Anda di halaman 1dari 7

DT BAHASA INDONESIA

Kelas XI Semester 2
Materi: Cerpen

Bacalah Cerpen berikut ini untuk soal no 1-3!

Mimpi Sang Dara

Pagi menjelang saat seorang gadis yang biasa dipanggil dengan nama Dara mulai
menjerang air untuk membuat segelas teh panas. Dara, ialah gadis yang hidup dengan sejuta
mimpi di dalam sebuah rumah berdinding tinggi.Dara merupakan gadis yang tumbuh di dalam
keluarga berkecukupan, bahkan bisa dibilang sangat kaya. Namun sayangnya Dara tidak bisa
menopang tubuhnya sendiri tanpa menggunakan bantuan kursi roda, sehingga merasa diacuhkan
bahkan saat berada di istana mewah tersebut.
Kedua orang tua Dara selalu mengacuhkannya karena merasa tidak ada yang bisa
diharapkan dari gadis dengan kursi roda tersebut. Sementara kakaknya mungkin saja malu
mempunyai adik dengan kondisi seperti Dara.Setiap hari Dara hanya menghabiskan waktunya di
dalam kamar dan sesekali mengarahkan kursi rodanya menuju arah taman. Gadis yang berusia 17
tahun tersebut sangat senang untuk menggambar di taman guna menghilangkan pikiran buruknya
yang menyesali keadaannya.
Suatu pagi Dara jatuh dari kursi rodanya, namun tidak ada seorangpun di dalam rumah
tersebut mendekat untuk menolongnya. Rasa kecewanya terhadap hal tersebut membuat Dara
memiliki kekuatan untuk menggerakan kursi rodanya ke arah taman kompleks, berniat
menenangkan diri.Saat sedang terisak di taman, tiba-tiba Dara dihampiri oleh seorang gadis
seusianya dengan kondisi yang sama. Gadis tersebut mengulurkan tangan untuk Dara dan mulai
menyebutkan namanya, yaitu Hana. mereka berdua mudah sekali akrab, mungkin karena
keduanya saling mengerti kondisi masing-masing.
Tiba-tiba Hana Berkata, “ Dara, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yang
terlahir sia-sia. Mungkin kita tidak bisa berdiri tegak layaknya manusia lain. Tapi, kita masih
punya hak untuk merasakan bahagia. Cobalah untuk menerima dirimu sendiri, Dara.” lalu,
akhirnya gadis itu berpamitan pada Dara.Semenjak pertemuannya di taman dengan Hana, Dara
mulai merenungi kata-kata yang diucapkan oleh gadis tersebut. Dara berpikir bagaimana ia bisa
seutuhnya menerima dirinya ketika orang di dekatnya tidak mendukungnya sama sekali.
Dara mencoba mencerna perkataan dari Hana secara perlahan, meskipun seringkali ia
menangis ketika teringat kenyataan bahwa ia hanyalah seorang gadis yang diacuhkan. Hal yang
dipikirkan oleh Dara adalah bagaimana ia bisa mewujudkan mimpinya dengan kondisi
tersebut.Mimpi Dara adalah menjadi seorang pelukis yang karyanya bisa dipajang di dalam
pameran besar. Hal yang dilakukan Dara untuk memulainya adalah rajin membuat lukisan.
Kesibukan tersebut juga dilakukan Dara untuk tidak memikirkan mengenai dirinya yang selalu
diacuhkan dan mulai memahami perkataan Hana.
Perlahan mimpi sang Dara mulai terwujud saat diam-diam ia sering memposting
lukisannya melalui media sosial. Hingga suatu hari ada seseorang datang ke rumah Dara untuk
menemui gadis itu guna mengajaknya untuk bergabung di dalam sebuah pameran lukisan.Kedua
orang tua Dara terperangah mendengar ucapan pria tersebut, sebab tidak menyangka bahwa Dara
si gadis kursi roda bisa menghasilkan karya lukisan yang indah. Dara hanya tersenyum melihat
respon kedua orang tuanya dan memilih menerima tawaran pameran tersebut.
Berbagai lukisan indah dipajang dalam pameran yang diberi tema Mimpi Sang Dara.
Orang tua Dara menghadiri pameran tersebut dan merasa terharu atas pencapaian putri yang
selamaini diacuhkannya. Sementara Dara merasa lega bisa menerima keadaan fisiknya dan
memanfaatkan apa yang dimiliki.

