Anda di halaman 1dari 21

ILMU KEALAMAN DASAR

Ir. Marjoko Purnomosidi, M.Si


PERKEMBANGAN ALAM PIKIRAN MANUSIA
1. Rasa Ingin Tahu.
Ilmu Pengetahuan Alam itu bermula dari rasa ingin tahu, yang
merupakan suatu ciri khas manusia. Yang tidak dimiliki oleh
makhluk lain.
Bagaimana dengan Makhluk Hidup lain:
- Tumbuh-tumbuhan?
- Binatang?
Ada rasa ingin tahu, tapi sebatas mencari makan, tempat yang
aman untuk bersarang, dll.
Asimov (1972) menyebutnya dengan idle curiousity atau
dalam buku lain disebut instinct.

Manusia juga memiliki instinct ditambah kemampuan berpikir yang


tidak idle (tetap), tapi berkembang. Atau manusia memiliki
kemampuan berpikir.
Dengan pertanyaan, apa, bagaimana, kenapa, dll.
2. Mitos; Timbulnya dan Kepuasan Terhadapnya.
Rasa ingin tahu manusia tidak terpuaskan atas dasar pengamatan
maupun pengalamannya, untuk itu manusia mereka-reka sendiri
jawabannya.
Adanya pelangi, gunung meletus, dll.
Jadi Mitos adalah pengetahuan-pengetahuan baru yang bermunculan
dan merupakan gabungan dari pengamatan, pengalaman dan
kepercayaan.
Cerita yang berdasarkan atas mitos disebut Legenda.
Mitos timbul karena keterbatasan alat indera manusia, misalnya:
a. Alat Penglihatan.
b. Alat Pendengaran.
c. Alat Pencium dan Pengecap.
d. Alat Perasa.

Mitos diterima karena:


a. Keterbatasan pengetahuan
b. Keterbatasan penalaran
c. Hasrat ingin tahunya terpenuhi.
MITOS, KEPUASAN DAN KETIDAKPUASAN
TERHADAPNYA
Puncak Hasil pemikiran tersebut adalah pada zaman Babilonia (700-600
SM), bahwa alam semesta seperti selungkup. Bumi datar sebagai
lantainya sedangkan langit dengan bintang sebagai atapnya, ada
semacam jendela sehingga air hujan dapat sampai ke bumi.
Mereka telah mengenal ekliptika atau bidang edar matahari dan telah
menetapkan perhitungan 1 tahun yaitu 1 x matahari beredar kembali ke
tempat semula sama dengan 365,25 hari.
Horoskop atau ramalan nasib manusia berdasarkan perbintangan juga
berasal dari zaman Babilonia. Pengetahuan orang Babilonia ini
setengahnya merupakan hasil pengamatan atau pengalaman namun
setengahnya merupakan dugaan, imajinasi, kepercayaan atau mitos. Ini
disebut pseudo science, artinya mirip sains tapi bukan sains.
Satu langkah lebih maju daripada mitos dan pseudo science adalah ajaran
orang Yunani pada 600-200 SM, sebagai tonggak sejarah dapat
disebutkan disini:
1. Thales (624-546 SM), seorang astronom yang ahli matematika dan
teknik. Dialah yang pertama berpendapat bahwa bintang
mengeluarkan sinarnya sendiri sedangkan bulan hanya memantulkan.
Dia juga berpendapat bahwa bumi merupakan suatu piring yang datar
yang terapung di atas air.
Dialah orang pertama yang mempertanyakan asal-usul dari semua
benda yang kita lihat di alam raya ini, beliau berpendapat bahwa
benda di alam bahan dasarnya sederhana dan sama, unsur dasar
tersebut adalah air.

