Anda di halaman 1dari 35

Dokumen Final

Sesuai yang disetujui oleh Dewan Eksekutif RSPO

25 November 2011

RSPO will transform markets to make sustainable palm oil the norm
KONTEN

1. Pendahuluan ................................................................................................................................................ 3
2. Cakupan ....................................................................................................................................................... 4
3. Cara menggunakan dokumen ..................................................................................................................... 4
4. Definisi ......................................................................................................................................................... 6
5. Persyaratan Sistem Rantai Perlindungan Umum untuk Rantai Suplai .................................................... 11
5.1. Penerapan Persyaratan Sistem Rantai Perlindungan Umum untuk Rantai Suplai .......................... 11
5.2. Prosedur Terdokumentasi .................................................................................................................. 11
5.3. Pembelian dan barang masuk............................................................................................................ 11
5.4. Aktivitas Outsourcing ......................................................................................................................... 12
5.5. Penjualan dan barang keluar ............................................................................................................. 13
5.6. Registrasi ............................................................................................................................................. 14
5.7. Pelatihan ............................................................................................................................................. 14
5.8. Klaim.................................................................................................................................................... 15
6. Persyaratan Modul .................................................................................................................................... 15
Modul A – Identity Preserved .................................................................................................................... 16
Modul B – Segregation .............................................................................................................................. 17
Modul C – Mass Balance ............................................................................................................................ 18
Modul D – Pabrik CPO Segregation ........................................................................................................... 19
Modul E – Pabrik CPO Mass Balance......................................................................................................... 22
Modul F – Sertifikasi Multi-lokasi.............................................................................................................. 24
Lampira 1 Identity Preserved (IP) ................................................................................................................. 27
Lampiran 2 Segregation (SG) ......................................................................................................................... 28
Lampiran 3 Mass Balance (MB) ..................................................................................................................... 29
Lampiran 4 Pesanan dan Klaim (BC) ............................................................................................................. 31
Lampiran 5 Skema Hasil ................................................................................................................................ 33

Page 2|31.10.2012|RSPO Technical


1. Pendahuluan
Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) adalah inisiatif multi-pemangku kepentingan global terhadap
produk minyak sawit berkelanjutan. Anggota RSPO dan peserta aktivitasnya berasal dari beragam latar
belakang, termasuk perusahaan perkebunan, produsen, dan pengecer produk minyak sawit, LSM
lingkungan dan sosial serta banyak negara yang memproduksi atau menggunakan produk minyak sawit.
Tujuan utama RSPO adalah "untuk mempromosikan pertumbuhan dan penggunaan minyak sawit
berkelanjutan melalui kerja sama di dalam rantai suplai dan dialog terbuka antara para pemangku
kepentingannya".

Metode yang digunakan RSPO untuk mencapai tujuannya termasuk:


 Pengembangan standar untuk sertifikasi produksi minyak sawit berkelanjutan dan mekanisme yang
berhubungan untuk verifikasi produksi minyak sawit yang berkelanjutan. Standar RSPO untuk
Produksi Minyak Sawit Berkelanjutan yang disetujui pada Oktober 2007 dipresentasikan sebagai
serangkaian Dasar, Kriteria, Indikator dan Pedoman, dan dirancang hanya untuk digunakan oleh
produsen minyak sawit untuk menerapkan praktik produksi berkelanjutan, dan oleh badan
sertifikasi untuk verifikasi lapangan.
 Pengembangan Standar Sertifikasi Rantai Suplai RSPO, dokumen ini, yang menjelaskan persyaratan
yang berhubungan dengan pengendalian produk minyak sawit bersertifikasi RSPO sepanjang rantai
suplai, termasuk aliran bahan dan klaim yang berhubungan.

Standar Rantai Suplai RSPO ini dipresentasikan sebagai serangkaian persyaratan yang dapat diaudit dan
dirancang untuk digunakan oleh organisasi dalam rantai nilai sawit untuk mendemontrasikan sistem yang
diterapkan untuk pengontrolan produk minyak sawit bersertifikasi RSPO. Pemroses atau pengguna hilir
produk minyak sawit berkelanjutan bersertifikasi RSPO dapat mengklaim penggunaan (atau dukungan)
produk minyak sawit bersertifikasi RSPO ketika mematuhi persyaratan Standar Sertifikasi Rantai Suplai
RSPO dan hal ini diverifikasi secara independen oleh badan sertifikasi yang disetujui dan diakreditasi oleh
RSPO (lihat dokumen Sistem Sertifikasi Rantai Suplai RSPO).

Dokumen ini akan ditinjau kembali satu tahun setelah tanggal implementasi dan setelah itu dengan
interval yang tidak lebih dari lima tahun sekali.

Page 3|31.10.2012|RSPO Technical


2. Cakupan
Produk minyak sawit dapat melalui banyak tahap produksi dan logistik antara petani dan produk. Batch
sawit dan minyak biji sawit mana pun dapat diperdagangkan melalui empat mekanisme rantai suplai yang
disetujui oleh RSPO:

 Identity Preserved (Lampiran 1)


 Segregated (Lampiran 2)
 Mass balance (Lampiran 3)
 Pesanan dan Klaim (Lampiran 4)

Untuk tiga yang pertama, kontrol rantai suplai dari perkebunan hingga produk akhir bersertifikasi.
Dokumen ini menetapkan persyaratan minimal suatu organisasi yang mengontrol produk minyak sawit
bersertifikasi RPSO untuk pilihan rantai suplai Identity Preserved, Segregation, dan Mass Balance RSPO.
Para pengguna sistem Pesanan dan Klaim RSPO (GreenPalm), yang bukan produsen, harus menunjukkan:
 Kepatuhan terhadap peraturan penggunaan sistem Pesanan dan Klaim RSPO (Saat ini Perautan
Keanggotaan Program GreenPalm: http://www.greenpalm.org/?/how_it_works/)
 Klaim dilakukan sesuai dengan Peraturan RSPO tentang Komunikasi & Klaim

3. Cara menggunakan dokumen


Dokumen ini merupakan standar dan komponen-komponen sebagai berikut:
Persyaratan Sistem Rantai Perlindungan Umum untuk Rantai Suplai, yang berlaku pada semua unit
sertifikasi sepanjang rantai suplai, dengan pengecualian pabrik CPO. Pabrik CPO harus mematuhi Modul D
atau E.
Persyaratan standar untuk setiap opsi rantai suplai, terdiri dari persyaratan yang berbeda-beda berlaku
bagi setiap opsi rantai suplai yang berlaku bagi organisasi di dalam rantai suplai. Untuk pabrik CPO, modul
D atau E harus diterapkan. Untuk semua organisasi lainnya, modul A, B atau C harus diterapkan. Satu atau
beberapa modul dapat diterapkan secara bersamaan. Penilaian sertifikasi rantai suplai hanya mencakup
modul yang harus diterapkan organisasi. Modul yang telah dicakup oleh penilaian akan ditunjukkan dalam
cakupan sertifikat rantai suplai. Modul harus diterapkan selain Persyaratan Sistem Rantai Perlindungan
Umum untuk Rantai Suplai. Modul-modul spesifik tersebut adalah:

Page 4|31.10.2012|RSPO Technical


Modul A – Identity Preserved
Modul B - Segregation
Modul C – Mass Balance
Modul D – Pabrik CPO Segregation
Modul E – Pabrik CPO Mass Balance
Modul F – Sertifikasi Multi-lokasi

Page 5|31.10.2012|RSPO Technical


4. Definisi

Badan Akreditasi Organisasi yang bertanggung jawab untuk menilai dan mengakreditasi badan
sertifikasi RSPO sesuai Pedoman ISO/IED 17021:2006 dan 53 dan yang
merupakan anggota International Accreditation Forum (IAF) atau anggota
penuh International Social and Environmental Accreditation and Labelling
Alliance (ISEAL).

