Kemudian muncul teori baru yang berdasarkan anggapan modern, yaitu teori Omne vivum Exovo
dan Omne Ovum Exvivo, yang artinya bahwa mahluk hidup berasal dari telur dan semua telur
berasal dari mahluk hidup.
Pada tahun 1893 Haworld Uray, Ahli kimia dari University Of Chicango dengan teori Uray
berpendapat bahwa bumi kaya akan molekul-molekul CH4( Mentana ), NH3( Amoniak ) serta H2
dalam bentuk gas karma pengaruh aliran listrik halilintar dari radiasi sinar Kosmos. Unsur tersebut
membentuk asam Amino yang merupakan komponen penting dari Protoplasma yang merupakan
substansi dasar sel mahluk hidup teori ini di pandang,
sebagai dasar konsep tentang terjadinya mahluk hidup menurut Biologi modern.[2]
Pada tahun 1965 Di temukan Fosil pada batuan di Ontorio selatan yang berumur 1,9 milyar tahun, di
Afrika selatan di temukan Fosil berumur 3,1milyar tahun,Organisme ini di beri nama Eobaceerion
isolation.Dengan demikian perkiraan mahluk hidup berasal dari gabungan Asam Amino
yangterbentuk dari gas-gas Mentana( CH4), Hiorogen( H2) , Amoniah( NH3) ,karna uap air yang
terdapat pada Atmosfer.
Tanpa adanya moralitas seksual abiologis, apa jadinya dengan pandangan muslim? Islam tidak
mengatakan Virgo Intacta dalam bentuknya yang dangkal. Islam menolak paradigma biologis
sebagai Raison Di Entre bagi perilaku moral manusia,di dalam Al-qur'an[3] dijelaskan yang intinya
Al-Qur'an menganjurkan terhadap pria dan wanita saling percaya yang diwujudkan dalam kesucian
dan kerendahan hati.[4]
Dalam bidang biologi Abu Said Al-Asmai dan Abu Khair adalah ilmuwan muslim yang mempelajari
kehidupan tumbuhan yang kemudian dikenal dengan ilmu Botani.[5]
Hukum Newton hanya berlaku pada mekanika klasik, yaitu mekanika yang bergerak dengan
kecepatan rendah.Mekanika Relativistik yang diperolehdari Albert Einstein yang membahas benda
atau materi yang bergerak dengan kecepatan cahaya.
Pada tahun 1923 Ah Compton mempelajari gejala tumbuhan antara Foton dan Elektron, dari
percobaan ini diperoleh kesimpulan bahwa paket energi gelombang elektromagnetik dapat berfungsi
sebagai partikel.
Bidang fisika kedua yang dipelajari kaum muslim adalah gerak.Masalah fundamental ini
dipersiapkan oleh Galileo untuk menjadi dasar revolusi keilmuan, Ibnu Sina mengemukakan
gagasan dibeberapa tulisan filosof Kristen sebelumnya yaitu John Filophonas, dalam kritiknya, Ibnu
Sina menemukan perkembangan doktrin baru tentang inklinasi (al mayl) dan juga gagasan tentang
momentum.
Bidang fisika yang dipelajari kaum muslimin adalah masalah tentang berat ukuran serta tradisi
Archimedes yang menyangkut penentuan berat spesifik pengukuran berat dan volume.
Gagasan ini berkembang dan muncullah karangan besar mengenai hal ini, yang paling terkenal
adalah karangan Al-Biruni dan Al-Khazini.
Ar-Razi dialah seorang ilmuwan muslim yang meletakan ilmu dasar kimia. Dia jugalah yang
menemukan rumusan klasifikasi binatang,tetumbuhan numerial.[6]
Teori evolusi Darwin (1804-1872) yang dianggap sebagai penemuan terbesar dan mengagumkan,
padahal „Abdu al-Rahman Ibn Khaldun (1532-1406), lima abad sebelum Darwin, telah menulis
dalam bukunya tentang hal yang sama.[7]
Kaum muslimin meyakini bahwa semua ilmu pengetahuan berasal dari Allah. dan Al-Qur'an
merupakan Kalamullah.Pengetahuan tentang zat, energi, ruang waktu dan interaksi benda-benda di
alam ini sering disebut dengan fisika.
2. Teori bahwa besi magnet dapat digunakan sebagai pembangkit energi yg tak ada habisnya,
dengan dalil [9]yang menyatakan bahwa Allah menciptakan besi yg di dalamnya terdapat kekuatan
yang hebat, yang ia tafsirkan sebagai energi.
