Untuk menyajikan sebuah komposisi musik atau lagu dengan penuh penghayatan, tentu saja
perlu mengetahui tanda-tanda musik atau lagu yang ada dalam partitur dan memiliki
kemampuan dalam interpretasi lagu. Kedua hal ini menjadi penting supaya penyajian musik
atau lagu menjadi lebih hidup dan sesuai dengan roh lagu yang dimaksudkan oleh
penciptanya.
Mengapa saya menggunakan istilah roh/nyawa? Karena roh atau nyawa itu “menghidupkan”.
Musik atau lagu tidak cukup disajikan sesuai nada, irama dan syairnya saja, namun juga harus
menjadi satu kesatuan yang hidup yang menyampaikan pesan ataupun suasana hati
penciptanya.
Untuk bisa bernyanyi dengan baik, tentu kita harus belajar tanda – tanda baca yang ada dalam
partitur sebuah lagu. Tanda-tanda baca tersebut meliputi tanda tempo, tanda ekspresi, dan
tanda dinamika.
1. Tempo
Dalam sebuah lagu, Tempo menyatakan cepat atau lambatnya lagu tersebut dinyanyikan.
Tanda tempo biasanya ditulis di sebelah kiri atas text dan berlaku untuk keseluruhan lagu,
tetapi, sering kali juga terjadi perubahan tempo di tengah-tengah nyanyian yang
dinyatakan dengan istilah tertentu, misalnya, ritardando yang artinya, makin lama makin
lambat.
Secara garis besar terdapat tiga tempo utama yakni lambat, sedang, dan cepat. Ketiga
jenis tempo ini, merupakan dasar perkembangan jenis-jenis tempo yang lain.
Lambat
Sedang
Cepat
allegro : cepat
allegretto : agak cepat, ringan
presto : cepat tergesa-gesa
prestissimo : secepat-cepatnya
vivace, vivo : cepat dan girang
Mempercepat
Memperlambat
Tanda-tanda lain
3. Dinamika
Dinamika adalah tanda yang berkaitan dengan keras atau lembutnya suara dalam suatu
nyanyian. Dinamika merupakan unsur yang sangat penting dalam ekspresi musik, oleh
karena dinamika mencerminkan emosi yang menjiwai musik. Emosi yang lembut,
terharu, damai, tenang akan terungkap di dalam alunan musik yang lembut atau emosi
yang sedang membara, marah, gelisah, semangat, atau dinamis akan diungkapkan dengan
alunan musik yang keras dan kuat.
Tanda Dinamika
ppp = pianissimo possible : selembut-lembutnya
pp = pianissimo : lembut sekali
p = piano : lembut
mp = mezzo piano : agak lembut
mf = mezzo forte : agak keras
f = forte : keras
ff = fortissimo : keras sekali
fff = fortissimo possible : sekeras-kerasnya
B. INTERPRETASI
Interpretasi karya musik adalah proses dimana seorang penyaji musik menerjemahkan atau
mewujudkan sebuah karya musik dari notasi menjadi bunyi yang valid secara artistik.
Tujuan interpretasi dalam musik adalah untuk menemukan apa yang komposer inginkan,
untuk mengekspresikan dan mengkomunikasikan perasaan, dan untuk menggambarkan
sejarah, sosial, serta kondisi psikologi untuk penciptaan karya yang diinterpretasikan.
Menginterpretasikan sebuah karya musik khususnya musik seni sangat diperlukan, karena
untuk memberikan kejelasan pada setiap nada yang telah diciptakan oleh komposer, dan
kejelasan ini dihasilkan dalam sebuah penyajian (performance) musik. Tidak hanya setiap
nada saja yang perlu dijelaskan, tetapi juga setiap elemen musik yang dituangkan dalam
karya tersebut, seperti tanda dinamik, melodi, ritme, tempo, struktur, bentuk, frasering,
harmoni, warna suara, latar belakang penciptaan (terkait dengan sejarah), serta arti dari judul
karya musik itu sendiri maupun arti syairnya.
Interpretasi dalam musik merupakan elemen yang penting/vital, karena interpretasi
merupakan salah satu cara untuk menjelaskan atau menjernihkan pesan dan makna yang
dituangkan seorang komposer yang tidak dapat dijelaskan atau ditunjukkan pada penyaji
musik cara yang tepat bagaimana karya musiknya dinyanyikan atau dimainkan, sehingga
diperlukan interpretasi.
Faktor- faktor yang perlu diperhatikan dalam menginterpretasikan karya musik antara lain:
1. Faktor sejarah musik.
2. Faktor biografi komponis.
3. Faktor studi perbandingan