Anda di halaman 1dari 8

Jawaban UAS FSSK

Argita Salwa Nadhifah


19053000

1. Diakui atau tidak Revolusi Sains dan Enlightment di Eropa dipengaruhi atau diinspirasi
oleh kemajuan sains di dunia Islam. Jelaskan apa saja dari dunia Islam waktu itu yang
telah mendorong terjadinya Revolusi Sains dan Enlightmen di Eropa. Coba tinjau dari
segi berikut:
A. Pandangan saintis terhadap sains itu sendiri
B. Sikap saintis terhadap penemuannya.
C. Dukungan peralatan/ instrumen.
D Keberadaan metoda saintifik.
E. Dukungan penguasa/ pemerintah

Jawab:
A. Dalam sejarah Islam, ilmu pengetahuan mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam
waktu sekitar 5 abad lebih. Bersamaan dengan itu orang-orang Barat berada di alam
kegelapan atau kebodohan. Ilmu pengetahuan dalam Islam berkembang secara pesat
pada masa Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah. Berkembangnya ilmu pengetahuan ini
didahului oleh penerjemahan buku-buku Yunani ke dalam bahasa Arab yang berpusat
di Bait al-Hikmah di Baghdad. Ilmu-ilmu yang dicakup dalam perkembangan ini
adalah ilmu kedokteran, matematika, fisika, mekanika, botanika, optika, astronomi di
samping filsafat dan logika. Karya yang diterjemahkan adalah karangan Galinos,
Hipokrates, Ptolemeus, Euclid, Plato, Aristoteles dan lain-lain.13 Buku-buku itu
dipelajari oleh ulama-ulama Islam dan mengalami perkembangan di bawah khalifah-
khalifah Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah antara lain ilmu hitung, ilmu ukur, aljabar,
ilmu falak, ilmu kedokteran, ilmu kimia, ilmu alam, ilmu bumi, ilmu sejarah di samping
bahasa dan sastra arab.

Cendikiawan Muslim pada masa kemajuan Islam bukan hanya menguasai ilmu dan
filsafat yang mereka peroleh dari peradaban Yunani tetapi mereka kembangkan ke
dalam penyelidikan hasil-hasil mereka sendiri dalam berbagai bidang ilmu. Pada masa
ini berkembang universitas universitas termasyhur di dunia yakni universitas Cordoba
di Andalusia, Universitas di Salamanka dan universitas di berbagai kota lainnya
sebagai tempat menuntut ilmu bagi kalangan Nasrani yang berasal dari berbagai negara
Eropa. Ilmu pengetahuan selama ini diposisikan sebagai sesuatu yang bebas nilai, harus
independen, dan empiris.

Pandangan ini kemudian ditolak Thomas Kuhn yang memahami ilmu pengetahuan
tidak bisa terlepas dari “paradigma”. Suatu paradigma berisi suatu pandangan yang
dapat dipengaruhi oleh latar belakang ideologi, relasi kuasa (otoritas), dan fanatisme
mendasar tentang apa yang menjadi inti persoalan suatu ilmu. Sehingga, tidak ada satu
ilmu pengetahuanpun yang hanya bisa dijelaskan dengan satu teori yang dianggap lebih
kuat, terlebih hanya diperolah melalui pembuktian empiris. Bagaimanapun, gugatan
atas penyimpangan (anomali) ilmu pengetahuan akan selalu ada secara terus menerus.
Anomali terjadi pada saat teori tidak dapat menjawab atau menjelaskan sebuah
fenomena, sehingga muncullah kebenaran baru.

