tahap ini jauh lebih tinggi dari tahap-tahap sebelumnya. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap mulai dipahami. Pada tahap
ini mulai siap menjadi partisipan aktif dalam masyarakat. Teman sebaya sangat berpengaruh pada game stage, karena dengan teman sebaya seseorang mulai
mengenal dan berinteraksi dengan dunia di luar keluarga.
4. Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Other), pada tahap ini manusia/seseorang disebut sebagai manusia dewasa. Dia bukan hanya dapat
menempatkan dirinya pada posisi orang lain, tetapi juga dapat bertenggang rasa dengan masyarakat secara luas. Seseorang telah menyadari pentingnya
peraturan-peraturan sehingga kemampuan bekerja sama menjadi mantap. Dalam tahap ini, manusia telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.

16
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu mengaplikasikan • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
pengetahuan dan pemahaman tentang dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
penyimpangan sosial
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Interaksi sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
9 A

Deskripsi Soal :

Hampir setiap saat tayangan media televisi menawarkan barang kebutuhan sehari-hari dengan berbagai fungsi dan
penampilan yang menarik. Banyak anggota masyarakat yang tertarik dan terpengaruh untuk membeli meskipun
kondisi ekonominya tidak mendukung. Mereka memaksakan diri untuk memiliki barang mewah secara kredit
Indikator Soal : sehingga terlilit utang. Dilihat dari proses interaksi sosial tertentu yang dialami, contoh penyimpangan perilaku
Disajikan sebuah ilustrasi tentang perilaku tersebut berhubungan dengan ….
remaja dalam kehidupan sosial, siswa dapat A. Subbudaya menyimpang kelompok
menunjukkan satu pernyataan yang paling B. Lingkungan pergaulan yang konsumtif
benar tentang hubungan antara sosialisasi C. Peran lembaga ekonomi yang efektif
sosial dengan perilaku menyimpang. D. Ekonomi keluarga yang sangat terbatas
E. Pola dan kebiasaan hidup individu

17
Sosiologi79

Pembahasan :
Hubungan antara perilaku menyimpang dan sosialisasi yang tidak sempurna :

Setiap pelaku sosialisasi mempunyai fungsi masing-masing yang seharusnya saling melengkapi. Akan tetapi, pada kenyataannya sering terjadi ketidaksepadanan
antara pesan yang disampaikan pelaku sosialisasi yang satu dengan pelaku sosialisasi yang lain. Ketidaksepadanan ini membuat proses sosialisasi menjadi kurang
sempurna. Contohnya, sebuah keluarga memberikan pesan untuk tidak merokok kepada anggota keluarganya (anak). Namun, si anak melihat atau membaca di
media massa bagaimana rokok diiklankan dengan sangat menarik. Ia juga mungkin melihat bahwa teman-teman di kelompok bermainnya semuanya merokok. Anak
itu akan mengalami konflik batin antara menghargai norma atau nilai yang diberikan keluarga atau memilih norma yang berkembang pada kelompok bermainnya.
Pada kondisi di atas bukan tidak mungkin anak akan berperilaku menyimpang. Jika anak mengikuti pesan dari keluarga, maka ia akan menyimpang dari nilai dan
norma kelompoknya. Sementara jika anak itu mengikuti pesan dari kelompok bermainnya, maka ia akan menyimpang dari nilai dan norma keluarganya.
Ketidaksepadanan pesan-pesan yang disampaikan oleh pelaku-pelaku sosialisasi juga bisa dilihat dari maraknya perkelahian antarpelajar yang menjurus pada
tindakan kriminal, seperti pembunuhan dan perusakan. Masalah ini tentu sangat meresahkan. Perilaku seperti ini akan menghancurkan sendi-sendi kemasyarakatan
maupun kenegaraan. Mereka akan selalu menganggap bahwa kekerasan adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah.

Norma-norma dan nilai sosial keagamaan yang ditawarkan sejak mereka bayi tidak cukup berjalan dan sinkron untuk bisa dihadapkan dengan kenyataan dalam
masyarakat. Para orang tua dan pemimpin tidak cukup terbuka untuk menyampaikan kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam bermasyarakat. Ada perasaan
canggung dan tidak pantas untuk menyampaikan fakta kekerasan yang terjadi di masyarakat. Akibatnya, anak-anak dan para remaja akan mencari sendiri misalnya
melalui media massa seperti televisi. Mereka kemudian membuat pembenaran atau persepsi sendiri atas suatu perbuatan. Contoh, begitu banyak film yang
menampilkan nilai kekerasan yang sebetulnya tidak sesuai dengan nilai yang mereka peroleh dari agama atau keluarga. Namun, karena kurang mendapat penjelasan
dari orang tua maupun pelaku pembina yang lain, mereka kemudian mempersepsikan bahwa tokoh-tokoh keras adalah pahlawan (hero). Persepsi ini akan terbawa
ketika mereka menghadapi persoalan dengan sesama pelajar. Terjadilah tawuran. Perilaku menyimpang juga bisa terjadi ketika dalam proses sosialisasi, seseorang
mengambil peran yang salah dari generalized others atau meniru perilaku yang salah. Contoh, dalam masyarakat tentu memiliki pemimpin, entah itu pemimpin formal,
seperti lurah, RT, maupun pemimpin nonformal, seperti pemuka agama atau adat. Seorang pemimpin idealnya bertindak sebagai panutan yang mampu memberi
teladan bagi anggota masyarakat yang lainnya. Terlebih lagi dalam masyarakat paternalistik seperti Indonesia, keteladanan pemimpin (patron) akan menjadi model
bahkan kebenaran perilaku bagi bawahan atau anggotanya (client). Namun, kadang terjadi seorang pemimpin justru memberi contoh yang salah kepada
masyarakatnya, seperti melakukan kolusi, korupsi, manipulasi, dan nepotisme. Celakanya, karena pelakunya memiliki kekuasaan, penyimpangan tersebut akhirnya
diterima masyarakat sebagai "nilai atau norma" yang diikuti. Akhirnya berkembanglah penyimpangan ini dalam masyarakat.

Perilaku menyimpang juga terjadi pada masyarakat yang memiliki nilai-nilai subkebudayaan yang menyimpang, yaitu suatu kebudayaan khusus yang normanya
bertentangan dengan norma budaya yang dominan. Kebudayaan tersebut terdapat pada lingkungan masyarakat yang memiliki nilai-nilai yang berbeda dengan nilai-
nilai yang dominan seperti nilai-nilai yang berlaku di daerah kumuh, di lokalisasi pelacuran, dan lingkungan perjudian. Contoh, di lingkungan kumuh, masalah etika
kurang diperhatikan karena masyarakatnya lebih sibuk dengan usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagi kebanyakan mereka, cekcok antarwarga dengan
mengeluarkan kata-kata kasar, atau tindakan buang sampah sembarangan, ataupun membunyikan radio dengan keras menjadi hal yang biasa. Di tempat-tempat
seperti itu, banyak terjadi tindakan yang oleh masyarakat lingkungannya merupakan hal yang biasa namun bagi masyarakat umum dianggap sebagai perilaku yang
menyimpang. Di tempat-tempat itu, yang dipelajari dalam proses sosialisasi adalah nilai dan norma yang menyimpang menurut standar nilai dan norma masyarakat
umum.

18
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu mengaplikasikan • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
pengetahuan dan pemahaman tentang konflik dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
sosial dan akomodasi penyelesaiannya
dengan menggunakan konsep dasar sosiologi • Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Konflik sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
10 D

Deskripsi Soal :
Bentrok antarpemuda kompleks perumahan Asri dan kompleks perumahan Bersih awalnya diselesaikan dengan
cara berdialog bersama. Oleh karena kesalahpahaman, konflik terjadi kembali dan menyebabkan korban luka.
Akibatnya, ketua RT dan RW turut campur tangan dalam penyelesaian konflik. Urutan proses akomodasi dalam
menyelesaikan konflik tersebut adalah...
Indikator Soal : A. Mediasi dan negosiasi
Disajikan ilustrasi yang menggambarkan konflik B. Toleransi dan arbitrase
sosial dalam masyarakat, peserta didik mampu C. Arbitrase dan rekonsiliasi
menentukan bentuk akomodasi dengan tepat D. Negosiasi dan mediasi
sesuai dengan pernyataan dalam soal E. Negosiasi dan arbtrase

19
Sosiologi79

Pembahasan :
1. Koersi (coersion), adalah bentuk akomodasi yang dilakukan dengan cara paksaan atau kekerasan baik secara psikis ( tidak langsung) maupun secara fisik
(langsung). Paksaan ini dapat terjadi jika ada salah satu pihak yang lebih kuat dibandingkan dengan pihak yang lain.
2. Kompromi (compromize), adalah suatu bentuk akomodasi yang mana pihak-pihak yang sedang bertikai saling mengurangi tuntutannya supaya permasalahan
cepat teratasi.
3. Arbitrasi (arbitration), adalah suatu bentuk penyelesaian pertikaian atau permasalahan antara dua pihak dengan bantuan pihak ketiga. Pihak ketiga dalam hal ini
harus mempunyai kedudukan yang lebih tinggi, sehingga kedua belah pihak dapat menerima keputusan yang dihasilkan.
4. Mediasi (mediation), yaitu penyelesaian masalah atau pertikaian antara dua pihak yang dibantu pihak ketiga. Akan tetapi dalam mediasi, pihak ketiga bersikap
netral dan hanya sebagai penasihat. Pihak ketiga tidak mempunyai wewenang dalam membuat keputusan seperti pada arbritasi.
5. Konsiliasi (conciliation), merupakan bentuk atau upaya penyelesaian masalah dengan cara mempertemukan keinginan dari pihak yang berkonflik untuk mencapai
penyelesaian yang terbaik. Pihak-pihak yang bertikai dipertemukan dan diberi kesempatan untuk menyesuaikan diri.
6. Toleransi, merupakan bentuk akomodasi yang didasari adanya kesadaran untuk saling menghormati dan menghargai antar individu / kelompok yang bertikai
sehingga permasalahan dapat dicegah sebelum terjadi.
7. Ajudikasi (adjudication), adalah bentuk akomadasi yang mana penyelesaian suatu permasalah dilakukan melalui pengadilan. Keputusan yang dihasilkan dari
ajudikasi bersifat mengikat, yang mana harus ditaati oleh pihak-pihak yang bertikai.
8. Stalemate, adalah suatu keadaan di mana pihak-pihak yang terlibat pertikaian berhenti pada tingkatan-tingkatan tertentu. Hal ini terjadi biasanya karena kekuatan
kedua belah pihak seimbang, dan sadar bahwa ika pertiakain tetap dilanjutkan tidak akan ada yang menang.
9. Akulturasi, adalah proses penerimaan unsur kebudayaan lain ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menghilangkan kepribadian asli.
10. Asimilasi, adalah peleburan dua unsur kebudayaan atau lebih menjadi satu kebudayaan milik bersama (mengarah pada hilangnya perbedaan).
11. Amalgamasi, adalah peleburan dua kelompok budaya atau lebih menjadi satu kelompok budaya baru.
12. Segregation (Segregasi), adalah penyelesaian suatu pertikaian di suatu daerah dengan cara menghindar supaya pertikaian tersebut tidak berkelanjutan. Contoh
dari bentuk akomodasi segregation adalah adanya pemisahan warna kulit dan asal daerah dalam masyarakat.
13. Elimination (Eliminasi), adalah bentuk akomodasi dalam penyelesaian suatu permasalahan dengan cara salah satu pihak ada yang meminta maaf, mengalah, dan
mengundurkan diri dari persaingan.

20
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu menggunakan nalar • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
dalam mengkaji permasalahan sosial yang dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
terjadi dalam masyarakat.
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Permasalahan Sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
11 C

Deskripsi Soal :
Perhatikan ilustrasi kasus di bawah ini !
Permasalahan sosial gelandangan dan pengemis merupakan akumulasi dan interaksi dari berbagai permasalahan
Disamping itu, penyempitan lahan pertanian di mendorong mereka untuk memilih pergi ke kota dengan mencari
penghasilan namun tidak dibekali dengan ketrampilan (skill) sehingga memilih menjadi gelandangan ataupun
Indikator Soal : pengemis di pinggir jalan maupun di sudut kota terutama dengan memanfaatkan fasilitas umum untuk melakukan
Disajikan ilustrasi kasus tentang masalah aktifitas bahkan beristirahat seperti di masjid, taman kota, terminal dan alun-alun. Masalah umum gelandangan dan
sosial, peserta didik dapat menganalisis faktor pengemis erat kaitan nya dengan masalah ketertiban dan keamanan yang menganggu ketertiban dan keamanan di
penyebab masalah sosial dengan tepat sesuai daerah perkotaan.
dengan pernyataan dalam soal. Berdasarkan ilustrasi kasus di atas, faktor penyebab munculnya masalah sosial adalah ….
A. Faktor biologis
B. Lingkungan alam
C. Faktor ekonomi
D. Faktor psikologis
E. Faktor kebudayaan 21
Sosiologi79

Pembahasan :
Menurut Soerjono Soekanto faktor penyebab masalah sosial dibedakan menjadi 4 yaitu :
1. Faktor Ekonomi, dalam segi ekonomi ini biasanya timbul masalah sosial seperti kemiskinan dan pengangguran yang seharusnya menjadi tanggungjawab
pemerintah. Hal seperti ini bisa terjadi karena minimnya lapangan pekerjaan yang disediakan oleh pemerintah. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa masalah
ekonomi sangatlah sensitif bagi masyarakat, oleh karena itu permasalahan sosial akan menimbulkan dampak seperti tindakan kriminalitas merampok, mencuri dll.
Dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Faktor ekonomi juga bisa dijadikan sebagai acuan atau tolak ukur kemajuan sebuah negara sekaligus menjadi
faktor yang dapat memengaruhi masalah sosial terhadap aspek psikologis dan biologis dalam masyarakat.
2. Faktor Biologis, faktor ini juga bisa menimbulkan permasalahan sosial, misal terjadinya wabah penyakit, kurang gizi, dll. Itu semua bisa terjadi karena kurangnya
fasilitas kesehatan yang memadai ditambah lagi dengan kondisi ekonomi dan pendidikan masyarakat yang kurang baik. Oleh karena itu perlu diadakan
penyuluhan atau hanya sekedar berbagi informasi yang terkait dengan pentingnya pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan.
3. Faktor Psikologis, dapat berpengaruh terhadap masalah sosial. Faktor psikologis ini bisa muncul karena beratnya beban hidup yang dirasakan, sehingga akan
mengeluarkan emosi dan memicu konflik di masyarakat.
4. Faktor Kebudayaan, adalah perkembangan budaya yang mempunyai peran dalam memicu timbulnya permasalahan sosial. Misal, kenakalan remaja, pernikahan
dan perceraian, pernikahan dini, dan lain-lain. Seharusnya faktor budaya ini perlu mendapatkan perhatian yang serius dan penanganan yang tepat tanggap, hal
seperti ini sebenarnya mencerminkan tradisi dan kebiasaan masyarakat.

22
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu menggunakan nalar • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
dalam mengkaji berbagai gejala sosial dalam dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
memahami hubungan sosial di masyarakat
dengan menggunakan konsep dasar dan objek • Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
kajian sosiologi Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Konsep dasar dan objek kajian Nomor Soal : Kunci Jawaban :
sosiologi 12 D

Deskripsi Soal :

Perhatikan gambar berikut !

23
Sosiologi79

Indikator Soal : Gambar 1 Gambar 1


Disajikan 2 gambar tentang kehidupan sosial
masyarakat, siswa dapat membandingkan
contoh penerapan nilai sosial dalam
masyarakat.

Dari kedua gambar tersebut, jika kita berperan sebagai siswa maka dapat kita bandingkan bahwa gambar 1
memiliki nilai yang lebih penting daripada gambar 2 karena ....
A. Belajar bukan merupakan tanggung jawab utama
B. Belajar merupakan proses internalized value individu
C. Belajar merupakan tuntutan zaman sekarang
D. Belajar mempunyai nilai dominan daripada bekerja
E. Belajar mempunyai nilai moral yang lebih tinggi

Pembahasan :
Term "gender" secara kebahasaan, "jenis kelamin",5 yang membedakan segala aspek antara laki-laki dan perempuan, baik dari segi perbuatan, perilaku, usaha, dan
aktivitas. Dengan kata lain, gender the apparent disparity between man and women in values and behavior, maksudnya bahwa gender diartikan sebagai "perbedaan
dari segi nilai dan tingkah laku".6 Dengan demikian, jender merupakan suatu istilah untuk membedakan kaum laki-laki dan perempuan dalam aspek tertentu, terutama
perbedaan segi "sex", jenis kelamin. Berdasarkan batasan di atas, dan bila dikaitkan dengan kondisi sosial masyarakat, sudah terlihat ada pembatasan bagi kedua
jenis kelamin tersebut. Bagi perempuan yang sedang mengandung, lalu melahirkan, dan menyusui, mau tak mau langkahnya terbatas di sekitar rumah. Kondisi yang
demikian merupakan pembatasan peran yang sudah membudaya bagi perempuan. Lebih dari itu, ada yang dengan ekstrim beranggapan bahwa, perempuan dibatasi
oleh dinding tebal rumah, dan lebih khusus lagi dapur. Pendapat seekstrim ini yang sebenarnya menyebabkan masih banyak perempuan berada pada status sosial
tingkat bawah, karena mereka hanya tinggal di rumah, tidak bekerja, dan mereka mengabdikan seluruh hidupnya hanya untuk suami dan anak-anaknya.

