Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ardevita Rahma Sabilla

No :4
Kelas : IX A
Sejarah Penemuan Jam Tangan
Jam tangan atau arloji adalah penunjuk waktu yang
dipakai di pergelangan tangan manusia dengan
tampilan waktu yang terus bertambah. Kegunaan
utama jam tangan ialah untuk menunjukan waktu pada
saat tertentu dan menghitung rentang waktu antara
dua kejadian pada waktu yang berbeda. Arloji
umumnya memiliki tiga macam jarum, yaitu jarum jam
yang pendek, jarum menit yang lebih panjang dan
jarum detik yang paling panjang. Pergeseran
penunjukan jarum terjadi tiap mencapai 60 skala,
dimulai dari jarum detik ke jarum menit dan dari jarum menit ke jarum jam. Jam tangan
pertama kali diperkenalkan pada abad ke-16. Pada saat itu semua jam tangan dan alat
penunjuk waktu lainnya menggunakan mesin penggerak mekanik manual atau hand-
winding (Wikipedia).
Siapa sangka, jika dibalik sejarah penemuan jam tangan ini, ternyata penemunya
adalah seorang tukang kunci. Selama ribuan tahun, manusia telah mengukur waktu
dengan berbagai cara, seperti melacak pergerakkan matahari dengan jam matahari,
penggunaan jam air, jam lilin, dan jam pasir. Setelah berabad-abad dan ribuan tahun
kemudian, peradaban manusia modern akhirnya berkembang dan sejarah jam dimulai
dengan munculnya desain jam tangan analog. Komunitas ilmiah modern telah
menyatakan bahwa Peter Henlein, pembuat jam dari Nuremberg, Jerman. Atas
penemuan jam portabelnya, sejarah mencatat Henlein yang lahir pada tahun 1485 ini
dinobatkan sebagai 'Bapak Jam Modern', sekaligus pencetus seluruh industri
pembuatan jam yang kita kenal hari ini.
Sebelum dikenal sebagai penemu jam, Henlein pernah bekerja sebagai tukang
reparasi dan tukang kunci di sebuah perusahaan barang antik yang berkembang di
Nuremberg, Jerman. Dia memperkenalkan per utama sebagai pengganti bobot yang
memungkinkan jam tangan dapat berukuran kecil dan mudah dibawa. Dilansir
Encyclopedia, sekitar tahun 1500, Henlein mulai membuat jam kecil yang digerakkan
oleh pegas. Sejarah penemuan jam tersebut diklaim sebagai arloji portabel pertama,
serta dirancang untuk dapat dibawa dengan mudah di tangan dan berbentuk lingkaran
atau oval. Ada yang menarik dari kisah penemuan jam tangan ini. Karena bentuknya
yang lonjong dan kesalahan terjemahan dari kata Jerman, yang seharusnya disebut
dengan Ueurlein yang berarti jam kecil. Namun nama alat tersebut disalahartikan
menjadi Eierlein yang berarti telur kecil, dan selanjutnya jam tangan itu disebut telur
Nuremburg. Tombol jam ini ditempatkan di atas perangkat dan hanya menampilkan
jarum penunjuk jam. Jam tangan yang ditemukan oleh Henlein, selanjutnya menarik
perhatian dan diinginkan oleh banyak orang.  Seperti yang ditulis oleh Johannes
Coeulus pada tahun 1511, seorang pria yang pintar dan relatif muda yaitu Peter Henlein
dapat menciptakan karya yang dikagumi oleh ahli matematika terkemuka.
Hal ini dikarenakan dari besi kecil, Henlein membangun jam dengan banyak roda
yang tanpa dorongan apapun dan dalam posisi apapun dapat menunjukkan waktu yang
dapat dibawa di dalam tas maupun di dalam saku. Kendati jam tangan Nuremburg
buatan Henlein telah menjadi salah satu penemuan yang mengubah dunia, namun, alat
ini masih jauh dari akurat atau belum dapat diandalkan. Sebab, jam tangan ini tidak bisa
digerakkan dan tetap menjaga ketepatan waktu. Kemudian, sekitar tahun 1525, Jacob
Zech, seorang mekanik asal Swiss yang tinggal di kota Praha mulai mempelajari
masalah penyetaraan tekanan pegas utama. Zech mengembangkan fusee, yaitu katrol
beralur berbentuk kerucut yang digunakan bersama dengan laras yang berisi per
utama. Perangkat yang dikembangkan Zech meningkatkan akurasi jam tangan, dan
memastikan kelanjutan dan pengembangan jam tangan yang lebih modern.

Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Jam_tangan
https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/22/100000923/sejarah-penemuan-jam-
tangan-ternyata-dari-seorang-tukang-kunci?page=all.

Anda mungkin juga menyukai