Pemohon Operasi yang mengajukan sertifikasi maupun yang sudah memiliki sertifikasi

Audit Penilaian independen oleh badan sertifikasi yang disetujui oleh RSPO sebagai
bagian proses sertifikasi

Surat Muatan Dokumen pengiriman legal yang memberikan hak legal untuk barang yang
dikirim.

Pesanan dan Klaim (BC) Lihat Lampiran 5: Model Rantai Suplai Pesanan dan Klaim (BC) Standar
Sertifikasi Rantai Suplai

Tempat Penyimpanan Fasilitas penyimpanan interim untuk kelapa sawit.

Pembeli Entitas komersial berikutnya dalam rantai suplai - penyuplai (atau penjual)
adalah entitas komersial sebelumnya dalam rantai suplai.

Badan Sertifikasi (CB) Badan independen yang disetujui oleh RSPO untuk melakukan penilaian
sertifikasi sesuai dengan maksud dan persyaratan Sistem Sertifikasi Rantai
Suplai RSPO. Lihat bagian 2 untuk informasi lebih lanjut mengenai proses
persetujuan badan sertifikasi.

Klien Lihat Pemohon.

Kode Etik Kode Etik RSPO adalah serangkaian persyaratan yang diharapkan dipatuhi oleh
para anggota RSPO. Kode ini dapat ditemukan di situs web RSPO: www.rspo.org

Prosedur Keluhan Lihat situs web RSPO (www.rspo.org)

Perkebunan Pabrik dan basis suplainya yang belum disertifikasi oleh badan sertifikasi yang
Konvensional disetujui oleh RSPO.

Page 6|31.10.2012|RSPO Technical


Minyak Sawit Mentah Tahap pertama minyak sawit yang dihasilkan dari tandan buah segar (TSB) di
(atau CPO) pabrik.

Pelaksanaan (kontrak) Pelaksanaan fisik kontrak sesuai ketentuan, waktu, dan harga oleh pemasok
bagi pelanggannya.

Produsen Produk Akhir Produsen/pemroses yang menggunakan produk berbasis minyak sawit untuk
produk manufaktur yang dirancang dan dimaksudkan untuk konsumsi atau
penggunaan akhir dengan cara apa pun misal: pengecer ketika memproduksi
produk label sendiri, - di tempat, produsen barang konsumen, produsen biofuel,
produsen produk pakan. Pengecer dan distributor produk jadi di mana tidak
ada modifikasi lanjutan tidak membutuhkan Sertifikasi Rantai Suplai.

Fasilitas Unit fungsional tunggal sebuah organisasi atau kombinasi unit yang berlokasi di
satu lokasi yang secara geografis berbeda dari unit lainnya.

FOSFA (Federation of Badan penulis kontrak global untuk perdagangan internasional lemak dan
Oils, Seeds and Fats minyak. Lihat www.fosfa.org
Associations)

Tandan Buah Segar Tanda buah kelapa sawit yang dipanen dari pohon di perkebunan kelapa sawit.
(TBS)

Minyak Sawit Identity Lihat Lampiran 1: Model Rantai Suplai Identity Preserved (IP) dari dokumen
Preserverd (IP) Standar Sertifikasi Sertifikasi Rantai Suplai

Prosedur Persetujuan Prosedur sedang pragmatis untuk membangun kepatuhan sesuai maksud dan
Interim persyaratan Sistem Sertifikasi Rantai Suplai RSPO. Lihat Bab 5 untuk rincian
lebih lanjut.

Pemilik legal Badan hukum yang memiliki klaim berlaku atau hak atas properti, dan diakui
olehhukum.

Mass Balance (MB) Lihat Lampiran 3: Model Rantai Suplai Mass Balance (MB) dari dokumen
Standar Sertifikasi Sertifikasi Rantai Suplai

Page 7|31.10.2012|RSPO Technical


Sertifikasi Multi-lokasi Istilah yang digunakan oleh sekelompok perkebunan, pabrik, atau kilang, dsb
yang disatukan di bawah satu Kantor Pusat dan dikelola dengan menggunakan
Sistem Kontrol Internal.

Produk Minyak Sawit Produk yang dihasilkan dari buah dan biji kelapa sawit. Tergantung konteks
frasa, 'produk minyak sawit' di dokumen ini bisa mengacu pada produk seperti
batok, biji kelapa, minyak biji kelapa (PKO), bungkil sawit atau produk turunan
daripadanya, olein, tearin palm fatty acids distillate (PFAD) yang berasal dari
fraksinasi CPO.

Audit di tempat Kunjungan fisik ke fasilitas permanen oleh (tim) perwakilan dari badan
sertifikasi yang disetujui oleh RSPO.

Asal Istilah yang digunakan dalam perdagangan komoditas untuk menandai


lokasi/area geografis di mana komoditas (dalam hal ini CPO) diproduksi.

Pemilik Orang atau badan hukum yang memegang kepemilikan fisik


barang/pabrik/bangunan, dsb. contohnya termasuk CPO, olein, stearin, fasilitas
pemrosesan, dsb.

Kilang Kilang adalah fasilitas produksi yang memproses minyak sawit mentah ke dalam
produk dengan nilai yang lebih tinggi seperti minyak sawit murni.

The Roundtable on Lembaga/assosiasi non-profit yang teregistrasi di Swiss yang bekerja untuk
Sustainable Palm Oil meningkatkan penggunaan minyak sawit keberlanjutan secara global
(atau RSPO)

Minyak Sawit Minyak sawit yang dihasilkan oleh pabrik dan basis suplainya yang telah berhasil
Berkelanjutan diaudit berdasarkan Dasar-Dasar dan Kriteria RSPO oleh badan sertifikasi yang
Bersertifikasi RSPO disetujui oleh RSPO dan dianggap patuh terhadap dengan kriteria yang
(atau RSPO-CSPO) ditentukan dalam dokumen Sistem Sertifikasi RSPO.

Pedoman RSPO Aturan untuk penggunaan komunikasi dan klaim yang berhubungan dengan
tentang Komunikasi & penggunaan dan bantuan minyak sawit bersertifikasi RSPO
Klaim

Page 8|31.10.2012|RSPO Technical


Sistem TI RSPO Sistem berbasis web untuk melacak minyak sawit bersertifikat RSPO di
sepanjang rantai suplai dari pabrik ke kilang, di bawah model rantai suplai Mass
Balance, Segregation dan/atau Identity Preserved

Segregation (SG) Lihat Lampiran 2: Model Rantai Suplai Segregation (SG) dari dokumen Standar
Sertifikasi Sertifikasi Rantai Suplai

Penjual Lihat Pemasok.

Lokasi: Unit fungsional tunggal sebuah organisasi atau kombinasi unit yang berlokasi di
satu lokasi yang secara geografis berbeda dari unit lainnya.

String Situasi di mana beberapa pihak terlibat dalam perdagangan produk dan
mengambil kepemilikan legal produk fisik, tetapi tidak menerima produk fisik
tersebut. Dalam kasus ini, dokumen RSPO terkait akan langsung diberikan dari
pihak pertama dalam string [seringkali pengirim] ke pembeli akhir. Walaupun
pembayaran produk mengikuti string sepenuhnya. Pembeli akhir akan
mendapatkan dokumen dari pihak pertama sebelum kedatangan kapal di
pelabuhan tujuan. Dia lalu menjadi pemilik fisik barang dan dokumen.