Kaum perempuan yang dalam kesehariannya menghabiskan waktu untuk urusan dapur, mulai dari mengatur menu, berbelanja, memasak, menghidangkannya di
meja makan, hingga membenahi kembali peralatan dapur (mencuci, membersihkan dan menyiapkannya kembali) merupakan hal yang telah menjadi budaya. Hal lain
yang nampak sebagai fenomena sosial masa kini adalah perempuan yang mampu menjadi "pekerja", perannya sering tidak dihargai. Penghasilan yang diperolehnya
dari bekerja hanya dianggap sebagai penghasilan sampingan, walaupun mungkin jumlahnya lebih besar daripada kaum laki-laki. Karenanya, terkadang seorang istri
malu untuk menyebut besaran gajinya. Jawaban yang seringkali muncul adalah "hanya cukup untuk membeli bedak dan lipstik", artinya ia tidak mampu menghargai
jerih payahnya sendiri. Mengapa demikian? Jawaban untuk pertanyaan ini sekali lagi mengingatkan bahwa konsep dan paham kesetaraan jender masih banyak
dipengaruhi oleh pandangan masa lalu, masa sebelum sebelum Islam datang, yakni masa Jahiliah dimana kaum perempuan tidak memiliki peran signifikan dan
hanya dipandang sebagai pelengkap hidup laki-laki. 24
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu menggunakan nalar • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
dalam mengkaji permasalahan sosial yang dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
terjadi dalam masyarakat Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Permasalahan Sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
13 A

Deskripsi Soal :

Perhatikan deskripsi singkat di bawah ini !


Penyebarluasan berita hoax adalah masalah sosial di era digital. Meskipun sebenarnya masalah ini sudah ada
sejak jaman kuno, media digital membuatpenyebaran hoax makin intensif dan dengan mudah menjadi konsumsi
Indikator Soal : publik. Berita hoax diproduksi oleh kelompok kepentingan tertentu dengan tujuan yang beragam, dari meraup
Disajikan deskripsi tentang masalah sosial untung finansial sampai memecah belah persatuan bangsa.
yang terjadi dalam masyarakat, peserta didik Berdasarkan deskrisi singkat di atas, bagaimanakah upaya pemecahan yang dapat dilakukan ….
dapat memecahkan masalah sosial dengan A. Peningkatan literasi media sosial, mencari komparasi berita dan wacana alternatif sebelum sharing di
tepat media
B. Pembatasan penggunaan alat komunikasi khususnya bagi remaja dan siswa.
C. Pembatasan kepemilikan alat-alat komunikasi dan tempat-tempat penggunaannya.
D. Bersikap apatis/ tidak perduli karena informasi dalam teknologi komunikasi terjadi tanpa bisa dibendung.
E. Menghindarkan diri dari hal-hal berhubungan dengan teknologi informasi dan komunikasi.
25
Sosiologi79

Pembahasan :
Upaya Pemecahan Masalah Berita HOAX :
1. Peningkatan literasi media sosial, mencari komparasi berita dan wacana alternatif sebelum sharing di media.
Kirsch dan Jungeblut dalam buku Literacy Profiles of America’s young adults mendefinisikan literasi kontemporer sebagai kemampuan seseorang dalam
menggunakan informasi tertulis atau cetak untuk mengembangkan pengetahuan sehingga mendatangkan manfaat bagi masyarakat. Lebih jauh, seorang baru
bisa dikatakan literat jika ia sudah bisa memahami sesuatu karena membaca dan melakukan sesuatu berdasarkan pemahaman bacaannya.
2. Cek Nara Sumber.
Ketika kamu menerima berita dari sosial media seperti Twitter, Line, WhatsApp, dan lain -lain, cobalah untuk melihat dari mana sumber beritanya. Terkadang,
berita hoax hanya memiliki keterangan ‘dari grup sebelah’ atau tidak menyebutkan nara sumber. Sebelum kamu yakin tentang sumber berikta, jangan kamu
sebarkan beritanya.
3. Antisipasi Judul Berita yang Provokatif.
Judul yang provokatif sangat marak digunakan bagi penulis artikel untuk meningkatkan kunjungan atau tanggapan di media sosial maupun media masa elektronik
lainnya. Sehingga, tidak jarang, pembaca segera tergiur untuk membaca. Padahal belum tentu berita tersebut benar adanya. Untuk menghindari berita hoax jenis
ini, pembaca disarankan untuk mencari berita yang sama dari sumber yang lain.
4. Waspada Dengan Gambar yang Dikirimkan.
Selain artikel, yang paling mengena di pikiran adalah gambar yang disebarkan. Hati-hati ketika melihat gambar yang terlalu menyeramkan atau fenomenal.
Terkadang, gambar itu bukan dari kejadian yang sebenarnya, melainkan diambil dari kejadian yang sudah lewat di tempat lain.
5. Jangan Buru-buru Sharing.
Di era sosial media seperti sekarang ini, setiap orang cenderung ingin jadi sumber pertama yang menyebarkan berita dan inilah yang membuat kita jadi tanpa pikir
panjang langsung share berita yang diterima. Sebelum kamu putuskan untuk membagikan, ada baiknya untuk memastikan kebenarannya.
6. Baca Secara Menyeluruh
Biasanya, berita hoax cenderung panjang dan bertele-tele dengan judul yang bersifat click-bait. Kebiasaan setiap orang adalah hanya membaca judul dan
headline saja tanpa membaca secara keseluruhan. Sebelum kamu sebarkan, ada baiknya kamu cek sumber lain ataupun diskusikan dengan teman terdekat.

26
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat memahami dan • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
menguasai tentang prosedur penelitian dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Penelitian Sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
14 E

Deskripsi Soal :
Meningkatnya tindak kekerasan pada kalangan remaja semakin mengkhawatirkan berbagai pihak. Untuk itu peneliti
melakukan wawancara kepada beberapa pelaku tindak kekerasan tersebut untuk mengetahui secara mendalam
latar belakang terjadinya tindak kekerasan. Metode penelitian yang tepat digunakan ….
A. Survey
Indikator Soal : B. Historis
Disajikan pernyataan tentang suatu proses C. Eksplorasi
penelitian, peserta didik dapat menentukan D. Eksperimen
jenis penelitian dengan tepat sesuai dengan E. Deskriptif
pernyataan dalam soal.

27
Sosiologi79

Pembahasan :
Jenis-jenis Penelitian :
1. Survey, merupakan penelitian yang mengumpulkan informasi dari suatu sampel dengan menanyakan melalui angket atau interview supaya nantinya
menggambarkan berbagai aspek dari populasi (Faenkel dan Wallen, 1990). Survey merupakan salah satu jenis penelitian yang banyak dilakukan oleh peneliti
dalam bidang sosiologi, bisnis, politik, pemerintahan dan pendidikan.
2. Historis, merupakan penelitian mengenai pengumpulan dan evaluasi data secara sistematis berkaitan dengan dengan kejadian masa lampau untuk menguji
kebenaran hipotesis yang berkaitan dengan sebab akibat atau kecendrungan kejadian-kejadian yang dapat membantu menggambarkan atau menerangkan
kejadian masa kini dan mengantisipasi kejadian dimasa yang akan datang. Peneitin ini menggambarkan kejadian masa lalu yang kemudian digunakan untuk
menjadi proses pembelajaran masyarakat sekarang.
3. Eksplorasi, adalah salah satu jenis penelitian sosial yang tujuannya untuk memberikan sedikit definisi atau penjelasan mengenai konsep atau pola yang
digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti belum memiliki gambaran akan definisi atau konsep penelitian. Peneliti akan mengajukan what untuk
menggali informasi lebih jauh.[3] Sifat dari penelitian ini adalah kreatif, fleksibel, terbuka, dan semua sumber dianggap penting sebagai sumber informasi. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menjadikan topik baru lebih dikenal oleh masyarakat luas, memberikan gambaran dasar mengenai topik bahasan,
menggeneralisasi gagasan dan mengembangkan teori yang bersifat tentatif, membuka kemungkinan akan diadakannya penelitian lanjutan terhadap topik yang
dibahas, serta menentukan teknik dan arah yang akan digunakan dalam penelitian berikutnya.
4. Eksperimen, adalah merupakan metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat. Penelitian eksperimen merupakan
metode inti dari model penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam metode eksperimen, peneliti harus melakukan tiga persyaratan yaitu kegiatan
mengontrol, kegiatan memanipulasi, dan observasi. Dalam penelitian eksperimen, peneliti membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi 2 kelompok yaitu
kelompok treatment yang mendapatkan perlakuan dan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan.
5. Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah istilah dalam bahasa inggris “descriptive reasearch” seringkali disebut juga dengan penelitian taksonomik. Intisari dari penelitian ini
ialah mengungkap tentang fenomana sosial dan gejala sosial secara spesifik di dalam kehidupan masyarakat. penelitian deskriptif adalah karakteristik penelitian
yang mengungkapkan secara spesifik berbagai fenomena sosial dan alam yang ada di dalam kehidupan masyarakat. Spesifik yang dimaksudkan disini lebih dekat
pada hubungan, dampak, dan cara penyelesainnya yang diungkapkan.

28
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu memahami dan • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
menguasai tentang data penelitian dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Sumber data/ data penelitian Nomor Soal : Kunci Jawaban :
15 D

Sebelum mengumpulkan data, peneliti perlu membuat instrumen pengumpulan data dalam bentuk daftar
pertanyaan yang tersusun rapi sesuai dengan topik penelitian. Peneliti menemui sumber data untuk melakukan
tanya jawab dan mencatat hasilnya. Berdasarkan cara memperolehnya, data penelitian tersebut tergolong jenis ….
A. Data sekunder
B. Data empiris
Indikator Soal : C. Data kuantitatif
Disajikan sebuah deskripsi tentang kegiatan D. Data primer
pengumpulan data dalam suatu penelitian, E. Data kualitatif
siswa dapat menunjukkan salah satu jenis
sumber data.

29
Sosiologi79

Pembahasan :
Data Primer dan Data Sekunder
1. Data Primer.
Pengertian Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat dari individu
atau kelompok (orang) maupun hasil observasi dari suatu obyek, kejadian atau hasil pengujian (benda). Dengan kata lain, peneliti membutuhkan pengumpulan
data dengan cara menjawab pertanyaan riset (metode survei) atau penelitian benda (metode observasi).
Kelebihan dari data primer adalah data lebih mencerminkan kebenaran berdasarkan dengan apa yang dilihat.dan didengar langsung oleh peneliti sehingga unsur-
unsur kebohongan dari sumber yang fenomenal dapat dihindari. Sedangkan kekurangan dari data primer adalah membutuhkan waktu yang relatif lama serta
biaya yang dikeluarkan relatif cukup besar.
2. Data Sekunder.
Pengertian Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti
yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum. Dengan kata lain, peneliti membutuhkan pengumpulan data
dengan cara berkunjung ke perpustakaan, pusat kajian, pusat arsip atau membaca banyak buku yang berhubungan dengan penelitiannya.
Kelebihan dari data sekunder adalah waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk penelitian untuk mengklasifikasi permasalahan dan mengevaluasi data, relatif lebih
sedikit dibandingkan dengan pengumpulan data primer. Sedangan kekurangan dari data sekunder adalah jika sumber data terjadi kesalahan, kadaluwarsa atau
sudah tidak relevan dapat mempengaruhi hasil penelitian.

30
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat menunjukkan tiga pilihan • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
faktor penyebab konflik yang tepat dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Struktur, Konflik, dan Mobilitas, dan Kelompok Nomor Soal : Kunci Jawaban :
Sosial dalam Masyarakat Multikultural 16 C

Deskripsi Soal :
Perhatikan contoh konflik berikut!
1). Bentrok antara pedagang kaki lima dengan petugas satpol PP
2). Konflik antara anggota DPR dalam membahas undang-undang
3). Debat pengurus OSIS membahas agenda kegiatan yang sesuai budaya Indonesia
Indikator Soal : 4). Pengguna sepeda motor dan penjual pengecer berebut membeli BBM
Disajikan beberapa pernyataan tentang faktor 5). Tuntutan para buruh pada perusahaan tentang kenaikan upah
penyebab konflik sosial, peserta didik dapat Konflik sosial yang disebabkan oleh faktor perbedaan kepentingan ditunjukkan oleh nomor...
menunjukkan 3 pilihan faktor penyebab konflik A. 1), 2), dan 3)
secara tepat B. 1), 2), dan 4)
C. 3), 4), dan 5)
D. 1), 3), dan 5)
E. 2), 3), dan 5)

31
Sosiologi79

Pembahasan :
Konflik kepentingan

Kepentingan yang dimiliki oleh setiap orang berbeda-beda. Perbedaan dapat membawa ke arah konflik apabila kedua kepentingan ini mengalami benturan. Misalnya
demo buruh yang menuntut kenaikan upah kepada pengusaha. Dari sisi buruh, mereka menuntut kenaikan upah untuk memperbaiki kualitas hidupnya. Namun dari
sisi pengusaha, kenaikan upah buruh berarti menambah pengeluaran perusahaan.

32
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
• Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
Peserta didik dapat memahami dan dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
menguasai tentang prosedur dan metode Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
penelitian • Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Penelitian Sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
17 E

Deskripsi Soal :
Pemerintah daerah kota X melakukan penelitian untuk mengetahui angka anak putus sekolah sebagai upaya
pengentasan wajib belajar dua belas tahun. Dari ilustrasi tersebut rumusan penelitian yang tepat adalah...
Indikator Soal : A. Bagaimana perilaku anak-anak yang mengalami putus sekolah di kota X ?
Disajikan pernyataan tentang proses B. Apa usaha yang dilakukan pemerintah kota X dalam mengentaskan wajib belajar dua belas tahun ?
penelitian, peserta didik dapat menentukan C. Mengapa anak-anak di kota X tidak dapat melanjutkan jenjang pendidikan hingga dua belas tahun ?
prosedur dan metode penelitian (perumusan D. Kapan penelitian mengenai upaya pengentasan wajib belajar dua belas tahun di kota X dilakukan ?
masalah). E. Berapa angka tingkat anak-anak yang mengalami putus sekolah di kota X ?

Pembahasan :

33
Sosiologi79

Cara-cara Membuat Perumusan Masalah :


1. Rumusan masalah harus di tulis atau dirumuskan dengan jelas
2. Rumusan masalah di tulis dalam bentuk kalimat tanya dengan alternatif tindakan yang dilakukan
3. Rumusan masalah harus mengandung unsur pertanyaan yang dapat diuji secara empiris
4. Rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan dan keadaan yang diinginkan
5. Rumusan masalah harus disusun dalam bahasa yang jelas dan singat, istilahnya padat berisi.
6. Cakupan dari rumusan maslaah juga harus jelas.
7. Pertanyaan dalam rumusan masalah harus memungkinkan untuk di jawab dengan metode ilmiah.

34
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat memahami dan menguasai • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
tentang kegunaan penelitian sosial dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Penelitian Sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
18 D

Deskripsi Soal :

Perhatikan ilustrasi di bawah ini !


Seorang pengusaha batik di suatu daerah melakukan penelitian mengenai pemberdayaan komunitas berbasis
kearifan lokal di daerahnya. Hasil penelitian tersebut dipresentasikan kepada masyarakat dan pejabat publik melalui
Indikator Soal : seminar. Pejabat publik tertarik pada hasil penelitian tentang pemberdayaan komunitas yang ada dimana
Disajikan sebuah ilustrasi tentang manfaat pengusaha dapat memunculkan sebuah terobosan dalam melindungi hak-hak para pembatik. Akhirnya penelitian
penelitian, peserta didik dapat menentukan tersebut dijadikan sebagai rujukan dalam tata kelola pemberdayaan komunitas di daerah tersebut.
kegunaan penelitian dengan tepat.
Berdasarkan ilustrasi di atas, maka salah satu kegunaan penelitian yang paling tepat adalah ….
A. Untuk verifikasi atau memeriksan tentang kebenaran suatu penyelesaian masalah sosial.
B. Untuk mengembangkan ilmu sosial dalam fungsinya sebagai alat untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial
(devolepment).
C. Memberikan sumbangan pemikiran agar hasil penelitian mampu mendorong perubahan yang bersifat progres.
D. Untuk menemukan hal baru dalam memecahkan masalah sosial (Ekploratif).
E. Memprediksi kemungkinan fenomena sosial yang akan terjadi berdasarkan fakta yang sedang dihadapi.
35
Sosiologi79

Pembahasan :
Manfaat Penelitian :
1. Manfaat Teoritis, penelitian yang bertitik tolak dari meragukan suatu teori tertentu disebut penelitian verifikatif. Keraguan terhadap suatu teori muncul jika teori
yang bersangkutan tidak bisa lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa aktual yang dihadapi. Pengujian terhadap teori tersebut dilakukan melalui penelitian empiris,
dan hasilnya bisa menolak, atau mengukuhkan, atau merevisi teori yang bersangkutan.
2. Manfaat Praktis, penelitian bermanfaat pula untuk memecahkan masalah-masalah praktis. Hampir semua lembaga yang ada di masyarakat, baik lembaga
pemerintahan maupun lembaga swasta, menyadari manfaat ini dengan menempatkan penelitian dan pengembangan sebagai bagian integral dalam organisasi
mereka. Kedua manfaat penelitian tersebut merupakan syarat dilakukannya suatu penelitian sebagaimana dinyatakan dalam rancangan (desain) penelitian.

