Anda di halaman 1dari 6

9.

Tanda Mula dengan kres

Tanda mula berkaitan dengan nada dasar. Cara menentukannya adalah dengan berdasarkan

urutan tangga nada natural. Urutan tangga nada natural dianggap sebagai bernada dasar 1 =

C (do sama dengan C) tidak ada kresnya. Untuk nada dasar selanjutnya dipakai patokan nada

kelima dari urutan nada tersebut. Maka nada dasar berikutnya adalah 1 = G dengan satu kres,

dan seterusnya. Perhatikan tabel berikut!


10. Tanda Mula dengan Mol

Hampir sama dengan tanda mula dengan kres, cara menentukan urutan tangga nada

dengan mol juga dengan berdasarkan urutan tangga nada natural. Urutan tangga nada natural

dianggap sebagai bernada dasar 1 = C (do sama dengan C) tidak ada molnya. Untuk nada

dasar selanjutnya dipakai patokan nada keempat dari urutan nada tersebut. Maka nada dasar

berikutnya adalah 1 = F dengan satu mol, dan seterusnya. Perhatikan tabel berikut!
Tugas Mandiri

1. Perhatikan susunan nada pada alat musik keyboard, pianika, gitar, atau piano.

Menggunakan tangga nada apakah alat-alat musik tersebut!

2. Perhatikan pula alat musik tradisional yang ada di sekolahmu, misalnya siter, gamelan

(saron, bonang, gambang), sape, kolintang, talempong, atau yang lain. Bunyikanlah

secara berurutan dari nada paling rendah hingga nada paling tinggi. Bandingkan

nadanya dengan alat musik barat di atas! Samakah susunan nadanya? Ada yang sama

ada pula yang berbeda. Mengapa?

11. Dinamik

Dinamik berarti kekuatan, yaitu keras lemahnya atau kuat lembutnya nada dinyanyikan.

Dinamik lagu akan memengaruhi suasana lagu tersebut. Ada dua istilah pokok dinamik lagu,

yaitu forte yang berarti kuat dan piano yang berarti lembut. Dalam notasi musik forte disingkat

f dan piano disingkat p. Karena kuat lemahnya lagu itu bervariasi, masih ada pula variasi

dinamik lagu. Berikut adalah tanda-tanda dinamik lagu beserta maksudnya.

Tanda dinamik dituliskan di atas bagian lagu yang memerlukan. Pengaruhnya hanya berlaku

bagi not-not yang berada di dekatnya. Namun demikian, dalam praktik, penafsiran seseorang

terhadap dinamik lagu tergantung pada yang bersangkutan. Lebih banyak orang memainkan

nada-nada rendah dengan lembut sedangkan nada-nada tinggi dengan kuat meskipun tidak

terdapat tanda-tanda dinamik lagu. Namun demikian, untuk kepentingan berlatih, lebih baik

kalian mematuhi notasi musik secara lebih total karena pencipta lagu atau komposer pasti

mempunyai maksud tertentu dalam menuliskan lagunya.

12. Tempo

Sering kita dengar lagu yang biasanya dinyanyikan dengan lambat tiba-tiba diubah dengan

cara dinyanyikan dengan cepat. Mendengar lagu yang diubah kecepatannya, sekejap kita akan

merasa janggal. Coba saja nyanyikan lagu “Mengheningkan Cipta” dengan kecepatan seperti

ketika kita menyanyikan lagu “Halo-Halo Bandung”. Bagaimana rasanya? Kita merasa aneh

karena cita rasa lagu tersebut akan ikut berubah pula.