Pemasok (atau Badan hukum komersial sebelumnya dalam rantai suplai - pembeli, atau
penjual): pelanggan adalah badan hukum komersial berikutnya dalam rantai suplai.

Rantai Suplai Serangkaian proses/tahap yang dilalui bahan baku perkebunan dari produsen
utama hingga produsen produk akhir (yakni penanaman minyak sawit,
penggilingan, penyimpanan, pengiriman, pemurnian, pembuatan, produk akhir,
dsb).

Sistem Sertifikasi Pemroses atau pengguna hilir produk minyak sawit bersertifikasi RSPO dapat
Rantai Suplai mengklaim penggunaan (atau dukungan) produk minyak sawit bersertifikasi
RSPO ketika mematuhi Standar Rantai Suplai RSPO dan hal ini diverifikasi secara
independen oleh badan sertifikasi yang disetujui oleh RSPO.

Pedagang Partisipan dalam rantai suplai RSPO-CSPO yang membeli dan menjual minyak
sawit atau turunannya dan/atau lanjutannya.

Page 9|31.10.2012|RSPO Technical


Unit Sertifikasi Semua operator yang mengambil kepemilikan legal dan secara fisik menangani
(termasuk penerimaan di dalam tangki penyimpanan) produk-produk minyak
sawit Berkelanjutan Bersertifikasi RSPO harus bersertifikasi rantai suplai RSPO.
Persyaratan ini berlaku hingga dan termasuk produsen produk akhir.

Page 10|31.10.2012|RSPO Technical


5. Persyaratan Sistem Rantai Perlindungan Umum untuk Rantai Suplai

5.1. Penerapan Persyaratan Sistem Rantai Perlindungan Umum untuk Rantai Suplai
5.1.1. Persyaratan Sistem Rantai Perlindungan Umum Standar Rantai Suplai RSPO berlaku bagi organisasi
mana pun di sepanjang rantai suplai yang memiliki kepemilikan legal dan menangani secara fisik
(termasuk penerimaan ke dalam tangki penyimpanan) produk-produk minyak sawit Berkelanjutan
Bersertifikasi RSPO. Persyaratan ini berlaku hingga dan termasuk produsen produk akhir.
5.1.2. Baik operator pada tingkat fasilitas maupun perusahaan induknya yang menginginkan sertifikasi
harus merupakan anggota RSPO.1

5.2. Prosedur Terdokumentasi


5.2.1. Fasilitas harus memiliki prosedur dan/atau petunjuk kerja tertulis untuk memastikan penerapan
semua elemen yang disebutkan.Syarat minimum adalah hal-hal berikut:
 Prosedur lengkap dan mutakhir yang mencakup penerapan semua elemen dalam persyaratan ini
 Catatan dan laporan lengkap dan mutakhir yang menunjukkan kepatuhan terhadap persyaratan
tersebut
 Nama orang yang memiliki tanggung jawab dan otoritas keseluruhan atas penerapan persyaratan
tersebut dan kepatuhan terhadap semua persyaratan yang berlaku. Orang tersebut harus
menunjukkan kesadaran prosedur fasilitas untuk penerapan standar ini.

5.3. Pembelian dan barang masuk


5.3.1. Fasilitas harus memastikan bahwa pembelian minyak sawit dan produk minyak sawit bersertifikasi
mematuhi hal-hal berikut:
 Fasilitas harus memiliki dokumentasi yang menunjukkan bahwa pembelian dilakukan sesuai
kategori bahan yang disetujui dengan pemasok (IP, SG, MB) (misal: disebutkan dalam pemesanan
pembelian, kontrak, spesifikasi bahan). Fasilitas yang mendapatkan produk minyak sawit
bersertifikasi harus memastikan bahwa produk diverifikasi sebagai bersertifikasi RSPO. Untuk
fasilitas yang disyaratkan untuk mengumumkan dan mengonfirmasi perdagangan dalam Sistem TI
RSPO (semua fasilitas hingga kilang final), harus termasuk membuat Pengumuman Pengiriman dan

1
Anggota sistem Pesanan dan Klaim RSPO (GreenPalm) juga harus merupakan anggota RSPO GreenPalm.

Page 11|31.10.2012|RSPO Technical


Konfirmas Pengiriman dalam Sistem TI RSPO pada tingkat setiap pengiriman.
 Pengecekan validitas Sertifikasi Rantai Suplai pemasok diperlukan untuk semua fasilitas yang
bersertifikasi SCCS. Hal ini akan diperiksa via daftar fasilitas Bersertifikasi Rantai Suplai RSPO pada
situs web RSPO www.rspo.org atau Sistem TI RSPO dalam jangka waktu yang wajar.
5.3.2. Fasilitas harus memiliki mekanisme yang tersedia untuk menangani bahan/dokumen yang tidak
sesuai. Mekanisme juga harus digunakan untuk mengambil langkah yang tepat ketika sertifikasi Rantai
Suplai pemasok ditemukan tidak valid.

5.4. Aktivitas Outsourcing


5.4.1. Dalam kasus di mana operasi yang menginginkan atau memiliki sertifikasi meng-
outsourcekan aktivitas ke pihak ketiga independen (misal: subkontraktor untuk penyimpanan,
transportasi atau aktivitas yang dioutrsoucekan lainnya), operasi yang menginginkan atau memiliki
sertifikasi harus memastikan bahwa pihak ketiga independen mematuhi maksud dan persyaratan
Standar Rantai Suplai RSPO2.
5.4.2. Fasilitas yang ingin memasukkan outsource dalam cakupan sertifikasi Rantai Suplai RSPO-
nya harus memastikan hal-hal berikut:
a) Fasilitas memiliki kepemilikan legal semua bahan input untuk dimasukkan dalam proses
yang di-outsourcekan;
b) Fasilitas tidak melepaskan kepemilikan legal bahan pada saat pemrosesan yang di-
outsourcekan;
c) Fasilitas memiliki perjanjian atau kontrak yang mencakup proses yang di-outsourcekan
dengan setiap kontraktor baik melalui perjanjian yang ditandatangani maupun dapat
dilaksanakan dengan subkontraktror. Tanggung jawab berada pada fasilitas untuk
memastikan badan sertifikasi memiliki akses ke kontraktor atau operasi yang outsource jika
audit dianggap diperlukan.
d) Fasilitas memiliki sistem kontrol terdokumentasi dengan prosedur eksplisit untuk proses
yang di-outsourcekan yang dibagikan dengan kontraktor terkait.
e) Fasilitas yang menginginkan dan memiliki sertifikasi harus lebih lanjut memastikan (misal:
melalui pengaturan kontraktual) bahwa pihak ketiga independen yang terlibat,
menyediakan akses tak terbatas bagi operasi, sistem mereka dan semua informasi kepada
2
Persyaratan ini tidak berlaku untuk fasilitas penyimpanan outsource di mana manajemen mass balance dan instruksi untuk
pergerakan tangki dikontrol oleh organisasi (bukan manajer tank perkebunan).

Page 12|31.10.2012|RSPO Technical


badan sertifikasi yang disetujui oleh RSPO ketika diumumkan sebelumnya.
5.4.3. Fasilitas harus mencatat rincian nama dan kontak semua kontraktor yang digunakan untuk
memproses atau produksi bahan bersertifikasi RSPO.
5.4.4. Fasilitas harus menginformasikan badan sertifikasi mengenai rincian nama dan kontak
kontraktor baru mana pun yang digunakan untuk memroses atau produksi bahan bersertifikasi
RSPO.

