Anda di halaman 1dari 6

NAMA : AYU EKA SEPTIA

NIM : 1914080039
KELAS : FISIKA B
MATA KULIAH : SEJARAH FISIKA
DOSEN : PIPI DESWITA, S.Pd., M.Pd

RESUME 3
SUMBANGAN ISLAM DALAM FISIKA
1. Menganalisis sumbangan Islam terhadap perkembangan Ilmu Fisika
1. Ilmu Kedokteran
Ilmu ini mulai menerima Perhatian ketika Khalifah Al-Mansur Sakit
pada tahun 750 M dan atas saran Menterinya, Khalid Ibn Barmak
(seseorang Persia), kepala tempat tinggal sakit Yunde Sahpur yg bernama
Girgis bin Buchtyshu dipanggil ke Istana untuk Mengobati. Rujukan
pertama kedokteran terpelajar merupakan pada bawah kekuasaan Khalifah
Dinasti Umayyah, yang mempekerjakan dokter ahli pada tradisi
Helenistik.
a. Farmasi atau farmakologi
Dalam bidang farmasi, buat menjaga mutu dan takaran obat-
obatan undang-undang spesifik serta investigasi serta supervisi mutu
seringkali dilakukan.Tokoh-tokoh Islam telah poly mengeluarkan
farmakopeia Yang menceritakan ihwal cara-cara Pembuatan dan
khasiat-khasiatnya.Bentuk serta penyajian obat dapat didesain secara
merebus, penyulingan, membasuh, larutan, salep, sublimasi, dan
lainnya.
Bahkan ada juga obat yang diberikan secara supositori (melalui
anus), serta melalui pundi Kencing. Uraian obat-obatan serta
Farmakologi telah dimuat dalam kitab -kitab yg terkenal mirip Al-
Hawi, Al-Mughani Fil adwiyat Al-Mufradah, Al- Qanun serta Sang
Al-Kindi dan Al-Zahrawi.
b. Anestetik
Pembiusan total telah dapat dijalankan buat pembedahan Major
(akbar) dengan memakai campuran zoari, candu, mandrake, dan
hyocyamus serta diberikan melalui suntikan.
c. Operasi
Dalam bidang operasi, Sebesar lebih kurang 200 jenis Indera-
indera operasi dilukiskan dalamKitab Al-Tasrif sang Al-Zahrawi,
termasuk penjepit, penumbuk, Gunting, pisau, indera kauteri atau
yang Lainnya. Pembedahan dijalankan dengan menggunakan teknik
steril (tanpa kuman), kuman dimusnahkan menggunakan alkohol atau
pembakar.
Torehan (incision) dan pembuang (excision) dilakukan
berpedoman di pengetahuan anatomi, pembuluh darah yg terpotong
diberhentikan pendarahannya dengan “ligasi”(ikatan benang), atau
kauteri (dibakar dengan kain panas), jaringan tubuh dibuka serta
akhirnya ditutup, dilapis demi lapis dengan jahitan benang serta
menggunakan teknik steril seperti yang dilakukan sekarang.
Model anatomi Arab yg sangat diperdebatkan ialah temuan
Abad ke tiga belas sang dokter Muslim Ala Al-Din Ibn Al-Nafis
(W1288) wacana peredaran darah paru-paru. Sebagai pelengkap
anatomi Insan, ilmuwan Muslim pula menyelidiki hewan karena
alasan mudah dan medis, berasal sebuah manuskrip Mesir abad ke-5
belas membagikan kerangka seekor kuda.
d. Opthalmologi
Istilah-kata seperti retina, katarak dan lain-lain, diciptakan di
zaman tersebut.Teori baru tentang penglihatan yaitu pembiasaan
terjadi pada lensa mata serta difokuskan di Retina. Teori ini
meruntuhkan teori Yunani Purba yang berkata cahaya diantarkan asal
mata buat melihat objek yang dilihat beberapa jenis penyakit mata
seperti trakoma, glaukoma, dan katarak telah diuraikan oleh
opthalmologi Islam seperti Al-Haitam, Ali Abbas, Abul at Tabbri serta
lain sebagainya. Pembedahan katarak cara baru sudah dilakukan
menggunakan menggunakan suntikan lensa yang “opaque” (legap),
melalui tabung.
e. Anatomi
Bentuk struktur insan banyak dipelajari dari simpanse besar
(Ape) yg diimpor spesifik untuk penyelidikan. Abdullatif El-Bagdadi
poly menyelidiki bentuk tulang-tulang menggunakan menggunakan
ribuan gugusan tulang insan yg dijumpai pada suatu daerah. dia
mempunyai disparitas pendapat dengan Galen sebelumnya, perihal
tulang sakrum. Abdullatif memperbaiki kesalahan Galen serta berkata
bahwa tulang Sakrum terbentuk asal adonan beberapa tulang.
f. Ortopedik
Plaster of Paris (P.O.P) yang digunakan sekarang merupakan
hasil pengembangan yang sudah diciptakan di tahun 1877 M. Mereka
mengetahui bagaimana cara membetulkan tulang patah, yang digapit
dengan mengunakan kayu atau acuan plaster yang dibuat berasal
Serbuk batu dan tepung terigu. Banyak juga uraian yang didesain
wacana patah tulang (fraktur) dan terkilir (diskolasi).Teknik-teknik
buat membetulkan balik Tulang yang terkilir berasal sendinya
diuraikan menggunakan baik di dalam Kitab -buku operasi.
2. Ilmu Matematika
Pada sejarah Islam pendiri bidang matematika tidak terlepas berasal
tiga tokoh yaitu Al-Ma‟mun (sebelum menjadi khalifah), teman karirnya
menteri Yahya Al Barmaki dan Umar Ibn Al-Farukhan, arsitek serta insinyur
ternama pada kota Bagdad. Bermula menggunakan pembangunan kota Bagdad
(762 M) yg baru pada masa khalifah Al-Mansur, berbagai ahli matematika
diundang ke Bagdad, bekerja dalamaneka macam lapangan perencanaan.