Karena kemampuan manusia berfikir semakin maju dan disertai pula oleh
perlengkapan pengamatan, misalnya teropong bintang yang makin
sempurna, maka mitos dengan berbagai legendanya makin
ditinggalkan. Mereka cenderung mengunakan akal sehatnya atau
rasio.
Orang Yunani lain yang berperan dalam perubahan pola berfikir manusia
adalah:
2. Anaximander (610-546 SM)
Sejaman dengan Thales, berpendapat bahwa alam semesta berbentuk
bulat dan bumi sebagai pusatnya, langit dengan segala isinya beredar
mengelilingi bumi. Ia mengajarkan jam matahari.
3. Aneximes (560-520 SM)
Berpendapat unsur dasar pembentukan semua benda adalah air. Air
dapat merenggang menjadi api (gas) atau memadat menjadi tanah
(padat). Ini merupakan teori pertama transmutasi unsur-unsur.
4. Herakleitos (560-470 SM)
Memberi koreksi pendapat tersebut yang menyatakan bahwa unsur api
penyebab transmutasi tersebut.
5. Demokritos (460-360 SM)
Bagian terkecil yang tidak dapat dibagi lagi disebut Atomos atau Atom.
Pythagoras ( 500 SM)
Unsur dasar ada 4: Tanah,
Api, Udara, dan Air. Ahli
matematika yang
menemukan dalil
pythagoras tentang segitiga
siku-siku.
Tentang alam semesta,
beliau berpendapat bahwa
bumi bulat dan berputar
sehingga alam seolah-olah
berputar mengelilingi bumi.

PHYTAGORAS
Plato (427-347 SM)
Ia sastrawan yang
menghindari pemikiran
yang terlalu
materialistik seperti
Demokritos dan
Empedokles. Menurut
Plato keanekaragaman
yang nampak ini
sebenarnya suatu
duplikat saja dari suatu
yang kekal dan
immaterial.
PLATO
7. Empedokles (480-430 SM)
Menyempurnakan ajaran Pythagoras tentang 4 unsur, yaitu dengan
memperkenalkan adanya tenaga penyekat atau tarik menarik dan tenaga
pemisah atau tolak menolak. Kedua tenaga tadi yang menyatukan dan
memisahkan unsur tadi.
8. Aristoteles (348-322 SM)
Pemikir terbesar dari jamannya, ia membukukan intisari ajaran orang-orang
sebelumnya. Ia membuang hal-hal yang tidak masuk akal dan menambahkan
pendapatnya sendiri. Bukunya merupakan ensiklopedia masa itu. Tentang unsur
dasar ia menyebut Hule. Zat tunggal ini tergantung kondisinya bisa berbentuk
tanah, air, udara atau api. Transmutasi ini disebabkan keadaan dingin, lembab,
panas dan kering. Ajaran Aristoteles yang penting adalah suatu pola berfikir
dalam memperoleh kebenaran berdasarkan logika. Mengambil kesimpulan dari
umum ke khusus atau metode Deduktif. Percaya bumi adalah pusat tatasurya.
Buku yang ditulis sebelum meninggal diberi judul Physics. Oleh sekretarisnya
diberi judul metaphysica, yang berisi segala pengetahuan tentang alam
semesta, oleh orang Yunani disebut Philosophia atau cinta pengetahuan atau
rasa ingin tahu. Pengaruh Aristoteles bertahan hingga 1500 tahun,
450 tahun setelah Aristoteles hadir Ptolomeus (127-151) pendapatnya bahwa bumi
adalah pusat tatasurya, berbentuk bulat, setimbang tanpa tiang penyangga,
bintang-bintang menempel tetap pada langit dan berputar mengelilingi bumi
24 jam sekali.