3. Teori 7 lapis atmosfir,karena dikatakan hujan turun dari langit[10] sedangkan Allah menciptakan
tujuh langit[11], sehingga hujan itu terjadi pada lapis langit pertama.
Al-Hazen menulis kitab Al-Manazhir (Thesaurus Optical) pada abad ke 17 suatu karya yang terkenal
di bidang optik yang menerapkan metode aksperimental yang mempelajari beberapa fenomena
cahaya dan melakukan riset secara rinci tentang refraksi, refleksi dan beberapa jenis cermin
termasuk juga cermin hiperbolik. Hal ini menuntun pada pemecahan masalah yang saat ini disebut
Al-Hazen sebagai masalah untuk menghormati pencapainnya.
Dua abad kemudian di Persia, oleh Quthib Al-Din Asy-Syurazi dan muridnya Kamal Al-Din Al-Farri
yang menulis penafsiran terhadap kitab Al-Manzhir. Untuk pertama kalinya dalam sejarah ilmu
pengetahuan mereka menjelaskan alasan yang tepat tentang pembentukan pelangi yang
disebabkan oleh fraksi dan refleksi
Yoseph Pristly, dalam eksperimennya, dengan memusatkan cahaya matahari pada serbuk berwarna
merah mendapatkan zat cair abu-abu mengkilat (air raksa) dan gas tak berwarna.
Berdasarkan penemuan ini, air raksa yang dibakar dengan udara dalam volume tertentu
menghasilkan serbuk merah, sedangkan volume udara berkurang sebanyak apa yang didapat
kembali bila serbuk merah itu dipanaskan. Zat yang bersenyawa tersebut di sebut Oksigen oleh
Lavoiser
Secara khusus, al-Khazini juga meneliti dan menjelaskan definisi ”berat”. Menurut dia, berat
merupakan gaya yang inheren dalam tubuh benda-benda padat yang mnenyebabkan mereka
bergerak, dengan sendirinya, dalam suatu garis lurus terhadap pusat bumi dan terhadap pusat
benda itu sendiri. Gaya ini pada gilirannya akan tergantung dari kerapatan benda yang
bersangkutan.
Al-Khazini juga mempunyai gagasan mengenai pengaruh temperatur terhadap kerapatan, dan tabel-
tabel berat spesifiknya umumnya tersusun dengan cermat. Sebelum Roger Bacon menemukan dan
membuktikan suatu hipotesis tentang kerapatan air saat ia berada dekat pusat bumi, al-Khazini lebih
dahulu telah mendalaminya.
Ibrahim Ibnu Yahya An-Naqqosh seorang tokoh muslim yang dikenal sebagai penemu pembuatan
kaca dari batu.[14]
BAB III
KESIMPULAN
1.Penemuan organisme yang rumit dengan cara penelitian fosil tertua,sehingga para ahli menyusun
pemikiran mengenai asal mula kehidupan.
2.Islam menolak pradigma biologis sebagai Raison di Entre bagi perilakumoral manusia. Al-qur'an
menganjurkan terhadap pria dan wanita saling percaya, yang diwujudkan dalam kesucian dan
kerendahan hati.
3.Gerakan yang ada di bumi selalu memerlukan gaya yang bekerja terusmenerus untuk
mempertahankan gerakannya.4.Dalam bidang fisika yang dipelajari tentang gerak, berat, ukuran
sertatradisi Archimedes yang menyangkut penentuan berat spesifik pengukuran berat dan volume.
5.Kimia berpangakal dari pekerjaan Lavoisier ini, metode ilmiahmwngalami perkembangan pesat
sehingga oleh seseorang permasalahannyasulit dikuasai, dengan demikian perlu dipecahkan
menjadi beberapa cabangilmu seperti fisika, kimia, biologi, kimia dan geokimia.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam Ilmu alamiah dasar yang mencakup biologi, Fisika dan Kimia, mengalami
perkembangan yang cukup pesat, baik dalam proses Barat maupun dalam Islam. Diawali dari
perkembangan tanpa dasar sampai perkembangan dengan adanya suatu penelitian atu metode
ilmiah.