5.5. Penjualan dan barang keluar

5.5.1. Fasilitas harus memastikan semua faktur penjualan atau dokumen terkait, misal: catatan
pengiriman, dokumen pengiriman, dan dokumentasi spesifikasi, yang diterbitkan untuk produk minyak
sawit berseritifikasi RSPO yang dikirim , mencakup informasi memadai, mungkin termasuk hal-hal berikut:
 Nama dan alamat pembeli;
 Nama dan alamat penjual;
 Tanggal pemuatan atau pengiriman;
 Tanggal dokumen diterbitkan;
 Penjelasan produk, termasuk model rantai suplai yang berlaku (Identity Preserved, Segregated
atau Mass Balance)
 Jumlah produk yang dikirim;
 Dokumentasi transportasi terkait mana pun
 Nomor referensi sertifikasi rantai suplai

Page 13|31.10.2012|RSPO Technical


5.6. Registrasi
5.6.1. Pelaku rantai suplai yang memiliki kepemilikan legal dan menangani secara fisik produk minyak
sawit Berkelanjutan Bersertifikasi RSPO dan merupakan bagian rantai suplai produk minyak sawit
Berkelanjutan Bersertifikasi sebelum dan hingga kilang (akhir) harus mendaftarkan transaksinya dalam
Sistem TI RSOP pada saat pengiriman fisik.3
Pelaku yang mendaftar termasuk:
 Pabrik minyak sawit yang memproduksi minyak sawit dan minyak inti sawit bersertifikasi RSPO
 Kilang (kilang akhir - kilang yang tidak lagi mengirim ke kilang lainnya baik langsung atau tidak
langsung melalui pedagang - hanya harus mengonfirmasi penerimaan pengiriman; kilang tersebut
tidak harus melakukan pengumuman penjualan)
Pelaku yang TIDAK harus mendaftar termasuk:
 Pedagang yang merupakan bagian string, dan dengan demikian merupakan pemilik legal, tetapi
tidak secara fisik menangani bahan (angka Keterlacakan akan menemani dokumen pengiriman)
 Semua operator setelah kilang terakhir, misal: produsen produk akhir dan pengecer

Untuk definisi pemilik legal, kilang, produsen produk akhir dan string, lihat definisi di bagian 4. Untuk
rincian lebih lanjut mengenai registrasi, lihat Pedoman tentang Sistem TI RSPO.

5.7. Pelatihan

5.7.1. Fasilitas harus memiliki rencana pelatihan yang jelas, yang akan ditinjau berkelanjutan dan
didukung oleh catatan pelatihan.

5.7.2. Fasilitas harus menyediakan pelatihan untuk semua staf sesuai yang diharuskan untuk menerapkan
persyaratan Sistem Sertifikasi Rantai Suplai.

5.7.3. Fasilitas harus menyimpan catatan pelatihan yang disediakan kepada staf berhubungan dengan
penerapan persyaratan tersebut.

3
Saat ini, belum mungkin untuk memasukkan transaksi produk sawit ke dalam Sistem TI RSPO. Dengan demikian, hingga
pemberitahuan selanjutnya, pelaporan perdagangan ke dalam basis data pusat tidak diperlukan. Perdagangan akan dipantau oleh
badan sertifikasi berakreditasi RSPO sebagai bagian audit sertifikasi rantai suplai yang juga mencakup rantai suplai produk inti
sawit.

Page 14|31.10.2012|RSPO Technical


5.8. Klaim

5.8.1. Fasilitas hanya harus melakukan klaim mengenai penggunaan atau bantuan produk minyak sawit
bersertifikasi RSPO yang patuh terhadap Peraturan RSPO tentang Komunikasi dan Klaim.

6. Persyaratan Modul

Bagian berikut dari standar termasuk modul Sistem Rantai Suplai RSPO. Sebuah organisasi harus
menerapkan paling tidak satu modul selain Persyaratan Rantai Perlindungan Umum untuk Rantai Suplai di
bawah. Beberapa modul dapat diterapkan secara bersama.
Modul-modul berikut tersedia saat ini:
Modul A – Identity Preserved
Modul B – Segregation
Modul C – Mass Balance
Modul D – Pabrik CPO Segregation
Modul E – Pabrik CPO Mass Balance
Modul F – Sertifikasi Multi-lokasi

Page 15|31.10.2012|RSPO Technical


Modul A – Identity Preserved
A.1 Pemrosesan

A.1.1 Fasilitas dapat menggunakan model rantai yang sama seperti pemasoknya atau menggunakan
sistem yang lebih longgar. Deklasifikasi/penurunan tingkat hanya dapat dilakukan dengan urutan
berikut: Identity Preserved -> Segregated -> Mass Balance -> Produk minyak sawit non-sertifikasi
RSP.
A.1.2 Fasilitas harus memastikan bahwa semua produk sawit bersertifikasi secara unik dapat
diidentifikasi ke pabrik tertentu serta basis suplainya dan disimpan terisolasi secara fisik dari
sumber minyak sawit lainnya di fasilitasnya. Sistem harus menjamin standar minimum 95% bahan
fisik terpisah.
A.1.3 Fasilitas harus memastikan dan memverifikasi melalui prosedur dan penyimpanan catatan jelas
produk minyak sawit bersertifikasi RSPO disimpan terpisah dari bahan non-sertifikasi pada saat
transportasi dan penyimpanan dan dapat menunjukkan bahwa fasilitas telah melakukan semua
langkah bertanggung jawab untuk memastikan kontaminasi dihindari. Targetnya adalah 100%
bahan terpisah tercapai. Sistem harus menjamin standar minimal 95% bahan fisik terpisah 4; hingga
5 % kontaminasi diperbolehkan
A.2 Penyimpanan catatan

A.2.1 Fasilitas harus menyimpan catatan akurat, lengkap, mutakhir, dan mudah diakses serta laporan
yang mencakup semua aspek persyaratan tersebut.
A.2.2 Waktu retensi semua catatan dan laporan harus paling tidak lima (5) tahun.
A.2.4 Nama perdagangan berikut harus digunakan dan dijelaskan dalam dokumen terkait, misal: kontrak
pembelian dan penjualan, misal: *nama produk*/IP atau Identity Preserved. Model rantai suplai
harus ditunjukkan dengan jelas.
A.2.5 Fasilitas harus menyediakan bukti terdokumentasi bahwa produk minyak sawit bersertifikasi RSPO
dapat dilacak kembali seluruhnya ke pabrik minyak sawit.

4
Latar belakang penjaminan standar minimum 95% bahan fisik terpisah adalah karena campuran dua aliran produk
(bersertifikasi dan minyak konvensional) dalam pemrosesan, yang secara teknis tidak dapat dihindari.

Page 16|31.10.2012|RSPO Technical


Modul B – Segregation

B.1 Pemrosesan
B.1.1 Fasilitas dapat menggunakan model rantai yang sama seperti pemasoknya atau menggunakan
sistem yang lebih longgar. Deklasifikasi/penurunan tingkat hanya dapat dilakukan dengan urutan
berikut: Identity Preserved -> Segregated -> Mass Balance -> Produk Minyak Sawit Non-sertifikasi
RSPO.
B.1.2 Fasilitas harus memastikan dan memverifikasi melalui prosedur dan penyimpanan catatan jelas
produk sawit bersertifikasi RSPO disimpan terpisah dari bahan non-sertifikasi pada saat
transportasi dan penyimpanan dan dapat menunjukkan bahwa fasilitas telah melakukan semua
langkah bertanggung jawab untuk memastikan kontaminasi dihindari. Targetnya adalah 100%
bahan terpisah tercapai. Sistem harus menjamin standar minimal 95% bahan fisik terpisah 5; hingga
5 % kontaminasi diperbolehkan
B.2 Penyimpanan catatan

B.2.1 Fasilitas harus menyimpan catatan akurat, lengkap, mutakhir, dan mudah diakses serta laporan
yang mencakup semua aspek persyaratan tersebut.
B.2.2 Waktu retensi semua catatan dan laporan harus paling tidak lima (5) tahun.
B.2.4 Nama perdagangan berikut harus digunakan dan dijelaskan dalam dokumen terkait, misal: kontrak
pembelian dan penjualan, misal: *nama produk*/SG atau Segregated. Model rantai suplai harus
ditunjukkan dengan jelas.
B.2.5 Fasilitas harus menyediakan bukti terdokumentasi bahwa produk minyak sawit bersertifikasi RSPO
dapat dilacak kembali ke bahan segregated bersertifikasi saja.

