SodaPDF-converted-Contoh Laporan Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan Tambang
SodaPDF-converted-Contoh Laporan Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan Tambang
PENGELOLAAN DAN
PEMANTAUAN LINGKUNGAN
(RKL/RPL)
DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN
A. Identitas Perusahaan I-1
1. Nama perusahaan I-1
2. Jenis kegiatan I-1
3. Pimpinan perusahaan I-1
4. Alamat kantor pusat I-1
5. Alamat kegiatan I-1
6. Perijinan I-1
7. Luas areal kerja I-1
8. NPWP I-1
9. Status penanaman modal I-1
10. Penanggung jawab I-1
B. Lokasi Usaha dan atau Kegiatan
a. Lokasi kegiatan I-3
b. Kegiatan lain di sekitarnya I-3
c. Skala usaha dan atau kegiatan I-4
d. Status dan luas lahan I-4
e. Penggunaan lahan I-5
C. DESKRIPSI KEGIATAN
a. Tahapan Prakonstruksi I-5
b. Tahapan Konstruksi I-5
c. Tahapan Operasi I-5
A. Kawasan Lindung I-5
B. Areal Tidak Produktif I-6
C. Areal Efektif (kegiatan TPTI) I-7
1.PAK I-7
2.ITSP I-7
3. Pembukaan Wilayah Hutan (PWH) I-7
4.Penebangan I-8
5. Loq Over Area (area bina hutan) I-8
D. Kegiatan Non TPTI I-9
1. Penanaman Areal Non Produktif I-9
2. Pemeliharaan ANP I-9
3. Penanaman kanan kiri jalan I-9
4. Pengadaan bibit I-9
E. Perlindungan Hutan I-9
1. Pemeliharaan dan pembuatan menara kebakaran I-9
2. Pemasangan papan pengumuman dilarang I-9
berburu I-9
3. Pemasangan papan pengumuman tempat I-9
dilindungi I-9
4. Pemasangan rambu - rambu lalu lintas
5. Penyuluhan / sosialisasi
Laporan RKL
PT. GUNUNG GAJAH ABADI (Base Camp Sei Seleq) ii
F. Pemantauan lingkungan I-
1. Pemantauan fisik, kimia, biologi air sungai 10
2. Pemantauan plankton dan benthos I-
3. Pengukuran tingkat erosi 10
4. Pengukuran kualitas udara ambien I-
5. Pengukuran kualitas udara emisi 10
6. Pengukuran curah hujan I-
7. Pengukuran tingkat kepadatan tanah 10
8. Neraca limbah bahan berbahaya dan beracun I-
9. Hasil monitoring tata air. 10
II PELAKSANAAN DAN EVALUASI PEMANTAUAN DAN I-
PENGELOLAAN LINGKUNGAN 10
I-
10
I-
10
I-
11
I-
12
1 2.2. Hasil Pelaksanaan
1.1 Pemantauan
. Lingkungan
Kawasan lindung
dan kawasan
2.3. konservasi lainnya
2.4. 1.1.1. Pelestarian Plasma
Nutfah / KPPN
1.2 1.1.2. Sempadan sungai
. 1.1.3. Kawasan
kelerengan > 40 %
1.1.4. Kawasan kantong
stawa
1.3 1.1.5. Kawasan mata air
. Komponen fisik, kimia (
a. Tanah, b. Hidrologi, c.
Iklim mikro)
1.2.1. Komponen fisik,
1.4 kimia, sub
. komponen tanah
1.5 1.2.2. Komponen fisik,
. kimia, sub
2 komponen hidrologi
2.1 1.2.3. Komponen fisik,
. kimia, sub komponen
klimatologi Komponen
biologi (a. Vegetasi, b.
Satwa Liar, c. Biota
air)
1.3.1. Komponen biologi,
Laporan RKL
PT. GUNUNG GAJAH ABADI (Base Camp Sei Seleq) iii
sub komponen ial Ekonomi dan Budaya II-1
vegetasi alam Komponen Pengelolaan Limbah II-1
1.3.2. Komponen Hasil Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan II-2
Biologi, sub Kawasan lindung dan kawasan konservasi lainnya II-3
Satwa Liar, a. Pelestarian Plasma Nutfah / KPPN II-3
aves, reptil, b. Sempadan sungai II-3
amphibi c. Kawasan buffer zone hutan lindung II-3
1.3.3. d. Kawasan kelerengan > 40 % II-3
K e. Kawasan kantong II-3
o satwa Areal efektif untuk II-6
m produksi II-7
p 2.2.1.Komponen fisik, kimia ( a. Tanah, b. Hidrologi, c. II-9
o Iklim mikro) II-9
n 2.2.2. Komponen biologi, sub komponen vegetasi alam. II-
e 2.2.3. Komponen biologi, sub komponen satwa 13
n liar Kompoenen sosial dan budaya II-
Komponen pengolahan limbah 16
B II-
i 17
o II-18
l II-19
o II-
g 19
i II-
, 19
II-
s 19
u II-20
b II-20
II-20
B
i II-21
o
t II-21
a II-
22
a II-22
i II-24
r
K
o
m
p
o
n
e
n
S
o
s
Laporan RKL
PT. GUNUNG GAJAH ABADI (Base Camp Sei Seleq) iv
IIIMatrix Program Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan III-1 III-1 III-1 III-2 III-3
Upaya pengelolaan lingkungan (tahap operasi)
Terganggunya kawasan lindung dan kawasan lain
Peningkatan limbah B3
Penurunan komponen Fisik - Kimia
Penurunan komponen biologi
Perubahan komponen Sosek - Bud
Sosial ekonomi
Sosial budaya
Upaya pemantauan lingkungan (tahap operasional)
