Anda di halaman 1dari 15

Perkembangan Ilmu Biologi Fisika, dan Kimia Menurut Ilmu Pengetahuan Barat dan Al- Qur'an

 1. Biologi Ditinjau Dari  Ilmu Pengetahuan Barat


Penemuan dan catatan tentang fosil tidak dapat memberikan petunjuk tentang asal mula kehidupan
karma fosil-fosil tertua yang di temukan adalah organisme yang rumit kemudian para ahli menyusun
pemikiran mengenai asalmula kehidupan.
Anggapan kuno di kemukakan oleh Aristoteles dengan teorinya Abiogenesis atau Generation
Spontanca yang menerangkan bahwa mahluk hidup terjadi dari benda mati.Pada pertengahan abad
XVII  Leeuwenhoek dengan mikroskopnya,berhasil mengamati air, hal ini menimbulkan anggapan
bahwa mahluk hidup dapat muncul begitu saja dari benda-benda mati. Lazzaro Spallanza dan
Fransesco Redidari italic dan Lousis itu dan bahkan mereka berhasil membuktikan kekeliruan teori
tersebut. [1]

Kemudian muncul teori baru yang berdasarkan anggapan modern, yaitu teori Omne vivum Exovo
dan Omne Ovum Exvivo, yang artinya bahwa mahluk hidup berasal dari telur dan semua telur
berasal dari mahluk hidup.

Pada tahun 1893 Haworld Uray, Ahli kimia dari University Of Chicango dengan teori Uray
berpendapat bahwa bumi kaya akan molekul-molekul CH4( Mentana ), NH3( Amoniak ) serta H2
dalam bentuk gas karma pengaruh aliran listrik halilintar dari radiasi sinar Kosmos. Unsur tersebut
membentuk asam Amino yang merupakan komponen penting dari Protoplasma yang merupakan
substansi dasar sel mahluk hidup teori ini di pandang, 
sebagai dasar konsep tentang terjadinya mahluk hidup menurut Biologi modern.[2]
Pada tahun 1965 Di temukan Fosil pada batuan di Ontorio selatan yang berumur 1,9 milyar tahun, di
Afrika selatan di temukan Fosil berumur 3,1milyar tahun,Organisme ini di beri nama Eobaceerion
isolation.Dengan demikian perkiraan mahluk hidup berasal dari gabungan Asam Amino
yangterbentuk dari gas-gas Mentana( CH4), Hiorogen( H2) , Amoniah( NH3) ,karna uap air yang
terdapat pada Atmosfer.

2.Biologi Ditinjau dari Segi Agama Islam


Ada bayak cara yang untuk mengamati dunia biologi misalnya,memanfaatkan wacana untuk
paradikma Genetika dan membahas Palseotologi secara panjang lebar,meskipun demikian kajian
intelektual terbesar dalam sejarah Biologi dapat di temukan dalam Sosiobiologi,Sekalipun demikian
bahaya yang sesungguhnya akan tiba jika di siplin, Biologi mendorong pencarian karakter moral
tidak melalui medium Idiologis. Melainkan mengambil paradikma-paradikma naturalistik, kekuasaan
Biologis atas amoralitas adalah surga bagi para kaum Determis.

Tanpa adanya moralitas seksual abiologis, apa jadinya dengan pandangan muslim? Islam tidak
mengatakan Virgo Intacta dalam bentuknya yang dangkal. Islam menolak paradigma biologis
sebagai Raison Di Entre bagi perilaku moral manusia,di dalam Al-qur'an[3] dijelaskan yang intinya
Al-Qur'an menganjurkan terhadap pria dan wanita saling percaya yang diwujudkan dalam kesucian
dan kerendahan hati.[4]

Dalam bidang biologi Abu Said Al-Asmai dan Abu Khair adalah ilmuwan muslim yang mempelajari
kehidupan tumbuhan yang kemudian dikenal dengan ilmu Botani.[5]

3.Fisika Ditinjau dari Ilmu Pengetahuan Barat


Aristoteles Berpendapat bahwa setiap gerakan selalu memerlukan gaya yang bekerja terus menerus
untuk mempertahankan gerakannya tetapi pendapat ini ternyata salah.
Menurut Newton, benda bermasa M mendapat gaya F akan memperoleh kecepatan sebesar a=F/m.
Bila gaya F bekerja terus pada benda tersebut, benda yang bergerak akan semakin besar.