3. Ilmu Astronomi
Astronomi merupakan suatu disiplin ilmu yg menyampaikan wacana
Mentari, bulan, bintang dan planet-planet lainnya, baik yg dapat dipahami
secara tekstual maupun konstektual.Umat Islam membuahkan ilmu
Perbintangan sebagai suatu ilmu penyelidikan tak ditentukan oleh
pendapat atau berita dogmatis, sehingga mereka banyak mendirikan
observatorium.
Observatorium pertama dalam sejarah peradaban Islam dibangun Sang
khalifah AL-Makmun di Bagdad Di tahun 213 H/828M.Hulagu Khan (657
H/1261 M) membentuk Observatorium Maraghah, sebuah daerah yang
terdapat di Asia mungil.dari sinilah dia memperbaharui ilmu bintang
menggunakan membuat jadwal bepergian bintang baru yang diklaim
jadwal Ilkhainan.
Quthb Al-Din Al-syirazi penemu ihwal terjadinya pelangi yang juga
artinya ilmuan yang pernah meneliti dan mengembangkan karirnya di
observatorium Maraghah.Observatorium paling popular yang didirikan
Muslim dibangun pada Abad ketiga belas di Maraghah di bawah Pimpinan
direktur Nasir Al-Din Al-Tusi.Ia berfungsi menjadi model observatorium
besar yang dibangun sang pangeran Timuriyah Ulugh Beg pada
Samarkand di awal kelima belas serta diperbaiki.

