Anda di halaman 1dari 9

1.

SEJARAH PENEMUAN PENDULUM


a) IBNU YUNUS, PENEMU PENDULUM 600 TAHUN SEBELUM
GALILEO GALILEI
Ibnu Yunus atau lengkapnya Abu al-Hasan Ali bin Abi Said Abdur Rahman bin Yunus asSadafi adalah salah satu seorang astronom Muslim terkemuka. Selain itu, namanya juga
tercatat sebagai ahli sejarah lewat karyanya Tarikhu A`yani Mishra. Namanya melejit
sebagai astronom ulung yang datang setelah al-Battani dan Abu al-Wafa. Hal ini disebabkan
oleh penemuannya berupa bandul (ayunan) yang digunakan untuk mengetahui detik-detik
waktu dalam meneropong benda-benda angkasa, seperti halnya bandul yang digunakan
untuk jam dinding. Dengan demikian, beliau lebih dahulu menemukannya kurang lebih
enam abad dibandingkan Galileo Galilei (1564-1642 M) yang selama ini dianggap sebagai
penemu alat bandul, yang di Negara Arab disebut miwar dan dikenal sebagai pendulum di
Negara Barat.
Karyanya yang lain adalah Kitab al-Mail tentang kemiringan matahari. Juga Kitab
at-Ta`dil al-Muhkam yang mengupas tentang gerhana matahari dan bulan. Selain itu, beliau
juga menulis beberapa uraian mengenai daftar bayang-bayang, daftar azimuth matahari,
ukuran waktu ketinggian matahari serta jadwal-jadwal waktu shalat yang tentu saja semua ini
merupakan sumbangan besar bagi ilmu pengetahuan. Bersama ilmuwan matematika muslim,
Abu Nasr al-Iraqi dan Abu Mahmud al Khuyandi, beliau pun memberikan kontribusi baru
dalam bidang disiplin ilmu matematika. Misalnya dengan menemukan rumus :
Cos a . Cos b = [ Cos (a + b ) + Cos ( a b ) ]

b) Siapakah Galileo Galilei?


Lahir pada 1964 (meninggal pada 1642 ), galilei yang dikenal sebagai Galileo adalah
putra seorang guru music dari kota pisa, Italia.

c) Momen Eureka Galileo


Galileo telah melihat bandul berayun seratus kali sebelumnya, tetapi dia tidak
memperhatikan dengan cermat sampai pada tahun pertamanya sebagai mahasiswa kedokteran
ketika benar-benar memperhatikan sebuah pendupaan dikatedral, pisa. Seorang biarawan
mengayunkan untuk menebarkan asap yang keluar dari dupa tersebut. Galileo menghitung
waktu ayunan dengan menggunakan denyut nadinya. Dia merasakan denyut jantung yang
teratur dipergelangan tangannya. Hal yang mengejutkan setiap ayunan , besar atau kecil
memiliki detak yang sama. Kemudian Galileo melakukan beberapa percobaan mengayunkan
pendulum lalu memberinya beban dengan panjang tali yang berbeda.. dia menemukan bahwa
berat tidak membuat perbedaan terhadap waktu ayunan, tetapi panjang tali dari pendulum
yang embuatnya berbeda.

d) Menandai Waktu
Menggandakan panjang tali pendulum akan membuat ayunan menjadi empat kali lebih
panjang membagi dua tali akan memotong waktu menjadi seperempat. Galileo menyarankan
guru pribadinya bahwa dokter dapat menggunakan pendulum khusus untuk mengukur denyut
nadi pasien. Penykit akan meningkatkan kecepatan denyut nadi seseorang sehingga para

dokter harus memeriksanya secara rutin. Alat Galileo disebut sebagai sebuah pulsilogium, alat
ini membantu pra dokter membantu menghitung denyut nadi secara tepat.
Momen eureka Galileo menjaga dunia berjalan tepat waktu selama hamper tiga abad.
Pendulum tetap digunakan pada sebagian besar jenis jam sampai penemuan jam elektronik
pada 1949.