Terganggunya kawasan lindung dan kawasan lain
Peningkatan limbah B3
Penurunan komponen Fisik - Kimia
Penurunan komponen biologi
Perubahan komponen Sosek - Bud
Sosial ekonomi
Sosial budaya
IVKESIMPULAN IV-1
Laporan RKL
PT. GUNUNG GAJAH ABADI (Base Camp Sei Seleq) v
DAFTAR LAMPIRAN
Peta areal kerja disekitar lokasi kegitan PT. Gunung Gajah Abadi
Rencana penataan areal kerja IUPHHK-HA berdasarkan RKU 2012 s/d 2021
Data curah hujan bulan Januari s/d Juni 2019
Laporan hasil uji udara ambien, (kebisingan sesaat) 2018
Laporan hasil uji Udara emisi 2108
Laporan hasil uji monitoring kualitas air hulu sungai Seleq 2018
Laporan hasil uji monitoring kualitas air hilir sungai Seleq 2018
Laporan hasil uji monitoring kualitas air sungai Pelanuk RKT 2017 tahun 2018
Laporan hasil uji monitoring kualitas air sungai Letak RKT 2018 tahun 2018
Laporan hasil uji monitoring kualitas air sungai Melguan 2018
Laporan hasil uji monitoring kualitas air sungai Wahau 2018
Hasil analisa Plankton 2018
Hasil analisa Benthos 2018
Hasil uji material Tererosi 2018
Hasil uji Tanah ( tingkat kepadatan sebelum dan sesudah penebangan) 2018
Surat Tugas Pengambilan B3
Berita Acara Serah Terima Barang Limbah B3
Dokument Limbah B3/Manivest
Registration certificate UPPHPL s/d September 2020
Certificate FSC s/d 2020
Gambar dokumentasi kegiatan
Laporan RKL
PT. GUNUNG GAJAH ABADI (Base Camp Sei I-1
BABI
PENDAHULUAN
A. IDENTITAS PERUSAHAAN
1. Nama Perusahaan : PT. Gunung Gajah Abadi
2. Jenis Kegiatan : IUPHHK Hutan Alam
3. Pimpinan Perusahaan : Ir. H. Totok Suripto.
4. Alamat Kantor Pusat : Jl. Arif Rahman Hakim No. 66
Samarinda - Kaltim
Telepon : 0541- 742393 – 743032
Fax 0541 – 43032
Kantor cabang : Duta Mas Fatmawati Blok B2 / 15
Jl. Raya Fatmawati No. 39 Cipete
Telepon : 021 – 72797058 – 9212040
Fax : 021 - 72797051
5. Alamat Kegiatan
a. Desa
: 7. Luas Areal Kerja :
b. Kecamatan 8. NPWP
: 9. Status Penanaman Modal :
c. Kabupaten :
: 10. Penanggung Jawab EIA
d. Propinsi a. Nama :
: b. Jabatan Struktural :
c. Alamat :
6. Perijinan : d. No Regester Ganis :
a. SK. HPH Nomor Tanggal
:
c. Tanggal
d. Forest Agreement Nomor
:
e. Tanggal
:
Luas
:
f. Keputusan IUPHHK Dalam
:
Hutan Alam
g. Dokumen SEL
:
:
:
Laporan RKL Dan
PT. GUNUNG GAJAH ABADI (Base Camp Sei I-2
Mia
u
Baru
Kon
gbe
ng
Kuta
i
Tim
ur
Kalimantan Timur
Cahyono
Kasi Litbang / Lingkungan
BC. Sei Seleq PT. Gunung
Gajah Abadi
00440-11/BINHUT/XX/2011
DIREKSI
PT. Gunung Gajah Abadi
Bidang Produksi Bidang Tata Usaha Kayu Bidang Perencanaan Hutan Bidang Pembinaan Hutan Bidang Tata Usaha Umum
Kasubsi
Litbang dan Lingkungan
Karu Karu
Litbang dan Lingkungan Litbang dan Lingkungan
a. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan usaha pemanfaatan HHK dalam hutan alam produksi
(HP dan HPT) pada areal kerja PT. Gunung Gajah Abadi yang secara
administrasi pemerintahan terletak di wilayah :
Desa : Miau Baru
Kecamatan : Kongbeng
Kabupaten : Kutai Timur
Provinsi : Kalimantan Timur
Kegiatan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dala hutan alam pada
hutan produksi yang telah dilaksanakan sejak diterimanya SK berupa a).
Kegiatan pemanfaatan (pemanenan) Hasil Hutan Kayu (HHK) melalui kegiatan
pembalakan (eksploitasi), b). Kegiatan pembinaan hutan berdasarkan sistem
silvikultur yang telah ditetapkan yaitu sistem silvikultur TPTI dan c).
Perlindungan sumberdaya hutan dari berbagai jenis gangguan.
e. Penggunaan Lahan
Secara terinci penggunaan lahan hasil penataan areal kerja
sebagaimana dikemukakan terdahulu berdasarkan fungsi hutan dari areal
kerja perusahaan dapat dikemukakan sebagaimana terlampir (lampiran 2).
C. DESKRIPSI KEGIATAN
a) Tahapan Prakonstruksi
b) Tahapan Konstruksi
c) Tahapan Operasi
1. Pengelolaan Lingkungan
A. Kawasan Lindung
Hasil tutupan lahan kawasan lindung berdasarkan citralandsat tahun 2019, citra landsat
8OLI Path 117 Row 59 Band 653 Liputan Tangga 28 Pebruari 2019, Surat Direktorat Planologi
Kehutanan dan Tata Lingkungan C/q Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya
Hutan No. S.255/IPSDH/PSDH/PLA. I/5/2019, tanggal 20 – Mei 2019 sebagai berikut :
Luas (Hektar)
No Jenis Kawasan Lindung Luas (Ha) Tutupam
. Hutan Non Hutan Jumlah
awan
1 Pelestarian Plasma 700. 700. - - 700.0
Nutfah 0 0
Jumlah6,192.856.014,3178.6-6,192.9
Rencana dan realisasi pengelolaan kawasan lindung untuk RKT 2019 dengan rincian sebagai berikut :
1. PUP
a) PUP Balitbang Seri 1 Petak 84 RKT 1994/1995 RKL - Ha Telah dilakukan pengamatan riap pa
V, Sei Jamtak Km 33 1998, 1999, 2001 dan
2007
Telah dilakukan pengamatan riap pa
2006 dan 2011
b) PUP Balitbang Seri 2 Petak 137 RKT 1985/1986 RKL - Ha Telah dilakukan pengamatan riap p
III, Sei Jamtak Km 25 2012
Petak 7208 RKT 2004 RKL VII, elah dilakukan pengamatan riap tah
Sei Melgoan Km 31 Tlh dilakukan pengmtn riap tahun 2
c) PUP Balitbang Seri 3 Ptk 173 RKT ‘92 - Ha 2014 dan 2015
/’93 RKL IV, Loka
Hutan Km 39 Petak 8112 RKT 2008 RKL VIII,
Sei Keluh km 47
d) PUP Balitbang Seri 4 - Ha
2.Kebun Benih
a. Kebun Benih/kebun bibit Petak157 RKT 1985/1986. Sei - Ha - Kegiatan pemeliharaan dan patroli.