2. Menjelaskan tokoh dan Ilmuwan Islam yang berperan dalam perkembangan


fisika
1. Al-Khawarizmi (846 M)
Beliau lahir pada Bukhara dan hayati/hidup di awal pertenganahan
abad ke-9 M. Beliau ialah cendekiawan Islam yang berpengetahuan
luas.Dia tidak hanya pakar dalam ilmu matematika saja, tetapi juga di
bidang astronomi yang artinya ilmu yang menjadi perihal biintang-bintang
termasuk kedudukan, pergerakan, serta penafsiran yang berkaitan dengan
bintang.Buat menghitung kedudukan bintang terhadap bumi,
membutuhkan perhitungan geometri.
2. Thabit Ibnu Qurra (901 M)
Thabit lahir pada Harran, Mesopotamia yang sekarang merupakan
wilayah Turki. Thabit belajar pada Bait Al-Hikamah yang tersirat yang
berada di kota Baghdad. Pada sentra keunggulan sains Islam di era Dinasti
Abbasyiyah itu, Thabit mengkaji aneka macam bidang keilmuan termasuk
geometri, astronomu, astrologi, mekanik, pengobatan dan
filssafat.Sumbangan Thabit terhadap geometri yaitu pengembangan
geometri terhadap teori phitagoras.Thabit juga mempelajari geometri buat
menddukung penemuannya terhadap kurva yang diharapkan buat membuat
bayangan matahari, beliau pula menemukan teori ihwal getaran atau
trepidasi.
3. Al-Batani (929 M)
Ilmu Falak sebagai ilmu yang paling diminati di zaman kebangkitan
Islam.Ilmu ini berbicara ihwal pergerakan bintang dan kaitannya
menggunakan bumi. L-Battani ahli astrinom terbesar Islam, mengetahui
jarak bumi menggunakan matahari, indera ukur gaya gravitasi, alat ukur
garis lintang serta busur bumi di globe dengan ketelitian hingga 3 desimal,
membuktikan bahwa bumi berputar pada porosnya, mengukur kelilig
bumi.
4. Al-Kindi (801-873 M)
Dia ialah Abu Yusuf bin Ishaq dan terkenal dengan sebutan Filosof
Arab keturunan Arab asli. Al-Kindi bukan hanya filsuf tetapi juga ilmuwan
yang menguasai ilmu-ilmu pengetahuan yang terdapat pada zamannya.
Buku-kitab yang ditinggalkannya meliputi aneka macam cabang ilmu
pengetahuan mirip matematika, geometri, astronomi, pharmacologi/teori
dan cara pengobantan, ilmu hitung, ilmu jiwa, politik, music, serta
sebagainya. Menurut Ibn Al-Naddin karangannya, besar serta kecil,
berjumlah ratusan butir.Buku-bukunya terdapat yang diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin seperti buku tentang materi, bentuk, gerak, ruang serta
waktu dan buku tentang optika.Buku tersebut akhir ini banyak mensugesti
Roger Bacon (1214-1294 M) dan ilmu-ilmuan Barat lainnya.
Ilmuan muslim pertama yang mencurahkan pikirannya buat
mempelajari ilmu optic ialah Al-Kindi. Akibat kerja kerasnya bisa
membuat pemahaman baru perihal refleksi cahaya serta prinsip-prinsip
persepsi visual.Secara lugas, Al-Kindi menolak konsep wacana
penglihatan yang dilontarkan Aristoteles.Dari Al-Kindi penglihatan justru
disebabkan daya pencahayaan yang berjalan asal mata ke objek pada
bentuk kerucut radiasi yang padat.
5. Ibnu Al-Haitham (1021 M)
Fisikawan ternama ini bernama lengkap Abu Ali Al-Hasan Ibn Al-
Hasan/Al-Husain Ibn Al-Haitham.Ia lahir tahun 965 di Basrah/Irak. Al-
Haitham pun sempat mengenyam pendidikan pada Universitas Al-Azhar.
Selesainnya itu, secara belajar sendiri, ia mengkaji hingga menguasai beragam
disiplin ilmu seperti ilmu falak, matematika, geometri, pengobatan, fisika,
serta filsafat. Dialah orang pertama yang menulis dan menemukan banyak
sekali data krusial mengenai cahaya melalui serangkaian percobaan dengan
tingkat ketelitian yang tinggi.Namun namanya mulai masyhaur pada Mesir,
ketika pemerintahan Islam dipimpin oleh Khalifah Al-Hakim 96-1020).
REFERENSI :
Nurmayani, Sumbangan Islam Terhadap Sains Dan Teknologi, Halaman 19,

Tanpa Tahun.

Mifyahul Jannah Muslimin, Makalah Sejarah Fisika Sumbangan Islam Dalam

Fisika, Halaman 1, Tahun 2017.

Anda mungkin juga menyukai