Hukum Newton hanya berlaku pada mekanika klasik, yaitu mekanika yang bergerak dengan
kecepatan rendah.Mekanika Relativistik yang diperolehdari Albert Einstein yang membahas benda
atau materi yang bergerak dengan kecepatan cahaya.
Pada tahun 1923 Ah Compton mempelajari gejala tumbuhan antara Foton dan Elektron, dari
percobaan ini diperoleh kesimpulan bahwa paket energi gelombang elektromagnetik dapat berfungsi
sebagai partikel.

4.Fisika Ditinjau dari segi agama islam.


Kaum muslimin mempunyai perhatian khusus dalam mempelajari Optic dan Fenomena
cahaya.Kegiatn ini terjadi pada abad ke-4 di kairo oleh Ibnu Al-Manadzir (the saurus optical),yang
menerapkan metode eksperimental untuk mempelajari Fenomena Cahaya. Dua abad kemudian di
Persia, Quthib Al-din Asy-Syurazi dan muridnya Kamal Al-din Al-Faririmanulis kitab al-manadzir,
mereka menjelaskan tentang pembentukan pelangi yang disebabkan oleh Fraksi dan Refleksi.

Bidang fisika kedua yang dipelajari kaum muslim adalah gerak.Masalah fundamental ini
dipersiapkan oleh Galileo untuk menjadi dasar revolusi keilmuan, Ibnu Sina mengemukakan
gagasan dibeberapa tulisan filosof Kristen sebelumnya yaitu John Filophonas, dalam kritiknya, Ibnu
Sina menemukan perkembangan doktrin baru tentang inklinasi (al mayl) dan juga gagasan tentang
momentum.
Bidang fisika yang dipelajari kaum muslimin adalah masalah tentang berat ukuran serta tradisi
Archimedes yang menyangkut penentuan berat spesifik pengukuran berat dan volume.

Gagasan ini berkembang dan muncullah karangan besar mengenai hal ini, yang paling terkenal
adalah karangan Al-Biruni dan Al-Khazini.
Ar-Razi dialah seorang ilmuwan muslim yang meletakan ilmu dasar kimia. Dia jugalah yang
menemukan rumusan klasifikasi binatang,tetumbuhan numerial.[6]

Teori evolusi Darwin (1804-1872) yang dianggap sebagai penemuan terbesar dan mengagumkan,
padahal „Abdu al-Rahman Ibn Khaldun (1532-1406), lima abad sebelum Darwin, telah menulis
dalam bukunya tentang hal yang sama.[7]

Kaum muslimin meyakini bahwa semua ilmu pengetahuan berasal dari Allah. dan Al-Qur'an
merupakan Kalamullah.Pengetahuan tentang zat, energi, ruang waktu dan interaksi benda-benda di
alam ini sering disebut dengan fisika.

Untuk ilusterasi ada 3 contoh disini :


1. Teori bahwa bumilah yang pusat tata surya (geosentris), bahkan alam semesta , karena di Al
Qur'an tidak pernah menyebutkan ada ayat menyatakan bumi beredar, tetapi matahari, bulan, dan
bintanglah yg beredar.[8]Teori ini bahkan didukung seorang syeikh terkemuka dari Arab Saudi, yg
memfatwakan bahwa percaya kepada teori heliosentris bisa menjerumuskan pada kemusrikan.

2. Teori bahwa besi magnet dapat digunakan sebagai pembangkit energi yg tak ada habisnya,
dengan dalil [9]yang menyatakan bahwa Allah menciptakan besi yg di dalamnya terdapat kekuatan
yang hebat, yang ia tafsirkan sebagai energi.
3. Teori 7 lapis atmosfir,karena dikatakan hujan turun dari langit[10] sedangkan Allah menciptakan
tujuh langit[11], sehingga hujan itu terjadi pada lapis langit pertama.
Al-Hazen menulis kitab Al-Manazhir (Thesaurus Optical) pada abad ke 17 suatu karya yang terkenal
di bidang optik yang menerapkan metode aksperimental yang mempelajari beberapa fenomena
cahaya dan melakukan riset secara rinci tentang refraksi, refleksi dan beberapa jenis cermin
termasuk juga cermin hiperbolik. Hal ini menuntun pada pemecahan masalah yang saat ini disebut
Al-Hazen sebagai masalah untuk menghormati pencapainnya.