Jamtak Km 25 Petak 7201 RKT 2004
Petak 7202 RKT 2004
b. Kebun Benih/Bibit Petak 7311 RKT 2005 - Ha -Ha Patroli dan Pemeliharaan tata batas
Pembebasan dan pemel tata batas
c. Kebun Benih/Bibit 100 Ha 0 Ha
C. Areal Efektif
Rencana dan realisasi pengelolaan areal efektif RKT 2019 dengan rincian sebagai berikut :
No Kegiatan Lokasi Rencana Realisasi s/d semester
% ini Keterangan
Realisasi
Jenis pembuatan
jalan jalan RKT
Rencana
1974/1975
pembuatan
s/d RKTjalan
2018RKT 2019
Semester I SemesterRealisasi
II komulatif RKT 2019
Tempat Pengumpulan Kayu Sementara (TPn) dan Tempat Penimbunan Kayu (TPK).
TPn dan TPK yang telah dibuat sejak perusahaan beroperasi sampai dengan RKT 2018
semester II serta pada RKT berjalan sebagai berikut :
Jumlah dan perkiraan luas (Ha)Sejak beroperasi s/d RKT 2018 Realisasi TPn RKT 2019
Realisasi komulatif TPn RKT 2019
Volume (M³)
2.490.903,923 1.951.763,7749.694,93
4. Pm dan diluar
Diseluruh jalan produksi didalam 9 bh
PT. GGA Rambu kanan kiri jalan angkuatan,
1. Pemantauan fisik, Sei Wahau, Sei 6 % semester ini Hasil masih dibawah
kimia, biologi air Melguan, Sei spll spl ambang baku mutu
sungai Seleq hulu, Sei yang diperbolehkan.
Seleq hilir, Sei Perda Kaltm. No. 2
Jamtak, Sei Ajan thun 2011, ttg
RKT 2016 kualitas air.
Sei Wahau, Sei Hasil masih dibawah
2. Pemantauan plankton Melguan, Sei 6 spl ambang baku mutu
dan benthos Seleq hulu, Sei spll yang diperbolehkan.
Seleq hilir, Sei Perda Kaltm. No. 2
Jamtak, Sei Ajan thun 2011, ttg
RKT 2016 kualitas air.
Bekas jalan Hasil uji lab.
3. Pengukuran tingkat erosi sarad Patak plot Menunjukkan
...... 1 plo jumlah erosi tahun
RKT 2015 dan t 2017
Bekas TPn sebesar 15,50
Petak 9406 RKT ton/ha/thn (baik)
4. Pengukuran kualitas 2017
titik Hasil masih
udara ambien - Area dibawah baku mutu,
perkantoran 2 tit menurut PP No. 41
GGA k thn 1999
- Hauling di
5. Pengukuran kualitas titik
Sei Hess Km
udara emisi Hasil masih
21
dibawah baku mutu,
- Genset kantor 2 menurut PP No. 41
6. Pengukuran curah hujan 6 bln 50
- Genset titk thn 1999
area
7. Pengukuran tingkat workshop spl
kepadatan tanah sebelum
- Di Base 12
dan sesudah kegiatan
Camp Sei bln
pada jalan sarad RKT
Seleq
2017
RKT 2019 Petak 4
BC 14 spl
NoJenisTanggal ma-SumberJumlahMaksimal
Limbah B3suk
penyimpanan
Limbah B3
s/d tgl
limbah
: (t=0+90
B3limbah
Tanggal
hr,180
JumlahTujuanBukti
hr,
keluar
365 hr)
limbah nomorSisa limbah B3penyerahandokumenlimbah
masukB3 B3 yang ada di TPS
masuk
Semester I
Olie bekas
23 Maret Unit
2019alat kerja PT. GGA
5000 Ltr - - - - - 5000 Ltr
Olie bekas
- 0 Ltr 03 Mei 2019 PT. Sumber
5000 LtrAgung SrimartiSurat
Samrinda 0 Ltr No. 09/SPB/GGA
Pengiriman barang
No Manifest 0001310
Se me Tinggi
ster Permukaan
Luas
Kecerata2
patan
luas
air penampan
(m/dt) Sedi
Curah
gment
basah
hujan
asi
(M3/bln)
(gr)
rata- rata (mm/bln) Monitoring kegiatan dalamperiode tersebut...
Mak (cm) Min (cm) Luas Peneb
Luas
Pemangan
Pembu
buat an
(Ha)
atan (utamaPembuatan
TPnjln(Ha) &cbng) (Ha) jembatan
PanjangPenan
jalan sarad
aman kn/kr
(Ha) jalan
PenanaPenana
(Ha) manman
Besar (bh)Kecil (bh)
Kolbet (bh) bekas jlnANP
/Rehabilit(Ha) asi (Ha)
II - - -
- -
- -
- -
- -
-
3062,619,48 3 7 5,054 60
Hasil tutupan lahan kawasan lindung berdasarkan citralandsat tahun 2019 , citra landsat 8OLI
Path 117 Row 59 Band 653 Liputan Tangga 28 Pebruari 2019, Surat Direktorat Planologi
Kehutanan dan Tata Lingkungan C/q Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya
Hutan No. S.255/IPSDH/PSDH/PLA. I/5/2019, tanggal 20 – Mei 2019 sebagai berikut :
Luas (Hektar)
NoJenis Kawasan Lindung Luas (Ha) Hutan Tutupam awan
Non Hutan Jumlah
700.0
675,0
1 Pelestarian Plasma Nutfah Sempadan sungai 700.0
1,041,1 - - 71,70 700.0
2. Buffer zone dengan HL Wehea Kawasan kelerengan
2.800.75 603,3
> 40% Kawasan
- Kantong201,6
Satwa 675,0
3. Mata air 426,0 830,5 - 212,1 1,041.1
4. 550.0 2,588.65 - - 2.800,75
5. 380,0 - - 426,0
6. 550,0 - 550,0
.
Jumlah6,192.855.986,6-494,48,105.0
Tata batas kawasan lindung berdasarkan dokument RKU 2012 s/d 2021, sampai tahun 2018,
xsebanyak 85.5 % telah dilakukan penataan batas, sisanya berupa biodiversty strips yang
penataannya mengikuti penataan areal kerja tahunan RKT.