Timbulnya Ilmu Pengetahuan Alam


Berkat semakin sempurnanya alat pengamat bintang dan kemampuan berfikir
manusia.
1. Nikolaus Copernicus (1473-1543)
Astronom, ahli matematika dan pengobatan. Bukunya De Revolutionibus
Orbium Caelestium artinya peredaran alam semesta ditulis 1507 namun
tidak segera diumumkan karena prinsip Heliocentrisme bertentangan dengan
kepercayaan penguasa saat itu.
Pokok ajarannya:
a. Matahari pusat sistem solar. Bumi salah satu planet yang beredar
mengelilingi matahari.
b. Bulan beredat mengelilingi bumi dan bersama bumi mengelilingi matahari.
c. Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur yang mengakibatkan
adanya siang dan malam.
2. Bruno (1548-1600)
Pengikut Copernicus, memperoleh kesimpulan lebih lanjut:
a. Jagat raya tidak ada batasnya
b. Bintang-bintang beredar di seluruh jagat raya.
Karena keberaniannya menentang pendapat penguasa, dianggap kerasukan setan dan
dibakar tahun 1600.
3. Johannes kepler (1571-1630), berpendapat:
a. Planet beredar mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk elips dengan suatu
fokus.
b. Bila ditarik garis imajinasi dari planet ke matahari sementara beredar menurut garis
edarnya, maka luas bidang yang ditempuh adalah sama.
c. Pangkat 2 waktu tempuh mengelilingi matahari sebanding dengan pangkat 3 jarak
rata-rata planet terhadap matahari.
4. Galileo (1564-1642)
Membenarkan teori Copernicus tentang Heliocentrisme dan menentang Homosentris
atau Geocentris. Juga menemukan 4 bulan mengelilingi Jupiter, ada gunung-gunung di
bulan dan bintik hitam di matahari penting untuk menghitung kecepatan rotasi
matahari.
Kelompok bintang Milky Way atau Bimasakti terdiri dari bermilyar bintang. Menemukan
cincin Saturnus.

Dari Copernicus sampai Galileo dianggap sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan
modern yang menetapkan suatu kebenaran berdasarkan induksi atau eksperimentasi.
Metode Ilmiah
dan Langkah-Langkah Operasionalnya.
Dari Pertemuan minggu lalu kita dapati bahwa bangsa
Babilonia mendapatkan pengetahuan dengan berbagai
cara, antara lain:
1. Prasangka
2. Intuisi
3. Trial and Error, walau kadang bermanfat tapi tidak
efisien.
Pada zaman itu orang cenderung mengikuti saja ajaran
dari ahli pikir atau penguasa, walau keliru.
Pengetahuan yang didapat dengan cara tersebut diatas
termasuk golongan pengetahuan yang tidak ilmiah.
Jadi Bagaimana yang ilmiah itu?
Pengetahuan dikatakan ilmiah, bila memenuhi syarat:
1. Objektif
2. Metodik
3. Sistematik
4. Berlaku Umum

Langkah-langkah Operasi Metode Ilmiah:


1. Perumusan Masalah
2. Penyusunan Hipotesis
3. Pengujian Hipotesis
4. Penarikan Kesimpulan
Langkah tersebut harus ditempuh melalui urutan yang teratur,
dimana langkah yang satu merupakan landasan langkah
berikutnya.
Jadi Ilmu Pengetahuan merupakan pengetahuan yang disusun
secara sistematis, berlaku umum dan kebenarannya telah
teruji secara empiris.
Keterbatasan dan Keunggulan Metode Ilmiah
Keterbatasan.
Kemungkinan kesalahan pengamatan karena keterbatasan menangkap fakta oleh
pancaindera. Sehingga kebenaran ilmu pengetahuan bersifat Tentatif.