Begitu pula setelah diketemukan kebenaran baru, siapapun tidak bisa menyalahkan
kebenaran lama yang digunakan pada masa lalu, karena itu, sebuah teori dianggap
benar pada masanya. Begitu pula teori baru yang dianggap benar pada masa sekarang
belum tentu akan dianggap benar pada masa yang akan datang. Karya Kuhn tersebut
ketika ia hampir menyelesaikan disertasinya dalam bidang fisika teoretis. Pengalaman
ilmiahnya tentang eksperimen dalam ilmu fisika membawanya pada suatu kesimpulan
bahwa teori dan praktek ilmiah telah usang sehingga secara radikal telah merobohkan
sebagian konsepsi dasarnya tentang sifat ilmu pengetahuan.
Pemikiran Thomas Kuhn dalam The Structure of Scientific Revolution (1962) juga
mengkritik pandangan positivisme dan falsifikasi Popper. Menurut Thomas Kuhn
Positivisme memandang perkembangan ilmu pengetahuan bersifat kumulatif. Dalam
hal ini, ilmu pengetahuan mengalami perkembangan terus sebagai akumulasi yang
terjadi sebagai akibat riset para ilmuan sepanjang sejarah dan perkembangannya.
Positivisme juga memvonis kriteria ilmiah dan tidak ilmiahnya satu teori atau proposisi
melalui prinsip verifikasi. Sedangkan Popper cenderung untuk tidak sepakat dengan
prinsip verifikasi dan menggantinya dengan falsifikasi, maksudnya dapat dibuktikan
salahnya suatu teori, proposisi atau hipotesis.
Menurut Popper, perkembangan ilmiah diawali dengan pengajuan hipotesis yang
kemudian dilanjutkan dengan upaya pembuktian salahnya hipotesis tersebut. Maka
sebuah teori ketika telah terbukti kesalahannya, secara otomatis langsung
menggugurkan teori sebelumnya. Tetapi jika tidak menemukan kesalahan hipotesis
lagi, maka hipotesis berubah menjadi tesis (teori) yang diterima sebagai sebuah
kebenaran, tetapi sifatnya tentatif. Maksudnya, kebenaran teori diterima sampai
diketemukan kesalahan teori itu ketika diuji oleh ilmuan lain. Pandangan Popper
tersebut ditolak Kuhn karena dianggap tidak sesuai fakta.
B. Setelah menemukan suatu penemuan, para saintis akan terus belajar dan
mengembangkan ilmunya.

C. Pada tahun 780, Jabir ibn Hayyan, seorang ahli kimia Muslim yang dianggap oleh
banyak orang sebagai bapak kimia, memperkenalkan metode ilmiah eksperimental
untuk kimia, serta peralatan laboratorium seperti: alembik, diam dan retort, dan proses
kimia seperti distilasi murni, likuifaksi, kristalisasi, dan filtrasi. Dia juga menemukan
lebih dari dua puluh jenis laboratorium peralatan, yang mengarah ke penemuan banyak
bahan kimia zat. Dia juga mengembangkan resep untuk kaca patri dan dijelaskan
lukisan kilap di atas kaca.

Muhammad bin Musa alKhawarizmi mendirikan algoritma. Tanpa algoritma kami


tidak akan telah memiliki komputer.

Pada 796, kuningan pertama astrolabe dibangun oleh Muhammad al-Fazari. Astrolabe
itu rumit alat astronomi yang melayani banyak orang tujuan seperti memberitahu
waktu, menemukan arah Qble dan menunjukkan posisi bintang-bintang.

Pada tahun 800, Tin-opacified


kaca dikembangkan oleh pembuat tembikar Islam. Tin-glazing adalah proses
pemberian keramik item glasir berbahan dasar timah yang berwarna putih, mengkilat
dan buram.

Pada tahun 810, Abbas bin Firnas lahir. Dia adalah orang pertama yang membuat kaca
dari batu (kuarsa). Dia membuat rekaman paling awal. upaya penerbangan terkontrol,
dirancang sarana pembuatan kaca tidak berwarna, dan mengembangkan proses untuk
memotong batu kristal. Penemuan lainnya adalahcuaca buatan ruang simulasi, di mana
penonton tercengang oleh guntur buatan dan petir.