Dua abad kemudian di Persia, oleh Quthib Al-Din Asy-Syurazi dan muridnya Kamal Al-Din Al-Farri
yang menulis penafsiran terhadap kitab Al-Manzhir. Untuk pertama kalinya dalam sejarah ilmu
pengetahuan mereka menjelaskan alasan yang tepat tentang pembentukan pelangi yang
disebabkan oleh fraksi dan refleksi

5.Kimia Ditinjau dari Ilmu Pengetahuan Barat


Masyarakat primitif tak dapat mengatasi kekuatan alam yang membawa bencana, seperti wabah
penyakit, gempa, banjir dan sebagainya. Akibatnya, sesuatu yang menurut perkiraan mereka
merupakan penyebabnya harus dipuja agar bencana itu tidak terulang.
Pada abad pertengahan, sikap yang demikian itu beralih menjadi mistik. Para ahli kimia
beranggapan bahwa dengan kekuatan gaib, tembaga misalnya dapat diubah menjadi emas. Suatu
penemuan yang pada zaman itu umumnya dapat diterima pada generasi berikutnya sehingga
pengetahuan yang mereka peroleh tidak memberikan sumbangan pada perkembangan ilmu Pada
akhir abad ke-17, ilmu kimia berkembang sebagai ilmu pengetahuan setelah Antoine Lauzent
Lavoisier melalui metode yang dikenal sebagai metode ilmiah, yakni metode dengan pengamatan-
pengamatan menghubungkan kenyataan, mengemukakan perkiraan, menguji perkiraan dengan
percobaan selanjutnya, dan akhirnya menarik kesimpulan. Dengan hal ini, Lavoisier menyelidiki
secara kuantitatif pembakaran zat-zat seperti besi, timah, dan sebagainya. Ternyata pembakaran
mempunyai massa lebih besar daripada zat semula, sedangkan tekanan udara dalam tabung
tempat pembakaran itu dilaksanakan  menjadi berkurang. Ini berarti ada sesuatu dari udara yang
bersenyawa dengan zat yang dibakar.[12]Lavoiser menarik kesimpulan bahwa pada pembakaran
ada sesuatu zat diambil dari udara.

Yoseph Pristly, dalam eksperimennya, dengan memusatkan cahaya matahari pada serbuk berwarna
merah mendapatkan zat cair abu-abu mengkilat (air raksa) dan gas tak berwarna.
Berdasarkan penemuan ini, air raksa yang dibakar dengan udara dalam volume tertentu
menghasilkan serbuk merah, sedangkan volume udara berkurang sebanyak apa yang didapat
kembali bila serbuk merah itu dipanaskan. Zat yang bersenyawa tersebut di sebut Oksigen oleh
Lavoiser

6.Kimia ditinjau dari Segi Agama Islam


Dalam era industrialisasi, diperlukan kemampuan manusia yang lebih unggul. Keunggulan manusia
ini diperoleh dari hasil penggunaan akalnya yaitu melalui pengetahuan IPA dan Tekhnologi., IPA
dan teknlogi juga memegang peranan penting dalam persaingan ini, peranan teknologi menjadi
factor yang menentukan, sehingga wajarlah bila pengembangan tekhnologi harus dilakukan secara
sistematis, terarah dan bertahap.[13]
Selain berjasa mengembangkan fisika dan astronomi, al-Khazimi juga turut membesarkan ilmu kimia
dan biologi. Secara khusus, dia menulis tentang evolusi dalam kimia dan biologi. Dia
membandingkan transmutasi unsur dengan transmutasi spesies.

Secara khusus, al-Khazini juga meneliti dan menjelaskan definisi ”berat”. Menurut dia, berat
merupakan gaya yang inheren dalam tubuh benda-benda padat yang mnenyebabkan mereka
bergerak, dengan sendirinya, dalam suatu garis lurus terhadap pusat bumi dan terhadap pusat
benda itu sendiri. Gaya ini pada gilirannya akan tergantung dari kerapatan benda yang
bersangkutan.

Al-Khazini juga mempunyai gagasan mengenai pengaruh temperatur terhadap kerapatan, dan tabel-
tabel berat spesifiknya umumnya tersusun dengan cermat. Sebelum Roger Bacon menemukan dan
membuktikan suatu hipotesis tentang kerapatan air saat ia berada dekat pusat bumi, al-Khazini lebih
dahulu telah mendalaminya.
Ibrahim Ibnu Yahya An-Naqqosh seorang tokoh muslim yang dikenal sebagai penemu pembuatan
kaca dari batu.[14]

BAB III
KESIMPULAN
1.Penemuan organisme yang rumit dengan cara penelitian fosil tertua,sehingga para ahli menyusun
pemikiran mengenai asal mula kehidupan.