Rencana dan realisasi kawasan lindung sebagai berikut :
Panjang Batas
Luas
No Jenis Kawasan Prosentase (%)
(Ha) Rencana (Km) Realisasi
Lindung
(Km)
1 Jalan Sarad0-15%
Bekas TPn LOA Baik
3 0-15% 15,61
2. Hasil pemantuan kepadatan tanah sebelum dan sesudah penebangan pada petak
9310 RKT 2015, berdasarkan uji laboratorium Ilmu Tanah Fak. Kehutanan
Universitas Mulawarman, pada tanggal 1 Pebruari 2017,sebagai berikut :
Kepadatan tanah sebelum Penabangan Kepadatan tanah sesudah Penabangan
No Parameter Satuan Skala Parameter Satuan
Skala
1 pH tanah 4.80 Sedang pH tanah 5.22 Baik
2 C-Org (%) 2.44 Sedang C-Org (%) 1.96 Buruk
3 P2O5 10.86 Buruk P2O5 0.64
Sanga
t
Buruk
4 K2O 48.2 Sangat K2O 140. Sangat
baik 3 baik
5 Kejenuhan Basa (%) 24.49 Buruk Kejenuhan Basa (%) Buruk
6 KTK (me/100 gr 6.0 Buruk KTK (me/100 gr 28.2 Buruk
tanah) 3.02 Sangat tanah) Kejenuhan Al 5 Sangat
7 Kejenuhan Al (%) baik (%) 5.5 baik
3.18
3. Hasil pemantuan kepadatan tanah sebelum dan sesudah penebangan pada petak
9424 RKT 2016, berdasarkan uji laboratorium Ilmu Tanah Fak. Kehutanan
Universitas Mulawarman, pada tanggal 1 Pebruari 2017 sebagai berikut :
Kepadatan tanah sebelum Penabangan Kepadatan tanah sesudah Penabangan
No Parameter Satuan Skala Parameter Satuan
Skala
1 pH tanah 4.60 Sedang pH tanah 5.77 Baik
2 C-Org (%) 3.40 Baik C-Org (%) 1.14 Buruk
3 P2O5 1.92 Sangat P2O5 3.83 Sangat
Buruk Buruk
4 K2O 105.2 Baik K2O 157. Baik
5 Kejenuhan Basa (%) 24.49 Buruk Kejenuhan Basa (%) 8 Buruk
6 KTK (me/100 gr 5.6 Buruk KTK (me/100 gr 28.2 Buruk
tanah) 3.98 Sangat tanah) Kejenuhan Al 5 Sangat
7 Kejenuhan Al (%) baik (%) 4.3 baik
2.46
4. Hasil pemantuan kepadatan tanah sebelum dan sesudah penebangan pada petak
9403 RKT 2017, berdasarkan uji laboratorium Ilmu Tanah Fak. Kehutanan
Universitas Mulawarman, pada tanggal 26 Pebruari 2018, sebagai berikut :
Kepadatan tanah sebelum Penabangan Kepadatan tanah sesudah Penabangan
No Parameter Satuan Skala Parameter Satuan
Skala
1 pH tanah 5.97 Baik pH tanah 5.57 Baik
2 C-Org (%) 9,2 Sangat C-Org 8.40 Sangat
1 baik baik
3 P2O5 Sangat (%) P2O5 0.218 Sangat
0.23 Buruk Buruk
4 K2O 4 Sangat K2O 0.014 Sangat
Buruk Buruk
5 Kejenuhan Basa (%) 0.01 Sangat Kejenuhan Basa (%) 87.50 Sangat
0 baik 3 baik
6 KTK (me/100 gr Buruk KTK (me/100 gr Buruk
tanah) 88.03 Sangat tanah) Kejenuhan Al 6.295 Sangat
7 Kejenuhan Al (%) 4 baik (%) 7.394 baik
6.90
0
8.08
3
5. Hasil pemantuan kepadatan tanah sebelum dan sesudah penebangan pada petak
BG 15 RKT 2018, berdasarkan uji laboratorium Ilmu Tanah Fak. Kehutanan
Universitas Mulawarman, pada tanggal 12 Desember 2018, sebagai berikut :
Kepadatan tanah sebelum Penabangan Kepadatan tanah sesudah
Penabangan No Parameter Satuan Skala
Parameter Satuan Skala
1 pH tanah 4,41 Buruk pH tanah 4,39 Buruk
2 C-Org (%) 1,24 Buruk C-Org (%) 1.42 Buruk
3 P2O5 41,5 38,80 Sangat Baik Sangat P KTK (me/100 gr
3 Lempu baik Sangat baik tanah)
2
4 K2O ng Baik Sangat baik Kejenuhan Al
295,3 berliat (%)
O
5 Kejenuhan Basa (%) 5
5 Permeabilitas
6 KTK (me/100 gr 79,41 (cm/jam)
tanah) 5 %Fraksi :
7 Kejenuhan Al (%) Sangat baik - Pasir
K - Debu
41,6
8 Permeabilitas 6 2 - Liat
(cm/jam) 8,2 Kelas
9 %Fraksi : 0 O Tekstur
- Pasir
- Debu 10,39 Kejenuh
- Liat 5 an
10 Kelas Tekstur Basa
29,37 (%)
31,84
6. Untuk mengurangi terjadinya dampak erosi dan sedimentasi tanah pada areal
perusahaan / bekas tebangan telah melaksanakan upaya pencegahan erosi, yang
berupa :
Pembuatan sodetan pada jalan sarad setelah kegiatan penebangan.
Pembuatan jembatan, gorong-gorong, drainase di kanan kiri jalan.
Pembuatan teras iring, sedimen trap pada tanah yang rawan longsor, jurang.
Penanaman kiri kanan jalan dengan jenis pohon buah (rambutan, durian),
meranti, kapur, sungkai.
Penanaman pada bekas TPn /TPK, bekas jalan sarad
(kegiatan pengayaan/rehabilitasi) dengan jenis Meranti, Kapur,
ulin, sungkai.
Penanaman disekitar base camp dengan jenis pohon buah-buahan (Durian,
rambutan, mangga).
Hasil Pengujian Udara Ambien PPLH Unmul 18 Desember 2018, sebagai berikut :
Hasil
No Parameter Satuan BakuDepanRKT 2018 KM mutuWorkshop BC44 Sei Letak
A. Udara Emisi Flow Gas Velocity Sulfur Dioksida SO2 Nitrogen Dioksida NO2
1 Karbon Monoksida CO m/ s*** *** 15,4 17,6
2 Total Partikel Opasitas µg/Nm3800 *** 1000 12 9
3 µg/Nm31000 422 398
5. Debit air
Hasil pemantauan debit air sungai wahau Januari s/d Juni 2019, sebagai berikut :
Sema
Pancan Tiang Poho M3/Ha
i
g 1.027 235 n )
8.83
Baik Baik 57 56,38
3
Baik Baik
Baik
Berdasarkan hasil analisa vegetasi sesudah penebangan pada jalur identifikasi
sebelum dan sesudah penebangan pada petak BJ 15 dan BI 15 RKT 2018,
dan pengelompokan kayu komersial I dan II, :
Semai terdapat 9 jenis dimana kelompok komersial I ada 4 jenis, Kapur
(Dryobalanops lanceolata), Meranti merah (Shorea johorensis), Nyerakat ( Hopea
micrantha) , Resak (Vatica granulata). Kelompok komersial II ada 5 jenis Banitan
(Polyaltia grandifolia) , Cemara (Casuarina equisetifolia) , Medang (Beilschmiedia
gemmiflora), Jambu (Syzigium hertum) , Mendarahan (Knema latericia ).