2. SEJARAH PENEMUAN LENSA


a) Sejarah Lensa
Sejarah mencatat bahwa fisikawan Muslim legendaris, Ibnu al-Haitham (965 M-1039
M) merupakan orang pertama yang mempelajari tentang masalah perbesaran benda dan
pembiasan cahaya. Hal ini dibuktikan dalam karyanya bertajuk Kitab al-Manazir (tentang
optik). Lensa mulai diaplikasikan pada alat bantu penglihatan seperti kacamata dan lup (kaca
pembesar) pada abad ke-13. Lup (kaca pembesar) ditemukan oleh seorang sarjana Inggris,
Roger Bacon (1214-1294) pada awal abad ke-13. Sedangkan kacamata ditemukan setelah
penemuan lup tersebut, kurang lebih pada abad ke-14.
Sebenarnya, penemuan lensa tersebut pernah menjadi sebuah perdebatan bagi dua bangsa,
yakni bangsa Eropa dan bangsa Arab. Bangsa Eropa mengaku bahwa merekalah penemu
lensa, sedangkan beberapa bukti mengatakan ilmuwan Muslim lah yang lebih dahulu
menemukan lensa. Beberapa sumber bukti tersebut antara lain adalah puisi-puisi karya Ibnu
al-Hamdis (1055 M- 1133 M). Dia menulis sebuah syair yang menggambarkan tentang
kacamata. Syair itu ditulis sekitar 200 tahun, sebelum masyarakat Barat menemukan
kacamata. Berikut sedikit kutipan dari isi puisi tersebut :
Benda bening menunjukkan tulisan dalam sebuah buku untuk mata, benda bening
seperti air, tapi benda ini merupakan batu. Benda itu meninggalkan bekas kebasahan di
pipi, basah seperti sebuah gambar sungai yang terbentuk dari keringatnya.
Jika puisi tersebut benar-benar ditulis pada abad ke-11, berarti lensa maupun kacamata
memang ditemukan pertama kali oleh kaum Muslim. Baru sekitar 200 tahun setelah itu
bangsa barat menemukan kacamata.
Penemuan lensa sendiri diawali oleh penemuan kaca beribu tahun yang lalu. Menurut
beberapa sumber yang dapat dipercaya, kaca mulai ditemukan sejak 5000 tahun sebelum
masehi yang dibuktikan oleh sejarawan Romawi Kuno, Pliny (23-79 sebelum masehi). Pliny

mengadakan penelitian kecil yang merujuk pada kenyataan bahwa kaca telah ditemukan oleh
para pedagang Phoenic di wilayah yang sekarang disebut Suriah pada 5000 tahun sebelum
masehi. Pliny mengungkapkan bahwa saat istirahat, para pedagang ini membakar makanan
dalam wadah yang sebenarnya terbuat dari kaca..
Kemudian, pegetahuan berkembang menghasilkan penemuan baru, yakni pembakaran
kaca/burning glass oleh seorang dramawan asal Yunani Kuno bernama Aristophanes sekitar
tahun 424 SM. Caranya dalah dengan memusatkan cahaya matahari pada fokus lensa (titik api
lensa). Aristophanes juga memasukkan fenomena burning glass tersebut ke dalam salah satu
sandiwaranya yang berjudul The Clouds.

Roger Bacon (1214-1249)


Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya ilmu pengetahuan, lensa pun juga
mengalami perkembangan. Lensa yang dahulu hanya digunakan sebagai alat pembakaran,
mengalami perubahan fungsi yakni menjadi alat perbesaran (magnifier).

b) Antony van Leeuwenhoek - Bapak Mikrobiologi Penemu Lensa Optik


Antonie Philips van Leeuwenhoek (24 Oktober 1632 - 26 Agustus 1723) adalah seorang
berkebangsaan Belanda, pedagang dan ilmuwan. Dia dikenal sebagai " Bapak Mikrobiologi ",
dan dianggap sebagai yang pertama menekuni ilmu mikrobiologi. Ia juga dikenal untuk
karyanya pada peningkatan mikroskop dan untuk kontribusi terhadap pembentukan
mikrobiologi.