Kegunaan Penelitian Sosial :


1. Untuk menemukan hal baru dalam memecahkan masalah sosial (Ekploratif).
Definisi eksplorasi sendiri adalah penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak, terutama sumber-sumber alam yang ada di
tempat itu. Proses eksplorasi ini kemudian akan menghasilkan penemuan baru. Penemuan-penemuan baru dibedakan dalam dua pengertian, yaitu: discovery dan
invention. Discovery yaitu penemuan kebudayaan baik berupa alat ataupun gagasan yang diciptakan oleh seorang individu ataupun serangkaian ciptaan
beberapa individu. Selanjutnya invention yaitu discovery yang sudah mendapatkan pengakuan oleh masyarakat dan dapat diterima serta diterapkan dalam
kehidupan. Berdasarkan uraian tersebut, maka tujuan penelitian sosial dilihat dari temuan hasil eksplorasi dapat dibagi dua, yaitu: penelitian sosial dengan tujuan
discovery dan penelitian sosial dengan tujuan invention. Jadi eksplorasi hanya sebatas jandela masuk dalam mewujudkan tujuan penelitian sosial, eksplorasi
bukanlah suatu tujuan, tetapi proses.
2. Untuk verifikasi atau memeriksan tentang kebenaran suatu penyelesaian masalah sosial.
Definisi verifikasi adalah pemeriksaan tentang kebenaran laporan. Verivikasi dalam penelitian sosial adalah suatu tujuan penelitian sosial yang hendak dicapai
untuk menguji kebenaran atau menguji hasil penelitian yang pernah dilakukan karena adanya data-data yang diragukan kebenarannya.
3. Untuk mengembangkan ilmu sosial dalam fungsinya sebagai alat untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial (devolepment).
Tujuan penelitian sosial untuk devolepment adalah penelitian sosial tersebut dilakukan untuk mengembangkan, memperluas, dan menggali lebih dalam suatu ilmu
sosial atau masalah sosial guna dipecahkan agar tercipta ilmu sosial dan masyarakat yang diinginkan.
4. Dapat digunakan untuk menemukan kemungkinan terbaik dalam memecahkan permasalahan sosial.
5. Digunakan untuk menganalisis gejala sosial dalam lingkungan masyarakat.
6. Memberikan gambaran penyebab dan akibat-akibat dan suatu kebijakan, perubahan sosial, dan kondisi tertentu.
7. Mengetahui ketercapaian dan keberhasilan program kerja.
8. Memberikan sumbangan pemikiran agar hasH penelitian mampu mendorong perubahan yang bersifat progres.
9. Memprediksi kemungkinan fenomena sosial yang akan terjadi berdasarkan fakta yang sedang dihadapi.
10. Sebagai sarana memenuhi syarat akademik dan peningkatan karier.
11. Mendorong peneliti mengembangkan sikap kritis, kerja keras, dan pantang menyerah.

36
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu mengaplikasikan • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
pengetahuan dan pemahaman tentang teknik dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
pengumpulan data.
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
LingkTup Materi :
Nomor Soal : Kunci Jawaban :
Teknik pengumpulan data. 19 B

Deskripsi Soal :

Perhatikan pernyataan beriku !


1). Mendapatkan kendala jika peneliti tidak bisa hadir.
2). Mempunyai kesulitan dalam mengolah data yang terkumpul.
Indikator Soal : 3). Hanya mendapatkan data yang dituliskan oleh responden.
Disajikan beberapa pernyataan tentang 4). Mengalami kesulitan dalam mengembangkan pertanyaan tambahan.
kekurangan/ kelemahan teknik pengumpulan 5). Hanya dapat digunakan pada sumber data yang mampu baca tulis.
data dengan kuesioner/ angket, siswa dapat
mengidentifikasi 3 kekurangan/ kelemahan Yang tergolong kekurangan/ kelemahan teknik kuesioner antara lain ….
teknik kuesioner. A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 3), dan 5)
C. 1), 2), dan 4)
D.
E.
2), 4), dan 5)
3), 4), dan 5) 37
Sosiologi79

Pembahasan :
Kekurangan/ kelemahan Teknik Kuesioner/ Angket :
1. Responden sering tidak teliti dalam menjawab, sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab.
2. Seringkali sukar diberi validitasnya.
3. Hanya dapat digunakan pada sumber data yang mampu baca tulis.
4. Hanya mendapatkan data yang dituliskan oleh responden.
5. Mendapatkan kendala jika peneliti tidak bisa hadir.
6. Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.
7. Seringkali angket tidak dikembalikan terutama jika dikirim lewat pos.
8. Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat.
9. Pilihan jawaban mungkin tidak mencakup apa yang terkadung dalam hati responden.
10. Jawaban responden sudah diarahkan oleh peneliti, sehingga kurang ada kebebasan secara leluasa dari responden.
11. Jawaban dari responden terkadang seadanya dapat jadi tidak dalam keadaan yang sesungguhnya karena dalam pilihan jawaban ada yang apaling baik adan
pilihan itu cenderung dipilih oleh responden, padahal dalam kenyataannya tidak seperti itu.
12. Angket yang dikirim lewat pos pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20%. Seringkali tidak dikembalikan tertutama jika dikirim lewat pos menurut
penelitian

38
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
• Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
Peserta didik dapat dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
mengaplikasikan pengetahuan dan
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
pemahaman tentang topik penelitian Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Proses Penelitian Nomor Soal : Kunci Jawaban :
20 A

Deskripsi Soal :
Perhatikan indikator berikut !
1). Memiliki data pendukung yang relevan
2). Mendorong rasa ingin tahu peneliti
Indikator Soal : 3). Tidak sesuai dengan keahlian penelitian
Disajikan ilustrasi tentang permasalahan sosial 4). Cukup luas dan sulit dijangkau
yang terjadi dalam suatu masyarakat, peserta 5). Bermanfaat bagi masyarakat
didik dapat menentukan jawaban tentang topik
penelitian dengan tepat. Unsur-unsur pemilihan topik yang baik terdapat pada indikator nomor ....
A. 1), 2), dan 5)
B. 1), 2), dan 3)
C. 1), 3), dan 4)

39
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)
Sosiologi79

Pembahasan :
Menentukan Topik Penelitian :
1. Topik penelitian sesuai dengan bidang peneliti.
2. Bermanfaat bagi masyarakat khususnya subjek penelitia.
3. Mengetahui hakikat dasar perbedaan jenis penelitian
4. Masalah yang diambil bersifat baru
5. Tema yang sedang tren (hot topik)
6. Dalam jangkauan peneliti (Manageable topic).
7. Data dari topik mudah didapatkan (Obtainable data).
8. Topik cukup penting untuk diteliti (Signifance of Topik).
9. Topik yang menarik (interested topic).

40
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu mengaplikasikan • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
pengetahuan dan pemahaman tentang subjek dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
penelitian.
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Subjek Penelitian Nomor Soal : Kunci Jawaban :
21 A

Deskripsi Soal :

Seorang peneliti akan melakukan penelitian dengan objek yang akan diteliti adalah kedisiplinan siswa kelas X, XI,
dan XII. Adapun cara yang digunakan tampak pada tabel berikut :
Indikator Soal : Kelas Populasi Cara Pengambilan Sampel Yang Digunakan
Disajikan sebuah tabel tentang hasil sebuah Sampel
penelitian, peserta didik dapat menentukan
X 150 150/ 450 X 90 30
salah satu jawaban yang paling tepat tentang
XI 150 150/ 450 X 90 30
teknik penarikan sampel.
XII 150 150/ 450 X 90 30

Teknik pengambil sampel yang digunakan peneliti tersebut adala ….


A. Proportional Sampling
B. Stratified random sampling
C. Area Sampling
D. Cluster Sampel
41
E. Random Sampling
Sosiologi79

Pembahasan :
Teknik Sampling :
1. Stratified random sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel dengan memperhatikan suatu tingkatan (strata) pada elemen populasi. Elemen populasi
dibagi menjadi beberapa tingkatan (stratifikasi) berdasarkan karakter yang melekat padanya. Dalam stratified random sampling elemen populasi dikelompokkan
pada tingkatan-tingkatan tertentu dengan tujuan pengambilan sampel akan merata pada seluruh tingkatan dan sampel mewakili karakter seluruh elemen populasi
yang heterogen.
2. Area Sampling , teknik sampel daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu
Negara, provinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduka mana yang akan dijadikaan sumber data, maka pengambilan sampelnya didasarkan daerah
populasi yang telah ditentukan. Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap
berikutnya menentukan orang-orang yang ada di daerah itu sacara sampling juga.
3. Proportional Sampling, yaitu pengambilan sampel yang memperhatikan pertimbangan unsur -unsur atau kategori di dalam populasi penelitian
4. Cluster Sampel, teknik ini disebut juga cluster random sampling. Menurut Margono (2004: 127), teknik ini digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari individu-
individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster. Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti
atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten
5. Acak (Random sampling) Artinya, setiap anggota dari populasi memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Tidak ada intervensi
tertentu dari peneliti.Masing-masing jenis dari pengambilan acak (probability sampling) ini memiliki kelebihan dan kelemahan sendiri.

42
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat menggunakan • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
nalar dalam mengkaji pengolahan dan dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
penelitian Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Pengolahan dan penelitian Nomor Soal : Kunci Jawaban :
22 C

Deskripsi Soal :
Seorang peneliti menggunakan angket untuk memperoleh data dari responden. Peneliti tersebut mengecek kembali
data-data yang telah dikumpulkan. Selanjutnya, data diberi tanda atau simbol-simbol untuk mempermudah proses
Indikator Soal : pemasukan data. Berdasarkan penjelasan tersebut, penelitian telah sampai pada proses...
Disajikan pernyataan singkat hasil sebuah A. Editing
peneitian, siswa dapat mengolah data sesuai B. Reduksi
dengan pernyataan dalam soal C. Coding
D. Verifikasi
E. Tabulating

43
Sosiologi79

Pembahasan :
Pengolahan Data Penelitian

Pengolahan Data Kualitatif :


1. Reduksi Data, diartikan sebagai suatu proses pemilihan data, pemusatan perhatian pada penyederhanaan data, pengabstrakan data, dan transformasi data
kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
2. Penyajian Data, dapat dijadikan sebagai kumpulan informasi yang tersusun sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Penyajian yang sering digunakan adalah dalam bentuk naratif, bentuk matriks, grafik, dan bagan.
3. Menarik Kesimpulan/ Verifikasi, sejak langkah awal dalam pengumpulan data, peneliti sudah mulai mencari arti tentang segala hal yang telah dicatat atau disusun
menjadi suatu konfigurasi tertentu. Pengolahan data kualitatif tidak akan menarik kesimpulan secara tergesa-gesa, tetapi secara bertahap dengan tetap
memperhatikan perkembangan perolehan data.

Pengolahan Data Kuantitatif :


1. Mengelompokkan Data
2. Editing, yaitu proses memeriksa data yang sudah terkumpul, meliputi kelengkapan isian, keterbacaan tulisan, kejelasan jawaban, relevansi jawaban, keseragaman
satuan data yang digunakan, dan sebagainya.
a. Coding, yaitu kegiatan memberikan kode pada setiap data yang terkumpul di setiap instrumen penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan dalam
penganalisisan dan penafsiran data.
b. Tabulating, yaitu memasukkan data yang sudah dikelompokkan ke dalam tabel-tabel agar mudah dipahami.
3. Pengolahan Statistik Sederhana
Pengolahan statistik adalah cara mengolah data kuantitatif sehingga data mempunyai arti. Biasanya pengolahan data dilakukan dengan beberapa macam teknik,
misalnya distribusi frekuensi (sebaran frekuensi) dan ukuran memusat (mean, median, modus).

44
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu menggunakan nalar • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
dalam mengkaji materi tentang jenis teknik dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
pengumpulan data.
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Teknik Pengumpulan Data. Nomor Soal : Kunci Jawaban :
23 D

Deskripsi Soal :
Yanti sangat tertarik pada kehidupan masyarakat Baduy di pedalaman Banten, sehingga ia ingin melakukan
penelitian lebih lanjut. Untuk mendapatkan data yang valid, Yanti menggunakan dua teknik penumpulan data yaitu
wawancara dan kuesioner. Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman untuk melakukan tanya jawab
dengan informan. Sedangkan kuesioner dilakukan pada masyarakat Baduy yang sudah bisa membaca sehingga
Indikator Soal : pertanyaan dapat dijawab dengan baik. Setelah dilakukan pengumpulan data diketahui bahwa teknik pengumpulan
Disajikan sebuah deskripsi tentang kegiatan data yang lebih efektif adalah ....
pengumpulan data dalam suatu penelitian pada A. Kuesioner karena data yang terkumpul lebih mendalam dan rinci
masyarakat Baduy di pedalaman Banten, siswa B. Wawancara karena dapat mengumpulkan data lebih cepat dan murah
dapat membandingkan teknik pengumpulan C. Kuesioner karena masyarakat Badui tidak ada yang bekerja secara formal
data kuesioner dengan wawancara. D. Wawancara karena data yang didapatkan lebih detail dan mendalam
E. Wawancara karena langsung dapat melihat peristiwa di masyarakat Baduy

45
Sosiologi79

Pembahasan :
Kelebihan Teknik Pengumpulan Data melalui Wawancara :
1. Dapat memperoleh keterangan sedalam-dalamnya tentang suatu masalah, khususnya yang berkenaan dengan pribadi seseorang.
2. Peneliti dapat dengan cepat memperoleh informasi yang diinginkan.
3. Peneliti dapat memastikan bahwa informan yang memberi jawaban.
4. Peneliti berusaha agar pertanyaan betul-betul dipahami oleh informan.
5. Wawancara memungkinkan fleksibilitas dalam cara-cara bertanya.
6. Pewawancara yang sensitif dapat menilai validitas jawaban berdasarkan gerak-gerik, nada, dan raut muka dari informan.
7. Informasi yang diperoleh akan lebih dipercayai kebenarannya karena salah tafsiran dapat diperbaiki pada saat wawancara dilakukan.
8. Informan lebih bersedia mengungkapkan keterangan dan lebih leluasa dalam pengungkapannya.

Kelebihan Teknik Pengumpulan Data melalui Kuesioner/ Angket :


1. Dapat mengungkapkan pendapat atau tanggapan seseorang baik secara individual maupun kelompok terhadap permasalahan
2. Dapat disebarkan untuk responden yang berjumlah besar dengan waktu yang relatif singkat
3. Tetap terjaganya objektivitas responden dari pengaruh luar terhadap satu permasalahan yang diteliti
4. Tetap terjaganya kerahasiaan responden untuk menjawab sesuai dengan pendapat pribadi
5. Karena diformat dalam bentuk surat, maka biaya lebih murah
6. Penggunaan waktu yang relatif fleksibel sesuai dengan waktu yang telah diberikan peneliti
7. Dapat menjaring informasi dalam skala luas dengan waktu yang cepat.

46
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat menggunakan nalar dalam • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
mengkaji interpretasi data penelitian dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Prosedur Penelitian Sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
24 D

Deskripsi Soal :
Perhatikan tabel berikut !
No. Metode Belajar yang Sering % f
Digunakan Guru
1 Ceramah 10 10
Indikator Soal :
Disaiikan tabel hasil penelitian sosial, siswa 2 Picture and picture 35 35
dapat menginterpretasi data dari tabel tersebut 3 Talking stick 25 25
4 Everyone is teacher here 20 20
5 Cooperative script 10 10

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa ….


A. Metode talking stick paling kurang digemari siswa

47
B. Metode cooperative script dan ceramah kurang diminati siswa
C. Tidak ada metode belajar yang lebih dominan digunakan guru
D. Picture and picture merupakan metode yang sering diterapkan guru
E. Metode everyone teacher here paling jarang digunakan guru
Sosiologi79

Pembahasan :
Indikator yang diukur dalam peneitian tersebut adalah “Metode Belajar yang Sering Digunakan Guru”. Sesuai dengan table hasil peneiltian 10% guru menggunakan
metode belajar ceramah, 35% guru menggunakan metode belajar Picture and picture, 25% guru menggunakan metode belajar Talking stick, 20% guru menggunakan
metode belajar Everyone is teacher here dan 10% guru menggunakan metode belajar Cooperative script maka metode belajar yang paling sering digunakan guru
adalah metode belajar Picture and picture atau sebesar 35%.