LAPORAN RPL DAN
I 1
PT. GUNUNG GAJAH ABADI (Base Camp Sei
b. Dominasi jenis berdasarkan INP pada jalur pengamatan sebelum dan sesudah
penebangan pada Petak BJ 15 dan BI 15 RKT 2018 :
Berdasarkan hasil analisa vegetasi pada tingkat pohon terdapat 5 jenis
yang mendominasi (sangat berperan) dengan INP > 24.099. Yaitu jenis
Medang (Beilschmiedia gemmiflora), Bangkirai (Shorea laevis), Pasang
(Quercus sundaica), Jambu (Syzigium hertum), dan Meranti merah (Shorea
johorensis),
Berdasarkan hasil analisa vegetasi pada tingkat Tiang terdapat 5 jenis yang
mendominasi (sangat berperan) dengan INP > 13.149. Yaitu jenis Medang
XX
X
XX
II
K1 X
Keterangan *) LC/CR = kritis; EN=Genting; VU=Rentan; LR/NT=Resiko rendah; DL=dilindungi; TD=tidak ada data
**) Berdasarkan Menhut No. 163/Kpts-11/2003, Tgl 26 Mei 2003 Tentang pengelompokan Jenis Kayu
Sebagai Dasar Pengenaan Iuran Kehutanan
Aves2,29Tinggi2,19 Tinggi
Satwa Liar2,15Tinggi2,23 Tinggi
Reptil/amphibi0,53Rendah0,91 Rendah
Insek/serangga0Rendah0 Rendah
HHBK1,26Sedang1,11 Sedang
No Nama nasional C
Nama ilmiah Famili IUCN
1 Elang Brondol
Haliastur indus Accipitridae L LC LC NT LC
2 Rangkong Badak
Buceros rhinoceros Bucerotidae C LC LC
3 Enggang perut putih
Anthrococeros malayaneas Bucirotidae N - LC
4 Cica daun sayap biru
Chloropsis cochinchinensis Chloropseida T
5 Cicak daun kecil
Chloropsis cyanopogon e N
6 Punai Besar
Treron capellei Chloropseida T
7 Punai Tanah/kecil
Treron olax e L
8 Gagak hutan
Carvus enca Columbidae C
9 Bubut jawa
Centropus nirporufus Columbidae L
10 Bubut besar
Centropus sinensis Corvidae C
11 Kedalan selayan
Phaenicophaeus ohlorphaeus Cuculidae L
12 Kedalan selayan
Phaenicophaeus ohlorphaeus Cuculidae C
13 Seriwang asia
Tersiphone paradisi Cuculidae L
14 Cicak Rowo/Kucica
Copsychus malabaricus Cuculidae C
hutan
Copsychus saularis Monarchidae L
15 Burung Kacer
Copsychus saularis Muscicapidae C
16 Kucica kampung
Hypogramma hypogrammicum Muscicapidae L
17 Burung madu rimba
Argusianus argus Muscicapidae C
18 Merak Hutan/Kuau raja
Gallus varius Nectariniidae L
19 Ayam Hutan
Dryocopus javensis Phasianidae C
20 Pelatuk ayam
Loricalus Galgulus Phasianidae -
21 Serindit Melayu
Setornis criniger Picidae L
22 Empuluh Paruh Kait
Gracula religiosa Psittacida C
23 Tiong Emas
e L
Pycnotida C
e L
Sturnidae
LAPORAN RPL DAN
I 1
PT. GUNUNG GAJAH ABADI (Base Camp Sei
CITES PP - TD - T TD - TD
- TD D - TD
- TD - T
- TD TD - TD
App II DL D
- TD TD - TD
App II DL - T
- TD Ap - TD
- TD D p II
- TD
Keterangan *) CR/LC = kritis; EN=Genting; VU=Rentan; LR/NT=Resiko rendah; DL=dilindungi; TD=tidak ada
data.
f. Daftar Jenis Satwa Liar Berikut Dasar Perlindungan Hukum dan Status Ekologisnya dari
Lokasi Jalur Sebelum PT Gunung Gajah Abadi
No Nama nasional
Nama ilmiah Famili IUCN CITES PP
1 Monyet ekor panjang
Macaca fascicularis Cercopithecida L App II TD
2 Lutung merah
Presbytis rubicunda e C App I DL
3 Kijang
Muntiacus muntjak Cercopithecida LC - DL
4 Rusa sambar
Rusa unicolor e Cervidae LC - DL
5 Tikus bulan
Echinosorexgymnura Cervidae V - TD
6 Orang utan
Pongo pygmaeus Erinaceidaea U App I DL
7 Owa Kelawat
Hylobates muelleri Hominidae LC App I DL
8 Landak
Hystrix brachyura Hylobatidae E - DL
9 Kelelawar Ladam
Rhinolophus affinis Hystricidae N - TD
Umum
Sus berbatus Rhinolopidae E - TD
10 Babi hutan
Tragulus kanchil Suidae N - DL
11 Kancil
Tupaia minor Tragulidae LC - TD
12 Tupai Kecil
Hemigalus derbyanus Tupaiidae LC - TD
13 Musang belang
Viverra tangalunga Malay civet Viverridae - - DL
14 Trenggalung malaya
Viverridae L
C
-
V
U
LC
Keterangan *) CR/LC = kritis; EN=Genting; VU=Rentan; LR/NT=Resiko rendah; DL=dilindungi;
TD=tidak ada data
g. Daftar Jenis Reptil Berikut Dasar Perlindungan Hukum dan Status Ekologisnya dari
Lokasi Jalur Sebelum dan Sesudah Penebangan PT. Gunung Gajah Abadi
No Nama
nasional Nama ilmiah Famili IUCN CITES PP
2. Hasil pemantauan keanekaragaman jenis biota air di sungai PT. Gunung Gajah Abadi
Tabel hasil analisa keanekaragaman jensi biota air di sungai sungai di areal PT.
