Anda di halaman 1dari 98

Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu memahami dan  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
menguasai tentang konsep dasar sosiologi MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Konsep dasar sosiologi Nomor Soal : Kunci Jawaban :
1 C

Deskripsi Soal :
Awal terjadinya Pasar Pagi atau Pasar Subuh sampai menjadi kaki lima yang berada di Rangkasbitung sekarang dipicu dengan
banyaknya pengangguran yang ingin merubah nasibnya. Dengan modal pas-pasan maka jadilah mereka berdagang di pinggiran
jalan kantor Pegadaian Rangkasbitung. Kenapa berdagang dipinggir jalan? Alasan yang masuk akal jelas karena tidak punya
Indikator Soal : tempat untuk berdagang di dalam pasar. Pilihan membeli jalur ‘aspal’ yang memerlukan uang sedikit berbeda dengan harga
Disajikan ilustrasi tentang kegiatan yang ruang tembok yang disediakan pemerintah. Jadi biar bisa gratisan maka dipilihlah trotoar dekat pasar utama, tepat dekat kantor
berhubungan dengan sosiologi dalam kehidupan pegadaian. Awalnya sedikit tapi lama-lama pedagang jadi bertambah banyak dan membuat waktunya semakin naik jadi pagi
masyarakat, peserta didik mampu menunjukan ciri- benar, kira-kira jam 4 pagi.
ciri ilmu sosiologi dengan tepat Pernyataan itu sesuai dengan ciri-ciri sosiologi, yaitu ….
A. Empiris
B. Kumulatif
C. Non Etis 1
D. Teoritis
E. Kategoris
Sosiologi79

Pembahasan :
Sosiologi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu telah memenuhi semua unsur ilmu pengetahuan. Menurut Harry M. Johnson,
yang dikutip oleh Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut.

1. Empiris, yaitu didasarkan pada observasi (pengamatan) dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-duga).
2. Teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun
secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
3. Komulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama.
4. Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah
tersebut secara mendalam.

2
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja : MA


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
 Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
Peserta didik mampu memahami dan menguasai MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
tentang konsep dasar sosiologi Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Konsep dasar sosiologi Nomor Soal : Kunci Jawaban :
2 B

Deskripsi Soal :
Perhatikan gejala kemasyarakat di bawah ini !
Keluarga diartikan sebagai satuan sosial terkecil yang terikat berdasarkan pengabdian, ikatan darah, ikatan perkawinan, adopsi
dan kasih sayang. Adapun yang termasuk anggota keluarga antara lain suami, istri dan anak –

3
Sosiologi79

Indikator Soal : anak. Anggota keluarga tersebut saling berinteraksi sesuai peranannya masing – masing sehingga mampu menghasilkan sebuah
Disajikan pernyataan tentang fakta yang terjadi budaya baru atau melestarikan budaya. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka hakikat Sosiologi yang paling tepat adalah ….
dalam suatu masyarakat, peserta didik mampu A. Berdasarkan penerapannya, sosiologi digolongkan dalam ilmu pengetahuan murni (pure science) dan dapat menjadi ilmu
menentukan hakikat sosiologi dengan tepat. terapan (applied science).
B. Sosiologi adalah ilmu sosial, hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa sosiologi mempelajari atau
berhubungan dengan gejala-gejala kemasyarakatan
C. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan pengetahuan yang konkret. Artinya, yang menajdi perhatian
adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, tidak hanya peristiwa itu sendiri.
D. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian dan pola manusia dan masyarakatnya. Sosiologi meneliti dan mencari
apa yang menjadi prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia serta bentuk, sifat, isi dan struktur
masyarakat.
E. Sosiologi merupakan ilmu umum, bukan khusus, artinya mempelajari gejala-gejala pada interaksi antarmanusia.

Pembahasan :
Hakikat Sosiologi :
1. Sosiologi adalah ilmu sosial, hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa sosiologi mempelajari atau berhubungan dengan gejala-gejala kemasyarakatan
2. Berdasarkan penerapannya, sosiologi digolongkan dalam ilmu pengetahuan murni (pure science) dan dapat menjadi ilmu terapan (applied science).
3. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan pengetahuan yang konkret. Artinya, yang menajdi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam
masyarakat secara menyeluruh, tidak hanya peristiwa itu sendiri.
4. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian dan pola manusia dan masyarakatnya. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip dan hukum- hukum umum
dari interaksi manusia serta bentuk, sifat, isi dan struktur masyarakat.
5. Sosiologi merupakan ilmu umum, bukan khusus, artinya mempelajari gejala-gejala pada interaksi antarmanusia.

4
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu memahami dan menguasai  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
tentang konsep dasar sosiologi MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Objek Kajian Sosiologi Nomor Soal : Kunci Jawaban :
3 A

Deskripsi Soal :
Perhatikan pernyataan berikut!
1) Erupsi Gunung Anak Krakatau mengakibatkan terjadinya hujan abu vulkanik
2) Aksi demonstrasi mahasiswa di serang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak
3) Kemacetan dan menjamurnya rumah kumuh di pusat kota serang
Indikator Soal : 4) Budaya k-pop menyebar di kalangan remaja Rangkasbitung
Disajikan beberapa pernyataan tentang fakta sosial 5) Kemarau panjang menyebabkan kebakaran hutan d Objek
yang ada dalam masyarakat, peserta didik dapat kajian sosiologi ditunjukkan oleh pernyataan nomor... A. 2), 3),
menunjukan objek sosiologi dengan tepat. dan 4)
B. 1), 2), dan 3)
C. 1), 2), dan 4)
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)
5
Sosiologi79

Pembahasan :
Objek Kajian Sosiologi
1. Objek Material
Objek kajian sosiologi yang pertama adalah objek material (material object). Yang dimaksud objek material sosiologi berkaitan dengan kehidupan sosial, gejala- gejala dan
proses hubungan antara manusia. Objek material juga meliputi hal-hal mempengaruhi kesatuan manusia itu sendiri.
2. Objek Formal
Objek sosiologi berikutnya adalah objek formal (formal object). Yang dimaksud objek formal sosiologi menitikberatkan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat.
Artinya objek formal meliputi hubungan manusia antara manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.
3. Objek Budaya
Selanjutnya adalah objek budaya (culture object). Penjelasan objek budaya sosiologi adalah hal-hal yang berkaitan dengan norma kebudayaan dalam masyarakat. Objek budaya
juga menjadi salah satu faktor yang dapat memengaruhi hubungan satu dengan yang lain.
4. Objek Agama
Objek-objek sosiologi yang terakhir adalah objek agama (religion object). Pengaruh dari objek agama sosiologi dapat menjadi pemicu dalam hubungan sosial masyarakat yang
berkaitan dengan Ketuhanan. Banyak juga dampak yang memengaruhi hubungan manusia yang ditimbulkan dari objek agama.

6
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 Nama Penulis Soal : Satuan Kerja : MA


ANNUQAYAH Mata Pelajaran : Jamsuri, S.Sos 2 ANNUQAYAH
2022/2023 NIP. ................
Kurikulum : 2013
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu memahami dan  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
menguasai tentang konsep dasar sosiologi MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Fungsi dan manfaat sosiologi Nomor Soal : Kunci Jawaban :
4 D

Deskripsi Soal :
Kemajuan teknologi menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia dengan segala
peradabannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar terhadap transformasi nilai-nilai yang ada
dalam masyarakat, khususnya masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran seperti

7
Sosiologi79

Indikator Soal : Indonesia. Saat ini di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap keberadaab nilai-nilai
Disajikan ilustrasi tentang fakta sosial dalam suatu kebudayaan yang di anut masyarakat baik perkotaan maupun pedesaan. K e m aj ua n teknologi seperti televisi, telepon
masyarakat, peserta didik mampu menentukan genggam, internet bukan hanya melanda masyarakat kota namun juga telah dapat dinikmati oleh masyarakat di pedesaan.
fungsi sosiologi dalam perencanaan sosial dengan Akibatatnya segala informasi baik yang positif maupun negatif dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat. Dan di
tepat. akui atau tidak perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat khususnya masyarakat pedesaan.
dengan segala image yang men4adi 6iri khas mereka. Dalam mempelajari gejala di atas, salah satu fungsi sosiologi yang paling
tepat adalah ….
A. Untuk bersikap hati-hati dan selalu berpikir rasional
B. Untuk dapat memahami simbol, kode, dan berbagai istilah yang menjadi obyek penelitian
C. Mempelajari konflik sosial dan cara mengatasinya Read more : https://alanhaidir.blogspot.com/2015/08/fungsi- sosiologi-
dalam-segala-aspek.html
D. Menyusun perencanaan sosial sebagai alat untuk mengetahui perubahan yang terjadi di masyarakat
E. Memberikan data sosial yang di perlukan pada tahap perencanaan pelaksanaan maupun pembangunan

Pembahasan :
Fungsi Sosiologi dalam Perencanaan Sosial :
Perencanaan sosial merupakan kegiatan untuk mempersiapkan masa depan individu di masyarakat. Tujuannya untuk mengatasi kemungkinan munculnya masalah- masalah saat
terjadinya perubahan. Perencanaan sosial bersifat antisipatif, maksudnya: bersifat mencegah, mempersiapkan untuk sesuatu yang mungkin terjadi.
Fungsi Sosiologi dalam Perencanaan Sosial:
1. Perencanaan sosial merupakan alat untuk mengetahui perubahan yang terjadi di masyarakat
2. Perencanaan disusun atas dasar kenyataan yang faktual
3. Perencanaan sosial digunakan untuk mengantisipasi berbagai masalah yang timbul di masyarakat
4. Perencanaan sosial sebagai alat untuk mengetahui perkembangan masyarakat, sehingga dapat meng- himpun kekuatan sosial di masyarakat
5. Sosiologi memahami perkembangan masyarakat , baik desa maupun kota, sehingga proses penyusunan perencanaan sosial dapat dilakukan.

8
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/

Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu memahami dan  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
menguasai tentang norma sosial MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Fungsi norma sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
5 E

Deskripsi Soal :

9
Sosiologi79

Indikator Soal : Sebagian besar masyarakat mengunjungi pasar modern untuk berbelanja barang kebutuhan sehari-hari setiap akhir pekan.
Disajikan sebuah deskripsi tentang dinamika Ketika suasana antrian sangat padat dan tanpa adanya arahan oleh petugas, sangat mungkin terjadi hal-hal yang tidak sesuai
kehidupan sosial masyarakat, siswa dapat norma sosial setempat. Berdasarkan deskripsi tersebut, norma sosial diciptakan dalam masyarakat untuk ….
menunjukkan salah satu fungsi norma sosial sesuai A. Mengarahkan perubahan sosial dalam masyarakat modern
dengan deskripsi. B. Memperkuat identitas sosial kelompok dalam masyarakat
C. Membedakan kelompok sosial strata atas dan strata bawah
D. Menghubungkan masyarakat lapis bawah dan lapis atas
E. Melaksanakan pengendalian sosial agar tercipta tertib sosial

10
Sosiologi79

Pembahasan :
Fungsi Norma Sosial :
1. Sebagai prinsip ataupun barometer kepribadian serta sikap dalam masyarakat.
2. Sebagai wujud aktual dari nilai nilai yang dikandung oleh masyarakat
3. Sebagai standar ataupun rasio ukur beragam kategori tingkah laku yang terdapat dalam sebuah masyarakat tidak cuma itu, ditambahkan oleh hanneman samuel dalam bukunya
nilai dan norma (2004) apabila salah satu fungsi norma sosial ialah keutuhan kehidupan bersama-sama dalam masyarakat.
4. Sebagai aturan atau pedoman tingkah laku dalam masyarakat.
5. Sebagai alat untuk menertibkan dan menstabilkan kehidupan sosial.
6. Sebagai sistem kontrol sosial dalam masyarakat.
7. Sebagai pedoman hidup yang berlaku untuk semua warga masyarakat.
8. Sebagai pengikat setiap anggota masyarakat sehingga berakibat memberikan sanksi terhadap anggota masyarakat yang melanggarnya.

11
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu mengaplikasikan pengetahuan  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
dan pemahaman tentang nilai dan norma sosial. MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Nilai dan Norma Sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
6 C

Deskripsi Soal :
Perhatikan perilaku berikut!
1). Rio rutin membayar pajak penghasilan 2).
Fani mudik setiap menjelang lebaran
3). Ayah setiap bulan membayar pajak listrik
Indikator Soal : 4). Tono selalu memakai helm ketika mengendarai sepeda motor
Disajikan beberapa pernyataan tentang realitas 5). Masyarakat Jawa melakukan ritual siraman sebelum upacara pernikahan
kehidupan dalam suatu masyarakat, peserta dididik
dapat mengidentifikasi jenis-jenis norma sosial Perilaku yang mencerminkan ketaatan terhadap norma hukum ditunjukkan oleh nomor... A. 1),
berdasarkan sangsinya dengan tepat 2), dan 3)
B. 1), 3), dan 5)
C. 1), 3), dan 4)
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5) 12
Sosiologi79

Pembahasan :
Terdapat lima jenis norma sosial berdasarkan daya ikatnya :
1. Cara atau Usage
Jenis norma sosial ini lebih menunjuk pada suatu bentuk perbuatan yang dilakukan pribadi atau perseorangan, akan tetapi tidak dilakukan secara terus menerus didalam kehidupan
masyarakat. Norma sosial ini juga memiliki daya ikat yang lemah, sehingga tidak ada sanksi yang tegas bagi para pelanggar, mereka biasanya akan mendapat teguran atau celaan
saja. Beberapa contoh norma ini diantaranya adalah:
 Norma mengenai cara makan yang baik dan benar, seperti adanya larangan makan menggunakan tangan kiri, berbicara saat makan, bersendawa setelah makan, makan
mengeluarkan bunyi, dan lain sebagainya.
2. Kebiasaan atau Folkways
Kebiasaan merupakan suatu perbuatan yang diulang-ulang dan dalam bentuk yang sama, dimana memberikan bukti bahwa perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang dianggap
baik atau benar oleh masyarakat. Jenis norma sosial ini lebih mengarah pada suatu petunjuk perbuatan, dengan daya ikat yang juga lemah. Kebiasaan dapat bersifat positif maupun
negatif, dan biasanya juga tidak ada sanksi yang berat bagi kebiasaan-kebiasaan negatif. Beberapa contoh diantaranya seperti:
 Memberikan penghargaan seperti hadiah bagi mereka yang berprestasi dan membanggakan.
 Kebiasaan mengeluarkan bunyi saat makan untuk mengekspresikan pendapatnya mengenai makanan yang dimakan.
3. Tata Kelakuan atau Mores
Tata kelakuan merupakan sekumpulan perbuatan-perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup suatu kelompok masyarakat dalam rangka untuk mengawasi perbuatan atau pola
tingkah laku para anggotanya secara sadar. Fungsi dari adanya jenis norma sosial ini adalah untuk membantu dan membuat para anggota masyarakat memiliki perbuatan yang
sesuai dengan tata kelakuan didalam lingkungan masyarakat itu sendiri. Beberapa contoh nya seperti:
 Larangan untuk mencuri, merampok, atau pun membunuh.
 Adanya larangan mengenai menikahi kerabat dekat atau kerabat yang masih satu darah karena dianggap tidak lazim.
4. Adat Istiadat
Adat istiadat merupakan sekumpulan tata kelakuan yang memiliki kedudukan sangat tinggi dibanding yang lainnya dalam suatu masyarakat. Adat istiadat juga bersifat kekal
dan berinteraksi secara kuat terhadap masyarakat yang memilikinya. Beberapa contoh diantaranya adalah:
 Pelanggaran atau adanya suatu tata cara pembagian harta warisan keluarga.
 Pelanggaran atau adanya suatu peraturan upacara-upacara adat atau tradisional.
5. Hukum
Hukum merupakan suatu serangkaian aturan atau peraturan bagi seluruh anggota masyarakat yang berisi perintah, kewajiban, ketentuan-ketentuan, dan juga larang yang
memiliki sanksi yang sangat beragam. Beberapa diantaranya seperti:
 Peraturan untuk mematuhi rambu-rambu lalu lintas
 Peraturan mengenai larangan berbuat kriminal dengan berbagai sanksi yang tegas, dan lain sebagainya.

13
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu mengaplikasikan pengetahuan  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
dan pemahaman tentang penyimpangan sosial. MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Perilaku Menyimpang Nomor Soal : Kunci Jawaban :
7 B

Deskripsi Soal :
Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini !
1). Seseorang memaknai ajaran agama tidak secara menyeluruh sehingga tumbuh menjadi fanatis
2). Di masyarakat terdapat aliran suatu agama yang diikuti oleh sebagian warga, meskipun oleh pemerintah sudah dinyatakan
sebagai aliran sesat.
Indikator Soal : 3). Terlalu sering menoton tayangan sinetron di televisi, remaja menjadi bergaya hidup konsumtif.
Disajikan beberapa pernyataan yang berhubungan 4). Sekelompok pelajar melakukan tawuran dengan kelompok pelajar lain di sekolah karena sekolah mereka tidak memiliki
dengan proses sosial yang dialami oleh seseorang, aturan tegas tentang tawuran.
peserta didik mampu mengkategorikan faktor 5). Buruh pabrik salah menggunakan seragam kerja karena tidak memahami peraturan yang telah diberikan perusahaan.
penyebab perilaku menyimpang dengan tepat Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, manakah penyimpangan sosial yang disebabkan oleh proses sosialisasi tidak
sempurna ….
A. 1), 2) dan 3)
B. 1), 4) dan 5)
C. 1), 2) dan 4) 14
D. 1), 3) dan 5)
E. 3), 4) dan 5)
Sosiologi79

Pembahasan :
Sebab terjadinya penyimpangan dari sudut pandang sosiologi :
1. Perilaku menyimpang karena sosialisasi, hal tersebut karena adanya gangguan pada proses penyerapan dan pengamalan nilai-nilai yang ada di masyarakat.
2. Anomie, yaitu situasi tanpa norma dan arah sehingga tidak tercipta keselarasan antara kenyataan yang diharapkan dengan kenyataan sosial yang ada atau mulai memudarnya norma
lama yang tidak relevan tetapi masyarakat belum menciptakan norma baru yang sesuai sehingga masyarakat mengalami kegalauan dalam bertindak.
3. Pemberian julukan (labeling), upaya kontrol sosial yang diberikan kepada masyarakat melalui pem- berian label (julukan). Pada perilaku menyimpang seringkali menimbulkan
serangkaian peristiwa yang justru mempertegas dan meningkatkan tin- dakan penyimpangan.

Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang


 Faktor Internal: Penyebab perilaku menyimpang dalam faktor internal adalah intelegensi atau tingkat kecerdasan, usia, jenis kelamin dan kedudukan seseorang dalam keluarga.
Contohnya: seseorang ang tidak normal dan pertambahan usia
 Faktor Eksternal: Penyebab perilaku menyimpang dalam faktor eksternal adalah kehidupan rumah tangga, atau keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan dan media massa.
Contohnya: seorang anak yang biasa melihat orang tuanya bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan, atau narkoba. Pergaulan individu yang berhubungan dengan teman-
temannya, media massa, media cetak, media eletkronik.

15
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja : MA


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu mengaplikasikan pengetahuan  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
dan pemahaman tentang sosialisasi. MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Sosialisasi dan Pembetukkan Kepribadian Nomor Soal : Kunci Jawaban :
8 D

Deskripsi Soal :

Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini !


1). Seseorang mulai dewasa dan mulai mampu memposisikan dirinya dengan baik dalam kehidupan masyarakat

16
Sosiologi79

Indikator Soal : luas.