5
Latar belakang penjaminan standar minimum 95% bahan fisik terpisah adalah karena campuran dua aliran produk
(bersertifikasi dan minyak konvensional) dalam pemrosesan, yang secara teknis tidak dapat dihindari.

Page 17|31.10.2012|RSPO Technical


Modul C – Mass Balance

C.1 Pemrosesan
C.1.1 Fasilitas dapat menggunakan model rantai yang sama seperti pemasoknya atau menggunakan
sistem yang lebih longgar. Deklasifikasi/penurunan tingkat hanya dapat dilakukan dengan urutan
berikut: Identity Preserved -> Segregated -> Mass Balance6 -> Produk Minyak Sawit Non-Sertifikasi
RSPO.
C.2 Penyimpanan catatan

C.2.1 Fasilitas harus menyimpan catatan akurat, lengkap, mutakhir, dan mudah diakses serta laporan
yang mencakup semua aspek persyaratan tersebut.
C.2.2 Waktu retensi semua catatan dan laporan harus paling tidak lima (5) tahun.
C.2.4 Nama perdagangan berikut harus digunakan dan dijelaskan dalam dokumen terkait, misal: kontrak
pembelian dan penjualan, misal: *nama produk*/MB atau Mass Balance. Model rantai suplai harus
ditunjukkan dengan jelas.
C.3 Sistem penyeimbangan massa
C.3.1 Fasilitas harus memastikan bahwa jumlah input dan output bahan mass balance RSPO fisik (volume
atau berat) di lokasi fisik di pantau berdasarkan real-time.
C.3.2 Fasilitas harus memastikan sistem akunting internal mematuhi hal-hal berikut:
 fasilitas hanya dapat mengirim penjualan Mass Balance dari stok positif.
 fasilitas dapat menjual lebih rendah7

C.3.3 Data RSPO valid dari tanggal pertama dicatat dalam sistem akunting. Data RSPO harus selalu valid
hingga data telah dialokasikan ke output. Fasilitas mengalokasikan klaim mass balance ke produk
keluar, memastikan bahwa input sesuai dengan output, sesuai yang ditentukan dalam Lampiran 3.

6
Sistem mass balance: sistem di mana data keberlanjutan yang masuk dapat dipindahkan ke kiriman keluar. Sistem mass balance
memungkinkan pencampuran minyak sawit bersertifikasi RSPO dan non-RSPO pada tahap mana pun dalam rantai suplai asal keseluruhan
jumlah perusahaan dikontrol. Model mass balance dibangun sedemikian rupa sehingga jumlah volume produk bersertifikasi RSPO yang
dikirim tidak akan melebihi volume yang diterima oleh pengguna akhir.
7
Produk dapat dijual sebelum masuk stok.

Page 18|31.10.2012|RSPO Technical


C.3.4 Semua volume bagian dan turunan minyak sawit yang dikirim dikurangi dari sistem akunting bahan
sesuai rasio konversi yang disebutkan oleh RSPO, dengan pengecualian pilihan yang dijelaskan di
C.3.5 di bawah. PFAD kehilangan kilang lainnya dibiarkan untuk kesederhanaa dalam sistem MASS
Balance8.

C.3.5 Fasilitas dapat membeli volume tertentu produk minyak sawit dan inti sawit berkelanjutan
segregated dan menggunakannya untuk disesuaikan dengan volumen yang sama turunan produk
sawit yang lalu memiliki klaim Mass Balance tanpa harus ada hubungan fisik atau kimia antara
produk segregated yang didapatkan dan turunan yang dijual dengan status mass balance. Catatan:
Produk minyak sawit segregated tidak dapat digunakan untuk mengimbangi klaim mass balance
produk inti sawit dan sebaliknya.

Modul D – Pabrik CPO Segregation


Sertifikasi pabrik CPO diperlukan untuk memverifikasi volume TBS berseritifkasi dan tidak yang masuk ke
pabrik, penerapan kontrol pemrosesan apa pun (misal, apabila segregasi digunakan), dan volume
penjualan produsen berserifikasi RSPO. Pabrik mungkin menerima kiriman TBS dari petani tidak
bersertifikasi, selain dari basis lahan bersertifikasinya sendiri. Apabila pabrik memroses TBS bersertifikasi
dan tidak bersertifikasi tanpa memisahkan bahan tersebut, hanya Modul E berlaku.
Estimasi tonase produk CPO dan PK yang dapat dihasilkan oleh pabrik bersertifikasi harus dicatat oleh
badan sertifikasi dalam rangkuman laporan sertifikasi. Angka mewakili volume total produk minyak sawit
bersertifikasi (CPO dan PK) uang pabrik bersertifikasi. Tonase sebenarnya yang dihasilkan harus dicatat
pada laporan pengawasan tahunan.
Pabrik juga harus memenuhi semua persyaratan registrasi dan laporan untuk rantai suplai yang benar
sesuai organisasi yang mengelola rantai suplai RSPO yang disetujui (Sistem TI RSPO atau Greenpalm).

D.1 Prosedur Terdokumentasi


D.1.1 Fasilitas harus memiliki prosedur dan/atau petunjuk kerja tertulis untuk memastikan penerapan

8
CATATAN untuk pemasok palm fatty acid distillate (PFAD) berkelanjutan: Perubahan peraturan memiliki beberapa efek pada perusahaan
yang menjual PFAD berkelanjutan Mass Balance. Tidak lagi mungkin untuk menjual PFAD berkelanjutan Mass Balance yang berasal dari
minyak sawit mentah Mass Balance. Perusahaan masih dapat menjual PFAD berkelanjutan MB dengan mengambil keuntungan dari pilihan
terkait dalam peraturan Mass Balance ketika produk minyak sawit Berkelanjutan Segregated dapat digunakan untuk disesuaikan dengan
penjualan volume yang sama bagian produk minyak sawit berkelanjutan Mass Balance.

Page 19|31.10.2012|RSPO Technical


semua elemen yang disebutkan dalam persyaratan ini Ini minimum termasuk hal-hal berikut:

a) Prosedur lengkap dan mutakhir yang mencakup penerapan semua elemen dalam
persyaratan ini
b) Nama orang yang memiliki tanggung jawab dan otoritas keseluruhan atas penerapan
persyaratan tersebut dan kepatuhan terhadap semua persyaratan yang berlaku. Orang ini harus
menunjukkan kesadaran prosedur fasilitas untuk penerapan standar ini.
D.1.2 Fasilitas harus memiliki prosedur terdokumentasi penerimaan dan pemrosesan TBS bersertifikasi
dan non-sertifikasi.
D.2 Pembelian dan barang masuk
D.2.1 Fasilitas harus memverifikasi dan medokumentasikan volume TBS bersertifikasi dan non-sertifikasi
yang diterima.
D.2.2 Fasilitas harus menginformasikan CB langsung apabila ada produksi berlebihan yang diproyeksikan.