Gunung Gajah Abadi, sebagai berikut :
Keanekaragaman (
H1 )
No. Lokas
i Makrozo Kriteria
Plankton Kriteria
obentho
s
1 Sei Seleq Hulu Km
1.9 Sedan 0 Rendah
33
8
g 0 Rendah
2 Sei Seleq Hilir Km
1,9
08 Sedan 0 Rendah
1
3 Sei Planuk RKT g 0 Rendah
1,9
2017
1 Sedan 0 Rendah
4 Sei Letak RKT 2018
1,9 g 0 Rendah
5 Sei Melguan Km 19 1
Sedan
6 Sei Wahau 2,2
g
5
Base Camp
Tinggi
1,9
1 Sedan
g
Mulia, Ds NL
Bing
4 Peningkatan persepsi / Desa Miau - Lapora Dengan adanya kegiatan PMDH
sikap positif masyarakat Baru, Ds n yang mengarah pada lingkungan
terhadap lingkungan Makmur PMDH hidup sehingga menambah
hidup Jaya, Ds - Wawancar persepsi
a
Marga Mulia, / wawasan masyarakat. Contoh
Ds NL Bing berkurangnya kegiatan ilegal
Desa Miau logging, patroli bersama dll.
5 Peningkatan Baru, Ds Adanya bantuan - bantuan sarana
- Lapora
kondisi Makmur Jaya, prasarana pendidikan dan
n
pendidikan Ds Marga beasiswa pendidikan melalui
PMDH
Mulia, Ds NL program PMDH
- Wawancar
Bing
a
Masyarakat
dan karyawan
6 Peningkatan disekita base Melalui program PMDH ada
kondisi camp sei kemudahan dalam pelayanan
- Lapora
kesehatan seleq kesehatan, penyuluhan kesehatan,
n
program posyandu yang didukung
PMDH
Karyawan oleh PMDH.
PT GGA -Tidak ada kejadian kecelakaan
7 Kecelakaan kerja kerja selama
operasional
Laporan
/kecelakaan sangat minim
personalia
- Tingkat pemakaian APD sudah
baik.
Telah melakukan semenisasi di lantai tangki solar, gudang BBM dan oli, gudang genset,
gudang penyimpanan alat alat kerja, pembuatan parit yang menghubungkan dengan oil
treatmen.
Limbah kayu bekas backing di TPn, bekas kulit kayu sudah sesuai dengan prosedur (ditimbun).
Telah dibuat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk pembuangan sampah organik dan
anorganik.
Penanaman pengayaan /rehabilitasi dari jenis cepat tumbuh (fast growing species) dan
andalan setempat diareal bekas jalan sarad, TPn, TPK, bekas camp, jalad sarad dan
sebaginya. Di lokasi Ex RKT 2015 dengan luas 60 Ha.
Penanaman areal Non Produktif (ANP) atau tanah kosong/terbuka dengan sistem jalur
menggunakan jenis lokal sungkai, meranti, kapur., dengan jarak 5 x 10 meter.
Penanaman dan pengayaan di petak petak bekas tebangan dengan system jalur dari
jenis andalan setempat (Meranti, Kapur, Ulin).
Pemeliharaan tegakan benih di petak 157 RKT 1985/1986 Sei Jamtak KM 25, petak
7201 dan 7202 RKT 2004 RKT 2004 yang didomonasi jenis dipterocarpaceae.
Pemeliharaan bangunan menara api pemantau kebakaran di KM 19 Loka Hutan dan
pemasangan papan himbauan.
2.2.3. Komponen Biologi, sub Komponen Satwa
Liar Hasil Pelaksanaan :
Sistem penebangan hutan di lakukan berurutan dari satu petak ke petak tebangan
lainnya sehingga habitat satwa liar tidak mengalami fragmentasi.
KPPN adalah tempat kawasan perlindungan bagi flora dan fauna serta lingkungan
sebagai suatu ekosistem yang utuh dan habitatnya.
Pemasangan papan nama/plang perlindungan dan himbauan pelestarian satwa liar
di pasang dan dipelihara di lokasi strategis.
Sempadan sungai dan kantong air, span yang permanen telah dikelola dan ditata
batas, yang biasa berfungsi sebagai koridor, sumber pakan dan tempat mandi satwa.
Telah dilaksanakan identifikasi flora dan fauna sebelum penebangan dan
sesudah penebangan. Di areal bekas tebangan RKT berjalan.
Telah dilaksanakan identifikasi pada lokasi lokasi kawasan lindung (plasma nutfah,
sempadan sungai, kantong satwa).
Telah dilaksanakan pembuatan transek orangutan di Sei Hess Km 16 dan Sei Melgun
Km 33, dan pengamatannya.
2.3. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya
Hasil pelaksanaan kegiatan soisal ekonomi dan budaya meliputi :
Telah melaksanakan rencana dan realisasi dalam kegiatan PMDH diantaranya :
a. Aspek peningkatan pendapatan ekonomi, tumbuhnya ekonomi masyarakat
pedesaan yang berwawasan lingkungan. Pendidikan latihan ketrampilan
dan penyuluhan ( penanaman tanaman karet, pengadaan padi sawah,
hutan pendidikan dan wisata)
2.4. Komponen Pengelolaan Limbah
Kegiatan pengendalian limbah bertujuan untuk menangani sisa sisa kegiatan
pemanenan hutan dan meminimalkan dampak limbah terhadap lingkungan. Limbah
yang dihasilkan oleh rangkaian kegiatan pemanenan adalah limbah bekas penebangan,
limbah unit alat berat dan kecil, limbah rumah tangga.
Hasil pelaksanaan pengelolaan limbah :
Pembuatan oil trap dilingkungan bengkel, tempat genset.
Melakukan semenisasi diareal sekitar bengkel, tempat genset, gudang
oli/BBM, gudang besi, pondasi dan lantai tangki stock solar, bangunan TPS.
Pembuatan TPA akhir untu menampung sampah rumah tangga yang
sifatnya sampah organik.
Pembuatan bangunan TPS B3 untu penampungan sementara ex. Olie bekas,
accu bekas, majun, filter.
Sisa backing kayu di TPn dengan seminimal mungkin.
Limbah kulit kayu dikumpulkan dengan cara ditimbun.
Untuk penggunaan pestisida khususnya dipersemaian sangat minim/ bahkan
tidak dipakai.
Pemasangan himbauan dan larangan membuang sampah organik, anorganik
pada sembarang tempat, dan sampah B3.
