B.Nama Indonesia
Istilah Indonesia dikenalkan oleh George Samuel Windsor Earl dalam
tulisannya yang berjulud “on the leading characteristics of the Papuan,
Australian and Malay-Polynesian Nations” pada tahun 1850. Pada saat itu Earl
mengusulkan penyebutan Indunesia atau Melayunesia untuk menggantikan
nama Hindia. Pada tahun 1884, adolf bastian dari Jerman menulis buku
“Indonesien oder die inseln des Malayischen Archipel”.
Jadi untuk saat ini, Indonesia dan Nusantara mengacu pada wilayah yang
membentang dari Aceh sampai Papua. Secara popular wiilayah Indonesia itu
membentang dari kota Sabang[4] (di Pulau We) sampai kota Merauke (Papua),
dari Pulau Miangas (Sulawesi Utara) sampai Pulau Rote (Nusa Tenggara Timur)
Berdirinya Kerajaan Kerajaan tersebut tidak bisa dilepaskan kaitannya dengan
perdagangan. Faktor Indonesia termasuk salah satu negara yang penting
adalah letak Indonesia yang strategis dan Indonesia kaya akan sumber daya
alam yang diperdagangkan. Indonesia letaknya strategis yang menghubungkan
perdagangan antara Cina dengan India[5] dan daerah lainnya. Dahulu
perdagangan melalui jalur darat yang disebut dengan jalur sutera[6]. Setelah
pindah melalui jalur laut, Indonesia menjadi ramai disinggahi oleh para
pedagang asing antara lain India, Cina dan Arab. Perkembangan selanjutnya
dengan adanya kontak tersebut muncul kerajaan di Indonesia dengan pusat
pusat perdagangannya.
Kerajaan-kerajaan tersebut berkembang menjadi kerajaan besar yang menjadi
representasi pusat pusat kekuasaan yang kuat dan mengontrol kerajaan-
kerajaan yang lebih kecil di Nusantara. Kerajaan kerajaan kecil yang tunduk
harus membayar upeti. Kerajaan yang pernah memiliki wilayah yang luas yakni
Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit. Kerajaan Sriwijaya bercorak Budha
dan terletak di Pulau Sumatera. Sedangkan Kerajaan Majapahit bercorak hindu
dan terlekat di Pulau Jawa. Kerajaan Sriwijaya terkenal dengan kerajaan
maritim. Sedangkan Kerajaan Majapahit dengan patihnya Gajah Mada berhasil
memiliki wilayah yang sangat luas.
D.Sistem Pemerintahan
Sebelum kedatangan pengaruh dari India, sistem pemerintahan di Indonesia
berdasarkan suku suku. Kepala suku dipilih berdasarkan kemampuan yang
dimiliki yang dikenal dangan istilah “primus interperes”. Setelah masuknya
pengaruh India, mempengaruhi sistem pemerintahan yang berlaku. Di
Indonesia diperkenalankan menganai sistem kerajaan. Seorang raja dianggap
sebagai perwakilan dewa dimuka bumi / kultus dewa raja. Kekuasaan raja
dilakukan secara turun temurun.
Salah satu bukti akulturasi dalam bidang pemerintahan, misalnya seorang raja
harus berwibawa dan dipandang bila sang raja memiliki kekuatan gaib seperti
pada pemimpin masa sebelum Hindu-Buddha. Karena raja memiliki kekuatan
gaib, maka oleh rakyat raja dipandang dekat dengan dewa. Raja kemudian
disembah, dan kalau sudah meninggal, rohnya dipuja-puja.