D.2 Penyimpanan catatan


D.3.1 Fasilitas harus menyimpan catatan akurat, lengkap, mutakhir, dan mudah diakses serta laporan
yang mencakup semua aspek persyaratan tersebut.
D.3.2 Waktu retensi semua catatan dan laporan harus paling tidak lima (5) tahun.

D.3.3 Fasilitas harus mencatat dan menyeimbangkan semua penerimaan TBS bersertifikasi RSPO dan
kiriman CPO, KPO, dan inti sawit bersertifikasi RSPO dengan basis tiga bulanan.

D.3.4 Nama perdagangan berikut harus digunakan dan dijelaskan dalam dokumen terkait, misal: kontrak
pembelian dan penjualan, misal: *nama produk*/SG atau Segregated. Model rantai suplai harus
ditunjukkan dengan jelas.

Page 20|31.10.2012|RSPO Technical


D.4 Penjualan dan barang keluar

D.4.1 Fasilitas harus memastikan semua faktur yang diterbitkan untuk produk bersertifikasi RSPO
mencakup informasi berikut:
a) Nama dan alamat pembeli;
b) Tanggal faktur diterbitkan;
c) Penjelasan produk, termasuk model rantai suplai yang berlaku (Segregated)
d) Jumlah produk yang dikirim;
e) Referensi terhadap dokumentasi transportasi terkait.

D.5 Pemrosesan
D.5.1 Fasilitas harus memastikan dan memverifikasi prosedur dan penyimpanan catatan jelas minyak
sawit bersertifikasi RSPO disimpan terpisah dari bahan non-sertifikasi pada saat transportasi dan
penyimpanan dan dapat menunjukkan bahwa fasilitas telah melakukan semua langkah
bertanggung jawab untuk memastikan kontaminasi dihindari. Targetnya adalah 100% bahan
terpisah tercapai. Sistem harus menjamin standar minimal 95% bahan fisik terpisah 9; hingga 5 %
kontaminasi diperbolehkan.
D.5.2 Fasilitas harus menyediakan bukti terdokumentasi bahwa minyak sawit bersertifikasi RSPO dapat
dilacak kembali ke bahan segregated bersertifikasi saja.
D.5.3 Dalam kasus di mana pabrik meng-outsource aktivitas ke penghancur inti sawit independen,
penghancur masih tanggung jawab pabrik dan tidak harus disertifikasi secara terpisah. Pabrik harus
memastikan bahwa:
 Operator penghancur mematuhi persyaratan pemisahan
 Operator penghancur tercakup melalui perjanjian yang ditandatangani dan dapat
dilaksanakan

9
Latar belakang penjaminan standar minimum 95% bahan fisik terpisah adalah karena campuran dua aliran produk
(bersertifikasi dan minyak konvensional) dalam pemrosesan, yang secara teknis tidak dapat dihindari.

Page 21|31.10.2012|RSPO Technical


D.6 Pelatihan

D.6.1 Fasilitas harus menyediakan pelatihan untuk semua staf sesuai yang diharuskan untuk menerapkan
persyaratan Sistem Sertifikasi Rantai Suplai.
D.7 Klaim

D.7.1 Fasilitas hanya harus melakukan klaim mengenai penggunaan atau bantuan minyak sawit
bersertifikasi RSPO yang patuh terhadap Peraturan RSPO tentang Komunikasi dan Klaim.

Modul E – Pabrik CPO Mass Balance


Sertifikasi pabrik CPO diperlukan untuk memverifikasi volume TBS bersertifkasi dan tidak yang masuk ke
pabrik dan volume penjualan produsen bersertifikasi RSPO. Pabrik mungkin menerima kiriman TBS dari
petani yang tidak bersertifikasi, selain dari lahan bersertifikasinya sendiri. Dengan skenario itu, pabrik
hanya dapat mengklaim produk minyak sawit yang diproduksi dari pemrosesan TBS bersertifikasi sebagai
MB. Estimasi tonase produk CPO dan PK yang dapat dihasilkan oleh pabrik bersertifikasi harus dicatat oleh
badan sertifikasi dalam rangkuman publik laporan sertifikasi. Angka mewakili volume total produk minyak
sawit bersertifikasi (CPO dan PK) uang pabrik bersertifikasi dapat kirim dalam satu tahun. Tonase
sebenarnya yang dihasilkan harus dicatat pada laporan pengawasan tahunan.
Pabrik juga harus memenuhi semua persyaratan registrasi dan laporan untuk rantai suplai yang benar
sesuai organisasi yang mengelola rantai suplai RSPO yang disetujui (Sistem TI RSPO atau GreenPalm).

E.1 Prosedur Terdokumentasi


E.1.1 Fasilitas harus memiliki prosedur dan/atau petunjuk kerja tertulis untuk memastikan penerapan
semua elemen yang disebutkan dalam persyaratan minimum termasuk hal-hal sebagai berikut:
a) Prosedur lengkap dan mutakhir yang mencakup penerapan semua elemen dalam
persyaratan ini
b) Nama orang yang memiliki tanggung jawab dan otoritas keseluruhan atas penerapan
persyaratan tersebut dan kepatuhan terhadap semua persyaratan yang berlaku. Orang ini
harus menunjukkan kesadaran prosedur fasilitas untuk penerapan standar ini.
E.1.2 Fasilitas harus memiliki prosedur terdokumentasi penerimaan dan pemrosesan TBS bersertifikasi
dan non-sertifikasi.

Page 22|31.10.2012|RSPO Technical


E2 Pembelian dan barang masuk
E.2.1 Fasilitas harus memverifikasi dan medokumentasikan volume TBS bersertifikasi dan non-sertifikasi
yang diterima.
E.2.2 Fasilitas harus menginformasikan CB langsung apabila ada produksi berlebihan yang diproyeksikan.

E.2 Penyimpanan catatan


E.3.1 Fasilitas harus menyimpan catatan akurat, lengkap, mutakhir, dan mudah diakses serta laporan
yang mencakup semua aspek persyaratan tersebut.
E.3.2 Waktu retensi semua catatan dan laporan harus paling tidak lima (5) tahun.
E.3.3 a) Fasilitas harus mencatat dan menyeimbangkan semua penerimaan TBS bersertifikasi RSPO
dan kiriman CPO, KPO, dan inti sawit bersertifikasi RSPO dengan basis tiga bulanan.
b) Semua volume minyak sawit dan minyak inti sawit yang dikirim dikurangi dari sistem
akunting bahan sesuai dengan rasio konversi yang disebutkan oleh RSPO.
c) Fasilitas hanya dapat mengirim penjualan Mass Balance dari stok positif. fasilitas dapat
menjual lebih rendah
E.3.4 Nama perdagangan berikut harus digunakan dan dijelaskan dalam dokumen terkait, misal: kontrak
pembelian dan penjualan, misal: *nama produk*/MB atau Mass Balance. Model rantai suplai harus
ditunjukkan dengan jelas.

E.3.3 Dalam kasus di mana pabrik meng-outsource aktivitas ke penghancur inti sawit independen,
penghancur tersebut masih tanggung jawab pabrik dan tidak harus disertifikasi secara terpisah.
Pabrik harus memastikan penghancur dicakup melalui perjanjian yang ditandatangi dan dapat
dilaksanakan,

E.4 Penjualan dan barang keluar


E.4.1 Fasilitas harus memastikan semua faktur yang diterbitkan untuk produk bersertifikasi RSPO
mencakup informasi berikut:
a) Nama dan alamat pembeli;
b) Tanggal faktur diterbitkan;

Page 23|31.10.2012|RSPO Technical


c) Penjelasan produk, termasuk model rantai suplai yang berlaku (Segregated atau Mass
Balance)
d) Jumlah produk yang dikirim;
e) Referensi terhadap dokumentasi transportasi terkait.