Disajikan beberapa pernyataan yang berhubungan 2). Adanya kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan orang-orang yang jumlahnya relatif banyak sudah mulai
dengan perkembangan seseorang dalam terbentuk.
menyesuaikan diri, peserta didik dapat 3). Seseorang mulai paham tentang arti penting peraturan, tata tertib, undang-undang, dan sejenisnya
mengidentifikasi tahapan 4). Seseorang mulai mengenal “significant other” yaitu orang-orang di sekitarnya yang dianggap penting bagi
sosialisasi dengan tepat. pertumbuhan dan pembentukan diri
5). Seseorang mulai mampu menirukan beberapa peran orang dewasa secara relatif sempurna.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, manakah yang merupakan ciri-ciri tahapan sosialisasi “PLAY
STAGE” ….
A. 1), 2) dan 3)
B. 1), 3) dan 5)
C. 1), 3) dan 4)
D. 2), 4) dan 5)
E. 2), 3) dan 5)
Pembahasan :
Tahap-Tahap Sosialisasi Menurut George Herbert Mead :
1. Persiapan (Prepatory Stage), tahap persiapan merupakan tahap awal dalam sosialisasi yang dilakukan oleh manusia. Pada tahap ini dimulai sejak manusia lahir di dunia. Sejak
saat itulah seseorang sudah memiliki persiapan untuk melakukan tindakan sesuai dengan lingkungan.
2. Tahap meniru (Play Stage), pada tahap ini anak mulai mampu meniru secaravsempurna. Tahap meniru ini juga disebut tahap bermain. Pada tahap ini kesadaran bahwa dunia sosial
manusia berisikan orang-orang yang jumlahnya relatif banyak sudah mulai terbentuk. Pada tahap ini anak mengenal “significant other” yaitu orang-orang di sekitarnya yang
dianggap penting bagi pertumbuhan dan pembentukan diri, missal : ayah, ibu, kakak, pengasuh, kakek, nenek, yang sering berinteraksi dengannya.
3. Tahap siap bertindak (Game Stage), Pada tahap ini peniruan yang dilakukan seseorang mulai berkurang digantikan oleh peranan yang secara langsung dimainkan
sendiri dengan penuh kesadaran. Pada tahap ini kemampuan menempatkan dirinya pada posisi orang lain mulai meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain
secara beregu. Pada tahap ini partner interaksinya makin banyak, hubungan pun makin kompleks. Kemantapan diri pada tahap ini jauh lebih tinggi dari tahap-tahap sebelumnya.
Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap mulai dipahami. Pada tahap ini mulai siap menjadi partisipan aktif dalam masyarakat. Teman sebaya sangat
berpengaruh pada game stage, karena dengan teman sebaya seseorang mulai mengenal dan berinteraksi dengan dunia di luar keluarga.
4. Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Other), pada tahap ini manusia/seseorang disebut sebagai manusia dewasa. Dia bukan hanya dapat menempatkan dirinya pada
posisi orang lain, tetapi juga dapat bertenggang rasa dengan masyarakat secara luas. Seseorang telah menyadari pentingnya peraturan-peraturan sehingga kemampuan bekerja sama
menjadi mantap. Dalam tahap ini, manusia telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.

17
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu mengaplikasikan pengetahuan  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
dan pemahaman tentang penyimpangan sosial MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Interaksi sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
9 A

Deskripsi Soal :

Hampir setiap saat tayangan media televisi menawarkan barang kebutuhan sehari-hari dengan berbagai fungsi dan penampilan
yang menarik. Banyak anggota masyarakat yang tertarik dan terpengaruh untuk membeli meskipun kondisi ekonominya tidak
mendukung. Mereka memaksakan diri untuk memiliki barang mewah secara kredit sehingga terlilit utang. Dilihat dari proses
Indikator Soal : interaksi sosial tertentu yang dialami, contoh penyimpangan perilaku tersebut berhubungan dengan ….
Disajikan sebuah ilustrasi tentang perilaku remaja A. Subbudaya menyimpang kelompok
dalam kehidupan sosial, siswa dapat menunjukkan B. Lingkungan pergaulan yang konsumtif
satu pernyataan yang paling benar tentang hubungan C. Peran lembaga ekonomi yang efektif
antara sosialisasi sosial dengan perilaku D. Ekonomi keluarga yang sangat terbatas
menyimpang. E. Pola dan kebiasaan hidup individu

18
Sosiologi79

Pembahasan :
Hubungan antara perilaku menyimpang dan sosialisasi yang tidak sempurna :

Setiap pelaku sosialisasi mempunyai fungsi masing-masing yang seharusnya saling melengkapi. Akan tetapi, pada kenyataannya sering terjadi ketidaksepadanan antara pesan yang
disampaikan pelaku sosialisasi yang satu dengan pelaku sosialisasi yang lain. Ketidaksepadanan ini membuat proses sosialisasi menjadi kurang sempurna. Contohnya, sebuah keluarga
memberikan pesan untuk tidak merokok kepada anggota keluarganya (anak). Namun, si anak melihat atau membaca di media massa bagaimana rokok diiklankan dengan sangat
menarik. Ia juga mungkin melihat bahwa teman-teman di kelompok bermainnya semuanya merokok. Anak itu akan mengalami konflik batin antara menghargai norma atau nilai yang
diberikan keluarga atau memilih norma yang berkembang pada kelompok bermainnya. Pada kondisi di atas bukan tidak mungkin anak akan berperilaku menyimpang. Jika anak
mengikuti pesan dari keluarga, maka ia akan menyimpang dari nilai dan norma kelompoknya. Sementara jika anak itu mengikuti pesan dari kelompok bermainnya, maka ia akan
menyimpang dari nilai dan norma keluarganya. Ketidaksepadanan pesan-pesan yang disampaikan oleh pelaku-pelaku sosialisasi juga bisa dilihat dari maraknya perkelahian
antarpelajar yang menjurus pada tindakan kriminal, seperti pembunuhan dan perusakan. Masalah ini tentu sangat meresahkan. Perilaku seperti ini akan menghancurkan sendi-sendi
kemasyarakatan maupun kenegaraan. Mereka akan selalu menganggap bahwa kekerasan adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah.

Norma-norma dan nilai sosial keagamaan yang ditawarkan sejak mereka bayi tidak cukup berjalan dan sinkron untuk bisa dihadapkan dengan kenyataan dalam masyarakat. Para orang
tua dan pemimpin tidak cukup terbuka untuk menyampaikan kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam bermasyarakat. Ada perasaan canggung dan tidak pantas untuk menyampaikan
fakta kekerasan yang terjadi di masyarakat. Akibatnya, anak-anak dan para remaja akan mencari sendiri misalnya melalui media massa seperti televisi. Mereka kemudian membuat
pembenaran atau persepsi sendiri atas suatu perbuatan. Contoh, begitu banyak film yang menampilkan nilai kekerasan yang sebetulnya tidak sesuai dengan nilai yang mereka peroleh
dari agama atau keluarga. Namun, karena kurang mendapat penjelasan dari orang tua maupun pelaku pembina yang lain, mereka kemudian mempersepsikan bahwa tokoh-tokoh keras
adalah pahlawan (hero). Persepsi ini akan terbawa ketika mereka menghadapi persoalan dengan sesama pelajar. Terjadilah tawuran. Perilaku menyimpang juga bisa terjadi ketika
dalam proses sosialisasi, seseorang mengambil peran yang salah dari generalized others atau meniru perilaku yang salah. Contoh, dalam masyarakat tentu memiliki pemimpin, entah
itu pemimpin formal, seperti lurah, RT, maupun pemimpin nonformal, seperti pemuka agama atau adat. Seorang pemimpin idealnya bertindak sebagai panutan yang mampu memberi
teladan bagi anggota masyarakat yang lainnya. Terlebih lagi dalam masyarakat paternalistik seperti Indonesia, keteladanan pemimpin (patron) akan menjadi model bahkan kebenaran
perilaku bagi bawahan atau anggotanya (client). Namun, kadang terjadi seorang pemimpin justru memberi contoh yang salah kepada masyarakatnya, seperti melakukan kolusi,
korupsi, manipulasi, dan nepotisme. Celakanya, karena pelakunya memiliki kekuasaan, penyimpangan tersebut akhirnya diterima masyarakat sebagai "nilai atau norma" yang diikuti.
Akhirnya berkembanglah penyimpangan ini dalam masyarakat.

Perilaku menyimpang juga terjadi pada masyarakat yang memiliki nilai-nilai subkebudayaan yang menyimpang, yaitu suatu kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dengan
norma budaya yang dominan. Kebudayaan tersebut terdapat pada lingkungan masyarakat yang memiliki nilai-nilai yang berbeda dengan nilai- nilai yang dominan seperti nilai-nilai
yang berlaku di daerah kumuh, di lokalisasi pelacuran, dan lingkungan perjudian. Contoh, di lingkungan kumuh, masalah etika kurang diperhatikan karena masyarakatnya lebih sibuk
dengan usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagi kebanyakan mereka, cekcok antarwarga dengan mengeluarkan kata-kata kasar, atau tindakan buang sampah sembarangan,
ataupun membunyikan radio dengan keras menjadi hal yang biasa. Di tempat-tempat seperti itu, banyak terjadi tindakan yang oleh masyarakat lingkungannya merupakan hal yang
biasa namun bagi masyarakat umum dianggap sebagai perilaku yang menyimpang. Di tempat-tempat itu, yang dipelajari dalam proses sosialisasi adalah nilai dan norma yang
menyimpang menurut standar nilai dan norma masyarakat umum.

18
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu mengaplikasikan pengetahuan  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
dan pemahaman tentang konflik sosial dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
akomodasi penyelesaiannya dengan menggunakan
konsep dasar sosiologi  Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Konflik sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
10 D

Deskripsi Soal :
Bentrok antarpemuda kompleks perumahan Asri dan kompleks perumahan Bersih awalnya diselesaikan dengan cara berdialog
bersama. Oleh karena kesalahpahaman, konflik terjadi kembali dan menyebabkan korban luka. Akibatnya, ketua RT dan RW
turut campur tangan dalam penyelesaian konflik. Urutan proses akomodasi dalam menyelesaikan konflik tersebut adalah...
A. Mediasi dan negosiasi
Indikator Soal : B. Toleransi dan arbitrase
Disajikan ilustrasi yang menggambarkan konflik C. Arbitrase dan rekonsiliasi
sosial dalam masyarakat, peserta didik mampu D. Negosiasi dan mediasi
menentukan bentuk akomodasi dengan tepat sesuai E. Negosiasi dan arbtrase
dengan pernyataan dalam soal

19
Sosiologi79

Pembahasan :
1. Koersi (coersion), adalah bentuk akomodasi yang dilakukan dengan cara paksaan atau kekerasan baik secara psikis ( tidak langsung) maupun secara fisik (langsung).
Paksaan ini dapat terjadi jika ada salah satu pihak yang lebih kuat dibandingkan dengan pihak yang lain.
2. Kompromi (compromize), adalah suatu bentuk akomodasi yang mana pihak-pihak yang sedang bertikai saling mengurangi tuntutannya supaya permasalahan cepat teratasi.
3. Arbitrasi (arbitration), adalah suatu bentuk penyelesaian pertikaian atau permasalahan antara dua pihak dengan bantuan pihak ketiga. Pihak ketiga dalam hal ini harus mempunyai
kedudukan yang lebih tinggi, sehingga kedua belah pihak dapat menerima keputusan yang dihasilkan.
4. Mediasi (mediation), yaitu penyelesaian masalah atau pertikaian antara dua pihak yang dibantu pihak ketiga. Akan tetapi dalam mediasi, pihak ketiga bersikap netral dan hanya
sebagai penasihat. Pihak ketiga tidak mempunyai wewenang dalam membuat keputusan seperti pada arbritasi.
5. Konsiliasi (conciliation), merupakan bentuk atau upaya penyelesaian masalah dengan cara mempertemukan keinginan dari pihak yang berkonflik untuk mencapai penyelesaian
yang terbaik. Pihak-pihak yang bertikai dipertemukan dan diberi kesempatan untuk menyesuaikan diri.
6. Toleransi, merupakan bentuk akomodasi yang didasari adanya kesadaran untuk saling menghormati dan menghargai antar individu / kelompok yang bertikai sehingga
permasalahan dapat dicegah sebelum terjadi.
7. Ajudikasi (adjudication), adalah bentuk akomadasi yang mana penyelesaian suatu permasalah dilakukan melalui pengadilan. Keputusan yang dihasilkan dari ajudikasi
bersifat mengikat, yang mana harus ditaati oleh pihak-pihak yang bertikai.
8. Stalemate, adalah suatu keadaan di mana pihak-pihak yang terlibat pertikaian berhenti pada tingkatan-tingkatan tertentu. Hal ini terjadi biasanya karena kekuatan kedua belah
pihak seimbang, dan sadar bahwa ika pertiakain tetap dilanjutkan tidak akan ada yang menang.
9. Akulturasi, adalah proses penerimaan unsur kebudayaan lain ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menghilangkan kepribadian asli.
10. Asimilasi, adalah peleburan dua unsur kebudayaan atau lebih menjadi satu kebudayaan milik bersama (mengarah pada hilangnya perbedaan).
11. Amalgamasi, adalah peleburan dua kelompok budaya atau lebih menjadi satu kelompok budaya baru.
12. Segregation (Segregasi), adalah penyelesaian suatu pertikaian di suatu daerah dengan cara menghindar supaya pertikaian tersebut tidak berkelanjutan. Contoh dari bentuk
akomodasi segregation adalah adanya pemisahan warna kulit dan asal daerah dalam masyarakat.
13. Elimination (Eliminasi), adalah bentuk akomodasi dalam penyelesaian suatu permasalahan dengan cara salah satu pihak ada yang meminta maaf, mengalah, dan mengundurkan
diri dari persaingan.

20
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/

Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu menggunakan nalar dalam  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
mengkaji permasalahan sosial yang terjadi dalam MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
masyarakat.
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Permasalahan Sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :

21
Sosiologi79

Indikator Soal : 11 C
Disajikan ilustrasi kasus tentang masalah sosial,
peserta didik dapat menganalisis faktor penyebab Deskripsi Soal :
masalah sosial dengan tepat sesuai dengan Perhatikan ilustrasi kasus di bawah ini !
pernyataan dalam soal. Permasalahan sosial gelandangan dan pengemis merupakan akumulasi dan interaksi dari berbagai permasalahan Disamping itu,
penyempitan lahan pertanian di mendorong mereka untuk memilih pergi ke kota dengan mencari penghasilan namun tidak
dibekali dengan ketrampilan (skill) sehingga memilih menjadi gelandangan ataupun pengemis di pinggir jalan maupun di sudut
kota terutama dengan memanfaatkan fasilitas umum untuk melakukan aktifitas bahkan beristirahat seperti di masjid, taman kota,
terminal dan alun-alun. Masalah umum gelandangan dan pengemis erat kaitan nya dengan masalah ketertiban dan keamanan
yang menganggu ketertiban dan keamanan di daerah perkotaan.
Berdasarkan ilustrasi kasus di atas, faktor penyebab munculnya masalah sosial adalah ….
A. Faktor biologis
B. Lingkungan alam
C. Faktor ekonomi
D. Faktor psikologis
E. Faktor kebudayaan

22
Sosiologi79

Pembahasan :
Menurut Soerjono Soekanto faktor penyebab masalah sosial dibedakan menjadi 4 yaitu :
1. Faktor Ekonomi, dalam segi ekonomi ini biasanya timbul masalah sosial seperti kemiskinan dan pengangguran yang seharusnya menjadi tanggungjawab pemerintah. Hal seperti
ini bisa terjadi karena minimnya lapangan pekerjaan yang disediakan oleh pemerintah. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa masalah ekonomi sangatlah sensitif bagi masyarakat,
oleh karena itu permasalahan sosial akan menimbulkan dampak seperti tindakan kriminalitas merampok, mencuri dll. Dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Faktor
ekonomi juga bisa dijadikan sebagai acuan atau tolak ukur kemajuan sebuah negara sekaligus menjadi faktor yang dapat memengaruhi masalah sosial terhadap aspek psikologis
dan biologis dalam masyarakat.
2. Faktor Biologis, faktor ini juga bisa menimbulkan permasalahan sosial, misal terjadinya wabah penyakit, kurang gizi, dll. Itu semua bisa terjadi karena kurangnya fasilitas
kesehatan yang memadai ditambah lagi dengan kondisi ekonomi dan pendidikan masyarakat yang kurang baik. Oleh karena itu perlu diadakan penyuluhan atau hanya sekedar
berbagi informasi yang terkait dengan pentingnya pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan.
3. Faktor Psikologis, dapat berpengaruh terhadap masalah sosial. Faktor psikologis ini bisa muncul karena beratnya beban hidup yang dirasakan, sehingga akan mengeluarkan emosi
dan memicu konflik di masyarakat.
4. Faktor Kebudayaan, adalah perkembangan budaya yang mempunyai peran dalam memicu timbulnya permasalahan sosial. Misal, kenakalan remaja, pernikahan dan perceraian,
pernikahan dini, dan lain-lain. Seharusnya faktor budaya ini perlu mendapatkan perhatian yang serius dan penanganan yang tepat tanggap, hal seperti ini sebenarnya mencerminkan
tradisi dan kebiasaan masyarakat.

23
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja : MA


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu menggunakan nalar dalam  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
mengkaji berbagai gejala sosial dalam memahami MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
hubungan sosial di masyarakat dengan
menggunakan konsep dasar dan objek kajian  Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
sosiologi Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Konsep dasar dan objek kajian Nomor Soal : Kunci Jawaban :
sosiologi 12 D

Deskripsi Soal :

Perhatikan gambar berikut !

24
Sosiologi79

Indikator Soal : Gambar 1 Gambar 1


Disajikan 2 gambar tentang kehidupan sosial
masyarakat, siswa dapat membandingkan contoh
penerapan nilai sosial dalam masyarakat.

Dari kedua gambar tersebut, jika kita berperan sebagai siswa maka dapat kita bandingkan bahwa gambar 1 memiliki
nilai yang lebih penting daripada gambar 2 karena ....
A. Belajar bukan merupakan tanggung jawab utama
B. Belajar merupakan proses internalized value individu
C. Belajar merupakan tuntutan zaman sekarang
D. Belajar mempunyai nilai dominan daripada bekerja
E. Belajar mempunyai nilai moral yang lebih tinggi

Pembahasan :
Term "gender" secara kebahasaan, "jenis kelamin",5 yang membedakan segala aspek antara laki-laki dan perempuan, baik dari segi perbuatan, perilaku, usaha, dan aktivitas. Dengan
kata lain, gender the apparent disparity between man and women in values and behavior, maksudnya bahwa gender diartikan sebagai "perbedaan dari segi nilai dan tingkah
laku".6 Dengan demikian, jender merupakan suatu istilah untuk membedakan kaum laki-laki dan perempuan dalam aspek tertentu, terutama perbedaan segi "sex", jenis kelamin.
Berdasarkan batasan di atas, dan bila dikaitkan dengan kondisi sosial masyarakat, sudah terlihat ada pembatasan bagi kedua jenis kelamin tersebut. Bagi perempuan yang sedang
mengandung, lalu melahirkan, dan menyusui, mau tak mau langkahnya terbatas di sekitar rumah. Kondisi yang demikian merupakan pembatasan peran yang sudah membudaya bagi
perempuan. Lebih dari itu, ada yang dengan ekstrim beranggapan bahwa, perempuan dibatasi oleh dinding tebal rumah, dan lebih khusus lagi dapur. Pendapat seekstrim ini yang
sebenarnya menyebabkan masih banyak perempuan berada pada status sosial tingkat bawah, karena mereka hanya tinggal di rumah, tidak bekerja, dan mereka mengabdikan seluruh
hidupnya hanya untuk suami dan anak-anaknya.

Kaum perempuan yang dalam kesehariannya menghabiskan waktu untuk urusan dapur, mulai dari mengatur menu, berbelanja, memasak, menghidangkannya di meja makan,
hingga membenahi kembali peralatan dapur (mencuci, membersihkan dan menyiapkannya kembali) merupakan hal yang telah menjadi budaya. Hal lain yang nampak sebagai
fenomena sosial masa kini adalah perempuan yang mampu menjadi "pekerja", perannya sering tidak dihargai. Penghasilan yang diperolehnya dari bekerja hanya dianggap sebagai
penghasilan sampingan, walaupun mungkin jumlahnya lebih besar daripada kaum laki-laki. Karenanya, terkadang seorang istri malu untuk menyebut besaran gajinya. Jawaban yang
seringkali muncul adalah "hanya cukup untuk membeli bedak dan lipstik", artinya ia tidak mampu menghargai jerih payahnya sendiri. Mengapa demikian? Jawaban untuk pertanyaan
ini sekali lagi mengingatkan bahwa konsep dan paham kesetaraan jender masih banyak dipengaruhi oleh pandangan masa lalu, masa sebelum sebelum Islam datang, yakni masa 25
Jahiliah dimana kaum perempuan tidak memiliki peran signifikan dan hanya dipandang sebagai pelengkap hidup laki-laki.
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu menggunakan nalar dalam  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
mengkaji permasalahan sosial yang terjadi dalam MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
masyarakat Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Permasalahan Sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
13 A

Deskripsi Soal :

Perhatikan deskripsi singkat di bawah ini !


