Ilmu pengetahuan yang sekarang berkembang marak (dalam makna telah sangat
memperkaya dunia ilmu dan teknologi) adalah ilmu yang dibangun dari dua kutub, yaitu
empiri dan rasio.
1. Probability theory
Dalam buku yang lain penulis mengetengahkan bahwa alam semesta itu determinate
pada sisi Tuhan, dan inderminate pada sisi manusia. Ilmuan bergerak lewat uji regularity
empirik dari satu hipotesis ke bukti empirik tesis. Secara berkelanjutan mencari regularity
tersebut.
Tuhan membiarkan ilmuan mencari dari satu regularity ke regularity yang lain.
Dengan bukti manusia dapat sampai planet Mars dalam waktu 10 bulan 10 hari, sedangkan
jarak bumi dengan planet Mars dalam hitungan kecepatan 900 km oer jam (dengan pesawat
supersonik) akan membutuhkan waktu 85 tahun perjalanan. Ilmuwan telah memanfaatkan
regularity alam semesta, seperti ruang hampa, melindungi tubuh menusia di ruang hampa,
kemampuan tinggi menghitung sangat cepat tentang arah pesawat, menciptakan pesawat yang
tahan panas, dan lain-lain, sehingga dapat mencapai planet Mars dalam waktu 10 bulan 10
hari, bukan 85 tahun.
3. Blaise Pascal
Historis, analisis penulis tersebut di atas pernah dilakukan banyak ahli. Pada tahun
1654 Blaise Pascal yang baru berusia 15 tahun yang sudah membaur dengan ilmuwan
matematika di Perancis menemukan teori probabilitas. Teori probabilitas sampai sekarang
terbukti tangguh untuk menguji regularity dunia fisik.
Tesis penulis selanjutnya adalah bahwa alam semesta ini deterministik pada sisi
Tuhan, dan indeterministik pada sisi manusia bukan tanpa bukti historis.
Lebih lanjut penulis memaknai bahwa regularity deterministik Tuhan, tidak akan
diubah oleh tuhan untuk mendidik manusia dan untuk membiarkan tumbuh kreativitas
manusia. Regularity semesta Tuhan tidak hanya berlaku dibumi tetapi ternyata berlaku dalam
galaxi Bima Sakti. Apakah berlaku pada galaksi lainnya, wallaahua’lam. Setidaknya hukum
terbentuknya bintang-bintang diluar Bima Sakti yang teramati lewat observatori pada tahun
2001 terbukti mengalami proses seperti teori yang berlaku digalaksi Bima Sakti.
Tindakan kreatif manusia tersebut oleh penganut agama yang konservatif diartikan
sebagai kekuasaan Tuhan. Penulis mendorong adanya usaha kreativ berkelanjutan ilmuwan
dengan selalu disertai kehati-hatian bahwa kreasi kita mungkin dapat salah. Istilah penulis
“jangan melawan kauniyah Tuhan”. Seperti salahnya membuat peptisida yang malahan
membunuh banyak biota lain; seperti salahnya membuat makanan dengan polimer rasa ayam,
rasa bakso yang membuat anak-anak menjadi alergi, dan setrusnya. Termasuk film fiksi
tentang penciptaan makhluk baru yang produknya tidak dapat dikendalikan.