BAB III
MATRIX PROGRAM PENGELOLAAN
DAN PEMANTAUAN L INGKUNGAN
2. Penigkata Limbah B3 Dampak bersifat Karton bekas, jerigen dan plastik Di Lokasi Selama PT. Kantor KLH Kab.
n limbah yang dihasilkan permanen bekas kemasan dikembalikan pada bengkel Base kegiatan Gunung Lingkungan Kutai Timur
B3 dari kegiatan selama kegiatan supplier atau dijual ke pihak ketiga Camp Sei operasi Hidup Kab. dan Prop
Gajah
pelumasan operasi Membuat TPS Limbah B3 Seleq berlangsung. Kutai Timur Kalitim
mesin-mesin berlangsung. Abadi dan Prop.
sesuai ketentuan yang berlaku Bengkel KM
(traktor, logging, Limbah B3 yang 21 Kaltim
unit dihasilkan bersifat Oli dan pelumas bekas dimasukkan
- Seksi
transportasi) berbahaya. Tolok pada drumkemudian disimpan pada Bengkel Km
Umum
dan genset ukur yang TPS limbah B3, kemudian 32
menyerahkan kepada pengumpul -Seksi
pembangkit digunakan adalah Peralatan
energi listrik Peraturan limbah B3 yang telah memiliki izin
Pemerintah Mengurus perizinan penyimpanan
Republik sementara limbah B3 pada instansi
Indonesia Nomor yang berwenang
85 tahun 1999 Tidak membuang olie bekas langsung
tentang ke tanah, sungai dsb
Pengelolaan
Lantai bengkel kerja dibuat
Limbah Bahan
semenisasi,
Berbahaya dan
Beracun, Membuat bak oil treatment.
Peraturan Menteri
Lingkungan
Hidup Nomor
18/2009 tentang
Tata Cara
Perizinan
Pengelolaan
Limbah Bahan
Berbahaya dan
Beracun.
3. Penurunan Pembukaan Dampak bersifat Melakukan penanaman kembali Di Bekas TPn, Selama kegiatan PT. Kantor KLH Kab.
komponen Wilayah permanen pada areal terbuka bekas tebangan, areal bekas operasi Gunung Lingkungan Kutai Timur
Fisik – Hutan selama kegiatan bekas jalan sarad, bekas TPn, tebangan, berlangsung. Gajah Hidup Kab. dan Prop
kimia (PWH), operasi serta disekitar base Camp. Jenis pengukuran riap Dengan frekuensi 1 Abadi Kutai Timur Kalitim
(iklim penebangan, berlangsung. cepat tumbuh, jenis lokal dan buah- di areal bekas tahun sekali. -Bidang dan Prop.
mikro, penyaradan Berpengaru buahan. tebangan Pembinaa Kaltim
tanah, dan (pembuatan h pada : Lahan yang dibuka untuk Base (PUP), dan n Hutan
hidrologi) jaringan jalan, Camp, TPn dipilih dengan hutan belum
Kenaikan
TPn, TPK, kelerengan kurang dari 15 %. ditebang.
suhu udara,
Base Camp) Untuk tanah di
penurunan Membuat trace jalan dengan
kelembaban kelerengan maksimal 10% jalan sarad,
udara. jalan utama, -Seksi
Pembuatan saluran drainase di kiri RC/PW
jalan cabang,
Terjadinya kanan jalan dan tidak melakukan H
TPn.
laju erosi operasi diwaktu hujan.
Pada sungai
Penurunan Penebangan tidak boleh melebihi
– sungai :
kualitas air target RKT pada blok yang telah
Sei. Wahau,
dan disyahkan.
Sei. Seleq,
sedimentasi Dilarang melakukan penebagan -Seksi
SeiJamtak .
sungai- sungai dikawasan lindung ( kanan kiri Penebangan
Sei. Melgoun,
di DAS S. sempadan sungai, plasma nutfah, &
Sei. Milnyu.
Seleq, S. kelerengan 40 %, kantong satwa, penyaradan
Wahau, S. Sei Ajan
kebun benih, petak ukur permanen, -Seksi
Jamtak, sumber mata air , buffer zone HL). Sei Litang/
S.Melgoun Planuk Lingkungan
Pembuatan, perbaikan jembatan
dan gorong-gorong pada Sei Letak
pertemuan jalan dengan
saluran/anak sungai. -Seksi
RC/PW
H
Seksi
Penanaman
Kantor Lingkungan
KLH Kab.
Kutai Timur
Melakukan tindakan
pengendalian sesegera mungkin
apabila terjadi kecelakaan kerja.
Mengelola seluruh dampak yang
timbul dari kegiatan PT. Gunung
Gajah Abadi
UPAYA PERIODE
JENIS DAMPAK SUMBER DAMPAK PARAMETER LOKASI PELAKSANA PENGAWAS
PEMANTAUA PELAPORAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN PEMANTAUA
N
N
LINGKUNGAN
TAHAP OPERASI
1.Kawasan Pembukaan Wilayah Tidak adanya Pengamatan Pada blok Selama PT. Kantor KLH Kab.
Lindung Hutan (PWH), gangguan pada visual tebangan kegiatan Gunung Lingkungan Kutai Timur
dan penebangan, kawasan lindung secara RKT operasi Gajah Hidup Kab. dan Prop
kawasan penyaradan langsung. berjalan. berlangsung Abadi Kutai Timur Kalitim
lainnyaa Semua kegiatan sudah
sesuai dengan Mengadaka Diluar blok Setiap 3 - Seksi dan Prop.
petunjuk kerja masing- n patrol tebangan RKT bulan sekali Litbang/ Kaltim
masing. secara (keg. lingkungan
rutin. Pembinaan -Seksi
Membuat hutan). Linhut
papan Pada areal
peringatan dan Kawasan lindung
larangan (sempada
menebang sungai, plasma
pada nutfah, kantong
kawasan satwa, petak
lindung. ukur
Membuat permanen,
menara kelerengan
pengawa >40%.
s
2.Peningkat Limbah B3 yang Dampak bersifat permanen Pengamatan PT. Kantor KLH Kab.