Penyebarluasan berita hoax adalah masalah sosial di era digital. Meskipun sebenarnya masalah ini sudah ada sejak jaman
kuno, media digital membuatpenyebaran hoax makin intensif dan dengan mudah menjadi konsumsi publik. Berita hoax
Indikator Soal : diproduksi oleh kelompok kepentingan tertentu dengan tujuan yang beragam, dari meraup untung finansial sampai memecah
Disajikan deskripsi tentang masalah sosial yang belah persatuan bangsa.
terjadi dalam masyarakat, peserta didik dapat Berdasarkan deskrisi singkat di atas, bagaimanakah upaya pemecahan yang dapat dilakukan ….
memecahkan masalah sosial dengan tepat A. Peningkatan literasi media sosial, mencari komparasi berita dan wacana alternatif sebelum sharing di
media
B. Pembatasan penggunaan alat komunikasi khususnya bagi remaja dan siswa.
C. Pembatasan kepemilikan alat-alat komunikasi dan tempat-tempat penggunaannya.
D. Bersikap apatis/ tidak perduli karena informasi dalam teknologi komunikasi terjadi tanpa bisa dibendung.
E. Menghindarkan diri dari hal-hal berhubungan dengan teknologi informasi dan komunikasi. 26
Sosiologi79

Pembahasan :
Upaya Pemecahan Masalah Berita HOAX :
1. Peningkatan literasi media sosial, mencari komparasi berita dan wacana alternatif sebelum sharing di media.
Kirsch dan Jungeblut dalam buku Literacy Profiles of America’s young adults mendefinisikan literasi kontemporer sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan informasi
tertulis atau cetak untuk mengembangkan pengetahuan sehingga mendatangkan manfaat bagi masyarakat. Lebih jauh, seorang baru bisa dikatakan literat jika ia sudah bisa
memahami sesuatu karena membaca dan melakukan sesuatu berdasarkan pemahaman bacaannya.
2. Cek Nara Sumber.
Ketika kamu menerima berita dari sosial media seperti Twitter, Line, WhatsApp, dan lain -lain, cobalah untuk melihat dari mana sumber beritanya. Terkadang, berita hoax hanya
memiliki keterangan ‘dari grup sebelah’ atau tidak menyebutkan nara sumber. Sebelum kamu yakin tentang sumber berikta, jangan kamu sebarkan beritanya.
3. Antisipasi Judul Berita yang Provokatif.
Judul yang provokatif sangat marak digunakan bagi penulis artikel untuk meningkatkan kunjungan atau tanggapan di media sosial maupun media masa elektronik lainnya.
Sehingga, tidak jarang, pembaca segera tergiur untuk membaca. Padahal belum tentu berita tersebut benar adanya. Untuk menghindari berita hoax jenis ini, pembaca disarankan
untuk mencari berita yang sama dari sumber yang lain.
4. Waspada Dengan Gambar yang Dikirimkan.
Selain artikel, yang paling mengena di pikiran adalah gambar yang disebarkan. Hati-hati ketika melihat gambar yang terlalu menyeramkan atau fenomenal. Terkadang, gambar itu
bukan dari kejadian yang sebenarnya, melainkan diambil dari kejadian yang sudah lewat di tempat lain.
5. Jangan Buru-buru Sharing.
Di era sosial media seperti sekarang ini, setiap orang cenderung ingin jadi sumber pertama yang menyebarkan berita dan inilah yang membuat kita jadi tanpa pikir panjang
langsung share berita yang diterima. Sebelum kamu putuskan untuk membagikan, ada baiknya untuk memastikan kebenarannya.
6. Baca Secara Menyeluruh
Biasanya, berita hoax cenderung panjang dan bertele-tele dengan judul yang bersifat click-bait. Kebiasaan setiap orang adalah hanya membaca judul dan headline saja tanpa
membaca secara keseluruhan. Sebelum kamu sebarkan, ada baiknya kamu cek sumber lain ataupun diskusikan dengan teman terdekat.

27
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat memahami dan menguasai  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
tentang prosedur penelitian MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Penelitian Sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
14 E

Deskripsi Soal :
Meningkatnya tindak kekerasan pada kalangan remaja semakin mengkhawatirkan berbagai pihak. Untuk itu peneliti melakukan
wawancara kepada beberapa pelaku tindak kekerasan tersebut untuk mengetahui secara mendalam latar belakang terjadinya
tindak kekerasan. Metode penelitian yang tepat digunakan ….
A. Survey
Indikator Soal : B. Historis
Disajikan pernyataan tentang suatu proses C. Eksplorasi
penelitian, peserta didik dapat menentukan jenis D. Eksperimen
penelitian dengan tepat sesuai dengan pernyataan E. Deskriptif
dalam soal.

28
Sosiologi79

Pembahasan :
Jenis-jenis Penelitian :
1. Survey, merupakan penelitian yang mengumpulkan informasi dari suatu sampel dengan menanyakan melalui angket atau interview supaya nantinya menggambarkan berbagai
aspek dari populasi (Faenkel dan Wallen, 1990). Survey merupakan salah satu jenis penelitian yang banyak dilakukan oleh peneliti dalam bidang sosiologi, bisnis, politik,
pemerintahan dan pendidikan.
2. Historis, merupakan penelitian mengenai pengumpulan dan evaluasi data secara sistematis berkaitan dengan dengan kejadian masa lampau untuk menguji kebenaran hipotesis
yang berkaitan dengan sebab akibat atau kecendrungan kejadian-kejadian yang dapat membantu menggambarkan atau menerangkan kejadian masa kini dan mengantisipasi
kejadian dimasa yang akan datang. Peneitin ini menggambarkan kejadian masa lalu yang kemudian digunakan untuk menjadi proses pembelajaran masyarakat sekarang.
3. Eksplorasi, adalah salah satu jenis penelitian sosial yang tujuannya untuk memberikan sedikit definisi atau penjelasan mengenai konsep atau pola yang digunakan dalam
penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti belum memiliki gambaran akan definisi atau konsep penelitian. Peneliti akan mengajukan what untuk menggali informasi lebih jauh.[3]
Sifat dari penelitian ini adalah kreatif, fleksibel, terbuka, dan semua sumber dianggap penting sebagai sumber informasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjadikan topik
baru lebih dikenal oleh masyarakat luas, memberikan gambaran dasar mengenai topik bahasan, menggeneralisasi gagasan dan mengembangkan teori yang bersifat tentatif,
membuka kemungkinan akan diadakannya penelitian lanjutan terhadap topik yang dibahas, serta menentukan teknik dan arah yang akan digunakan dalam penelitian berikutnya.
4. Eksperimen, adalah merupakan metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat. Penelitian eksperimen merupakan metode inti dari model
penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam metode eksperimen, peneliti harus melakukan tiga persyaratan yaitu kegiatan mengontrol, kegiatan memanipulasi, dan
observasi. Dalam penelitian eksperimen, peneliti membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi 2 kelompok yaitu kelompok treatment yang mendapatkan perlakuan dan
kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan.
5. Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah istilah dalam bahasa inggris “descriptive reasearch” seringkali disebut juga dengan penelitian taksonomik. Intisari dari penelitian ini ialah
mengungkap tentang fenomana sosial dan gejala sosial secara spesifik di dalam kehidupan masyarakat. penelitian deskriptif adalah karakteristik penelitian yang mengungkapkan
secara spesifik berbagai fenomena sosial dan alam yang ada di dalam kehidupan masyarakat. Spesifik yang dimaksudkan disini lebih dekat
pada hubungan, dampak, dan cara penyelesainnya yang diungkapkan.

29
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 Nama Penulis Soal : Satuan Kerja : MA


ANNUQAYAH Mata Pelajaran : Jamsuri, S.Sos 2 ANNUQAYAH
2022/2023 NIP. ................
Kurikulum : 2013
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu memahami dan  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
menguasai tentang data penelitian MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Sumber data/ data penelitian Nomor Soal : Kunci Jawaban :
15 D

Sebelum mengumpulkan data, peneliti perlu membuat instrumen pengumpulan data dalam bentuk daftar pertanyaan yang
tersusun rapi sesuai dengan topik penelitian. Peneliti menemui sumber data untuk melakukan tanya jawab dan mencatat
hasilnya. Berdasarkan cara memperolehnya, data penelitian tersebut tergolong jenis ….
A. Data sekunder
B. Data empiris
Indikator Soal : C. Data kuantitatif
Disajikan sebuah deskripsi tentang kegiatan D. Data primer
pengumpulan data dalam suatu penelitian, siswa E. Data kualitatif
dapat menunjukkan salah satu jenis sumber data.

30
Sosiologi79

Pembahasan :
Data Primer dan Data Sekunder
1. Data Primer.
Pengertian Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat dari individu atau kelompok
(orang) maupun hasil observasi dari suatu obyek, kejadian atau hasil pengujian (benda). Dengan kata lain, peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan cara menjawab
pertanyaan riset (metode survei) atau penelitian benda (metode observasi).
Kelebihan dari data primer adalah data lebih mencerminkan kebenaran berdasarkan dengan apa yang dilihat.dan didengar langsung oleh peneliti sehingga unsur- unsur kebohongan
dari sumber yang fenomenal dapat dihindari. Sedangkan kekurangan dari data primer adalah membutuhkan waktu yang relatif lama serta biaya yang dikeluarkan relatif cukup
besar.
2. Data Sekunder.
Pengertian Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, atau
arsip baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum. Dengan kata lain, peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan cara berkunjung ke
perpustakaan, pusat kajian, pusat arsip atau membaca banyak buku yang berhubungan dengan penelitiannya.
Kelebihan dari data sekunder adalah waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk penelitian untuk mengklasifikasi permasalahan dan mengevaluasi data, relatif lebih sedikit
dibandingkan dengan pengumpulan data primer. Sedangan kekurangan dari data sekunder adalah jika sumber data terjadi kesalahan, kadaluwarsa atau
sudah tidak relevan dapat mempengaruhi hasil penelitian.

31
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat menunjukkan tiga pilihan  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
faktor penyebab konflik yang tepat MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Struktur, Konflik, dan Mobilitas, dan Kelompok Nomor Soal : Kunci Jawaban :
Sosial dalam Masyarakat Multikultural 16 C

Deskripsi Soal :
Perhatikan contoh konflik berikut!
1). Bentrok antara pedagang kaki lima dengan petugas satpol PP 2).
Konflik antara anggota DPR dalam membahas undang-undang
3). Debat pengurus OSIS membahas agenda kegiatan yang sesuai budaya Indonesia 4).
Indikator Soal : Pengguna sepeda motor dan penjual pengecer berebut membeli BBM
Disajikan beberapa pernyataan tentang faktor 5). Tuntutan para buruh pada perusahaan tentang kenaikan upah
penyebab konflik sosial, peserta didik dapat Konflik sosial yang disebabkan oleh faktor perbedaan kepentingan ditunjukkan oleh nomor... A. 1),
menunjukkan 3 pilihan faktor penyebab konflik 2), dan 3)
secara tepat B. 1), 2), dan 4)
C. 3), 4), dan 5)
D. 1), 3), dan 5)
E. 2), 3), dan 5)
32
Sosiologi79

Pembahasan :
Konflik kepentingan

Kepentingan yang dimiliki oleh setiap orang berbeda-beda. Perbedaan dapat membawa ke arah konflik apabila kedua kepentingan ini mengalami benturan. Misalnya demo buruh yang
menuntut kenaikan upah kepada pengusaha. Dari sisi buruh, mereka menuntut kenaikan upah untuk memperbaiki kualitas hidupnya. Namun dari sisi pengusaha, kenaikan upah buruh
berarti menambah pengeluaran perusahaan.

33
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 Nama Penulis Soal : Satuan Kerja : MA


ANNUQAYAH Mata Pelajaran : Jamsuri, S.Sos 2 ANNUQAYAH
2022/2023 NIP. ................
Kurikulum : 2013
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
 Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
Peserta didik dapat memahami dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
menguasai tentang prosedur dan metode Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
penelitian  Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Penelitian Sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
17 E

Deskripsi Soal :
Pemerintah daerah kota X melakukan penelitian untuk mengetahui angka anak putus sekolah sebagai upaya pengentasan
wajib belajar dua belas tahun. Dari ilustrasi tersebut rumusan penelitian yang tepat adalah...
Indikator Soal : A. Bagaimana perilaku anak-anak yang mengalami putus sekolah di kota X ?
Disajikan pernyataan tentang proses penelitian, B. Apa usaha yang dilakukan pemerintah kota X dalam mengentaskan wajib belajar dua belas tahun ?
peserta didik dapat menentukan prosedur dan C. Mengapa anak-anak di kota X tidak dapat melanjutkan jenjang pendidikan hingga dua belas tahun ?
metode penelitian (perumusan masalah). D. Kapan penelitian mengenai upaya pengentasan wajib belajar dua belas tahun di kota X dilakukan ?
E. Berapa angka tingkat anak-anak yang mengalami putus sekolah di kota X ?

Pembahasan :

34
Sosiologi79

Cara-cara Membuat Perumusan Masalah :


1. Rumusan masalah harus di tulis atau dirumuskan dengan jelas
2. Rumusan masalah di tulis dalam bentuk kalimat tanya dengan alternatif tindakan yang dilakukan
3. Rumusan masalah harus mengandung unsur pertanyaan yang dapat diuji secara empiris
4. Rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan dan keadaan yang diinginkan
5. Rumusan masalah harus disusun dalam bahasa yang jelas dan singat, istilahnya padat berisi.
6. Cakupan dari rumusan maslaah juga harus jelas.
7. Pertanyaan dalam rumusan masalah harus memungkinkan untuk di jawab dengan metode ilmiah.

35
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat memahami dan menguasai  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
tentang kegunaan penelitian sosial MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Penelitian Sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
18 D

Deskripsi Soal :

Perhatikan ilustrasi di bawah ini !


Seorang pengusaha batik di suatu daerah melakukan penelitian mengenai pemberdayaan komunitas berbasis kearifan lokal di
daerahnya. Hasil penelitian tersebut dipresentasikan kepada masyarakat dan pejabat publik melalui seminar. Pejabat publik
Indikator Soal : tertarik pada hasil penelitian tentang pemberdayaan komunitas yang ada dimana pengusaha dapat memunculkan sebuah
Disajikan sebuah ilustrasi tentang manfaat terobosan dalam melindungi hak-hak para pembatik. Akhirnya penelitian tersebut dijadikan sebagai rujukan dalam tata kelola
penelitian, peserta didik dapat menentukan kegunaan pemberdayaan komunitas di daerah tersebut.
penelitian dengan tepat.
Berdasarkan ilustrasi di atas, maka salah satu kegunaan penelitian yang paling tepat adalah ….
A. Untuk verifikasi atau memeriksan tentang kebenaran suatu penyelesaian masalah sosial.
B. Untuk mengembangkan ilmu sosial dalam fungsinya sebagai alat untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial
(devolepment).
C. Memberikan sumbangan pemikiran agar hasil penelitian mampu mendorong perubahan yang bersifat progres. 36
D. Untuk menemukan hal baru dalam memecahkan masalah sosial (Ekploratif).
E. Memprediksi kemungkinan fenomena sosial yang akan terjadi berdasarkan fakta yang sedang dihadapi.
Sosiologi79

Pembahasan :
Manfaat Penelitian :
1. Manfaat Teoritis, penelitian yang bertitik tolak dari meragukan suatu teori tertentu disebut penelitian verifikatif. Keraguan terhadap suatu teori muncul jika teori yang
bersangkutan tidak bisa lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa aktual yang dihadapi. Pengujian terhadap teori tersebut dilakukan melalui penelitian empiris, dan hasilnya bisa
menolak, atau mengukuhkan, atau merevisi teori yang bersangkutan.
2. Manfaat Praktis, penelitian bermanfaat pula untuk memecahkan masalah-masalah praktis. Hampir semua lembaga yang ada di masyarakat, baik lembaga pemerintahan maupun
lembaga swasta, menyadari manfaat ini dengan menempatkan penelitian dan pengembangan sebagai bagian integral dalam organisasi mereka. Kedua manfaat penelitian tersebut
merupakan syarat dilakukannya suatu penelitian sebagaimana dinyatakan dalam rancangan (desain) penelitian.

Kegunaan Penelitian Sosial :


1. Untuk menemukan hal baru dalam memecahkan masalah sosial (Ekploratif).
Definisi eksplorasi sendiri adalah penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak, terutama sumber-sumber alam yang ada di tempat itu. Proses
eksplorasi ini kemudian akan menghasilkan penemuan baru. Penemuan-penemuan baru dibedakan dalam dua pengertian, yaitu: discovery dan invention. Discovery yaitu
penemuan kebudayaan baik berupa alat ataupun gagasan yang diciptakan oleh seorang individu ataupun serangkaian ciptaan beberapa individu. Selanjutnya invention yaitu
discovery yang sudah mendapatkan pengakuan oleh masyarakat dan dapat diterima serta diterapkan dalam kehidupan. Berdasarkan uraian tersebut, maka tujuan penelitian sosial
dilihat dari temuan hasil eksplorasi dapat dibagi dua, yaitu: penelitian sosial dengan tujuan discovery dan penelitian sosial dengan tujuan invention. Jadi eksplorasi hanya sebatas
jandela masuk dalam mewujudkan tujuan penelitian sosial, eksplorasi bukanlah suatu tujuan, tetapi proses.
2. Untuk verifikasi atau memeriksan tentang kebenaran suatu penyelesaian masalah sosial.
Definisi verifikasi adalah pemeriksaan tentang kebenaran laporan. Verivikasi dalam penelitian sosial adalah suatu tujuan penelitian sosial yang hendak dicapai untuk menguji
kebenaran atau menguji hasil penelitian yang pernah dilakukan karena adanya data-data yang diragukan kebenarannya.
3. Untuk mengembangkan ilmu sosial dalam fungsinya sebagai alat untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial (devolepment).
Tujuan penelitian sosial untuk devolepment adalah penelitian sosial tersebut dilakukan untuk mengembangkan, memperluas, dan menggali lebih dalam suatu ilmu sosial atau
masalah sosial guna dipecahkan agar tercipta ilmu sosial dan masyarakat yang diinginkan.
4. Dapat digunakan untuk menemukan kemungkinan terbaik dalam memecahkan permasalahan sosial.
5. Digunakan untuk menganalisis gejala sosial dalam lingkungan masyarakat.
6. Memberikan gambaran penyebab dan akibat-akibat dan suatu kebijakan, perubahan sosial, dan kondisi tertentu.
7. Mengetahui ketercapaian dan keberhasilan program kerja.
8. Memberikan sumbangan pemikiran agar hasH penelitian mampu mendorong perubahan yang bersifat progres.
9. Memprediksi kemungkinan fenomena sosial yang akan terjadi berdasarkan fakta yang sedang dihadapi.
10. Sebagai sarana memenuhi syarat akademik dan peningkatan karier.
11. Mendorong peneliti mengembangkan sikap kritis, kerja keras, dan pantang menyerah.

37
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu mengaplikasikan pengetahuan  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
dan pemahaman tentang teknik pengumpulan data. MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
LingkTup Materi :
Nomor Soal : Kunci Jawaban :
Teknik pengumpulan data. 19 B

Deskripsi Soal :

Perhatikan pernyataan beriku !