2.Islam menolak pradigma biologis sebagai Raison di Entre bagi perilakumoral manusia. Al-qur'an
menganjurkan terhadap pria dan wanita saling percaya, yang diwujudkan dalam kesucian dan
kerendahan hati.

3.Gerakan yang ada di bumi selalu memerlukan gaya yang bekerja terusmenerus untuk
mempertahankan gerakannya.4.Dalam bidang fisika yang dipelajari tentang gerak, berat, ukuran
sertatradisi Archimedes yang menyangkut penentuan berat spesifik pengukuran berat dan volume.

5.Kimia berpangakal dari pekerjaan Lavoisier ini, metode ilmiahmwngalami perkembangan pesat
sehingga oleh seseorang permasalahannyasulit dikuasai, dengan demikian perlu dipecahkan
menjadi beberapa cabangilmu seperti fisika, kimia, biologi, kimia dan geokimia.

6.Tujuan membangun dalam era tinggal landas adalah


meningkatkankualitas manusia Indonesia, dengan kata lain manusia dibina dari manusiatradisional
sehingga mampu menjadi manusia modern
[1] Abdullah aly, Drs., Eny Rahma, Ir.,MKDU – Ilmu alamiah Dasar ,PT.BumiAksara,Jakarta, 1991
[2] Isrin Nurdin,Perkembangan Sains dan Teknologi l, Universitas Terbuka,Dekdikbuk, Jakarta, 1985
[3] Baca QS. A-Nur: 30-31
[4] Abdullah aly, Drs., Eny Rahma, Ir.,MKDU – Ilmu alamiah Dasar ,PT.BumiAksara,Jakarta, 1991
[5] TIM Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel,,IAD-ISD-IBD,SAP,2011
[6] Dedi Supriadi,Sejarah Peradaban Islam,Bandung:121
[7] Isrin Nurdin,Perkembangan Sains dan Teknologi l, Universitas Terbuka,Dekdikbuk, Jakarta, 1985
[8] Lihat QS Ar-Rad:2, Ibrahim:33
[9]Lihat  QS Al-Hadid:25
[10] QS Al-Fatir:27
[11] QS.Fushilat:12
[12] http://hadirukiyah2.blogspot.com/2010/01/perkembangan-ilmu-biologi-fisika-dan-kimia.html
[13] Djokowoerjo, Sastradipradja,IPA Teknologi dan Masalah Kehidupan Manusia,USN, 1985
[14] Dedi Supriadi,Sejarah Peradaban Islam,Bandung:121

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Dalam Ilmu alamiah dasar yang mencakup biologi, Fisika dan Kimia, mengalami
perkembangan yang cukup pesat, baik dalam proses Barat  maupun dalam Islam. Diawali dari
perkembangan tanpa dasar sampai perkembangan dengan adanya suatu penelitian atu metode
ilmiah.
Dalam konsep islam (Timur), semua yang dipikirkan, dikehendaki, dirasakan, dan diyakini
membawa manusia kepada pengetahuan dan secara sadar menyusunnya ke dalam system yang
disebut ilmu. Tetapi berbeda dengan konsep barat, yang mengelompokkan ilmu itu kepada tiga :
(1) Science (ilmu-ilmu kealaman, murni, biologi, fisika, kimia, dan lainnya) (2) Social Sciences
(ilmu-ilmu kemasyarakatan yang menyangkut perilaku manusia dalam interaksinya dalam
masyarakat) (3) The Humanities (humaniora), ialah ilmu-ilmu kemanusiaan yang menyangkut
kesadaran akan perasaan kepribadian dan nilai-nilai yang menyertainya sebagai manusia.

B.     Judul makalah
Adapun judul makalah ini adalah “Perkembangan ilmu Biologi, fisika, Kimia baik dari
sudut ilmu pengetahuan barat maupun Islam”

C.     Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah pada pembahasan ini meliputi sarana sebagai berikut:
1.      Bagaimana perkembangan ilmu Biologi baik dari sudut pengetahuan barat maupun Islam ?
2.      Bagaimana perkembangan ilmu Fisika baik dari sudut pengetahuan barat maupun islam ?
3.      Bagaimana perkembangan ilmu Kimia baik dari sudut pengetahuan barat maupun islam ?