E.5 Pelatihan
E.5.1 Fasilitas harus menyediakan pelatihan untuk semua staf sesuai yang diharuskan untuk menerapkan
persyaratan Sistem Sertifikasi Rantai Suplai.

E.6 Klaim
E.6.1 Fasilitas hanya harus melakukan klaim mengenai penggunaan atau bantuan produk minyak sawit
bersertifikasi RSPO yang patuh terhadap Peraturan RSPO tentang Komunikasi dan Klaim.

Modul F – Sertifikasi Multi-lokasi

F.1 Cakupan
F.1.1 Perusahaan harus mendefinisikan area geografis, jumlah dan identitas fasilitas, model rantai suplai
dan jenis operasi yang dicakup oleh cakupan sistem rantai perlindungan multi-lokasi. Akunting
mass balance hanya dapat dilakukan pada tingkat fasilitas.

F.2 Tanggung jawab


F.2.1 Unit operasional harus menunjukkan bahwa unit merupakan bagian dari Kantor Pusat yang sama.
F.2.2 Kantor Pusat harus membenarkan pengelompokan unit operasional ke dalam set.
F.2.3 Kantor Pusat harus dijalankan secara terpusat dan mendokumentasikan Sistem Kontrol Internal
(ICS) untuk manajemen dan penerapan persyaratan rantai perlindungan RSPO.
F.2.4 Kantor Pusat harus menunjuk satu perwakilan manajemen dengan tanggung jawab keseluruhan
untuk memastikan bahwa semua unit operasional mematuhi persyaratan rantai perlindungan

Page 24|31.10.2012|RSPO Technical


RSPO.
F.2.5 Kantor Pusat memiliki prosedur untuk mengangkat tindakan perbaikan ketika ditemukan bahwa
unit operasi tidak mematuhi SCCS RSPO.
F.2.6 Kantor Pusat memiliki otoritas untuk mengeluarkan lokasi berpartisipasi dari cakupan sistem multi-
lokasi apabila persyaratan partisipasi, atau tindakan perbaikan apa pun yang diterbitkan oleh
badan sertifikasi atau perusahaan sendiri, tidak dipatuhi oleh lokasi berpartisipasi.

F.3 Pelatihan
F.3.1 Sebagai bagian ICS, Kantor Pusat harus membangun dan menerapkan pelatihan pada lokasi
berpartisipasi untuk mencakup semua persyaratan berlaku rantai perlindungan multi-lokasi RSPO.
F.4 Penyimpanan catatan

F.4.1 Kantor Pusat harus menyimpan catatan akurat, lengkap, mutakhir, mudah diakses dan terpusat
untuk semua lokasi berpartisipasi dan harus bertanggung jawab menyimpan laporan yang
mencakup semua aspek persyaratan multi-lokasi RSPO.
F.4.2 ICS harus menentukan dan menyiapkan dokumen manajemen umum mana yang berlaku untuk
semua unit operasional.
F.4.3 ICS harus menentukan dokumen khusus lokasi mana yang diperlukan untuk setiap unit operasional.
F.4.4 ICS harus menyimpan semua dokumen dan catatan selama minimal 5 tahun.

F.5 Audit internal

F.5.1 Kantor Pusat harus melakukan paling sedikit audit internal tahunan setiap lokasi berpartisipasi
untuk memastikan kepatuhan terhadap persyaratan rantai perlindungan multi-lokasi.
F.5.2 Ketidaksesuaian yang ditemukan sebagai bagian audit internal harus diterbitkan sebagai
permintaan tindakan perbaikan.
F.5.3 Hasil dari audit internal dan semua tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki ketidakpatuhan
akan tersedia bagi badan sertifikasi ketika diminta.

Page 25|31.10.2012|RSPO Technical


F.5.4 Hasil dari program audit internal akan ditinjau oleh manajemen paling sedikit setiap tahun

F.6 Klaim
F.6.1 ICS bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua penggunaan logo RSPO dan klaim RSPO
tentang produk akhir sesuai dengan persyaratan RSPO melalui titik kontrol pusatnya.

Page 26|31.10.2012|RSPO Technical


Lampiran 1 Identity Preserved (IP)

Definisi
Model rantai suplai Identity Preserved (IP) memastikan bahwa produk minyak sawit bersertifikasi RSPO
yang dikirimkan ke pengguna akhir dapat diidentifikasi ke satu pabrik dan basis suplainya dan disimpan
terpisah dari sumber minyak sawit lainnya sepanjang rantai suplai (termasuk sumber RSPO-CSPO terpisah
lainnya).
Penjelasan
Model rantai suplai IP mengharuskan petani, kilang, dan rantai suplai menjaga pemisahan penuh dan
keterlacakan penuh sepanjang hingga titik pengiriman di pengguna akhir. Pengguna akhir akan diyakinkan
bahwa semua minyak sawit fisik yang diterima berasal dari satu pabrik bersertifikasi RSPO yang dapat
diidentifikasi basis suplainya dan memenuhi semua elemen program sertifikasi yang diharuskan.

PERKEBUNAN
BERSERTIFIKASI
RSPO
100 100 100 100
ton ton ton ton
PENGGILING PENGANGKUT KILANG PRODUSEN PRODUK AKHIR
Bersertifikasi Bersertifikasi

Persyaratan Rantai Suplai


Basis persyaratan rantai suplai untuk IP membutuhkan bukti pemisahan dimana CPSO RSPO dan
turunannya dapat dilacak sepanjang rantai suplai yang berasal dari pabrik dan berakhir di pengguna akhir
minyak. Fasilitas harus memastikan bahwa CSPO RSPO disimpan secara fisik terpisah dari sumber minyak
sawit lainnya dan dapat diidentifikasi dari pabrik dan basis suplainya.
Klaim Pasar:
Lihat Peraturan RSPO terakhir tentang Komunikasi dan Klaim

Page 27|31.10.2012|RSPO Technical


Lampiran 2 Segregation (SG)

Definisi:
Model rantai suplai Segregation memastikan bahwa produk minyak sawit bersertifikasi RSPO yang dikirim
ke pengguna akhir berasal hanya dari sumber bersertifikasi RSPO. Model ini mengizinkan pencampuran
minyak sawit bersertifikasi RSPO dari beragam sumber.
Penjelasan:
Model rantai suplai Segregation memastikan bahwa semua produk fisik berasal dari perkebunan
bersertifikasi RSPO. Namun, minyak fisik dapat diidentifikasi ke perkebunan tertentu seperti Idendity
Preserved.