1). Mendapatkan kendala jika peneliti tidak bisa hadir.
2). Mempunyai kesulitan dalam mengolah data yang terkumpul. 3).
Indikator Soal : Hanya mendapatkan data yang dituliskan oleh responden.
Disajikan beberapa pernyataan tentang kekurangan/ 4). Mengalami kesulitan dalam mengembangkan pertanyaan tambahan. 5).
kelemahan teknik pengumpulan data dengan Hanya dapat digunakan pada sumber data yang mampu baca tulis.
kuesioner/ angket, siswa dapat mengidentifikasi 3
kekurangan/ kelemahan teknik kuesioner. Yang tergolong kekurangan/ kelemahan teknik kuesioner antara lain …. A. 1),
2), dan 3)
B. 1), 3), dan 5)
C. 1), 2), dan 4)
D. 2), 4), dan 5) 38
E. 3), 4), dan 5)
Sosiologi79

Pembahasan :
Kekurangan/ kelemahan Teknik Kuesioner/ Angket :
1. Responden sering tidak teliti dalam menjawab, sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab.
2. Seringkali sukar diberi validitasnya.
3. Hanya dapat digunakan pada sumber data yang mampu baca tulis.
4. Hanya mendapatkan data yang dituliskan oleh responden.
5. Mendapatkan kendala jika peneliti tidak bisa hadir.
6. Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.
7. Seringkali angket tidak dikembalikan terutama jika dikirim lewat pos.
8. Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat.
9. Pilihan jawaban mungkin tidak mencakup apa yang terkadung dalam hati responden.
10. Jawaban responden sudah diarahkan oleh peneliti, sehingga kurang ada kebebasan secara leluasa dari responden.
11. Jawaban dari responden terkadang seadanya dapat jadi tidak dalam keadaan yang sesungguhnya karena dalam pilihan jawaban ada yang apaling baik adan pilihan itu
cenderung dipilih oleh responden, padahal dalam kenyataannya tidak seperti itu.
12. Angket yang dikirim lewat pos pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20%. Seringkali tidak dikembalikan tertutama jika dikirim lewat pos menurut penelitian

39
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
 Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
Peserta didik dapat mengaplikasikan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
pengetahuan dan
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
pemahaman tentang topik penelitian Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Proses Penelitian Nomor Soal : Kunci Jawaban :
20 A

Deskripsi Soal :
Perhatikan indikator berikut !
1). Memiliki data pendukung yang relevan
2). Mendorong rasa ingin tahu peneliti
Indikator Soal : 3). Tidak sesuai dengan keahlian penelitian
Disajikan ilustrasi tentang permasalahan sosial yang 4). Cukup luas dan sulit dijangkau
terjadi dalam suatu masyarakat, peserta didik dapat 5). Bermanfaat bagi masyarakat
menentukan jawaban tentang topik penelitian
dengan tepat. Unsur-unsur pemilihan topik yang baik terdapat pada indikator nomor ....
A. 1), 2), dan 5)
B. 1), 2), dan 3)
C. 1), 3), dan 4)
D. 2), 4), dan 5) 40
E. 3), 4), dan 5)
Sosiologi79

Pembahasan :
Menentukan Topik Penelitian :
1. Topik penelitian sesuai dengan bidang peneliti.
2. Bermanfaat bagi masyarakat khususnya subjek penelitia.
3. Mengetahui hakikat dasar perbedaan jenis penelitian
4. Masalah yang diambil bersifat baru
5. Tema yang sedang tren (hot topik)
6. Dalam jangkauan peneliti (Manageable topic).
7. Data dari topik mudah didapatkan (Obtainable data).
8. Topik cukup penting untuk diteliti (Signifance of Topik).
9. Topik yang menarik (interested topic).

41
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2
Kurikulum : 2013 ANNUQAYAH NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu mengaplikasikan pengetahuan  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
dan pemahaman tentang subjek penelitian. MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Subjek Penelitian Nomor Soal : Kunci Jawaban :
21 A

Deskripsi Soal :

Seorang peneliti akan melakukan penelitian dengan objek yang akan diteliti adalah kedisiplinan siswa kelas X, XI, dan XII.
Adapun cara yang digunakan tampak pada tabel berikut :
Indikator Soal :
Kelas Populasi Cara Pengambilan Sampel Yang Digunakan
Disajikan sebuah tabel tentang hasil sebuah
Sampel
penelitian, peserta didik dapat menentukan
X 150 150/ 450 X 90 30
salah satu jawaban yang paling tepat tentang
XI 150 150/ 450 X 90 30
teknik penarikan sampel.
XII 150 150/ 450 X 90 30

Teknik pengambil sampel yang digunakan peneliti tersebut adala ….


A. Proportional Sampling
42
B. Stratified random sampling
C. Area Sampling
D. Cluster Sampel
E. Random Sampling
Sosiologi79

Pembahasan :
Teknik Sampling :
1. Stratified random sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel dengan memperhatikan suatu tingkatan (strata) pada elemen populasi. Elemen populasi dibagi menjadi
beberapa tingkatan (stratifikasi) berdasarkan karakter yang melekat padanya. Dalam stratified random sampling elemen populasi dikelompokkan pada tingkatan-tingkatan tertentu
dengan tujuan pengambilan sampel akan merata pada seluruh tingkatan dan sampel mewakili karakter seluruh elemen populasi yang heterogen.
2. Area Sampling , teknik sampel daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu Negara, provinsi
atau kabupaten. Untuk menentukan penduduka mana yang akan dijadikaan sumber data, maka pengambilan sampelnya didasarkan daerah populasi yang telah ditentukan. Teknik
sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada di daerah itu
sacara sampling juga.
3. Proportional Sampling, yaitu pengambilan sampel yang memperhatikan pertimbangan unsur -unsur atau kategori di dalam populasi penelitian
4. Cluster Sampel, teknik ini disebut juga cluster random sampling. Menurut Margono (2004: 127), teknik ini digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari individu- individu,
melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster. Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data
sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten
5. Acak (Random sampling) Artinya, setiap anggota dari populasi memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Tidak ada intervensi
tertentu dari peneliti.Masing-masing jenis dari pengambilan acak (probability sampling) ini memiliki kelebihan dan kelemahan sendiri.

43
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat menggunakan  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
nalar dalam mengkaji pengolahan dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
penelitian Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Pengolahan dan penelitian Nomor Soal : Kunci Jawaban :
22 C

Deskripsi Soal :
Seorang peneliti menggunakan angket untuk memperoleh data dari responden. Peneliti tersebut mengecek kembali data-data
yang telah dikumpulkan. Selanjutnya, data diberi tanda atau simbol-simbol untuk mempermudah proses pemasukan data.
Indikator Soal : Berdasarkan penjelasan tersebut, penelitian telah sampai pada proses...
Disajikan pernyataan singkat hasil sebuah peneitian, A. Editing
siswa dapat mengolah data sesuai dengan pernyataan B. Reduksi
dalam soal C. Coding
D. Verifikasi
E. Tabulating

44
Sosiologi79

Pembahasan :
Pengolahan Data Penelitian

Pengolahan Data Kualitatif :


1. Reduksi Data, diartikan sebagai suatu proses pemilihan data, pemusatan perhatian pada penyederhanaan data, pengabstrakan data, dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di lapangan.
2. Penyajian Data, dapat dijadikan sebagai kumpulan informasi yang tersusun sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Penyajian yang sering digunakan adalah dalam bentuk naratif, bentuk matriks, grafik, dan bagan.
3. Menarik Kesimpulan/ Verifikasi, sejak langkah awal dalam pengumpulan data, peneliti sudah mulai mencari arti tentang segala hal yang telah dicatat atau disusun menjadi suatu
konfigurasi tertentu. Pengolahan data kualitatif tidak akan menarik kesimpulan secara tergesa-gesa, tetapi secara bertahap dengan tetap memperhatikan perkembangan perolehan
data.

Pengolahan Data Kuantitatif :


1. Mengelompokkan Data
2. Editing, yaitu proses memeriksa data yang sudah terkumpul, meliputi kelengkapan isian, keterbacaan tulisan, kejelasan jawaban, relevansi jawaban, keseragaman satuan data yang
digunakan, dan sebagainya.
a. Coding, yaitu kegiatan memberikan kode pada setiap data yang terkumpul di setiap instrumen penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan dalam penganalisisan
dan penafsiran data.
b. Tabulating, yaitu memasukkan data yang sudah dikelompokkan ke dalam tabel-tabel agar mudah dipahami.
3. Pengolahan Statistik Sederhana
Pengolahan statistik adalah cara mengolah data kuantitatif sehingga data mempunyai arti. Biasanya pengolahan data dilakukan dengan beberapa macam teknik, misalnya distribusi
frekuensi (sebaran frekuensi) dan ukuran memusat (mean, median, modus).

45
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu menggunakan nalar dalam  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
mengkaji materi tentang jenis teknik pengumpulan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
data.
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Teknik Pengumpulan Data. Nomor Soal : Kunci Jawaban :
23 D

Deskripsi Soal :
Yanti sangat tertarik pada kehidupan masyarakat Baduy di pedalaman Banten, sehingga ia ingin melakukan penelitian lebih
lanjut. Untuk mendapatkan data yang valid, Yanti menggunakan dua teknik penumpulan data yaitu wawancara dan kuesioner.
Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman untuk melakukan tanya jawab dengan informan. Sedangkan kuesioner
dilakukan pada masyarakat Baduy yang sudah bisa membaca sehingga pertanyaan dapat dijawab dengan baik. Setelah dilakukan
Indikator Soal : pengumpulan data diketahui bahwa teknik pengumpulan data yang lebih efektif adalah ....
Disajikan sebuah deskripsi tentang kegiatan A. Kuesioner karena data yang terkumpul lebih mendalam dan rinci
pengumpulan data dalam suatu penelitian pada B. Wawancara karena dapat mengumpulkan data lebih cepat dan murah
masyarakat Baduy di pedalaman Banten, siswa C. Kuesioner karena masyarakat Badui tidak ada yang bekerja secara formal
dapat membandingkan teknik pengumpulan data D. Wawancara karena data yang didapatkan lebih detail dan mendalam
kuesioner dengan wawancara. E. Wawancara karena langsung dapat melihat peristiwa di masyarakat Baduy

46
Sosiologi79

Pembahasan :
Kelebihan Teknik Pengumpulan Data melalui Wawancara :
1. Dapat memperoleh keterangan sedalam-dalamnya tentang suatu masalah, khususnya yang berkenaan dengan pribadi seseorang.
2. Peneliti dapat dengan cepat memperoleh informasi yang diinginkan.
3. Peneliti dapat memastikan bahwa informan yang memberi jawaban.
4. Peneliti berusaha agar pertanyaan betul-betul dipahami oleh informan.
5. Wawancara memungkinkan fleksibilitas dalam cara-cara bertanya.
6. Pewawancara yang sensitif dapat menilai validitas jawaban berdasarkan gerak-gerik, nada, dan raut muka dari informan.
7. Informasi yang diperoleh akan lebih dipercayai kebenarannya karena salah tafsiran dapat diperbaiki pada saat wawancara dilakukan.
8. Informan lebih bersedia mengungkapkan keterangan dan lebih leluasa dalam pengungkapannya.

Kelebihan Teknik Pengumpulan Data melalui Kuesioner/ Angket :


1. Dapat mengungkapkan pendapat atau tanggapan seseorang baik secara individual maupun kelompok terhadap permasalahan
2. Dapat disebarkan untuk responden yang berjumlah besar dengan waktu yang relatif singkat
3. Tetap terjaganya objektivitas responden dari pengaruh luar terhadap satu permasalahan yang diteliti
4. Tetap terjaganya kerahasiaan responden untuk menjawab sesuai dengan pendapat pribadi
5. Karena diformat dalam bentuk surat, maka biaya lebih murah
6. Penggunaan waktu yang relatif fleksibel sesuai dengan waktu yang telah diberikan peneliti
7. Dapat menjaring informasi dalam skala luas dengan waktu yang cepat.

47
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat menggunakan nalar dalam  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
mengkaji interpretasi data penelitian MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Prosedur Penelitian Sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
24 D

Deskripsi Soal :
Perhatikan tabel berikut !
No. Metode Belajar yang Sering % f
Digunakan Guru
1 Ceramah 10 10
Indikator Soal :
Disaiikan tabel hasil penelitian sosial, siswa dapat 2 Picture and picture 35 35
menginterpretasi data dari tabel tersebut 3 Talking stick 25 25
4 Everyone is teacher here 20 20
5 Cooperative script 10 10

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa ….


A. Metode talking stick paling kurang digemari siswa
B. Metode cooperative script dan ceramah kurang diminati siswa 48
C. Tidak ada metode belajar yang lebih dominan digunakan guru
D. Picture and picture merupakan metode yang sering diterapkan guru
E. Metode everyone teacher here paling jarang digunakan guru
Sosiologi79

Pembahasan :
Indikator yang diukur dalam peneitian tersebut adalah “Metode Belajar yang Sering Digunakan Guru”. Sesuai dengan table hasil peneiltian 10% guru menggunakan metode belajar
ceramah, 35% guru menggunakan metode belajar Picture and picture, 25% guru menggunakan metode belajar Talking stick, 20% guru menggunakan
metode belajar Everyone is teacher here dan 10% guru menggunakan metode belajar Cooperative script maka metode belajar yang paling sering digunakan guru adalah metode
belajar Picture and picture atau sebesar 35%.

49
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat memahami dan menguasai  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
tentang masyarakat multikultural MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Masyarakat multikultural Nomor Soal : Kunci Jawaban :
25 E

Deskripsi Soal :
Ketika berkunjung ke Papua kita akan menemui berbagai makanan berbahan dasar sagu. Sama halnya ketika kita berkunjung ke
Gunung Kidul, Yogyakarta kita akan menemukan banyak olahan makanan berbahan dasar umbi- umbian. Kemajemukan olahan
masyarakat tersebut disebabkan oleh...
A. Kondisi geografis
Indikator Soal : B. Warisan budaya
Disajikan ilustrasi tentang konsisi kemajemukan C. Profesi masyarakat
masyarkat Indonesia, siswa dapat menunjukkan D. Jumlah penduduk
faktor penyebab terbentuknya masyarakat E. Perbedaan cuaca/ iklim
multikultural

50
Sosiologi79

Pembahasan :
Faktor-faktor terbentuknya masyarakat multikultural di Indonesia :
1. Letak Indonesia
Jika kita memperhatikan Asia Tenggara, terlihat posisi Indonesia sebagai negara kepulauan, di mana letak astronomis Indonesia terletak antara 6°08’ LU - 11°15’ LS dan
94°45’ BT - 141°05’ BT. Selain itu terletak juga dalam posisi silang (cross) antara Benua Asia dan Benua Australia, serta diapit Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Sebelum Indonesia mendapat kemerdekaannya, Indonesia merupakan wilayah yang strategis, hal ini disebabkan posisi silang tersebut. Wilayah Indonesia sering disinggahi
bangsa-bangsa lain dan bahkan ada yang mentap di Indonesia, sehingga bangsa Indonesia menjadi semakin multikultural dan multietnis.
2. Bentuk Wilayah Berupa Kepulauan
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari ±17.677 buah pulau, baik besar maupun kecil. Akibat banyaknya pulau ini memungkinkan kelompok-kelompok
masyarakat dalam satu pulau terpisah pergaulannya dengan pulau lain. Hal itu mengakibatkan struktur kebudayaan pun berkembang sendiri-sendiri. Oleh sebab itu, Indonesia
memiliki banyak sekali suku-suku bangsa dengan struktur budaya yang berbeda-beda.
3. Sejarah Pemerintahan Sebelum Indonesia Merdeka
Salah satu faktor kemajemukan masyarakat Indonesia adalah ketika bangsa Indonesia dijajah bangsa lain. Tentu saja bangsa-bangsa yang menjajah Indonesia itu memiliki
struktur budaya sendiri. Akibat masa penjajahan yang lama membuat para penjajah memberlakukan budayana di Indonesia dan akhirnya diserap oleh masyarakat, sehingga
bentuk budaya tersebut bercampur dengan budaya lokal.
4. Perkembangan dan Kemampuan Daerah
Kemampuan satu daerah dengan daerah lain di Indonesia tentulah berbeda. Daerah yang mempunyai banyak kekayaan alam pastinya memiliki kemampuan yang berbeda dengan
daerah dengan sumber daya alam yang terbatas. Hal itu mengakibatkan daerah yang memiliki banyak kekayaan alam cenderung lebih cepat mengalami perkembangan-
perkembangan.
5. Perbedaan Sikap dalam Menyerap Unsur Kebudayaan Asing
Masyarakat yang berpikiran maju akan lebih cepat dalam menerima adanya perubahan dibandingkan dengan masyarakat tradisional. Proses penerimaan atau penolakan budaya
asing ini juga menyebabkan kebudayaan suatu masyarakat menjadi beragam.
6. Sistem Religi yang Dianut Masyarakat
Kondisi bangsa Indonesia yang seering didatangi orang-orang asing turut membawa pengaruh besar terhadap religiositas masyarakat lokal. Masyarakat Indonesia memiliki agama
dan kepercayaan yang berbeda-beda. Tiap-tiap agama tersebut memiliki tata cara, aturan-aturan, dan ajaran-ajaran yang berbeda.

51
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat memahami dan menguasai  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
tentang masyarakat multikultural MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.

52
Sosiologi79

Lingkup Materi :
Masyarakat multikultural Nomor Soal : Kunci Jawaban :
26 C
Deskripsi Soal :
Perhatikan gambar berikut !

Keterangan :
A A : Suku Jawa, PNS, Islam, dan laki-laki
B : Suku Jawa, petani, Islam, dan perempuan
B C : Suku Sunda, PNS, Katolik, laki-laki
D E D : Suku Batak, pedagang, konghucu, perempuan
E : Anggota koperasi
C

Kemajemukan masyarakat pada gambar di atas menunjukkan interseksi berdasarkan...


A. Kesukuan
B. Pekerjaan
C. Organisasi
D. Agama
E. Jenis kelamin

Indikator Soal :
Disajikan sebuah gambar tentang konsekuensi
munculnya mayarakat multikultural, siswa dapat
menunjukkan faktor yang mendasari terjadinya
interseksi pada gambar tersebut.

Pembahasan :
Dalam Sosiologi, interseksi adalah persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi baik berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial, dan lain-
lain dalam suatu masyarakat majemuk. Suatu interseksi terbentuk melalui interaksi sosial atau pergaulan yang intensif dari anggota-anggotanya melalui sarana pergaulan dalam
kebudayaan manusia, antara lain bahasa, kesenian, sarana transportasi, pasar, sekolah. Dalam memanfaatkan sarana-sarana
interseksi sosial itu, anggota masyarakat dari latar belakang ras, agama, suku, jenis kelamin, tingkat ekonomi, pendidikan, atau keturunan berbeda-beda dapat bersama-sama menjadi
anggota suatu kelompok sosial tertentu atau menjadi penganut agama tertentu.

53
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja : MA


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat memahami dan menguasai  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
tentang perubahan sosial MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Perubahan sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
27 A

Deskripsi Soal :

54
Sosiologi79

Indikator Soal : Perhatikan gambar berikut !


Disajikan gambar tentang proses perubahan sosial
yang terjadi di masyarakat, siswa dapat
menunjukkan penerapan teori perubahan sosial
Arah Perubahan
sesuai dengan ilustrasi tersebut.

Gambar di atas merupakan arah perubahan sosial yang memiliki arti bahwa ….
A. Masyarakat/ manusia akan mengalami perubahan yang bersifat pengulangan
B. Perubahan sosial yang dialami manusia mengalami proses kemunduran
C. Meskipun mengalami ketidakjelasan alur, perubahan selalu bersifat maju
D. Perubahan manusia tidak hanya bersifat linear, tetapi bersifat abstrak
E. Segala perubahan yang terjadi bersifat tidak dapat direncanakan dan diprediksi
Pembahasan :
Teori siklus menjelaskan bahwa perubahan sosial bersifat siklus artinya berputar melingkar. Menurut teori siklus, perubahan sosial merupakan sesuatu yang tidak bisa
direncanakan atau diarahkan ke suatu titik tertentu, tetapi berputar-putar menurut pola melingkar. Pandangan teori siklus ini, yaitu perubahan sosial sebagai suatu hal yang
berulang-ulang. Apa yang terjadi sekarang akan memiliki kesamaan atau kemiripan dengan apa yang ada di zaman dahulu. Di dalam pola perubahan ini tidak ada proses perubahan
sosial masyarakat secara bertahap sehingga batas-batas antara pola hidup primitif, tradisional, dan modern tidak jelas.
Pandangan teori siklus sebenarnya telah dianut oleh bangsa Yunani, Romawi, dan Cina Kuno jauh sebelum ilmu sosial modern lahir. Mereka membayangkan perjalanan hidup manusia
pada dasarnya terperangkap dalam lingkaran sejarah yang tidak menentu.
Seorang filsuf sosial Jerman, Oswald Spengler, berpandangan bahwa setiap peradaban besar menjalani proses penahapan kelahiran, pertumbuhan, dan keruntuhan. Selanjutnya,
perubahan sosial akan kembali pada tahap kelahirannya kembali. Seorang sejarawan sosial Inggris, Arnold Toynbee, berpendapat bahwa sejarah peradaban adalah rangkaian siklus
kemunduran dan pertumbuhan. Akan tetapi, masingmasing peradaban memiliki kemampuan meminjam kebudayaan lain dan belajar dari kesalahannya untuk mencapai tingkat
peradaban yang tinggi. Salah satu contoh adalah kemajuan teknologi di suatu masyarakat umumnya terjadi karena proses belajar dari kebudayaan lain. Kita dapat melihat kebenaran
teori siklus ini dari kenyataan sosial sekarang. Misalnya, dari perilaku mode pakaian, dan gaya
kepemimpinan politik. Sebagai contoh, dalam perubahan mode pakaian, seringkali kita melihat mode pakaian terbaru kadang-kadang merupakan tiruan atau mengulang model pakaian
zaman dulu.

