Anda di halaman 1dari 3

Empirisme dan rasionalisme

Ilmu pengetahuan yang sekarang berkembang marak (dalam makna telah sangat
memperkaya dunia ilmu dan teknologi) adalah ilmu yang dibangun dari dua kutub, yaitu
empiri dan rasio.

Empirisne mempunyai banyak pemaknaan. Pertama, empirisme yang memaknai


sebagai regularity semesta. Kedua, empirisme sebagai metoda induksi yang menjadi landasan
filsafat positivistik. Ketiga, empirisme sebagai metoda berfikir empirik pragmatik dan
teknologik. Adapun rasionalisme merupakan metoda berfikir deduksi yang memberi landasan
berfikir rasional obyektif. Setidaknya ada dua perkembangan yang signifikan. Pertama,
memanfaatkan ilmu matematik yang murni deduktif untuk membuat analisis empiri dengan
menggunakan logika matematik yang sangat beragam. Kedua, empirisme sebagai metoda
berfikir rasional murni deduktif matematik yang mampu mengembangkan artificial
intelligence. Empirisme yang akan penulis bahas pertama adalah empirisme yang memaknai
empirisme sebagai regularity alam semesta.

1. Probability theory

Telah penulis ketengahkan bahwa empirisme, yang membahas empiri, sebagai


kawasan yang berbeda dari filsafat metafisika, telah dimulai di Yunani sebagai sosok studi
empirisme. Studi empirisme di Yunani dikembangkan lewat dialog santai (seperti namanya
”jalan beratap di taman “). Pada era Islam Andalusia studi empiri menjadi filsafat periphatetik
yang mencari kebenaran lewat uji experimental, diadakan uji untuk mencari regularity dunia
fisik.

2. Empirisme sebagai regularity fisik alam semesta

Dalam buku yang lain penulis mengetengahkan bahwa alam semesta itu determinate
pada sisi Tuhan, dan inderminate pada sisi manusia. Ilmuan bergerak lewat uji regularity
empirik dari satu hipotesis ke bukti empirik tesis. Secara berkelanjutan mencari regularity
tersebut.

Tuhan membiarkan ilmuan mencari dari satu regularity ke regularity yang lain.
Dengan bukti manusia dapat sampai planet Mars dalam waktu 10 bulan 10 hari, sedangkan
jarak bumi dengan planet Mars dalam hitungan kecepatan 900 km oer jam (dengan pesawat
supersonik) akan membutuhkan waktu 85 tahun perjalanan. Ilmuwan telah memanfaatkan
regularity alam semesta, seperti ruang hampa, melindungi tubuh menusia di ruang hampa,
kemampuan tinggi menghitung sangat cepat tentang arah pesawat, menciptakan pesawat yang
tahan panas, dan lain-lain, sehingga dapat mencapai planet Mars dalam waktu 10 bulan 10
hari, bukan 85 tahun.

3. Blaise Pascal

Historis, analisis penulis tersebut di atas pernah dilakukan banyak ahli. Pada tahun
1654 Blaise Pascal yang baru berusia 15 tahun yang sudah membaur dengan ilmuwan
matematika di Perancis menemukan teori probabilitas. Teori probabilitas sampai sekarang
terbukti tangguh untuk menguji regularity dunia fisik.

4. Periphatetik Islam Andalausia

Filsafat periphatetik Islam Andalausia abad 8 sampai 11 M telah menguji regularity


dunia fisik lewat exsperimen. Sayang pada era tersebut logika pembuktian yang dipakai
masih logika axiomatik Euclides. Sehingga banyak ketimpangan analisis atas regularity fisik
dengan argumentasi euclidean. Barula sesuda ditemukan teori probalilitas ilmu ilmu mpirik
experimental dapat maju pesat hinga sekarang.

Experimentasi islamandalusia dapat di maknai sebagai pengembangan ilmu


kauniyah,atau ilmu untuk mencari keteraturan alam semesta dari Allah, mendampingi ilmu
Qauliyah, atau ilmu untuk memahami petunjuk kebijakan Allah.

5. Determinisme Ilahiyah dan indetermibisme insaniyah

Tesis penulis selanjutnya adalah bahwa alam semesta ini deterministik pada sisi
Tuhan, dan indeterministik pada sisi manusia bukan tanpa bukti historis.

Pertama pengakuan Islam andalusia abad 8-11 M yang mengembangkan ilmu


kauniyah sekaligus mengembangkan ilmu kauliyah di Inggris abad ke-17 dan ke-18 M teori
probabilitas dipakai untuk membuktikan adanya Tuhan.

6. Regularity deterministik untuk mengembangkan kreativitas

Lebih lanjut penulis memaknai bahwa regularity deterministik Tuhan, tidak akan
diubah oleh tuhan untuk mendidik manusia dan untuk membiarkan tumbuh kreativitas
manusia. Regularity semesta Tuhan tidak hanya berlaku dibumi tetapi ternyata berlaku dalam
galaxi Bima Sakti. Apakah berlaku pada galaksi lainnya, wallaahua’lam. Setidaknya hukum
terbentuknya bintang-bintang diluar Bima Sakti yang teramati lewat observatori pada tahun
2001 terbukti mengalami proses seperti teori yang berlaku digalaksi Bima Sakti.

7. kreativitas mengimtasi regularity alam

Hukum keteraturan alam tentang penciptaan berlian Kimberley, memberi inspirasi


ilmuwan lewat uji coba di ruang angkasa, akhirnya menemukan imitasi regularity sehingga
mampu membuat berlian tiruan. Menemukan device sel darah yang mampu membunuh
kanker, ilmuwan berupaya menyederhanakan device sel darah, sehingga dapat dimasukkan
dalam tubuh manusia untuk menjaga agar kalau ada kanker baru langsung dapat diburu dan
membunuhnya. Memang pada tahun 2009 ini masih berupa experimen. Menemukan peran
enzym pada DNA. Ditemukan cara manipulasi pemberia enzym, sehingga DNA dapat
dibelah menjadi bagian DNA yang sehat dan yang sakit.

8. Melawan kekuasaan Tuhan?

Tindakan kreatif manusia tersebut oleh penganut agama yang konservatif diartikan
sebagai kekuasaan Tuhan. Penulis mendorong adanya usaha kreativ berkelanjutan ilmuwan
dengan selalu disertai kehati-hatian bahwa kreasi kita mungkin dapat salah. Istilah penulis
“jangan melawan kauniyah Tuhan”. Seperti salahnya membuat peptisida yang malahan
membunuh banyak biota lain; seperti salahnya membuat makanan dengan polimer rasa ayam,
rasa bakso yang membuat anak-anak menjadi alergi, dan setrusnya. Termasuk film fiksi
tentang penciptaan makhluk baru yang produknya tidak dapat dikendalikan.

Anda mungkin juga menyukai