Pada pembelajaran kali ini kita akan membahas tentang dinamik, tempo dan tanda ulang
11. Dinamik
Dinamik berarti kekuatan, yaitu keras lemahnya atau kuat lembutnya nada
dinyanyikan. Dinamik lagu akan memengaruhi suasana lagu tersebut. Ada dua
istilah pokok dinamik lagu, yaitu forte yang berarti kuat dan piano yang berarti
lembut. Dalam notasi musik forte disingkat f dan piano disingkat p. Karena kuat
lemahnya lagu itu bervariasi, masih ada pula variasi dinamik lagu. Berikut adalah
tanda-tanda dinamik lagu beserta maksudnya.
Sering kita dengar lagu yang biasanya dinyanyikan dengan lambat tiba-tiba
diubah dengan cara dinyanyikan dengan cepat. Mendengar lagu yang diubah
kecepatannya, sekejap kita akan merasa janggal. Coba saja nyanyikan lagu
“Mengheningkan Cipta” dengan kecepatan seperti ketika kita menyanyikan lagu
“Halo-Halo Bandung”. Bagaimana rasanya? Kita merasa aneh karena cita rasa lagu
tersebut akan ikut berubah pula.
Oleh karena itu, kecepatan menyanyikan lagu sebaiknya mengikuti petunjuk
yang telah dibuat oleh penciptanya. Dalam hal ini kita perlu mengenal istilah
tempo. Tempo adalah istilah untuk menentukan cepat lambatnya lagu dinyanyikan.
Ada lagu yang bertempo cepat, sedang, dan ada pula lagu yang bertempo lambat.
Istilah-istilah sebagai tanda tempo biasanya menggunakan Bahasa Italia. Akan
tetapi, dapat juga kita menggunakan istilah dalam bahasa sendiri untuk memberikan
tanda tempo tersebut. Pencipta lagu biasanya telah menentukan tempo lagu
ciptaannya. Penetapannya dilakukan dengan menuliskan tanda tempo di kiri atas
notasi lagu. Tanda tempo sebuah lagu berlaku untuk keseluruhan teks lagu tersebut.
i. Istilah Tempo Utama
Istilah Keterangan
Largo Lambat sekali
Lento Lebih lambat
Adagio Lambat
Andante Sedang
Moderato Sedang agak cepat
Allegro Cepat
Vivace Lebih cepat
Presto Cepat sekali
Penerapannya misalnya,
Adagio con maestoso : lambat dengan agung
Istilah untuk perubahan tempo ini dituliskan di atas paranada pada bagian yang
dikehendaki perubahan temponya.
iv. Mengukur Tempo
Sudah dijelaskan di atas bahwa tanda tempo menunjukkan cepat
lambatnya lagu dinyanyikan. Tetapi, seberapa tepat kecepatan sebuah tempo
harus diterapkan dalam menyanyikan lagu? Bagaimana pula mengukurnya?
Johann Nepomuk Malzel (1770 – 1838) menolong kita dengan alat temuannya
yang diberi nama Metronome Malzel. Alat ini dapat memberi tanda berupa
ketukan teratur yang dapat disetel sesuai dengan tempo lagu. Jika disejajarkan
dengan tempo lagu, metronome akan memberi tanda kecepatan sebagai berikut:
1. Largo : 40 – 60 ketuk per menit
2. Lento : 60 – 66 ketuk per menit
3. Adagio : 66 – 76 ketuk per menit
4) Andante : 76 – 108 ketuk per menit
5) Moderato : 108 – 120 ketuk per menit
6) Allegro : 120 – 160 ketuk per menit
7) Vivace : 160 – 184 ketuk per menit
8) Presto : 184 – 208 ketuk per menit 13. Tanda Ulang
Dalam
sajian lagu, kita sering mendengar sebuah lagu yang dinyanyikan secara berulang.
Kadang diulang secara keseluruhan, kadang yang diulang hanya sebagian. Kadang
diulang dari awal, kadang yang diulang hanya bagian tertentu saja. Yang paling
sering kita dengar adalah pengulangan lagu hanya bagian refreinnya saja. Dalam
notasinya tentu tidak seluruh lagu beserta pengulangannya ditulis. Akan banyak
menghabiskan halaman kertas jika demikian. Oleh karena itu, untuk keperluan
pengulangan bagian-bagian lagu disini juga dikenalkan cara-cara pengulangan
lagu dengan pemakaian tanda ulang.
Tanda ulang bermacam-macam tergantung bagian mana yang akan diulang
dalam sebuah notasi lagu. Berikut ini disajikan macam-macam tanda ulang.
a. Berupa garis penutup yang bertitik dua (:). Dua titik tersebut diletakkan di sebelah
kanan garis birama awal pengulangan dan di kiri dua garis penutup
a b c d
Bila terdapat tanda ulang seperti itu, berarti seluruh penulisan lagu dalam
apitan tanda titik dua (:) itu harus diulang dua kali, menjadi a – b – c – d – a
–b–c–d
a b c d
Bila terdapat tanda ulang seperti di atas, dinyanyikan a – b – c – d – c – d.
b. Pengulangan yang berbeda di bagian akhir. Cara ini dilakukan bila bagian yang
diulang tidak tepat sama dengan ulangannya. Perhatikan contoh!
A b c d
a b c
d e f
a b c
d e f