55
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat memahami dan menguasai  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
tentang perubahan sosial MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Faktor penyebab perubahan sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
28 D

Deskripsi Soal :
Keterbatasan kesempatan kerja di Indonesia secara umum membuat beberapa kelompok sosial dan masyarakat terpinggirkan
karena minimnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan kelompoknya. Situasi seperti ini membuat anggota
masyarakat berpikir untuk keluar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia. Keputusan menjadi TKI bertujuan untuk memperoleh
peningkatan pendapatan anggota keluarganya. Secara sosiologis kenaikan pendapatan ekonomi mengakibatkan perubahan status
Indikator Soal : dan struktur di lingkungannya. Berdasarkan ilustrasi latar belakang perubahan sosial tersebut adalah ....
Disajikan ilustrasi tentang perubahan sosial di A. Kontak dengan masyarakat dan budaya lain, baik secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan terjadinya
masyarakat, siswa dapat menentukan faktor perubahan sosial budaya.
penyebab perubahan sosial B. Keinginan berkedudukan sama dengan orang atau golongan lain yang dianggapnya lebih tinggi untuk mencapai kesetaraan.
C. Adanya sistem terbuka memungkinkan gerak sosial vertikal yang berdampak pada kesempatan untuk maju atas dasar
kemampuannya sendiri.
D. Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain yang dapat memengaruhi aspek ekonomi, pola pikir, dan
gaya hidup masyarakat.
E. Penemuan baru yang dapat menjadi motivasi bagi inovasi di masyarakat guna meningkatkan efektivitas kerja. 56
Sosiologi79

Pembahasan :
Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Sosial :
1. Penemuan Baru.
Manusia dengan kemampuan akal pikiran memiliki dorongan-dorongan yang kuat untuk mengadakan kegiatan penelitian sehingga menghasilkan penemuan- penemuan baru.
Berkaitan dengan penemuan baru, ada tiga istilah yang harus kita bisa bedakana; discovery, invention, dan inovation. Discovery dapat diartikan sebagai penemuan baru yang
bersifat benar-benar baru, belum pernah ditemukan sebelumnya, atau bersifat fundamental/dasar yang dapat dikembangkan menjadi penemuan-penemuan lainnya. Invention lebih
kepada penemuan dari hasil pengembangan hasil penemuan dasar (discovery) yang sudah terlebih dahulu ada. Sedangkan inovation lebih ke proses kreatif dalam pembaharuan
penemuan-penemuan (baik discovery maupun invention) yang sudah ada untuk selanjutnya diterima, dipelajari, dan diterapkan di masyarakat. lainnya adalah penemuan internet,
kereta api, mesin, dan teknologi-teknologi modern lainnya.
2. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk juga dapat menimbulkan terjadinya perubahan sosial. Pertubumahan penduduk di kota yang cenderung pesat dengan banyaknya urbanisasi, perpindahan
penduduk dari desa ke kota, berdampak terhadap perubahan sosial. Di kota dimana penduduknya padat terjadi pergeseran nilai-nilai sosial yang berupa perubahan dalam hal
keramahan akibat dari persaingan yang begitu ketat. Tidak cuma itu, kepadatan penduduk di kota juga memunculkan terbentuknya kelompok-kelompok sosial baru serta tingginya
kriminalitas akibat kesenjangan sosial yang begitu jauh. Sebaliknya di desa, dimana masyarakat usia produktif lebih memilih mengadu nasib di kota, menyebabkan desa
mengalami krisis tenaga kerja, banyak lahan-lahan produktif terbengkalai, yang pada akhirnya membuat desa semakian tertinggal karena potensinya tidak dimanfaatkan.
3. Konflik
Konflik yang terjadi di dalam masyarakat baik antar individu, individu-kelompok, atau antar kelompok dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial seperti perubahan pola
hubungan, struktur masyarakat, dan perubahan-perubahan lain. Konflik-konflik yang berkembang tersebut tidak selalu bersifat negatif. Seringkali kon?ik yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat diikuti dengan suatu proses akomodasi yang pada gilirannya justru akan menguatkan ikatan sosial.
4. Revolusi
Seperti yang di uraikan di contoh perubahan sosial (Baca: Contoh-contoh Perubahan Sosial), revolusi termasuk kedalam penyebab terjadinya perubahan sosial. Dijelaskan di artikel
tersebut bagaimana revolusi industri di Inggris menyebabkan perubahan sosial tidak hanya di masyarakat Inggris itu sendiri tapi juga di masyarakat dunia. Revolusi indsutri adalah
sebagian contoh dari beberapa revolusi yang terjadi yang tetap membawa dampak terjadinya perubahan sosial.
5. Faktor Alam
Gejala yang terjadi di lingkungan alam dapat menyebabkan perubahan sosial. Misalnya, gempa bumi terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Gempa bumi tersebut menyebabkan
masyarakat kehilangan banyak harta benda dan keluarga. Keadaan tersebut memaksa masyarakat membentuk kehidupan kembali melalui lembaga atau organisasi sosial yang baru
karena kehidupan lama telah rusak atau hilang. Perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat seperti perubahan mata pencaharian, perubahan keluarga, atau perubahan
kekayaan.
6. Peperangan
Terjadinya perang di suatu wilayah akan berpengaruh terhadap perubahan kepribadian dari individu-individu sebagai anggota masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Betapa
tidak, perang pasti akan melibatkan seluruh komponen masyarakat dan akan membawa perubahan dalam masyarakat tersebut, baik besar maupun kecil. Selain itu akan membawa
akibat yang berarti bagi masyarakat setempat. Hal ini terutama pada masyarakat yang kalah perang. Contoh mudahnya, perang Amerika-Irak telah mengakibatkan perubahan sosial
yang besar dalam masyarakat Irak, seperti: tumbangnya rezim Sadam Hussain dan dibubarkannya Partai Baad, munculnya perlawanan bergerilya, perpecahan, dan bahkan dapat
menimbulkan perang saudara.
7. Pengaruh Kebuayaan Lain
Di era globalisasi sekarang ini, pengaruh kebudayaan masyarakat lain merupakan suatu hal yang tidak bisa dielakkan lagi. Adanya hubungan kerja sama antarnegara serta sarana

5
komunikasi dan informasi yang semakin canggih, seperti televisi, radio, dan internet memudahkan pengaruh kebudayaan masyarakat lain masuk dalam suatu negara. Akibatnya
muncul perubahan pada masyarakat yang menerima pengaruh kebudayaan itu.
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu memahami dan  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
menguasai tentang perubahan sosial MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Modernisasi Nomor Soal : Kunci Jawaban :
29 B

Deskripsi Soal :
Untuk memenuhi kebutuhan hidup yang terus meningkat, masyarakat harus mengubah cara dan sistem kerjanya. Dalam
kegiatan mengolah hasil pertanian misalnya, masyarakat harus menggunakan teknologi modern untuk mendapatkan hasil yang
lebih bermutu sehingga mendapatkan harga yang tinggi. Ilustrasi tersebut menegaskan tentang perlunya modernisasi bidang
pertanian untuk ....
Indikator Soal : A. Meningkatkan jumlah petani tanaman pangan
Disajikan sebuah deskripsi tentang modernisasi B. Mendapatkan nilai tambah dari hasil pertanian
dalam bidang pertanian, siswa dapat menentukan C. Mengembangkan peralatan pertanian modern
pentingnya modernisasi dalam bidang pertanian. D. Memperluas lahan untuk kegiatan pertanian
E. Membangun sistem pertanian monokultur

57
Sosiologi79

Pembahasan :
Pentingnya Modernisasi Dalam Bidang Pertanian :

Seiring berlakunya pasar bebas alias globalisasi, arus barang termasuk produk pertanian seperti halnya bahan pangan pokok akan semakin bebas dan mudah memasuki wilayah RI. Ini
menjadi potensi ancaman bagi petani lokal dan berpotensi menimbulkan ketergantungan pangan kita kepada asing. Kunci menghadapi globalisasi tersebut adalah efisiensi usaha tani.
Potensi ancaman tersebut dapat dihadapi dengan 3 langkah yang bersifat mikro yaitu meningkatkan jumlah produksi sehingga tercapai kecukupan pangan nasional, dan meningkatkan
efisiensi biaya produksi sehingga produk pertanian memiliki daya saing harga.

"Kemudian meningkatkan kualitas sehingga produk pertanian memiliki daya saing kompetitif serta mengupayakan kontinuitas suplai pangan. Secara makro misalnya perlunya regulasi
sektor pertanian dan perlindungan yang lebih baik kepada petani termasuk perlindungan dari berbagai bencana alam serta pengembangan sarana dan prasarana pertanian termasuk
pengembangan industri alsintan dalam negeri," ujar Wakil Herman Khaeron. Semua langkah tersebut tidak terlepas dari keberhasilan implementasi teknologi pertanian modern.
Melalui kebijakan pemerintah yang mengutamakan keberpihakan kepada petani di antaranya dengan meningkatkan fasilitasi bantuan alat mesin pertanian (alsintan) secara signifikan,
telah menggeser kegiatan usaha pertanian dari sistem tradisional menuju pertanian yang modern.

"Modernisasi pertanian dapat dilihat pada penggunaan metode budidaya yang lebih baik dan efektif, penerapan alat mesin pertanian dengan teknologi tepat guna dari mulai pengolahan
lahan, pemanenan dan penanganan pasca panen, penggunaan benih unggul, pemupukan yang tepat guna dan mencukupi, penggunaan SDM pertanian yang lebih berkualitas, serta
efisiensi penggunaan sumberdaya alam terutama air irigasi, sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga," Modernisasi juga melingkupi aspek pasca panen seperti sistem panen,
pengolahan hasil dan pembuatan kemasan modern dan aman, tata niaga yang efisien, serta terus menerus menyempurnakan kebijakan pemerintah yang kondusif bagi kegiatan usaha
pertanian. "Modernisasi pertanian juga mesti mampu menjamin ketersediaan suplai berdasarkan penataan masa panen dan teknik pengemasan hasil yang baik. Modernisasi pertanian
juga termasuk skim pembiayaan pada petani dan sistem penjaminan usaha tani melalui asuransi, sehingga petani mampu berproduksi dengan optimal," "Melalui modernisasi pertanian
terbukti bisa meningkatkan produktivitas pangan sehingga proses produksi beras bisa lebih efisien. Modernisasi pertanian yang tepat guna dan efisien akan mampu menangkal
dampak buruk
globalisasi dan menjadi salah satu kunci sukses menghadapinya,"

58
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja : MA


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat memahami dan menguasai  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
tentang globalisasi MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Globalisasi Nomor Soal : Kunci Jawaban :
30 C

Deskripsi Soal :

Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini !


1). Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi lebih produktif! efektif! dan efisien

59
Sosiologi79

Indikator Soal : sehinggamembuat produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar internasion
Disajikan beberapa pernyataan tentang dampak 2). Terbentuknya masyarakat global yang tidak lagi tergantung batas-batas 2ilayah. Dalamglobalisasi bidang
perubahan sosial di masyarakat, siswa dapat ekonomi telah terjadi perdagangan internasional pasar bebas, dibentuknya kerjasamaregional, bilateral, maupun multilatera
menunjukkan dampak globalisasi yang bersifat 3). Keunikan yang sifatnya lokal dan kedaerahaan bisa tergerus dan lenyap diterpa arus globalisasi. Kearifan lokal merupakan
negatif sesuai dengan pernyataan dalam soal. mata uang yang penuh nilai di negara kaya budaya seperti Indonesia. Globalisasi membuka kran mengalirnya nilai-nilai lain
dari belahan bumi lain sampai ke tingkat lokal sehingga keberadaan kearifan lokal terancam.
4). Tersebarnya nilai"nilai budaya yang melanggar nilai"nilai kesopanan dan budaya bangsa melalui mediamassa seperti
tayangan"tayangan film yang mengandung unsur pornografi yang disiarkan televisi asing yang dapat ditangkap melalui
antenna parabola atau situd-situs pornografi.
5). Terjadinya sikap materialisme! yaitu sikap mementingkan dan mengukur segala sesuatu berdasarkanmateri
karena hubungan sosial dijalin berdasarkan kesamaan kekayaan! kedudukan sosial atau jabatan. Akibat sikap materialisme!
kesenjangan sosial antara golongan kaya dan miskin semakin lebar.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, manakah yang merpakan contoh dampak globalisasi yang bersifat negative ….
A. 1), 2) dan 3)
B. 2), 4) dan 5)
C. 3), 4) dan 5)
D. 1), 3) dan 4)
E. 1), 3) dan 5)

60
Sosiologi79

Pembahasan :
Danpak Negatif Globalisasi :
1. Terjadinya Westernisasi, Amerikaniasi dan Koreanisasi, fenomena westenisasi menunjukkan penetrasi kebudayaan barat di dunia timur. Budaya barat yang nilainya tidak sesuai
dengan nilai timur bisa menari dengan bebas di dunia timur. Budaya yang dimaksud memiliki aspek yang luas. Sebagai contoh, fashion barat yang menilai pusar sebagai bagian
dari aksesoris penampilan yang trendi. Secara historis, kebudayaan timur tidak mengenal model fashion demikian, namun proses globalisasi membantu menciptakan nilai baru
bahwa pusar menjadi bagian dari tren fashion.
2. Munculnya hegemoni politik dari negara adidaya, sistem politik yang dianut oleh negara adidaya sangat berpotensi menjadi sistem standar yang dianggap paling balik dan
”sempurna”. Negara adidaya menunjukkan kemapanan ekonomi dan inovasi teknologi. Negara lain yang sedang berkembang punya hasrat untuk meniru langkahnya. Maka
tindakan yang bisa dilakukan adalah manggut-manggut ketika didikte negara yang lebih maju. Sebagai contoh, demokrasi Amerika dilihat sebagai sistem politik yang sudah
mapan. Indonesia melihat sistem tersebut sebagai yang terbaik atau setidaknya yang paling sedikit keburukannya dibanding semua alternatif yang ada. Progres ekonomi bisa
tercipta ketika sistem ekonomi dimodernisasi. Koperasi tinggal papan namanya saja, pablik-pabrik besar yang disuntik uang dari bank asing beroperasi dengan perlindungan
pemerintah dari daerah sampai pusat. Dengan cara ini pertumbuhan ekonomi bisa direalisasikan seperti dicontohkan negara-negara kapitalistik yang sudah maju.
3. Melemahnya nasionalisme, globalisasi merupakan istilah yang mengandung makna yang luas. Dalam globalisasi terdapat prinsip-prinsip yang sejalan dengan pandangan post-
nasional. Artinya, perspektif yang digunakan untuk melihat relatas tidak lagi terpaku pada batasan-batasan negara. Negara adalah bagian dari entitas yang lebih besar yaitu global.
Dengan paradigma ini, nasionalisme menjadi sempit dan internasionalisme dipandang jauh lebih layak. Dampak dari adaptasi paradigma ini adalah lemahnya jiwa nasionalis.
Secara ekstrim bisa saja muncul gerakan-gerakan separatis yang tidak lagi mementingkan negara sebagai satu kesatuan. Level lokal lebih baik dan global adalah yang terbaik.
Globalisasi memandang bahwa negara sebagai sebuah entitas tidak dapat berdiri sendiri. Oleh karena itu perlu keterjalinan di berbagai aspek dengan negara-negara lain.
Kepentingan nasional dengan demikian harus dikonfrontasikan dengan kepentingan internasional.
4. Lahirnya neo-imperialisme, beberapa kritikus globalisasi telah menguraikan secara gamblang bahwa globalisasi bisa menjadi topeng imperialisme gaya baru. Bung Karno
yang nasionalis telah mengingatkan melalui istilah nekolim: neo kolonialisme dan imperialisme. Saat ini model kolonialisme jaman jadul tidak lagi populer, tanpa bermaksud
mengabaikan perang di beberapa negara seperti Timur Tengah dan sebagainya. Indonesia sendiri telah mendeklarasikan kemerdekaannya dan berprinsip bahwa penjajahan di atas
dunia harus dihapuskan. Kolonialisme gaya baru tampil melalui institusi-institusi multinasional yang murah hati. Beberapa contoh yang biasa disebutkan adalah IMF dan Bank
Dunia yang hadir untuk membantu bangsa-bangsa mengatasi krisis moneter dan mencapai kesejahteraan ekonomi. Alih-alih terbantu, negara miskin justru terjebak pada
ketergantungan dengan lembaga-lembaga neo imperial tersebut.
5. Hilangnya kearifan local, keunikan yang sifatnya lokal dan kedaerahaan bisa tergerus dan lenyap diterpa arus globalisasi. Kearifan lokal merupakan mata uang yang penuh nilai di
negara kaya budaya seperti Indonesia. Globalisasi membuka kran mengalirnya nilai-nilai lain dari belahan bumi lain sampai ke tingkat lokal sehingga keberadaan kearifan lokal
terancam. Sebagai contoh, manusia Indonesia secara historis telah mengenal istilah gotong-royong. Kehidupan sosial dalam
bertetangga dilandaskan atas rasa persaudaraan dan saling tolong-menolong. Kakek buyut saya menempatkan sumur di luar rumah karena air menjadi kebutuhan orang-orang di
sekitar untuk minum dan mengairi ladang. Siapapun boleh ambil air di situ. Sekarang siapa yang ambil air akan diteriaki maling.

61
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja : MA


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu mengaplikasikan pengetahuan  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
dan pemahaman tentang berbagai permasalahan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
sosial yang muncul dalam masyarakat multikultural Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Masyarakat multikultural Nomor Soal : Kunci Jawaban :
31 E

Deskripsi Soal :

Perhatikan kasus di bawah ini !