Pada masa Bani Abbasiyah umat Islam mencapai puncak kejayaan di berbagai bidang.
Ini terjadi karena perhatian yang besar dari pemerintah terhadap kemajuan ilmu
pengetahuan. Khalifah Al-Ma’mun melakukan penerjemahan buku-buku asing dan
mendirikan baitul hikmah yang menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan.
Kemudian muncul para ilmuwan yang memiliki akidah kuat dan menguasai ilmu
agama dan sains

D. Pada tahun 820, Amr ibn Bahr al-Jahiz menulis sejumlah bekerja pada zoologi, tata
bahasa Arab, retorika, dan leksikografi. Karyanya yang paling terkenal adalah Book
Hewan, di mana ia pertama kali membahas makanan rantai.

Pada tahun 820, Muhammad ibn Musa alKhawarizmi menulis The Buku Compendious
di Perhitungan dengan Penyelesaian dan Menyeimbangkan, lebih singkat disebut
ke al-jabr, atau aljabar. Aljabar memberikan matematika secara keseluruhan jalur
pengembangan baru begitu banyak lebih luas dalam konsep dengan apa yang telah ada
sebelumnya, dan menyediakan kendaraan untuk pengembangan masa depan subjek.

Pada tahun 850, saudara-saudara Banu Musa menulis Kitab Perangkat Cerdas, di mana
mereka menggambarkan beberapa dari mereka penemuan: katup, katup apung,
pengontrol umpan balik, ruang apung, kontrol otomatis, seruling otomatis pemutar,
Mesin yang dapat diprogram, Trick kapal minum, masker gas, ambil, ambil clamshell,
sistem gagal-aman, lampu badai, lampu minyak makan sendiri, minyak pemangkas
sendiri lampu, alat musik mekanik, dan organ bertenaga air.

Pada 865 Muhammad ibnu Zakariya Razi lahir. Di dalam


Secretum secretorum-nya, dia menjelaskan berbagai alat untuk melelehkan zat dan
persiapan obat-obatan. Dia juga mengklasifikasikan alam dan bahan kimia turunan
(buatan) zat yang merupakan awal bentuk tabel periodic elemen.

Pada tahun 930, kisi kartografi ditemukan di Bagdad. Kertas grafik juga ditemukan di
dunia Islam.

Pada tahun 964, Abd al-Rahman al-Sufi menulis Kitab Bintang Tetap, sebuah bintang
katalog diilustrasikan secara menyeluruh dengan pengamatan dan deskripsi tentang
bintang, posisinya, penampakannya besaran dan warnanya. Dia mengidentifikasi
Magellan Besar Awan, yang terlihat dari Yaman, meskipun bukan dari Isfahan; bukan
itu dilihat oleh orang Eropa sampai Magellan's pelayaran pada abad ke-16. Dia juga
membuat pengamatan tercatat paling awal dari Galaksi Andromeda pada tahun 964 M;
menggambarkannya sebagai "awan kecil".

Pada tahun 1000, Ammar bin Ali dari Mosul menulis Pilihan Mata Penyakit, teks
penting tentang oftalmologi di abad pertengahan Islam. Dalam operasi katarak, dia
mencoba ekstraksi paling awal katarak menggunakan suction. Dia menemukan jarum
suntik berongga metalik jarum, yang dia terapkan melalui sklerotik dan berhasil
mengekstrak katarak melalui
pengisapan.

Pada tahun 1000 Al-Karaji menulis sebuah buku berisi bukti pertama yang diketahui
dengan induksi matematika. Dia yang menggunakannya untuk membuktikan binomial
teorema, segitiga Pascal, dan jumlah kubus integral.

Tahun 1000 Abu al-Qasim al-Zahrawi menerbitkan buku medis 30 jilidnya


ensiklopedia, Al-Tasrif, yang tetap menjadi buku teks standar di Universitas Muslim
dan Eropa sampai abad ke-16. Buku pertama kali memperkenalkan banyak instrumen
bedah dan berbagai instrumen lainnya. Dia juga menemukan pembalut kapas gips, oral
anestesi, anestesi inhalasi, dan spons anestesi.