48
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat memahami dan menguasai • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
tentang masyarakat multikultural dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Masyarakat multikultural Nomor Soal : Kunci Jawaban :
25 E

Deskripsi Soal :
Ketika berkunjung ke Papua kita akan menemui berbagai makanan berbahan dasar sagu. Sama halnya ketika kita
berkunjung ke Gunung Kidul, Yogyakarta kita akan menemukan banyak olahan makanan berbahan dasar umbi-
umbian. Kemajemukan olahan masyarakat tersebut disebabkan oleh...
A. Kondisi geografis
Indikator Soal : B. Warisan budaya
Disajikan ilustrasi tentang konsisi kemajemukan C. Profesi masyarakat
masyarkat Indonesia, siswa dapat D. Jumlah penduduk
menunjukkan faktor penyebab terbentuknya E. Perbedaan cuaca/ iklim
masyarakat multikultural

49
Sosiologi79

Pembahasan :
Faktor-faktor terbentuknya masyarakat multikultural di Indonesia :
1. Letak Indonesia
Jika kita memperhatikan Asia Tenggara, terlihat posisi Indonesia sebagai negara kepulauan, di mana letak astronomis Indonesia terletak antara 6°08’ LU -
11°15’ LS dan 94°45’ BT - 141°05’ BT. Selain itu terletak juga dalam posisi silang (cross) antara Benua Asia dan Benua Australia, serta diapit Samudera Hindia
dan Samudera Pasifik. Sebelum Indonesia mendapat kemerdekaannya, Indonesia merupakan wilayah yang strategis, hal ini disebabkan posisi silang tersebut.
Wilayah Indonesia sering disinggahi bangsa-bangsa lain dan bahkan ada yang mentap di Indonesia, sehingga bangsa Indonesia menjadi semakin multikultural
dan multietnis.
2. Bentuk Wilayah Berupa Kepulauan
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari ±17.677 buah pulau, baik besar maupun kecil. Akibat banyaknya pulau ini memungkinkan
kelompok-kelompok masyarakat dalam satu pulau terpisah pergaulannya dengan pulau lain. Hal itu mengakibatkan struktur kebudayaan pun berkembang
sendiri-sendiri. Oleh sebab itu, Indonesia memiliki banyak sekali suku-suku bangsa dengan struktur budaya yang berbeda-beda.
3. Sejarah Pemerintahan Sebelum Indonesia Merdeka
Salah satu faktor kemajemukan masyarakat Indonesia adalah ketika bangsa Indonesia dijajah bangsa lain. Tentu saja bangsa-bangsa yang menjajah Indonesia
itu memiliki struktur budaya sendiri. Akibat masa penjajahan yang lama membuat para penjajah memberlakukan budayana di Indonesia dan akhirnya diserap
oleh masyarakat, sehingga bentuk budaya tersebut bercampur dengan budaya lokal.
4. Perkembangan dan Kemampuan Daerah
Kemampuan satu daerah dengan daerah lain di Indonesia tentulah berbeda. Daerah yang mempunyai banyak kekayaan alam pastinya memiliki kemampuan
yang berbeda dengan daerah dengan sumber daya alam yang terbatas. Hal itu mengakibatkan daerah yang memiliki banyak kekayaan alam cenderung lebih
cepat mengalami perkembangan-perkembangan.
5. Perbedaan Sikap dalam Menyerap Unsur Kebudayaan Asing
Masyarakat yang berpikiran maju akan lebih cepat dalam menerima adanya perubahan dibandingkan dengan masyarakat tradisional. Proses penerimaan atau
penolakan budaya asing ini juga menyebabkan kebudayaan suatu masyarakat menjadi beragam.
6. Sistem Religi yang Dianut Masyarakat
Kondisi bangsa Indonesia yang seering didatangi orang-orang asing turut membawa pengaruh besar terhadap religiositas masyarakat lokal. Masyarakat
Indonesia memiliki agama dan kepercayaan yang berbeda-beda. Tiap-tiap agama tersebut memiliki tata cara, aturan-aturan, dan ajaran-ajaran yang berbeda.

50
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat memahami dan • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
menguasai tentang masyarakat multikultural dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.

51
Sosiologi79

Lingkup Materi :
Masyarakat multikultural Nomor Soal : Kunci Jawaban :
26 C
Deskripsi Soal :
Perhatikan gambar berikut !

Keterangan :
A A : Suku Jawa, PNS, Islam, dan laki-laki
B : Suku Jawa, petani, Islam, dan perempuan
D E B C : Suku Sunda, PNS, Katolik, laki-laki
D : Suku Batak, pedagang, konghucu, perempuan
E : Anggota koperasi
C

Kemajemukan masyarakat pada gambar di atas menunjukkan interseksi berdasarkan...


A. Kesukuan
B. Pekerjaan
C. Organisasi
D. Agama
E. Jenis kelamin
Indikator Soal :
Disajikan sebuah gambar tentang konsekuensi
munculnya mayarakat multikultural, siswa
dapat menunjukkan faktor yang mendasari
terjadinya interseksi pada gambar tersebut.

Pembahasan :
Dalam Sosiologi, interseksi adalah persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi baik berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas
sosial, dan lain-lain dalam suatu masyarakat majemuk. Suatu interseksi terbentuk melalui interaksi sosial atau pergaulan yang intensif dari anggota-anggotanya
melalui sarana pergaulan dalam kebudayaan manusia, antara lain bahasa, kesenian, sarana transportasi, pasar, sekolah. Dalam memanfaatkan sarana-sarana
interseksi sosial itu, anggota masyarakat dari latar belakang ras, agama, suku, jenis kelamin, tingkat ekonomi, pendidikan, atau keturunan berbeda-beda dapat
bersama-sama menjadi anggota suatu kelompok sosial tertentu atau menjadi penganut agama tertentu.

52
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat memahami dan menguasai • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
tentang perubahan sosial dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Perubahan sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
27 A

Deskripsi Soal :

53
Sosiologi79

Indikator Soal : Perhatikan gambar berikut !


Disajikan gambar tentang proses perubahan
sosial yang terjadi di masyarakat, siswa dapat
menunjukkan penerapan teori perubahan sosial
Arah Perubahan
sesuai dengan ilustrasi tersebut.

Gambar di atas merupakan arah perubahan sosial yang memiliki arti bahwa ….
A. Masyarakat/ manusia akan mengalami perubahan yang bersifat pengulangan
B. Perubahan sosial yang dialami manusia mengalami proses kemunduran
C. Meskipun mengalami ketidakjelasan alur, perubahan selalu bersifat maju
D. Perubahan manusia tidak hanya bersifat linear, tetapi bersifat abstrak
E. Segala perubahan yang terjadi bersifat tidak dapat direncanakan dan diprediksi
Pembahasan :
Teori siklus menjelaskan bahwa perubahan sosial bersifat siklus artinya berputar melingkar. Menurut teori siklus, perubahan sosial merupakan sesuatu yang tidak
bisa direncanakan atau diarahkan ke suatu titik tertentu, tetapi berputar-putar menurut pola melingkar. Pandangan teori siklus ini, yaitu perubahan sosial sebagai
suatu hal yang berulang-ulang. Apa yang terjadi sekarang akan memiliki kesamaan atau kemiripan dengan apa yang ada di zaman dahulu. Di dalam pola perubahan
ini tidak ada proses perubahan sosial masyarakat secara bertahap sehingga batas-batas antara pola hidup primitif, tradisional, dan modern tidak jelas.
Pandangan teori siklus sebenarnya telah dianut oleh bangsa Yunani, Romawi, dan Cina Kuno jauh sebelum ilmu sosial modern lahir. Mereka membayangkan
perjalanan hidup manusia pada dasarnya terperangkap dalam lingkaran sejarah yang tidak menentu.
Seorang filsuf sosial Jerman, Oswald Spengler, berpandangan bahwa setiap peradaban besar menjalani proses penahapan kelahiran, pertumbuhan, dan keruntuhan.
Selanjutnya, perubahan sosial akan kembali pada tahap kelahirannya kembali. Seorang sejarawan sosial Inggris, Arnold Toynbee, berpendapat bahwa sejarah
peradaban adalah rangkaian siklus kemunduran dan pertumbuhan. Akan tetapi, masingmasing peradaban memiliki kemampuan meminjam kebudayaan lain dan
belajar dari kesalahannya untuk mencapai tingkat peradaban yang tinggi. Salah satu contoh adalah kemajuan teknologi di suatu masyarakat umumnya terjadi karena
proses belajar dari kebudayaan lain. Kita dapat melihat kebenaran teori siklus ini dari kenyataan sosial sekarang. Misalnya, dari perilaku mode pakaian, dan gaya
kepemimpinan politik. Sebagai contoh, dalam perubahan mode pakaian, seringkali kita melihat mode pakaian terbaru kadang-kadang merupakan tiruan atau
mengulang model pakaian zaman dulu.

54
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat memahami dan menguasai • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
tentang perubahan sosial dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Faktor penyebab perubahan sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
28 D

Deskripsi Soal :
Keterbatasan kesempatan kerja di Indonesia secara umum membuat beberapa kelompok sosial dan masyarakat
terpinggirkan karena minimnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan kelompoknya. Situasi seperti
ini membuat anggota masyarakat berpikir untuk keluar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia. Keputusan menjadi
TKI bertujuan untuk memperoleh peningkatan pendapatan anggota keluarganya. Secara sosiologis kenaikan
Indikator Soal : pendapatan ekonomi mengakibatkan perubahan status dan struktur di lingkungannya. Berdasarkan ilustrasi latar
Disajikan ilustrasi tentang perubahan sosial di belakang perubahan sosial tersebut adalah ....
masyarakat, siswa dapat menentukan faktor A. Kontak dengan masyarakat dan budaya lain, baik secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan
penyebab perubahan sosial terjadinya perubahan sosial budaya.
B. Keinginan berkedudukan sama dengan orang atau golongan lain yang dianggapnya lebih tinggi untuk mencapai
kesetaraan.
C. Adanya sistem terbuka memungkinkan gerak sosial vertikal yang berdampak pada kesempatan untuk maju atas
dasar kemampuannya sendiri.
D. Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain yang dapat memengaruhi aspek ekonomi, pola pikir, dan
gaya hidup masyarakat.
E. Penemuan baru yang dapat menjadi motivasi bagi inovasi di masyarakat guna meningkatkan efektivitas kerja.
55
Sosiologi79

Pembahasan :
Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Sosial :
1. Penemuan Baru.
Manusia dengan kemampuan akal pikiran memiliki dorongan-dorongan yang kuat untuk mengadakan kegiatan penelitian sehingga menghasilkan penemuan-
penemuan baru. Berkaitan dengan penemuan baru, ada tiga istilah yang harus kita bisa bedakana; discovery, invention, dan inovation. Discovery dapat diartikan
sebagai penemuan baru yang bersifat benar-benar baru, belum pernah ditemukan sebelumnya, atau bersifat fundamental/dasar yang dapat dikembangkan
menjadi penemuan-penemuan lainnya. Invention lebih kepada penemuan dari hasil pengembangan hasil penemuan dasar (discovery) yang sudah terlebih dahulu
ada. Sedangkan inovation lebih ke proses kreatif dalam pembaharuan penemuan-penemuan (baik discovery maupun invention) yang sudah ada untuk
selanjutnya diterima, dipelajari, dan diterapkan di masyarakat. lainnya adalah penemuan internet, kereta api, mesin, dan teknologi-teknologi modern lainnya.
2. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk juga dapat menimbulkan terjadinya perubahan sosial. Pertubumahan penduduk di kota yang cenderung pesat dengan banyaknya
urbanisasi, perpindahan penduduk dari desa ke kota, berdampak terhadap perubahan sosial. Di kota dimana penduduknya padat terjadi pergeseran nilai-nilai
sosial yang berupa perubahan dalam hal keramahan akibat dari persaingan yang begitu ketat. Tidak cuma itu, kepadatan penduduk di kota juga memunculkan
terbentuknya kelompok-kelompok sosial baru serta tingginya kriminalitas akibat kesenjangan sosial yang begitu jauh. Sebaliknya di desa, dimana masyarakat usia
produktif lebih memilih mengadu nasib di kota, menyebabkan desa mengalami krisis tenaga kerja, banyak lahan-lahan produktif terbengkalai, yang pada akhirnya
membuat desa semakian tertinggal karena potensinya tidak dimanfaatkan.
3. Konflik
Konflik yang terjadi di dalam masyarakat baik antar individu, individu-kelompok, atau antar kelompok dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial seperti
perubahan pola hubungan, struktur masyarakat, dan perubahan-perubahan lain. Konflik-konflik yang berkembang tersebut tidak selalu bersifat negatif. Seringkali
kon?ik yang terjadi dalam kehidupan masyarakat diikuti dengan suatu proses akomodasi yang pada gilirannya justru akan menguatkan ikatan sosial.
4. Revolusi
Seperti yang di uraikan di contoh perubahan sosial (Baca: Contoh-contoh Perubahan Sosial), revolusi termasuk kedalam penyebab terjadinya perubahan sosial.
Dijelaskan di artikel tersebut bagaimana revolusi industri di Inggris menyebabkan perubahan sosial tidak hanya di masyarakat Inggris itu sendiri tapi juga di
masyarakat dunia. Revolusi indsutri adalah sebagian contoh dari beberapa revolusi yang terjadi yang tetap membawa dampak terjadinya perubahan sosial.
5. Faktor Alam
Gejala yang terjadi di lingkungan alam dapat menyebabkan perubahan sosial. Misalnya, gempa bumi terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Gempa bumi tersebut
menyebabkan masyarakat kehilangan banyak harta benda dan keluarga. Keadaan tersebut memaksa masyarakat membentuk kehidupan kembali melalui
lembaga atau organisasi sosial yang baru karena kehidupan lama telah rusak atau hilang. Perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat seperti
perubahan mata pencaharian, perubahan keluarga, atau perubahan kekayaan.
6. Peperangan
Terjadinya perang di suatu wilayah akan berpengaruh terhadap perubahan kepribadian dari individu-individu sebagai anggota masyarakat yang tinggal di wilayah
tersebut. Betapa tidak, perang pasti akan melibatkan seluruh komponen masyarakat dan akan membawa perubahan dalam masyarakat tersebut, baik besar
maupun kecil. Selain itu akan membawa akibat yang berarti bagi masyarakat setempat. Hal ini terutama pada masyarakat yang kalah perang. Contoh mudahnya,
perang Amerika-Irak telah mengakibatkan perubahan sosial yang besar dalam masyarakat Irak, seperti: tumbangnya rezim Sadam Hussain dan dibubarkannya
Partai Baad, munculnya perlawanan bergerilya, perpecahan, dan bahkan dapat menimbulkan perang saudara.
7. Pengaruh Kebuayaan Lain
Di era globalisasi sekarang ini, pengaruh kebudayaan masyarakat lain merupakan suatu hal yang tidak bisa dielakkan lagi. Adanya hubungan kerja sama
antarnegara serta sarana komunikasi dan informasi yang semakin canggih, seperti televisi, radio, dan internet memudahkan pengaruh kebudayaan masyarakat
lain masuk dalam suatu negara. Akibatnya muncul perubahan pada masyarakat yang menerima pengaruh kebudayaan itu. 56
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu memahami dan • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
menguasai tentang perubahan sosial dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Modernisasi Nomor Soal : Kunci Jawaban :
29 B

Deskripsi Soal :
Untuk memenuhi kebutuhan hidup yang terus meningkat, masyarakat harus mengubah cara dan sistem kerjanya.
Dalam kegiatan mengolah hasil pertanian misalnya, masyarakat harus menggunakan teknologi modern untuk
mendapatkan hasil yang lebih bermutu sehingga mendapatkan harga yang tinggi. Ilustrasi tersebut menegaskan
tentang perlunya modernisasi bidang pertanian untuk ....
Indikator Soal : A. Meningkatkan jumlah petani tanaman pangan
Disajikan sebuah deskripsi tentang modernisasi B. Mendapatkan nilai tambah dari hasil pertanian
dalam bidang pertanian, siswa dapat C. Mengembangkan peralatan pertanian modern
menentukan pentingnya modernisasi dalam D. Memperluas lahan untuk kegiatan pertanian
bidang pertanian. E. Membangun sistem pertanian monokultur

57
Sosiologi79

Pembahasan :
Pentingnya Modernisasi Dalam Bidang Pertanian :

Seiring berlakunya pasar bebas alias globalisasi, arus barang termasuk produk pertanian seperti halnya bahan pangan pokok akan semakin bebas dan mudah
memasuki wilayah RI. Ini menjadi potensi ancaman bagi petani lokal dan berpotensi menimbulkan ketergantungan pangan kita kepada asing. Kunci menghadapi
globalisasi tersebut adalah efisiensi usaha tani. Potensi ancaman tersebut dapat dihadapi dengan 3 langkah yang bersifat mikro yaitu meningkatkan jumlah produksi
sehingga tercapai kecukupan pangan nasional, dan meningkatkan efisiensi biaya produksi sehingga produk pertanian memiliki daya saing harga.

"Kemudian meningkatkan kualitas sehingga produk pertanian memiliki daya saing kompetitif serta mengupayakan kontinuitas suplai pangan. Secara makro misalnya
perlunya regulasi sektor pertanian dan perlindungan yang lebih baik kepada petani termasuk perlindungan dari berbagai bencana alam serta pengembangan sarana
dan prasarana pertanian termasuk pengembangan industri alsintan dalam negeri," ujar Wakil Herman Khaeron. Semua langkah tersebut tidak terlepas dari
keberhasilan implementasi teknologi pertanian modern. Melalui kebijakan pemerintah yang mengutamakan keberpihakan kepada petani di antaranya dengan
meningkatkan fasilitasi bantuan alat mesin pertanian (alsintan) secara signifikan, telah menggeser kegiatan usaha pertanian dari sistem tradisional menuju pertanian
yang modern.

"Modernisasi pertanian dapat dilihat pada penggunaan metode budidaya yang lebih baik dan efektif, penerapan alat mesin pertanian dengan teknologi tepat guna dari
mulai pengolahan lahan, pemanenan dan penanganan pasca panen, penggunaan benih unggul, pemupukan yang tepat guna dan mencukupi, penggunaan SDM
pertanian yang lebih berkualitas, serta efisiensi penggunaan sumberdaya alam terutama air irigasi, sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga," Modernisasi
juga melingkupi aspek pasca panen seperti sistem panen, pengolahan hasil dan pembuatan kemasan modern dan aman, tata niaga yang efisien, serta terus menerus
menyempurnakan kebijakan pemerintah yang kondusif bagi kegiatan usaha pertanian. "Modernisasi pertanian juga mesti mampu menjamin ketersediaan suplai
berdasarkan penataan masa panen dan teknik pengemasan hasil yang baik. Modernisasi pertanian juga termasuk skim pembiayaan pada petani dan sistem
penjaminan usaha tani melalui asuransi, sehingga petani mampu berproduksi dengan optimal," "Melalui modernisasi pertanian terbukti bisa meningkatkan
produktivitas pangan sehingga proses produksi beras bisa lebih efisien. Modernisasi pertanian yang tepat guna dan efisien akan mampu menangkal dampak buruk
globalisasi dan menjadi salah satu kunci sukses menghadapinya,"

58
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat memahami dan menguasai • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
tentang globalisasi dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Globalisasi Nomor Soal : Kunci Jawaban :
30 C

Deskripsi Soal :

Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini !


1). Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi lebih produktif! efektif! dan efisien

59
Sosiologi79

Indikator Soal : sehinggamembuat produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar internasion
Disajikan beberapa pernyataan tentang 2). Terbentuknya masyarakat global yang tidak lagi tergantung batas-batas 2ilayah. Dalamglobalisasi
dampak perubahan sosial di masyarakat, siswa bidang ekonomi telah terjadi perdagangan internasional pasar bebas, dibentuknya kerjasamaregional, bilateral,
dapat menunjukkan dampak globalisasi yang maupun multilatera
bersifat negatif sesuai dengan pernyataan 3). Keunikan yang sifatnya lokal dan kedaerahaan bisa tergerus dan lenyap diterpa arus globalisasi. Kearifan lokal
dalam soal. merupakan mata uang yang penuh nilai di negara kaya budaya seperti Indonesia. Globalisasi membuka kran
mengalirnya nilai-nilai lain dari belahan bumi lain sampai ke tingkat lokal sehingga keberadaan kearifan lokal
terancam.
4). Tersebarnya nilai"nilai budaya yang melanggar nilai"nilai kesopanan dan budaya bangsa melalui mediamassa
seperti tayangan"tayangan film yang mengandung unsur pornografi yang disiarkan televisi asing yang dapat
ditangkap melalui antenna parabola atau situd-situs pornografi.
5). Terjadinya sikap materialisme! yaitu sikap mementingkan dan mengukur segala sesuatu
berdasarkanmateri karena hubungan sosial dijalin berdasarkan kesamaan kekayaan! kedudukan sosial atau
jabatan. Akibat sikap materialisme! kesenjangan sosial antara golongan kaya dan miskin semakin lebar.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, manakah yang merpakan contoh dampak globalisasi yang bersifat
negative ….
A. 1), 2) dan 3)
B. 2), 4) dan 5)
C. 3), 4) dan 5)
D. 1), 3) dan 4)
E. 1), 3) dan 5)

60
Sosiologi79

Pembahasan :
Danpak Negatif Globalisasi :
1. Terjadinya Westernisasi, Amerikaniasi dan Koreanisasi, fenomena westenisasi menunjukkan penetrasi kebudayaan barat di dunia timur. Budaya barat yang
nilainya tidak sesuai dengan nilai timur bisa menari dengan bebas di dunia timur. Budaya yang dimaksud memiliki aspek yang luas. Sebagai contoh, fashion barat
yang menilai pusar sebagai bagian dari aksesoris penampilan yang trendi. Secara historis, kebudayaan timur tidak mengenal model fashion demikian, namun
proses globalisasi membantu menciptakan nilai baru bahwa pusar menjadi bagian dari tren fashion.
2. Munculnya hegemoni politik dari negara adidaya, sistem politik yang dianut oleh negara adidaya sangat berpotensi menjadi sistem standar yang dianggap paling
balik dan ”sempurna”. Negara adidaya menunjukkan kemapanan ekonomi dan inovasi teknologi. Negara lain yang sedang berkembang punya hasrat untuk
meniru langkahnya. Maka tindakan yang bisa dilakukan adalah manggut-manggut ketika didikte negara yang lebih maju. Sebagai contoh, demokrasi Amerika
dilihat sebagai sistem politik yang sudah mapan. Indonesia melihat sistem tersebut sebagai yang terbaik atau setidaknya yang paling sedikit keburukannya
dibanding semua alternatif yang ada. Progres ekonomi bisa tercipta ketika sistem ekonomi dimodernisasi. Koperasi tinggal papan namanya saja, pablik-pabrik
besar yang disuntik uang dari bank asing beroperasi dengan perlindungan pemerintah dari daerah sampai pusat. Dengan cara ini pertumbuhan ekonomi bisa
direalisasikan seperti dicontohkan negara-negara kapitalistik yang sudah maju.
3. Melemahnya nasionalisme, globalisasi merupakan istilah yang mengandung makna yang luas. Dalam globalisasi terdapat prinsip-prinsip yang sejalan dengan
pandangan post-nasional. Artinya, perspektif yang digunakan untuk melihat relatas tidak lagi terpaku pada batasan-batasan negara. Negara adalah bagian dari
entitas yang lebih besar yaitu global. Dengan paradigma ini, nasionalisme menjadi sempit dan internasionalisme dipandang jauh lebih layak. Dampak dari
adaptasi paradigma ini adalah lemahnya jiwa nasionalis. Secara ekstrim bisa saja muncul gerakan-gerakan separatis yang tidak lagi mementingkan negara
sebagai satu kesatuan. Level lokal lebih baik dan global adalah yang terbaik. Globalisasi memandang bahwa negara sebagai sebuah entitas tidak dapat berdiri
sendiri. Oleh karena itu perlu keterjalinan di berbagai aspek dengan negara-negara lain. Kepentingan nasional dengan demikian harus dikonfrontasikan dengan
kepentingan internasional.
4. Lahirnya neo-imperialisme, beberapa kritikus globalisasi telah menguraikan secara gamblang bahwa globalisasi bisa menjadi topeng imperialisme gaya baru.
Bung Karno yang nasionalis telah mengingatkan melalui istilah nekolim: neo kolonialisme dan imperialisme. Saat ini model kolonialisme jaman jadul tidak lagi
populer, tanpa bermaksud mengabaikan perang di beberapa negara seperti Timur Tengah dan sebagainya. Indonesia sendiri telah mendeklarasikan
kemerdekaannya dan berprinsip bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Kolonialisme gaya baru tampil melalui institusi-institusi multinasional yang
murah hati. Beberapa contoh yang biasa disebutkan adalah IMF dan Bank Dunia yang hadir untuk membantu bangsa-bangsa mengatasi krisis moneter dan
mencapai kesejahteraan ekonomi. Alih-alih terbantu, negara miskin justru terjebak pada ketergantungan dengan lembaga-lembaga neo imperial tersebut.
5. Hilangnya kearifan local, keunikan yang sifatnya lokal dan kedaerahaan bisa tergerus dan lenyap diterpa arus globalisasi. Kearifan lokal merupakan mata uang
yang penuh nilai di negara kaya budaya seperti Indonesia. Globalisasi membuka kran mengalirnya nilai-nilai lain dari belahan bumi lain sampai ke tingkat lokal
sehingga keberadaan kearifan lokal terancam. Sebagai contoh, manusia Indonesia secara historis telah mengenal istilah gotong-royong. Kehidupan sosial dalam
bertetangga dilandaskan atas rasa persaudaraan dan saling tolong-menolong. Kakek buyut saya menempatkan sumur di luar rumah karena air menjadi
kebutuhan orang-orang di sekitar untuk minum dan mengairi ladang. Siapapun boleh ambil air di situ. Sekarang siapa yang ambil air akan diteriaki maling.

61
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu mengaplikasikan • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
pengetahuan dan pemahaman tentang dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
berbagai permasalahan sosial yang muncul Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
dalam masyarakat multikultural • Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Masyarakat multikultural Nomor Soal : Kunci Jawaban :
31 E

Deskripsi Soal :

Perhatikan kasus di bawah ini !


Lampung merupakan suatu wilayah sebagai tujuan para transmigrasi program pemerintah yang berasal dari Jawa
dan Bali. Orang Jawa dan Bali sebagai terkenal memiliki perilaku ulet dan pekerja keras. Selain, memang karena
Indikator Soal : sikap mereka sebagai pendatang untuk menemukan kesuksesan harus berlaku demikian. Sebagian masyarakat
Disajikan sebuah kasus tentang contoh Indonesia saat itu masih berpandangan bahwa pribumi dijajah oleh orang luar. Pandangan tersebut masih memiliki
permasalahan sosial yang muncul dalam kaitan akan penjajahan Indonesia oleh bangsa Belanda dan Jepang. Masyarakat pribumi di Lampung utamanya
masyarakat multicultural, siswa dapat warga Agom dan Balinugara merasa tanah adatnya diinjak-injak dan ingin dikuasai oleh masyarakat pendatang.
mengidentifikasi faktor penyebab munculnya Mereka beranggapan bahwa tiada satu kaum pun yang boleh memiliki akan tanah adat tersebut.
ketimpangan sosial dalam masyarakat.
Berdasarkan kasus di atas, yang menjadi faktor penyebab munculnya ketimpangan sosial adalah ….
A. Etnosentrisme
B. InterseksiKonsolidasi
C. Mutual Akulturasi
D. Stereotip Etnis
62
E. Primodialisme
Sosiologi79

Pembahasan :
Konsekuensi Masyarakat Multikultural
1. Interseksi, adalah titik perpotongan atau pertemuan atau persilangan antara dua garis atau dua arah. Menurut Soerjono Soekanto, dalam kamus sosiologi, section
atau seksi adalah suatu golongan etnis dalam suatu masyarakat yang majemuk, misalnya etnis Sunda, Jawa, Bugis, Minang dan lain-lain. Jadi secara sederhana
dapat dikatakan bahwa interseksi merupakan persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi baik berupa suku, agama, jenis
kelamin, kelas sosial dan lain-lain dalam suatu masyarakat majemuk. Secara sederhana, perbedaan suku bangsa, agama, ras daerah dan kelas sosial saling
silang-menyilang satu sama lain, sehingga menghasilkan golongan-golongan yang juga saling silang menyilang. Oleh sebab itu, di banyak daerah, penggolongan
individu-individu akan sekaligus menempatkan seseorang atau kelompok masyarakat pada beberapa kriteria.
2. Konsolidasi, merupakan perbuatan yang memperteguh atau memperkuat suatu hubungan. Jadi, konsolidasi adalah suatu proses penguatan atau peneguhan
keanggotaan individu atau beberapa kelompok yang berbeda dalam suatu kelompok sosial, melalui tumpang tindih keanggotaan. Konsolidasi merupakan suatu
proses yang berlangsung pada masyarakat majemuk. Di dalam berbagai masyarakat, selalu terjadi konsolidasi atau tumpang tindih kriteria penentu keanggotaan
kelompok atau kelas sosial. Tumpang tindih terjadi misalnya antara suku bangsa dengan agama, suku dengan pekerjaan, duku dengan kelas sosial dan lain-lain.
Sehingga identitas agama dapat sekaligus merupakan identitas suku bangsa yang bersangkutan atau identitas suku dengan pekerjaan tertentu. Misalnya suku
Melayu identik dengan agama Islam, suku Bali identik dengan agama Hindu, suku Minang dan Cina identik dengan pekerjaan dagang atau usaha jasa.
3. Mutual Akulturasi, jika suatu kelompok masyarakat dengan tipe kebudayaan tertentu memiliki sikap terbuka dengan kebudayaan lain, maka akan terjadi mutual
akulturasi. Suatu mutual akulturasi didahului oleh interseksi yang berjalan terus-menerus sehingga menimbulkan rasa saling menyukai kebudayaan lainnya dan
secara sadar atau tidak, individu-individu masyarakat tersebut akan mengikuti dan menggunakan perwujudan kebudayaan lain tadi. Misalnya, makanan dari
beberapa etnis diminati dan disukai oleh kelomok masyarakat lainnya.
4. Primordialisme, adalah suatu pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat istiadat, kepercayaan,
maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya sehingga membentuk sikap tertentu. Primordial artinya ikatan-ikatan utama seseorang dalam
kehidupan sosial, dengan hal-hal yang dibawa sejak kelahirannya, seperti suku bangsa, ras, daerah dan sebagainya.
5. Stereotip Etnis, berkaitan dengan ras, suku bangsa, kepercayaan, pekerjaan maupun kebangsaan. Pada hakikatnya seteotip merupakan imaginasi mentalitas
yang kaku, yaitu dalam wujud pemberian penilaian negatif yang ditujukan kepada out-groupnya. Sebaliknya kepada sesama in-group akan memberikan penilaian
yang positif. Stereotip dengan outgroup yang kaku dapat menyebabkan timbulnya prasangka (prejudice) yang kuat. Tumbuhnya stereotip dalam diri seseorang
adalah sebagai akibat pengaruh suatu persepsi tertentu dan berfungsi untuk meyakinkan diri sendiri. Adanya berbagai perbedaan ras diantara segmen penduduk
yang porsinya tidak sama dalam wilayah geografis atau sosial, akan dapat menimbulkan kesulitan. Stereotip etnis ini dapat menyebabkan seseorang bersifat
konservatif dan tertutup terhadap hal-hal baru dan asing.

63
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu mengaplikasikan • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
pengetahuan dan pemahaman tentang dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
masyarakat multikultural.
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Masyarakat multikultural. Nomor Soal : Kunci Jawaban :
32 A

Deskripsi Soal :
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang memiliki berbagai macam latar belakang suku, ras, agama, dan
budaya yang berbeda. Perbedaan itu disebabkan oleh beberapa faktor yang salah satunya karena kondisi geografis
yang terdiri dari pulau-pulau. Dengan kondisi masyarakat seperti ilustrasi, Indonesia seharusnya menerapkan
bentuk masyarakat yang ....
Indikator Soal : A. Membentuk komunitas sesuai dengan latar belakang suku
Disajikan sebuah ilustrasi tentang keragaman B. Berteman dengan orang-orang yang memiliki ras sama
suku, ras, agama, dan budaya yang ada di C. Mau mewujudkan integrasi karena ada peraturan dan kepentingan
Indonesia, siswa dapat menerapkan konsep D. Selalu mengembangkan sikap toleransi dan saling menghargai
faktor geografis sebagai salah satu faktor yang E. Tersegmentasi dan berkelompok sesuai dengan kesamaan agama
mempengaruhi terjadinya multikulturaisme
dengan fakta yang ada dalam masyarakat
Indonesia.

64
Sosiologi79

Pembahasan :
Faktor Geografi Sebagai Salah Satu Faktor Yang Mempengaruhi Terbentuknya Multikulturalisme di Indonesia :
Indonesia merupakan negara yang sangat luas yang terdiri dari kepulauan. Setiap pulau dibatasi oleh lautan di sekelilingnya. Di samping itu, Indonesia juga
merupakan negara vulkanis dengan banyak pegunungan, baik gunung berapi ataupun yang bukan berapi. Karena kedua faktor tadi, maka di Indonesia terjadi isolasi
geografi . Isolasi geografi adalah pembatasan suatu daerah oleh karena keadaan alam, yaitu laut dan gunung.

Isolasi akibat laut menyebabkan munculnya hambatan dalam melakukan hubungan diantara masing-masing pulau, walaupun tidak sama sekali terputus. Masing-
masing pulau kemudian berkembang sesuai dengan alam yang ada di sekitar daerahnya. Oleh karena itu, antara satu pulau dengan pulau lain mempunyai suku
bangsa yang berbeda kebudayaannya. Contohnya antara pulau Kalimantan dengan pulau Sulawesi mempunyai suku bangsa dengan budaya yang berbeda-beda. Di
Kalimantan terdapat suku bangsa dominan, yaitu suku Dayak. Sedangkan di Sulawesi terdapat banyak suku bangsa yang berbeda tanpa ada dominasi. Begitu pula
antara pulau Jawa dengan pulau Bali yang dipisahkan oleh selat Bali. Walaupun dalam sejarah tercatat bahwa suku bangsa Bali berasal dari suku bangsa Jawa,
tetapi dalam perkembangan budayaanya diantara kedua suku bangsa tersebut memiliki perbedaan.

Isolasi akibat gunung yang tinggi, sehingga menghambat hubungan antara satu daerah dengan daerah lain. Dalam satu pulau terdapat banyak suku bangsa karena
adanya hambatan geografi yang berupa pegunungan.Pada dasarnya ada budaya yang masih sama, tetapi dapat pula terjadi perbedaan yang menyolok antara suku
bangsa satu dengan suku bangsa lain dalam satu pulau. Contohnya di pulau Jawa terdapat suku bangsa Sunda dan Jawa. Kedua suku tersebut mempunyai
kebudayaan yang berbeda, walaupun tetap ada beberapa bagian budaya yang masih sama.

65
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat mengaplikasikan • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
pengetahuan dan pemahaman tentang dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
pemberdayaan komunitas Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Pemberdayaan komunitas Nomor Soal : Kunci Jawaban :
33 E

Deskripsi Soal :

Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini !


1). Nama Kampung Inggris di pelopori oleh Mr Kalen, sebagai pendiri sekaligus pionir tempat kursus di Kampung

66
Sosiologi79

Indikator Soal : Inggris. Mr. Kalen yang pendiri BEC (Besic Ingglish Crose) melakukan pemberdayaan masyarakat di desa,
Disajikan beberapa pernyataan tentang contoh dengan cara mengedukasi waragnya untuk memberikan pendidikan gratis.
pemberdayaan komunitas di masyarakat, siswa 2). Program bantuan langsung tunai bagi masyarakat tidak mampu, dimana pemerintah memberikan bantuan
dapat mengidentifikasi contoh permberdayaan berupa uang dalam jumlah tertentu yang harus digunakan oleh masyarakat berpenghasilan rendah untuk
komunitas sesuai dengan pernyataan dalam memenuhi kebutuan primernya.
soal. 3). Pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi juga berhasil dilakukan di wilayah perkampungan daerah
Magelang melalui pendirian Kampung Blogger oleh Sumbodo Malik. Ia dengan tekun mengejarkan kepada
masyarakat untuk melakukan pemberdayaan dengan mendapatkan hasil dari Google Adsen, berjualan online,
dan lainnya sebaginya.
4). Program BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial), merupakan lembaga yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan sosial di Indonesia
5). Kampung Warna Warni di Kota Malang, Jawa Timur. Kegiatan pemberdayaan masyarakat di bidang ini lebih
didasari pada lingkungan desa yang awalnya kumuh. Dengan giat pemerintah daerah bekerjsama dengan Cat
Tempak Avitex menciptakan kondisi dan indah.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, manakah yang merupakan contoh program permberdayaan komunitas
….
A. 1), 2) dan 3)
B. 2), 4) dan 5)
C. 1), 3) dan 4)
D. 3), 4) dan 5)
E. 1), 3) dan 5)

67
Sosiologi79

Pembahasan :
Beberapa contoh program pemberdayaan komunitas :
1. Pendidikan, contoh pemberdayaan masyarakat yang teradi di Indonesia dalam pendidikan, misalnya saja terdirinya “Kampung Inggris” di Kabupaten Kediri, Jawa
Timur. Kampung ini sebenarnya adalah desa biasanya pada awal terbentuknya, tidak mengenal sama sekali Bahasa Inggris yang berkembang disana. Dalam
perjalannyanya Nama Kampung Inggris di pelopori oleh Mr Kalen. Sebagai pendiri sekaligus pionir tempat kursus di Kampung Inggris. Mr. Kalen yang pendiri BEC
(Besic Ingglish Crose) melakukan pemberdayaan masyarakat di desa, dengan cara mengedukasi waragnya untuk memberikan pendidikan gratis.
2. Ekonomi, pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi juga berhasil dilakukan di wilayah perkampungan di daerah Magelang melalui kegiatan untuk mengelola
blog serta menulis konten-konten yang berkualitas yang dipelopori oleh Sumbodo Malik salah satu Alumni Univeritas ternama di Jakarta. Ia dengan tekun
mengejarkan kepada masyarakat untuk melakukan pemberdayaan dengan mendapatkan hasil dari Google Adsen, berjualan online, dan lainnya sebaginya..
3. Wisata, pemberdayaan masyarakat di bidang wisata juga banyak dilakukan di Indonesia. Salah satunya berdirinya Kampung Warna Warni di Kota Malang, Jawa
Timur. Kampung ini menjadi begitu terkenal karena ciri khasnya sebagai tempat paling indah untuk berselfie. Kegiatan pemberdayaan masyarakat di bidang ini
lebih didasari pada lingkungan desa yang awalnya kumuh. Dengan giat pemerintah daerah bekerjsama dengan Cat Tempak Avitex menciptakan kondisi dan
indah, sebagimana dengan membingkai rumah-rumah tersebut.
4. Sistem Pengetahuan, perkembangan dalam era globalisasi pada saat ini tidak terbatas lagi. Pengertian globalisasi ini identik dengan berkembang pesat
masyarakat, kemudian kondisi ini mendorongan salah masyarakat di Indonesia khususnya masyarakat di Purbolinggo mendirikan sistem pengetahuan dalam
menambah penghasilan dengan mendirikan “Kampung Marketer”. Kampung marketer adalah salah satu nama kampung yang ada di Purbolinggo, dengan cara
berjualan online kampung ini berhasil mendirikan salah satu pemberdayaan masyarakat yang memiliki nilai untuk berjualan secara online. Pioner dalam pendirian
kampung ini sendiri adalah alumni dari STAN (Sekolah Tinggi Akuntasi negara).
5. Agama, juga menjadi salah satu apek penting dalam pemberdayaan masyarakat, salah contohnya adalah dengan apa yang dilakukan oleh Pondok Pesantren di
Indonesia, dengan sistem pendidikannya ia mampu bertahan dan menumbuhakan kayakinan, bagi masyarakat yang beragama Islam.
6. Kesehatan, pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan juga dilakukan oleh salah satu Pendiri Bank Sampah. Sampah yang menjadi masalah klasik utama di
Indonesia bisa di tukarkan dengan berobat gratis bagi masyarakat. Secara tidak langsung pemberdayaan masyarakat ini dinilai berhasil lantaran banyak pihak
yang memandang positif. Pendiri dalam pemberdayaan kesehatan dengan cara memindahkan funsgi sampai dengan kesehatan adalah Alumni dari UB
(Univeritas Brawijaya).

68
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat mengaplikasikan • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
pengetahuan dan pemahaman tentang dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
ketimpangan sosial Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Ketimpangan sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
34 D

Deskripsi Soal :

Ketimpangan Berujung Ketimpangan Lebih Besar


World Bank lewat laporan bertajuk Indonesia’s Rising Divide menyebutkan empat hal yang mendorong ketimpangan

69
Sosiologi79

Indikator Soal : di Indonesia yang berpotensi mempengaruhi kehidupan warganya berikut generasi penerus masa depan. Salah
Disajikan wacana tentang ketimpangan sosial satu faktor pendorong ketimpangan sosial itu adalah, “Ketimpangan kesempatan yang memperkecil peluang sukses
di masyarakat, siswa dapat memberikan anak-anak dari keluarga miskin. Dengan terbatasnya sumber daya, mereka berpotensi mengalami stunting atau
alternative pemecahan masalah ketimpangan kekurangan gizi. Di Indonesia, sebanyak 37 persen bayi lahir dan tumbuh sampai umur dua tahun dalam keadaan
sosial sesuai dengan pernyataan dalam soal kekurangan gizi. Hal ini berdampak pada pertumbuhan organ vital seperti otak sehingga perkembangan
kemampuan kognitif lambat. Anak-anak dari keluarga miskin tidak mengenyam pendidikan sampai level tinggi.
Umumnya mereka bersekolah dari bangku SD sampai SMP. Pada akhirnya, anak-anak dari keluarga miskin tak
mampu mengakses hal-hal yang memungkinkannya punya kecakapan (skill) yang dibutuhkan pasar dan kehilangan
kesempatan mendapat pekerjaan bergaji bagus.

Berdasarkan wacana di atas, alternatif pemecahan masalah ketimpangan sosial yang paling tepat adalah ….
A. Sosialisasi, umumnya berkaitan dengan peran lembaga pengendalian sosial.
B. Sistem peradilan yang diperbaiki mencakup mekanisme pelaksanaan sistem peradilan.
C. Memungut pajak dengan benar dan memastikan belanja pemerintah lebih berpihak pada orang miskin.
D. Kebijakan Pemerintah, merupakan upaya yang paling utama untuk mencegah dan mengendalikan
kesenjangan sosial.
E. Mengoptimalisasi sumber daya manusia dan sumber daya alam dari suatu daerah.
Pembahasan :
Cara Mengatasi Ketimpangan Sosial :
1. Kebijakan Pemerintah, merupakan upaya yang paling utama untuk mencegah dan mengendalikan kesenjangan sosial. Di antara kebijakan pemerintah yang
diharapkan dapat mencegah kesenjangan sosial antara lain kebijakan tentnag pemerataan pembangunan, kebijakan tentang sistem pendidikan, penyedeiaan
lapangan pekerjaan, perbaikan sistem perasilan, upaya tindakan terhadap korban bencana alam, dan pemeliharaan lingkungan.
2. Sosialisasi, umumnya berkaitan dengan peran lembaga pengendalian sosial. Dengan sosialisai, diharapkan anggota masyarakat mempunyai kesadaran tentang
pentingnya pendidikan bagi manusia.
3. Perbaikan Sistem Peradilan, sistem peradilan yang diperbaiki mencakup mekanisme pelaksanaan sistem peradilan. Dengan sistem peradilan yang baik, akan
menjamin persamaan hukum bagi seluruh anggota masyarakat. Hasilnya tidak ada lagi perbedaan hukum karena perbedaan status sosial dan ekonomi
seseorang.
4. Optimalisasi Sumber Daya, kesenjangan sosial dapat dicegah dengan mengoptimalisasi sumber daya manusia dan sumber daya alam dari suatu daerah.
5. Pemerataan Fasilitas Publik, fasilitas publik atau fasilitas umum, serta sarana kesehatan dan sarana transportasi diperlukan untuk mencegah kesenjangan sosial,
terutama kesenjangan antara daerah dan kota. Dengan fasilitas umum yang baik, daerah juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya, memperkecil
perbedaan dengan kota.

Sementara itu menurut Bank Dunia upaya-upaya untuk mengatasi ketimpangan sosial adalah :
1. Investasi pada jaring pengaman untuk melindungi warga rentan
2. Menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan lebih baik untuk warga miskin
3. Menciptakan kondisi ekonomi yang tahan terhadapa krisis dan lonjakan harga
4. Memungut pajak dengan benar dan memastikan belanja pemerintah lebih berpihak pada orang miskin
5. Merancang program jaminana social yang bias menurunkan tingkat ketimpangan social yang ada
70
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu mengaplikasikan • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
pengetahuan dan pemahaman tentang dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
berbagai permasalahan sosial yang muncul
dalam masyarakat multicultural. • Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Masyarakat multicultural. Nomor Soal : Kunci Jawaban :
35 C

Deskripsi Soal :
Di sebuah kompleks perumahan terdapat warga dari beberapa suku bangsa. Mereka hidup dalam satu lingkungan
dengan budaya yang berbeda-beda. Ketika bertemu dengan orang yang sedaerah maka mereka saling berinteraksi
secara baik, tetapi cenderung acuh terhadap orang dari daerah yang berbeda. Bahkan kelompok tersebut
cenderung sering membicarakan dan mengkritik kebiasan dari kelompok lainnya. Dari ilustrasi tersebut, perilaku
Indikator Soal : yang seharusnya dilakukan agar terwujud harmoni sosial adalah ....
Disajikan sebuah ilustrasi tentang kehidupan A. Melakukan amalgamasi agar terjalin interaksi yang lebih dekat
sosial yang menggambarkan sikap negatif B. Etnis yang dominan seharusnya dapat memaksakan budayanya
sebagai dampak multikulturalisme, siswa C. Menghargai perbedaan dan mengembangkan sikap simpati
mengidentifikasi perilaku yang seharusnya D. Menumbuhkan sikap kontravensi agar dari luar tetap terlihat baik
dilakukan agar terwujud harmoni sosial E. Saling berkompetisi untuk menunjukkan siapa yang terbaik

71
Sosiologi79

Pembahasan :
Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam kebudayaan. Perbedaan itu merupakan kekayaan dan bukan merupakan sumber masalah yang bisa
menimbulkan konflik.
Harmoni sosial dapat terwujud dalam masyarakat multikultural dengan cara:
1. Membudayakan sikap toleransi, saling memahami, dan menghargai perbedaan yang ada antar kelompok masyarakat.
2. Menyadari bahwa antar kelompok masyarakat saling membutuhkan dalam memenuhi kebutuhan.
3. Dengan cara berpikir kritis dan sistematis.
4. Menumbuhkan kesadaran bahwa setiap anggota kelompok masyarakat mempunyai hak asasi manusia.
5. Pendidikan muktikultural terhadap masyarakat.
6. Kelompok masyarakat mengetahui perbedaan antar kelompok masyarakat yang ada.
7. Mengontrol emosi.

72
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat menggunakan nalar dalam • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
mengkaji potensi terjadinya konflik dan dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
kekerasan dalam masyarakat multikultural dan
cara pemecahannya • Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Konflik sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
36 E

Deskripsi Soal :

Perhatikan ilustrasi di bawah ini !


BANTEN, Pena Merdeka – Sampai Minggu ((9/4/2017) kemarin, sejumlah warga Desa Pamubulan, Bayah, Lebak,

73
Sosiologi79

Indikator Soal : Banten, masih melakukan blokir akses Pabrik Semen Merah Putih. Mobilisasi warga terjadi lantaran kegiatan
Disajikan ilustrasi tentang konflik antar kelas produksinya merusak Jalan Bayah. Warga geram terhadap aktivitas pabrik Semen Merah Putih milik PT Cemindo
sosial di masyarakat, siswa dapat menganalisis ….“Intinya kami mendesak agar pihak PT. Cemindo membuat jalan sendiri untuk aktivitas kendaraan dump truck
potensi terjadinya konflik dengan tepat pengangkut bahan baku dari lokasi tambang Quarry satu dan Quarry dua ke lokasi pabrik,” tandas Omen…. Aksi ini
pun mendapat pengawalan ketat dari puluhan anggota Brimob, TNI dengan bersenjata laras panjang. Sehingga
sampai berita ini diturunkan Senin (10/4) dikabarkan kegitan armada pabrik tetap berjalan.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, potensi konflik apa yang kemngkinan dapat terjadi ….
A. Konflik Konstruktif, yaitu konflik yang memiliki sifat fungsional yang terjadi dikarenakan adanya perbedaan
pemahaman dari individu ataupun kelompok saat menghadapi sebuah permasalahan yang terjadi
B. Konflik diagonal merupakan konflik yang muncul dikarenakan adanya pengalokasian sumber daya yang tidak
adil kepada seluruh organisasi yang mana akhirnya menyebabkan terjadinya pertentangan yang cukup ekstrim.
C. Konflik terbuka merupakan konflik yang kejadiannya diketahui oleh banyak pihak bahkan masyarakat umum.
D. Konflik destruktif merupakan konflik yang terjadi dikarenakan adanya perasaan yang kurang senang, benci,
bahkan dendam dari indvidu atau kelompok kepada pihak-pihak lainnya.
E. Konflik Realistis, merupakan konflik yang terjadi dikarenakan adanya rasa kekecewaan dari individu
atau kelompok mengenai perkiraan tentang keuntungan ataupun tuntutan yang ada di dalam sebuah
lingkungan sosial.
Pembahasan :
Bentuk Konflik Sosial Berdasar Dengan Bentuk :
1. Konflik Realistis, merupakan konflik yang terjadi dikarenakan adanya rasa kekecewaan dari individu atau kelompok mengenai perkiraan tentang keuntungan
ataupun tuntutan yang ada di dalam sebuah lingkungan sosial. Contoh dari konflik realistis ini misalnya saja karyawan atau masyarakat yang berada pada
lingkungan sebuah perusahaan yang melakukan mogok bersama dikarenakan adanya ketidaksetujuan dengan pihak perusahaan mengenai sebuah kebijakan
tertentu.
2. Konflik Nonrealistis, merupakan konflik yang mana tidak disebbakan karena adanya tujuan-tujuan saingan yang saling bertentangan, namun didasarkan pada
sebuah kebutuhan yang digunakan untuk meredakan ketegangan, setidaknya dari salah satu pihak yang berkaitan. Contoh dari konflik non realistis ini adalah
penggunaan jasa ilmu-ilmu gaib yang digunakan untuk membalasa dendam terhadap perilaku orang lain terhadap kita.

74
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat menggunakan nalar dalam • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
mengkaji gagasan mengatasi dampak dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
perubahan sosial dan globalisasi Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Globalisasi (Dampak Globalisasi) Nomor Soal : Kunci Jawaban :
37 D

Deskripsi Soal :
Ida tidak perlu memiliki sebuah toko untuk memajang barang dagangannya. Berbekal modem dan laptop ia dapat
membuat toko virtual dan memasarkannya melalui jaringan internet. Dampak positif perubahan sosial di atas
adalah...
A. Menghilangkan kesenjangan sosial dalam masyarakat
Indikator Soal : B. Mempercepat proses modernisasi di kalangan remaja
Disajikan ilustrasai tentang dampak globalisasi, C. Menciptakan masyarakat konsumtif
siswa dapat menyimpulkan dampak globalisasi D. Mendorong masyarakat berwirausaha
dengan tepat E. Mendorong terjadinya cultural lag

75
Sosiologi79

Pembahasan :
Dampak Positif Globalisasi :
1. Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.
2. Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat produksi dalam negeri mampu bersaing di
pasar internasional.
3. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik.
4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
5. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.
6. Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi yang memudahkan kehidupan manusia.
7. Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi).
8. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan.
9. Berkembangnya turisme dan pariwisata.
10. Meningkatkan pembangunan negara.

76
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat menggunakan nalar dalam • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
mengkaji gagasan mengatasi dampak dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
perubahan sosial dan globalisasi.
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Globalisasi (Dampak Negatif Globalisasi) Nomor Soal : Kunci Jawaban :
38 A

Deskripsi Soal :

Perhatikan ilustrasi di bawah ini !


Saat dunia sudah mengalami era globalisasi, kita bisa berhubungan satu dengan yang lain dengan mudah dan

77
Sosiologi79

Indikator Soal : sangat menguntungkan. Disisi lain globalisasi mengakibatkan banyaknya budaya yang masuk dan menyebabkan
Disajikan ilustrasi tentang dampak globalisasi, berbagai masalah di negeri ini, misalnya menurunnya rasa cinta budaya dan nasionalisme generasi muda. Budaya
siswa dapat merumuskan upaya cara Indonesia bisa hilang termakan zaman karena orang-orang Indonesia lebih suka meniru kebudayaan luar. Anak
mengatasi dampak negatif globalisasi dengan muda sebagai penerus bangsa harus bisa mempertahankan kelestarian budaya daerahnya masing-masing untuk
tepat memperkuat identitas kita sebagai orang Indonesia. Namun, kita merasa hilang harapan jika melihat anak-anak
muda akhir-akhir ini merasa lebih bangga dengan budaya luar. Sejak dini, orang Indonesia harus rajin mempelajari
bahasa daerah, tarian daerah, menonton pertunjukan tradisional atau upacara adat, supaya rasa cinta terhadap
budaya tumbuh dan berkembang. Sekarang anak-anak TK cenderung suka menonton film Frozen dan bermain
boneka berbie, yang semuanya pengaruh luar. Di era global mempelajari budaya luar khususnya penguasaan
bahasa asing (Bahasa Inggris, Cina) memang menjadi suatu syarat untuk memperoleh pekerjaan yang bagus,
namun bukan berarti harus meninggalkan budaya bangsa. Berbanggalah dengan candi-candi, kain tenun, tari
piring, ketukan kendang, karena inilah identitas bangsa Indonesia.