Lampung merupakan suatu wilayah sebagai tujuan para transmigrasi program pemerintah yang berasal dari Jawa dan Bali.
Orang Jawa dan Bali sebagai terkenal memiliki perilaku ulet dan pekerja keras. Selain, memang karena sikap mereka sebagai
Indikator Soal :
pendatang untuk menemukan kesuksesan harus berlaku demikian. Sebagian masyarakat Indonesia saat itu masih berpandangan
Disajikan sebuah kasus tentang contoh
bahwa pribumi dijajah oleh orang luar. Pandangan tersebut masih memiliki kaitan akan penjajahan Indonesia oleh bangsa
permasalahan sosial yang muncul dalam
Belanda dan Jepang. Masyarakat pribumi di Lampung utamanya warga Agom dan Balinugara merasa tanah adatnya diinjak-
masyarakat multicultural, siswa dapat
injak dan ingin dikuasai oleh masyarakat pendatang. Mereka beranggapan bahwa tiada satu kaum pun yang boleh memiliki akan
mengidentifikasi faktor penyebab munculnya
tanah adat tersebut.
ketimpangan sosial dalam masyarakat.
Berdasarkan kasus di atas, yang menjadi faktor penyebab munculnya ketimpangan sosial adalah ….
A. Etnosentrisme
B. InterseksiKonsolidasi 62
C. Mutual Akulturasi
D. Stereotip Etnis
E. Primodialisme
Sosiologi79

Pembahasan :
Konsekuensi Masyarakat Multikultural
1. Interseksi, adalah titik perpotongan atau pertemuan atau persilangan antara dua garis atau dua arah. Menurut Soerjono Soekanto, dalam kamus sosiologi, section atau seksi adalah
suatu golongan etnis dalam suatu masyarakat yang majemuk, misalnya etnis Sunda, Jawa, Bugis, Minang dan lain-lain. Jadi secara sederhana dapat dikatakan bahwa interseksi
merupakan persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi baik berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial dan lain-lain dalam suatu
masyarakat majemuk. Secara sederhana, perbedaan suku bangsa, agama, ras daerah dan kelas sosial saling silang-menyilang satu sama lain, sehingga menghasilkan golongan-
golongan yang juga saling silang menyilang. Oleh sebab itu, di banyak daerah, penggolongan individu-individu akan sekaligus menempatkan seseorang atau kelompok masyarakat
pada beberapa kriteria.
2. Konsolidasi, merupakan perbuatan yang memperteguh atau memperkuat suatu hubungan. Jadi, konsolidasi adalah suatu proses penguatan atau peneguhan keanggotaan individu
atau beberapa kelompok yang berbeda dalam suatu kelompok sosial, melalui tumpang tindih keanggotaan. Konsolidasi merupakan suatu proses yang berlangsung pada masyarakat
majemuk. Di dalam berbagai masyarakat, selalu terjadi konsolidasi atau tumpang tindih kriteria penentu keanggotaan kelompok atau kelas sosial. Tumpang tindih terjadi misalnya
antara suku bangsa dengan agama, suku dengan pekerjaan, duku dengan kelas sosial dan lain-lain. Sehingga identitas agama dapat sekaligus merupakan identitas suku bangsa yang
bersangkutan atau identitas suku dengan pekerjaan tertentu. Misalnya suku Melayu identik dengan agama Islam, suku Bali identik dengan agama Hindu, suku Minang dan Cina
identik dengan pekerjaan dagang atau usaha jasa.
3. Mutual Akulturasi, jika suatu kelompok masyarakat dengan tipe kebudayaan tertentu memiliki sikap terbuka dengan kebudayaan lain, maka akan terjadi mutual akulturasi. Suatu
mutual akulturasi didahului oleh interseksi yang berjalan terus-menerus sehingga menimbulkan rasa saling menyukai kebudayaan lainnya dan secara sadar atau tidak, individu-
individu masyarakat tersebut akan mengikuti dan menggunakan perwujudan kebudayaan lain tadi. Misalnya, makanan dari beberapa etnis diminati dan disukai oleh kelomok
masyarakat lainnya.
4. Primordialisme, adalah suatu pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat istiadat, kepercayaan, maupun segala
sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya sehingga membentuk sikap tertentu. Primordial artinya ikatan-ikatan utama seseorang dalam kehidupan sosial, dengan hal-hal
yang dibawa sejak kelahirannya, seperti suku bangsa, ras, daerah dan sebagainya.
5. Stereotip Etnis, berkaitan dengan ras, suku bangsa, kepercayaan, pekerjaan maupun kebangsaan. Pada hakikatnya seteotip merupakan imaginasi mentalitas yang kaku, yaitu dalam
wujud pemberian penilaian negatif yang ditujukan kepada out-groupnya. Sebaliknya kepada sesama in-group akan memberikan penilaian yang positif. Stereotip dengan outgroup
yang kaku dapat menyebabkan timbulnya prasangka (prejudice) yang kuat. Tumbuhnya stereotip dalam diri seseorang adalah sebagai akibat pengaruh suatu persepsi tertentu dan
berfungsi untuk meyakinkan diri sendiri. Adanya berbagai perbedaan ras diantara segmen penduduk yang porsinya tidak sama dalam wilayah geografis atau sosial, akan dapat
menimbulkan kesulitan. Stereotip etnis ini dapat menyebabkan seseorang bersifat
konservatif dan tertutup terhadap hal-hal baru dan asing.

63
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu mengaplikasikan pengetahuan  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
dan pemahaman tentang masyarakat multikultural. MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Masyarakat multikultural. Nomor Soal : Kunci Jawaban :
32 A

Deskripsi Soal :
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang memiliki berbagai macam latar belakang suku, ras, agama, dan budaya yang
berbeda. Perbedaan itu disebabkan oleh beberapa faktor yang salah satunya karena kondisi geografis yang terdiri dari pulau-
pulau. Dengan kondisi masyarakat seperti ilustrasi, Indonesia seharusnya menerapkan bentuk masyarakat yang ....
A. Membentuk komunitas sesuai dengan latar belakang suku
Indikator Soal : B. Berteman dengan orang-orang yang memiliki ras sama
Disajikan sebuah ilustrasi tentang keragaman suku, C. Mau mewujudkan integrasi karena ada peraturan dan kepentingan
ras, agama, dan budaya yang ada di Indonesia, siswa D. Selalu mengembangkan sikap toleransi dan saling menghargai
dapat menerapkan konsep faktor geografis sebagai E. Tersegmentasi dan berkelompok sesuai dengan kesamaan agama
salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya
multikulturaisme dengan fakta yang ada dalam
masyarakat
Indonesia.
64
Sosiologi79

Pembahasan :
Faktor Geografi Sebagai Salah Satu Faktor Yang Mempengaruhi Terbentuknya Multikulturalisme di Indonesia :
Indonesia merupakan negara yang sangat luas yang terdiri dari kepulauan. Setiap pulau dibatasi oleh lautan di sekelilingnya. Di samping itu, Indonesia juga merupakan negara vulkanis
dengan banyak pegunungan, baik gunung berapi ataupun yang bukan berapi. Karena kedua faktor tadi, maka di Indonesia terjadi isolasi geografi . Isolasi geografi adalah pembatasan
suatu daerah oleh karena keadaan alam, yaitu laut dan gunung.

Isolasi akibat laut menyebabkan munculnya hambatan dalam melakukan hubungan diantara masing-masing pulau, walaupun tidak sama sekali terputus. Masing- masing pulau
kemudian berkembang sesuai dengan alam yang ada di sekitar daerahnya. Oleh karena itu, antara satu pulau dengan pulau lain mempunyai suku bangsa yang berbeda kebudayaannya.
Contohnya antara pulau Kalimantan dengan pulau Sulawesi mempunyai suku bangsa dengan budaya yang berbeda-beda. Di Kalimantan terdapat suku bangsa dominan, yaitu suku
Dayak. Sedangkan di Sulawesi terdapat banyak suku bangsa yang berbeda tanpa ada dominasi. Begitu pula antara pulau Jawa dengan pulau Bali yang dipisahkan oleh selat Bali.
Walaupun dalam sejarah tercatat bahwa suku bangsa Bali berasal dari suku bangsa Jawa, tetapi dalam perkembangan budayaanya diantara kedua suku bangsa tersebut memiliki
perbedaan.

Isolasi akibat gunung yang tinggi, sehingga menghambat hubungan antara satu daerah dengan daerah lain. Dalam satu pulau terdapat banyak suku bangsa karena adanya hambatan
geografi yang berupa pegunungan.Pada dasarnya ada budaya yang masih sama, tetapi dapat pula terjadi perbedaan yang menyolok antara suku bangsa satu dengan suku bangsa lain
dalam satu pulau. Contohnya di pulau Jawa terdapat suku bangsa Sunda dan Jawa. Kedua suku tersebut mempunyai
kebudayaan yang berbeda, walaupun tetap ada beberapa bagian budaya yang masih sama.

65
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja : MA


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat mengaplikasikan pengetahuan  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
dan pemahaman tentang pemberdayaan komunitas MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Pemberdayaan komunitas Nomor Soal : Kunci Jawaban :
33 E

Deskripsi Soal :

Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini !


1). Nama Kampung Inggris di pelopori oleh Mr Kalen, sebagai pendiri sekaligus pionir tempat kursus di Kampung

66
Sosiologi79

Indikator Soal : Inggris. Mr. Kalen yang pendiri BEC (Besic Ingglish Crose) melakukan pemberdayaan masyarakat di desa, dengan cara
Disajikan beberapa pernyataan tentang contoh mengedukasi waragnya untuk memberikan pendidikan gratis.
pemberdayaan komunitas di masyarakat, siswa dapat 2). Program bantuan langsung tunai bagi masyarakat tidak mampu, dimana pemerintah memberikan bantuan berupa uang
mengidentifikasi contoh permberdayaan komunitas dalam jumlah tertentu yang harus digunakan oleh masyarakat berpenghasilan rendah untuk memenuhi kebutuan primernya.
sesuai dengan pernyataan dalam soal. 3). Pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi juga berhasil dilakukan di wilayah perkampungan daerah Magelang melalui
pendirian Kampung Blogger oleh Sumbodo Malik. Ia dengan tekun mengejarkan kepada masyarakat untuk melakukan
pemberdayaan dengan mendapatkan hasil dari Google Adsen, berjualan online, dan lainnya sebaginya.
4). Program BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial), merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan
program jaminan sosial di Indonesia
5). Kampung Warna Warni di Kota Malang, Jawa Timur. Kegiatan pemberdayaan masyarakat di bidang ini lebih didasari pada
lingkungan desa yang awalnya kumuh. Dengan giat pemerintah daerah bekerjsama dengan Cat Tempak Avitex menciptakan
kondisi dan indah.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, manakah yang merupakan contoh program permberdayaan komunitas
….
A. 1), 2) dan 3)
B. 2), 4) dan 5)
C. 1), 3) dan 4)
D. 3), 4) dan 5)
E. 1), 3) dan 5)

67
Sosiologi79

Pembahasan :
Beberapa contoh program pemberdayaan komunitas :
1. Pendidikan, contoh pemberdayaan masyarakat yang teradi di Indonesia dalam pendidikan, misalnya saja terdirinya “Kampung Inggris” di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Kampung ini sebenarnya adalah desa biasanya pada awal terbentuknya, tidak mengenal sama sekali Bahasa Inggris yang berkembang disana. Dalam perjalannyanya Nama
Kampung Inggris di pelopori oleh Mr Kalen. Sebagai pendiri sekaligus pionir tempat kursus di Kampung Inggris. Mr. Kalen yang pendiri BEC (Besic Ingglish Crose) melakukan
pemberdayaan masyarakat di desa, dengan cara mengedukasi waragnya untuk memberikan pendidikan gratis.
2. Ekonomi, pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi juga berhasil dilakukan di wilayah perkampungan di daerah Magelang melalui kegiatan untuk mengelola blog serta
menulis konten-konten yang berkualitas yang dipelopori oleh Sumbodo Malik salah satu Alumni Univeritas ternama di Jakarta. Ia dengan tekun mengejarkan kepada masyarakat
untuk melakukan pemberdayaan dengan mendapatkan hasil dari Google Adsen, berjualan online, dan lainnya sebaginya..
3. Wisata, pemberdayaan masyarakat di bidang wisata juga banyak dilakukan di Indonesia. Salah satunya berdirinya Kampung Warna Warni di Kota Malang, Jawa Timur. Kampung
ini menjadi begitu terkenal karena ciri khasnya sebagai tempat paling indah untuk berselfie. Kegiatan pemberdayaan masyarakat di bidang ini lebih didasari pada lingkungan desa
yang awalnya kumuh. Dengan giat pemerintah daerah bekerjsama dengan Cat Tempak Avitex menciptakan kondisi dan indah, sebagimana dengan membingkai rumah-rumah
tersebut.
4. Sistem Pengetahuan, perkembangan dalam era globalisasi pada saat ini tidak terbatas lagi. Pengertian globalisasi ini identik dengan berkembang pesat masyarakat, kemudian
kondisi ini mendorongan salah masyarakat di Indonesia khususnya masyarakat di Purbolinggo mendirikan sistem pengetahuan dalam menambah penghasilan dengan mendirikan
“Kampung Marketer”. Kampung marketer adalah salah satu nama kampung yang ada di Purbolinggo, dengan cara berjualan online kampung ini berhasil mendirikan salah satu
pemberdayaan masyarakat yang memiliki nilai untuk berjualan secara online. Pioner dalam pendirian kampung ini sendiri adalah alumni dari STAN (Sekolah Tinggi Akuntasi
negara).
5. Agama, juga menjadi salah satu apek penting dalam pemberdayaan masyarakat, salah contohnya adalah dengan apa yang dilakukan oleh Pondok Pesantren di Indonesia, dengan
sistem pendidikannya ia mampu bertahan dan menumbuhakan kayakinan, bagi masyarakat yang beragama Islam.
6. Kesehatan, pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan juga dilakukan oleh salah satu Pendiri Bank Sampah. Sampah yang menjadi masalah klasik utama di Indonesia bisa di
tukarkan dengan berobat gratis bagi masyarakat. Secara tidak langsung pemberdayaan masyarakat ini dinilai berhasil lantaran banyak pihak yang memandang positif. Pendiri
dalam pemberdayaan kesehatan dengan cara memindahkan funsgi sampai dengan kesehatan adalah Alumni dari UB
(Univeritas Brawijaya).

68
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja : MA


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat mengaplikasikan pengetahuan  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
dan pemahaman tentang ketimpangan sosial MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Ketimpangan sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
34 D

Deskripsi Soal :

Ketimpangan Berujung Ketimpangan Lebih Besar


World Bank lewat laporan bertajuk Indonesia’s Rising Divide menyebutkan empat hal yang mendorong ketimpangan

69
Sosiologi79

Indikator Soal : di Indonesia yang berpotensi mempengaruhi kehidupan warganya berikut generasi penerus masa depan. Salah satu faktor
Disajikan wacana tentang ketimpangan sosial di pendorong ketimpangan sosial itu adalah, “Ketimpangan kesempatan yang memperkecil peluang sukses anak-anak dari keluarga
masyarakat, siswa dapat memberikan alternative miskin. Dengan terbatasnya sumber daya, mereka berpotensi mengalami stunting atau kekurangan gizi. Di Indonesia, sebanyak
pemecahan masalah ketimpangan sosial sesuai 37 persen bayi lahir dan tumbuh sampai umur dua tahun dalam keadaan kekurangan gizi. Hal ini berdampak pada pertumbuhan
dengan pernyataan dalam soal organ vital seperti otak sehingga perkembangan kemampuan kognitif lambat. Anak-anak dari keluarga miskin tidak
mengenyam pendidikan sampai level tinggi. Umumnya mereka bersekolah dari bangku SD sampai SMP. Pada akhirnya, anak-
anak dari keluarga miskin tak mampu mengakses hal-hal yang memungkinkannya punya kecakapan (skill) yang dibutuhkan
pasar dan kehilangan kesempatan mendapat pekerjaan bergaji bagus.

Berdasarkan wacana di atas, alternatif pemecahan masalah ketimpangan sosial yang paling tepat adalah ….
A. Sosialisasi, umumnya berkaitan dengan peran lembaga pengendalian sosial.
B. Sistem peradilan yang diperbaiki mencakup mekanisme pelaksanaan sistem peradilan.
C. Memungut pajak dengan benar dan memastikan belanja pemerintah lebih berpihak pada orang miskin.
D. Kebijakan Pemerintah, merupakan upaya yang paling utama untuk mencegah dan mengendalikan
kesenjangan sosial.
E. Mengoptimalisasi sumber daya manusia dan sumber daya alam dari suatu daerah.

Pembahasan :
Cara Mengatasi Ketimpangan Sosial :
1. Kebijakan Pemerintah, merupakan upaya yang paling utama untuk mencegah dan mengendalikan kesenjangan sosial. Di antara kebijakan pemerintah yang diharapkan dapat
mencegah kesenjangan sosial antara lain kebijakan tentnag pemerataan pembangunan, kebijakan tentang sistem pendidikan, penyedeiaan lapangan pekerjaan, perbaikan sistem
perasilan, upaya tindakan terhadap korban bencana alam, dan pemeliharaan lingkungan.
2. Sosialisasi, umumnya berkaitan dengan peran lembaga pengendalian sosial. Dengan sosialisai, diharapkan anggota masyarakat mempunyai kesadaran tentang pentingnya
pendidikan bagi manusia.
3. Perbaikan Sistem Peradilan, sistem peradilan yang diperbaiki mencakup mekanisme pelaksanaan sistem peradilan. Dengan sistem peradilan yang baik, akan menjamin persamaan
hukum bagi seluruh anggota masyarakat. Hasilnya tidak ada lagi perbedaan hukum karena perbedaan status sosial dan ekonomi seseorang.
4. Optimalisasi Sumber Daya, kesenjangan sosial dapat dicegah dengan mengoptimalisasi sumber daya manusia dan sumber daya alam dari suatu daerah.
5. Pemerataan Fasilitas Publik, fasilitas publik atau fasilitas umum, serta sarana kesehatan dan sarana transportasi diperlukan untuk mencegah kesenjangan sosial, terutama
kesenjangan antara daerah dan kota. Dengan fasilitas umum yang baik, daerah juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya, memperkecil perbedaan dengan kota.

Sementara itu menurut Bank Dunia upaya-upaya untuk mengatasi ketimpangan sosial adalah :
1. Investasi pada jaring pengaman untuk melindungi warga rentan
2. Menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan lebih baik untuk warga miskin
3. Menciptakan kondisi ekonomi yang tahan terhadapa krisis dan lonjakan harga
4. Memungut pajak dengan benar dan memastikan belanja pemerintah lebih berpihak pada orang miskin
5. Merancang program jaminana social yang bias menurunkan tingkat ketimpangan social yang ada
70
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu mengaplikasikan pengetahuan  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
dan pemahaman tentang berbagai permasalahan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
sosial yang muncul dalam masyarakat multicultural.
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Masyarakat multicultural. Nomor Soal : Kunci Jawaban :
35 C

Deskripsi Soal :
Di sebuah kompleks perumahan terdapat warga dari beberapa suku bangsa. Mereka hidup dalam satu lingkungan dengan
budaya yang berbeda-beda. Ketika bertemu dengan orang yang sedaerah maka mereka saling berinteraksi secara baik, tetapi
cenderung acuh terhadap orang dari daerah yang berbeda. Bahkan kelompok tersebut cenderung sering membicarakan dan
mengkritik kebiasan dari kelompok lainnya. Dari ilustrasi tersebut, perilaku yang seharusnya dilakukan agar terwujud harmoni
Indikator Soal : sosial adalah ....
Disajikan sebuah ilustrasi tentang kehidupan sosial A. Melakukan amalgamasi agar terjalin interaksi yang lebih dekat
yang menggambarkan sikap negatif sebagai dampak B. Etnis yang dominan seharusnya dapat memaksakan budayanya
multikulturalisme, siswa mengidentifikasi perilaku C. Menghargai perbedaan dan mengembangkan sikap simpati
yang seharusnya dilakukan agar terwujud harmoni D. Menumbuhkan sikap kontravensi agar dari luar tetap terlihat baik
sosial E. Saling berkompetisi untuk menunjukkan siapa yang terbaik

71
Sosiologi79

Pembahasan :
Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam kebudayaan. Perbedaan itu merupakan kekayaan dan bukan merupakan sumber masalah yang bisa menimbulkan konflik.
Harmoni sosial dapat terwujud dalam masyarakat multikultural dengan cara:
1. Membudayakan sikap toleransi, saling memahami, dan menghargai perbedaan yang ada antar kelompok masyarakat.
2. Menyadari bahwa antar kelompok masyarakat saling membutuhkan dalam memenuhi kebutuhan.
3. Dengan cara berpikir kritis dan sistematis.
4. Menumbuhkan kesadaran bahwa setiap anggota kelompok masyarakat mempunyai hak asasi manusia.
5. Pendidikan muktikultural terhadap masyarakat.
6. Kelompok masyarakat mengetahui perbedaan antar kelompok masyarakat yang ada.
7. Mengontrol emosi.

72
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja : MA


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat menggunakan nalar dalam  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
mengkaji potensi terjadinya konflik dan kekerasan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
dalam masyarakat multikultural dan cara
pemecahannya  Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Konflik sosial Nomor Soal : Kunci Jawaban :
36 E

Deskripsi Soal :

Perhatikan ilustrasi di bawah ini !