D.    Tujuan pembahasan
1.      Untuk mengetahui perkembangan Ilmu Biologi menurut pengetahuan Barat dan islam.
2.      Untuk mengetahui perkembangan Ilmu Fisika menurut pengetahuan Barat dan Islam.
3.      Untuk mengetahui perkembangan Ilmu Kimia menurut pengetahuan Barat dan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Perkembangan Ilmu Biologi dari sudut pengetahuan barat dan Islam.

1.      Perkembangan Ilmu Biologi dari sudut pengetahuan Barat.


Penemuan dan catatan tentang fosil belum dapat memberikan petunjuk tentang asal mula
kehidupan karena fosil-fosil tertua yang pernah ditemukan adalah organisme yang rumit. Ada
berbagi hipotesis yang mengungkapkan asal mula kehidupan di Bumi, yaitu :
a.      Generation Spontanea
Hipotesis ini dikemukakan oleh Aristoteles yang menerapakan bahwa mahluk hidup itu
terbentuk begitu saja dari benda mati, Contohnya:
·         Ulat timbul dari bangkai.
·         Cacing timbul dengan sendirinya dari dalam tanah.
Hipotesis ini juga di dukung oleh Leeuwenhoek, pengamatannya melalui bioskop buatannya
berhasil mengamati benda-benda kecil yang aneh dalam setitik air yang diambil dari tempat
merendam jerami. Hal inilah yang menimbulkan anggapan bahwa mahlukhidup dapat muncul
begitu saja dari benda-benda mati.
b.      Omme vivum Ex Ovo
Dalam teori ini mengartikan bahwa mahluk hidup berasal dari telur dan semua telur berasal
dari mahluk hidup. Kesimpulannya bahwa kehidupan dapat terjadi karena telah ada kehidupan
sebelumnya. Akan tetapi, teori ini belum menjawab asal mula kehidupan pertama dimuka bumi.

c.       Teori Urai
Teori ini dikemukakan oleh Harid Uray (1893 ) ia berpendapat bahwa atmosfer bumi kaya
akan Molekul-molekul CH4 (metana), NH3 (amoniak), serta H2 (hydrogen) dengan bentuk gas
degan mendapat pengaruh aliran listrik halilintar dari radiasi-radiasi sinar simsom. Unsur ini
membentuk asam amino (komponen penting dari protoplasma). Teori Urai merupakan konsep
dasar terjadinya mahluk hidup menurut Biologi modern.

d.      Teori Oparin-Haldane
A.I. Oparin adalah ahli Biologi (Rusia), tahun 1924 mempublikasikan pendapatnya tentang
asal mula kehidupan yang baru yang baru di tanggapi tahun 1936. Dan sejalan denan Oparin,
adalah J.BS. Haldane. Teori ini kembali kepada Generation Spontanea,tetapi melalui proses
evolusi ratusan juta tahun lamanya. 
            EVOLUSI BIOLOGIS
Darwi dan herbert Spencer adalah salah satu pelopoh evolusi biologis yang berpendapat
bahwa manusia adalah binatang menyusui yang cerdas, yang pertumbuhannya berlangsung
melalui satu proses evolusi dari tingkat rendah sampai ketingkat yang lebih tinggi, menyatakan
bahwa hukum utama menyangkut evolusi ini yaitu struggle for life and survivalof the fittest yang
merupkan perjuangan untuk hidup dan yang kuat akan bertahan[1].
2.      Perkembangan Ilmu Biologi dari sudut pengetahuan Islam.
Hakikat manusia dalam islam adalah bahwa pertama, manusia merupakan wakil (khalifah)
Allah, sekaligus juga sebagai hambanya. Kedua, sebagai wakil, manusia memegang amanat
untuk mengelola alam dan segala isinya sesuai dengan kehendak-nya. Ketiga, sebagai hamba,
manusia harus mempertanggung jawabkantugas yang diemban kepadanya- yakni mengelola
bumi dengan segala isinya kepada tuhan yakni Allah. Keempat dalam konteks demikian,Tuhan
membekali manusia dengan fasilitas jasmani dan rohani, akal dan hati nurani setra segala
fasilitas lainya, sehingga. Kelima hakikat manusia sesungguhnya adalah mahluk monodualis,
yakni mahluk yang memiliki dua dimensi kehidupan, jasmani dan rohani, dengan segala fasilitas
yang dimilikinya yang bertugas menjadi wakil dan hamba-nya selama ia masih dipercaya (masa
hidup).
Ilmu Biologi dalam prospek islam, berusaha diarahkanuntuk menemukan kesadaran
bahwa sesungguh ia adalah mahluk hidup yang memiliki dua dimensi sekaligua yakni (jasmani
dan rohani) dan bukan sekedar organisme yang hidupnya sekedar jasmanik, sehingga tugas
biolog, bukan sekedar menemukan asal usul  kehidupan, tetapi lebih jauh dari itu, yakni
menumbuhkan kesadaran. Satu dari mana manusia berasal. Dua kemana perjalanan setelah hidup
fa’ali ini berakhir. Tiga kelebihan dan kelemahan manusia dibandingkan mahluk hidup yang
lainnya. Empat aturan dan hukum tuhan sedemikian sempurna.