Berdasarkan ilustrasi di atas, upaya apa yang dapat dilakukan generasi muda dalam mengatasi dampak globalisasi
….
A. Mengembalikan rasa cinta generasi muda terhadap Indonesia dengan menumbuhkan rasa cinta akan
budaya kita sejak usia muda termasuk dalam penggunaan produk dalam negeri.
B. Westernisasi dapat menjadi sandaran generasi muda dalam mengembangkan diri dan membentuk identitas.
C. Menggunakan produk-produk terkini dalam bidang teknologi dan komunikasi dalam berbagai bidang kehidupan
tanpa harus mempertimbangan unsur kepentingan atau kebutuhan.
D. Pemerintah memberikan kebebasan terhadap masuknya berbagai produk luar negeri dalam berbagai bidang
keidupan.
E. Generasi muda selalu berusaha mengikuti perkembangan dinamika kehudupan masyarakat dengan
meninggalkan nilai-nilai kearian local yang bersifat tradisional.

78
Sosiologi79

Pembahasan :
Upaya apa yang dapat dilakukan generasi muda dalam mengatasi dampak negatif globalisasi :
1. Mencintai produk dalam negeri, adalah sikap yang bisa dikembangkan untuk menghindari gaya hidup ala Barat yang berlebihan.
2. Menyaring budaya asing sesuai dengan panduan nilai, norma, dan keyakinan agama serta kebudayaan lokal.
3. Memahami nilai-nilai kebangsaan dan pancasila dengan baik, mencintai akan nilai-nilai pancasila akan membantu kita untuk tetap menghormati budaya Indonesia
meski sudah banyak budaya asing yang masuk ke kehidupan sehari-hari kita.
4. Memprioritaskan pemulihan ekonomi (Dengan sumber daya alam dan manusia yang berlimpah, sudah seharusnya negara kita menjadi negara yang mampu
memenuhi segala kebutuhannya secara mandiri. Tentunya dengan kualitas sumber daya manusia yang mampu mengolah sumber daya alam yang kita miliki,
bukan lagi bergantung pada pihak asing).
5. Memasukkan kemajuan teknologi dalam pembangunan, dengan menyediakan jaringan informasi yang menghubungkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah,
BUMN, juga swasta baik dari dalam maupun luar negeri. Tujuannya untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri kita.
6. Meningkatkan pengembangan usaha mikro, Indonesia memiliki potensi dan kekuatan pada ranah usaha mikro. Usaha-usaha mikro memiliki beberapa
keunggulan, seperti menjadi penyedia barang-barang murah untuk rumah tangga maupun ekspor, efisiensi dan fleksibilitas yang tinggi, semangat usaha tinggi,
profitabilitas yang tinggi, serta kemampuan pengembalian pinjaman yang tinggi.
7. Melakukan deregulasi dan debirokrasi, tujuannya adalah untuk menciptakan regulasi baru dalam menjunjung tinggi supremasi hukum, pengakuan terhadap hak-
hak asasi manusia, hak kepemilikan, kebebasan berusaha, dan hak-hak masyarakat sipil.
8. Memanfaatkan forum-forum kerja sama Internasional, tujuannya guna memperdalam kerja sama untuk saling menguntungkan, mendorong proses globalisasi
perdagangan dan investasi, serta kerja sama ekonomi dan teknologi.

79
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu menggunakan nalar • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
dalam mengkaji tentang pemberdayaan dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
komunitas local melalui nilai-nilai kearifan lokal
di tengah pengaruh globalisasi • Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Globalisasi Nomor Soal : Kunci Jawaban :
38 B

Deskripsi Soal :
Dalam hubungan antar-bangsa, negara besar yang kaya dan kuat cenderung memberi pengaruh besar pada
masyarakat negara berkembang. Dalam bidang seni musik misalnya, gaya dan jenis musik dari negara maju
menjadi trend di negara berkembang. Bagi masyarakat Indonesia, fenomena hegemoni budaya menjadi tantangan
yang problematis. Permasalahan dampak globalisasi tersebut perlu direspon dengan penguatan kapasitas
Indikator Soal : komunitas lokal, misalnya ....
Disajikan sebuah ilustrasi tentang hubungan A. Mengirim para pelajar untuk mempelajari semua cabang seni budaya masyarakat dunia
antar Negara beserta dampaknya, siswa dapat B. Mengadakan kegiatan seni budaya yang banyak menampilkan potensi komunitas lokal
menyimpulkan respon yang dapat digunakan C. Memberikan insentif atau hadiah kepada masyarakat yang peduli kebudayaan setempat
untuk menangkal dampak akibat globalisasi D. Bekerja sama dengan banyak pihak yang mempunyai visi dan misi bagi komunitas budaya
(fenomena hegemoni budaya). E. Menyalurkan bantuan untuk pengembangan kesejahteraan anggota komunitas budaya

80
Sosiologi79

Pembahasan :
Strategi Pemberdayaan Komunitas
Stategi Pendekatan dalam Pemberdayaan Komunitas Menurut Eliot (dalam I.N. Sumaryadi, 2005:150) ada tiga strategi pendekatan yang dipakai dalam proses
pemberdayaan komunitas atau masyarakat, antara lain sebagai berikut.
1. Pendekatan kesejahteraan (the walfare approach), yaitu membantu memberikan bantuan kepada kelompokkelompok tertentu, misalnya mereka yang terkena
musibah bencana alam
2. Pendekatan pembangunan (the development approach), memusatkan perhatian pada pembangunan untuk meningkatkan kemandirian, kemampuan, dan
keswadayaan masyarakat
3. Pendekatan pemberdayaan (the empowerment approach), melihat kemiskinan sebagai akibat proses politik dan berusaha memberdayakan atau melatih rakyat
untuk mengatasi ketidakberdayaannya.
Konsep Kearifan Lokal berasal dari dua suku kata yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Kearifan itu dipahami sebagai seseorang dalam menggunakan akal
pikirannya dalam bertindak atau bersikap sebagai hasil penilaian terhadap sesuatu, objek, atau peristiwa yang terjadi. Sementara itu, pengertian lokal secara spesifik
menunjuk pada ruang interaksi terbatas dengan sistem nilai yang terbatas pula. Secara terminologi, kearifan lokal (local wisdom) dapat dimaknai sebagai pandangan
hidup dan pengetahuan lokal yang tercipta dari hasil adaptasi suatu komunitas yang berasal dari pengalaman hidup yang dikomunikasikan dari generasi ke generasi.
Pemberdayaan Komunitas Berbasis Nilai-nilai Kearifan Lokal Pemberdayaan komunitas pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang sadar
lingkungan, sadar hukum, sadar akan hak dan kewajiban, serta mewujudkan kehidupan yang sejahtera dan mandiri bagi masyarakat yang bersangkutan. Oleh karena
itu, pemberdayaan komunitas tak terlepas dari upaya penanggulangan kemiskinan yang kerap menghantui masyarakat kita. Terdapat lima hal yang perlu diperhatikan
dalam pemberdayaan suatu masyarakat, yaitu :
1. Menghormati dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia
2. Komitmen global terhadap pembangunan sosial masyarakat adat sesuai dengan konvensi yang diselenggarakan oleh ILO
3. Isu pelestarian lingkungan dan menghindari keterdesakan komunitas asli dari eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan
4. Meniadakan marginalisasi masyarakat asli dalam pembangunan nasional
5. Memperkuat nilainilai kearifan masyarakat setempat dengan cara mengintegrasikannya dalam desain kebijakan dan program penanggulangan masalah sosial.
Model pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal mengandung arti peletakan nilai-nilai setempat (lokal) sebagai input penanggulangan masalah sosial seperti
kemiskinan. Nilainilai setempat (lokal) tersebut merupakan nilainilai sosial yang menjadi cerminan dari masyarakat yang bersangkutan. Nilai-nilai tersebut meliputi
kegotongroyongan, kekerabatan, musyawarah untuk mufakat, dan toleransi (tepa selira). Pemberdayaan komunitas berbasis nilai-nilai kearifan lokal akan
menciptakan masyarakat yang berdaya, ciri-ciri masyarakat yang berdaya antara lain:
1. Mampu memahami diri dan potensinya dan mampu merencanakan (mengantisipasi kondisi perubahan ke depan)
2. Mampu mengarahkan dirinya sendiri
3. Memiliki kekuatan untuk berunding
4. Memiliki bargaining power yang memadai dalam melakukan kerjasama yang saling menguntungkan
5. Bertanggung jawab atas tindakannya

81
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat menggunakan nalar dalam • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
mengkaji pemberdayaan komunitas local dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
melalui nilai-nilai kearifan lokal di tengah
pengaruh globalisasi • Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Nomor Soal : Kunci Jawaban :
Pemberdayaan komunitas 40 C

Deskripsi Soal :
Orang Kanekes atau orang Baduy memiliki hubungan sejarah dengan orang Sunda. Penampilan fisik dan bahasa
mereka mirip dengan orang-orang Sunda pada umumnya. Satu-satunya perbedaan adalah kepercayaan dan cara
hidup mereka. Orang Kanekes atau orang Baduy menutup diri dari pengaruh dunia luar dan secara ketat menjaga

82
Sosiologi79

Indikator Soal : cara hidup mereka yang tradisional, sedangkan orang Sunda lebih terbuka kepada pengaruh asing dan mayoritas
Disajikan ilustrasi tentang pemberdayaan memeluk Islam. Kelompok tangtu adalah kelompok yang dikenal sebagai Kanekes Dalam (Baduy Dalam), yang
komunitas lokal, siswa dapat menganalisis paling ketat mengikuti adat, diantaranya : tidak diperkenankan menggunakan kendaraan untuk sarana transportasi,
nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat dalam tidak diperkenankan menggunakan alas kaki, pintu rumah harus menghadap ke utara/selatan (kecuali rumah sang
pemberdayaan komunitas dengan tepat. Pu'un atau ketua adat), larangan menggunakan alat elektronik (teknologi), menggunakan kain berwarna hitam/putih
sebagai pakaian yang ditenun dan dijahit sendiri serta tidak diperbolehkan menggunakan pakaian modern. Menurut
anda apakah alasan orang Baduy bersikap seperti ilustrasi di atas ….
A. Komunitas Baduy tidak mengharapkan adanya perubahan peda lingkungan mereka.
B. Komunitas Baduy sulit melakukan perubahan karena letak geografis yang sangat sulit.
C. Adanya pikukuh/ ketentuan adat mutlak yang dianut dalam kehidupan sehari-hari orang Kanekes,
misalnya ; konsep "tanpa perubahan apa pun", atau perubahan sesedikit mungkin (Lojor heunteu
beunang dipotong, pèndèk heunteu beunang disambung).
D. Komunitas Baduy menggantungkan hidupnya pada hutan dan sungai sehingga takut membuat alam berubah.
E. Komunitas Baduy adalah komuntas yang masih hidup di daerah terpencil dan tidak tersentuh oleh
perkembangan teknologi.

83
Sosiologi79

Pembahasan :
Orang Kanekes atau orang Baduy memiliki hubungan sejarah dengan orang Sunda. Penampilan fisik dan bahasa mereka mirip dengan orang-orang Sunda pada
umumnya. Satu-satunya perbedaan adalah kepercayaan dan cara hidup mereka. Orang Kanekes atau orang Baduy menutup diri dari pengaruh dunia luar dan secara
ketat menjaga cara hidup mereka yang tradisional, sedangkan orang Sunda lebih terbuka kepada pengaruh asing dan mayoritas memeluk Islam. Masyarakat
Kanekes atau orang Baduy secara umum terbagi menjadi tiga kelompok yaitu tangtu, panamping, dan dangka (Permana, 2001). Kelompok tangtu adalah kelompok
yang dikenal sebagai Kanekes Dalam (Baduy Dalam), yang paling ketat mengikuti adat, yaitu warga yang tinggal di tiga kampung: Cibeo, Cikertawana, dan Cikeusik.
Ciri khas Orang Kanekes Dalam adalah pakaiannya berwarna putih alami dan biru tua (warna tarum) serta memakai ikat kepala putih. Mereka dilarang secara adat
untuk bertemu dengan orang asing. Kanekes Dalam adalah bagian dari keseluruhan orang Kanekes. Tidak seperti Kanekes Luar, warga Kanekes Dalam masih
memegang teguh adat-istiadat nenek moyang mereka. Sebagian peraturan yang dianut oleh suku Kanekes Dalam antara lain :
1. Tidak diperkenankan menggunakan kendaraan untuk sarana transportasi
2. Tidak diperkenankan menggunakan alas kaki
3. Pintu rumah harus menghadap ke utara/selatan (kecuali rumah sang Pu'un atau ketua adat)
4. Larangan menggunakan alat elektronik (teknologi)
5. Menggunakan kain berwarna hitam/putih sebagai pakaian yang ditenun dan dijahit sendiri serta tidak diperbolehkan menggunakan pakaian modern. Kelompok
masyarakat kedua yang disebut panamping adalah mereka yang dikenal sebagai Kanekes Luar (Baduy Luar), yang tinggal di berbagai kampung yang tersebar
mengelilingi wilayah Kanekes Dalam, seperti Cikadu, Kaduketuk, Kadukolot, Gajeboh, Cisagu, dan lain sebagainya. Masyarakat Kanekes Luar berciri khas
mengenakan pakaian dan ikat kepala berwarna biru gelap (warna tarum).
Kanekes Luar merupakan orang-orang yang telah keluar dari adat dan wilayah Kanekes Dalam. Ada beberapa hal yang menyebabkan dikeluarkannya warga
Kanekes Dalam ke Kanekes Luar:
1. Mereka telah melanggar adat masyarakat Kanekes Dalam.
2. Berkeinginan untuk keluar dari Kanekes Dalam
3. Menikah dengan anggota Kanekes Luar
Ciri-ciri masyarakat orang Kanekes Luar
1. Mereka telah mengenal teknologi, seperti peralatan elektronik.
2. Proses pembangunan rumah penduduk Kanekes Luar telah menggunakan alat-alat bantu, seperti gergaji, palu, paku, dll, yang sebelumnya dilarang oleh adat
Kanekes Dalam
3. Menggunakan pakaian adat dengan warna hitam atau biru tua (untuk laki-laki), yang menandakan bahwa mereka tidak suci. Kadang menggunakan pakaian
modern seperti kaos oblong dan celana jeans.
4. Menggunakan peralatan rumah tangga modern, seperti kasur, bantal, piring & gelas kaca & plastik.
5. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh dan berpindah agama menjadi seorang muslim dalam jumlah cukup signifikan.

84
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020
Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat memahami dan menguasai • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
tentang konsep dasar sosiologi dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Konsep dasar sosiologi Nomor Soal :
41
Deskripsi Soal :
Perhatikan ilustrasi di bawah ini !
Awal terjadinya Pasar Pagi atau Pasar Subuh sampai menjadi kaki lima yang berada di Rangkasbitung sekarang
dipicu dengan banyaknya pengangguran yang ingin merubah nasibnya. Pada saat itu terjadi krisis ekonomi di
Indonesia yang imbasnya sampai ke berbagai daerah termasuk Rangkasbitung. Kenapa mereka berdagang di
pinggir jalan ? Karena tidak punya tempat untuk berdagang di dalam pasar. Pilihan membeli jalur ‘aspal’ yang
memerlukan uang sedikit berbeda dengan harga ruang tembok yang disediakan pemerintah. Jadi biar bisa gratisan
maka dipilihlah trotoar dekat pasar utama, tepat dekat kantor pegadaian. Awalnya sedikit tapi lama-lama pedagang
jadi bertambah banyak dan membuat waktunya semakin naik jadi pagi benar, kira-kira jam 4 pagi. Lambat laun
karena banyaknya pedagang di sana, lokasi trotoar jalan tidak mencukupi lagi dan para pedagang akhirnya
berjualan di sepanjang Jalan Raya Hardiwinangun. Memang pada realitanya hal ini sangat mengganggu para

85
Sosiologi79

Indikator Soal : pengguna jalan,walaupun pada akhirnya para pembeli menjadi keenakan karena mereka tidak perlu masuk ke
Disajikan ilustrasi dinamika kehidupan dalam pasar yang jalannya sering becek dan kotor, karena pembuangan air yang tidak baik akibat pedagang yang
masyarakat, siswa dapat menjelaskan 2 seringkali membuang sampah sembarangan. Akhirnya pedagang yang di dalam pasarpun jadi ikutan berdagang di
manfaat sosiologi dengan benar pinggir jalan walaupun waktunya sangat terbatas, karena jam 7 sampai jam 8 kami para pedagang harus cepat-
cepat berbenah agar tidak ditegur petugas.