BANTEN, Pena Merdeka – Sampai Minggu ((9/4/2017) kemarin, sejumlah warga Desa Pamubulan, Bayah, Lebak,

73
Sosiologi79

Indikator Soal : Banten, masih melakukan blokir akses Pabrik Semen Merah Putih. Mobilisasi warga terjadi lantaran kegiatan produksinya
Disajikan ilustrasi tentang konflik antar kelas sosial merusak Jalan Bayah. Warga geram terhadap aktivitas pabrik Semen Merah Putih milik PT Cemindo
di masyarakat, siswa dapat menganalisis potensi ….“Intinya kami mendesak agar pihak PT. Cemindo membuat jalan sendiri untuk aktivitas kendaraan dump truck pengangkut
terjadinya konflik dengan tepat bahan baku dari lokasi tambang Quarry satu dan Quarry dua ke lokasi pabrik,” tandas Omen…. Aksi ini pun mendapat
pengawalan ketat dari puluhan anggota Brimob, TNI dengan bersenjata laras panjang. Sehingga sampai berita ini diturunkan
Senin (10/4) dikabarkan kegitan armada pabrik tetap berjalan.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, potensi konflik apa yang kemngkinan dapat terjadi ….
A. Konflik Konstruktif, yaitu konflik yang memiliki sifat fungsional yang terjadi dikarenakan adanya perbedaan
pemahaman dari individu ataupun kelompok saat menghadapi sebuah permasalahan yang terjadi
B. Konflik diagonal merupakan konflik yang muncul dikarenakan adanya pengalokasian sumber daya yang tidak adil
kepada seluruh organisasi yang mana akhirnya menyebabkan terjadinya pertentangan yang cukup ekstrim.
C. Konflik terbuka merupakan konflik yang kejadiannya diketahui oleh banyak pihak bahkan masyarakat umum.
D. Konflik destruktif merupakan konflik yang terjadi dikarenakan adanya perasaan yang kurang senang, benci, bahkan
dendam dari indvidu atau kelompok kepada pihak-pihak lainnya.
E. Konflik Realistis, merupakan konflik yang terjadi dikarenakan adanya rasa kekecewaan dari individu
atau kelompok mengenai perkiraan tentang keuntungan ataupun tuntutan yang ada di dalam sebuah
lingkungan sosial.
Pembahasan :
Bentuk Konflik Sosial Berdasar Dengan Bentuk :
1. Konflik Realistis, merupakan konflik yang terjadi dikarenakan adanya rasa kekecewaan dari individu atau kelompok mengenai perkiraan tentang keuntungan ataupun tuntutan
yang ada di dalam sebuah lingkungan sosial. Contoh dari konflik realistis ini misalnya saja karyawan atau masyarakat yang berada pada lingkungan sebuah perusahaan yang
melakukan mogok bersama dikarenakan adanya ketidaksetujuan dengan pihak perusahaan mengenai sebuah kebijakan tertentu.
2. Konflik Nonrealistis, merupakan konflik yang mana tidak disebbakan karena adanya tujuan-tujuan saingan yang saling bertentangan, namun didasarkan pada sebuah kebutuhan
yang digunakan untuk meredakan ketegangan, setidaknya dari salah satu pihak yang berkaitan. Contoh dari konflik non realistis ini adalah
penggunaan jasa ilmu-ilmu gaib yang digunakan untuk membalasa dendam terhadap perilaku orang lain terhadap kita.

74
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat menggunakan nalar dalam  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
mengkaji gagasan mengatasi dampak perubahan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
sosial dan globalisasi Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Globalisasi (Dampak Globalisasi) Nomor Soal : Kunci Jawaban :
37 D

Deskripsi Soal :
Ida tidak perlu memiliki sebuah toko untuk memajang barang dagangannya. Berbekal modem dan laptop ia dapat membuat toko
virtual dan memasarkannya melalui jaringan internet. Dampak positif perubahan sosial di atas adalah...
A. Menghilangkan kesenjangan sosial dalam masyarakat
B. Mempercepat proses modernisasi di kalangan remaja
Indikator Soal : C. Menciptakan masyarakat konsumtif
Disajikan ilustrasai tentang dampak globalisasi, D. Mendorong masyarakat berwirausaha
siswa dapat menyimpulkan dampak globalisasi E. Mendorong terjadinya cultural lag
dengan tepat

75
Sosiologi79

Pembahasan :
Dampak Positif Globalisasi :
1. Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.
2. Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar
internasional.
3. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik.
4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
5. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.
6. Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi yang memudahkan kehidupan manusia.
7. Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi).
8. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan.
9. Berkembangnya turisme dan pariwisata.
10. Meningkatkan pembangunan negara.

76
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja : MA


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat menggunakan nalar dalam  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
mengkaji gagasan mengatasi dampak perubahan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
sosial dan globalisasi.
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Globalisasi (Dampak Negatif Globalisasi) Nomor Soal : Kunci Jawaban :
38 A

Deskripsi Soal :

Perhatikan ilustrasi di bawah ini !


Saat dunia sudah mengalami era globalisasi, kita bisa berhubungan satu dengan yang lain dengan mudah dan

77
Sosiologi79

Indikator Soal : sangat menguntungkan. Disisi lain globalisasi mengakibatkan banyaknya budaya yang masuk dan menyebabkan berbagai
Disajikan ilustrasi tentang dampak globalisasi, siswa masalah di negeri ini, misalnya menurunnya rasa cinta budaya dan nasionalisme generasi muda. Budaya Indonesia bisa hilang
dapat merumuskan upaya cara mengatasi dampak termakan zaman karena orang-orang Indonesia lebih suka meniru kebudayaan luar. Anak muda sebagai penerus bangsa harus
negatif globalisasi dengan tepat bisa mempertahankan kelestarian budaya daerahnya masing-masing untuk memperkuat identitas kita sebagai orang Indonesia.
Namun, kita merasa hilang harapan jika melihat anak-anak muda akhir-akhir ini merasa lebih bangga dengan budaya luar. Sejak
dini, orang Indonesia harus rajin mempelajari bahasa daerah, tarian daerah, menonton pertunjukan tradisional atau upacara adat,
supaya rasa cinta terhadap budaya tumbuh dan berkembang. Sekarang anak-anak TK cenderung suka menonton film Frozen dan
bermain boneka berbie, yang semuanya pengaruh luar. Di era global mempelajari budaya luar khususnya penguasaan bahasa
asing (Bahasa Inggris, Cina) memang menjadi suatu syarat untuk memperoleh pekerjaan yang bagus, namun bukan berarti
harus meninggalkan budaya bangsa. Berbanggalah dengan candi-candi, kain tenun, tari piring, ketukan kendang, karena
inilah identitas bangsa Indonesia.

Berdasarkan ilustrasi di atas, upaya apa yang dapat dilakukan generasi muda dalam mengatasi dampak globalisasi
….
A. Mengembalikan rasa cinta generasi muda terhadap Indonesia dengan menumbuhkan rasa cinta akan
budaya kita sejak usia muda termasuk dalam penggunaan produk dalam negeri.
B. Westernisasi dapat menjadi sandaran generasi muda dalam mengembangkan diri dan membentuk identitas.
C. Menggunakan produk-produk terkini dalam bidang teknologi dan komunikasi dalam berbagai bidang kehidupan tanpa
harus mempertimbangan unsur kepentingan atau kebutuhan.
D. Pemerintah memberikan kebebasan terhadap masuknya berbagai produk luar negeri dalam berbagai bidang keidupan.
E. Generasi muda selalu berusaha mengikuti perkembangan dinamika kehudupan masyarakat dengan
meninggalkan nilai-nilai kearian local yang bersifat tradisional.

78
Sosiologi79

Pembahasan :
Upaya apa yang dapat dilakukan generasi muda dalam mengatasi dampak negatif globalisasi :
1. Mencintai produk dalam negeri, adalah sikap yang bisa dikembangkan untuk menghindari gaya hidup ala Barat yang berlebihan.
2. Menyaring budaya asing sesuai dengan panduan nilai, norma, dan keyakinan agama serta kebudayaan lokal.
3. Memahami nilai-nilai kebangsaan dan pancasila dengan baik, mencintai akan nilai-nilai pancasila akan membantu kita untuk tetap menghormati budaya Indonesia meski sudah
banyak budaya asing yang masuk ke kehidupan sehari-hari kita.
4. Memprioritaskan pemulihan ekonomi (Dengan sumber daya alam dan manusia yang berlimpah, sudah seharusnya negara kita menjadi negara yang mampu memenuhi segala
kebutuhannya secara mandiri. Tentunya dengan kualitas sumber daya manusia yang mampu mengolah sumber daya alam yang kita miliki, bukan lagi bergantung pada pihak
asing).
5. Memasukkan kemajuan teknologi dalam pembangunan, dengan menyediakan jaringan informasi yang menghubungkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, BUMN, juga swasta
baik dari dalam maupun luar negeri. Tujuannya untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri kita.
6. Meningkatkan pengembangan usaha mikro, Indonesia memiliki potensi dan kekuatan pada ranah usaha mikro. Usaha-usaha mikro memiliki beberapa keunggulan, seperti menjadi
penyedia barang-barang murah untuk rumah tangga maupun ekspor, efisiensi dan fleksibilitas yang tinggi, semangat usaha tinggi, profitabilitas yang tinggi, serta kemampuan
pengembalian pinjaman yang tinggi.
7. Melakukan deregulasi dan debirokrasi, tujuannya adalah untuk menciptakan regulasi baru dalam menjunjung tinggi supremasi hukum, pengakuan terhadap hak- hak asasi manusia,
hak kepemilikan, kebebasan berusaha, dan hak-hak masyarakat sipil.
8. Memanfaatkan forum-forum kerja sama Internasional, tujuannya guna memperdalam kerja sama untuk saling menguntungkan, mendorong proses globalisasi perdagangan dan
investasi, serta kerja sama ekonomi dan teknologi.

79
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu menggunakan nalar dalam  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
mengkaji tentang pemberdayaan komunitas local MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
melalui nilai-nilai kearifan lokal di tengah pengaruh
globalisasi  Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Globalisasi Nomor Soal : Kunci Jawaban :
38 B

Deskripsi Soal :
Dalam hubungan antar-bangsa, negara besar yang kaya dan kuat cenderung memberi pengaruh besar pada masyarakat negara
berkembang. Dalam bidang seni musik misalnya, gaya dan jenis musik dari negara maju menjadi trend di negara berkembang.
Bagi masyarakat Indonesia, fenomena hegemoni budaya menjadi tantangan yang problematis. Permasalahan dampak globalisasi
tersebut perlu direspon dengan penguatan kapasitas komunitas lokal, misalnya ....
Indikator Soal : A. Mengirim para pelajar untuk mempelajari semua cabang seni budaya masyarakat dunia
Disajikan sebuah ilustrasi tentang hubungan antar B. Mengadakan kegiatan seni budaya yang banyak menampilkan potensi komunitas lokal
Negara beserta dampaknya, siswa dapat C. Memberikan insentif atau hadiah kepada masyarakat yang peduli kebudayaan setempat
menyimpulkan respon yang dapat digunakan untuk D. Bekerja sama dengan banyak pihak yang mempunyai visi dan misi bagi komunitas budaya
menangkal dampak akibat globalisasi (fenomena E. Menyalurkan bantuan untuk pengembangan kesejahteraan anggota komunitas budaya
hegemoni budaya).

80
Sosiologi79

Pembahasan :
Strategi Pemberdayaan Komunitas
Stategi Pendekatan dalam Pemberdayaan Komunitas Menurut Eliot (dalam I.N. Sumaryadi, 2005:150) ada tiga strategi pendekatan yang dipakai dalam proses pemberdayaan komunitas
atau masyarakat, antara lain sebagai berikut.
1. Pendekatan kesejahteraan (the walfare approach), yaitu membantu memberikan bantuan kepada kelompokkelompok tertentu, misalnya mereka yang terkena musibah bencana
alam
2. Pendekatan pembangunan (the development approach), memusatkan perhatian pada pembangunan untuk meningkatkan kemandirian, kemampuan, dan keswadayaan
masyarakat
3. Pendekatan pemberdayaan (the empowerment approach), melihat kemiskinan sebagai akibat proses politik dan berusaha memberdayakan atau melatih rakyat untuk mengatasi
ketidakberdayaannya.
Konsep Kearifan Lokal berasal dari dua suku kata yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Kearifan itu dipahami sebagai seseorang dalam menggunakan akal pikirannya dalam
bertindak atau bersikap sebagai hasil penilaian terhadap sesuatu, objek, atau peristiwa yang terjadi. Sementara itu, pengertian lokal secara spesifik menunjuk pada ruang interaksi
terbatas dengan sistem nilai yang terbatas pula. Secara terminologi, kearifan lokal (local wisdom) dapat dimaknai sebagai pandangan hidup dan pengetahuan lokal yang tercipta dari
hasil adaptasi suatu komunitas yang berasal dari pengalaman hidup yang dikomunikasikan dari generasi ke generasi. Pemberdayaan Komunitas Berbasis Nilai-nilai Kearifan Lokal
Pemberdayaan komunitas pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang sadar lingkungan, sadar hukum, sadar akan hak dan kewajiban, serta mewujudkan
kehidupan yang sejahtera dan mandiri bagi masyarakat yang bersangkutan. Oleh karena itu, pemberdayaan komunitas tak terlepas dari upaya penanggulangan kemiskinan yang kerap
menghantui masyarakat kita. Terdapat lima hal yang perlu diperhatikan dalam pemberdayaan suatu masyarakat, yaitu :
1. Menghormati dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia
2. Komitmen global terhadap pembangunan sosial masyarakat adat sesuai dengan konvensi yang diselenggarakan oleh ILO
3. Isu pelestarian lingkungan dan menghindari keterdesakan komunitas asli dari eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan
4. Meniadakan marginalisasi masyarakat asli dalam pembangunan nasional
5. Memperkuat nilainilai kearifan masyarakat setempat dengan cara mengintegrasikannya dalam desain kebijakan dan program penanggulangan masalah sosial. Model pemberdayaan
masyarakat berbasis kearifan lokal mengandung arti peletakan nilai-nilai setempat (lokal) sebagai input penanggulangan masalah sosial seperti kemiskinan. Nilainilai setempat (lokal)
tersebut merupakan nilainilai sosial yang menjadi cerminan dari masyarakat yang bersangkutan. Nilai-nilai tersebut meliputi kegotongroyongan, kekerabatan, musyawarah untuk
mufakat, dan toleransi (tepa selira). Pemberdayaan komunitas berbasis nilai-nilai kearifan lokal akan menciptakan masyarakat yang berdaya, ciri-ciri masyarakat yang berdaya antara
lain:
1. Mampu memahami diri dan potensinya dan mampu merencanakan (mengantisipasi kondisi perubahan ke depan)
2. Mampu mengarahkan dirinya sendiri
3. Memiliki kekuatan untuk berunding
4. Memiliki bargaining power yang memadai dalam melakukan kerjasama yang saling menguntungkan
5. Bertanggung jawab atas tindakannya

81
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja : MA


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat menggunakan nalar dalam  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
mengkaji pemberdayaan komunitas local melalui MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
nilai-nilai kearifan lokal di tengah pengaruh
globalisasi  Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Nomor Soal : Kunci Jawaban :
Pemberdayaan komunitas 40 C

Deskripsi Soal :
Orang Kanekes atau orang Baduy memiliki hubungan sejarah dengan orang Sunda. Penampilan fisik dan bahasa
mereka mirip dengan orang-orang Sunda pada umumnya. Satu-satunya perbedaan adalah kepercayaan dan cara
hidup mereka. Orang Kanekes atau orang Baduy menutup diri dari pengaruh dunia luar dan secara ketat menjaga

82
Sosiologi79

Indikator Soal : cara hidup mereka yang tradisional, sedangkan orang Sunda lebih terbuka kepada pengaruh asing dan mayoritas memeluk
Disajikan ilustrasi tentang pemberdayaan komunitas Islam. Kelompok tangtu adalah kelompok yang dikenal sebagai Kanekes Dalam (Baduy Dalam), yang paling ketat mengikuti
lokal, siswa dapat menganalisis nilai-nilai kearifan adat, diantaranya : tidak diperkenankan menggunakan kendaraan untuk sarana transportasi, tidak diperkenankan menggunakan
lokal yang terdapat dalam pemberdayaan komunitas alas kaki, pintu rumah harus menghadap ke utara/selatan (kecuali rumah sang Pu'un atau ketua adat), larangan menggunakan
dengan tepat. alat elektronik (teknologi), menggunakan kain berwarna hitam/putih sebagai pakaian yang ditenun dan dijahit sendiri serta tidak
diperbolehkan menggunakan pakaian modern. Menurut anda apakah alasan orang Baduy bersikap seperti ilustrasi di atas ….
A. Komunitas Baduy tidak mengharapkan adanya perubahan peda lingkungan mereka.
B. Komunitas Baduy sulit melakukan perubahan karena letak geografis yang sangat sulit.
C. Adanya pikukuh/ ketentuan adat mutlak yang dianut dalam kehidupan sehari-hari orang Kanekes,
misalnya ; konsep "tanpa perubahan apa pun", atau perubahan sesedikit mungkin (Lojor heunteu
beunang dipotong, pèndèk heunteu beunang disambung).
D. Komunitas Baduy menggantungkan hidupnya pada hutan dan sungai sehingga takut membuat alam berubah.
E. Komunitas Baduy adalah komuntas yang masih hidup di daerah terpencil dan tidak tersentuh oleh perkembangan teknologi.

83
Sosiologi79

Pembahasan :
Orang Kanekes atau orang Baduy memiliki hubungan sejarah dengan orang Sunda. Penampilan fisik dan bahasa mereka mirip dengan orang-orang Sunda pada umumnya. Satu-satunya
perbedaan adalah kepercayaan dan cara hidup mereka. Orang Kanekes atau orang Baduy menutup diri dari pengaruh dunia luar dan secara ketat menjaga cara hidup mereka yang
tradisional, sedangkan orang Sunda lebih terbuka kepada pengaruh asing dan mayoritas memeluk Islam. Masyarakat Kanekes atau orang Baduy secara umum terbagi menjadi tiga
kelompok yaitu tangtu, panamping, dan dangka (Permana, 2001). Kelompok tangtu adalah kelompok yang dikenal sebagai Kanekes Dalam (Baduy Dalam), yang paling ketat
mengikuti adat, yaitu warga yang tinggal di tiga kampung: Cibeo, Cikertawana, dan Cikeusik. Ciri khas Orang Kanekes Dalam adalah pakaiannya berwarna putih alami dan biru tua
(warna tarum) serta memakai ikat kepala putih. Mereka dilarang secara adat untuk bertemu dengan orang asing. Kanekes Dalam adalah bagian dari keseluruhan orang Kanekes. Tidak
seperti Kanekes Luar, warga Kanekes Dalam masih memegang teguh adat-istiadat nenek moyang mereka. Sebagian peraturan yang dianut oleh suku Kanekes Dalam antara lain :
1. Tidak diperkenankan menggunakan kendaraan untuk sarana transportasi
2. Tidak diperkenankan menggunakan alas kaki
3. Pintu rumah harus menghadap ke utara/selatan (kecuali rumah sang Pu'un atau ketua adat)
4. Larangan menggunakan alat elektronik (teknologi)
5. Menggunakan kain berwarna hitam/putih sebagai pakaian yang ditenun dan dijahit sendiri serta tidak diperbolehkan menggunakan pakaian modern. Kelompok masyarakat kedua
yang disebut panamping adalah mereka yang dikenal sebagai Kanekes Luar (Baduy Luar), yang tinggal di berbagai kampung yang tersebar mengelilingi wilayah Kanekes Dalam,
seperti Cikadu, Kaduketuk, Kadukolot, Gajeboh, Cisagu, dan lain sebagainya. Masyarakat Kanekes Luar berciri khas mengenakan pakaian dan ikat kepala berwarna biru gelap
(warna tarum).
Kanekes Luar merupakan orang-orang yang telah keluar dari adat dan wilayah Kanekes Dalam. Ada beberapa hal yang menyebabkan dikeluarkannya warga Kanekes Dalam
ke Kanekes Luar:
1. Mereka telah melanggar adat masyarakat Kanekes Dalam.
2. Berkeinginan untuk keluar dari Kanekes Dalam
3. Menikah dengan anggota Kanekes Luar
Ciri-ciri masyarakat orang Kanekes Luar
1. Mereka telah mengenal teknologi, seperti peralatan elektronik.
2. Proses pembangunan rumah penduduk Kanekes Luar telah menggunakan alat-alat bantu, seperti gergaji, palu, paku, dll, yang sebelumnya dilarang oleh adat Kanekes Dalam
3. Menggunakan pakaian adat dengan warna hitam atau biru tua (untuk laki-laki), yang menandakan bahwa mereka tidak suci. Kadang menggunakan pakaian modern seperti kaos
oblong dan celana jeans.
4. Menggunakan peralatan rumah tangga modern, seperti kasur, bantal, piring & gelas kaca & plastik.
5. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh dan berpindah agama menjadi seorang muslim dalam jumlah cukup signifikan.