PERKEBUNAN
BERSERTIFIKASI
RSPO
100
ton
PENGGILING

200 200 200


PERKEBUNAN
ton ton ton
BERSERTIFIKASI
RSPO PENGANGKUT KILANG PRODUSEN PRODUK AKHIR
Bersertifikasi Bersertifikasi
100
ton

PENGGILING

Persyaratan Rantai Suplai:


Pendekatan Segregation menyaratkan minyak sawit bersertifikasi dari perkebunan disimpan terpisah dari
bahan dari perkebunan yang tidak bersertifikasi RSPO pada setiap tahan produksi, pemrosesan, kilangan,
dan produksi sepanjang rantai suplai. Model ini memperbolehkan pencampuran minyak sawit
bersertifiaksi RSPO dan turunannya dari beragam sumber. Dengan demikian, minyak fisik yang dikirim ke
pengguna akhir tidak akan terlacak sepenuhnya ke pabrik spesifik dan basis suplainya.
Klaim Pasar:
Lihat Peraturan RSPO terakhir tentang Komunikasi dan Klaim

Page 28|31.10.2012|RSPO Technical


Lampiran 3 Mass Balance (MB)

Definisi:
Model rantai suplai mass balance memantau secara administratif perdagangan produk minyak sawit
bersertifikasi RSPO sepanjang keseluruhan rantai suplai, sebagai pendorong perdagangan arus utama
minyak sawit berkelanjutan.
Penjelasan:
Model rantai suplai mass balance memperbolehkan siapa pun dalam rantai suplai untuk menunjukkan
komitmen terhadap produksi minyak sawit berkelanjutan dan untuk secara aktif memperdagangkan
minyak sawit bersertifikasi RSPO. Hal ini menstimulasi perdagangan produk bersertifikasi dan akan
mendorong industri untuk membuat rantai suplai tersegregasi dan mencapai tingkat arus utama
perdagangan minyak sawit berkelanjutan. Sistem mass balance memungkinkan pencampuran minyak
sawit bersertifikasi RSPO dan non-RSPO pada tahap mana pun dalam rantai suplai asal keseluruhan jumlah
perusahaan dikontrol.
Fasilitas sekarang dapat membeli volume tertentu produk minyak sawit dan inti sawit berkelanjutan
segregated dan menggunakannya untuk disesuaikan dengan volume yang sama turunan produk sawit
yang lalu memiliki klaim Mass Balance tanpa harus ada hubungan fisik atau kimia antara produk
segregated yang didapatkan dan turunan yang dijual dengan status mass balance. Catatan: Produk minyak
sawit segregated tidak dapat digunakan untuk mengimbangi klaim mass balance produk inti sawit dan

PERKEBUNAN
BERSERTIFIKASI
RSPO
100
ton
PENGGILING PRODUSEN PRODUK AKHIR
Bersertifikasi

PERKEBUNAN PENGANGKUT KILANG


KONVENSIONAL Bersertifikasi

PRODUSEN PRODUK AKHIR

PENGGILING

sebaliknya. Catatan: Hal ini bukan praktik yang diterima biofuel EU.

Page 29|31.10.2012|RSPO Technical


Persyaratan Rantai Suplai:
Basis persyaratan rantai suplai untuk mass balance terdiri dari rekonsiliasi antara kuantitas bahan RSPO
yang dibeli dan yang dijual. Ini termasuk kontrol pembelian dan penjualan minyak sawit bersertifiaksi
RSPO dan turunannya yang akan diverifikasi secara independen. Tidak akan ada persyaratan untuk
penyimpanan atau kontrol terpisah dalam proses produksi.
Klaim Pasar:
Lihat Peraturan RSPO terakhir tentang Komunikasi dan Klaim

Page 30|31.10.2012|RSPO Technical


Lampiran 4 Pesanan dan Klaim (BC)

Definisi
Model rantai suplai pesanan dan klaim menyediakan sertifikat yang dapat diperdagagkan untuk minyak
sawit bersertifikasi RSPO kepada basis suplai minyak sawit. Basis suplai lalu dapat menawarkan sertifikasi
melalui sistem transaksi berbasis web kepada pengguna akhir yang memilih mendukung volume tertenut
minyak sawit bersertifikasi RPSO dan turunannya.
Penjelasan:
Sistem pesanan dan klaim memungkinkan transfer kredit volume minyak sawit bersertifikasi RSPO ke
pabrik dan basis suplainya ke pengguna akhir secara terpisah dari rantai suplai fisik. Pengguna akhir
membeli jumlah ekuivalen kredit volume minyak yang dibeli dari rantai suplai fisik yang ada. Pabrik
bersertifikasi menjual volume ekuivalen Minyak Sawit Mentah, sesuai kredit volume yang didapatkan, ke
rantai suplai yang ada sebagai CPO konvensional.

PERKEBUNAN
BERSERTIFIKASI
RSPO

100
ton
PENGGILING
RANTAI SUPLAI GLOBAL

PERKEBUNAN KONVENSIONAL

100
ton
PENGGILING PENGANGKUT KILANG
PRODUSEN PRODUK AKHIR
PRODUSER BIOFUEL OR
PENGECER OR

Persyaratan Rantai Suplai:


Kredit volume dapat diperkenalkan ke dalam sistem oleh pabrik bersertifikasi RSPO dan basis suplainya

Page 31|31.10.2012|RSPO Technical


hingga output tahunan unit sertifikasi. Kredit volume diperdagangkan secara elektronik langsung ke
pengguna akhir sehingga hanya ada persyaratan keterlacakan untuk produsen produk akhir. Persyaratan
tersebut dirancang untuk memastikan bahwa semua minyak sawit dan turunannya yang diklaim sebagai
berkelanjutan di bawah model rantai suplai ini memang benar-benar tercakup dalam sertifikat
berkelanjutan.
Klaim Pasar:
Lihat Peraturan RSPO terakhir tentang Komunikasi dan Klaim

Page 32|31.10.2012|RSPO Technical


Lampiran 5 Skema Hasil

Skema Hasil Model Rantai Suplai Skema Hasil


Nilai-nilai yang ditampilkan pada Model Rantai Suplai Mass Balance di bawah adalah tetap dan tidak bisa
dimodifikasi.

Model Rantai Suplai Mass Balance RSPO, termasuk peraturan tambahan

1.000 mt CPO MB 1.000 mt CPO /


Produk sawit
Terpisah

1.000 mt sawit murni MB

800 mt Oleine 200 mt Stearine


MB (80%) MB (20%) 1.000 mt produk
sawit murni MB.
520 mt Oleine 280 mt Bagian 130 mt Bagian 70 mt Bagian
(Multi, Oleine,
Bagian Ganda Mid Sawit Cair Stearin Padat Stearin Stearine, Produk
MB(65%) MB(35%) MB (65%) MB (35%)
Beberapa Bagian)

Page 33|31.10.2012|RSPO Technical


Skema Hasil Model Rantai Suplai Segregated
Persentase dalam Model Rantai Suplai Segregated di bawah adalah acuan dan operator dapat
menyesuaikan nilai dengan rentang + dan - 2%.

CPO 100% 1000mt


Kehilangan
PFAD 5%
Sawit Murni 94% 940mt pemurnian
50mt
1% 10mt

Olein 80% 752mt Stearin 20% 188mt

Olein Bagian Stearin Mid Sawit Bagian Ganda


Ganda IV63(Super Bagian Mid Sawit (PM 46) Stearin
olein) 35% 263 mt 35% 263 mt 65% IV15
65% 489mt 122 mt 35% 66mt

(nilai yang disetujui oleh Kelompok Kerja Perdagangan & Keterlacakan RSPO)

Skema Hasil Mass Balance Inti Sawit

Perusahaan yang membeli produk inti sawit berkelanjutan Mass Balace harus menggunakan skema hasil
selaras berikut untuk menghitung berapa banyak produk berkelanjutan Mass Balance yang dapat dijual
atau diklaim:

100 mt intisawit > 45 mt minyak inti sawit > 15.8 mt PKO stearin + 29.2 mt PKO olein.

Perusahaan yang membeli produk inti sawit berkelanjutan segregated dapat memilih salah satu pilihan
untuk menghitung berapa banyak inti sawit yang dapat dibeli atau diklaim:

Page 34|31.10.2012|RSPO Technical


1. Terapkan klaim Segregated untuk semua turunan berikutnya;
2. Gunakan pembelian produk inti sawit segregated untuk mengimbangi penjual dengan volume yang
sama akan turunan inti sawit Mass Balance (tidak harus berasal dari produk segregated).

Page 35|31.10.2012|RSPO Technical

Anda mungkin juga menyukai