Ibn al-Haytham membuktikan bahwa cahaya dapat merambat dalam garis lurus
menggunakan ilmiah metode dengan melakukan berbagai percobaan dengan lensa,
cermin, pembiasan, dan refleksi dalam Bukunya Optik (1021). Dia dianggap sebagai
bapak optik dan pelopor ilmu pengetahuan metode. Bukunya Optik dengan benar
menjelaskan cahaya dan penglihatan, dan memperkenalkan metode ilmiah
eksperimental, meletakkan dasar untuk fisika eksperimental. Ibn al-Haytham juga
memberikan yang pertama deskripsi yang jelas dan analisis yang benar dari kamera
obscura dan lubang jarum kamera dan membangun yang pertama di dunia kamera
obscura.

Pada 1206, Al-Jazari menerbitkan The Buku Pengetahuan Cerdik Perangkat Mekanik,
di mana dia menjelaskan lima puluh penemuan, termasuk jam mekanik, jam gajah,
camshaft, poros engkol, pipa hisap, gerak piston bolak-balik, robot humanoid yang
dapat deprogram dan jam kastil, gerbang otomatis, model kertas, pengecoran pasir,
pompa rantai yang digerakkan engkol, pompa rantai saqiya bertenaga air, dan
astronomi bertenaga air jam

E. Pada masa Bani Abbasiyah umat Islam mencapai puncak kejayaan di berbagai bidang.
Ini terjadi karena perhatian yang besar dari pemerintah terhadap kemajuan ilmu
pengetahuan. Khalifah Al-Ma’mun melakukan penerjemahan buku-buku asing dan
mendirikan baitul hikmah yang menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan.
Kemudian muncul para ilmuwan yang memiliki akidah kuat dan menguasai ilmu
agama dan sains.

2. Jabir ibn Hayyan (780) dipandang sbg bapak kimianya saintis Muslim. Selain pelopor
metoda saintifik dalam kimia, beliau juga penemu alat-alat lab,proses-proses kimiawi,
dan beberapa zat kimia. Sebutkan:
a. Alat-alat lab yang beliau temukan:
b. Proses-proses yang beliau kembangkan:
c. Zat-zat kimia yang beliau temukan:

Jawab:
a. Retort, pipet dan tabung reaksi
b. Kristalisasi, Distilasi, Kalsinasi, Sublimasi dan Penguapan serta pengembangan
instrumen untuk melakukan proses-proses tersebut. pereparasi asam tartar, asam
sitrat, asam senyawa dan hidroklorik
c. asam klorida, asam nitrat, asam sitrat, asam asetat, asam belerang, natrium karbonat,
pottasium karbonat, air raja (aqua regia), amonia klorida, pottasium nitrat, dan zat
aditif yang dapat mencegah karat pada besi dan membuat bahan tekstilkedap air.

3. Tinjauan Filsafati adalah suatu tinjauan


terhadap "sesuatu" secara ontologi, epistemologi dan aksiologi. Buatlah secara singkat
sebuah tinjauan filsafati mengenai sesuatu di bidang kimia berikut, pilih satu saja dari
topik berikut:
- Gelas ukur.
- Corong pisah.
- Asam Sulfat pekat.
- Larutan HCl 0,1 M.
- Arang kayu dan intan.
- Batu kapur dan batu akik.
- Pemisahan dengan cara rekristalisasi.
- Pemisahan dengan cara ekstraksi.
- Teori asam basa Bronsted-Lowry.
- Konsep Redok menurut bilangan oksidasi.
- Sejarah perkembangan model atom modern.
Perhatikan sistem penskoran terhadap jawaban saudara berikut:
1. Tijauan ontologi menguji seberapa jauh saudara mengetahui tentang topik yang dipilih
(skor 20%)
2. Tinjauan epistemologi menguji seberapa jauh saudara memaknai arti
dari epistemologi (skor 40%)
3. Tinjauan aksiologi menguji seberapa jauh saudara memahami contoh tinjauan
filsafati yang disajikan di spada (skor 20%)