Dalam konsep islam (Timur), semua yang dipikirkan, dikehendaki, dirasakan, dan diyakini
membawa manusia kepada pengetahuan dan secara sadar menyusunnya ke dalam system yang
disebut ilmu. Tetapi berbeda dengan konsep barat, yang mengelompokkan ilmu itu kepada tiga :
(1) Science (ilmu-ilmu kealaman, murni, biologi, fisika, kimia, dan lainnya) (2) Social Sciences
(ilmu-ilmu kemasyarakatan yang menyangkut perilaku manusia dalam interaksinya dalam
masyarakat) (3) The Humanities (humaniora), ialah ilmu-ilmu kemanusiaan yang menyangkut
kesadaran akan perasaan kepribadian dan nilai-nilai yang menyertainya sebagai manusia.
B. Judul makalah
Adapun judul makalah ini adalah “Perkembangan ilmu Biologi, fisika, Kimia baik dari
sudut ilmu pengetahuan barat maupun Islam”
C. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah pada pembahasan ini meliputi sarana sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan ilmu Biologi baik dari sudut pengetahuan barat maupun Islam ?
2. Bagaimana perkembangan ilmu Fisika baik dari sudut pengetahuan barat maupun islam ?
3. Bagaimana perkembangan ilmu Kimia baik dari sudut pengetahuan barat maupun islam ?
D. Tujuan pembahasan
1. Untuk mengetahui perkembangan Ilmu Biologi menurut pengetahuan Barat dan islam.
2. Untuk mengetahui perkembangan Ilmu Fisika menurut pengetahuan Barat dan Islam.
3. Untuk mengetahui perkembangan Ilmu Kimia menurut pengetahuan Barat dan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
c. Teori Urai
Teori ini dikemukakan oleh Harid Uray (1893 ) ia berpendapat bahwa atmosfer bumi kaya
akan Molekul-molekul CH4 (metana), NH3 (amoniak), serta H2 (hydrogen) dengan bentuk gas
degan mendapat pengaruh aliran listrik halilintar dari radiasi-radiasi sinar simsom. Unsur ini
membentuk asam amino (komponen penting dari protoplasma). Teori Urai merupakan konsep
dasar terjadinya mahluk hidup menurut Biologi modern.
d. Teori Oparin-Haldane
A.I. Oparin adalah ahli Biologi (Rusia), tahun 1924 mempublikasikan pendapatnya tentang
asal mula kehidupan yang baru yang baru di tanggapi tahun 1936. Dan sejalan denan Oparin,
adalah J.BS. Haldane. Teori ini kembali kepada Generation Spontanea,tetapi melalui proses
evolusi ratusan juta tahun lamanya.
EVOLUSI BIOLOGIS
Darwi dan herbert Spencer adalah salah satu pelopoh evolusi biologis yang berpendapat
bahwa manusia adalah binatang menyusui yang cerdas, yang pertumbuhannya berlangsung
melalui satu proses evolusi dari tingkat rendah sampai ketingkat yang lebih tinggi, menyatakan
bahwa hukum utama menyangkut evolusi ini yaitu struggle for life and survivalof the fittest yang
merupkan perjuangan untuk hidup dan yang kuat akan bertahan[1].
2. Perkembangan Ilmu Biologi dari sudut pengetahuan Islam.
Hakikat manusia dalam islam adalah bahwa pertama, manusia merupakan wakil (khalifah)
Allah, sekaligus juga sebagai hambanya. Kedua, sebagai wakil, manusia memegang amanat
untuk mengelola alam dan segala isinya sesuai dengan kehendak-nya. Ketiga, sebagai hamba,
manusia harus mempertanggung jawabkantugas yang diemban kepadanya- yakni mengelola
bumi dengan segala isinya kepada tuhan yakni Allah. Keempat dalam konteks demikian,Tuhan
membekali manusia dengan fasilitas jasmani dan rohani, akal dan hati nurani setra segala
fasilitas lainya, sehingga. Kelima hakikat manusia sesungguhnya adalah mahluk monodualis,
yakni mahluk yang memiliki dua dimensi kehidupan, jasmani dan rohani, dengan segala fasilitas
yang dimilikinya yang bertugas menjadi wakil dan hamba-nya selama ia masih dipercaya (masa
hidup).
Ilmu Biologi dalam prospek islam, berusaha diarahkanuntuk menemukan kesadaran
bahwa sesungguh ia adalah mahluk hidup yang memiliki dua dimensi sekaligua yakni (jasmani
dan rohani) dan bukan sekedar organisme yang hidupnya sekedar jasmanik, sehingga tugas
biolog, bukan sekedar menemukan asal usul kehidupan, tetapi lebih jauh dari itu, yakni
menumbuhkan kesadaran. Satu dari mana manusia berasal. Dua kemana perjalanan setelah hidup
fa’ali ini berakhir. Tiga kelebihan dan kelemahan manusia dibandingkan mahluk hidup yang
lainnya. Empat aturan dan hukum tuhan sedemikian sempurna.