Keunggulan.
Ciri khas IP yang bersifat objektif, metodik, sistematik dan berlaku umum akan
membimbing kita pada sikap ilmiah yang terpuji. Diantaranya:
1. Mencintai kebenaran objektif dan adil
2. Menyadari IP itu tidak absolut
3. Tidak percaya dengan takhayul
4. Meningkatkan rasa ingin tahu
5. Tidak berfikir secara prasangka
6. Tidak percaya begitu saja pada kesimpulan
7. Membimbing kita selalu bersikap optimis.
Peranan Matematika terhadap IPA
Sejak awal kehidupan manusia, matematika merupakan alat bantu
mengatasi permasalahan yang dihadapi. Perkembangan IPA
banyak bergantung dgn matematika, karena IPA berdasarkan
metode Induksi.
Erathotenes (240 SM) menghitung besarnya bumi. Pd tgl 21 Juni di
Syene, Mesir matahari tepat di atas kepala sdgkan di Alexandria
yang berjarak 500 mil bayangan membentuk sudut 7,5.
Erathotenes menyimpulkan keliling bumi 24.000 mil dan diameter
bumi 8.000 mil.
Ahli Matematika yang banyak sumbangsihnya dalam IPA:
1. Pythagoras perhitungan benda bersegi banyak
2. Apollonius perhitungan benda bergaris lengkung
3. Kepler perhitungan peredaran elips planet
4. Galileo lintasan peluru, gerak dan percepatan
5. Huygens memecahkan teka-teki cincin saturnus.
IPA Kualitatif dan Kuantitatif
Kualitatif, tidak dapat menjawab pertanyaan bersifat kausal
atau hubungan sebab akibat. Contoh: di bulan IPA
terdapat gunung, Yupiter punya 4 buah bulan, dll.
IPA Kualitatif hanya dapat menjawab pertanyaan yang
sifatnya faktual.

Untuk menjawab pertanyaan yang sifatnya kausal, diperlukan


perhitungan secara Kuantittatif.
Jadi IPA Kuantitatif adalah IPA yang dihasilkan oleh metode
Ilmiah yang didukung oleh Data Kuantitatif dengan
menggunakan statistik. IPA Kuantitatif dapat disebut juga
Ilmu Pengetahuan Alam Modern.
ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA
Tingkat kebenaran Ilmu Pengetahuan:
1. Hukum
2. Teori
3. Hipotesis

Teori Terbentuknya Alam Semesta.


1. Teori Ledakan.
Suatu massa yang sangat besar dengan berat jenis yang
sangat besar, meledak karena reaksi inti. Massa
bergerak sangat cepat menjauhi pusat ledakan. Setelah
berjuta tahun, massa membentuk kelompok dgn BJ
relatif kecil Galaksi. Mereka terus bergerak menjauhi
titik pusat.
2. Teori Ekspansi dan Konstraksi
Adanya siklus alam semesta, yaitu masa ekspansi dan
masa konstraksi, dengan siklus 30.000 juta tahun.
Masa Ekspansi, terbentuklah galaksi-galaksi serta
bintang-bintang . Didukung adanya tenaga yang
bersumber dari reaksi inti hidrogen.
Masa Konstraksi, galaksi dan bintang-bintang meredup
dan unsur yang terbentuk menyusut dengan
mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat
tinggi.
Menurut teori ini alam semesta tidak berawal dan
tidak berakhir.
Teori Terbentuknya Galaksi
Hipotesis Powler (1957)
12.000 juta tahun lalu, galaksi kita masih berupa
kabut gas hidrogen sangat besar di luar angkasa,
berotasi dan membentuk bulat. Karena gaya
beratnya ia berkonstraksi. Yang terluar tertinggal
dan bagian tengah yang berat jenis besar
membentuk bintang. Bintang scr perlahan
berkonstraksi mengeluarkan sinar dan radiasi,
sampai puluhan ribu juta tahun mempunyai
bentuk relatif tetap seperti matahari.
Dasarnya hasil observasi di galaksi selalu
melahirkan bintang baru baik secara perlahan
maupun eksplosif.
Bentuk Galaksi

1. Berbentuk Spiral
80% galaksi berbentuk spiral.

2. Berbentuk Elips
17% berbentuk elips.

3. Berbentuk Tidak Beraturan


3% galaksi tidak beraturan.
Bima Sakti

Induk matahari kita adalah Galaksi Bima Sakti atau Milky Way.
Berbentuk spiral. Tetangga terdekat adalah Andromeda juga
berbentuk spiral jauhnya 870.000 tahun cahaya.
Letak matahari dan bumi kurang lebih 2/3 dari pusat galaksi ke
batas tepian terluar. Galaksi kita berotasi dengan arah
berlawanan dengan jarum jam.
Memiliki lebih kurang 100 Milyar bintang.

Anda mungkin juga menyukai