Ada 4 manfaat sosiologi yaitu :


1. Memahami keragaman budaya masyarakat
2. Menumbuhkan jiwa sosial yang tinggi
3. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis
4. Mendorong terciptanya integrasi sosial

Pertanyaan : Pilih kemudian jelaskan 2 manfaat Sosiologi dikaitkan dengan iluatrasi di atas !
Pembahasan :
Beberapa manfaat sosiologi :
3. Memahami keragaman budaya masyarakat
Salah satu unsur dalam masyarakat yang menjadi objek kajian sosiologi adalah budaya. Setiap masyarakat memiliki budayanya masing-masing. Budaya
masyarakat ada yang tradisional dan ada yang modern. Sosiologi mempelajari budaya masyarakat yang sangat kompleks. Kompleksitas menyiratkan adanya
keragaman yang rumit. Dengan mempelajari sosiologi, pembelajar tentunya juga mempelajari aneka ragam budaya masyarakat. Pengetahuan akan keragaman
ini bisa digunakan untuk menumbuhkan sikap toleran terhadap budaya lain di masyarakat.
4. Menumbuhkan jiwa sosial yang tinggi
Mempelajari sosiologi adalah mempelajari kehidupan sosial orang-orang yang berbeda dengan kita. Perbedaan tersebut bisa meliputi segala aspek. Diferensiasi
sosial adalah kenyataan yang ada di masyarakat. Perbedaan perilaku dan tindakan sosial sering dapat kita pahami dengan cara merefleksikan diri kita ketika
berada di posisi orang lain. Upaya refleksi ini bisa meningkatkan rasa empati yang tinggi. Tak jarang ketika belajar sosiologi, kita didorong untuk ”berjalan
memakai sepatu orang lain”, artinya merasakan apa yang orang lain rasakan.
4. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis
Sosiologi mengajarkan anak didiknya untuk tidak menerima kenyataan begitu saja tanpa refleksi dan peneyelidikan lebih lanjut. Realitas sosial yang ada di sekitar
kita tidak terjadi begitu saja, melainkan hasil interaksi kehidupan sosial yang diciptakan manusia. Sebagai contoh, realitas sosial di masyarakat mengatakan
bahwa acara TV alay digemari masyarakat Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan ratingnya yang tinggi. Pembelajar sosiologi tidak akan menerima argumen itu
begitu saja. Sosiologi mengajarkan kita untuk melakukan refleksi dengan bertanya, misalnya, siapa saja pihak yang diuntungkan dengan argumentasi tersebut,
apakah masyarakat kita menonton acara alay karena pilihan mereka atau karena tidak ada acara lain, apakah komisi penyiaran tidak punya wewenang
menentukan jenis acara, apakah acara alay memiliki nilai positif, dan sebagainya.
5. Mendorong terciptanya integrasi sosial
Manfaat sosiologi sebagai pendorong terwujudnya integrasi sosial bisa dipahami dalam konteks kebangsaan yang multikultur dan multietnis. Terkait dengan apa
yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa sosiologi mengajarkan keragaman budaya pada pembelajarnya, pembelajar sosiologi diajarkan pula untuk berintegrasi
secara sosial ditengah keragaman budaya. Pengetahuan akan keragaman bisa menjadi fondasi spirit toleransi antar budaya dan etnis. Saling kepahaman antar
masyarakat dengan latar belakang budaya yang berbeda merupakan modal besar untuk menciptakan integrasi atau kesatuan sosial. Integrasi sosial merupakan
bentuk kehidupan sosial yang solid dan harmonis.
Pedoman Penskoran :
Jika menjelaskan 1 dan tepat/ benar, maka skor nilai = 5
86
Jika menjawab 2 dan tepat/ benar, maka skor nilai = 10
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
dan pemahaman tentang pengendalian sosial dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Pengendalian Sosial Nomor Soal :
42

Deskripsi Soal :

Pelajari kasus di bawah ini !


Kenakalan remaja semiakin tahun semakin meningkat misalnya tawuran, kebebasan seks, kriminalitas bahkan
penggunaan narkoba. Ini sangat terbukti dengan adanya pemberitaan atawuran antar SMA di Indonesia. Contohnya
Indikator Soal : adalah tawuran antara SMAN 70 dengan SMAN 6 yang belum lagi sedang hangat-hangatnya dibicarakan. Tawuran
Disajikan sebuah kasus tentang perilaku yang terjadi antara SMAN 70 dengan SMAN 6 seringkali terjadi bahkan hingga menimbulkan korban jiwa. Entah
remaja, siswa dapat menjelaskan 3 (tiga) apa yang ada dalam pikiran mereka sehingga mereka tega melukai hanya karena masalah sepele. Tawuran yang
contoh bentuk pengendalian sosial yang terjadi bukan hanya dari kalangan SMA maupun SMP tetapi warga kampung yang satu dengan yang lainnya.
bersifat preventif sesuai dengan pernyataan Misalnya yang terjadi saat ini yaitu tawuran antar kampung lampung. Bahkan kampung Madura pun juga mengalami
dalam soal. tawuran yang sama.

Pertanyaan :
Berdasarkan di atas, jelaskan 3 bentuk pengendalian sosial yang bersifat preventif dalam mengatasi masalah
kenakalan remaja ! 87
Sosiologi79

Pembahasan :
Beberapa bentuk pengendalian sosial yang bersifat preventif :
1. Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja.
2. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para remaja. Kesulitan-kesulitan manakah yang biasanya menjadi sebab timbulnya penyaluran
dalam bentuk kenakalan.
3. Usaha pembinaan remaja melalui penguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.
4. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama,
budi pekerti dan etiket.
5. Menyediakan sarana-sarana dan meciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang wajar.
6. Usaha memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun masyarakat di mana terjadi banyak kenakalan remaja.

Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus


1. Dilakukan oleh para pendidik terhadap kelainan tingkahlaku para remaja. Pendidikan mental di sekolah dilakukan oleh guru, guru pembimbing dan psikolog
sekolah bersama dengan para pendidik lainnya.
2. Sarana pendidikan lainya mengambil peranan penting dalam pembentukan pribadi yang wajar dengan mental yang sehat dan kuat. Misalnya kepramukaan, dan
yang lainnya.
3. Usaha pendidik harus diarahkan terhadap remaja dengan mengamati, memberikan perhatian khusus dan mengawasi setiap penyimpangan tingkahlaku remaja di
rumah dan di sekolah.
4. Pemberian bimbingan terhadap remaja tersebut bertujuan menambah pengertian remaja mengenai :
a. Pengenalan diri sendiri : menilai diri sendiri dan hubungan dengan orang lain.
b. Penyesuaiam diri : mengenal dan menerima tuntutan dan menyesuaikan diri dengan tuntutan tersebut.
c. Orientasi diri : mengarahkan pribadi remaja ke arah pembatasan antara diri pribadi dan sikap sosial dengan penekanan pada penyadaran nilai-nilai sosial,
moral dan etik.

Pedoman Penskoran :
Jika menjawab 1 dan benar, maka skor nilai = 5
Jika menjawab 2 dan benar, maka skor nilai = 10
Jika menjawab 3 dan benar, maka skor nilai = 15

88
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat memahami dan menguasai • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
tentang prosedur dan metode penelitian dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Prosedur dan Metode Penelitian Sosial Nomor Soal :
43

Deskripsi Soal :

Pelajari ilustrasi singkat di bawah ini !


Rangasbitung sebagai salah satu masyarakat pra perkotaan banyak mengalami perkembangan dalam berbagai
infrastruktur. Diantarantanya fasilitas transportasi darat berupa stasiun kereta (KRL).. Secara geografis stasiun
Indikator Soal : kereta api terletak di pusat kegiatan masyarakat Rangkasbitung yaitu pasar dan pusat perbelanjaan Rabinza.
Disajikan ilustrasi tentang kegiatan penelitian Sejalan dengan semakin meningkatnya penggunaan sarana transportasi kereta api bagi warga rangkasbitung
sosial sederhana, sosial, peserta didik dapat dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari diikuti dengan munculnya kegiatan-kegiatan ekonomi lain sebagai
merumuskan judul penelitian dengan benar dampak semakin meningkatnya jumlah penumpang kereta api khususnys KRL misalnya semakin berkembangnya
sesuai dengan pernyataan dalam soal/ ilustrasi. jumlah pedagang kaki lima yang berada di sekitar stasius kereta api. Selain itu munculnya jasa tempat
penyimpangan/ penitipan kendaraan roda dua bagi para penumpang/ pengguna kereta api (penglaju) selain
semakin banyaknya jasa ojeg yang beroperasi disekitar stasiun kereta api.

Pertanyaan :
Berdasarkan deskripsi tersebut buatlah/ rumuskan judul penelitian yang tepat ! 89
Sosiologi79

Pembahasan :
Unsur-unsur dalam menyusun judul penelitian :
1. Sifat dan jenis penelitian
2. Obyek yang diteliti
3. Subyek penelitian
4. Lokasi/ daerah waktu penelitian
5. Tahun/ waktu terjadinya peristiwa penelitian

Berdasarkan unsur-unsur di atas, maka alternatif rumusan judul penelitian relatif benar adalah :
Jika rumusan judul berisikan 2 unsur dan benar, maka skor nilai = 5
Jika rumusan judul berisikan 4 unsur dan benar, maka skor nilai = 10
Jika rumusan judul berisikan 5 unsur dan benar, maka skor nilai = 15

Contoh :
Peneitian ekploratif tentang fasilitas transportasi darat berupa stasiun kereta (KRL) bagi warga/ masyarakat Rangkasbitung, di Rangkasbitung Tahun 2019.

90
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat mengaplikasikan • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
pengetahuan dan pemahaman tentang dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
populasi dan sampel penelitian.
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Populasi dan Sampel Nomor Soal :
44

Deskripsi Soal :
Perhatikan ilustrasi di bawah ini !

Siswa kelas XII IPS SMA Negeri 7 Rangkasbitung ditugaskan untuk melaksanakan penelitian dengan Judul :
”Penelitian tentang Peningkatan Kesejahteran Keluarga melalui Pelaksanaan Program Keluarga Berencana di
Indikator Soal : Kecamatan Rangkasbitung Barat Kabupaten Lebak Tahun 2018.
Disajikan ilustrasi, “Siswa kelas XII IPS SMA
Negeri 8 Rangkasbitung ditugaskan untuk Diketahui : wilayah penelitian terdiri dari 4 kelurahan yaitu kelurahan Muara Ciujung Barat dengan jumlah peserta
melaksanakan penelitian sosial”, peserta didik KB sebanyak 175 pasangan, kelurahan Muara Ciujung Timur dengan jumlah peserta KB sebanyak 188 pasangan,
dapat mengidentifikasi langkah-langkah kelurahan Balong Tengah dengan jumlah peserta KB sebanyak 148 pasangan dan desa/ kelurahan Pasar Pagi
penarikan sampel penelitian sesuai dengan dengan jumlah peserta KB sebanyak 192 pasangan.
ilustrasi dalam soal.
Jelaskan 3 (tiga) langkah penerapan teknik penarikan sampel sesuai dengan ilustrasi di atas !

91
Sosiologi79

Pembahasan :
Langkah-langkah penarikan sampel :
1. Menentukan apakah termasuk probability atau non probability sampling (disertai alasan)
2. Gunakan Teknik Sampling Area/ Wilayah dengan cara menentukan jumlah besar sampel berupa angka (proporsi atau quota) dari setiap wilayah
3. Lakukan undian untuk menentukan responden pada setiap wilayah (berdasarkan proporsi atau quota)
Pedoman Penskoran :
Jika menjawab 1 dan benar, maka skor nilai = 5
Jika menjawab 2 dan benar, maka skor nilai = 10
Jika menjawab 3 dan benar, maka skor nilai = 15

92
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/ 2020

Provinsi/Kota/Kabupaten : Banten/ Lebak

Nama Sekolah : SMAN 1 CIBEBER Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2019/ 2020 Dani Ramdani, S.Sos SMAN 1 CIBEBER
Kurikulum : 2013 NIP. 197908032010011015
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu menggunakan • Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII X
nalar dalam mengkaji gagasan mengatasi dampak dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT.
Wangsa Jatra Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
perubahan sosial dan globalisasi
• Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Pemahaman
Revisi), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
• Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Nomor Soal :
Dampak perubahan sosial dan globalisasi
45

Deskripsi Soal :

Masyarakat dunia tidak dapat menghindarkan diri dari dampak globalisasi dalam bentuk ketimpangan antara negara
Indikator Soal : kaya dan negara miskin. Sebagai negara berkembang, masyarakat Indonesia banyak menerima pengaruh dari
Disajikan sebuat pernyataan singkat tentang dinamika ekonomi global yang diwarnai kompetisi.
dampak globalisasi terhadap kehidupan di satu
negara, siswa dapat menjelaskan dampak Pertanyaan :
globalisasi terhadap ekonomi masyarakat 1. Jelaskan 2 (dua) dampak globalisasi terhadap ekonomi masyarakat Indonesia !
Indonesia dan strategi komunitas lokal untuk 2. Jelaskan 2 (dua) strategi komunitas lokal untuk mengatasinya !
mengatasinya dengan singkat dan benar.

93
Sosiologi79

Pembahasan :

94
Sosiologi79

Dampak Globalisasi Terhadap Ekonomi Masyarakat Indonesia :


Dampak Positif Globalisasi di Bidang Ekonomi
1. Bebasnya Pasar Internasional
2. Kemudahan dalam Kegiatan Ekspor dan Impor
3. .Masuknya Perusahaan Asing ke Sebuah Negara
4. Terciptanya Bisnis E-commerce
5. Meningkatnya Sektor Pariwisata
Dampak Negatif Globalisasi di Bidang Ekonomi
1. Terhambatnya Pertumbuhan Industri Lokal
2. Kegiatan Impor yang Melebihi Kegiatan Ekspor
3. Kesenjangan Sosial Meningkat
4. Tumbuhnya Kapitalisme
Strategi Komunitas Lokal Untuk Mengatasi Dampak Globalisasi Terhadap Ekonomi Masyarakat Indonesia :
Strategi Indonesia Menghadapi Globalisasi Bidang Ekonomi
1. Peningkatan Daya Saing Ekonomi
Untuk meningkatkan daya saing, industrialisasi harus dilakukan dalam segala bidang, hanya dengan industrialisasi, penerapan teknologi produksi yang lebih baik dapat dilakukan.
Teknologi produksi adalah syarat utama untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah. Umumnya industrialisasi dilakukan oleh pemodal besar dengan kekuatan pendanaan
dan kemampuan entrepreneurship yang mumpuni. Namun, menarik para pemodal besar untuk berinvestasi di Indonesia jelas tidak mudah. Banyak faktor eksternal dan internal
yang harus dibenahi seperti stabilitas politik, pungutan liar, penegakan hukum, infrastruktur, dan lain-lain.
2. Peningkatan Laju Ekspor
Indonesia harus bekerja ekstra keras menjadi pelaku perdagangan. Produk-produk yang dihasilkan perusahaan baik kategori besar atau Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) harus mampu berdaya saing. Oleh sebab itu kualitas produk dan jasa harus dinomorsatukan agar bisa diterima di pasar global. Hal ini bukan masalah yang mudah buat
Pemerintah dan pelaku industri. Menurut laporan tahunan dari World Trade Organization (WTO), yang menyatakan bahwa berdasarkan sumbangannya terhadap nilai total ekspor
dunia, Indonesia hingga saat ini tidak termasuk negara-negara eksportir penting untuk hampir semua barang dan jasa yang diperdagangkan secara internasional. Dalam
perdagangan dunia, Indonesia bukan penentu harga, melainkan price taker. Pemerintah Indonesia hanya bisa mempengaruhi harga dalam mata uang asing dari produk-produk
ekspor Indonesia lewat perubahan kurs rupiah (devaluasi atau revaluasi).
3. Pemberdayaan UMKM
Belum kokohnya fundamental perekonomian Indonesia saat ini, mendorong pemerintah untuk terus memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sektor ini
mampu menyerap tenaga kerja cukup besar dan memberi peluang bagi UMKM untuk berkembang dan bersaing dengan perusahaan yang lebih cenderung menggunakan modal
besar (capital intensive). Eksistensi UMKM memang tidak dapat diragukan lagi karena terbukti mampu bertahan dan menjadi roda penggerak ekonomi, terutama pasca krisis
ekonomi. Pemberdayaan UMKM di tengah arus globalisasi dan tingginya persaingan membuat UMKM harus mampu mengadapai tantangan global, seperti meningkatkan inovasi
produk dan jasa, pengembangan sumber daya manusia dan teknologi, serta perluasan area pemasaran.
4. Perbaikan Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dan vital untuk mempercepat proses pembangunan nasional. Infrastruktur juga memegang peranan penting
sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Ini mengingat gerak laju dan pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan infrastruktur
seperti transportasi, telekomunikasi, sanitasi, dan energi. Oleh karena itu, pembangunan sektor ini menjadi fondasi dari
5. Ketahanan Ekonomi
Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang dari luar maupun dari dalam negeri
baik yang langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup pereokonomian bangsa dan negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

95
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa, yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis
serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata. Dengan demikian,
pembangunan ekonomi diarahkan kepada mantapnya ketahanan ekonomi melalui terciptanya iklim usaha yang sehat serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi,
tersedianya barang dan jasa, terpeliharanya fungsi lingkungan hidup serta meningkatkan daya saing dalam lingkup persaingan global.
Sosiologi79

Pedoman Penskoran :

Nomor Pertanyaan 1 :
Jika dapat menjelaskan 1 jawaban tentang dampak globalisasi terhadap ekonomi masyarakat Indonesia dengan singkat dan benar, maka skor nilai = 3
Jika dapat menjelaskan 2 jawaban tentang dampak globalisasi terhadap ekonomi masyarakat Indonesia dengan singkat dan benar, maka skor nilai = 5

Nomor Pertanyaan 2 :
Jika dapat menjelaskan 1 jawaban tentang strategi komunitas lokal singkat dan benar, maka skor nilai = 3
Jika dapat menjelaskan 2 jawaban tentang strategi komunitas lokal dengan singkat dan benar, maka skor nilai = 5

96

Anda mungkin juga menyukai