1. Analisislah unsur pembangun yang terdapat dalam cerpen terebut!

No Unsur Cerita penjelasan


1 Tema Kehidupan
Bukti: Namun sayangnya Dara tidak bisa
menopang tubuhnya sendiri tanpa
menggunakan bantuan kursi roda,
sehingga merasa diacuhkan bahkan saat
berada di istana mewah tersebut.
2 Amanat Jangan menyepelekan orang lain
3 Penokohan Dara: pantang menyerah, karena tetap
(tokoh dan sifatnya) berusaha menggapai mimpinya walaupun
cacat dan diacuhkan oleh orang tuanya
Kakak: malu, karena dia memiliki adik
yang cacat
Orang tua: tidak peduli, karena mereka
selalu mengacuhkan anaknya yang cacat
Hana: baik hati, karena membantu dara
saat jatuh dari kursi rodanya dan
memberinya nasihat yang baik
4 Waktu: pagi hari
Bukti: Pagi menjelang saat seorang gadis
yang biasa dipanggil dengan nama Dara
mulai menjerang air untuk membuat
Latar segelas teh panas.
Tempat:
-istana mewah
Bukti: Namun sayangnya Dara tidak bisa
menopang tubuhnya sendiri tanpa
menggunakan bantuan kursi roda,
sehingga merasa diacuhkan bahkan saat
berada di istana mewah tersebut.
-taman
Bukti: Rasa kecewanya terhadap hal
tersebut membuat Dara memiliki
kekuatan untuk menggerakan kursi
rodanya ke arah taman kompleks, berniat
menenangkan diri.
Suasana:
-menyedihkan
Bukti: Suatu pagi Dara jatuh dari kursi
rodanya, namun tidak ada seorangpun di
dalam rumah tersebut mendekat untuk
menolongnya.
-terharu
Bukti: Orang tua Dara menghadiri
pameran tersebut dan merasa terharu
atas pencapaian putri yang selamaini
diacuhkannya.
-senang
Bukti: Dara hanya tersenyum melihat
respon kedua orang tuanya dan memilih
menerima tawaran pameran tersebut.
5 Alur Maju
Bukti: Perlahan mimpi sang Dara mulai
terwujud saat diam-diam ia sering
memposting lukisannya melalui media
sosial. Hingga suatu hari ada seseorang
datang ke rumah Dara untuk menemui
gadis itu guna mengajaknya untuk
bergabung di dalam sebuah pameran
lukisan.

