Karena kemampuan manusia berfikir semakin maju dan disertai pula oleh
perlengkapan pengamatan, misalnya teropong bintang yang makin
sempurna, maka mitos dengan berbagai legendanya makin
ditinggalkan. Mereka cenderung mengunakan akal sehatnya atau
rasio.
Orang Yunani lain yang berperan dalam perubahan pola berfikir manusia
adalah:
2. Anaximander (610-546 SM)
Sejaman dengan Thales, berpendapat bahwa alam semesta berbentuk
bulat dan bumi sebagai pusatnya, langit dengan segala isinya beredar
mengelilingi bumi. Ia mengajarkan jam matahari.
3. Aneximes (560-520 SM)
Berpendapat unsur dasar pembentukan semua benda adalah air. Air
dapat merenggang menjadi api (gas) atau memadat menjadi tanah
(padat). Ini merupakan teori pertama transmutasi unsur-unsur.
4. Herakleitos (560-470 SM)
Memberi koreksi pendapat tersebut yang menyatakan bahwa unsur api
penyebab transmutasi tersebut.
5. Demokritos (460-360 SM)
Bagian terkecil yang tidak dapat dibagi lagi disebut Atomos atau Atom.
Pythagoras ( 500 SM)
Unsur dasar ada 4: Tanah,
Api, Udara, dan Air. Ahli
matematika yang
menemukan dalil
pythagoras tentang segitiga
siku-siku.
Tentang alam semesta,
beliau berpendapat bahwa
bumi bulat dan berputar
sehingga alam seolah-olah
berputar mengelilingi bumi.
PHYTAGORAS
Plato (427-347 SM)
Ia sastrawan yang
menghindari pemikiran
yang terlalu
materialistik seperti
Demokritos dan
Empedokles. Menurut
Plato keanekaragaman
yang nampak ini
sebenarnya suatu
duplikat saja dari suatu
yang kekal dan
immaterial.
PLATO
7. Empedokles (480-430 SM)
Menyempurnakan ajaran Pythagoras tentang 4 unsur, yaitu dengan
memperkenalkan adanya tenaga penyekat atau tarik menarik dan tenaga
pemisah atau tolak menolak. Kedua tenaga tadi yang menyatukan dan
memisahkan unsur tadi.
8. Aristoteles (348-322 SM)
Pemikir terbesar dari jamannya, ia membukukan intisari ajaran orang-orang
sebelumnya. Ia membuang hal-hal yang tidak masuk akal dan menambahkan
pendapatnya sendiri. Bukunya merupakan ensiklopedia masa itu. Tentang unsur
dasar ia menyebut Hule. Zat tunggal ini tergantung kondisinya bisa berbentuk
tanah, air, udara atau api. Transmutasi ini disebabkan keadaan dingin, lembab,
panas dan kering. Ajaran Aristoteles yang penting adalah suatu pola berfikir
dalam memperoleh kebenaran berdasarkan logika. Mengambil kesimpulan dari
umum ke khusus atau metode Deduktif. Percaya bumi adalah pusat tatasurya.
Buku yang ditulis sebelum meninggal diberi judul Physics. Oleh sekretarisnya
diberi judul metaphysica, yang berisi segala pengetahuan tentang alam
semesta, oleh orang Yunani disebut Philosophia atau cinta pengetahuan atau
rasa ingin tahu. Pengaruh Aristoteles bertahan hingga 1500 tahun,
450 tahun setelah Aristoteles hadir Ptolomeus (127-151) pendapatnya bahwa bumi
adalah pusat tatasurya, berbentuk bulat, setimbang tanpa tiang penyangga,
bintang-bintang menempel tetap pada langit dan berputar mengelilingi bumi
24 jam sekali.
Dari Copernicus sampai Galileo dianggap sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan
modern yang menetapkan suatu kebenaran berdasarkan induksi atau eksperimentasi.
Metode Ilmiah
dan Langkah-Langkah Operasionalnya.
Dari Pertemuan minggu lalu kita dapati bahwa bangsa
Babilonia mendapatkan pengetahuan dengan berbagai
cara, antara lain:
1. Prasangka
2. Intuisi
3. Trial and Error, walau kadang bermanfat tapi tidak
efisien.
Pada zaman itu orang cenderung mengikuti saja ajaran
dari ahli pikir atau penguasa, walau keliru.
Pengetahuan yang didapat dengan cara tersebut diatas
termasuk golongan pengetahuan yang tidak ilmiah.
Jadi Bagaimana yang ilmiah itu?
Pengetahuan dikatakan ilmiah, bila memenuhi syarat:
1. Objektif
2. Metodik
3. Sistematik
4. Berlaku Umum
Keunggulan.
Ciri khas IP yang bersifat objektif, metodik, sistematik dan berlaku umum akan
membimbing kita pada sikap ilmiah yang terpuji. Diantaranya:
1. Mencintai kebenaran objektif dan adil
2. Menyadari IP itu tidak absolut
3. Tidak percaya dengan takhayul
4. Meningkatkan rasa ingin tahu
5. Tidak berfikir secara prasangka
6. Tidak percaya begitu saja pada kesimpulan
7. Membimbing kita selalu bersikap optimis.
Peranan Matematika terhadap IPA
Sejak awal kehidupan manusia, matematika merupakan alat bantu
mengatasi permasalahan yang dihadapi. Perkembangan IPA
banyak bergantung dgn matematika, karena IPA berdasarkan
metode Induksi.
Erathotenes (240 SM) menghitung besarnya bumi. Pd tgl 21 Juni di
Syene, Mesir matahari tepat di atas kepala sdgkan di Alexandria
yang berjarak 500 mil bayangan membentuk sudut 7,5.
Erathotenes menyimpulkan keliling bumi 24.000 mil dan diameter
bumi 8.000 mil.
Ahli Matematika yang banyak sumbangsihnya dalam IPA:
1. Pythagoras perhitungan benda bersegi banyak
2. Apollonius perhitungan benda bergaris lengkung
3. Kepler perhitungan peredaran elips planet
4. Galileo lintasan peluru, gerak dan percepatan
5. Huygens memecahkan teka-teki cincin saturnus.
IPA Kualitatif dan Kuantitatif
Kualitatif, tidak dapat menjawab pertanyaan bersifat kausal
atau hubungan sebab akibat. Contoh: di bulan IPA
terdapat gunung, Yupiter punya 4 buah bulan, dll.
IPA Kualitatif hanya dapat menjawab pertanyaan yang
sifatnya faktual.
1. Berbentuk Spiral
80% galaksi berbentuk spiral.
2. Berbentuk Elips
17% berbentuk elips.
Induk matahari kita adalah Galaksi Bima Sakti atau Milky Way.
Berbentuk spiral. Tetangga terdekat adalah Andromeda juga
berbentuk spiral jauhnya 870.000 tahun cahaya.
Letak matahari dan bumi kurang lebih 2/3 dari pusat galaksi ke
batas tepian terluar. Galaksi kita berotasi dengan arah
berlawanan dengan jarum jam.
Memiliki lebih kurang 100 Milyar bintang.