Oleh karena itu, kecepatan menyanyikan lagu sebaiknya mengikuti petunjuk yang telah

dibuat oleh penciptanya. Dalam hal ini kita perlu mengenal istilah tempo. Tempo adalah
istilah untuk menentukan cepat lambatnya lagu dinyanyikan. Ada lagu yang bertempo cepat,

sedang, dan ada pula lagu yang bertempo lambat. Istilah-istilah sebagai tanda tempo biasanya

menggunakan Bahasa Italia. Akan tetapi, dapat juga kita menggunakan istilah dalam bahasa

sendiri untuk memberikan tanda tempo tersebut. Pencipta lagu biasanya telah menentukan

tempo lagu ciptaannya. Penetapannya dilakukan dengan menuliskan tanda tempo di kiri atas

notasi lagu. Tanda tempo sebuah lagu berlaku untuk keseluruhan teks lagu tersebut.

a. Istilah Tempo Utama

b. Variasai Pemakaian Tanda Tempo

Istilah-istilah tempo di atas dapat berdiri sendiri. Namun, pencipta lagu kadang-kadang

masih menambahkan istilah lain bagi lagunya. Penambahan istilah ini tentu ada maksudnya

karena ungkapan cita rasa lagu lewat kecepatan lagu tersebut memang harus tergambarkan

dengan lebih tepat. Oleh karena itu, sering kita jumpai sebuah lagu diberi tanda tempo

berupa gabungan dua istilah, atau berupa penambahan akhiran tertentu, dan sebagainya.

Berikut ini disajikan beberapa variasi pemakaian tanda tempo.

1) Menggabungkan dua istilah

Biasanya dilakukan untuk dua istilah yang berdekatan, misalnya: Allegro Vicave, yang

berarti lebih cepat dari allegro tetapi kurang dari vivace.

2) Menambahkan istilah lain

Biasanya dilakukan untuk menambahkan sifat tertentu dari sebuah lagu.

____ con amore : dengan penuh cinta

____ con brio : dengan hidup

____ con fiesto : dengan meriah

____ con espressione : dengan penuh perasaan

____ con dolore : dengan sedih

____ con maestoso : dengan agung

Penerapannya misalnya,

Adagio con maestoso : lambat dengan agung

Allegro con fiesto : cepat dengan meriah.

Untuk praktisnya, istilah con sering dihilangkan, sehingga menjadi: Adagio maestoso,
allegro fiesto, dan sebagainya.

3) Menambahkan akhiran tertentu.

Biasanya akhiran tersebut adalah etto yang berarti agak dan issimo yang berarti sangat.

Allegro → allegretto : agak cepat

Allegro → allegrissimo : sangat cepat

Largo → largetto : agak lambat

Largo → largissimo : sangat cepat

c. Perubahan Tempo

Seperti disinggung di atas, bahwa tanda tempo sebuah lagu berlaku untuk keseluruhan

teksnya, kadang kala pencipta masih menginginkan variasi tempo tertentu di bagian-bagian

tertentu lagunya. Untuk itu pencipta dapat menggunakan istilah-istilah perubahan tempo.

Istilah-istilah tersebut di antaranya adalah:

ritenuto sering disingkat rit, artinya diperlambat.

accelerando sering disingkat accel, artinya dipercepat.

a tempo atau tempo primo, artinya kembali ke tempo semula.

Istilah untuk perubahan tempo ini dituliskan di atas paranada pada bagian yang dikehendaki

perubahan temponya.

d. Mengukur Tempo

Sudah dijelaskan di atas bahwa tanda tempo menunjukkan cepat lambatnya lagu

dinyanyikan. Tetapi, seberapa tepat kecepatan sebuah tempo harus diterapkan dalam

menyanyikan lagu? Bagaimana pula mengukurnya? Johann Nepomuk Malzel (1770 – 1838)

menolong kita dengan alat temuannya yang diberi nama Metronome Malzel. Alat ini dapat

memberi tanda berupa ketukan teratur yang dapat disetel sesuai dengan tempo lagu. Jika

disejajarkan dengan tempo lagu, metronome akan memberi tanda kecepatan sebagai berikut:

1) Largo : 40 – 60 ketuk per menit

2) Lento : 60 – 66 ketuk per menit

3) Adagio : 66 – 76 ketuk per menit

4) Andante : 76 – 108 ketuk per menit

5) Moderato : 108 – 120 ketuk per menit


6) Allegro : 120 – 160 ketuk per menit

7) Vivace : 160 – 184 ketuk per menit

8) Presto : 184 – 208 ketuk per menit

Anda mungkin juga menyukai