2. Analisislah struktur yang terdapat dalam cerpen tersebut, kemudian isilah pada tabel berikut ini!

NO Bagian Struktur Kutipan Cerpen


1 Pengenalan Cerita Pagi menjelang saat seorang gadis
yang biasa dipanggil dengan nama Dara
mulai menjerang air untuk membuat
segelas teh panas. Dara, ialah gadis yang
hidup dengan sejuta mimpi di dalam
sebuah rumah berdinding tinggi.Dara
merupakan gadis yang tumbuh di dalam
keluarga berkecukupan, bahkan bisa
dibilang sangat kaya. Namun sayangnya
Dara tidak bisa menopang tubuhnya sendiri
tanpa menggunakan bantuan kursi roda,
sehingga merasa diacuhkan bahkan saat
berada di istana mewah tersebut.
2 Pengungkapan Peristiwa Kedua orang tua Dara selalu
mengacuhkannya karena merasa tidak ada
yang bisa diharapkan dari gadis dengan
kursi roda tersebut. Sementara kakaknya
mungkin saja malu mempunyai adik
dengan kondisi seperti Dara.Setiap hari
Dara hanya menghabiskan waktunya di
dalam kamar dan sesekali mengarahkan
kursi rodanya menuju arah taman. Gadis
yang berusia 17 tahun tersebut sangat
senang untuk menggambar di taman guna
menghilangkan pikiran buruknya yang
menyesali keadaannya.
3 Menuju Konflik Suatu pagi Dara jatuh dari kursi
rodanya, namun tidak ada seorangpun di
dalam rumah tersebut mendekat untuk
menolongnya. Rasa kecewanya terhadap
hal tersebut membuat Dara memiliki
kekuatan untuk menggerakan kursi rodanya
ke arah taman kompleks, berniat
menenangkan diri.Saat sedang terisak di
taman, tiba-tiba Dara dihampiri oleh
seorang gadis seusianya dengan kondisi
yang sama. Gadis tersebut mengulurkan
tangan untuk Dara dan mulai menyebutkan
namanya, yaitu Hana. mereka berdua
mudah sekali akrab, mungkin karena
keduanya saling mengerti kondisi masing-
masing.
4 Puncak konflik Tiba-tiba Hana Berkata, “ Dara,
ingatlah bahwa tidak ada seorangpun di
dunia ini yang terlahir sia-sia. Mungkin
kita tidak bisa berdiri tegak layaknya
manusia lain. Tapi, kita masih punya hak
untuk merasakan bahagia. Cobalah untuk
menerima dirimu sendiri, Dara.” lalu,
akhirnya gadis itu berpamitan pada
Dara.Semenjak pertemuannya di taman
dengan Hana, Dara mulai merenungi kata-
kata yang diucapkan oleh gadis tersebut.
Dara berpikir bagaimana ia bisa seutuhnya
menerima dirinya ketika orang di dekatnya
tidak mendukungnya sama sekali.
Dara mencoba mencerna perkataan
dari Hana secara perlahan, meskipun
seringkali ia menangis ketika teringat
kenyataan bahwa ia hanyalah seorang gadis
yang diacuhkan. Hal yang dipikirkan oleh
Dara adalah bagaimana ia bisa
mewujudkan mimpinya dengan kondisi
tersebut.Mimpi Dara adalah menjadi
seorang pelukis yang karyanya bisa
dipajang di dalam pameran besar. Hal yang
dilakukan Dara untuk memulainya adalah
rajin membuat lukisan. Kesibukan tersebut
juga dilakukan Dara untuk tidak
memikirkan mengenai dirinya yang selalu
diacuhkan dan mulai memahami perkataan
Hana.
5 Penyelesaian Perlahan mimpi sang Dara mulai
terwujud saat diam-diam ia sering
memposting lukisannya melalui media
sosial. Hingga suatu hari ada seseorang
datang ke rumah Dara untuk menemui
gadis itu guna mengajaknya untuk
bergabung di dalam sebuah pameran
lukisan.Kedua orang tua Dara terperangah
mendengar ucapan pria tersebut, sebab
tidak menyangka bahwa Dara si gadis kursi
roda bisa menghasilkan karya lukisan yang
indah. Dara hanya tersenyum melihat
respon kedua orang tuanya dan memilih
menerima tawaran pameran tersebut.
Berbagai lukisan indah dipajang
dalam pameran yang diberi tema Mimpi
Sang Dara. Orang tua Dara menghadiri
pameran tersebut dan merasa terharu atas
pencapaian putri yang selamaini
diacuhkannya. Sementara Dara merasa lega
bisa menerima keadaan fisiknya dan
memanfaatkan apa yang dimiliki.