Dalam Al-Qur’an ditegaskan bahwa tidaklah kamu melihat bagaiman unta diciptakan,


bagaimana langit ditinggikan, bagaimana bumi dihamparkan dan fenomena alam lainya
sehingga menimbulakan kesadaran bahwa tuhan menciptakan alam semesta dan seisinya ini
tidaklah sia-sia belaka. Surah (al-Ghasyiyah) ayat 17-20.
Atas dasar  itu, Biologi berada dalam perspektif aksiologi (teori nilai), sehingga dengan
ditemukan kerangka aksiologi suatu pengetahuan  diharapkan dimensi ontologi dan epistimologi
biologi dalam perspektif  islam tidaklah lagi bebas nilai (values free) melainkan tetap terkait
dengan nilai-nilai ketuhanan sebagaimana dinyatakannya dalam aturan agama (Islam), misalnya
rekayasa genetika itu dibolehkan asal tetap mengindahkan nilai-nilai institusi perwakilan
sebagaimana diatur oleh islam sehingga sehingga asal usul anak/ manusia tersebut menjadi
jelas[2].

B.     Perkembangan Ilmu Fisika dari sudut pengetahuan Barat dan Islam.


1.      Perkembangan Ilmu Fisika dari sudut pengetahuan Barat.
Energi mulai dipikirkan mketika manusia mulai mempelajari konsep gerakan.
Apakah  alam semesta ini digerakkan karena adanya energi? Dalam bentuk apa? Ternyata energi
dapat muncul dalam berbagai bentuk dan dapat berubah bentuk. Konsep ini baru muncul setelah
melalui bermacam-macam perkembangan[3].
Melalui eksperimen yang berulang-ulang dan membutuhkan waktu yang panjang
terhadap fenomena energi, isaac Newton akhirnya menemukan hukum Newton yang hanya
berlaku mekanika yang memiliki kecepatan rendah atau disebut sebagai mekanika
klasik.  Terdapat benda yang memiliki kecepatan tinggi mendekati kecepatan cahaya, hukum
Newton tidak lagi memadai, maka hukum tersebut dipengaruhi oleh  Albert Einstein yang
kemudian dikenal sebagai hukum mekanika relativistik.
Dalam hukum Mekanika Relativistikdinyatakan bahwa massa yang bergerak makin besar
bila kecepatan makin besar. Massa dan energi merupakan dua hal yang ekuavelen, sama
ekuivalennya antara energi dan kalori. Pada gilirannya menemukan bahwa para Fisikawan di
barat telah menyebabkan dunia teknologi semakin canggih.

Contoh dari perkembangan ilmu fisika pada zaman dahulu yakni manusia menjalankan
kereta api menggunakan cara Energi panas langsung di ubah gerak, dan sejak perkembangan
zama, banyak penemuan-penemuan yang tidak cuma menggunakan energi panas seperti zaman
dahulu[4].