Kendati perangkat mikroskop sudah ditemukan orang sebelum Leeuwenhoek lahir,


namun Ia tidak menggunakannya. Sebaliknya, dengan cermat dan tepat ia menggosok lensa
berukuran kecil. Leeuwenhoek mampu menghasilkan mikroskop yang punya daya kekuatan
pengamatan yang jauh lebih baik dari mikroskop yang sudah ada. Salah satu dari lensa yang
masih ada memiliki kapasitas membesarkan sekitar 270 kali, bahkan ada tanda-tanda bahwa ia
berhasil membuat lebih sempurna dari itu.
Leeuwenhoek membuat lebih dari 500 lensa optik. Dia juga menciptakan sedikitnya 25
mikroskop, dari jenis yang berbeda, yang hanya sembilan bertahan. Mikroskopnya terbuat
dari frame perak atau tembaga, dengan lensa buatan tangan. Antony van Leeuwenhoek
mampu membuat perbesaran hingga 275 kali. Bukan mustahil bila Leeuwenhoek memiliki
beberapa mikroskop yang dapat memperbesar hingga 500 kali.
Mikroskop adalah perangkat yang relatif kecil, yang terbesar memiliki panjang sekitar 5
cm. Mikroskop tersebut digunakan dengan menempatkan lensa yang sangat dekat di depan
mata, sambil melihat ke arah matahari. Sisi lain dari mikroskop memiliki pin, di mana sampel
telah terpasang agar tetap dekat dengan lensa. Ada juga tiga sekrup yang memungkinkan
untuk memindahkan pin, dan sampel, sepanjang tiga sumbu: satu sumbu untuk mengubah
fokus, dan dua sumbu lain untuk menavigasi melalui sampel.

3.

SEJARAH PENEMUAN MESIN UAP

a) Sejarah
Mesin Uap, pertama kali dibuat oleh Hero dari Alexandria, yaitu sebuah prototipe turbin
uap primitif yang bekerja menggunakan prisip reaksi. di mana tubin ini terdiri dari sumber

kalor, bejana yang diisi dengan air dan pipa tegak yang menyangga bola di mana pada bola
terdapat dua nosel uap. Proses kerjanya adalah sebagai berikut, sumber kalor akan memanasi
air di dalam bejana sampai air menguap, lalu uap tersebut mengalir melewati pipa tegak
masuk ke bola. Uap tersebut terkumpul di dalam bola, kemudian melalui nosel menyembur ke
luar, karena semburan tersebut, bola mejadi berputar.
Selanjutnya setelah penemuan Hero, beberapa abad kemudian dikembangkan turbin uap
oleh beberapa orang yang berusaha memanfaatkan uap sebagai sumber energi untuk peralatan
mereka. Thomas Savery (1650-1715) adalah orang Inggris yang membuat mesin uap bolakbalik pertama, mesin ini tidak populer karena mesin sering meledak dan sangat boros uap.
Untuk memperbaiki kinerja dari mesin Savery, Denis Papin (1647-1712) membuat katupkatup pengaman dan mengemukakan gagasan untuk memisahkan uap air dan air dengan
menggunakan torak.
Gagasan Papin direspons oleh Thomas Newcomen (1663-1729) yang merancang dan
membangun mesin menggunakan torak. Prinsip kerja yaitu uap tekanan rendah dimasukan ke
silinder dan menekan torak sehingga bergerak ke atas. Selanjutnya, silinder disemprot air
sehingga terjadi kondensasi uap, tekanan menjadi turun dan vakum. Karena tekanan atmosfer
dari luar torak turun maka terjadi langkah kerja.
Perkembangan mesin uap selanjutnya adalah mesin uap yang dikembangkan oleh James
Watt. Selama kurang lebih 20 tahun ia mengembangkan dan memperbaiki kinerja dari mesin
Newcomen. Gagasan James Watt yang paling penting adalah mengkonversi gerak bolak-balik
menjadi geraka putar (1781). Mesin tersebut kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh
Corliss (1817-1888), yaitu dengan mengembangkan katup masuk yang menutup cepat, untuk
mencegah pencekikan katup pada waktu menutup. Mesin Corliss menghemat penggunaan
bahan bakar batu bara separo dari batu bara yang digunakan mesin uap James Watt.
Kemudian Stumpf (1863) mengembangkan mesin uniflow yang dirancang untuk
mengurangi susut kondensasi. Mesin uap yang dibuat paling besar pada abad 18 adalah
menghasikan daya 5 MW, pada waktu itu dianggap raksasa, karena tidak adal agi mesin yang
lebih besar. Seiring dengan kebutuhan tenaga listrik yang besar, kemudian banyak
pengembangan untuk membuat mesin yang lebih efisien yang berdaya besar.
Mesin uap bolak-balik memiliki banyak keterbatasan, antara lain mekanismenya terlalu
rumit karena banyak penggunaan katup-katup dan juga mekanisme pengubah gerak bolakbalik menjadi putaran. Maka untuk memenuhi tuntutan kepraktisan mesin uap dengan
efisiensi berdaya lebih besar, dikembangkan mesin uap rotari. Mesin uap rotari komponen