3. Perhatikan cerpen yang berjudul “Mimpi Sang Dara” analisislah kaidah kebahasaan apa
saja yang terdapat dalam cerpen tersebut, kemudian jika kalian menemukan ciri
kebahasaaannya tulislah ciri tersebut kedalam tabel berikut ini! (penulisan ciri
kebahasaan tidak harus semua terisi hanya yang kalian dapat temukan saja dan menurut
kalian benar. Penulisan kutipan hasil analisis boleh lebih dari satu)

Kaidah Kebahasaan Kutipan dalam cerita


a. Kata ganti orang -Mungkin kita tidak bisa berdiri tegak
pertama/ ketiga layaknya manusia lain.
-Dara mencoba mencerna perkataan dari
Hana secara perlahan, meskipun seringkali ia
menangis ketika teringat kenyataan bahwa
ia hanyalah seorang gadis yang diacuhkan.
b. Kalimat bermakna Semenjak pertemuannya di taman dengan
lampau Hana, Dara mulai merenungi kata-kata yang
diucapkan oleh gadis tersebut.
c. Konjungsi Semenjak pertemuannya di taman dengan
kronologis Hana, Dara mulai merenungi kata-kata yang
diucapkan oleh gadis tersebut.
d. Kata kerja yang Orang tua Dara menghadiri pameran
menggambarkan tersebut dan merasa terharu atas
peristiwa pencapaian putri yang selamaini
diacuhkannya.
e. Kata kerja yang Semenjak pertemuannya di taman dengan
menunjukan kalimat Hana, Dara mulai merenungi kata-kata yang
tak langsung diucapkan oleh gadis tersebut.
f. Menggunakan kata -Semenjak pertemuannya di taman dengan
kerja yang Hana, Dara mulai merenungi kata-kata yang
menyatakan pikiran/ diucapkan oleh gadis tersebut.
-Dara berpikir bagaimana ia bisa seutuhnya
perasaan
menerima dirinya ketika orang di dekatnya
tidak mendukungnya sama sekali.
g. Menggunakan dialog Tiba-tiba Hana Berkata, “ Dara, ingatlah
(kalimat langsung) bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini
yang terlahir sia-sia.

4. Buatlah Cerpen tema bebas dengan memperhatikan struktur penulisan cerpen! (cerpen
terdiri minimal 3 paragraf, terdapat tokoh, penggambaran latar dan alur yang jelas.
Sertakan tema apa yang menjadi dasar penulisan cerpen kalian)
KAYA CEPAT

TEMA : kehidupan

Pak budi adalah seorang pialang saham yang tidak biasa. Dia pernah bekerja di salah satu
perusahaan pialang ternama di Indonesia. Disana ia bekerja dibawah pimpinan joko yang
berhasil meyakinkan budi bahwa satu-satunya tujuan pialang saham adalah
menghasilkan uang untuk dirinya sendiri. Budi kehilangan pekerjaannya setelah
penurunan pasar saham satu hari terbesar dalam sejarah. Setelah itu budi bekerja di
perusahaan lain dan menghasilkan banyak uang dengan cara berbohong agar orang
membeli saham suatu perusahaan dan menerima banyak komisi dari penjualan tersebut.
Suatu saat budi bertemu dengan orang bernama abdul yang penasaran bagaimana cara
dia menghasilkan uang dengan cepat dan mereka akhirnya berpartner dan mendirikan
perusahaan mereka sendiri bernama STO. Dengan perusahaan tersebut budi dan abdul,
serta rekan-rekannya yang lain berhasil menghasilkan uang sangat banyak. 5 tahun
kemudian, budi berhasil menggelapkan uang sebanyak 200 miliar rupiah dari IPO suatu
perusahaan. Tak disangka perusahaan budi ternyata telah diawasi oleh pemerintah dan
akhirnya budi dan abdul terjerat kasus penggelapan yang pada akhirnya membuat budi
menghianati abdul dan rekan-rekannya demi mendapat pengurangan hukuman penjara.
Setelah keluar dari penjara budi bekerja menjadi ahli penjualan.

Anda mungkin juga menyukai