Contoh dari perkembangan ilmu fisika pada zaman dahulu yakni manusia menjalankan
kereta api menggunakan cara Energi panas langsung di ubah gerak, dan sejak perkembangan
zama, banyak penemuan-penemuan yang tidak cuma menggunakan energi panas seperti zaman
dahulu[4].
Dengan mana Allah telah menegaskan pada surah Fushilat ayat 53 yang mana artinya :
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda(kekuasaan) kamidi segenap penjuru
(alam semesta) dan pada diri mereka sendiri sehingga jelaslah bagi diri mereka bahwa Al-Qur’an
itu Adalah benar.dan apakah tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya dia
menyaksikan segala sesuatu).
Maka jelas islam dalam Al-Qur’an menjelaskan bahwa Islam sangat mendorong
ummatnya untuk mempelajari Ilmu pengetahuan, dan sesungguhnya Islam tidak mengenal
dikhotomi ilmu dunia dan ilmu akhirat, ilmu umum dan ilmu agama[7].
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan Ilmu Biologi dari sudut pengetahuan Barat. berbagi pendapat yang
mengungkapkan asal mula kehidupan di Bumi, yaitu: (1)Generation Spontanea (2) Omme vivum
Ex Ovo (3) Teori Urai (4) Teori Oparin-Haldane
Sedangakan Darwi dan herbert Spencer berpendapat bahwa manusia adalah binatang
menyusui yang cerdas, yang pertumbuhannya berlangsung melalui satu proses evolusi dari
tingkat rendah sampai ketingkat yang lebih tinggi.
Perkembangan Ilmu Biologi dari sudut pengetahuan Islam. Hakikat manusia dalam islam
adalah bahwa pertama, manusia merupakan wakil (khalifah) Allah, sekaligus juga sebagai
hambanya. Kedua, sebagai wakil, manusia memegang amanat untuk mengelola alam dan segala
isinya.
Perkembangan Ilmu Fisika dari sudut pengetahuan Barat, Melalui eksperimen yang
berulang-ulang dan membutuhkan waktu yang panjang terhadap fenomena energi, isaac Newton
akhirnya menemukan hukum Newton yang hanya berlaku mekanika yang memiliki kecepatan
rendah atau disebut sebagai mekanika klasik.
Perkembangan Ilmu Fisika dari sudut pengetahuan Islam. Ada tiga utama yang kita kenal
sebagai ilmu Fisika yaitu Yang pertama yaitu Optik, kedua adalah masalah gerak, Dan ketiga
adalah masalah tentang berat ukuran, serta tradisi Archimedes yang menyangkut penentuan berat
spesifik pengukuran berat dan volume.
Ilmu Kimia dari sudut pengetahuan Barat, Kimia bekemabng sebagai ilmu pengetahuan
di Barat baru pada Abad ke 17 setelah Antoine Lauzent Lavoisier melalui metode ilmiah.
Perkembangan Ilmu Kimia dari sudut pengetahuan Islam, dalam disiplin Ilmu Kimia
misalnya, al-Razi dikenal sebagai bapak Ilmu Kimia sekaligus ahli fisika
Dengan demikian, sesungguhnya Islam tidak anti Ilmu pengetahuan, apapun Ilmu
pengetahuan itu, asal saja bermanfaaat.
B. Saran
Pada makalah ini terdapat banyak kekurangan, baik dari segi susunan kata, penulisan dan
lain sebagainya. Maka kami sebagai penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan
kami.Dan kami juga mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan semoga
dengan kritik dan saran yang di berikan bisa kami jadikan pelajaran untuk memperbaiki makalah
kami kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto Rudy, MM. Ilmu Alamiah Dasar. Pamekasan: .2010.
Susanto Edi, M. Phil.I. Ilmu Alamiah Dasar. Pamekasan:Stain pamekasan Press. 2006.
Nur Hidayati. Maman Abd. Djalien. Ilmu alamiah dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budya
Dasar.Bandung: CV Pustaka Setia. 2009.
Aly Abdulla. Rahma Eny. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksana. 2013.
Mas’ud Ibnu. Paryono Joko. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung: CV. Pustaka Setia. 2009.