Jawab:
Corong Pisah
1) Tinjauan Ontologi
Corong pemisah atau corong pisah adalah peralatan laboratorium yang digunakan
dalam ekstraksi cair-cair untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu
campuran antara dua fase pelarut dengan densitas berbeda yang takcampur. Corong
pemisah berbentuk kerucut yang ditutupi setengah bola. Ia mempunyai penyumbat di
atasnya dan keran di bawahnya. Corong pemisah yang digunakan dalam laboratorium
terbuat dari kaca borosilikat dan kerannya terbuat dari kaca ataupun Teflon. Ukuran
corong pemisah bervariasi antara 50 mL sampai 3 L. Dalam skala industri, corong
pemisah bisa berukuran sangat besar dan dipasang sentrifuge.
2) Tinjauan epistemologi
Dari pengetahuan kita bisa menyebut sesuatu itu sebagai corong pisah dari bentuknya
yaitu berbentuk kerucut yang ditutupi setengah bola dan mempunyai penyumbat di
atasnya dan keran di bawahnya.
Dari pengelaman kita , berdasarkan yang kita bisa melihat corong pisah ini didalam
laboratorium dan kita bisa memastikan nya dari pengetahuan yang ketahui tentang
gelas ukur tersebut.
Kita dapat mengetahui bahwa itu adalah corong pisah, karena dia terbuat dari kaca
borosilikat dan kerannya terbuat dari kaca ataupun Teflon.
3) Tinjauan aksiologi
Dengan memiliki pengetahuan tentang manfaat corong pisah kita jadi dapat
mengetahui bahwasanya corong gelas berfungsi untuk membuat dan atau
mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi. Selain itu juga untuk
memisahkan dua cairan yang tidak bercampur karena kepolarannya yang berbeda.
Corong pisah ini biasa juga di gunakan untuk melakukan pemisahan ekstraksi.
Pemisahan dengan corong pisah hanya bisa digunakan untuk pemisahan cair dengan
cair. Pada proses ekstraksi cair-cair larutan yang akan dipisahkan di kocok terlebih
dahulu, kemudian didiamkan beberapa saat sampai masing-masing larutan terpisah.
Larutan dengan massa jenis lebih kecil akan berada di bawah dikeluarkan dengan cara
membuka kran secara hati-hati.

Memiliki pengetahuan tentang corong pisah itu baik jika dimanfaatkan untuk
kebaikan. Karena dengan mengetahui kebaikannya kita dapat mengetahui cara
menggunakan corong pisah.

4. Eropa mengalami masa kegelapan dari masa abad permulaan hingga abad pertengahan.
Setelah dunia Islam mencapai masa keemasan sains, beberapa abad kemudian terjadi
perubahan dunia sains di Eropa yang dikenal dengan Scientific Revolution. Apa yang
dimaksud dengan Scientific Revolutions (abad 16) di eropa sebelum masa enlightenment
(abad 18)? Sebutkan perubahan besar yang paling utama dalam dunia sains dari scientific
revolution tersebut

Jawab:
Scientific revolution atau Revolusi ilmiah adalah masa saat gagasan baru dalam bidang
fisika, astronomi, biologi, anatomi manusia, kimia, dan ilmu pengetahuan lain yang
mengubah pandangan masyarakat tentang alam. Revolusi Ilmiah terjadi di Eropa
menjelang akhir Renaisans hingga akhir abad ke-18, yang dikenal sebagai abad
pencerahan . Sementara tanggalnya masih diperdebatkan, penerbitan Nicolaus
Copernicus ' De revolutionibus orbium coelestium pada tahun 1543 ( Tentang Revolusi
Lingkungan Surgawi ) sering disebut-sebut sebagai awal dari Revolusi Ilmiah. Filsuf dan
sejarawan Alexandre Koyré menciptakan istilah revolusi ilmiah pada tahun 1939 untuk
menjelaskan masa ini.