84
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023
Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat memahami dan menguasai  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
tentang konsep dasar sosiologi MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Konsep dasar sosiologi Nomor Soal :
41
Deskripsi Soal :
Perhatikan ilustrasi di bawah ini !
Awal terjadinya Pasar Pagi atau Pasar Subuh sampai menjadi kaki lima yang berada di Rangkasbitung sekarang dipicu dengan
banyaknya pengangguran yang ingin merubah nasibnya. Pada saat itu terjadi krisis ekonomi di Indonesia yang imbasnya sampai
ke berbagai daerah termasuk Rangkasbitung. Kenapa mereka berdagang di pinggir jalan ? Karena tidak punya tempat untuk
berdagang di dalam pasar. Pilihan membeli jalur ‘aspal’ yang memerlukan uang sedikit berbeda dengan harga ruang tembok
yang disediakan pemerintah. Jadi biar bisa gratisan maka dipilihlah trotoar dekat pasar utama, tepat dekat kantor pegadaian.
Awalnya sedikit tapi lama-lama pedagang jadi bertambah banyak dan membuat waktunya semakin naik jadi pagi benar, kira-
kira jam 4 pagi. Lambat laun karena banyaknya pedagang di sana, lokasi trotoar jalan tidak mencukupi lagi dan para pedagang
akhirnya berjualan di sepanjang Jalan Raya Hardiwinangun. Memang pada realitanya hal ini sangat mengganggu para

85
Sosiologi79

Indikator Soal : pengguna jalan,walaupun pada akhirnya para pembeli menjadi keenakan karena mereka tidak perlu masuk ke dalam pasar yang
Disajikan ilustrasi dinamika kehidupan masyarakat, jalannya sering becek dan kotor, karena pembuangan air yang tidak baik akibat pedagang yang seringkali membuang sampah
siswa dapat menjelaskan 2 manfaat sosiologi dengan sembarangan. Akhirnya pedagang yang di dalam pasarpun jadi ikutan berdagang di pinggir jalan walaupun waktunya sangat
benar terbatas, karena jam 7 sampai jam 8 kami para pedagang harus cepat- cepat berbenah agar tidak ditegur petugas.

Ada 4 manfaat sosiologi yaitu :


1. Memahami keragaman budaya masyarakat
2. Menumbuhkan jiwa sosial yang tinggi
3. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis
4. Mendorong terciptanya integrasi sosial

Pertanyaan : Pilih kemudian jelaskan 2 manfaat Sosiologi dikaitkan dengan iluatrasi di atas !
Pembahasan :
Beberapa manfaat sosiologi :
3. Memahami keragaman budaya masyarakat
Salah satu unsur dalam masyarakat yang menjadi objek kajian sosiologi adalah budaya. Setiap masyarakat memiliki budayanya masing-masing. Budaya masyarakat ada yang
tradisional dan ada yang modern. Sosiologi mempelajari budaya masyarakat yang sangat kompleks. Kompleksitas menyiratkan adanya keragaman yang rumit. Dengan
mempelajari sosiologi, pembelajar tentunya juga mempelajari aneka ragam budaya masyarakat. Pengetahuan akan keragaman ini bisa digunakan untuk menumbuhkan sikap
toleran terhadap budaya lain di masyarakat.
4. Menumbuhkan jiwa sosial yang tinggi
Mempelajari sosiologi adalah mempelajari kehidupan sosial orang-orang yang berbeda dengan kita. Perbedaan tersebut bisa meliputi segala aspek. Diferensiasi sosial adalah
kenyataan yang ada di masyarakat. Perbedaan perilaku dan tindakan sosial sering dapat kita pahami dengan cara merefleksikan diri kita ketika berada di posisi orang lain. Upaya
refleksi ini bisa meningkatkan rasa empati yang tinggi. Tak jarang ketika belajar sosiologi, kita didorong untuk ”berjalan memakai sepatu orang lain”, artinya merasakan apa
yang orang lain rasakan.
4. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis
Sosiologi mengajarkan anak didiknya untuk tidak menerima kenyataan begitu saja tanpa refleksi dan peneyelidikan lebih lanjut. Realitas sosial yang ada di sekitar kita tidak terjadi
begitu saja, melainkan hasil interaksi kehidupan sosial yang diciptakan manusia. Sebagai contoh, realitas sosial di masyarakat mengatakan bahwa acara TV alay digemari
masyarakat Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan ratingnya yang tinggi. Pembelajar sosiologi tidak akan menerima argumen itu begitu saja. Sosiologi mengajarkan kita untuk
melakukan refleksi dengan bertanya, misalnya, siapa saja pihak yang diuntungkan dengan argumentasi tersebut, apakah masyarakat kita menonton acara alay karena pilihan
mereka atau karena tidak ada acara lain, apakah komisi penyiaran tidak punya wewenang menentukan jenis acara, apakah acara alay memiliki nilai positif, dan sebagainya.
5. Mendorong terciptanya integrasi sosial
Manfaat sosiologi sebagai pendorong terwujudnya integrasi sosial bisa dipahami dalam konteks kebangsaan yang multikultur dan multietnis. Terkait dengan apa yang sudah
disebutkan sebelumnya bahwa sosiologi mengajarkan keragaman budaya pada pembelajarnya, pembelajar sosiologi diajarkan pula untuk berintegrasi secara sosial ditengah
keragaman budaya. Pengetahuan akan keragaman bisa menjadi fondasi spirit toleransi antar budaya dan etnis. Saling kepahaman antar masyarakat dengan latar belakang budaya
yang berbeda merupakan modal besar untuk menciptakan integrasi atau kesatuan sosial. Integrasi sosial merupakan
bentuk kehidupan sosial yang solid dan harmonis.
86
Pedoman Penskoran :
Jika menjelaskan 1 dan tepat/ benar, maka skor nilai = 5 Jika
menjawab 2 dan tepat/ benar, maka skor nilai = 10
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja : MA


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
dan pemahaman tentang pengendalian sosial MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Pengendalian Sosial Nomor Soal :
42

Deskripsi Soal :

Pelajari kasus di bawah ini !


Kenakalan remaja semiakin tahun semakin meningkat misalnya tawuran, kebebasan seks, kriminalitas bahkan penggunaan
narkoba. Ini sangat terbukti dengan adanya pemberitaan atawuran antar SMA di Indonesia. Contohnya adalah tawuran antara
Indikator Soal :
SMAN 70 dengan SMAN 6 yang belum lagi sedang hangat-hangatnya dibicarakan. Tawuran yang terjadi antara SMAN 70
Disajikan sebuah kasus tentang perilaku
dengan SMAN 6 seringkali terjadi bahkan hingga menimbulkan korban jiwa. Entah apa yang ada dalam pikiran mereka
remaja, siswa dapat menjelaskan 3 (tiga)
sehingga mereka tega melukai hanya karena masalah sepele. Tawuran yang terjadi bukan hanya dari kalangan SMA maupun
contoh bentuk pengendalian sosial yang
SMP tetapi warga kampung yang satu dengan yang lainnya. Misalnya yang terjadi saat ini yaitu tawuran antar kampung
bersifat preventif sesuai dengan pernyataan
lampung. Bahkan kampung Madura pun juga mengalami tawuran yang sama.
dalam soal.

Pertanyaan :
Berdasarkan di atas, jelaskan 3 bentuk pengendalian sosial yang bersifat preventif dalam mengatasi masalah kenakalan 87
remaja !
Sosiologi79

Pembahasan :
Beberapa bentuk pengendalian sosial yang bersifat preventif :
1. Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja.
2. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para remaja. Kesulitan-kesulitan manakah yang biasanya menjadi sebab timbulnya penyaluran dalam bentuk
kenakalan.
3. Usaha pembinaan remaja melalui penguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.
4. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti dan
etiket.
5. Menyediakan sarana-sarana dan meciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang wajar.
6. Usaha memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun masyarakat di mana terjadi banyak kenakalan remaja.

Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus


1. Dilakukan oleh para pendidik terhadap kelainan tingkahlaku para remaja. Pendidikan mental di sekolah dilakukan oleh guru, guru pembimbing dan psikolog sekolah
bersama dengan para pendidik lainnya.
2. Sarana pendidikan lainya mengambil peranan penting dalam pembentukan pribadi yang wajar dengan mental yang sehat dan kuat. Misalnya kepramukaan, dan yang lainnya.
3. Usaha pendidik harus diarahkan terhadap remaja dengan mengamati, memberikan perhatian khusus dan mengawasi setiap penyimpangan tingkahlaku remaja di rumah dan di
sekolah.
4. Pemberian bimbingan terhadap remaja tersebut bertujuan menambah pengertian remaja mengenai :
a. Pengenalan diri sendiri : menilai diri sendiri dan hubungan dengan orang lain.
b. Penyesuaiam diri : mengenal dan menerima tuntutan dan menyesuaikan diri dengan tuntutan tersebut.
c. Orientasi diri : mengarahkan pribadi remaja ke arah pembatasan antara diri pribadi dan sikap sosial dengan penekanan pada penyadaran nilai-nilai sosial, moral dan etik.

Pedoman Penskoran :
Jika menjawab 1 dan benar, maka skor nilai = 5 Jika
menjawab 2 dan benar, maka skor nilai = 10 Jika
menjawab 3 dan benar, maka skor nilai = 15

88
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos MA 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat memahami dan menguasai  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
tentang prosedur dan metode penelitian MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Prosedur dan Metode Penelitian Sosial Nomor Soal :
43

Deskripsi Soal :

Pelajari ilustrasi singkat di bawah ini !


Rangasbitung sebagai salah satu masyarakat pra perkotaan banyak mengalami perkembangan dalam berbagai infrastruktur.
Diantarantanya fasilitas transportasi darat berupa stasiun kereta (KRL).. Secara geografis stasiun kereta api terletak di pusat
Indikator Soal : kegiatan masyarakat Rangkasbitung yaitu pasar dan pusat perbelanjaan Rabinza. Sejalan dengan semakin meningkatnya
Disajikan ilustrasi tentang kegiatan penelitian sosial penggunaan sarana transportasi kereta api bagi warga rangkasbitung dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari diikuti dengan
sederhana, sosial, peserta didik dapat merumuskan munculnya kegiatan-kegiatan ekonomi lain sebagai dampak semakin meningkatnya jumlah penumpang kereta api khususnys
judul penelitian dengan benar sesuai dengan KRL misalnya semakin berkembangnya jumlah pedagang kaki lima yang berada di sekitar stasius kereta api. Selain itu
pernyataan dalam soal/ ilustrasi. munculnya jasa tempat penyimpangan/ penitipan kendaraan roda dua bagi para penumpang/ pengguna kereta api (penglaju)
selain semakin banyaknya jasa ojeg yang beroperasi disekitar stasiun kereta api.

Pertanyaan :
Berdasarkan deskripsi tersebut buatlah/ rumuskan judul penelitian yang tepat ! 89
Sosiologi79

Pembahasan :
Unsur-unsur dalam menyusun judul penelitian :
1. Sifat dan jenis penelitian
2. Obyek yang diteliti
3. Subyek penelitian
4. Lokasi/ daerah waktu penelitian
5. Tahun/ waktu terjadinya peristiwa penelitian

Berdasarkan unsur-unsur di atas, maka alternatif rumusan judul penelitian relatif benar adalah :
Jika rumusan judul berisikan 2 unsur dan benar, maka skor nilai = 5 Jika
rumusan judul berisikan 4 unsur dan benar, maka skor nilai = 10 Jika
rumusan judul berisikan 5 unsur dan benar, maka skor nilai = 15

Contoh :
Peneitian ekploratif tentang fasilitas transportasi darat berupa stasiun kereta (KRL) bagi warga/ masyarakat Rangkasbitung, di Rangkasbitung Tahun 2019.

90
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 Nama Penulis Soal : Satuan Kerja :


ANNUQAYAH Mata Pelajaran : Jamsuri, S.Sos MA 2
2022/2023 ANNUQAYAH NIP. ................
Kurikulum : 2013
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik dapat mengaplikasikan pengetahuan  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
dan pemahaman tentang populasi dan sampel MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
penelitian.
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Populasi dan Sampel Nomor Soal :
44

Deskripsi Soal :
Perhatikan ilustrasi di bawah ini !

Siswa kelas XII IPS SMA Negeri 7 Rangkasbitung ditugaskan untuk melaksanakan penelitian dengan Judul : ”Penelitian
tentang Peningkatan Kesejahteran Keluarga melalui Pelaksanaan Program Keluarga Berencana di Kecamatan Rangkasbitung
Indikator Soal : Barat Kabupaten Lebak Tahun 2018.
Disajikan ilustrasi, “Siswa kelas XII IPS SMA
Negeri 8 Rangkasbitung ditugaskan untuk Diketahui : wilayah penelitian terdiri dari 4 kelurahan yaitu kelurahan Muara Ciujung Barat dengan jumlah peserta KB
melaksanakan penelitian sosial”, peserta didik dapat sebanyak 175 pasangan, kelurahan Muara Ciujung Timur dengan jumlah peserta KB sebanyak 188 pasangan, kelurahan Balong
mengidentifikasi langkah-langkah penarikan sampel Tengah dengan jumlah peserta KB sebanyak 148 pasangan dan desa/ kelurahan Pasar Pagi dengan jumlah peserta KB sebanyak
penelitian sesuai dengan ilustrasi dalam soal. 192 pasangan.

Jelaskan 3 (tiga) langkah penerapan teknik penarikan sampel sesuai dengan ilustrasi di atas ! 91
Sosiologi79

Pembahasan :
Langkah-langkah penarikan sampel :
1. Menentukan apakah termasuk probability atau non probability sampling (disertai alasan)
2. Gunakan Teknik Sampling Area/ Wilayah dengan cara menentukan jumlah besar sampel berupa angka (proporsi atau quota) dari setiap wilayah
3. Lakukan undian untuk menentukan responden pada setiap wilayah (berdasarkan proporsi atau quota)
Pedoman Penskoran :
Jika menjawab 1 dan benar, maka skor nilai = 5 Jika
menjawab 2 dan benar, maka skor nilai = 10 Jika
menjawab 3 dan benar, maka skor nilai = 15

92
Sosiologi79

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2022/2023

Provinsi/Kota/Kabupaten : Jawa Timur/ Sumenep

Nama Sekolah : MA 2 ANNUQAYAH Nama Penulis Soal : Satuan Kerja : MA


Mata Pelajaran : 2022/2023 Jamsuri, S.Sos 2 ANNUQAYAH
Kurikulum : 2013 NIP. ................
Kompetensi yang Diuji : Buku Acuan/ Referensi :
Peserta didik mampu menggunakan  Dwi Mulyono, 2016, Buku Siswa Sosiologi Untuk Kelas X, XI, XII dan X
nalar dalam mengkaji gagasan mengatasi dampak MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Solo ; PT. Wangsa Jatra
Lestari. Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
perubahan sosial dan globalisasi
 Soerjono Soekanto, 2014, Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi), Pemahaman
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
 Suharsimi Arikunto, Prof. Dr ; 2006, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
Lingkup Materi :
Nomor Soal :
Dampak perubahan sosial dan globalisasi
45

Deskripsi Soal :

Masyarakat dunia tidak dapat menghindarkan diri dari dampak globalisasi dalam bentuk ketimpangan antara negara kaya dan
Indikator Soal : negara miskin. Sebagai negara berkembang, masyarakat Indonesia banyak menerima pengaruh dari dinamika ekonomi global
Disajikan sebuat pernyataan singkat tentang dampak yang diwarnai kompetisi.
globalisasi terhadap kehidupan di satu negara, siswa
dapat menjelaskan dampak globalisasi terhadap Pertanyaan :
ekonomi masyarakat Indonesia dan strategi 1. Jelaskan 2 (dua) dampak globalisasi terhadap ekonomi masyarakat Indonesia !
komunitas lokal untuk mengatasinya dengan singkat 2. Jelaskan 2 (dua) strategi komunitas lokal untuk mengatasinya !
dan benar.

93
Sosiologi79

Pembahasan :

94
Sosiologi79

Dampak Globalisasi Terhadap Ekonomi Masyarakat Indonesia :


Dampak Positif Globalisasi di Bidang Ekonomi
1. Bebasnya Pasar Internasional
2. Kemudahan dalam Kegiatan Ekspor dan Impor
3. .Masuknya Perusahaan Asing ke Sebuah Negara
4. Terciptanya Bisnis E-commerce
5. Meningkatnya Sektor Pariwisata
Dampak Negatif Globalisasi di Bidang Ekonomi
1. Terhambatnya Pertumbuhan Industri Lokal
2. Kegiatan Impor yang Melebihi Kegiatan Ekspor
3. Kesenjangan Sosial Meningkat
4. Tumbuhnya Kapitalisme
Strategi Komunitas Lokal Untuk Mengatasi Dampak Globalisasi Terhadap Ekonomi Masyarakat Indonesia :
Strategi Indonesia Menghadapi Globalisasi Bidang Ekonomi
1. Peningkatan Daya Saing Ekonomi
Untuk meningkatkan daya saing, industrialisasi harus dilakukan dalam segala bidang, hanya dengan industrialisasi, penerapan teknologi produksi yang lebih baik dapat dilakukan. Teknologi
produksi adalah syarat utama untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah. Umumnya industrialisasi dilakukan oleh pemodal besar dengan kekuatan pendanaan dan kemampuan
entrepreneurship yang mumpuni. Namun, menarik para pemodal besar untuk berinvestasi di Indonesia jelas tidak mudah. Banyak faktor eksternal dan internal yang harus dibenahi seperti stabilitas
politik, pungutan liar, penegakan hukum, infrastruktur, dan lain-lain.
2. Peningkatan Laju Ekspor
Indonesia harus bekerja ekstra keras menjadi pelaku perdagangan. Produk-produk yang dihasilkan perusahaan baik kategori besar atau Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) harus mampu
berdaya saing. Oleh sebab itu kualitas produk dan jasa harus dinomorsatukan agar bisa diterima di pasar global. Hal ini bukan masalah yang mudah buat Pemerintah dan pelaku industri. Menurut
laporan tahunan dari World Trade Organization (WTO), yang menyatakan bahwa berdasarkan sumbangannya terhadap nilai total ekspor dunia, Indonesia hingga saat ini tidak termasuk negara-
negara eksportir penting untuk hampir semua barang dan jasa yang diperdagangkan secara internasional. Dalam perdagangan dunia, Indonesia bukan penentu harga, melainkan price taker.
Pemerintah Indonesia hanya bisa mempengaruhi harga dalam mata uang asing dari produk-produk ekspor Indonesia lewat perubahan kurs rupiah (devaluasi atau revaluasi).
3. Pemberdayaan UMKM
Belum kokohnya fundamental perekonomian Indonesia saat ini, mendorong pemerintah untuk terus memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sektor ini mampu
menyerap tenaga kerja cukup besar dan memberi peluang bagi UMKM untuk berkembang dan bersaing dengan perusahaan yang lebih cenderung menggunakan modal besar (capital intensive).
Eksistensi UMKM memang tidak dapat diragukan lagi karena terbukti mampu bertahan dan menjadi roda penggerak ekonomi, terutama pasca krisis ekonomi. Pemberdayaan UMKM di tengah arus
globalisasi dan tingginya persaingan membuat UMKM harus mampu mengadapai tantangan global, seperti meningkatkan inovasi produk dan jasa, pengembangan sumber daya manusia dan
teknologi, serta perluasan area pemasaran.
4. Perbaikan Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dan vital untuk mempercepat proses pembangunan nasional. Infrastruktur juga memegang peranan penting sebagai salah satu roda
penggerak pertumbuhan ekonomi. Ini mengingat gerak laju dan pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan infrastruktur seperti transportasi, telekomunikasi,
sanitasi, dan energi. Oleh karena itu, pembangunan sektor ini menjadi fondasi dari
5. Ketahanan Ekonomi
Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang dari luar maupun dari dalam negeri baik yang langsung maupun tidak langsung untuk
menjamin kelangsungan hidup pereokonomian bangsa dan negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan
perekonomian bangsa, yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing
tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata. Dengan demikian, pembangunan ekonomi diarahkan kepada mantapnya ketahanan ekonomi melalui terciptanya iklim usaha yang
sehat serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, tersedianya barang dan jasa, terpeliharanya fungsi lingkungan hidup serta meningkatkan daya saing dalam lingkup persaingan global.
9
Sosiologi79

Pedoman Penskoran :

Nomor Pertanyaan 1 :
Jika dapat menjelaskan 1 jawaban tentang dampak globalisasi terhadap ekonomi masyarakat Indonesia dengan singkat dan benar, maka skor nilai = 3 Jika dapat
menjelaskan 2 jawaban tentang dampak globalisasi terhadap ekonomi masyarakat Indonesia dengan singkat dan benar, maka skor nilai = 5

Nomor Pertanyaan 2 :
Jika dapat menjelaskan 1 jawaban tentang strategi komunitas lokal singkat dan benar, maka skor nilai = 3
Jika dapat menjelaskan 2 jawaban tentang strategi komunitas lokal dengan singkat dan benar, maka skor nilai = 5

96

Anda mungkin juga menyukai