utamanya berupa poros yang bergerak memutar. Model konversi energi potensial uap tidak
menggunakan torak lagi, tetapi menggunakan sudu-sudu turbin.
Gustav de Laval (1845-1913) dari Swedia dan Charles Parson (1854-1930) dari Inggris
adalah dua penemu awal dari dasar turbin uap modern. De laval pada mulanya
mengembangkan turbin rekasi kecil berkecepatan tinggi, namun menganggapnya tidak praktis
dan kemudian mengembangkan turbin impuls satu tahap yang andal, dan namanya digunakan
untuk nama turbin jenis impuls. Berbeda dengan De laval, Parson mengembang turbin rekasi
tingkat banyak, turbinnya dipakai pertama kali pada kapal laut.
Disamping para penemu di atas, penemu-penemu lainnya saling melengkapi dan
memperbaiki kinerja dari turbin uap. Rateau dari Prancis mengembangkan turbin impuls
tingkat banyak, dan C.G. Curtis dari Amerika Serikat mengembangkan tubin impuls gabungan
kecepatan. Selanjutnya, penggunaan turbin uap meluas dan praktis menggantikan mesin uap
bolak-balik, dengan banyak keuntungan. Penggunaan uap panas lanjut yang meningkatkan
efisiensi sehingga turbin uap berdaya besar (1000 MW, 3600 rpm, 60 Hz) banyak dibangun.

4. PENEMU KAPAL UAP - Robert Fulton


Robert Fulton adalah seorang insinyur Amerika dan penemu yang secara luas dipuji
karena mengembangkan kapal uap pertama yang sukses secara komersial. Di tahun 1800 dia
ditugaskan oleh Napoleon Bonaparte untuk merancang Nautilus, yang pertama dalam sejarah
kapal selam praktis. Fulton lahir 14 November 1765 dan meninggalal pada 24 Februari 1815).

Pada tahun 1777 Fulton telah tertarik pada kapal uap, ketika ia mengunjungi William
Henry dari Lancaster, Pennsylvania, yang sebelumnya belajar tentang mesin uap James Watt
pada kunjungan ke Inggris. Henry kemudian membuat mesin sendiri dan pada tahun 1767 ia

telah mencoba meletakkan mesin ke perahu. Eksperimen itu gagal karena kapal tenggelam,
tetapi minatnya terus berlanjut.
Pada 1786, Fulton pergi untuk belajar melukis di Paris, dan di sana ia bertemu James
Rumsey, yang duduk untuk potret di studio Benyamin Barat di mana Fulton adalah seorang
murid. Rumsey adalah seorang penemu dari Virginia yang mengelola sendiri kapal uap
pertama di Shepherdstown (sekarang di West Virginia) pada tahun 1786.
Pada awal 1793, Fulton mengusulkan rencana untuk kapal bertenaga uap baik Amerika
Serikat dan pemerintah Inggris, dan di Inggris ia bertemu dengan Duke of Bridgewater.
Symington telah berhasil mencoba kapal uap pada 1788.
Percobaan pertama yang berhasil berawal dari sebuah kapal uap yang telah dibuat oleh
penemu John Fitch pada Sungai Delaware pada 22 Agustus 1787, di hadapan delegasi dari
Konvensi Konstitusional. Hal ini didorong oleh bank dayung di kedua sisi kapal. Tahun
berikutnya Fitch meluncurkan perahu 60 kaki (18 m) yang diaktifkan oleh mesin uap.
Mengayuh dayung ini dengan cara yang mirip dengan gerakan kaki bebek di kolam. Dengan
perahu ini ia membawa tiga puluh penumpang pada berbagai round-trip perjalanan antara
Philadelphia dan Burlington, New Jersey.
Pada 26 Agustus 1791 Fitch diberikan hak paten setelah melalui perselisihan dengan
Rumsey, yang telah menciptakan penemuan serupa.

Tahun 1797, Fulton pergi ke Perancis, di mana Claude de Jouffroy telah membuat kapal
uap yg beroda. pada tahun 1783 mulai bereksperimen dengan kapal selam torpedo dan kapal
torpedo. Fulton adalah penemu panorama pertama akan ditampilkan di Paris, yang selesai
pada 1800. Jalan di mana panorama ditunjukkan masih disebut Rue des Panorames
(Panorama Street) sekarang.

Anda mungkin juga menyukai