Di Lokasi Selama
an limbah dihasilkan dari kegiatan selama kegiatan operasi visual Gunung Lingkungan Kutai Timur
bengkel Base kegiatan
B3 pelumasan mesin- berlangsung. Limbah B3 yang langsung Gajah Hidup Kab. dan Prop
Camp Sei operasi
mesin (traktor, logging, dihasilkan bersifat berbahaya. Pemeriksaan Seleq berlangsung Abadi Kutai Timur Kalitim
unit transportasi) dan Tolok ukur yang digunakan izin Bengkel KM Setiap 3 -Seksi dan Prop.
genset pembangkit adalah Peraturan Pemerintah penyimpanan 21 bulan sekali Peralatan Kaltim
energi listrik Limbah B3 Republik Indonesia Nomor 85 limbah B3
yang dihasilkan dari tahun 1999 tentang Pemeriksaa
kegiatan pelumasan Pengelolaan Limbah Bahan n manifest
mesin-mesin produksi Berbahaya dan Beracun, pengiriman
dan turbin pembangkit Peraturan Menteri Lingkungan limbah B3
energi listrik serta Hidup Nomor 18/2009
pembakaran batubara tentang Tata Cara Perizinan
untuk pembangkit Pengelolaan Limbah Bahan
listrik Berbahaya dan Beracun
PENGAWAS PELAPORAN
-Seksi RC
/PWH
Sei. Wahau,
4. Penuruna Pembukaan Wilayah Dampak bersifat semi Parameter Lokasi Vegetasi : Sei. Seleq, Selama PT. Kantor
n Hutan (PWH), permanen selama yang Pengukuran Sei. Jamtak kegiatan Gunung Lingkungan
kompone penebangan, kegiatan operasi dipantau riap operasi Gajah Hidup Kab.
n Biologi penyaradan (pembuatan berlangsung. Tolok ukur keanekaraman pertumbuhan . Sei. berlangsung. Abadi Kutai Timur dan
(Vegetasi, jaringan jalan, TPn, TPK, dampak berubahnya jenis, jumlah (PUP) secara Melgoun, Sei. Dengan - Prop. Kaltim
SatwaLiar Base Camp) pada : pohon inti, rutin. Milnyu frekuensi 1 Sek
, Biota Strukutur hutan. potensi hutan, tahun sekali si
Penanaman
perairan struktur hutan, untuk PUP, Litba
Potensi hutan dijalan sarad, kiri
habitat satwa dan 3 tahun ng
Dominasi hutan. kanan jalan,
liar. Sedangkan sekali untuk /
TPn, dan tanah
Keragaman jenis. tolok ukur kantong Lingkunga
kosong.
dampak satwa dan n
Terganggunya jenis Inventarisas
terhadap plasma
flora yang dilindungi i kebun
vegetasi nutfah.
Terganggunya satwa terjadinya benih
Patroli
liar yang dilindungi perubahan dan plasma secara
Terganggunya habitat struktur hutan, ulin Lokasi rutin setiap
satwa potensi hutan, bulan.
Satwa liar
Keanekaragaman dominasi jenis
dan Kawasan
jenis satwa
keanekaragam lindung
berkurang.
a n jenis. Pada Pemasangan
Keseragaman dan satwa liar rambu-rambu
keaneka- raman jenis terjadinya peringatan
plakton, benthos dan perubahan -Seksi
dilarang berburu
nekton berkurang. Linhut
keanekaragam pada satwa
a n jenis dan dioindungi
habitat satwa diareal PT.
yang dilindungi. Gunung Gajah
Abadi.
Lokasi Biota Air
di :
LAPOARAN RPL DAN
PT. GUNUNG GAJAH ABADI (Base Camp Sei III-
KLH Kab.
Kutai Timur dan
Prop Kalitim
5.Perubaha
n
kompon
en sosial
ekonomi
budaya.
Menyediakan
B.Sosial
SOP dan
Buday
a
Kegiatan operasional PT. Pengelolaan Waktu
3. Kecelaka Gunung Gajah dilakukan di pengel
LAPOARAN RPL DAN
PT. GUNUNG GAJAH ABADI (Base Camp Sei III-
Personalia
-
S
e
k
s
i
P
M
D
H
BAB IV
KESIMPULAN
Pelaksanaan kegiatan Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) di hutan
alam produksi yang dilaksanakan oleh PT. Gunung Gajah Abadi dalam mengelola areal kerjanya
diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap berbagai komponen lingkungan baik langsung
maupun tidak langsung. Dampak yang akan terjadi sudah barang tentu berkaitan dengan jenis
kegiatan yang dilakukan, yaitu segmen segmen kegiatan pengelolaan sumberdaya hutan.
Dari kegiatan yang telah dituangkan dalam program pemantauan dan pengelolaan
lingkungan dapat disimpulkan efektifitas pengelolaan lingkungan hidup.diantara :
Komponen kawasan lindung dan konservasi lainya, yang meliputi plasma nutfah,
sempadan sungai, kelerengan > 40%, kantong stawa. Dalam pelaksanaan meliputi, tata
batas areal dan pemeliharaan minimal 1 tahun sekali, monitoring dari kegiatan ilegal
logging, perambahan, pemasangan papan himbauan dll. Melakukakan identiffikasi flora
dan fauna serta pengelolaannya. Dalam pengelolaanya sangat efektif dimana dalam
pelaksanaannya tidak ada gangguan, kondisi flora dan faunannya masih bisa
dipertahankan. Untuk kegiatan pengelolaan mata air belumbisa dikerjakan melihat
kondisi sulit dijangkau.
Komponen fisik dan kimia ( tanah, hidrologi, iklim mikro), kegiatan meliputi pemantauan
erosi/sedimentasi, kepadatan tanah, kualitas air sungai, klimatologi, curah hujan,
kelembaban udara,suhu udara, udara ambien, udara emisi, debit air sungai.Dalam
pelaksanaannya minimal dalam 1 tahun dilaksanakan sekali, sedang curah hujan, debit
air dilaksanakan secara rutinitas. Hasil pemantauan tersebut masih bisa dipertahankan
kondisi tanah, air maupun iklim mikro, hasil pengambilan sampel menunjukkan rata
rata hasil masih dibawah baku mutu.
Komponen biologi (vegetasi, satwa liar, biota air). Kegiatan meliputi struktur vegetasi
dan potensi. Dari pemantauan untuk tingkat semai, pancang, tiang dan pohon, rata
dalam kondisi sedang s/d baik. Pelaksanaannya sesuai dengan tahapan TPTI. Untuk
dominasi jenis, keanekaragaman jenis, rata rata hasil pemantauan dengan indeks
tinggi, pelaksanaan meliputi penanaman, pemeliharaan pada lokasi ANP, untuk jenis
pohon dilindungi pemasangan papan himbaun dan larangan menebang pada jenis
yang dilindungi, serta penanaman jenis yang dilindungi.
Diketahui oleh,
Sipon T.
Kepala Unit IUPHHK-HA
LAMPIRAN