Perubahan yang terjadi pada scientific revolutions mengandung penemuan yang tidak
sejalan dengan konsep, ataupun teori yang telah ada. Ilmuwan untuk sampai pada
penemuan tersebut harus membuang cara berpikir ataupun tatapikir yang dianut
sebelumnya, serta mendekati fenomena tersebut dengan cara pandang yang baru (Kuhn,
2000: 14-15). Kuhn memberi ilustrasi perubahan konsep yang ada tersebut sebagaimana
terjadi pada penemuan Newton tentang hukum gerak dan penemuan Copernicus dalam
bidang astronomi. “The discovery ... of Newton’s second law of motion is of this sort.
The concepts of force and mass deployed in the law differed from those in use before the
law was intruduced, and the law itself was essential to their definition. A second, fuller,
but more simplistic example is provided by the transition from Ptolemaic to Copernican
astronomy. Before it occurred, the sun and the moon were planets, the earth was not.
After it, the earth was a planet ...; the sun was the star; and the moon was a new sort of
body, a satellite (Kuhn, 2000: 15).

Krisis yang berkepanjangan yang melanda paradigma tunggal yang sedang berjaya dapat
terselesaikan jika fenomena yang tidak dapat dijelaskan oleh paradigma yang ada tersebut
dicermati dari cara pandang yang berbeda dengan cara pandang paradigma yang berlaku.
Pemunculan konsep baru yang dilahirkan dari sudut pandang yang berbeda dengan
paradigma yang ada tersebut terjadi dengan adanya eksperimen gagasan.
Walaupun peneliti atau ilmuwan dalam aktivitas observasi dan eksperimen yang
dilakukan dimungkinkan berimplikasi pada gagalnya konsep lama namun observasi dan
eksperimen tidak harus bertujuan sebagaimana dijelaskan Popper bahwa, “According to
my proposal, what characterizes the empirical method I its manner of exposing to
falsification, in every conceivable way, the system to be tested. Its aim is not to save the
lives of untenable systems but, on the contrary, to select the one which is by comparison
the fittest, by exposing them all to the fiercest struggle for survival.” (Popper, 19987: 42).
Titik fokus ilmuwan adalah bukan untuk mencari kesalahan tetapi untuk mencari
pemahaman akan anomali yang ada.

Pengujian melalui observasi dan eksperimen lebih lanjut dapat semakin memperkuat
konsep baru namun juga sangat dimungkinkan konsep baru gagal dalam uji observasi dan
eksperimen. Jika konsep baru dalam paradigma baru gagal sementara konsep lama
bertahan maka para ilmuwan masih tetap bertahan dengan paradigma lama dan tetap
melakukan aktivitas riset ilmiah pada normal science. Jika tak satu pun paradigma dapat
menyelesaikan krisis termasuk paradigma yang sedang berlaku maka yang terjadi krisis
yang belum terselesaikan tersebut akan disingkirkan sementara waktu sambil menunggu
ditemukan alat observasi dan eksperimen yang lebih memadai. Pada situasi yang
demikian mayoritas ilmuwan akan tetap bekerja dengan konsep lama di dalam paradigma
lama. Jika hal ini terjadi revolusi tidak terjadi, namun jika konsep baru memperlihatkan
titik terang maka proses scientific revolutions dimulai.

Teori baru dalam periode scientific revolutions muncul dalam paradigma yang berbeda
dari paradigma sebelumnya, sehingga perkembangan teori pada periode scientific
revolutions berproses non-kumulatif. Hal ini mengakibatkan sisi inovasi lebih terlihat
pada scientific revolutions daripada pada normal science. Teori yang muncul pada
periode scientific revolutions cenderung tidak mempunyai hubungan langsung dengan
teori sebelumnya yang berada di bawah naungan paradigma lama. Kuhn menjelaskan
“There are losses as well as gains in scientific revolutions, and scentists tend to be
peculiarly blind to the former” (Kuhn 1996: 167). Segi inovasi pada periode scientific
revolutions lebih menonjol daripada segi tradisi yang bahkan sulit untuk dilihat.

Anda mungkin juga menyukai