2.      Perkembangan Ilmu Fisika dari sudut pengetahuan Islam.


Ada tiga utama yang kita kenal sebagai ilmu Fisika, yang sangat menarik perhatian kaum
mislim yang tujuan tidak lain melahirkan tujuan besar.
Yang pertama yaitu Optik, kaum muslimmempunyai perhatian khusus dalam
mempelajari optik dan fenomena cahaya. Puncak dalam ilmu ini terjadi pada abad Islam keempat
di kairo Mesir oleh Ibnu Al-Haytsam yang dikenal dengan nama lainnya Al-Hazen.  Al-Hazen
menulis kitab Al-Manashir (thesurus Optical), salah satu karya paling terkemuka dibidang optik
yang menerapkan metode eksperimental untuk mempelajari beberapa fenomena cahaya dan
melakukan riset secara rinci tentang refreksi, refreksi dan berbagai jenis cermin dan juga
termasuk cermin hiperbotik. Dua abad kemudian di Persia, oleh Quthib Al-Din Asy-
Ayurazimenulis penapsiran terhadap kitab, Al-Manzhir.  Untuk pertama kalinya dalam ilmu
pengetahuan, mereka menjelaskanalasan yang tepat tentang pembentukan pelangi yang
disebabkan oleh fraksi dan refleksi.
Bidang Fisika kedua yang didalami kaum muslim adalah masalah gerak.
Dan ketiga bidang yang dipelajari oleh kaum muslim adalah masalah tentang berat
ukuran, serta tradisi Archimedes yang menyangkut penentuan berat spesifik pengukuran berat
dan volume. Gagasannya kemudiandikembangkan oleh para Fisikawan dan para ahli Matematika
muslim sehingga muncul besar karangan mengenai hal ini, dan yang paling terkenal adalah
karangan Al-Burani dan Al-Khazini[5].
C.     Perkembangan Ilmu Kimia dari sudut pengetahuan Barat dan Islam.
1.      Perkembangan Ilmu Kimia dari sudut pengetahuan Barat.
Kimia bekemabng sebagai ilmu pengetahuan di Barat baru pada Abad ke 17 setelah
Antoine Lauzent Lavoisier melalui metode ilmiah yang terdiri dari serangkaian proses yang
dimulai dengan aktivitas pengamatan  yang menghubungkannya dengan kenyataan,
mengmukakan dengan kenyataan, mengemukakan perkiraan (hipotesis), menguji perkiraan
dengan percobaan selanjutnya dan akhirnya menarik kesimpulan yaitu dengan melakukan
penyelidikan secara kuintitatif dengan pembakaran zat-zat seperti timah, besi dll. Hipotesisnya
menyatakan hasil pembakaran mempunyai masa lebih besar dari pada zat semula dan menarik
kesimpulan bahwa pada pembakaran ada suatu zat diambil dari udara. Dan banyak penelitian-
penelitian lain yang bersifat eksperimen,  disamping memberikan keuntungan juga memberikan
resiko. Untuk itu arah perkembangan ilmu pengetahuan alam harus dilandasi oleh nilai-nilai
luhur kemanusiaan[6].

2.      Perkembangan Ilmu Kimia dari sudut pengetahuan Islam.


Islam sangat menganjurkan pemeluknya untuk mempelajari alam semesta dan isinya
secara seksama. Dalam disiplin Ilmu Kimia misalnya, al-Razi dikenal sebagai bapak Ilmu Kimia
sekaligus ahli fisika. Pengakuan ini datang dari ahli Barat, Joseph Kneller sebagai mana dikutip
Nircholish Madjid:
Pada abad kedelapan, ahli Fisika al-Razi meletakkan dasar-dasar  ilmu kimia dengan
menyusun pengetahuan kimiawi disertai penolakan tentang penggunaannya yang tersembunyi.
Sebagai penemu klasifikasi binatang, tumbuhan, mineral, ia menyusun katagore sejumlah
substansi dan praktik kimiawi seperti distalasi dan kristalisasi.
Muslim dalam disiplin Ilmu Kimia sedemikian jelas.disamping bukti diatas, ada juga
bukti, yakni banyak terdapat kosa kata Arab yang digunakan dalam Ilmu Kimia dan juga ilmu
pengetahuan alam lainnya yaitu al-kohol, alchemy, alcove, elixir dan sebagainya.
Dengan demikian, sesungguhnya Islam tidak anti Ilmu pengetahuan, apapun Ilmu
pengetahuan itu, asal saja bermanfaaat bagi kemanusiaan, baik kemamfaatan dalam menunjang
tugas-tugas maupun tugas-tugasnya selaku hamba tuhan.

Dengan mana Allah telah menegaskan pada surah Fushilat ayat 53 yang mana artinya :
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda(kekuasaan) kamidi segenap penjuru
(alam semesta) dan pada diri mereka sendiri sehingga jelaslah bagi diri mereka bahwa Al-Qur’an
itu Adalah benar.dan apakah tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya dia
menyaksikan segala sesuatu).
Maka jelas islam dalam Al-Qur’an menjelaskan bahwa Islam sangat mendorong
ummatnya untuk mempelajari Ilmu pengetahuan, dan sesungguhnya Islam tidak mengenal
dikhotomi ilmu dunia dan ilmu akhirat, ilmu umum dan ilmu agama[7].

BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Perkembangan Ilmu Biologi dari sudut pengetahuan Barat. berbagi pendapat yang
mengungkapkan asal mula kehidupan di Bumi, yaitu: (1)Generation Spontanea (2) Omme vivum
Ex Ovo (3) Teori Urai (4) Teori Oparin-Haldane
Sedangakan Darwi dan herbert Spencer berpendapat bahwa manusia adalah binatang
menyusui yang cerdas, yang pertumbuhannya berlangsung melalui satu proses evolusi dari
tingkat rendah sampai ketingkat yang lebih tinggi.
Perkembangan Ilmu Biologi dari sudut pengetahuan Islam. Hakikat manusia dalam islam
adalah bahwa pertama, manusia merupakan wakil (khalifah) Allah, sekaligus juga sebagai
hambanya. Kedua, sebagai wakil, manusia memegang amanat untuk mengelola alam dan segala
isinya.
Perkembangan Ilmu Fisika dari sudut pengetahuan Barat, Melalui eksperimen yang
berulang-ulang dan membutuhkan waktu yang panjang terhadap fenomena energi, isaac Newton
akhirnya menemukan hukum Newton yang hanya berlaku mekanika yang memiliki kecepatan
rendah atau disebut sebagai mekanika klasik.
Perkembangan Ilmu Fisika dari sudut pengetahuan Islam. Ada tiga utama yang kita kenal
sebagai ilmu Fisika yaitu Yang pertama yaitu Optik, kedua adalah masalah gerak,  Dan ketiga
adalah masalah tentang berat ukuran, serta tradisi Archimedes yang menyangkut penentuan berat
spesifik pengukuran berat dan volume.
Ilmu Kimia dari sudut pengetahuan Barat, Kimia bekemabng sebagai ilmu pengetahuan
di Barat baru pada Abad ke 17 setelah Antoine Lauzent Lavoisier melalui metode ilmiah.
Perkembangan Ilmu Kimia dari sudut pengetahuan Islam, dalam disiplin Ilmu Kimia
misalnya, al-Razi dikenal sebagai bapak Ilmu Kimia sekaligus ahli fisika
Dengan demikian, sesungguhnya Islam tidak anti Ilmu pengetahuan, apapun Ilmu
pengetahuan itu, asal saja bermanfaaat.

B.   Saran
Pada makalah ini terdapat banyak kekurangan, baik dari segi susunan kata, penulisan dan
lain sebagainya. Maka kami sebagai penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan
kami.Dan kami juga mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan semoga
dengan kritik dan saran yang di berikan bisa kami jadikan pelajaran untuk  memperbaiki makalah
kami kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto Rudy, MM. Ilmu Alamiah Dasar. Pamekasan: .2010.
Susanto Edi, M. Phil.I. Ilmu Alamiah Dasar. Pamekasan:Stain pamekasan Press. 2006.
Nur Hidayati. Maman Abd. Djalien. Ilmu alamiah dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budya
Dasar.Bandung: CV Pustaka Setia. 2009.
Aly Abdulla. Rahma Eny. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksana. 2013.
Mas’ud Ibnu. Paryono Joko. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung: CV. Pustaka Setia. 2009.

[1] Rudy Haryanto, MM. Ilmu Alamiah Dasar.  Pamekasan: .2010. Hal. 54-55.


[2] Edi Susanto, M. Phil.I. Ilmu Alamiah Dasar. Pamekasan:Stain pamekasan Press. 2006. Hal. 26-28.
[3] Hidayati, Nur. Djalien, Maman Abd. Ilmu alamiah dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budya Dasar.Bandung:
CV Pustaka Setia. 2009. Hal. 46
[4] Edi Susanto, M. Phil.I. Ilmu Alamiah Dasar.  Pamekasan: Stain Pamekasan Press. 2006. Hal. 29-30
[5] Drs. Abdulla Aly. Ir. Eny Rahma. Ilmu Alamiah Dasar.  Jakarta: PT Bumi Aksana. 2013. Hal. 107-108
[6] Ibnu Mas’ud. Joko paryono. Ilmu Alamiah Dasar.  Bandung: CV. Pustaka Setia. 2009. Hal. 197
[7] Ibnu Mas’ud. Joko paryono. Ilmu Alamiah Dasar.  Bandung: CV. Pustaka Setia. 2009. Hal. 199
Tag : fisika, Kimia baik dari sudut ilmu pengetahuan barat maupun Islam,Perkembangan ilmu Biologi

Anda mungkin juga menyukai